LATAR BELAKANG
Di era globalisasi yang lebih kompetitif dan profesional, upaya-upaya peningkatan mutu
harus dilaksanakan secara berkesinambungan sehingga dapat menjamin setiap pasien akan
mendapatkan pelayanan yang terbaik berdasarkan standar pelayanan medik yang telah ditetapkan.
Audit medis merupakan salah satu perangkat bagi rumah sakit yang sangat penting untuk
memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan kepada pelanggannya. Beberapa
aspek kritis tertentu dapat dipilih untuk diaudit sehingga kinerja pelayanan dapat diketahui dan
kekurangan-kekurangan dapat diperbaiki secara sistematis baik segi provider, manajemen maupun
infrastruktur pelayanan. Audit medis saat ini sangat penting selain dari segi manfaat juga menjadi
salah satu instrumen akreditasi rumah sakit. Hal ini juga berhubungan dengan kualitas pelayanan
medis, maka audit medis perlu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan.
Berdasarkan data jenis operasi yang dilakukan di kamar operasi RS Pusri, angka Sectio
Caesaria (SC) cukup tinggi. Untuk itu, diputuskan untuk dilakukan audit medis terhadap kasus SC.
TUJUAN
Audit medis sangat terkait dengan upaya peningkatan mutu dan standarisasi, maka tujuan
dilakukan audit adalah:
Tujuan umum :
Tujuan khusus :
1. Melakukan evaluasi mutu pelayanan medis
2. Mengetahui penerapan standar pelayanan kedokteran/kedokteran gigi
3. Melakukan perbaikan-perbaikan pelayanan medis sesuai kebutuhan pasien dan standar
pelayanan medis
4. Mengetahui kesesuaian Panduan Praktik Klinik Sectio Caesaria di ruang kebidanan Instalasi
Rawat Inap RS Pusri Palembang
1
METODE
Audit retrospektif dengan menggunakan pedoman audit medis berdasarkan PPK Sectio
Caesaria RS Pusri Palembang
Subjek penelitian adalah ibu melahirkan dengan tindakan SC pada tanggal 1 Januari - 31 Maret
2016
2
BAB II
HASIL KEGIATAN
Terdapat 9 pasien melahirkan dengan SC dikeluarkan dari subjek penelitian karena terdapat
komplikasi atau penyulit sehingga termasuk eksklusi dari audit CP ini
Umur pasien berkisar antara 21-43 tahun dengan hari rawat berkisar 3-6 hari
1 Riwayat SC 44 41,51%
2 Malposisi 10 9,43%
3 KPSW 10 9,43%
7 PEB 5 4,72%
8 DKP 4 3,77%
10 Oligohidramnion 3 2,83%
Lain-lain 7 6,61%
3
PANDUAN PRAKTIK KLINIK (PPK)
KEBIDANAN & PENYAKIT KANDUNGAN
RUMAH SAKIT PUSRI PALEMBANG
Sectio Caesaria
ICD 10 : 020.0
1. Pengertian (definisi) Persalinan buatan, dimana janin dilahirkan melalui
sayatan pada dinding perut dan dinding rahim yang
utuh serta berat janin ›500 g
2. Anamnesa KU : hamil dengan indikasi sectio sesaria
RPP:
R/ perut mules menjalar ke pinggang makin lama makin sering dan
kuat, keluar air, keluar darah lendir (tanda inpartu)
R/ nyeri perut, warna urine
Gerakan anak masih dirasakan atau tidak?
R/ seksio sesaria sebelumnya (indikasi, insisi, lama penyembuhan
luka yang lalu)
5
Rumah Sakit Pusri
Nama pasien :
Tanggal lahir pasien :
Nomor rekam medik :
Catatan khusus :
Hari Rawat
Aspek Pelayanan I II III IV
1. Penilaian dan Pemantauan Medis
Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik
Memeriksa tanda vital
Memeriksa usia kehamilan (Leopold I-IV)
Rencana insisi
Melakukan visite anestesi (visite pre operasi)
Merencanakan anestesi (spinal/general)
2. Penilaian dan Pemantauan Keperawatan/Kebidanan
Pemantauan keluhan nyeri
Memantau tanda-tanda infeksi
Pemantauan perdarahan
3. Pemeriksaan Penunjang medik (lab, radiologi, dsb)
Hemoglobin
Leukosit
Hematocrit
Trombosit
Clotting time
Bleeding Time
BSS
Urine rutin
Golongan darah
Cross Match
HbsAg
USG kebidanan
4. Tatalaksana Medis
Sectio Caesarea
Spinal Anestesi/ Anestesi Umum
Resusitasi Bayi
5. Tatalaksana Keperawatan/ Kebidanan
IVFD
Kateter
Pemeriksaan DJJ
Cukur pubis
IMD
Imunisasi Hepatitis B 0
Skin test
Ganti verban
6. Medikasi (Obat-obatan, cairan IV, tranfusi, dsb)
6
IVFD RL: NaCl = 1:1 gtt 30/menit
Cefotaxim 3x 1 gr IV
Asam traneksamat 3x1 ampul IV
Ketorolac 3x1 ampul IV
Oksitoxin 1 ampul
Anestesi Umum
Midazolam IV 0,1-0,4 mg/kgBB
Bupivacaine 0,5% 12-14mg
Injeksi Vit. K
Imunisasi hepatitis B
Ciprofloksasin 2x 500mg tab
Asam Mefenamat 3x 500mg tab
Fe tablet 1x1 tab
7. Nutrisi (enteral, parenteral, diet, pembatasan carian,
makanan tambahan, dsb)
Puasa 6 jam pre operasi
NB TKTP
8. Kegiatan (aktifitas, toileting, pencegahan jatuh)
Rawat Inap
Perawatan Bayi
Mobilisasi perlahan
Mobilisasi Penuh
9. Konsultasi dan komunikasi tim (rujuk ke spesialis atau
unit lain, jadwal konfrensi tim)
Konsul Anak
10. Konseling psikososial (kepastian dan kenyamanan bagi
pasien/keluarga)
Konseling kontrasepsi
11. Pendidikan dan komunikasi dengan pasien/keluarga
(obat, diet, penggunaan alat, rehabilitasi, dsb)
Penjelasan tentang operasi dan
Penatalaksanaannya ( Informed Consent)
Persiapan Operasi
Izin Operasi
Izin Anestesi
Edukasi IMD
Edukasi tentang perawatan luka
Edukasi Kontrol ke poliklinik
Edukasi Imunisasi dasar bayi
12. Rencana discharge (penilaian outcome pasien yang harus
dicapai sebelum pemulangan)
Nyeri berkurang
Perdarahan
Tidak ada syok
Tidak ada infeksi
7
Tanggal masuk Tanggal keluar
8
IV. HASIL KEGIATAN
ANALISA DATA
Total pasien melahirkan pada bulan Januari – Maret 2016 adalah 191 orang
Total pasien melahirkan dengan SC / per abdominam pada bulan Januari – Maret 2016
adalah 106 orang
Terdapat eksklusi subjek penelitian sebanyak 9 orang, disebabkan adanya perdarahan dan
histerektomi/tubektomi
9
o Penilaian dan pemantauan kebidanan sudah dijalankan
o Medikasi meliputi pemberian cairan infus, uterotonik, obat anestesi, dan vitamin Fe
sebagian besar sudah dijalankan. Namun, beberapa dokter tidak mengikuti protokol
pemberian antibiotik injeksi dan oral seperti yang telah ditetapkan dalam CP.
o Nutrisi meliputi puasa 6 jam sebelum operasi dan pemberian NB TKTP sudah dijalankan
BAB III
10
SIMPULAN
Dari data yang ada, beberapa dokter tidak mengikuti protokol pemberian antibiotik injeksi dan
oral seperti yang telah ditetapkan dalam clinical pathway (CP) sehingga hal ini akan
ditindaklanjuti dengan mengadakan rapat dari Staf Medis Fungsional (SMF) Obstetri dan
Ginekologi dan Komite Medik untuk membahas mengenai kepatuhan dokter dalam mengikuti
protokol obat. Untuk kemudian dapat dipertimbangkan apakah akan dilakukan perubahan
dalam CP
Untuk indikasi hari rawat sebanyak 88 pasien (90,72%) sudah sesuai dengan PPK yaitu 3-5
hari
Untuk pesiapan, tindakan dan terapi lainnya sudah sesuai dengan PPK
11