Anda di halaman 1dari 2

Pengertian :

Asuhan keperawatan adalah suatu tindakan atau proses dalam praktik keperawatan
yang diberikan secara langsung kepada pasien untuk memenuhi kebutuhan objektif
pasien, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapinya (Potter & Perry,
2012). Asuhan keperawatan ini dilaksanakan oleh perawat di berbagai tatanan
pelayanan kesehatan berdasarkan kaidah-kaidah ilmu keperawatan. Sejak dua decade
yang lalu, perawat dituntut agar dapat memberikan asuhan keperawatan berdasarkan
evidence-based practice (Hart, et al., 2008). Evidencebased practice merupakan
kerangka kerja praktik klinik yang dilakukan berdasarkan bukti ilmiah terbaik yang
didapat melalui penelitian, pengalaman klinik perawat serta pilihan pasien dalam
menentukan keputusan klinik dalam pelayanan kesehatan (Carlson, 2010). Dimana
tujuan dari penerapan evidence-based practice ini adalah untuk memberikan
pelayanan yang terbaik bagi pasien. Menurut Gerrish, Ashworth, Lacey, dan Bailey
(2008), komponen yang ada dalam penerapan evidencebased practice dalam
pemberian asuhan keperawatan adalah :
1. adanya bukti eksternal
2. adanya bukti internal
3. adanya manfaat terbaik untuk kondisi pasien
dan keinginan pasien serta meminimalkan pembiayaan. Bukti eksternal meliputi hasil
penelitian, teori-teori yang lahir dari penelitian, pendapat dari ahli, serta hasil dari
diskusi panel para ahli. Bukti internal meliputi penilaian klinis, hasil dari proyek
peningkatan kualitas pelayanan klinis, hasil dari pengkajian dan evaluasi pasien, alas
an klinis, serta evaluasi dan penggunaan sumber daya tenaga kesehatan yang
diperlukan untuk melakukan penatalaksanaan yang dipilih. Evidence-based practice
merupakan prioritas utama bagi pemimpin keperawatan di organisasi pelayanan
kesehatan di negara maju (Hart et al., 2008). Perawat dalam tatanan klinis harus
menggunakan evidence-based practice dan penelitian untuk mempertajam
keterampilan klinis mereka, mengembangkan dan menerapkan standar operasional
prosedur, melaksanakan intervensi keperawatan yang efektif, dan mengembangkan
rencana perawatan untuk mengoptimalkan keberhasilan perawatan pada pasien. Oleh
karena itu, dalam penerapan evidence-based practice dalam pemberian asuhan
keperawatan diperlukan perawat yang profesional dan kompeten.
Sumber : Setyawati .A, dkk, 2017 Peningkatan Pengetahuan Perawat Dan Bidan
Tentang Evidence-Based Practice Melalui Pelatihan Penerapan Evidence-Based
Practice, Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat Vol. 6, No. 1, Maret
2017: 53 – 56 ISSN 1410 – 5675, semarang

Pemanfaatan hasil penelitian dalam EBP telah tertuang pada Undang - Undang
Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan Pasal 2 poin b
menyatakan bahwa praktik keperawatan harus berasaskan nilai-nilai ilmiah, artinya
bahwa praktik keperawatan harus berdasarkan pada ilmu pengetahuan dan tehnologi
yang diperoleh baik melalui penelitian, pendidikan maupun pengabdian atau
pengalaman praktik (Kemenkopmk, 2014). Namun demikian, banyak keputusan
perawatan kesehatan masih didasarkan pada praktik tradisional, asumsi, pengalaman
pribadi dan pendapat serta keterampilan individu (Azmoude, Farkhondeh, Ahour, &
Kabirian, 2017). Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Eizenberg, (2011)
menyebutkan bahwa walaupun perawat menyadari pentingnya EBP tetapi mereka
lebih memilih berdiskusi dengan rekan sejawat dibandingkan membaca hasil
penelitian. Hal ini dikarenakan EBP bukan norma praktek sehari-hari dan mayoritas
perawat tidak terlibat dalam EBP karena beberapa alas an (Patelarou et al., 2017).
variabel yang menfasilitasi pelaksanaan EBP (Thiel & Ghosh, 2008). Fenomena
inilah yang membuat penulis ingin mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan kesiapan perawat dalam melaksanakan EBP.

Anda mungkin juga menyukai