125
bahasa Inggris. Atas dasar itu, maka kata 2.Pengembangan berbasis masyarakat,
“pariwisata” dapat diartikan sebagai perjalanan dimaksudkan pola pembinaan masyarakat yang
yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar menempatkan agro wisata sebagai
dari suatu tempat ke tempat yang lain. pemberdayaan masyarakat petani untuk dapat
memperoleh nilai tambah baik dari sisi hasil
Jenis Pariwisata pertanian maupun dari kunjungan wisatawan
Sesuai dengan potensi yang dimiliki atau dan efek ganda dari penyerapan hasil pertanian
kawasan yang ditinggalkan nenek moyang pada oleh usaha pariwisata dan pengembang.
suatu negara, maka timbullah bermacam-macam 3.Penetapan wilayah/daerah agro wisata sebagai
jenis pariwisata yang dikembangkan sebagai daerah/wilayah pembinaan.
kegiatan yang lama kelamaan mempunyai ciri 4.Inventarisasi kekuatan agro wisata.
tersendiri berdasarkan letak geografis, 5.Peranan lembaga pariwisata dan lembaga
alasan/tujuan perjalanan, saat atau berkunjung pertanian dalam pembinaan agro wisata.
dan pembagian menurut obyeknya. Berdasarkan
penentuan obyek/tujuan obyek wisata jenis dan Pengelolaan Obyek dan Daya Tarik
tempat obyek wisata dibedakan atas : Wisata Agro wisata
Alam, Wisata Budaya, Wisata Remaja, Wisata Dalam pengelolaan agro wisata, perlu
pendidikan, Wisata Petualangan, Wisata mempertimbangkan secara seksama beberapa
Leasure, Wisata Sosial Budaya, dan Agrowisata. aspek yang akan melatar belakangi keberhasilan
pengelolaan agro wisata, seperti :
Agrowisata 1. Aspek sumber daya manusia
Agrowisata merupakan bagian dari obyek 2. Aspek keuangan
wisata yang memanfaatkan usaha pertanian 3. Aspek fasilitas, prasarana, dan sarana.
(agro) sebagai objek wisata. Tujuannya adalah 4. Aspek pemilihan lokasi agro wisata
untuk memperluas pengetahuan, pengalaman
rekreasi, dan hubungan usaha dibidang Karakteristik Tradisi Para Petani
pertanian. Melalui pengembangan agrowisata Masyarakat petani dari sejak turun
yang menonjolkan budaya local dalam temurun telah melahirkan berbagai upacara
memanfaatkan lahan, kita bisa meningkatkan tradisi yang berkembang di tengah-tengah
pendapatan petani sambil melestarikan sumber mereka, dan diakui oleh masyarakat di luar
daya lahan, serta memelihara budaya maupun lingkungannya sebagai tradisi turun temurun
teknologi lokal (indigenous knowledge) yang yang dapat dipertahankan keberadaannya.
umumnya telah sesuai dengan kondisi Sebagian masyarakat petani dibeberapa daerah,
lingkungan alaminya. masih dapat mempertahankan cara mengolah
sawah, ladang dengan cara tradisional yang
Konsep Pengembangan AgroWisata dikenal sebagai kegiatan membajak sawah yang
Pada hakikatnya kehidupan masyarakat menggunakan kerbau sebagai penghela bajak,
pedesaan masih memiliki sifat gotong royong kegiatan ini telah menarik wisatawan terutama
yang mendalam, yang membuktikan bahwa mancanegara, oleh karena mereka memperoleh
kehidupan selalu dibarengi dengan berbagai pengalaman berharga dalam perjalanan
upaya yang dapat menghasilkan upaya yang wisatanya. Daya tarik lainnya adalah peternakan
dapat menghasilkan bekal, bagi kelangsungan bebek yang menggembala bebeknya di
hidup. Pertanian adalah salah satu usaha yang pematang sawah ataupun ditempat terbuka
sejak lama dan turun temurun, menjadi bagian lainnya dengan cara tetap mempertahankan
mata pencaharian masyarakat di pedesaan, barisan bebeknya secara teratur. Banyak nilai-
usaha pertanian telah membentuk pola hidup nilai tradisi bertani di Indonesia yang perlu
masyarakat tidak hanya sekedar mengolah digali dan dikembangkan sebagai potensi agro
ladang, kebun, persawahan, dan hutan, tetapi wisata.
apa yang mereka kerjakan dengan tanpa disadari
telah membentuk satu daya tarik bagi orang lain METODOLOGI
yang melihatnya.
Lokasi penelitian ini dilakukan di
Pendekatan Pengembangan Agrowisata Kecamatan Tomohon Timur, Kota Tomohon,
Pendekatan pengembangan agro wisata, Sulawesi Utara. Luas Kecamatan Tomohon
meliputi : Timur 2.188,29 ha. Kecamatan Tomohon Timur
1.Pengembangan berbasis konservasi, memiliki 5 kelurahan yaitu Kumelembuay,
dimaksudkan pola pembinaan yang tetap Paslaten satu, Paslaten dua, Rurukan, dan
mempertahankan keaslian agro-ekosistem Rurukan Satu. Lokasi penelitian ini di dasarkan
dengan mengupayakan kelestarian sumber daya pada kawasan tersebut memiliki potensi
alam lingkungan hidup, sejarah, budaya, dan agrowisata yang dapat dikembangkan menjadi
rekreasi. destinasi wisata di Kota Tomohon.
126
Populasi, Sampel, dan Responden keterampilan atau keunggulan lain yang relative
Populasi adalah sekelompok orang, terhadap pesaing yang berasal dari dalam dan
kejadian, atau benda, yang dijadikan obyek kelemahan-kelemahan (weaknesses) atau
penelitian. Jika yang ingin diteliti adalah sikap keterbatasan / kekurangan dalam
konsumen terhadap satu produk tertentu, maka sumberdaya,keterampilan dan kemampuan yang
populasinya adalah seluruh konsumen produk secara serius menghalangi kinelja efektif suatu
tersebut. Adapun populasi dalam penelitian ini sistem, dan secara ekstemal akan berhadapan
yaitu wisatawan kawasan agrowisata di dengan berbagai Peluang (opportunities) atau
Kecamatan Tomohon Timur. situasi / kecenderungan utama yang
Sampel merupakan bagian dari populasi menguntungkan berasal dari luar, dan ancaman
yang ingin diteliti, dipandang sebagai suatu - ancaman (threats) situasi / kecenderungan
pendugaan terhadap populasi, namun bukan utama yang tidak menguntungkan berasal dari
populasi itu sendiri. Sampel dianggap sebagai luar. Faktor - faktor strategis internal dan
perwakilan dari populasi yang hasilnya ekstemal diberi bobot dan nilai (rating)
mewakili keseluruhan gejala yang diamati. Pada berdasarkan pertimbangan professional
penelitian ini menggunakan purposive sampling, (Professional Juggment). Pertimbangan
bahwa purposive sampling adalah pengambilan professional adalah pertimbangan berdasarkan
sampel secara sengaja sesuai dengan kelebihan, kompeten dengan sesuatu yang
persyaratan sampel yang diperlukan. Dalam dipertimbangkannya (R.Simbolon, 1999).
bahasa sederhana purposive sampling itu dapat Dalam melakukan pertimbangan
dikatakan sebagai secara sengaja mengambil profesional pada analisis faktor strategis internal
sampel tertentu (jika orang maka berarti orang- dan eksternal memiliki pembatas. Pembobotan
orang tertentu) sesuai persyaratan (sifat-sifat, pada lingkungan internal tingkat
karakteristik, ciri, kriteria) sampel yang kepentingannya didasarkan pada besamya
mencerminkan populasinya. Untuk berapa pengaruh faktor strategis terhadap posisi
banyak sampel yang diambil yaitu dengan strategisnya, sedangkan pada lingkungan
sebanyak yang dianggap cukup memadai untuk ekstemal didasarkan pada kemungkinan
memperoleh data penelitian yang memberikan dampak terhadap faktor
mencerminkan keadaan populasi, dengan strategisnya (Freddy Rangkuti` 2001 : 22 - 24).
melihat perkiraan wisatawan di kawasan
agrowisata ada berapa banyak, lalu diambil HASIL DAN PEMBAHASAN
sebanyak mungkin. Sehingga tidak memiliki
angka pasti. Bagian ini membahas gambaran umum
Responden, dalam penelitian ini lokasi penelitian serta analisis – analisis yang
wisatawan bertindak sebagai responden. dijelaskan pada bagian metodologi.
wisatawan yang mengunjungi kawasan
agrowisata di Kecamatan Tomohon Timur yang Gambaran Umum Lokasi
akan mengisi angket. Angket ini untuk Kota Tomohon terletak pada 124°44"25,2'
mengetahui alasan mengetahui karakteristik dan BT-124°53"34,4' BT dan 1°15"11,3' LU –
kebutuhan wisatawan. 1°24"19,5' LU. Kota Tomohon terdiri dari 5
(lima) kecamatan dan setelah mengalami
Metode Analisis Data pemekaran pada tahun 2009 maka Kota
Teknik teknik analisis yang digunakan Tomohon yang sebelumnya terdiri dari 35
untuk menjawab sasaran penelitian yang Desa/Kelurahan saat ini telah menjadi 44
adalah :
Adapun Analisis Deskriptif adalah metode
yang bersifat deskriptif kualitatif yang
dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian
dengan menggambarkan atau menguraikan
secara jelas apa yang ada dilapangan.
Analisis SWOT adalah instrumen yang
digunakan untuk melakukan analisis strategis.
Menurut Robert Simbolon, (1999), analisis
SWOT merupakan suatu alat yang efektif dalam
membantu menstrukturkan masalah, terutama
dengan melakukan analisis alas lingkungan Kelurahan.
strategis, yang lazim disebut sebagai lingkungan Gambar 1. Peta Administrasi Kota Tomohon
internal dan lingkungan eksternal. Dalam Sumber : Penulis 2017
lingkungan internal dan eksternal pada dasarnya
terdapat empat unsur yang selalu dimiliki dan Kecamatan Tomohon Timur adalah salah
dihadapi, yaitu secara internal sejumlah satu Kecamatan di Kota Tomohon, berjarak
Kekuatan (strengths) atau sumberdaya, sekitar 35 km dari Kota Manado. Kecamatan
127
Tomohon timur memiliki topografi wilayah 4 Rurukan Satu 635 621 1256
hamparan dengan ketinggian 500-1000 meter 5 Kumelembuai 646 595 1241
dari permukaan laut. Kecamatan Tomohon Jumlah / Total 5051 4785 9836
Timur terletak pada 10.19’–10.28’ Lintang
Utara dan 10.19’28”–1240.55’30” Bujur Timur. Sumber: Kecamatan Tomohon Timur Dalam
Angka 2016
Mata pencaharian sebagai petani di
Kecamatan Tomohon Timur merupakan yang
terbesar, dengan jumlah 823 pekerja. Kelurahan
Rurukan dan Rurukan satu mata pencaharian
sebagai petani merupakan mata pencaharian
yang paling banyak dan juga lebih banyak dari
kelurahan lainnya. Dimana dapat dilihat pada
gambar 4.4 bahwa 50 % penduduk di Kelurahan
Rurukan mata pencahariannya sebagai petani
dan di Kelurahan Rurukan 1 sebesar 72 %
penduduk mata pencahariannya petani.
Gambar 2. Peta Administrasi Kecamatan
Tomohon Timur
Sumber : Penulis 2017
Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini mengenai
pengembangan kawasan agrowisata di
Kecamatan Tomohon Timur berada di dua Gambar 4. Diagram Mata Pencaharian
kelurahan yang berdasarkan Rencana Tata Penduduk
Ruang Wilayah merupakan potensi Sumber : Penulis 2017
pengembangan sektor pariwisata. Kedua
kelurahan tersebut yaitu Kelurahan Rurukan, Potensi Wisata
dan Kelurahan Rurukan 1. Potensi wisata menurut mariotti dalam
Yoeti (1983) adalah segala sesuatu yang
terdapat di daerah tujuan wisata, dan merupakan
daya tarik agar orang-orang mau datang
berkunjung ketempat tersebut. Pengembangan
kawasan wisata merupakan alternative yang di
harapkan mampu mendorong baik potensi
ekonomi maupun upaya pelestarian. Potensi
wisata yang ada di Kelurahan Rurukan dan
Rurukan 1 yaitu: Gunung mahawu, Bukit
Tintingon, Puncak Temboan, Sparta Stable, dan
Perkebunan Strawberry.
Demografi
Jumlah penduduk di Kecamatan Tomohon
Timur tahun 2015 sebanyak 9836 yang terdiri
dari 5051 laki-laki dan 4785 perempuan.
Kelurahan Rurukan memiliki jumlah penduduk
sebanyak 1827 dan Kelurahan Rurukan Satu
sebanyak 1256.
Gambar 4. Peta Lokasi Potensi Wisata
Tabel 1. Jumlah Penduduk Menurut Sumber : Penulis 2017
Kelurahan, Jenis Kelamin, Perbandingan
Jenis Kelamin 2015 Penggunaan Lahan
LAKI- Penggunaan lahan yang ada di lokasi
NO KELURAHAHAN PEREMPUAN TOTAL
LAKI penelitian adalah lahan terbuka, permukiman /
1 Paslaten Dua 1428 1369 2797 lahan terbangun, pertanian lahan kering, hutan
lahan kering sekunder / bekas tebangan,
2 Paslaten Satu 1383 1332 2715
pertanian lahan kering campur semak / kebun
3 Rurukan 959 868 1827 campur. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 2 dan Gambar 5 di bawah ini :
128
Aksesbilitas
Tabel 2. Penggunaan Lahan Kawasan agrowisata dapat dicapai dari
No Penutupan Luas (Ha) berbagai arah, ini merupakan jarak tempuh dari
1 Lahan Terbuka 0.43 dalam Kota Tomohon :
2 Permukiman / Lahan Terbangun 15.08
5200 meter dari Paslaten ( Tomohon Timur ),
7500 meter dari Matani ( Tomohon Tengah ),
3 Pertanian Lahan Kering 264.08
13000 meter dari Lahendong ( Tomohon
Selatan ), 13000 meter dari Tinoor ( Tomohon
Utara ), dan 14000 meter dari Tara-tara
( Tomohon Barat ).
Selain jarak tempuh dari dalam Kota
Tomohon, berikut ini merupakan jarak tempuh
dari luar Kota Tomohon :
13000 meter dari Tondano ( Kab.Minahasa ),
22000 meter dari Sonder ( Kab.Minahasa ),
26000 meter dari Manado, dan 32000 meter dari
Tombariri ( Kab.Minahasa ).
Berikut ini adalah peta pencapaian Menuju
4 Hutan Lahan Kering Sekunder / 73.13 kawasan agrowisata :
Bekas Tebangan Gambar 8. Peta Pencapaian dari Dalam Kota
Tomohon
5 Pertanian Lahan Kering Campur 7.7
Sumber : Penulis 2017
Semak / Kebun Campur
Kemiringan Lereng
Kemiringan lereng di lokasi penelitian
memiliki kemiringan yang beragam, dengan
kelerengan antara 0-2 %, 15-25 %, 25-40 %,
dan diatas 40 %, yang di denominasi
kemiringan 15-25 % dan 25-40 %. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Gambar 6 berikut.
129
kawasan agrowisata. Dapat dilihat pada berikut.
Jaringan Listrik
Kebutuhan jaringan listrik di lokasi
penelitian sudah terpenuhi dengan baik yang
dapat dilihat dengan banyaknya tiang listrik
yang tersebar di lokasi penelitian dan memiliki
dua gardu listrik. Yang dimanfaatkan untuk
kebutuhan rumah tangga, lampu jalan dan untuk
kebutuhan lainnya. Yang dapat dilihat pada di
bawah ini. Gambar 13. Kondisi Jaringan Air Bersih
Sumber : Penulis 2017
130
NO Objek Wisata Jumlah Persentase Pertanyaan:
Jumlah Persentase
Keindahan Alam
1 Gunung Mahawu 5 12 %
Sangat Tidak
0%
2 Bukit Tintingon 20 50 % Puas 0
132
N
o
Faktor Strategi Eksternal
Ancaman (Threats) Bob Rating/
Skor pehitungan dari Bobot dan Riset/Nilai yaitu 370.
pembob
No Faktor Strategi Internal ot Nilai No Faktor Strategi Internal
otan Rati Skor
1 Terdapatnya beberapa kawasan Rating/ 4 Skor 160 Bobot ng/Ni pembo
Kelemahan (Weaknes) Bobot 40 Kekuatan (Strengths) lai botan
wisata disekitar lokasi penelitian Nilai pembobotan
yang dapat menimbulkan persaingan
antar tempat wisata.
1 Adanya peraturan daerah berupa
21 Memiliki kemiringan RTRW Kota Tomohon Tahun
Sarana dan prasaranalereng
yang yang
30 40 3 3 120 120
2013-2033 yang menyatakan
tinggi
ada Sehingga kawasan
belum memadai agrowisata
karena 40 4 160
kawasan agrowisata rurukan
rawan akan bencana
sarana dan alam.
prasarana sebagai potensi pengembangan
sangat mendukung sektor pariwisata
3 aktivitas tranportasi
Kurangnya wisatawan.umum
20 2 40 Penggunaan lahan terbesar pada
lokasi penelitian adalah tutupan
Kurang memadainya
Total Pembobotan 100 320 lahan pertanian yang dibagi dalam
kegiatan promosi dan 30 4 120 dua jenis yaitu pertanian lahan 90
2 30 3
penyebaran kawasan kering dengan luas 264.08 Ha dan
2 pertanian lahan kering campur
agrowisata ke luar daerah.
semak / kebun campur dengan luas
7.7 Ha.
Kurangnya atraksi wisata 20 2 40
seperti pergelaran Mempunyai potensi wisata seperti
3 kesenian. bukit tingtingon, bukit temboan,
3 Sparta stable, gunung mahawu dan 15 3 45
Tingkat keamanan yang 20 1 20 perkebunan strawberry.
4 rendah
Tabel 13. Srategi Internal Kelemahan sedangkan untuk Ancaman (Threats) dengan
Sumber : Penulis 2017 jumlah skor pembobotan adalah 300. Maka
hasil perhitungan dari kedua faktor tersebut
Faktor kekuatan (Strenghts) dengan yaitu 370 – 320 = 50 (O-T). yakni peluang
Riset/Nilai yaitu 325, sedangkan untuk bersifat positif.
kelemahan (Weaknesess) dengan jumlah skor
pembobotan adalah 300. Maka hasil (S - W = 40, O – T = 50)
perhitungan dari kedua factor tersebut yaitu 340
– 300 = 40 (S-W). Yakni kekuatan memiliki
sifat positif.
Eksternal Kekuatan (S) Kelemahan (W)
Analisis Faktor Eksternal Kawasan
Agrowisata di Kecamatan Tomohon Timur Internal
133
Pengembangan agrowisata menggunakan
Gambar 14. Kuadran Analisis SWOT Strategi S-O, maka rekomendasi strategi yang
Sumber : Penulis 2017 digunakan, sebagai berikut :
a. Membuat master plan kawasan Agrowisata,
Dari grafik analisis SWOT diatas yaitu membangun kawasan agrowisata dengan
menunjukkan bahwa Pengembangan berbasis Mitigasi bencana dan kawasan
Agrowisata berada pada kuadran I agrowisata berbasis pendidikan.
(positif,positif). Maka rekomendasi strategi b. Memanfaatkan investasi guna pengadaan
yang diberikan adalah Strategi S-O. sarana dan prasarana, untuk meningkatkan
Tabel 16. Matriks Analisis Swot pengadaan sarana dan prasana, guna memenuhi
Sumber : Penulis 2017 kebutuhan agrowisata.
c. Peningkatan pemberdayaan masyarakat,
Sesuai dari grafik analisis SWOT dengan meningkatkan pemberdayaan
diatas menunjukkan bahwa Pengembangan masyarakat dan memberikan penyuluhan
agrowisata menggunakan Strategi S-O, maka mengenai agrowisata kepada masyarakat dalam
rekomendasi strategi yang digunakan, sebagai menjaga dan melestarikan ODTW, dengan
berikut : Sosialisai kepada masyarakat mengenai
a.Pembuatan master plan kawasan Agrowisata, pelestarian lingkungan.
yaitu membangun kawasan agrowisata berbasis Saran
pendidikan. 1. Untuk Pemerintah
b.Mengundang para investor untuk a. Agar pemerintah memperbaiki infrastruktur
meningkatkan pengadaan prasarana dan sarana, yang ada, supaya aksessibilitas di kawasan
guna memenuhi kebutuhan agrowisata. agrowisata dapat berjalan dengan baik dan dapat
c.Meningkatan pemberdayaan masyarakat dan membuat wisatawan merasa nyaman.
memberikan penyuluhan mengenai Agrowisata b. Diharapkan pemerintah mempertahankan
kepada masyarakat. kemiringan lereng yang ada, karena itu
d.Mengembangkan ekonomi masyarakat Agro merupakan suatu keindahahan alam yang
wisata yang dibina secara baik dengan dinikmati oleh wisatawan dan merupakan
memperhatikan dan mendasarkan kepada karakteristik dari kawasan agrowisata di
kemampuan masyarakat Kecamatan Tomohon Timur.
e.Menjaga dan melestarikan ODTW, yaitu c. Diharapkan dapat melihat kawasan
sosialisasi kepada masyarakat mengenai agrowisata di Kecamatan Tomohon Timur
pelestarian lingkungan. sebagai kawasan yang potensial untuk
agrowisata oleh karena itu harus diupayakan
PENUTUP dan dilakukan kegiatan promosi dan sosialisasi
kepada masyarakat.
Kesimpulan d. Dalam menerapkan strategi pengembangan
Berdasarkan hasil analisis dan rumusan agrowisata harus dilakuakan secara
masalah maka ditarik kesimpulan sebagai berkesinambungan mendahulukan program
berikut : kegiatan yang mendesak seperti pengadaan
1. karakteristik wilayah kawasan sarana dan prasarana.
agrowisata untuk mendukung pengembangan e. Pemerintah hendaknya dapat melakukan
kawasan agrowisata, yaitu prasarana di kawasan pengawasan yang optimal dalam pengembangan
agrowisata sudah tersedia, dilihat pada jaringan kawasan agrowisata nantinya.
jalan, jaringan listrik, jaringan air bersih dan
jaringan komunikasi yang sudah tersedia, 2. Untuk Masyarakat
walaupun masih perlu ada perbaikan. a. Bagi masyarakat lokal disarankan untuk
Kemiringan lereng yang beraneka ragam berperan serta dalam menjaga dan melestarikan
membuat terlihat sangat indah yang di sumber daya yang ada dan membudidayakan
denominasi kemiringan 15-25 % dan 25-40 %, hasil pertanian dan perkebunan dengan baik.
dengan mempunyai potensi wisata seperti bukit b. Tetap menjaga lingkungan untuk menambah
tingtingon, bukit temboan, Sparta stable, gua keindahan dan terpeliharanya lingkungan alami
susuripen dan perkebunan strawberry. Namun
aksesbilitasnya belum cukup baik, di karenakan DAFTAR PUSTAKA
moda angkutan umum yang terdapat masih Anonym. Undang-Undang No. 10 tahun 2009.
minim untuk mobilisasi wisatawan di kawasan Azza Auliyatul Faizah dan Eko Budi Santoso.
agrowisata. Tersedia juga lahan yang sesuai dan 2013. Jurnal Teknik Pomits Vol. 2 No. 2,
produktif dalam menunjang produktivitas Arahan Pengembangan Kawasan
komoditas pertanian dan masyarakatnya Pertanian Tanaman Pangan di Kabupaten
sebagian besar memiliki mata pencaharian Sampang. Institut Teknologi Sepuluh
sebagai petani. Nopember. Surabaya.
2. Hasil Analisis SWOT untuk
134
Dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Tomohon Tahun 2013-2033
Fernando.C.L.Paat. 2014. Analisis Potensi dan
Penegembangan Pariwisata di Kota
Tomohon. Universitas Kristen Satya
Wacana. Salatiga.
Gumelar S. Sastrayuda. 2010. Hand Out Mata
Kuliah Concept Resort and Leisure,
Strategi Pengembangan dan Pengelolaan
Resort and Leisure.
Indarto dan Arif Faisol. 2012. Konsep Dasar
Analisis Spasial. Penerbit Andi
Yogyakarta. 250 hal.
I Gusti Bagus Rai Utama. 2010. Agrowisata
Sebagai Pariwisata Alternatif di
Indonesia.Yogyakarta.
Kota Tomohon Dalam Angka, 2016.
Kecamatan Tomohon Timur dalam Angka,
2016.
Mentari Mamorodia. 2014. Pengembangan
Agriwisata Puncak Temboan Di Rurukan
Satu Kecamatan Tomohon Timur.
Universitas Sam Ratulangi. Manado.
Subowo, dikutip dari Warta Penelitian dan
Pengembangan Pertanian Vol.24 No.1,
2002.
http://anakperencana.blogspot.co.id/2015/03/str
ategi-pengembangan-potensi-desa.html
135