Anda di halaman 1dari 88

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

RS GRAHA SEHAT MEDIKA


KEPUTUSAN
No......./SK-PT.GSM/......./2018

TENTANG
PERENCANAAN SUMBERDAYA MANUSIA RS. GRAHA SEHAT MEDIKA

DIREKTUR UTAMA PT. GRAHA SEHAT MEDIKA

MENIMBANG : a. Bahwa dalam rangka menjaga kelestarian


lingkungan hidup dan upaya meningkatkan mutu
pelayanan Rumah Sakit Graha Sehat Medika, maka
diperlukan pedoman pengorganisasian ;
b. Bahwa agar Pelayanan di Rumah Sakit Graha Sehat
Medika dapat terlaksana dengan baik, maka perlu
adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit Graha
Sehat Medika sebagai landasan bagi
penyelenggaraan Pengorganisasian dan Pelayanan
Rumah Sakit Graha Seha Medika;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan
Keputusan Direktur Rumah Sakit Graha Sehat
Medika .

MENGINGAT : a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36


Tahun 2009 tentang Kesehatan
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 290 / Menkes / Per / III / 2008 Tentang
Persetujuan Tindakan Kedokteran.
d. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 129 / Menkes / Sk / II / 2008 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
e. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1691 / Menkes / Per / VIII / 2001 Tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
MEMPERHATIKAN : Perlunya usaha untuk meningkatkan kualitas
Pengorganisasian dan Pelayanan di Rumah Sakit
Graha Sehat Medika .

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :

PERTAMA : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT GRAHA SEHAT MAEDIKA TENTANG


PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN RUMAH SAKIT
GRAHA SEHAT MEDIKA

KEDUA : Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Rumah sakit Graha Sehat Medika
sebagaimana tercantum dalam Keputusan ini.

KETIGA : Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Rumah Sakit Graha Sehat Medika
harus dibahas sekurang-kurangnya setiap 3 (tiga) tahun sekali dan
apabila diperlukan, dapat dilakukan perubahan sesuai dengan
perkembangan yang ada.

KEEMPAT : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pengorganisasian dan


Pelayanan Rumah Sakit Graha Sehat Medika dilaksanakan oleh
Wakil Direktur Umum Keuangan Rumah Sakit Graha Sehat Medika .

KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di


kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Pasuruan
Pada tanggal : 1 Maret 2018
Direktur RS. Graha Sehat Medika

dr.Rudy, Sp.OG

NIK. M.1.05.18.0001
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut American Hospital Association (1974) Rumah Sakit adalah suatu
organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana
kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan, asuhan keperawatan yang
berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien.

Menurut Undang - Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan
gawat darurat.

Pada awal berdirinya, rumah sakit merupakan organisasi sosial di bawah


pemerintah yang berorientasi non profit. Untuk biaya operasional mereka mendapatkan
dana dari pemerintah. Dalam perkembangannya ternyata pemerintah tidak dapat
menampung masyarakat yang berobat sehingga masyarakat mencari tempat lain yang
dapat melayani mereka lebih baik. Hal ini menumbuhkan industri jasa di bidang
pelayanan kesehatan yang mulai berorientasi profit untuk menutupi biaya operasional
mereka meskipun tidak meninggalkan unsur sosial sama sekali.

Tumbuhnya rumah sakit-rumah sakit swasta itu memunculkan persaingan baru


dalam industri jasa di bidang pelayanan kesehatan. Rumah sakit-rumah sakit swasta
berupaya memperlengkapi pelayanan mereka dengan peralatan kesehatan yang
mutakhir.

Melihat perkembangannya rumah sakit tidak dapat meninggalkan pelayanan


profesional untuk mendapatkan profit agar dapat memuaskan konsumen pengguna
jasanya (pasien). Dalam pelayanan profesional ini dapat
disebut sebagai perusahaan jasa yaitu perusahaan yang memproduksi
jasa bagi para konsumen yang sangat membutuhkan jasa dari
perusahaan tersebut.

Berbeda dengan perusahan jasa lain jasa yang ditawarkan rumah sakit
berhubungan langsung dengan kesehatan yang menyangkut kehidupan
pasien, jadi nilai-nilai kemanusian harus dijunjung tinggi. Rumah sakit
sebagai penyedia jasa dibatasi oleh kode etik profesi bagi setiap profesi
yang bekerja di rumah sakit. Dengan adanya perbedaan ini maka rumah
sakit lebih disebut institusi daripada perusahaan karena adanya
tanggung jawab moril daripada mencari keuntungan semata.

Pengorganisasian Rumah Sakit meliputi seluruh kegiatan penentuan


jumlah dan jenis sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk
melaksanakan setiap kegiatan. Jasa-jasa penunjang merupakan sarana
pengorganisasian yang perlu dijalankan, sehingga proses pengolahan
dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Manajemen Rumah Sakit Graha Sehat Medika Kota Pasuruan mempunyai kegiatan
sebagai berikut :
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses untuk menentukan
tujuan organisasi yang akan dicapai perusahaan
dan mengatur strategi yang akan dilaksanakan
agar dapat tercapai. Perencanaan ini dapat
disusun baik untuk jangka pendek maupun
jangka panjang, agar dapat dipakai sebagai
dasar untuk mengendalikan kegiatan
perusahaan.

2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah membentuk kerangka
dasar dalam menentukan aktifitas dan tugas
pokok dari suatu kelompok individu atau
individu dalam perusahaan, yang meliputi
pemberian tugas tanggung jawab tertentu,
pendelegasian wewenang yang diperlukan
kepada individu- individu untuk melaksanakan
tugas-tugasnya, pertanggung jawaban atas
tugas yang diberikan.

3. Pengarahan (Leading/Actuating)
Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk
dan susun personalianya, langkah berikutnya
pengarahan. Pengarahan merupakan proses
yang harus dilakukan oleh manajemen agar
pelaksanaan dapat diarahkan sesuai dengan
tujuan yang diinginkan oleh perusahaan, untuk
tujuan tersebut manjemen harus selalu
mengadakan pendekatan dan perbaikan yang
diperlukan untuk menumbuhkan motivasi para
karyawan agar dapat bekerja dengan optimal
sesuai dengan rencana. Manajemen harus
memberikan gambaran yang jelas apa yang
akan dituju, memberikan petunjuk yang
memadahi, dan memiliki perasaan apakah
pelaksanaan akan memberikan sumbangan
terhadap tujuan yang akan dicapai tersebut.

4. Pengawasan (Controling)
Pengawasan atau pengendalian adalah proses
untuk memeriksa kembali, menilai dan selalu
memonitor laporan-laporan apakah
pelaksanaan tidak menyimpang dari tujuan
yang sudah ditentukan, hal ini penting untuk
menghemat pemborosan biaya yang
dikeluarkan. Dalam mengadakan pengendalian
harus diadakan perbandingan antara hasil
sesungguhnya yang dicapai dengan proyeksi
yang ditetapkan dalam perencanaan, untuk
menilai prestasi masa lalu dan meletakan
tanggung jawab adanya penyimpangan yang
terjadi. Untuk rencana kerja dalam satu tahun,
Rumah Sakit, manajer, komite, instalasi dan
bagian membuat rencana kerja. Rencana kerja
dan anggaran ini akan dievaluasi satu tahun
sekali dan disusun berdasarkan pengukuran
kinerja Balanced Score Card.

Balanced Score Card merupakan salah satu


model pengukuran kinerja gabungan antara ukuran
kinerja keuangan dan non keuangan. Oleh sebab itu
kinerja diukur dari empat prespektif yaitu:

1. Keuangan, contoh: target keuangan / pendapatan.


2. Pelanggan, contoh: indeks kepuasan pelanggan.
3. Bisnis Internal contoh: program kerja.
4. Pembelajaran dan pertumbuhan
contoh: peningkatan
kemampuan pegawai dengan diklat internal /
eksternal.
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah
ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar
yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak
diperoleh setiap warga negara secara minimal, juga
merupakan spesifikasi teknis tentang tolak ukur
pelayanan minimum yang diberikan oleh Badan
Layanan Umum kepada masyarakat. Indikator SPM
adalah tolok ukur untuk prestasi kuantitatif dan
kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan
besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam
pencapaian suatu SPM tertentu, berupa masukan,
proses, hasil dan atau manfaat pelayanan. SPM dan
indikator ini dimonitoring, dicatat oleh unit-unit yang
terkait dan dilaporkan secara berkala dalam Rapat
Kerja bulanan. Evaluasi dari laporan akan dilakukan
implementasi guna perubahan menuju arah yang lebih
baik.
BAB II
GAMBARAN UMUM RS GRAHA SEHAT MEDIKA

RS Graha Sehat Medika dibangun berdasarkan keinginan untuk menyediakan


layanan kesehatan yang berkualitas dan Profesional serta terjangkau dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat Pasuruan dan sekitarnya dan memberikan pilihan
masyarakat dalam memilih sarana kesehatan diantara Rumah sakit yang ada di Kota
Pasuruan dan kabupaten Pasuruan. Hal ini direalisasikan dengan mendirikan PT. GRAHA
SEHAT MEDIKA pada tanggal 18 September 2014.
RS Graha Sehat Medika dibawah PT. GRAHA SEHAT MEDIKA berkantor di Jl.
Achmad Yani no.15 Karangketug Pasuruan, dengan inti pelayanan preventif, kuratif,
promotif dan rehabilitatif, yang diselenggarakan secara terpadu untuk mencapai apa
yang menjadi kebutuhan kesehatan masyarakat pasuruan dan sekitarmya.
RS Graha Sehat Medika saat ini memiliki tenaga kerja sebanyak 77 orang yang
ditambah dokter yang terdiri dari dokter spesialis kebidanan dan kandungan, spesialis
anak, spesialis penyakit dalam, spesialis bedah, spesialis anastesi, spesialis Jantung,
spesialis bedah tulang, Spesialis Syaraf, spesialis Radiologi dokter Gigi dan dokter umum.
RS Graha Sehat Medika dalam pelayanannya di lengkapi dengan Sistem Informasi Rumah
Sakit yang terintegrasi. Dalam perkembangan ke masa depan RS Graha Sehat Medika
tetap mengupayakan pelayanan kesehatan yang profesional dengan menambah tenaga
dokter dari berbagai spesialis dan sub spesialis lainnya namun tidak terlepas sebagai
rumah sakit umum swasta yang merupakan Institusi Pelayanan Sosial Masyarakat yang
dengan tetap berpegang teguh pada visi dan misi RS Graha Sehat Medika.
RS Graha Sehat Medika yang terletak pada jalur utama Pasuruan – Surabaya dan
sebaliknya memiliki aksebilitas yang tinggi terhadap wilayah pelayanan kesehatan.
Pihak manajemen rumah sakit punya komitmen dan kebijakan dengan prioritas
utama yaitu memberikan pelayanan yang profesional dan bermutu kepada masyarakat
dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
BAB III
VISI, MISI, DAN MOTTO
RS GRAHA SEHAT MEDIKA

3.1. Visi
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pelayanan kesehatan yang
berkualitas.

3.2. Misi
a. memberikan pelayanan kesehatan yang profesional, mengutamakan mutu
dan keselamatan pasien
b. menjadi rumah sakit unggulan pilihan masyarakat pasuruan dan sekitarnya
c. membangun sdm yang bermutu, bekerja dalam tim, integritas dan sejahter
d. menyiapkan sarana alat kedokteran modern dengan mengikuti kemajuan
teknologi kedokteran yang efektif dan efisien

3.3. Motto
“ Melayani dengan hati, ikhlas, tanggap dan profesional”

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS GRAHA SEHAT MEDIKA

4.1 Keterangan/Pengertian
Unit Struktural
1) Direktur Rumah Sakit
Direktur Rumah Sakit adalah kepala atau pejabat tertinggi di RS Graha Sehat
Medika Pasuruan
2) Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan
Kepala Bagian Pelayanan Medis adalah karyawan yang memenuhi syarat untuk di
beri tugas, wewenang, dan tanggungjawab untuk membantu melaksnakan fungs
i manajemen dan operasional Rumah Sakit Graha Sehat Medika dalam bidang pe
layanan medis dan keperawatan.
3) Kepala Bidang Penunjang Medis
Kepala Bagian Pelayanan Medis adalah karyawan yang memenuhi syarat untuk di
beri tugas, wewenang, dan tanggungjawab untuk membantu melaksnakan fungs
i manajemen dan operasional Rumah Sakit Graha Sehat Medika dalam bidang pe
nunjang medis.
4) Kepala Bagian Administrasi Umum dan Keuangan
Kepala Bagian Pelayanan Medis adalah karyawan yang memenuhi syarat untuk di
beri tugas, wewenang, dan tanggungjawab untuk membantu melaksnakan fungs
i manajemen dan operasional Rumah Sakit Graha Sehat Medika dalam bidang ad
ministrasi umum dan keuangan.
5) Komite dan Panitia
Komite dan Panitia adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan
profesi dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada direktur
dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit. Komite
dan panitia yang ada di RS Graha Sehat Medika Pasuruan adalah sebagai berikut:
a. Komite medik
b. Komite keperawatan
c. Panitia pencegahan dan pengendalian infeksi
d. Panitia mutu dan keselamatan pasien
e. Panitia pembina kesehatan dan keselamatan kerja rumah sakit
f. SMF ( Staf Medik Fungsional)
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI DAN TUGAS UNIT KERJA
Dalam lingkungan Rumah Sakit Graha Sehat Medika memiliki beberapa unit kerja. Berikut
pengorganisasian dan tugas setiap unit kerja pada Rumah Sakit Graha Sehat Medika.
STRUKTUR ORGANISASI FRONT OFFICE

Struktur Organisasi Front office

DIREKTUR
dr. Rudy, Sp.OG

KABAG ADMINISTRASI
UMUM DAN KEUANGAN
Shinta Indrarani, S.E Ak

KEPALA SEKSI FRONT


OFFICE
Desy Anisah Fatmawati,
S.Pd
RAWAT JALAN
Feby Intan Ramadhani, A.Md
Dini Noviarini, A.Md
RAWAT INAP IGD
Ulfiya Milanti Pramita, S.Psi Lilian Pramitasari, S.T

Dini Noviarini, A.Md

5.1Uraian Tugas Front office


6.1.1 Pembentukan Unit Front office
Organisasi Front office merupakan suatu organisasi struktural yang bersifat administratif,
koordinatif serta merupakan unsur pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan perekaman medis serta
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penunjang Medis serta Direktur.
6.1.2 Uraian Tugas dan Wewenang Serta Job Kualifikasi Unit Front office
a. Kepala Seksi Front office
1. Tugas Pokok
Seorang tenaga umum yang profesional yang diberi wewenang dan
tangung jawab mengkoordinasi dan melaksakan pelayan dan segala bentuk informasi
didalam Rumah Sakit.
2. Uraian Tugas
Untuk menunjang keberhasilan program dan kegiatan rumah sakit, kepala Front office
mempunyai tugas:
a. Menyusun program kerja, rencana kegiatan dan keputusan dilingkungannya.
b. Membagi tugas pada stafnya dalam pelaksanaan tugas.
c. Memimpin, menggerakkan, mengarahkan staf untuk melaksanakan pekerjaan secara
berencana, tertib dan teratur.
d. Memberikan motivasi, semangat dan dorongan kepada staf untuk meningkatkan
dedikasi, loyalitas, dan disiplin.
e. Menciptakan suasana kerja yang harmonis bagi para staf supaya dapat bekerja
dengan baik.
f. Membimbing, mengarahkan, menggerakkan dan meningkatkan keamanan
kerterampilan petugas pelaksana.
g. Menyebarluaskan, melaksanakan dan meneruskan kebijaksanaan pimpinan.
h. Merencanakan, melaksanakan dan mengembangkan standar pelayanan
dilingkungannya.
i. Mengembangkan sistem informasi pelayanan medis dalam rangka penyelenggaraan
sistem informasi di rumah sakit.
j. Mengadakan koordinasi dengan kegiatan lain yang berkaitan dengan tugas
lingkungannya.
k. Melaporkan hasil kegiatan pelaksanaan tugas kepada atasannya.
l. Memeriksa surat-surat yang masuk/keluar untuk menentukan tindak lanjut sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
m. Menilai hasil kerja atau prestasi stafnya sebagai bahan pertimbangan penilaian
n. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

3. Tugas Tambahan
a. Menghadiri undang-undang (internal maupun eksternal)
b. Mengikuti pelatihan-pelatihan (internal maupun eksternal)
c. Membuat Laporan Tahunan Kegiatan Rumah Sakit
d. Mengevaluasi hasil program kerja

4. Wewenang
a. Melakukan kegiatan kedinasan.
b. Mempergunakan sarana dan prasarana yang ada dilingkungannya.
c. Membimbing, menegur dan menilai stafnya
d. Memberi tugas lain kepada stafnya
e. Menerima dan menolak pelayanan peminjaman fasilitas front office kepada semua
jajaran rumah sakit atau diluar rumah sakit yang tidak sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
f. Memberikan saran dan laporan untuk kelancaran tugas kepada atasannya.
g. Memberikan feed back (umpan balik) dan mengecek laporan-laporan medis kepada
bagian lain bila terdapat keterlambatan.
h. Tanggung Jawab

Kepala seksi Front office mempunyai tanggung jawab:


a. Menetapkan organisasi dan tata laksana di lingkungannya.
b. Terpenuhinya dan terpeliharanya kebutuhan sarana dan prasarana dilingkungannya.
c. Tersusunnya prosedur kerjasama serta rencana kegiatannya.
d. Terciptanya suasana dan disiplin kerja yang harmonis dilingkungannya.
e. Meningkatnya pengetahuan, keterampilan dan perilaku staf yang mendukung
pelaksanaan tugas yang baik.
f. Kelancaran pelaksanaan tugas dan ketepatan waktu penyelesaian tugas
dilingkungannya.
g. Terlaksananya program dan kegiatan.
h. Terlaksananya pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana program dan kegiatan
rumah sakit.
i. Tersedianya dan terpeliharanya kerahasiaan catatan informasi pasien.
j. Terlaksananya tugas-tugas lain yang ditugaskan oleh atasan.

5. Hubungan Kerja
a. Pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada atasannya.
b. Pemberian tugas dan pertanggungjawaban tugas stafnya.
c. Sebagai koordinator dan konselor dengan bagian-bagian lain.

6. Job Kualifikasi
a. Pendidikan min. SMA sederajat
b. Memahami visi dan misi rumah sakit.
c. Mampu melaksanakan tugas-tugas yang diberikan.
d. Berpengalaman dalam bidang yang sama.

a) Sub Unit Front office Rawat Jalan


1. Tugas Pokok
Seorang tenaga umum yang profesional yang diberi wewenang dan tangung jawab
mengkoordinasi dan melaksakan pelayan dan segala bentuk informasi didalam Rumah Sakit
2. Uraian Tugas
a. Mendaftarkan pasien sesuai dengan prosedur rumah sakit
b. Menjelaskan kebijakan rumah sakit kepada pasien
c. Menginformasikan kepada pasien jika dokter datang terlambat atau tidak dapat hadir
d. Mengajukan dan menyelesaikan laporan medis
e. Membantu pasien untuk mengisi formulir dan dokumen yang tepat untuk memperoleh
informasi yang di perlukan
f. Menyimpan catatan medis dan laporan pasien
g. Menyebarluaskan informasi yang di perlukan
h. Menentukan status keuangan pasien dan kelayakan mereka untuk pelayanan kesehatan
i. Memberikan materi tentang informasi yang relevan, seperti brosur atau procedural jika
di perlukan dan membantu pasien dalam cara non klinis
3. Tugas Tambahan
a. Membantu pekerjaan yang belum selesai dari bagian lain
b. Menjalankan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Front office.
4. Wewenang
a. Melaksanakan kegiatan kedinasan.
b. Mempergunakan sarana dan prasarana yang ada dilingkungannya.
c. Menegur ke unit pelayanan tentang ketidaklengkapan pengisian dokumen Front

office.
5. Tanggung Jawab
a. Terpeliharanya hubungan kerja yang harmonis.
b. Tercapainya jenis data kebutuhan yang diperlukan.
c. Ketepatan waktu penyelesaian tugas.
d. Kesiapan dan mengambil langkah cepat dalam mengantisipasi masalah.
e. Terjaga dan terpeliharanya kebersihan dan keutuhan inventaris barang yang ada.

6. Hubungan Kerja
a. Pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada Kepala Front office.
b. Koordinasi dan konsultasi dengan unit-unit pelayanan rawat inap dan rawat
jalan.
7. Job Kualifikasi
a. Pendidikan min. SMA sederajat
b. Pernah mengikuti pelatihan secara internal dan eksternal.
c. Berpengalaman dalam bidang yang sama.
b) Sub Unit Front office Rawat Inap
1. Tugas Pokok
Seorang tenaga umum yang profesional yang diberi wewenang dan tangung
jawab mengkoordinasi dan melaksakan pelayan dan segala bentuk informasi
didalam Rumah Sakit

2. Uraian Tugas
a. Mendaftarkan pasien rawat inap sesuai dengan prosedur rumah sakit
b. Menjelaskan alur pasien rawat inap
c. Menjelaskan kebijakan rawat inap rumah sakit kepada pasien
d. Mengajukan dan menyelesaikan laporan medis mengenai rawat inap

e. Membantu pasien untuk mengisi formulir dan dokumen yang tepat untuk
memperoleh informasi yang diperlukan
f. Menyimpan catatan medis dan laporan pasien
g. Menyebarluaskan informasi yang diperlukan
h. Menentukan status keuangan pasien dan kelayakan mereka untuk pelayanan
kesehatan

3. Tugas Tambahan
a. Membantu pekerjaan bagian lain yang belum selesai.
b. Menjalankan tugas lain yang diberikan oleh Kepala seksi Front office
4. Wewenang
a. Melaksanakan kegiatan kedinasan.
b. Mempergunakan sarana dan prasarana yang ada dilingkungannya.
c. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh kepala unit.

5. Tanggung Jawab
a. Terpeliharanya hubungan kerja yang harmonis.
b. Tercapainya jenis data kebutuhan yang diperlukan.
c. Ketepatan waktu penyelesaian tugas.
d. Kesiapan dan mengambil langkah cepat dalam mengantisipasi masalah.
e. Terjaga dan terpeliharanya kebersihan dan keutuhan inventaris barang yang
ada.

6. Hubungan Kerja
a. Pertanggung jawaban pelaksanaan tugas kepada kepala Front office.
b. Koordinasi dan konsultasi dengan unit-unit lainnya.
7. Job Kualifikasi

a. Pendidikan min. SMA sederajat


b. Pernah mengikuti pelatihan secara internal dan eksternal.
c. Berpengalaman dalam bidang yang sama.
c) Sub Unit Front office IGD
1. Tugas Pokok
Seorang tenaga umum yang profesional yang diberi wewenang dan tangung
jawab mengkoordinasi dan melaksakan pelayan dan segala bentuk informasi
didalam Rumah Sakit.

2. Uraian Tugas
a. Mendaftarkan pasien rawat inap sesuai dengan prosedur rumah sakit
b. Menjelaskan alur pasien rawat inap
c. Menjelaskan kebijakan rawat inap rumah sakit kepada pasien
d. Mengajukan dan menyelesaikan laporan medis mengenai rawat inap
e. Membantu pasien untuk mengisi formulir dan dokumen yang tepat untuk
memperoleh informasi yang diperlukan
f. Menyimpan catatan medis dan laporan pasien
g. Menyebarluaskan informasi yang diperlukan
h. Menentukan status keuangan pasien dan kelayakan mereka untuk pelayanan
kesehatan

3. Tugas Tambahan
a. Membantu pekerjaan bagian lain yang belum selesai.
b. Menjalankan tugas lain yang diberikan oleh Kepala seksi Front office

4. Wewenang
a. Melaksanakan kegiatan kedinasan.
b. Mempergunakan sarana dan prasarana yang ada dilingkungannya.
c. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh kepala unit.

5. Tanggung Jawab
a. Terpeliharanya hubungan kerja yang harmonis.
b. Tercapainya jenis data kebutuhan yang diperlukan.
c. Ketepatan waktu penyelesaian tugas.
d. Kesiapan dan mengambil langkah cepat dalam mengantisipasi masalah.

e. Terjaga dan terpeliharanya kebersihan dan keutuhan inventaris barang yang ada.

6. Hubungan Kerja
a. Pertanggung jawaban pelaksanaan tugas kepada kepala Front office.
b. Koordinasi dan konsultasi dengan unit-unit lainnya.

7. Job Kualifikasi
a. Pendidikan min. SMA sederajat
b. Pernah mengikuti pelatihan secara internal dan eksternal.
c. Berpengalaman dalam bidang yang sama.

5.2 Struktur Organisasi Penata Tagihan dan Kasir


Uraian Tugas Penata Tagihan dan Kasir
6.2.1. Pembentukan Unit Penata Tagihan dan Kasir
Organisasi Penata Tagihan dan Kasir merupakan suatu organisasi struktural yang bersifat
administratif, koordinatif serta merupakan unsur pelaksanaan kegiatan verifikasi pelayanan pasien
melalui rekam medis pasien dan pembayaran biaya administrasi pasien yang akan
dipertanggungjawabkan kepada Kepala Bagian Administrasi Umum dan Keuangan serta Direktur.
6.2.2. Uraian Tugas dan Wewenang Serta Job Kualifikasi Unit Penata Tagihan dan Kasir
b. Kepala Seksi Penata Tagihan dan Kasir
Tugas Pokok
Melakukan pengecekan ulang kegiatan verifikasi pelayanan pasien dan biaya medis pasien
secara sistematis mealui sistem serta menyajikan informasi bagi yang membutuhkan.
Uraian Tugas
Untuk menunjang keberhasilan program dan kegiatan rumah sakit, kepala Penata Tagihan
dan Kasir mempunyai tugas:
a. Menyusun program kerja, rencana kegiatan dan keputusan dilingkungannya.
b. Membagi tugas pada stafnya dalam pelaksanaan tugas.
c. Memimpin, menggerakkan, mengarahkan staf untuk melaksanakan pekerjaan secara
berencana, tertib dan teratur.
d. Memberikan motivasi, semangat dan dorongan kepada staf untuk meningkatkan
dedikasi, loyalitas, dan disiplin.
e. Menciptakan suasana kerja yang harmonis bagi para staf supaya dapat bekerja dengan
baik.
f. Membimbing, mengarahkan, menggerakkan dan meningkatkan keamanan ketrampilan
petugas pelaksana.
g. Menyebarluaskan, melaksanakan dan meneruskan kebijaksanaan pimpinan.
h. Merencanakan, melaksanakan dan mengembangkan standar pelayanan
dilingkungannya.
i. Mengembangkan sistem informasi medis dalam rangka penyelenggaraan sistem
informasi di rumah sakit.
j. Mengadakan koordinasi dengan kegiatan lain yang berkaitan dengan tugas
lingkungannya.
k. Melaporkan hasil kegiatan pelaksanaan tugas kepada atasannya.

l. Menilai hasil kerja atau prestasi stafnya sebagai bahan pertimbangan penilaian
m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
5. Tugas Tambahan
e. Menghadiri undang-undang (internal maupun eksternal)
f. Mengikuti pelatihan-pelatihan (internal maupun eksternal)
g. Mengevaluasi hasil program kerja
6. Wewenang
a) Mempergunakan sarana dan prasarana yang ada dilingkungannya.
b) Membimbing, menegur dan menilai stafnya

c) Memberi tugas lain kepada stafnya


d) Memberikan feed back (umpan balik) dan mengecek rekam medik pasien kepada
bagian lain bila terdapat keterlambatan.
7. Tanggung Jawab
Kepala Penata Tagihan dan Kasir mempunyai tanggung jawab:
a) Tersusunnya prosedur kerjasama serta rencana kegiatannya.
b) Terciptanya suasana dan disiplin kerja yang harmonis dilingkungannya.
c) Meningkatnya pengetahuan, keterampilan dan perilaku staf yang mendukung
pelaksanaan tugas yang baik.
d) kelancaran pelaksanaan tugas dan ketepatan waktu penyelesaian tugas
dilingkungannya.
e) Terlaksananya program dan kegiatan.
8. Hubungan Kerja
a) Pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada atasannya.
b) Pemberian tugas dan pertanggungjawaban tugas stafnya.
c) Sebagai koordinator dan konselor dengan bagian-bagian lain.
9. Job Kualifikasi
a) Memahami visi dan misi rumah sakit.
b) Mampu melaksanakan tugas-tugas yang diberikan.
c) Pendidikan minimal S1
d) Petugas Penata Tagihan

Tugas Pokok
Memverifikasi pelayanan pasien melalui rekam medik pasien.
Uraian Tugas
a. Mencocokkan E-rekam medis dengan rekam medis manual yang diberikan oleh perawat
b. Menginformasikan kepada petugas kasir dan perawat IRNA jika rekam medis sudah
selesai di verifikasi
Tugas Tambahan
c. Membantu pekerjaan yang belum selesai dari bagian lain
d. Menjalankan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Rekam Medik.
Wewenang
a) Melaksanakan verifikasi pelayanan pasien

b) Mempergunakan sarana dan prasarana yang ada dilingkungannya.


c) Menegur ke unit pelayanan tentang ketidaklengkapan pengisian dokumen rekam
medis.
Tanggung Jawab
a) Terpeliharanya hubungan kerja yang harmonis.
b) Tercapainya jenis data kebutuhan yang diperlukan.
c) Ketepatan waktu penyelesaian tugas.
d) Kesiapan dan mengambil langkah cepat dalam mengantisipasi masalah.
e) Terjaga dan terpeliharanya kebersihan dan keutuhan inventaris barang yang ada.
Hubungan Kerja
a) Pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada Kepala Penata Tagihan dan Kasir.
b) Koordinasi dan konsultasi dengan unit-unit pelayanan rawat inap
Job Kualifikasi
a) Pendidikan minimal S1
b) Pernah mengikuti pelatihan secara internal
Petugas Kasir
Tugas Pokok
a) Menerima pembayaran pasien rawat inap dan rawat jalan
b) Menyetorkan dan melaporkan hasil pendapatan operasional setiap pergantian shift

Uraian Tugas
a) Menerima dokumen rekam medis dari bagian penata tagihan
b) Mengecek biaya medis pasien
c) Menerima pembayaran dari pasien
d) Mencetak faktur
Tugas Tambahan
c. Membantu pekerjaan bagian lain yang belum selesai
d. Menjalankan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Penata Tagihan dan Kasir
Wewenang
a) Melaksanakan kegiatan kedinasan
b) Mempergunakan sarana dan prasarana yang ada dilingkungannya
c) Melaksanakan tugas yang diberikan oleh kepala unit
Tanggung Jawab
a) Terpeliharanya hubungan kerja yang harmonis
b) Tercapainya jenis data kebutuhan yang diperlukan
c) Ketepatan waktu penyelesaian tugas
d) Kesiapan dan mengambil langkah cepat dalam mengantisipasi masalah
e) Terjaga dan terpeliharanya kebersihan dan keutuhan inventaris barang yang ada
Hubungan Kerja
a) Pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada kepala Penata Tagihan dan Kasir
b) Koordinasi dan konsultasi dengan unit-unit lainnya
Job Kualifikasi
a) Pendidikan minimal S1
b) Pernah mengikuti pelatihan secara internal dan eksternal
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI LABORATORIUM
5.1 Diagram Struktur Organisasi Instalasi Laboratorium

DIREKTUR RUMAH
SAKIT
(dr. Rudy, Sp.OG)

KABID. PENUNJANG MEDIK


(dr. Victor Kristanto S)

PENANGGUNGJAWAB INSTALASI
LABORATORIUM
(dr. Viktor Kristanto S)

KEPALA RUANG INSTALASI


LABORATORIUM
(Siti Khotijah, A.Md.AK)

WAKIL KEPALA RUANG INSTALASI


LABORATORIUM
(Merry Octavia Sandi, A.Md.AK)

Analis Analis
Perawat Analis Penanggungjawab
Penanggungjawab Penanggungjawab
Penanggungjawab Reagen dan bahan Alkes
Quality Control Pemeliharaan Alat
Sampling (Merry Octavia Sandi,
(Puput Dewi (Puput Dewi Nursanti,
(Masih dalam proses A.Md.AK)
Nursanti, A.Md.AK) A.Md.AK)
recruitment)
5.2 Deskripsi Diagram Struktur Organisasi Laboratorium
1. Penanggungjawab Instalasi Laboratorium adalah seorang dokter yaitu seorang yang
bertanggungjawab terhadap berjalannya pelayanan laboratorium, baik secara teknis maupun
administratif, serta melakukan tanggungjawab konsultasi.
2. Kepala Ruang Instalasi Laboratorium adalah seseorang yang bertanggungjawab agar kegiatan
harian laboratorium dapat berlangsung dengan baik, juga bertanggungjawab terhadap data
laporan dan arsip yang berhubungan dengan laboratorium.
3. Wakil Kepala Ruang Instalasi Laboratorium adalah seseorang yang bertanggungjawab untuk
membantu kepala Ruang Instalasi Laboratorium dalam kegiatan harian dan juga penjadwalan
rapat bulanan laboratorium untuk evaluasi
4. Perawat penanggungjawab sampling adalah seseorang yang bertanggungjawab terhadap
pelaksanaan pengambilan sampling.
5. Analis penanggungjawab Quality Control adalah seseorang yang bertanggungjawab terhadap
pelaksanaan kontrol kualitas peralatan, reagen, dan hasil tes laboratorium.
6. Analis penanggungjawab reagen dan bahan alkes adalah seseorang yang bertanggungjawab
terhadap ketersediaan reagen, pemesanan reagen, penyimpanan reagen, dan distribusi
reagen.
7. Analis penanggungjawab Pemeliharaan Alat adalah seseorang yang bertanggungjawab
terhadap terpeliharanya alat diagnostik dengan baik, termasuk penjadwalan pemeliharaan
dan kalibrasi alat.
BAB VI
URAIAN JABATAN
6.1 PENANGGUNGJAWAB INSTALASI LABORATORIUM

TUGAS JABATAN :
 Membuat Kebijakan Laboratorium
 Membuat Pedoman Pelayanan Laboratorium
 Membuat Pedoman Pengorganisasian Laboratorium
 Membuat Standar Prosedur Operasional Laboratorium
 Membuat TOR ( Tool Of Reference / Kerangka Acuan Kerja ) Laboratorium tiap bulan
 Membuat Rencana Strategis Laboratorium tiap 5 Tahun
 Membuat laporan pencapaian Pelayanan Laboratorium
 Merancang tata cara dan pola kerja Laboratorium
 Mengatur tata kerja masing-masing personal di Laboratorium
 Memimpin rapat bulanan Laboratorium untuk evaluasi pelayanan
 Melakukan investigasi solusi, tindak lanjut dan evaluasi terhadap kejadian yang tidak
diharapkan yang berhubungan dengan laboratorium
 Memilih reagen yang bermutu
 Melakukan trial terhadap reagen atau alat yang akan digunakan
 Menetapkan metode pemeriksaan
 Menentukan peralatan yang digunakan
 Menentukan laboratorium rujukan
 Mampu mendeteksi masalah (trouble shooting) yang terjadi pada pemeriksaan
laboratorium
 Memberikan konsultasi yang berhubungan dengan hasil laboratorium
 Memberikan expertisi hasil laboratorium
PERANGKAT & BAHAN KERJA ( SARANA KERJA )

 Undang – Undang yang berhubungan dengan Laboratorium


 Buku Panduan Standar Pelayanan Laboratorium
 Berbagai Clinical Laboratory Text Book
 Komputer
 Printer
 Auto Analyzer
 Hematology Analyzer
 Urine Analyzer
 Centrifuge
 Berbagai Reagen
 Mikroskop
 Formulir laboratorium
 Program expertise online
SYARAT JABATAN
Pendidikan : - Dokter
Pelatihan : -
Fisik : - Mampu berbicara dan mendengar dengan baik.
- Tidak buta warna
- Memiliki ketrampilan tangan dan jari yang baik.
- Sehat secara fisik
Non Fisik : - Kemampuan verbal yang baik
- Kemampuan matematika.
- Kemampuan administrasi yang memuaskan atau menonjol
- Mampu bekerja sesuai dengan protap.
- Mampu mengevaluasi informasi yang sesuai dengan kriteria tes.
- Kemampuan manajemen / supevisi
HUBUNGAN JABATAN
Atasan : Kepala Departemen Pelayanan Medis
Horizontal : Kepala Instalasi / Bagian lain
Bawahan : - Ahli teknologi laboratorium / analis
- Administrator laboratorium
- Perawat phlebotomis
- Pembantu analis

6.2 Ahli Teknologi Laboratorium Medik/Analis

TUGAS JABATAN :
 Melakukan pemeriksaan laboratorium hematologi sesuai standar operasional
prosedur
 Melakukan pemeriksaan laboratorium kimia klinik sesuai standar operasional
prosedur
 Melakukan pemeriksaan laboratorium urinalisa sesuai standar operasional prosedur
 Melakukan pemeriksaan laboratorium imunologi sesuai standar operasional
prosedur
 Melakukan pemeriksaan laboratorium Preparat mikrobiologi sesuai standar
operasional prosedur
 Melakukan pemeriksaan laboratorium parasitologi sesuai standar operasional
prosedur
 Melakukan preparasi specimen sesuai standar operasional prosedur
 Melakukan pengambilan specimen sesuai standar prosedur operasional
 Melakukan kontrol kualitas internal sesuai standar prosedur operasional
 Melakukan pemeliharaan harian alat sesuai standar prosedur operasional
 Melakukan preparasi reagen sesuai standar prosedur operasional
 Melakukan penyimpanan reagen sesuai standar prosedur operasional
 Melakukan penyimpanan specimen sesuai standar prosedur operasional
 Melakukan transportasi specimen untuk rujukan sesuai standar prosedur operasional
 Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil laboratorium sesuai standar prosedur
operasional
 Mampu mendeteksi masalah (trouble shooting) yang terjadi pada pemeriksaan
laboratorium

PERANGKAT & BAHAN KERJA ( SARANA KERJA )


 Undang – Undang yang berhubungan dengan Laboratorium
 Buku Panduan Standar Pelayanan Laboratorium
 Berbagai Clinical Laboratory Text Book
 Komputer
 Printer
 Auto Analyzer
 Hematology Analyzer
 Urine Analyzer
 Berbagai Reagen
 Mikroskop
 Formulir laboratorium
 Program expertise online

PENDIDIKAN & PENGALAMAN


Pendidikan : D. III Analis
Pengalaman : Syarat Jabatan
Fisik : - Mampu berbicara dan mendengar dengan baik.
- Tidak buta warna
- Memiliki ketrampilan tangan dan jari yang baik.
Non Fisik : - Kemampuan verbal yang baik
- Kemampuan matematika.
- Kemampuan administrasi
- Mampu bekerja sesuai dengan protap.
- Mampu mengevaluasi informasi yang sesuai dengan
kriteria tes.
HUBUNGAN JABATAN
Atasan : Penanggungjawab Instalasi Laboratorium
Horizontal : Bagian lain poliklinik, IGD, rawat inap.
Bawahan :-
6.3 PERAWAT PHLEBOTOMY

TUGAS JABATAN :
 Melakukan tindakan pengambilan specimen laboratorium
 Melakukan pencatatan inventaris peralatan laboratorium

PERANGKAT & BAHAN KERJA ( SARANA KERJA )


 Alat phlebotomi lengkap
 Perlengkapan Hand hygiene
 Tempat sampah medis dan benda tajam
 Buku pencatatan

PENDIDIKAN & PENGALAMAN


Pendidikan : Perawat
Pengalaman : Ahli dalam pengambilan darah / vena pungsi
SYARAT JABATAN
Fisik : - Mampu berbicara dan mendengar dengan baik.
- Tidak buta warna
- Memiliki ketrampilan tangan dan jari yang baik.
Non Fisik : - Kemampuan verbal yang baik
- Kemampuan administrasi yang cukup
- Mampu bekerja sesuai dengan protap.
HUBUNGAN JABATAN
Atasan : - Kepala Instalasi Laboratorium
STUKTUR ORGANISASI INSTALASI FARMASI

URAIAN JABATAN
6.1. KEPALA INSTALASI.
1. Tugas Jabatan
 Supervisi dan koordinasi kegiatan karyawan instalasi farmasi
rumah sakit, dalam meracik dan dispensing obat-obatan
sesuai standar fisik dan kimia untuk memenuhi permintaan
resep dari dokter dan dokter gigi.
 Merencanakan, mengorganisasikan, dan supervisi kegiatan di
instalasi farmasi sesuai kebijakan rumah sakit, standar
pelayanan profesi, dan hukum negara.
 Mewawancarai, mempekerjakan, dan mengorientasi Asisten
Apoteker baru. Menetapkan jadwal kerja dan menugaskan
 Asisten Apoteker untuk tugas khusus dalam tanggungjawab
administratif, dispensing, atau fungsi persiapan di instalasi.
Supervisi kinerja Asisten Apoteker dan petugas lain untuk
menjamin ketepatan terhadap standar yang telah ditetapkan.
 Supervisi, dan bila perlu membantu Asisten Apoteker dalam
meracik dan dispensing obat untuk memenuhi permintaan
resep. Mempelajari resep untuk menentukan racikan obat-
obat yang diresepkan tidak overdosis atau berbahaya.
Menimbang, mengukur, dan mencampur bahan atau
menyiapkan obat sesuai prosedur mencampur, menyaring,
mendestilasi, mengemulsi, dan mentitrasi. Memilih obat jadi
dari stok obat bila ada. Menempatkan racikan obat dalam
botol, kapsul, atau tipe dan bentuk kemasan lain dan
menempelkan label di kontainer yang menunjukkan data
identifikasi dan cara pakai. Melengkapi catatan tertulis dari
setiap resep untuk data farmasi ; untuk kontrol narkotika,
racun, dan sifat pembentukan obat; atau untuk tujuan
penagihan Departemen Keuangan.
 Supervisi inventori stok farmasi secara periodik, untuk
menentukan stok yang dibutuhkan dan menjamin
penggunaan stok sebelum tanggal
kadaluwarsa pabrik. Memberi order untuk disuplai penjual
obat, memverifikasi kwitansi pembelian, dan mencairkan
tagihan untuk dibayar oleh Departemen Keuangan.

 Menyediakan formularium, sumber informasi persiapan,


standar kompendium farmasi, buku referensi, dan jurnal di
instalasi untuk digunakan yang berkepentingan. Konsultasi
dengan dan memberi nasehat pada staf medis tentang
informasi mengenai obat, seperti mengingatkan isu obat di
pasaran, inkompatibilitas obat tertentu, atau kontraindikasi
obat atau bahan farmasi lain.
 Berinisiatif, mengembangkan, dan menjalankan peraturan dan
regulasi mencakup administratif dan kebijakan profesi di
instalasi sesuai persetujuan dan bekerjasama dengan
manajemen rumah sakit dan Komite Farmasi dan Terapi.
Menetapkan dan memelihara sistem pencatatan dan
pembukuan sesuai kebijakan rumah sakit dalam pencatatan
data resep dan bahan farmasi bagi pasien dan untuk
memelihara kendali pengadaan dan dispensing semua bahan
farmasi, termasuk kendali penerimaan dan penerbitan data
narkotika, racun, dan sifat obat.
 Dapat bertindak sebagai anggota Komite Farmasi dan Terapi
dalam menetapkan kebijakan instalasi.
 Menyiapkan anggaran instalasi.
 Dapat bertindak sebagai komite publik untuk memberi
informasi kepada masyarakat tentang penggunaan dan
penyalahgunaan obat.
2. Perangkat & Bahan Kerja (Sarana Kerja)

Semua alat dan bahan di Instalasi Farmasi


3. Pendidikan, Pelatihan & Pengalaman

 Lulusan Fakultas Farmasi dari universitas yang terakreditasi


dan teregistrasi sebagai apoteker. Berpengalaman 2-5 tahun
bekerja di instalasi rumah sakit
 Kemampuan verbal untuk mengerti komposisi dan sifat obat,
pembuatan dan penggunaan, aksi farmakologis, dan prosedur
uji kemurnian dan kekuatannya. Juga untuk mensupervisi staf
instalasi farmasi, untuk memformulasikan rencan
administratif, dan untuk mempresentasikan data dan
informasi obat kepada dokter, karyawan rumah sakit, dan
masyarakat.
 Kemampuan numerik untuk mengukur, menimbang, dan
menemas obat, untuk menghitung tagihan, dan untuk
menyiapkan laporan dan anggaran instalasi.
 Kemampuan persepsi bentuk untuk menginterpretasikan
format, untuk menandai perubahan fisik dan kimia dan bahan
untuk peresepan, dan untuk menginterpretasikan
formularium.
 Kemampuan persepsi klerikal untuk mencegah kesalahan
dalam membaca formula dan mempelajari resep. Juga penting
untuk pelaporan dan pencatatan.
Minat

 Senang kegiatan ilmiah dan teknis, untuk menguasai teknis


pembuatan resep dn dispensing obat dan untuk mengikuti obat
dan teknik terbaru dalam farmasi.
 Senang bekerja dalam dan mengorganisasikan kegiatan yang
dilakukan sehubungan untuk menetapkan proses dan teknis.
Temperamen

 Mampu mengarahkan, mengendalikan daan merencanakan


kegiatan instalasi farmasi rumah sakit.
 Mampu mempengaruhi karyawan dan masyarakat untuk
menerima obat baru dan untuk waspada terhadap
penyalahgunaan obat.
Syarat fisik dan kondisi kerja

 Pekerjaan ini ringan.


 Berbicara dan mendengar untuk melakukan tugas supervisi
dan administrasi.
 Bekerja dalam ruangan.
4. Hubungan Jabatan :

ATASAN : Kepala Departemen Pelayanan Medis


BAWAHAN : Asisten Apoteker dan petugas lain di instalasi farmasi
PROMOSI DARI : Tidak ada jalur formal

PROMOSI KE : Tidak ada jalur formal

6.2. ASISTEN APOTEKER.

1. Tugas Jabatan
Membantu apoteker untuk melakukan tugas rutin di instalasi farmasi rumah
sakit :

 Membongkar barang dan menyimpannya, memverifikasi item yang diterima


terhadap invoice, dan menyimpan bahan yang mudah rusak seperti antibiotik
di lemari es.
 Mengecek invoice terhadap order untuk meyakinkan semua item telah
diterima dan semua tagihan tepat.
 Memelihara inventori obat dan menyiapkan permintaan obat baru yang
diminta Apoteker.
 Mengantarkan obat ke berbagai bagian rumah sakit sesuai keperluan;
memelihara catatan yang menunjukkan disposisinya.
 Mengisi wadah dengan obat keluaran pabrik dan racikan atau jumlah barang
yang sudah dibeli, mengeprint label, dan menempelkan label pada wadah
untuk digunakan di instalasi farmasi atau bagian perawatan.
 Megikuti instruksi Apoteker untuk membuat puyer dan atau memasukkannya
ke kapsul dan memberi label, serta mencatatnya di buku log.
 Menuang cairan ke gelas ukur atau wadah plastik, atau menyendok salep atau
krim, menggunakan spatula ke wadah. Memberi tutup, menyegel, memberi
label, dan menaruh di ruang penyimpanan.

 Melakukan berbagai tugas di instalasi farmasi, seperti menjaga kebersihan
dan kerapian area kerja, serta membersihkan peralatan. Perangkat & Bahan
Kerja (Sarana Kerja)

Komputer, buku log, daftar harga obat.


2. Pendidikan, Pelatihan & Pengalaman

Lulusan Sekolah Asisten Apoteker yang terakreditasi. Pelatihan 3 bulan di


instalasi farmasi.

3. Syarat Jabatan
Kemampuan
 Kemampuan numerik untuk menjumlah harga dan inventori secara
cepat dan akurat.
 Ketajaman penglihatan dekat untuk membaca detail perintah kerja,
untuk mencek label, dan melengkapi catatan produksi.
 Kemampuan klerikal untuk mendeteksi kesalahan pada lembar
permintaan atau inventori, untuk memverifikasi produksi sesuai
perintah kerja, dan untuk memeriksa label dan permintaan
Minat

 Senang kegiatan rutin dan terorganisasi meliputi bekerja dengan


benda seperti bahan-bahan farmasi.
Temperamen

 Mampu melakukan kegiatan jangka pendek yang berulang seperti


menyiapkan label dan menghitung pil yang membutuhkan akurasi
yang tinggi dalam tiap detailnya.
 Mampu beradaptasi untuk bekerja dibawah supervisi langsung.
Syarat fisik dan kondisi kerja

 Pekerjaan dapat berat, terkadang mengangkat dan membawa karton


seberat 25-50 kilogram.

 Kadang-kadang memanjat untuk menyimpan dan mengambil bahan-


bahan.
 Berbagai gerakan tubuh pada saat membongkar barang.
 Meraih dan menangani obat, label dan bahan.
 Ketajaman penglihatan dekat untuk memeriksa keakuratan.
 Bekerja dalam ruangan.
4. Hubungan jabatan :
ATASAN : Apoteker
BAWAHAN : Tidak ada
PROMOSI DARI : Tidak ada jalur
formal PROMOSI KE : Tidak ada
jalur formal
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI
INSTALASI GAWAT DARURAT

KEPALA RUANG IGD


AKHMAD ALMASRI Skep. Ns

WAKIL KEPALA RUANG IGD


DEDIK PUGUH Amd.Kep

DOKTER JAGA DOKTER JAGA DOKTER JAGA


KETUA TIM 1 KETUA TIM 2 KETUA TIM 3
ELOK A Amd.Kep RIKO A. V Amd. Kep EVA M Amd.kep

PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA


Masih Dalam Proses Masih Dalam Proses Masih Dalam Proses
Perekrutan Perekrutan Perekrutan

DOKTER JAGA
1. dr. Anis 4. dr. Rosa
2. dr. Neli 5. dr.Viktor
3. dr. Agil 6. dr. Ratna
BAB VII
URAIAN JABATAN

7.1. KEPALA INSTALASI.


a. Fungsi dan Tanggung Jawab
1) Menetapkan rencana kerja sesuai tujuan atau target pelayanan yang ingin
dicapai rumah sakit
2) Menetapkan pembagian pekerjaan, batasan tugas, tanggung jawab, serta
wewenang dan hubungan kerja yang jelas
3) Melakukan koordinasi dengan instalasi/bagian lain yang terkait
4) Melakukan fungsi pengawasan dan pengontrolan
b. Uraian Tugas
1. Merencanakan :
 program dan anggaran
 pembinaan, penilaian, dan pengembangan tata laksana kerja sertatugas-
tugas karyawan
 peningkatan kinerja dan mutu pelayanan
2. Menetapkan pembagian tugas, batas-batas tugas, tanggung jawab, dan
kewenangan hubungan kerja yang jelas bagi karyawan sesuai dengan bidang
pekerjaan masing-masing
3. Memberi pengarahan dan koordinasi terhadap pelaksanaan tugas pelayanan
guna tercapai tujuan pelayanan secara efektif dan efisien dalam suasana kerja
yang kondusif
4. Melakukan fungsi pengawasan dan pengontrolan, yang antara lain mencakup
tugas :
 Meneliti dan menganalisis pekerjaan, baik yang sudah maupun sedang
dilaksanakan
 Menilai hasil pekerjaan
 Mengoreksi dan merevisi pekerjaan guna tercapai tujuan pelayanan dan
kepuasan pelanggan sesuai target yang telah ditetapkan

7.2. KEPALA PERAWAT INSTALASI GAWAT DARURAT.


a. Fungsi dan Tanggung Jawab
1) Membantu dalam menyusun rencana kerja sesuai tujuan dan target pelayanan
yang ditetapkan oleh rumah sakit
2) Menetapkan pembagian pekerjaan, batasantugas, tanggungjawab,
serta wewenang dan hubungan kerja yang jelas
b. Uraian Tugas
1) Membantu dalam perencanaan program dan anggaran
2) Melakukan koordinasi sebagai upaya peningkatan kinerja dan mutu pelayanan
3) Pengembangan tatalaksana kerja, tugas-tugas, dan tanggungjawab
4) Melakukan pembagian tugas di lingkup internal instalasi
5) Bekerjasama dengan bagian terkait yang lain dalam hal tindakan keperawatan
yang diberikan kepada pasien
6) Menyusun dan melaksanakan program orientasi untuk perawat pelaksana dan
pekarya (pembantu perawat)
7) Membimbing dan melakukan fungsi pengawasan terhadap perawat pelaksana
dan pekarya (pembantu perawat)

7.3. PERAWAT PELAKSANA INSTALASI GAWAT DARURAT.


a. Fungsi dan Tanggung Jawab
1) Melaksanakan rencana kerja sesuai tujuan dan target pelayanan yang ditetapkan
oleh rumah sakit
2) Melaksanakan tugas sesuai dengan pembagian pekerjaan, batasan tugas,
tanggungjawab, serta wewenang dan hubungan kerja yang sudah ditetapkan
b. Uraian Tugas
1) Menyiapkan sarana, prasarana, fasilitas, dan lingkungan kerja yang sesuai untuk
kelancaran pelayanan dan memudahkan pasien dalam menerima pelayanan
2) Menerima pasien sesuai standar prosedur operasional yang berlaku
3) Memelihara peralatan medis agar selalu dalam keadaan baik dan siap pakai
4) Melakukan sosialisasi mengenai peraturan/tata tertib yang berlaku di rumah
sakit serta fasilitas yang ada dan cara penggunaanya

5) Menciptakan hubungan kerjasama yang baik dengan sesama karyawan maupun


pasien dan keluarganya
6) Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan pasien sesuai dengan
kompetensinya, dengan cara :
 Mengamati dan melakukan penilaian/pemeriksaan keadaan pasien
(tanda vital, kesadaran, keadaan mental, dan sebagainya)
 Melaksanakan anamnesis
7) Menyusun rencana keperawatan dan melaksanakan asuhan keperawatan sesuai
dengan kondisi pasien
8) Melaksanakan tindakan keperawatan kepada pasien sesuai dengan kebutuhan
dan kondisi klinisnya
9) Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya mengenai
penyakit dan/atau kondisi kesehatannya
10) Melaksanakan latihan mobilisasi dengan tujuan agar pasien dapat segera mandiri
11) Membantu merujuk pasien kepada petugas kesehatan dan/atau institusi
pelayanan kesehatan lain yang lebih mampu untuk menyelesaikan masalah
kesehatan yang tidak dapat ditanggulanginya
12) Melakukan pertolongan pertama kepada pasien sebagai tindakan life saving
dalam keadaan darurat secara tepat dan benar sesuai kondisi pasien serta
standar prosedur operasional yang berlaku
13) Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan sesuai kebutuhan dan kondisi
pasien
14) Memantau dan menilai kondisi pasien serta melakukan tindakan keperawatan
yang tepat berdasarkan hasil pemantauan tersebut sesuai standar prosedur
operasional yang berlaku
15) Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang baik dengan instalasi/bagian
lain yang terkait
16) Berperan serta dalam membahas kasus sebagai upaya untuk meningkatkan mutu
asuhan keperawatan
17) Melaksanakan tugas secara bergilir dalam sistem shift kerja sesuai jadwal dinas
yang ditetapkan

18) Menciptakan dan memelihara lingkungan yang bersih dan suasana yang baik
antarpasien dan keluarganya sehingga tercipta ketenangan
19) Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan secara rutin
20) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang keperawatan, antara
lain melalui pertemuan ilmiah dan pelatihan
21) Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan secara
tepat, sehingga tercipta sistem informasi rumah sakit yang benar dan dapat
dipercaya
22) Melaksanakan serah-terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan
maupun tertulis pada saat pergantian shift dinas
23) Menyiapkan berbagai hal dan keperluan yang dibutuhkan oleh pasien yang akan
pulang, antara lain meliputi :
 Menyediakan dan mengisi secara lengkap semua formyang dibutuhkan
untuk penyelesaian administrasi
 Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganyasesuai
dengan keadaan dan kebutuhan pasien mengenai diet, pengobatan yang
perlu dilanjutkan dan cara penggunaanya, cara hidup sehat (misalnya)
pengaturan istirahat, makanan yang bergizi atau bahan pengganti sesuai
dengan kondisi sosial ekonominya), melatih pasien untuk menggunakan
alat bantu yang dibutuhkan (misalnya tongkat penyangga, kursi roda,
protesa, dan sebagainya), dan menjelaskan tentang rencana kembali
kontrol sesuai saran yang diberikan oleh dokter
 Mengantar pasien yang akan pulang sampai ke luar ruangan
24) Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan keperawatan di rumah, misalnya :
 Merawat luka
 Melatih anggota gerak
 Pengaturan diet

7.4. PEKARYA(PEMBANTUPERAWAT)INSTALASIGAWATDARURAT.
a. Fungsi dan Tanggung Jawab
1) Melaksanakan rencana kerja sesuai tujuan dan target pelayanan yang
ditetapkan oleh rumah sakit

2) Melaksanakan tugas sesuai dengan pembagian pekerjaan, batasan tugas,


tanggungjawab, serta wewenang dan hubungan kerja yang sudah
ditetapkan
b. Uraian Tugas

1) Membantu perawat dalam menjalankan perawatan orang sakit


2) Mengambil obat-obatan dari apotek
3) Mengambil alat tulis kantor dan alat kebutuhan lain dari gudang
4) Mengantar dan mengambil kembali linen daribinatu ( laundry )
5) Membersihkan instrument yang kotor dan menyimpan kembali ke
tempatnya
6) Menghitung dan melakukan serah-terima alat-alat setiap kali pertukaran
shift dinas
7) Mengantar kembali alat-alat yang disterilkan
8) Membersihkan brancard dan kursi roda apabila kotor, kena darah, dan
sebagainya
9) Menyiapkan sarana, prasarana, fasilitas, dan lingkungan kerja yang sesuai
untuk kelancaran pelayanan dan memudahkan pasien dalam menerima
pelayanan
10) Menerima pasien sesuai standar prosedur operasional yang berlaku
11) Memelihara peralatan medis agar selalu dalam keadaan baik dan siap pakai
12) Melakukan sosialisasi mengenai peraturan/tata tertib yang berlaku di
rumah sakit serta fasilitas yang ada dan cara penggunaanya
13) Menciptakan hubungan kerjasama yang baik dengan sesama karyawan
maupun pasien dan keluarganya
14) Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan pasien sesuai dengan
kompetensinya, dengan cara :
 Mengamati dan melakukan penilaian/pemeriksaan keadaan
pasien (tanda vital, kesadaran, keadaan mental, dan sebagainya)
 Melaksanakan anamnesis

15) Membantu merujuk pasien kepada petugas kesehatan dan/atau institusi


pelayanan kesehatan lain yang lebih mampu untuk menyelesaikan masalah
kesehatan yang tidak dapat ditanggulanginya
16) Melakukan pertolongan pertama kepada pasien sebagai tindakan life saving
dalam keadaan darurat secara tepat dan benar sesuai kondisi pasien serta
standar prosedur operasional yang berlaku
17) Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang baik dengan
instalasi/bagian lain yang terkait
18) Berperan serta dalam membahas kasus sebagai upaya untuk meningkatkan
mutu pelayanan
19) Melaksanakan tugas secara bergilir dalam sistem shift kerja sesuai jadwal
dinas yang ditetapkan
20) Menciptakan dan memelihara lingkungan yang bersih dan suasana yang
baik antarpasien dan keluarganya sehingga tercipta ketenangan
21) Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan secara rutin
22) Melaksanakan serah-terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan
maupun tertulis pada saat pergantian shift dinas
23) Menyiapkan berbagai hal dan keperluan yang dibutuhkan oleh pasien yang
akan pulang, antara lain meliputi :
 Menyediakan dan mengisi secara lengkap semua form yang
dibutuhkan untuk penyelesaian administrasi
 Mengantar pasien yang akan pulang sampai ke luar ruangan
5.1 Diagram Struktur Organisasi Instalasi Radiologi

DIREKTUR RUMAH SAKIT


dr. Rudy Sp.OG

KABID PENUNJANG MEDIK


dr. Victor K PETUGAS PROTEKSI RADIOLOGI
Avianda Imawan, Amd.Rad

KEPALA INSTALASI RADIOLOGI


dr. Vitri Brilyantika, Sp Rad

KA RUANG RADIOLOGI
Alfillah Shelina, Amd. Rad

PETUGAS RADIOLOGI PETUGAS RADIOLOGI

Alfillah Shelina, Amd. Rad Avianda Imawan, Amd.Rad


BAB VI
URAIAN JABATAN

6.1 KEPALA INSTALASI RADIOLOGI


6.1.1 TUGAS JABATAN
- Menyusun dan mengevaluasi secara berkala SOP tindakan medis
radiodiagnostik, imejing diagnostik dan radiologi intervensional serta
melakukan revisi bila diperlukan
- Melaksanakan dan mengevaluasi tindakan radiodiagnostik, imejing
diagnostik dan radiologi intervensional sesuai SOP.
- Menjelaskan dan menandatangani informed consent (izin tindakan
medis) kepada pasien/keluarga pasien.
- Membaca hasil pemeriksaan radiodiagnostik, imejing diagnostik dan
radiologi intervensional.
- Melaksanakan teleradiologi dan konsultasi radiodiagnostik, imejing
diagnostik dan radiologi intervensional.
- Memberikan layanan konsultasi terhadap pemeriksaan yang akan
dilaksanakan.
- Menjamin pelaksanaan seluruh aspek proteksi radiasi terhadap pasien.
- Menjamin bahwa paparan pasien serendah mungkin untuk
mendapatkan citra radiografi yang seoptimal mungkin dengan
mempertimbangkan tingkat panduan paparan medik.
- Memberikan rujukan dan justifikasi pelaksanaan diagnosis atau
intervensional dengan mempertimbangkan informasi pemeriksaan
sebelumnya.
- Mengevaluasi kecelakaan radiasi dari aspek klinis.
- Meningkatkan kemampuan diri sesuai perkembangan IPTEK radiologi.

6.1.2 PERANGKAT & BAHAN KERJA (SARANA KERJA)


 Satu unit komputer
 Alat alat tulis
 Pesawat X-Ray/Pesawat Rontgen
 Pesawat USG
 Film X-Ray
 CR (Computer radiografi )
 Film Viewer
 Progam Ekspertise

6.1.3 Syarat Jabatan


Pendidikan : Dokter Spesialis Radiologi
Pelatihan :-
Fisik :
 Mampu berbicara dan mendengar dengan baik
 Tidak buta warnamemiliki keterampilan tangan dan jari yang
baik
 Sehat secara fisik
Non Fisik :
 Kemampuan verbal yang baik
 Kemampuan matematika
 Kemampuan administrasi yang memuaskan atau menonjol
 Mampu berkerja sesuai dengan protab
 Mampu mengevaluasi informasi yang sesuai dengan kriteria
pemeriksaan
6.1.4 Hubungan Jabatan

ATASAN : Kabid Penunjang Medis

HORIZONTAL : Ka Instalasi Lain /Bagian lain .


BAWAHAN :

Ka ruang, , Radiografer pelaksana,Pembantu administrasi

6.2 PETUGAS PROTEKSI RADIASI (PPR)


6.2.1 TUGAS JABATAN
- Membuat program proteksi dan keselamatan radiasi.
- Memantau aspek operasional program proteksi dan keselamatan
radiasi.

- Memastikan ketersediaan dan kelayakan perlengkapan proteksi radiasi


dan memantau pemakaiannya.
- Meninjau secara sistematik dan periodik, program pemantauan di
semua tempat dimana pesawat sinar X digunakan.
- Memberikan konsultasi yang terkait dengan proteksi dan keselamatan
radiasi.
- Berpartisipasi dalam mendesain fasilitas radiologi.
- Memelihara rekaman.
- Mengidentifikasi kebutuhan dan mengorganisasi kegiatan pelatihan.
- Melaksanakan latihan penanggulangan dan pencarian keterangan
dalam hal kedaruratan.
- Melaporkan kepada pemegang izin setiap kejadian kegagalan operasi
yang berpotensi kecelakaan radiasi.
- Menyiapkan laporan tertulis mengenai pelaksanaan program proteksi
dan keselamatan radiasi serta verifikasi keselamatan yang diketahui
untuk dilaporkan kepada Kepala Bapeten.
- Melakukan inventarisasi zat radioaktif.

6.2.2 PERANGKAT & BAHAN KERJA (SARANA KERJA)


 Pesawat X-Ray/Pesawat Rontgen
 Pesawat USG
 Film X-Ray
 CR (Computer radiografi )
 Imaging Plate
 Apron protective (Pb/timbal)
 TLD (ThermoLuminescent Dosimeter)
 Satu unit komputer
 Alat alat tulis
6.2.3 SYARAT JABATAN
Pendidikan : DIII Radiologi
Pelatihan : Proteksi Radiasi
Fisik :

 Mampu berbicara dan mendengar dengan baik


 Tidak buta warna memiliki keterampilan tangan dan jari
yang baik
 Sehat secara fisik
Non Fisik :
 Kemampuan verbal yang baik
 Kemampuan matematika
 Kemampuan administrasi
 Mampu berkerja sesuai dengan protab
 Mampu mengevaluasi informasi

6.2.4 HUBUNGAN JABATAN

ATASAN : Direktur Rumah Sakit


HORIZONTAL : Kabid Penunjang Medis
BAWAHAN : Ka Instalasi Radiologi,Ka Ruangan radiologi Radiografer
pelaksana,Pembantu administrasi

6.3 KEPALA RUANG RADIOLOGI


6.3.1 TUGAS JABATAN
- Membuat administrasi program radiologi, memerintah dan
mengkoordinasikan kegiatan radiologi sesuai standart nasional dan
aturan administrasi.
- Membuat rencana, dan membuat program yang obyektif, bekerja sama
dengan administrasi/Pimpinan Pelayanan Medis.
- Berpartisipasi dengan bagian atau instalasi lain dalam perencanaan,
kerjasama administrasi dan program yang sesuai untuk pemeriksaan.
- Melakukan penelitian dan mempelajari perkembangan kasus terbaru
dalam prosedur, tehnik radiologi, metode untuk membimbing tehnik dan
pelajar.
- Evaluasi prosedur-prosedur kerja demi keselamatan pasien dan petugas
radiologi.
- Membuat anggaran biaya, alat dan perlengkapan serta menyiapkan
laporan kegiatan.
- Mengatasi masalah administrasi sesuai dengan aturan berdasar aturan-
aturan prosedur dan beberapa metode.
- Melayani pesanan dokter untuk foto pasien.

6.3.2 PERANGKAT & BAHAN KERJA (SARANA KERJA)


 Pesawat X-Ray/Pesawat Rontgen
 Pesawat USG
 Film X-Ray
 CR (Computer radiografi )
 Imaging Plate
 Apron protective (Pb/timbal)
 TLD (ThermoLuminescent Dosimeter)
 Satu unit komputer
 Alat alat tulis
6.3.3 SYARAT JABATAN
- Pendidikan : DIII Radiologi
- Pelatihan :
Fisik :
 Mampu berbicara dan mendengar dengan baik
 Tidak buta warna memiliki keterampilan tangan dan jari
yang baik
 Sehat secara fisik

Non Fisik :
 Kemampuan verbal yang baik
 Kemampuan matematika
 Kemampuan administrasi
 Mampu berkerja sesuai dengan protab
Mampu mengevaluasi informasi
HUBUNGAN JABATAN

ATASAN : Kepala Instalasi Radiologi


HORIZONTAL : -
BAWAHAN : Radiografer pelaksana,Pembantu administrasi

6.4 PETUGAS RADIOLOGI

6.4.1 TUGAS JABATAN RADIOGRAFER


- Melaksanakan kegiatan radiologi secara umum.
- Bertanggungjawab terhadap proses pembuatan radiografi secara
keseluruhan dengan pencucian manual.
- Bertanggungjawab terhadap pemakaian, pemeliharaan dan kerusakan
yang terjadi pada film rontgen.
- Bertanggungjawab mencarikan dokter spesialis radiologi pada
pemeriksaan tertentu maupun untuk pembacaan foto rontgen.
- Bertanggungjawab terhadap pengadaan film rontgen, film USG, dan
media kontras.
- Mengusulkan alat-alat rontgen baru yang dibutuhkan di instalasi
radiologi.
- Mengusulkan jadwal dinas di instalasi radiologi.
- Membantu dokter ahli radiologi dalam pemeriksaan radiologi.
- Membuat radiografi di ruangan bila dibutuhkan.
- Melapor kepada Wakil Direktur Pelayanan Medis bila terjadi kerusakan
pesawat dan aksesorinya.
- Membantu mengumpulkan data pemeriksaan secara berkala.
- Melakukan perawatan semua peralatan radiologi dan aksesorinya
sehingga selalu siap pakai. Bertugas melakukan proses pencatatan
administrasi di instalasi radiologi.
- Bertanggungjawab terhadap pengadaan barang-barang kebutuhan
rutin di instalasi radiologi.
- Bertanggungjawab membuat laporan penggunaan film rontgen.
- Melaksanakan pengecekan pengiriman hasil pemeriksaan foto rontgen
ke bagian perawatan.
- Menerima surat konsul dari dokter dan mencatatnya dalam buku
register.
- Memberi nomor foto rontgen yang sesuai dengan nomor urut pasien.
- Menyerahkan surat konsul rontgen ke petugas dalam kamar
pemeriksaan foto rontgen.
- Mengumpulkan semua foto-foto rontgen yang sudah dibaca dan
memberi/ mengirimkan hasil pemeriksaan tersebut kepada dokter
pengirim/ bagian perawatan.
- Menyusun dan menata serta menyimpan foto-foto rontgen dengan rapi
dan teratur supaya tidak rusak dan mudah mencarinya bila diperlukan.

6.4.2 PENANGGUNG JAWAB KETENAGAAN DAN PERALATAN


- Bertugas mengusulkan ketenagaan instalasi radiologi kepada direktur.
- Menyusun jadwal dinas.
- Mengatur cuti tahuanan petugas instalasi radiologi.
- Bertanggung jawab untuk perawatan dan pemeliharaan pesawat
rontgen dan aksesorinya.
- Mengusulkan kebutuhan bahan dan peralatan di instalasi radiologi.
- Mengusulkan service alat dan pesawat rontgen.

6.5 PENANGGUNG JAWAB KEBERSIHAN RUANGAN DAN USG


6.5.1 PERSIAPAN PEMERIKSAAN
- Bertugas menjaga kebersihan di ruangan pemeriksaan radiologi,
ruang control table, operator, pemeriksaan USG dan ruang arsip
serta ruang pembacaan dokter.
- Bertanggung jawab terhadap persiapan pemeriksaan,
mempersiapkan bahan dan alat yang akan digunakan pada
pemeriksaan.
- Bertanggung jawab mempersiapkan tabung oksigen supaya selalu
dalam keadaan penuh dan suction yang siap untuk digunakan.
- Bertanggung jawab untuk menjaga tampilan interior dan eksterior di
bagian radiologi.

- Bertanggung jawab untuk mengusulkan perbaikan ruangan bila


terjadi kerusakan.

6.5.2PERANGKAT & BAHAN KERJA (SARANA KERJA)


Pesawat X-Ray/Pesawat Rontgen.
Pesawat USG.
Film x-ray.
 CR (Computer radiografi )
 Imaging Plate
 Apron protective (Pb/timbal).
 TLD (ThermoLuminescent Dosimeter)
 Satu unit komputer
 Alat alat tulis

6.5.3 PENDIDIKAN & PELATIHAN & PENGALAMAN


DIII Radiologi/ATRO, lulusan akademi/perguruan tinggi yang
terakreditasi.

6.5.4 SYARAT JABATAN


- Memiliki kemampuan visual membaca dan mengerti tehnik radiologi
materi medis.
- Mampu mengkomunikasikan secara administrative kepada orang-
orang lain untuk keperluan administrasi dan kemampuan tehnik dan
menerangkan kepada pasien.
- Kemampuan berhitung yang baik untuk perencanaan biaya dan
catatan statistik aktivitas departemen.
- Memiliki keinginan bekerjasama dengan orang lain dalam rangka
koordinasi dengan bagian lain untuk kebaikan pasien.
- Mampu membuat kesepakatan dalam perencanaan dan koordinasi
program kerja dan membuat diagnosa berdasar beberapa materi.
- Menangani laporan Instalasi Radiologi.

- Bicara dan mendengar saat mengajar, wawancara dan menjelaskan


ke pasien.
- Kemampuan melihat yang baik, untuk membaca radiologi dan
persiapan pemeriksaan dan terapi.
DIREKTUR
Dr..Rudy Sp.OG

KEPALA BIDANG PELAYANAN


MEDIS
Dr.Agil wijaya

KEPALA INSTALASI RAWAT JALAN


Eva Maulud Diah Amd.kep

BAB VI
POLI ANAK POLI OBGYN
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI
AMANDA,S.keb.BD RAWAT
Dyana JALAN Amd.keb
Citraning

POLI GIGI POLI ORTHOPEDI


Zahrotul Ulfa, A.Md Kep.Gi EVA MAULUD DIAH Amd.kep

POLI JANTUNG POLI BEDAH


AMANDA,S.keb.BD EVA MAULUD DIAH Amd.kep

POLI DALAM POLI UMUM


Zahrotul Ulfa,A.Md.kep.Gi Kahila Amd.kep.Gi
BAB VII

URAIAN JABATAN

7.1. KEPALA INSTALASI


a. Melaksanakan fungsi perencanaan (P1) meliputi :

1) Menyusun rencana kerja Kepala Instalasi.

2) Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan di


ruang rawat yang bersangkutan.
3) Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi jumlah
maupun kualifikasi untuk di ruang rawat, koordinasi dengan kepala instalasi.

b. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan (P2) meliputi :

1) Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan di IRJ,


melalui kerjasama dengan petugas di IRJ.

2) Menyusun jadwal/daftar dinas tenaga keperawatan dan tenaga lain sesuai


kebutuhan pelayanan dan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
3) Melaksanakan orientasi kepada tenaga keperawatan baru/tenaga lain yang
akan bekerja di IRJ.
4) Memberikan orientasi kepada siswa/mahasiswa keperawatan yang
menggunakan IRJ sebagai lahan praktek
5) Membimbing tenaga keperawatan untuk melaksanakan pelayanan/asuhan
keperawatan sesuai standar.
6) Mengadakan pertemuan berkala/sewaktu-waktu dengan staf keperawatan
dan petugas lain yang bertugas di IRJ.
7) Memberi kesempatan/ijin kepada staf keperawatan untuk mengikuti
kegiatan ilmiah/penataran dengan koordinasi manajer perawatan dan
wadir pelayanan medis.
8) Mengupayakan pengadaan peralatan sesuai kebutuhan berdasarkan
ketentuan/kebijakan rumah sakit.
9) Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar selalu dalam
keadaan siap pakai.
10) Mendampingi dokter dalam melakukan pemeriksaan pasien

11) Mengelompokan pasien dan mengatur penempatannya sesuai pelayanan


yang dituju dan diperlukan
12) Mengendalikan kualitas system pencatatan dan pelaporan asuhan
keperawatan dan kegiatan lain secara tepat dan benar. Hal ini penting
untuk tindakan keperawatan.
13) Memberi motivasi kepada petugas dalam memelihara kebersihan
lingkungan
14) Meletakkan status pasien pada tempat yang disediakan yang selanjutnya
akan diambil oleh bagian Medical Record bila pasien sudah pulang.
15) Membimbing siswa/mahasiswa keperawatan yang menggunakan IRJ
sebagai bahan praktek.
16) Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien / keluarga sesuai
kebutuhan dasar dalam batas wewenangnya.
17) Melakukan serah terima pasien dan lain-lain pada saat pergatian dinas.

c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian (P3) meliputi :

1) Mengendalikan dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah


ditentukan.
2) Mengawasi dan menilai siswa/mahasiswa keperawatan untuk
memperoleh pengalaman belajar sesuai tujuan program bimbingan yang
telah ditentukan.
3) Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan yang berada dibawah
tanggung jawabnya.
4) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga
keperawatan, peralatan.

5) Mengawasi dan menilai mutu asuhan keperawatan sesuai standar yang


berlaku secara mandiri atau koordinasi Tim Pengendalian Mutu Asuhan
keperawatan
7.2. PERAWAT

TUGAS JABATAN

1. Menyiapan fasilitas dan lingkungan di Instalasi Rawat Jalan untuk kelancaran


pelayanan
2. Mengkaji kebutuhan pasien dengan cara :

Melakukan anamnesa, Memeriksa tanda-tanda vital


3. Menyiapkan pemeriksaan penunjang medis (laboratorium dan radiologi)
4. Melakukan tindakan darurat sesuai kebutuhan pasien, khususnya pasien
kasus darurat.
5. Mengatur jenis pelayanan yang diperlukan pasien

6. Membantu pasien selama pemeriksaan dokter

7. Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai tindakan dokter

8. Menyiapkan pasien MRS

9. Menyiapkan pasien persiapan operasi.

10. Memberikan PKRS secara perorangan dan kelompok sesuai kebutuhan


11. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan sesuai system yang berlaku

12. Memelihara perlengkapan medis dan non medis dalam keadaan siap pakai.
13. Menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan kerja

14. Inventarisasi alat alat medis dan non medis

15. Bekerja secara kooperatif dengan tim kesehatan lainnya

16. Melaksanakan asuhan keperawatan.

17. Mengatur kunjungan ulang pasien yang berobat jalan

18. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan di IRJ

19. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang keperawatan

20. Melaksanakan dan memelihara system pencatatan dan pelaporan yang baik
dan benar
21. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang kondusif antar petugas,
pasien dan keluarganya
22. Memegang teguh rahasia jabatan.

23. Menjaga kerapian dan kebersihan lingkungan kerja

7.3 SIRKULER
TUGAS JABATAN
1. Mengantar resep pasien IRJ ( yang sudah lengkap ) dari kotak resep yang sudah
disediakan ke farmasi rawat jalan.
2. Mengantar obat pasien fisioterapi dari farmasi rawat jalan ke farmasi rawat inap.
3. Menolong mengerjakan tugas non medis di IRJ, bila diperlukan.
- Registrasi pasien IRJ
- Menempelkan hasil laboratorium
- Mengecek alkes siap pakai ( tensi meter, senter dll )
- Melengkapi format2 / berkas2 / map pasien dirawat jalan
- Membantu menghubungi dokter yang akan praktek
- Mengantar status pasien keruang periksa dokter
4. Membantu transfer pasien (tertentu) dari IRJ ke bagian lain di lingkungan RS.
5. Membantu transfer pasien IRJ (tertentu) dari bagian lain RS ke IRJ.
6. Menjaga kerapian dan kebersihan lingkungan kerja

7.4. PERAWAT GIGI

TUGAS JABATAN
1. Menyiapkan pasien yang akan diperiksa
2. Menyusun peralatan, bahan dan obat-obatan gigi
3. Membantu dokter dalam tindakan pemeriksaan pasien
4. Membantu dalam tindakan bedah mulut
5. Sterilisasi alat-alat medis dengan sterilisator / desinfektan
6. Mengukur tanda tanda vital
7. Melakukan perawatan alat rutin
8. Melakukan administrasi
9. Membantu dalam pencatatan terapi pasien
10. Membantu dalam membuat perjanjian terapi selajutnya
11. Anamnesa pasien
12. Membantu dalam pengadaan barang dan stok barang
13. Menyiapkan peralatan dan bahan - bahan untuk tindakan terapi
14. Inventaris alat dan bahan
15. Kasir
16. Menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan kerja

7.5. ADMINISTRASI
TUGAS JABATAN
1. Memasukkan data pasien rawat Jalan ke komputer

2. Mengecek kelengkapan berkas dan status pasien

3. Mencatat pasien rujukan dan dirujuk

4. Menghubungi dokter yang praktek di klinik

5. Up date jadwal dokter yang praktek dan tidak praktek di klinik

6. Memberitahu ke Instalasi yang terkait tentang jadual dokter

7. Mendaftarkan pasien yang kembali periksa

8. Menghubungi pasien yang dijadual kembali periksa

9. Membantu pengerjaan E – Slip

10. Menjaga kerapian dan kebersihan lingkungan kerja

7.6. PERANGKAT & BAHAN KERJA (SARANA KERJA)

• Alat tulis

• Komputer

• Buku-buku laporan

• Alat ukur tanda-tanda vital

• Alat untuk tindakan keperawatan

• Alat untuk pemberian obat


• Brankar, kursi roda, alat pembersihan (desinfektan)

7.7. PENDIDIKAN, PELATIHAN & PENGALAMAN

1. KEPALA INSTALASI
- Pendidikan : Ahli Madya Keperawatan
2. PERAWAT
1. Pendidikan : formal D3 Keperawatan, Kebidanan , S1 kebidanan
2. Jujur dan memiliki etos kerja yang baik
3. PERAWAT GIGI
1. Pendidikan : D3 Perawat Gigi
2. Jujur dan memiliki etos kerja yang baik

6. ADMINISTRASI
1. Pendidikan : SMA
2. Jujur dan memiliki etos kerja yang baik
7.SYARAT JABATAN.
FISIK : - Sehat jasmani - - - -
dan rohani

- Pengliha
tan baik

- Tinggi
badan pria :
155 cm

- Tinggi
badan wanita :
150 cm
NON - Memiliki kerja - - - -
FISIK : sama denga
tim&tim lain

- Bisa
berkomunikasi
dengan baik

- Memiliki
etika
keperawatan

- Mau
mendengar
dan
bertanggung
jawab

- Dapat
memberi
motivasi

- Berwiba
wa, disiplin,
taat, jujur,
ramah

- Empati
kepada pasien

- Melayani
dengan penuh
kasih
STRUKTUR ORGANISASI REKAM MEDIS

6.1 Struktur Organisasi Rekam Medis

DIREKTUR

dr. Rudy , SpOG

KABID PENUNJANG MEDIS

dr. Victor Kristanto Soerodjo

KEPALA UNIT REKAM MEDIS

Wahyu Basofi, S.ST

Assembling dan Coding Reporting Filing


KLPCM

Nindy Shara Meiyana, S.ST Yuni Irmawati, S.ST Rahayu Dwi P., S.ST “dalam proses recruitment”
BAB VII

URAIAN JABATAN

7.1 Uraian Tugas Rekam Medis


7.1.1 Pembentukan Unit Rekam Medis
Organisasi Rekam Medis merupakan suatu organisasi struktural yang bersifat
administratif, koordinatif serta merupakan unsur pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan
perekaman medis serta bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penunjang Medis
serta Direktur.

7.1.2 Uraian Tugas dan Wewenang Serta Job Kualifikasi Unit Rekam Medis
A. Kepala Rekam Medis
1. Tugas Pokok
Menghimpun, memelihara dan menata secara sistematis catatan medis baik
manual maupun pada SIMRS, melakukan kegiatan rekam medis dan menyajikan
informasi bagi yang membutuhkan.
2. Uraian Tugas
Untuk menunjang keberhasilan program dan kegiatan rumah sakit, kepala rekam
medis mempunyai tugas:
a. Menyusun program kerja, rencana kegiatan dan keputusan dilingkungannya.
b. Membagi tugas pada stafnya dalam pelaksanaan tugas.
c. Memimpin, menggerakkan, mengarahkan staf untuk melaksanakan pekerjaan
secara berencana, tertib dan teratur.
d. Memberikan motivasi, semangat dan dorongan kepada staf untuk meningkatkan
dedikasi, loyalitas, dan disiplin.
e. Menciptakan suasana kerja yang harmonis bagi para staf supaya dapat bekerja
dengan baik.
f. Membimbing, mengarahkan, menggerakkan dan meningkatkan keamanan
keterampilan petugas pelaksana.
g. Menyebarluaskan, melaksanakan dan meneruskan kebijaksanaan pimpinan.
h. Merencanakan, melaksanakan dan mengembangkan standar pelayanan
dilingkungannya.
i. Mengembangkan sistem informasi medis dalam rangka penyelenggaraan sistem
informasi di rumah sakit.
j. Menyiapkan dan menyajikan data medis / informasi medis dan laporan mengenai
kegiatan medis sebagai bahan pertimbangan penetapan program dan penentuan
kebijaksanaan rumah sakit.
k. Mengadakan koordinasi dengan kegiatan lain yang berkaitan dengan tugas
lingkungannya.
l. Melaporkan hasil kegiatan pelaksanaan tugas kepada atasannya.
m. Memeriksa surat-surat yang masuk/keluar untuk menentukan tindak lanjut
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
n. Menilai hasil kerja atau prestasi stafnya sebagai bahan pertimbangan penilaian.
o. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
3. Tugas Tambahan
a. Menghadiri undangan (internal maupun eksternal).
b. Mengikuti pelatihan-pelatihan (internal maupun eksternal).
c. Membuat Grafik Barber Johnson.
d. Membuat Laporan Tahunan Kegiatan Rumah Sakit.
e. Mengevaluasi hasil program kerja.
4. Wewenang
a. Melakukan kegiatan kedinasan.
b. Mempergunakan sarana dan prasarana yang ada di lingkungannya.
c. Membimbing, menegur dan menilai stafnya.
d. Memberi tugas lain kepada stafnya.
e. Menerima dan menolak pelayanan peminjaman rekam medis kepada
semua jajaran rumah sakit atau diluar rumah sakit yang tidak sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
f. Memberikan saran dan laporan untuk kelancaran tugas kepada
atasannya.
g. Memberikan feed back (umpan balik) dan mengecek laporan-laporan
medis kepada bagian lain bila terdapat keterlambatan.
5. Tanggung Jawab
Kepala Rekam Medis mempunyai tanggung jawab:
a. Mengkoordinasikan organisasi dan tata laksana di lingkungannya.
b. Terpenuhinya dan terpeliharanya kebutuhan sarana dan prasarana
dilingkungannya.
c. Tersusunnya prosedur kerjasama serta rencana kegiatannya.
d. Terciptanya suasana dan disiplin kerja yang harmonis dilingkungannya.
e. Meningkatnya pengetahuan, keterampilan dan perilaku staf yang
mendukung pelaksanaan tugas yang baik.
f. Kelancaran pelaksanaan tugas dan ketepatan waktu penyelesaian tugas
dilingkungannya.
g. Terlaksananya program dan kegiatan.
h. Terlaksananya pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana program dan
kegiatan rumah sakit.
i. Tersedianya dan terpeliharanya kerahasiaan catatan medis.
j. Terlaksananya tugas-tugas lain yang ditugaskan oleh atasan.
6. Hubungan Kerja
a. Pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada atasannya.
b. Pemberian tugas dan pertanggungjawaban tugas stafnya.
c. Sebagai koordinator dan konselor dengan bagian-bagian lain.
7. Job Kualifikasi
a. Memahami visi dan misi rumah sakit.
b. Mampu melaksanakan tugas-tugas yang diberikan.
c. Pendidikan minimal D4 Rekam Medis
e) Petugas Assembling
Tugas Pokok
Menelaah kelengkapan dan kebenaran isi rekam medis dan menata rekam medis
sesuai jumlah lembar serta standart urutan yang ada.
Uraian Tugas
a) Mencocokkan jumlah rekam medis dengan jumlah pasien.
b) Meneliti kelengkapan isi dokumen rekam medis.
c) Mengirimkan kembali dokumen rekam medis yang tidak lengkap
pengisiannya kepada unit terkait.
d) Membuat laporan rekam medis yang belum lengkap setiap bulan.
e) Apabila dokumen tersebut sudah lengkap, kemudian diserahkan ke bagian
coding.
Tugas Tambahan
a) Membantu pekerjaan yang belum selesai dari bagian rekam medis.
b) Menjalankan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Rekam Medis.
Wewenang
a) Melaksanakan kegiatan kedinasan.
b) Mempergunakan sarana dan prasarana yang ada dilingkungannya.
c) Menegur ke unit pelayanan tentang ketidaklengkapan pengisian rekam
medis.
Tanggung Jawab
a) Terpeliharanya hubungan kerja yang harmonis.
b) Tercapainya jenis data kebutuhan yang diperlukan.
c) Ketepatan waktu penyelesaian tugas.
d) Kesiapan dan mengambil langkah cepat dalam mengantisipasi masalah.
e) Terjaga dan terpeliharanya kebersihan dan keutuhan inventaris barang
yang ada.
Hubungan Kerja
a) Pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada Kepala Rekam Medis.
b) Koordinasi dan konsultasi dengan unit-unit pelayanan rawat inap dan
rawat jalan.
Job Kualifikasi
a) Pendidikan minimal SLTA.
b) Pernah mengikuti pelatihan secara internal dan eksternal.
Petugas Coding
Tugas Pokok
Memberi kode penyakit dengan ICD-10 dan kode tindakan medis dengan
ICD 9CM

Uraian Tugas
a) Menerima rekam medis dari bagian assembling.
b) Memberi kode penyakit dengan ICD-10.
c) Memberi kode tindakan medis dengan ICD 9CM.
Tugas Tambahan
a) Membantu pekerjaan bagian rekam medik lain yang belum selesai.
b) Menjalankan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Rekam Medis.
Wewenang
a) Melaksanakan kegiatan kedinasan.
b) Mempergunakan sarana dan prasarana yang ada dilingkungannya.
c) Melaksanakan tugas yang diberikan oleh kepala unit.
Tanggung Jawab
a) Terpeliharanya hubungan kerja yang harmonis.
b) Tercapainya jenis data kebutuhan yang diperlukan.
c) Ketepatan pemberian kode rekam medis.
d) Ketepatan waktu penyelesaian tugas.
e) Kesiapan dan mengambil langkah cepat dalam mengantisipasi masalah.
f) Terjaga dan terpeliharanya kebersihan dan keutuhan inventaris barang yang ada.
Hubungan Kerja
a) Pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada kepala rekam medis.
b) Koordinasi dan konsultasi dengan unit-unit lainnya.
Job Kualifikasi
a) Pendidikan minimal D3 Rekam Medis.
b) Pernah mengikuti pelatihan secara internal dan eksternal.

d) Petugas Reporting
Tugas Pokok
Sebagai tempat pengumpul, pengelola, penganalisis data dan penyaji informasi
pelayanan rumah sakit.
Uraian Tugas
a) Menerima dokumen rekam medis dari bagian indexing untuk diolah.
b) Mengumpulkan data rekam medis dari sensus harian kemudian di rekap ke formulir
RP1.
c) Menyusun laporan:
d) Menyusun laporan lainnya yang diminta oleh instansi terkait Depkes Pusat,
Depkes/Dinkes Propinsi, Depkes/Dinkes Kota dan instansi lain yang membutuhkan.
e) Menunjukkan laporan-laporan tersebut kepada Kepala Rekam Medis untuk
dikoreksi.
f) Memintakan tanda tangan kepada Direktur Rumah Sakit atas laporan-laporan
tersebut.

g) Mengarsipkan setiap laporan yang akan dilaporkan.


h) Mengirimkan laporan-laporan ke instansi yang bersangkutan.
i) Mengirimkan laporan-laporan ke unit-unit terkait.
j) Menyerahkan dokumen rekam medis yang sudah diolah ke bagian filing.
Tugas Tambahan
a) Membantu pekerjaan bagian lain yang belum selesai
b) Menjalankan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Rekam Medis
Wewenang
a) Melaksanakan kegiatan kedinasan.
b) Mempergunakan sarana dan prasarana yang ada di lingkungannya.
Tanggung Jawab
a) Terpeliharanya hubungan kerja yang harmonis.
b) Tercapainya jenis data kebutuhan yang diperlukan.
c) Ketepatan waktu penyelesaian tugas.
d) Kesiapan dan mengambil langkah cepat dalam mengantisipasi masalah.
e) Terjaga dan terpeliharanya kebersihan dan keutuhan infentaris barang
yang ada.
Hubungan Kerja
a) Pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada Kepala Rekam Medis.
b) Adanya kerjasama baik antar tiap-tiap unit pelayanan.
Job Kualifikasi
a) Pendidikan minimal D3 Rekam Medis.
b) Pernah mengikuti pelatihan kegiatan yang berhubungan dengan sistem
informasi rumah sakit.

e) Petugas Filing
1) Tugas Pokok
Menyimpan rekam medis sesuai dengan sistem penyimpanan yang ada, agar
memudahkan dalam pengambilan kembali untuk berbagai keperluan.
2) Uraian Tugas
a) Menerima rekam medis dari bagian pelaporan.
b) Menjaga keamanan dan kerahasiaan rekam medis.
c) Menyimpan rekam medis yang sudah diproses dan lengkap dengan
metode angka akhir dan diurutkan sesuai nomor urut.
d) Melayani peminjaman rekam medis untuk keperluan pelayanan dan
keperluan lainnya.
e) Melakukan retensi rekam medis menjadi dokumen aktif dan nonaktif.
f) Mengusulkan pemusnahan rekam medis.
3) Tugas Tambahan
a) Membantu pekerjaan bagian lain yang belum selesai.
b) Menjalankan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Rekam Medis.
4) Wewenang
a) Melaksanakan kegiataan kedinasan.
b) Mempergunakan sarana dan prasarana yang ada dilingkungannya.
c) Melaksanakan apa yang diberikan tugas dari kepala unit.
5) Tanggung Jawab
a) Terpeliharanya hubungan kerja yang harmonis.
b) Tercapainya jenis data kebutuhan yang diperlukan.
c) Ketepatan waktu penyelesaian tugas.
d) Kesiapan dan mengambil langkah cepat dalam mengantisipasi masalah.
e) Terjaga dan terpeliharanya kebersihan dan keutuhan inventaris barang
yang ada.
6) Hubungan Kerja
a) Pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada Kepala Rekam Medis.

b) Berkoordinasi dengan unit kerja lainnya.


7) Job Kualifikasi
a) Pendidikan minimal SLTA.
b) Mengikuti pelatihan secara intern dan ekstern.

STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI GIZI

Instalasi Gizi dipimpin oleh Kepala Instalasi Gizi yang membawahi 3


penanggung jawab yaitu Penanggung Jawab Pelayanan Rawat Jalan, Penanggung
Jawab Dapur, dan Penanggung Jawab Pelayanan Rawat Inap.
BAB VII

TATA HUBUNGAN
KERJA

RUMAH SAKIT GRAHA SEHAT MEDIKA

DIREKTUR

KOMITE MEDIK SATUAN PENGAWAS


KOMITE KEPERAWATAN INTERNAL
KOMITE ETIK DAN HUKUM
KOMITE MUTU DAN KESELAMATAN
PASIEN
KOMITE PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI

KABID PELAYANAN KABID PENUNJANG KABAG ADMINISTRASI


MEDIS MEDIS UMUM & KEUANGAN

STAF MEDIK
FUNGSIONAL

7.1. Koordinasi Antara Direktur Dengan Kepala Bidang Pelayanan Medis.


- Kepala Bidang Pelayanan Medis dalam membantu Direktur mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan pelayanan medis.
- Kepala Bidang Pelayanan Medis dalam melaksanakan tugasnya mempunyai
kewajiban:
a. Menyusun rencana kebutuhan pelayanan dan pengembangan pelayanan

medis.
b. Mengkoordinir pelaksanaan, pengendalian, pemantauan, evaluasi kegiatan

dan mutu pelayanan medis.


c. Mengumpulkan dan mengelola data utilisasi serta mengkoordinir pengusulan

peralatan medis.
d. Menyusun rencana kebutuhan sarana prasarana alat medis.

e. Mengkoordinir pelaksanaan, pemantauan, pengendalian dan evaluasi


pemanfaatan sarana prasarana alat medis.
f. Mengelola data utilisasi sebagai bahan evaluasi sarana prasarana alat medis.
g. Menyusun laporan kinerja pelayanan

7.2. Koordinasi Antara Direktur Dengan Kepala Bidang Penunjang Medis.

- Kepala Bidang Penunjang Medis dalam membantu Direktur mempunyai tugas


melaksanakan kegiatan kebutuhan perbekalan farmasi dan penunjang pelayanan.
- Kepala Bidang Penunjang Medis dalam melaksanakan tugasnya mempunyai
kewajiban :
a. Menyusun rencana kebutuhan penunjang medis.
b. Mengkoordinir pelaksanaan, pengendalian, pemantauan, evaluasi kegiatan

dan mutu penunjang medis.


c. Mengumpulkan dan mengelola data utilisasi serta mengkoordinir pengusulan

peralatan penunjang medis.


d. Menyusun rencana kebutuhan perbekalan farmasi dan penunjang pelayanan.

e. Mengkoordinir pelaksanaan, pemantauan, pengendalaian dan evaluasi


pemanfaatan penunjang pelayanan dan perbekalan farmasi.
f. Mengelola data utilisasi sebagai bahan evaluasi kegiatan perbekalan farmasi d
an penunjang pelayanan.
g. Menyusun laporan kinerja penunjang medis.
7.3. Koordinasi Antara Direktur Dengan Kepala Bagian Umum, Administrasi dan Keuangan.

- Kepala Bagian Umum, Administrasi dan Keuangan dalam


melaksanakan tugasnya mempunyai kewajiban :
a. Menyelenggarakan pengelolaan kas;
b. Melakukan pengelolaan utang-piutang;
c. Menyusun kebijakan pengelolaan barang, aset tetap dan investasi;
d. Menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan;
e. Mengkoordinasikan pelaksanaan serta pemantauan pelaksanaan dengan
bekerjasama dengan Satuan Pemeriksa Internal;
f. Menyusun, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengevaluasi program
layanan umum, perencanaan dan evaluasi kegiatan RS Graha Sehat Medika,
sumber daya manusia, hukum dan hubungan masyarakat;
g. Menyusun program pendayagunaan dan pengembangan sumber daya
manusia.
h. Melaksanakan urusan mutasi pegawai dan administrasi kepegawaian.
i. Melaksanakan pembinaan, pemberhentian dan kesejahteraan pegawai.
j. Menyususn rencana pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan dan tenaga
non kesehatan.
k. Mengelola pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan dan tenaga non
kesehatan.
l. Melaksanakan tugas ketatausahaan.
m. Mengelola kerumahtanggaan.
n. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur Rumah Sakit
7.4. Koordinasi Antara Direktur Dengan Komite Medik.
- Komite medik adalah perangkat RS Graha Sehat Medika untuk menerapkan tata
kelola klinis (clininal governance) agar staf medis di RS Graha Sehat Medika
terjaga profesionalismenya melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu
profesi medis, dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis.
- Komite medik merupakan organisasi non struktural yang dibentuk di RS Graha
Sehat Medika oleh Direktur Rumah Sakit.
- Susunan Organisasi Komite Medik terdiri dari Ketua, Sekretaris, Ketua Subkomite
Mutu Profesi, Ketua Subkomite Kredensial, dan Ketua Subkomite Etika dan Disiplin
Profesi.
- Komite Medik mempunyai fungsi sebagai pengarah (steering) dalam pemberian
pelayanan medik di RS Graha Sehat Medika.
- Komite Medik dalam melaksanakan fungsinya mempunyai tugas memberikan
saran kepada Direktur Rumah Sakit, mengkoordinasikan atau mengarahkan
kegiatan pelayanan medik, menangani hal-hal berkaitan dengan kinerja etik,
menyusun kebijakan pelayanan medik.
7.5. Koordinasi Antara Direktur Dengan Komite Keperawatan.
- Komite Keperawatan adalah organisasi RS Graha Sehat Medika yang dibentuk
dalam rangka meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan serta mengatur
tata kelola klinis yang baik agar mutu pelayanan keperawatan berorientasi pada
keselamatan pasien di RS Graha Sehat Medika lebih terjamin dan terlindungi.
- Komite keperawatan merupakan organisasi non struktural yang dibentuk di RS
Graha Sehat Medika oleh Direktur Rumah Sakit.
- Susunan Organisasi Komite Keperawatan terdiri dari Ketua, Sekretaris, Ketua Subk
omite Model Praktik Keperawatan Profesional, Ketua Subkomite Kredensial, Ketua
Subkomite Etika Keperawatan, Ketua Subkomite Mutu, dan Ketua Subkomite Peng
embangan
- Komite Keperawatan mempunyai fungsi meningkatkan profesionalisme tenaga
keperawatan yang bekerja di RS Graha Sehat Medika.
- Komite Keperawatan dalam melakasanakan fungsinya mempunyai tugas
melakukan kredensial bagi seluruh tenaga keperawatan, memelihara mutu
profesi, dan menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi keperawatan.
7.6. Koordinasi Antara Direktur Dengan Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).
- Komite PPI adalah organisasi RS Graha Sehat Medika yang dibentuk dalam rangka
melaksanakan kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RS Graha Sehat
Medika yang merupakan suatu standar mutu RS Graha Sehat Medika
- Komite PPI merupakan organisasi non struktural yang dibentuk di RS Graha Sehat
Medika oleh Direktur.
- Susunan organisasi Komite PPI terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota.
- Komite PPI mempunyai fungsi menyelenggarakan kegiatan pencegahan dan
pengendalian infeksi di RS Graha Sehat Medika.
- Komite PPI dalam melakasanakan fungsinya mempunyai tugas melakukan
kegiatan sesuai dengan program PPI.
7.7. Koordinasi Antara Direktur Dengan Komite Mutu dan Keselamatan Pasien.
- Komite Mutu dan Keselamatan Pasien adalah organisasi RS Graha Sehat Medika
yang dibentuk dalam rangka meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di RS
Graha Sehat Medika agar mutu pelayanan berorientasi pada keselamatan pasien
di RS Graha Sehat Medika lebih terjamin dan terlindungi.
- Komite Mutu dan Keselamatan Pasien merupakan organisasi non struktural yang
dibentuk di RS Graha Sehat Medika oleh Direktur Rumah Sakit.
- Susunan Organisasi Komite Mutu dan Keselamatan Pasien terdiri dari Ketua,
Sekretaris, Komite Peningkatan Mutu, Komite Keselamatan Pasien dan Komite Ma
najemen Risiko.
- Komite Mutu dan Keselamatan Pasien mempunyai fungsi melaksanakan urusan
penjaminan mutu di RS Graha Sehat Medika.
- Komite Mutu dan Keselamatan Pasien dalam melakasanakan fungsinya
mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengawasan mutu RS Graha Sehat
Medika.
7.8. Koordinasi Antara Direktur dengan Satuan Pemeriksa Internal (SPI).

- Guna membantu Direktur Rumah Sakit dalam bidang pegawasan


dan monitoring secara internal dibentuk Satuan Pemeriksaan
Internal.
- Satuan Pemeriksaan Internal adalah perangkat RS Graha Sehat
Medika yang dibentuk oleh Direktur Utama untuk mengetahui
apakan kebijakan-kebijakan pimpinan telah dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya oleh semua staf.
- Satuan Pemeriksaan Internal merupakan organisasi non struktural
yang dibentuk di RS Graha Sehat Medika oleh Direktur Rumah Sakit.
- Susunan organisasi Satuan Pemeriksaan Internal terdiri dari ketua,
sekretaris, anggota.
- Anggota Satuan Pemeriksaan Internal diangkat dan diberhentikan
oleh Direktur Rumah Sakit untuk masa jabatan tertentu.
- Masa Jabatan Anggota Satuan Pemeriksaan Internal ialah selama
4(empat) tahun;
- Satuan Pemeriksaan Internal dipimpin oleh seorang Ketua yang
diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Rumah Sakit.
- Satuan Pemeriksaan Internal mempunyai fungsi membantu
Direktur Rumah Sakit untuk melakukan pemeriksaan, pengawasan
dan monitoring terhadap pengelolaan sumber daya RS Graha Sehat
Medika.
- Satuan Pemeriksaan Internal dalam melaksanakan fungsinya
mempunyai tugas melaksanakan pemeriksaan dan pengawasan
internal keuangan,kinerja SDM dan operasional RS Graha Sehat
Medika, serta mutu RS Graha Sehat Medika.
- Satuan Pemeriksaan Internal bertugas:
a. Melaksanakan pemeriksaan/auditkinerja, keuangan, audit
medis serta manajemen operasional;
b. Melakukan identifikasi risiko sebagai upaya membantu Direksi
mencegah terjadinya penyimpangan;
c. Memberikankonsultasi dan pembinaan tentangmanajemen
risiko terkait dengan pengendalian intern;
- Hasil pelaksanaan tugas disampaikan dalam bentuk laporan dan rekomendasi
kepada Direktur Rumah Sakit.
- Pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud adalah berdasarkan penugasan dari
Direktur Rumah Sakit.
- Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan tugas Satuan Pemeriksaan Internal
ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit.
7.9. Koordinasi Antara Direktur Dengan Staf Medis Fungsional.
- Staf Medis Fungsional adalah tenaga dokter yang bekerja di bidang medis dalam
jabatan fungsional.
- Staf Medis Fungsional mempunyai tugas melaksanakan diagnosis, pengobatan,
pencegahan akibat penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan, penyuluhan,
pendidikan serta pelatihan.
- Dalam melaksanakan tugasnya, Staf Medis Fungsional menggunakan pendekatan
tim dengan Staf Keperawatan, Radiologi, Farmasi, Laboratorium serta Tenaga
Profesi lain yang terkait.
- Anggota Staf Medis Fungsional diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Rumah S
akit sesuai dengan prosedur yang berlaku.
BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI


PERSONIL RINGKASAN POLA
KETENAGAAN

JUMLA
HASIL PENGUSULA
UNIT KERJA PROFESI KUALIFIKASI H YANG KET
PENGHITUNGA N
ADA
N KETENAGAA
N
IRJA Perawat DIII 13 12 2
Pekarya SMA 5 5 - -
Kesehatan
Adminstrasi SMA 1 1 -

Perawat Gigi SPRG 2 1 - -


Tekniker Gigi SPRG 1 1 - -
IRNA Bidan DIII 13 10 1
Perawat DIII 5 5 -
Pekarya SMA 2 1 -
Kesehatan
IGD Perawat DIII 7 8 -
Pekarya SMA 3 3 -
OK Perawat DIII 9 6 3
Perawa DIII 2 2 3
t
Anestes
i
Instalas Apoteker S1 8 3 -
i AA SMF, DIII 10 6 4
Farmasi Juru Racik SMA 9 4 -
Admin Farmasi SMA 5 3 -
Laboratorium Analis DIII 1 - Perlu
kajian
lagi
penghitu
ngan
Adm Lab DIII 1 -
Petugas DIII 1
Sampling
Radiologi Radiografer DIII 1 1
Petugas Umum Diii 1 -
JUMLA
HASIL PENGUSULA
UNIT KERJA PROFESI KUALIFIKASI H YANG KET
PENGHITUNGA N
ADA
N KETENAGAA
N
Instalasi Gizi Ahli Gizi 3 1 2
Penyaji ke 7 7 -
Pasien
Pengolah 5 5 -
makanan
Asisten 1 1 -
Pengola
h
Makanan
Penyaji 2 2
Karyawan
Instalasi Pendaftaran 7 4 -
Rekam Adm. MR 9 7 2
Medik
P. Sirkulasi 2 2 -
CSSD Pelaksana 5 2 2
sterilisasi
Loundry Pelaksana 4 4 -
Loundry
Pemulasaran 1
Jenazah
Bagian Front Office S1 7 5 2
Administrasi
Kasir S1

Bagian SDM Adm SDM S1 1 1 -


Humas S1 1 1 -
Bagian SIM TI S1 1
Bagian Adm. S1 3 2 1
Pemasaran Pemasaran
Bagian Adm. S1 5 5 -
Keuangan & Akuntansi
Akuntansi Adm. S1
Keuangan R.
Inap
Adm. S1
Pembayaran
Bagian Ka Inventory/ S1 Ekonomi
Inventor Pengadaan
i

Administrasi SMA/SMEA
Logistik
BAB XI

PELAPORAN
11.1. PELAPORAN INTERNAL.

Laporan Insidentil, terdiri dari :

Permintaan Laporan dari Direktur RS. Permintaan


Laporan dari Kabid RS. Permintaan Laporan dari Unit
Terkait.

Laporan mingguan dari Kepala Unit terdiri dari :

1. Laporan dari Bagian Rekam Medis, meliputi :


- Laporan kunjungan Instalasi Gawat Darurat.
- Laporan kunjungan Instalasi Rawat Jalan.
- Laporan pelayanan tiap poli.
- Laporan kunjungan Instalasi Rawat Inap.
- Laporan 5 besar asal pasien Instalasi Gawat Darurat dan Instalasi Rawat
Jalan.
- Laporan 5 besar morbiditas penyakit Instalasi Gawat Darurat, Instalasi
Rawat Jalan dan Instalasi Rawat Inap.
-Indikator efisiensi Instalasi Rawat Inap.
-Laporan kegiatan Instalasi Kamar Operasi.
2. Laporan dari Instalasi Radiologi.
3. Laporan dari Instalasi Laboratorium.
4. Laporan dari Instalasi Gizi.

Laporan mingguan dari Kabid, terdiri dari :

1. Kabid Rawat Jalan.


2. Kabid Rawat Inap.
3. Kabid Instalasi Gawat Darurat
4. Kabid SUmber Daya Manusia

Laporan Bulanan Internal Terdiri Dari :


1. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Instalasi Rawat Jalan.
2. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Instalasi Gawat Darurat.
3. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Instalasi Rawat Inap.
4. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Instalasi Laboratorium
5. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Instalasi Radiologi.
6. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Instalasi Kamar Operasi.
7. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Instalasi Gizi.
8. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian Rekam Medis.
9. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian Akuntansi.
10. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian Administrasi.
11. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian Keuangan.
12. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian Sumber Daya Manusia.
13. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian Pemeliharaan Sarana.
14. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian SIM-RS.
15. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian LPA.
16. Laporan Bulanan Komite Etik.
17. Laporan Bulanan Komite Pengendalian Infeksi.
18. Laporan Bulanan Komite Keperawatan.
19. Laporan Bulanan Komite Keselamatan Pasien.
20. Laporan Bulanan Komite Satuan Pengawas Internal.
21. Laporan Bulanan Komite Medik.

Laporan Tahunan Terdiri Dari :

1. Laporan Pelayanan Medis dari Bagian Rekam Medis.


2. Laporan Keuangan dari Bagian Akuntansi.
3. Laporan Ketenagaan dari Bagian Sumber Daya Manusia.

11.2. PELAPORAN EKSTERNAL.

Laporan Insidentil :

1. Laporan Surveilans Terpadu ke Dinas Kesehatan Kota Pasuruan


2. Laporan Demam Berdarah Dengue ke Dinas Kesehatan Kota Pasuruan
3. Laporan Wabah ke Dinas Kesehatan Kota Pasuruan

Laporan Bulanan Eksternal Terdiri Dari :

1. Laporan Surveilans Terpadu Dinas Kesehatan Kota Pasuruan


2. Laporan Demam Berdarah Dengue Dinas Kesehatan Kota Pasuruan
3. Laporan Wabah Dinas Kesehatan Kota Pasuruan
4. Laporan RL. 5.1 Pengunjung RS SIRS-6 Kementrian Kesehatan - Jakarta.
5. Laporan RL. 5.2 Kunjungan Rawat Jalan SIRS-6 Kementrian Kesehatan – Jakarta.
6. Laporan RL. 5.3 Tentang 10 besar penyakit IRNA SIRS-6 Kementrian Kesehatan –
Jakarta.
7. Laporan RL. 5.3 Tentang 10 besar penyakit IRJ SIRS-6 Kementrian Kesehatan –
Jakarta.

Laporan Tahunan Eksternal Terdiri Dari :


1. RL. 1.1 Data Dasar RS. Sistem Rumah Sakit Online -6 Kementrian Kesehatan RI.
2. RL. 1.2 Indikator Pelayanan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
3. RL. 1.3 Tempat Tidur. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
4. RL. 2. Ketenagaan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
5. RL. 3.1 Rawat Inap. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
6. RL. 3.2 Rawat Darurat. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
7. RL. 3.3 Gigi Mulut. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
8. RL. 3.4 Kebidanan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
9. RL. 3.5 Perinatologi. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
10. RL. 3.6 Pembedahan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
11. RL. 3.7 Radiologi. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
12. RL. 3.8. Laboratorium. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
13. RL. 3.10 Pelayanan Khusus. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
14. RL. 3.11 Obat. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
15. RL. 3.12 Rujukan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
16. RL. 3.13. Cara Bayar. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
17. RL. 3.14. Rujukan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
18. RL. 3.15. Cara Bayar. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
19. RL. 4A. Penyakit Rawat Inap. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
20. RL. 4B. Penyakit Rawat Jalan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
21. RL. 5.1 Pengunjung RS SIRS-6 Kementrian Kesehatan - Jakarta.
22. RL. 5.2 Kunjungan Rawat Jalan SIRS-6 Kementrian Kesehatan – Jakarta.
23. RL. 5.3 Tentang 10 besar penyakit IRNA SIRS-6 Kementrian Kesehatan – Jakarta.
24. RL. 5.3 Tentang 10 besar penyakit IRJ SIRS-6 Kementrian Kesehatan
– Jakarta.
25. Laporan Aplikasi Sarana dan Prasarana Kesehatan (ASPAK) ke Direktorat Jendral
Bina Upaya Kesehatan – Kementrian Kesehatan RI
– Jakarta

26. Laporan Pelayanan dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) - Dinas Kesehatan Kota
Pasuruan
27. Laporan Pelayanan dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) - Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Timur.
Laporan tahunan kunjungan IGD dan IRJ untuk laporan pajak.

Anda mungkin juga menyukai