Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

MATEMATIKA EKONOMI

PERANAN MATEMATIKA DALAM EKONOMI

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Sahyar, M.S., MM.

Kelompok 3 :

1. NOVI ARIKA (7173510052)


2. SILVIA FITRIANA (7173510061)
3. SITI RAISA ANA (7173510062)
4. VINA ANGGRAINI SIMAMORA (7173510070)

MANAJEMEN A
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah swt. yang telah memberikan rahmat
dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan tugas ini.
Adapun yang menjadi judul tugas kami adalah “peranan matematika dalam ekonomi”.
Tujuan kami menulis makalah ini yang utama untuk memenuhi tugas dari dosen
pembimbing kami “Prof. Dr. Sahyar, MS, MM” dalam mata kuliah “Matematika Ekonomi”.

Jika dalam penulisan makalah kami terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan
dalam penulisannya, maka kepada para pembaca, penulis memohon maaf sebesar-besarnya
atas koreksi-koreksi yang telah dilakukan. Hal tersebut semata-mata agar menjadi suatu
evaluasi dalam pembuatan tugas ini.
Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat memberikan manfaat
berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca.

Medan, September 2017

penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................i

KATA PENGANTAR................................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN.............................................................................................2

FUNGSI LINIER........................................................................................................2

PERSAMAAN KUADRAT......................................................................................10

PENUTUP...................................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................25

iii
BAB I

PENDAHULUAN

Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi pada dasarnya selalu
menghadapi masalah ekonomi. Manusia sebagai makhluk ekonomi maksudnya manusia
selalu ingin memenuhi kebutuhan hidupnya,diantaranya: kebutuhan primer, kebutuhan
sekunder, dan kebutuhan tersier. Dalam melakuan suatu kegiatan, terutama kegiatan ekonomi
manusia hendaklah memiliki pengetahuan sebelum melakukan kegiatan ekonomi tersebut,
agar tidak ada kendala selama berlangsungnya kegiatan ekonomi. Semakin berkembangan
zaman, kebutuhan manusia semakin banyak. Maka dari itu setiap manusia harus mampu
mengelola kebutuhan ekonominya dengan bijak.

Kebijakan dalam mengelola kebutuhan tersebut terlihat dalam kemampuan mengatur


keuangan. Seperti yang telah kita ketahui, bahwa kegiatan ekonomi membutuhkan uang. Jadi
setiap orang yang ingin memenuhi kebutuhan hidupnya harus mampu dalam memajemen
uang agar terjadi kesesuaikan antara kebutuhan yang akan dipenuhi dengan jumlah uang yang
dimiliki. Jika berkaitan dengan uang, proses memajemennya pasti berkaitan dengan
menghitung, dimana menghitung merupakan kegiatan dalam cabang ilmu pengetahuan yaitu
matematika.
BAB II
PEMBAHASAN

FUNGSI LINIER

Fungsi Linier atau fungsi berderajat satu ialah fungsi yang pangkat tertinggi dari
variabelnya adalah pangkat satu. Sesuai namanya, setiap persamaan linier apabila
digambarkan akan menghasilkan sebuah garis lurus.

Bentuk umum persamaan linier adalah :

y = a + bx

dimana a adalah penggal garisnya pada sumbu vertikal y, sedangkan b adalah koefisien arah
atau gradien garis yang bersangkutan.

Pembentukan Persamaan Linier

Sebuah persamaan linier dapat dibentuk melalui beberapa macam cara, tergantung pada data
yang tersedia. Berikut ini dicontohkan empat macam cara yang dapat ditempuh untuk
membentuk sebuah persamaan linier, masing-masing berdasarkan ketersediaan data yang
diketahui. Keempat cara yang dimaksud adalah :

Cara dwi-koordinat

Dari dua buah titik dapat dibentuk sebuah persamaan linier yang memenuhi kedua titik
tersebut. Apabila diketahui dua buah titik A dan B dengan koordinat masing-masing (x1,y1)
dan (x2,y2),maka rumus persamaan liniernya adalah :

Contoh Soal:

Misalkan diketahui titik A(2,3) dan titik B(6,5), maka persamaan liniernya:

2
4y -12 = 2x – 4, 4y = 2x+ 8 , y = 2 + 0,5 x

Cara koordinat-lereng

Apabila diketahui sebuah titik A dengan koordinat (x1,y1) dan lereng garisnya b, maka
persamaan liniernya adalah :

Contoh Soal :

Andaikan diketahui bahwa titik A(2,3) dan lereng garisnya adalah 0,5 maka persamaan linier
yang memenuhi kedua persamaan kedua data ini adalah

Cara penggal-lereng

Sebuah persamaan linier dapat pula dibentuk apabila diketahui penggalnya pada salah satu
sumbu (a) dan lereng garis (b) yang memenuhi persamaan tersebut, maka persamaan
liniernya adalah :

y=ax+b ; a = penggal, b = lereng

3
Contoh Soal :

Andaikan penggal dan lereng garis y =f (x) masing-masing adalah 2 dan 0,5, maka persamaan
liniernya adalah : y = 2+5x

Cara dwi-penggal

Sebuah persamaan linier dapat pula dibentuk apabila diketahui penggal garis pada masing-
masing sumbu, yaitu penggal pada sumbu vertikal (ketika x = 0) dan penggal pada sumbu
horisontal ( ketika y = 0), maka persamaan liniernya adalah :

a = penggal vertikal,

b = penggal horisontal

Contoh Soal :

Andaikan penggal sebuah garis pada sumbu vertikal dan sumbu horisontal masing-masing 2
dan -4 , maka persamaan liniernya adalah :

4
Hubungan Dua garis lurus

Berimpit

Dua garis lurus akan berimpit apabila persamaan garis yang satu merupakan kelipatan dari

garis yan lain. Dengan demikian , garis akan berimpit dengan

garis , jika

Sejajar

Dua garis lurus akan sejajar apabila lereng/gradien garis yang satu sama dengan

lereng/gradien dari garis yang lain. Dengan demikian , garis akan sejajar

dengan garis , jika

5
Berpotongan

Dua garis lurus akan berpotongan apabila lereng/gradien garis yang satu tidak sama dengan

lereng/gradien dari garis yang lain. Dengan demikian , garis akan berpotongan

dengan garis , jika

Tegak lurus

Dua garis lurus akan saling tegak lurus apabila lereng/gradien garis yang satu merupakan
kebalikan dari lereng/gradien dari garis yang lain dengan tanda yang berlawanan. Dengan

demikian , garis akan tegak lurus dengan garis , jika atau

6
Penerapan Ekonomi

Fungsi Permintaan, Fungsi Penawaran dan Keseimbangan Pasar

Fungsi Permintaan

Fungsi permintaan menunjukkan hubungan antara jumlah barang/jasa yang diminta


oleh konsumen dengan variabel harga serta variabel lain yang mempengaruhinya pada suatu
periode tertentu. Variabel tersebut antara lain harga produk itu sendiri, pendapatan konsumen,
harga produk yang diharapkan pada periode mendatang, harga produk lain yang saling
berhubungan dan selera konsumen.

Bentuk Umum Fungsi Permintaan : Q = a – bP atau

Dalam bentuk persamaan diatas terlihat bahwa variable P (price, harga) dan variable
Q (quantity, jumlah) mempunyai tanda yang berlawanan. Ini mencerminkan, hukum
permintaan yaitu apabila harga naikl jumlah yang diminta akan berkurang dan apabila harga
turun jumlah yang diminta akan bertambah.

Fungsi Penawaran

Fungsi penawaran menunjukkan hubungan antara jumlah barang/jasa yang ditawarkan


oleh produsen dengan variabel harga dan variabel lain yang mempengaruhinya pada suatu
periode tertentu. Variabel tersebut antara lain harga produk tersebut, tingkat teknologi yang
tersedia, harga dari faktor produksi (input) yang digunakan, harga produk lain yang
berhubungan dalam produksi, harapan produsen terhadap harga produk tersebut di masa
mendatang

7
Bentuk Umum : Q = -a + bP atau

Dalam bentuk persamaan diatas terlihat bahwa variable P (price, harga) dan variable
Q (quantity, jumlah) mempunyai tanda yang sama, yaitu sama-sama positif. Ini
mencerminkan,

hukum penawaran yaitu apabila harga naik jumlah yang ditawarkan akan bertambah dan
apabila harga turun jumlah yang ditawarkan akan berkurang.

Keseimbangan Pasar

Pasar suatu macam barang dikatakan berada dalam keseimbangan (equilibrium)


apabila jumlah barang yang diminta di pasar tersebut sama dengan jumlah barang yang
ditawarkan.

8
Syarat Keseimbangan Pasar :

Qd = Qs

Qd = jumlah permintaan

Qs = jumlah penawaran

E = titik keseimbangan

Pe = harga keseimbangan

Qe = jumlah keseimbangan

Contoh Soal :

Fungsi permintaan ditunjukan oleh persamaan Qd = 10 – 5P dan fungsi penawarannya adalah


Qs = – 4 + 9P

a. Berapakah harga dan jumlah keseimbangan yang tercipta di pasar ?

b. Tunjukkan secara geometri !

Jawab :

a.) Keseimbangan pasar :

Qd = Qs

10 – 5 P = – 4 + 9P

14P = 14

P = 1 ≡ Pe

Q = 10 – 5P

Q = 5 ≡ Qe

Harga dan jumlah keseimbangan pasar adalah E ( 5,1 )

9
PERSAMAAN KUADRAT (KURVA PARABOLA)
Secara umum, persamaan kuadrat dituliskan sebagai ax2 + bx + c = 0 atau dalam bentuk
fungsi dituliskan sebagai f(x) = ax2 + bx + c. Sifat matematis dari persamaan kuadrat yang
menentukan bentuk kurva parabolanya adalah koefisien a dan diskriminan D = b2 – 4ac.
 Jika a > 0, maka kurva parabola terbuka ke atas, sedangkan jika a < 0, maka kurva
parabolanya terbuka ke bawah. Jadi jika a > 0 akan ada titik ekstrim minimum dan jika
a < 0 akan ada titik ekstrim maksimum.
 Jika D > 0, maka kurva parabola memotong sumbu-x di dua titik, jika D = 0, maka
kurva parabola akan memotong sumbu-x di satu titik, dan jika D < 0, maka kurva
parabola tidak memotong sumbu-x.

f(x) f(x) f(x)

a>0 a>0 a>0


D>0 D=0 D<0

0 x 0 x 0 x

f(x) f(x) f(x)

a < 0 dan D = 0 a < 0 dan D < 0


a<0 0 x 0 x
D>0

0 x

10
Kurva parabola adalah kurva untuk fungsi kuadrat, sedangkan fungsi kuadrat adalah
salah satu fungsi non linear, dimana variabel bebas (x) berpangkat paling tinggi dua.

Untuk menggambarkan kurva parabola suatu fungsi kuadrat dapat ditempuh dua cara, yaitu:
1. Tracing process curve, yaitu dengan menentukan lebih dulu nilai x, kemudian
disubstitusikan ke dalam fungsinya sehingga diperoleh nilai y. Cara ini kurang efisien,
karena diperlukan beberapa pasangan x dan y yang cukup banyak, paling sedikit 8
pasangan x dan y. Misalkan untuk menggambarkan kurva parabola dari fungsi kuadrat:
y = x2 – 5x + 6 digunakan pasangan x dan y sebagai berikut:

x –2 –1 0 1 2.5 2 3 4 5
y 20 12 6 2 – 0.25 0 0 2 6

Sehingga bila koordinat (x,y) diplot ke dalam koordinat kartesian akan diperoleh kurva
sebagai berikut:
y y = x2 – 5x + 6

(0,6)

0 2 3 x
(2.5;-0.25)

2. Dengan menggunakan sifat-sifat matematis fungsi kuadrat, sebagai berikut


1) Tentukan tipot kurva dengan sb-y dengan memisalkan x = 0
2) Tentukan tipot kurva dengan sb-x dengan memisalkan y = 0, sehingga ax2 + bx + c =
0 akan memiliki tiga kemungkinan solusi, yaitu:
 Bila diskriminan D = b2 – 4 ac > 0, maka akan terdapat dua tipot kurva dengan
sb-x yang diperoleh dengan rumus berikut:
−𝑏 ± √𝑏 2 − 4𝑎𝑐
𝑥1,2 =
2𝑎

11
 Bila D = 0, maka akan ada satu tipot kurva dengan sb-x, yaitu:
−𝑏
𝑥1 = 𝑥2 =
2𝑎
 Bila D < 0, maka tidak akan ada tipot kurva dengan sb-x

3) Titik ekstrim kurva parabola diperoleh dengan rumus:


−𝑏 −𝐷
( , )
2𝑎 4𝑎

4) Tentukan sumbu simetris yang membagi kurva parabola menjadi dua bagian yang
sama. Garis sumbu simetris ini melewati titik ekstrim, persamaan garis simetris ini
adalah:
−𝑏
𝑥=
2𝑎

Diketahui fungsi kuadrat y = – x 2


+ 6x – 9, gambarkan kurva fungsi kuadrat tersebut
dengan menggunakan sifat-sifat matematis.
1) Tipot kurva dengan sb-y, misalkan x = 0 → y = – 9, sehingga tipotnya (0,−9)
2) Tipot kurva dengan sb-x, misalkan y = 0 → – x2 + 6x – 9 = 0 karena D = b2 – 4ac
D = 36 – 4(– 1)(– 9) = 0, maka hanya ada satu tipot yaitu x1 = x2 = (-6/-2) = 3 → (3,0)
3) Titik ekstrimnya merupakan titik ekstrim maksimum → (3,0)
4) Sumbu simetrisnya adalah x = 3
y

(3,0) x

y = – x 2 + 6x – 9
(0,-9)

12
APLIKASI KURVA PARABOLA (FUNGSI KUADRAT) DALAM EKONOMI
Aplikasi fungsi kuadrat dalam bisnis dan ekonomi diantaranya:
 Fungsi permintaan
 Fungsi penawaran
 Keseimbangan pasar

FUNGSI PERMINTAAN
Contoh 1:
Diketahui fungsi permintaan suatu barang y = – x2 – x + 12, dimana y adalah harga (P) dan x
adalah kuantitas (Q). Gambarkan kurvanya.
 Tipot dengan sb-y: Misalkan x = 0 → y = 12 →tipot (0,12)
 Tipot dengan sb-x: Misalkan y = 0 → – x2 – x + 12 = 0
Karena D = 1 – 4(– 1) (12) = 49 → D > 0, maka terdapat dua tipot dengan sb-x, yaitu:
– x2 – x + 12 = 0 → (x + 4)(– x + 3) = 0 → → x1 = – 4 dan x2 = 3 → tipot (– 4,0) dan
(3,0)
 Karena a < 0, maka kurva parabola terbuka ke bawah → titik ekstrim maksimum
−𝑏 −𝐷 1 49
( , ) → (− , )
2𝑎 4𝑎 2 4
y

(0,12)

y = – x2 – x + 12

(– 4, 0) 0 (3,0) x

13
FUNGSI PENAWARAN
Diketahui fungsi penawaran sejenis barang adalah y = x2 + 3x + 2, dimana y adalah harga (P)
dan x adalah kuantitas (Q). Gambarkan kurvanya.
 Tipot dengan sb-y: Misalkan x = 0 → y = 2
 Tipot dengan sb-x: Misalkan y = 0 → x2 + 3x + 2 = 0
Karena D = 9 – 4(1) (2) = 1 → D > 0, maka terdapat dua tipot dengan sb-x, yaitu:
x2 + 3x + 2 = 0 → (x + 1)( x + 2) = 0 → → x 1 = – 1 dan x2 = – 2 → tipot (– 1,0) dan (–
2,0)
 Karena a > 0, maka kurva parabola terbuka ke atas → titik ekstrim minimum
−𝑏 −𝐷 3 1
( , ) → (− , − )
2𝑎 4𝑎 2 4
y
y = x2 + 3x + 2

(0,2)

(–2,0) (–1,0) 0 x

Berdasarkan kurva penawaran di atas, tampak bahwa fungsi penawaran y = x2 + 3x +


2 berlaku untuk interval jumlah penawaran x ≥ 0 dan harga permintaan y ≥ 2
atau fungsi permintaan di atas dinyatakan dengan:
P = Q2 + 3Q + 2 untuk Q ≥ 0 dan P ≥ 2

14
KESEIMBANGAN PASAR (MARKET EQUILIBRIUM)
 Keseimbangan pasar terjadi ketika jumlah permintaan sama dengan jumlah penawaran
atau Qd = Qs, harga yang tercipta pada keseimbangan pasar merupakan harga
keseimbangan (Pe).
Diketahui fungsi permintaan dan fungsi penawaran sejenis barang adalah:
D: y = x2 – 7x + 12
S: y = x2 + 3x + 2
Tentukan keseimbangan pasarnya dan gambarkan kurvanya.
Jawab: Pada keseimbangan pasar berlaku Qd = Qs atau Pd = Ps, sehingga keseimbangan
pasar dapat diselesaikan dengan substitusi:
x2 – 7x + 12 = x2 + 3x + 2 → 10x = 10 → x =1 dan y dapat dicari dengan
mensubstitusikan nilai x = 1 ke dalam fungsi permintaan atau fungsi penawaran, sehingga
diperoleh nilai y sebagai y = (1)2 + 3(1) + 2 =6. Jadi keseimbangan pasar tercapai pada
E(1,6).
y

(0,12) y = x2 + 3x + 2

6 E
y = x2 – 7x + 12

–2 –1 0 1 3 4 x

15
Salah satu materi matematika adalah operasi pada bilangan. Materi operasi pada
bilangan merupakan materi yang paling mendasar dalam Matematika. Materi ini bisa
digunakan dalam materi-materi yang lain. Arti bilangan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia “bi·lang·an n 1 banyaknya benda dsb; jumlah: tidak diketahui benarnya; 2 satuan
jumlah: satu dan tiga adalah - ganjil; 3 Mat satuan dl sistem matematis yg abstrak dan dapat
diunitkan, ditambah, atau dikalikan”. Sedangkan menurut farrasyil.wordpress.com (2012)
“Bilangan adalah suatu idea. Sifatnya abstrak. Bilangan bukan simbol atau lambang dan
bukan pula lambang bilangan. Bilangan memberikan keterangan mengenai banyaknya
anggota suatu himpunan”. Jadi bilangan adalah suatu kumpulan yang dinyatakan dengan
satuan.
Bilangan pada awalnya hanya dipergunakan untuk mengingat jumlah, namun dalam
perkembangannya setelah para pakar matematika menambahkan perbendaharaan simbol dan
kata-kata yang tepat untuk mendefinisikan bilangan maka matematika menjadi hal yang
sangat penting. Tak bisa dipungkiri bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita akan selalu
bertemu dengan bilangan, karena bilangan selalu dibutuhkan baik dalam teknologi, sains,
ekonomi ataupun dalam dunia filosofi serta dalam aspek kehidupan lainnya.

Operasi bilangan terdiri dari beberapa jenis yaitu:

1. Penjumlahan
Jika a, b ϵ bilangan real, maka penjumlahan a dan b dinotasikan “a + b”.Masing-masing a
dan b disebut suku. Sifat-sifat operasi penjumlahan sebagai berikut:
1) Tertutup dan tunggal
Untuk sembarang bilangan bulat a dan b, jika a + b = c, maka c juga bilangan bulat.
Artinya, penjumlahan bilangan bulat selalu menghasilkan bilangan bulat juga.
2) Sifat komutatif (pertukaran)
Jika a, b, maka a + b = b + a.
Artinya, hasil penjumlahan kedua bilangan ini akan sama apabila tempatnya dipertukar.
Contoh: 2 + 5 = 5+2
7 = 7

3) Sifat assosiatif (pengelompokkan)


Jika a, b, c, maka a + ( b + c ) = ( a + b ) + c
Contoh: 5 + ( 4 + 3 ) = (5+4)+3
12 = 12

16
4) Sifat distributif (penyebaran)
Jika a, b, c, maka a × ( b + c ) = ab + ac

5) Mempunyai elemen identitas


Ada 0 yang merupakan elemen identitas penjumlahan, artinya a + 0 = 0 + a = a

6) Invers terhadap penjumlahan


Lawan (invers jumlah) dari a adalah –a.
Lawan (invers jumlah) dari –a adalah a.
Maka, a + (-a) = (-a) + a = 0
Artinya, penjumlahan sebuah bilangan dengan lawannya selalu menghasilkan bilangan
nol.

2. Pengurangan
Jika a, b ϵ bilangan real, maka pengurangan a dan b dinotasikan “a - b”. Sifat-sifat operasi
pengurangan sebagai berikut:
1) Tertutup dan tunggal
Untuk sembarang bilangan bulat a dan b, jika a – b = c, maka c bilangan bulat juga.

2) Untuk sembarang bilangan bulat a dan b, berlaku:


a - b = a + (-b)
Artinya, mengurangkan b dari a sama artinya dengan menambahkan lawan b pada a.

3) Pada operasi pengurangan tidak berlaku sifat Komutatif (pertukaran)


Jika a, b, maka a - b ≠ b – a

4) Pada operasi pengurangan tidak berlaku sifat Assosiatif (pengelompokan)


Jika a, b, c, maka a - ( b - c ) ≠ ( a - b ) – c

5) Distributif (penyebaran) terhadap pengurangan


Jika a, b, c, maka a × ( b - c ) = ab – ac

17
6) Sifat pengurangan bilangan nol (0)
a–0=a
0 – a = -a
0–0=0

3. Perkalian
Jika a, b ϵ bilangan real, maka perkalian a dan b dinotasikan “a × b”. Masing-masing a
dan b disebut faktor. Sifat-sifat perkalian sebagai berikut:
1) Tertutup dan tunggal
Jika a, b, maka terdapat satu dan hanya satu bilangan bulat yang memenuhi yaitu c,
sehingga a × b = c

2) Sifat komutatif (pertukaran)


Jika a, b, maka a × b = b × a
Contoh: 4 x 7 = 7x4
28 = 28

3) Sifat assosiatif (pengelompokan)


Jika a, b, c, maka a × ( b × c ) = ( a × b ) × c
Contoh: (2 x 5) x 4 = 2 x (5 x 4)
10 x 4 = 2 x 20
40 = 40

4) Sifat distributif (penyebaran) perkalian terhadap penjumlahan


Jika a, b, c, maka a × ( b + c ) = ab + ac

5) Adanya elemen identitas


Ada bilangan 1 yang merupakan elemen identitas perkalian, artinya
a×1=1×a=a

Selain itu ada juga hasil perkalian dua bilangan bulat dilihat dari tanda bilangannya.
a) Hasil kali dua bilangan bulat positif adalah bilangan bulat positif.
a x b = ab atau (+) x (+) = (+)

18
b) Hasil kali bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat
negatif.
a x (-b) = -ab atau (+) x (-) = (-)
Contoh: 4 x (-5) = -20

c) Hasil kali bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif adalah bilangan bulat
negatif.
(-a) x b = -ab atau (-) x (+) = (-)
Contoh: (-3) x 6 = -18

d) Hasil kali dua bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat positif.
(-a) x (-b) = ab atau (-) x (-) = (+)
Contoh: (-5) x (-8) = 40

4. Pembagian
Jika a, b maka pembagian a dan b dinotasikan “a : b” dengan b ≠ 0. Sifat-sifat operasi
pembagian sebagai berikut:
1) a × ( b : c ) = ( a × b ) : c
Contoh : 2 × (4 : 2 ) = ( 2 × 4 ) : 2 = 4

2) ( a × b ) : ( c × d ) = ( a : c ) × ( b : d)
Contoh : ( 4 × 8 ) : ( 2 × 4 ) = ( 4 : 2 ) × ( 8 : 4 ) = 2 × 2 = 4
3) a : ( b : c ) = a × ( b : c )
Contoh : 8 : ( 10 : 5 ) = 8 × ( 10 : 5 ) = 8 × 2 = 16

Dari beberapa jenis operasi bilangan kita bisa mengetahui kegunaan operasi bilangan
itu sendiri salah satunya dalam kegiatan ekonomi. Dalam kamus besar bahasa Indonesia,
kegiatan diartikan sebagai (1) aktivitas; usaha; pekerjaan; (2) kekuatan dan ketangkasan (dl
berusaha); kegairahan. Sedangkan ekonomi sendiri memiliki berbagai macam pengertian
yang diungkapkan oleh beberapa ahli, antara lain:
1. ADAM SMITH
Ekonomi ialah penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya kekayaan Negara.

19
2. MILL J. S
Ekonomi ialah sains praktikal tentang pengeluaran dan penagihan.

3. ABRAHAM MASLOW
Ekonomi adalah salah satu bidang pengkajian yang mencoba menyelesaikan masalah
keperluan asas kehidupan manusia melalui penggemblengan segala sumber ekonomi yang
ada dengan berasaskan prinsip serta teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang dianggap
efektif dan efisien.

4. HERMAWAN KARTAJAYA
Ekonomi adalah platform dimana sektor industri melekat
diatasnya

5. PAUL A. SAMUELSON
Ekonomi merupakan cara-cara yang dilakukan oleh manusia dan kelompoknya untuk
memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi dan
mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

Maka, berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekonomi


ialah suatu aktivitas yang dilakukan oleh manusia individu maupun kelompok dengan
memanfaatkan segala sumber ekonomi yang ada untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Kegiatan ekonomi di Indonesia terdiri dari tiga macam, antara lain:


1. Kegiatan Produksi
Kegiatan produksi adalah kegiatan yang dapat menghasilkan suatu produk barang atau
jasa. Pelaku dalam kegiatan produksi disebut produsen.
Contoh kegiatan produksi yaitu, membuat tas, membuat sepatu, membuat pakaian,
membuat makanan, membuat kerajinan, dan lain sebagainya. kegiatan produksi dapat
dilakukan oleh individu dan kelompok , baik dalam lingkungan pabrik atau tempat yang
dapat digunakan dalam memproduksi. Contoh dalam memproduksi sebuah jasa, misalnya
menawarkan jasa semir sepatu keliling, jasa memperbaiki payung ataupun menyewakannya,
jasa potong rambut, jasa pijit, dan lain sebagainya. Kegiatan produksi dilakukan untuk
memperoleh keuntungan, jika produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan harga
terjangkau, maka kegiatan ekonomi yang diciptakan akan berjalan lancar.

20
2. Kegiatan Distribusi
Kegiatan distribusi adalah kegiatan menyalurkan produk yang telah dihasilkan dari
kegiatan produksi kepada konsumen. Barang yang telah melalui proses produksi, maka
selanjutkan barang tersebut telah siap didistribusikan. Barang yang akan didistribusikan
disalurkan kedaerah lain melalui alat-alat transportasi guna memperlancar proses distribusi.
Pihak yang melakukan kegiatan distribusi disebut distributor. Kegiatan Produksi biasanya
disalurkan kepada agen-agen ataupun langsung kepada Pedagang ataupun penjual.

3. Kegiatan Konsumsi
Kegiatan konsumsi adalah kegiatan manusia dalam menghasikan atau mengurangi
barang atu jasa hasil produksi. Kegiatan Konsumsi juga diartikan sebagai kegiatan
pemenuhan kebutuhan secara langsung. Pihak yang melakukan kegiatan konsumsi disebut
konsumen.
Konsumen terdiri dari beberapa tingkatan, yaitu konsumen 1 dan konsumen 2. Hal ini
terjadi apabila konsumen 1 membeli kebutuhan dari pedagang di pasar, lalu nantinya akan
dijual lagi dirumah dan konsumen 2 membeli kebutuhannya kepada konsumen 1 yang dijual
dirumahnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa konsumen akan terus bertingkat, jika akan
semakin banyaknya proses penjualannya kembali.
Dari uraian di atas akan muncul sebuah pertanyaan apa hubungan operasi bilangan
dengan kegiatan ekonomi? Seperti yang telah kita ketahui, ilmu pengetahuan sangatlah kita
butuhkan unutk melakukan suatu kegiatan kita sehari-hari, terutama di bidang ekonomi.
Selain ilmu ekonomi, salah satu kontribusi ilmu pengetahuan dalam kegiatan ekonomi yaitu,
operasi bilangan. Seperti pada pembahasan sebelumnya, operasi bilangan merupakan dasar
dalam ilmu pengetahuan matematika. Lalu apa contoh konkrit bentuk konstribusi operasi
bilanagan dalam kegiatan ekonomi?

1. Operasi bilangan dalam kegiatan produksi


Dalam Kegiatan produksi banyak diterapkan macam-macam operasi bilangan. Hanya
saja, proses tersebut memang tidak terlihat secara nyata karena penyelesaianya tidak tertulis
dan terucap dalam sebuah bilangan, tetapi dalam bentuk barang, uang, dan sebagainya.
Contohnya:

21
a. produsen harus mengetahui jumlah barang yang akan diproduksi dan yang
telah diproduksi sesuai dengan permintaan konsumen agar tidak terjadi kekacauan
dan dalam hal ini produsen telah melakukan operasi bilangan yaitu penjumlahan.

b. produsen harus mengetahui jumlah barang yang tidak layak didistribusi karena cacat
ataupun rusak selama proses produksi dan dalam hal ini produsen telah mengetahui
dari jumlah produksi, berapa produk yang rusak atau tidak layak didistribusi. Operasi
bilangan yang dilakukan yaitu operasi pengurangan.

c. Produsen harus mengetahui berapa jumlah biaya yang telah dikeluarkan selama
proses distribusi. Salah satu contohnya, berapa jumlah biaya yang telah dikeluarkan
oleh produsen terhadap jumlah barang telah diproduksi. Operasi yang dilakukan
dalam hal ini yaitu perkalian.

d. Produsen harus mengetahui jumlah masing-masing hasil produksi yang akan


didistribusi kesetiap daerah terhadap jumlah semua barang yang telah diproduksi.
Dalam hal ini produsen telah melakukan operasi bilangan yaitu pembagian.

2. Operasi bilangan dalam kegiatan distribusi


Kegiatan distribusi sangat berhubungan dengan perjalanan, baik itu perjalanan darat,
perjalanan laut, perjalanan udara, maupun berjalan kaki. Dalam hal ini yang menjadi titik
fokus yaitu bagaimana cara distributor menyalurkan hasil produksi kepada konsumen.
Contohnya:
a. Distributor harus mengetahui berapa jumlah barang yang akan disalurkan kepada
konsumen. Perhitungan jumlah barang tersebut akan menerapkan operasi bilangan
yaitu penjumlahan jika barang yang didistribusi terdiri dari berbagai macam bentuk
atau rasa.

b. Distributor harus mengetahui jumlah barang yang telah tersalurkan kepada konsumen
dengan jumlah barang yang belum tersalurkan. Dalam hal ini distributor menerapkan
operasi bilangan yaitu pengurangan.

22
c. Distributor harus mengetahui jumlah keuntungan yang ia dapatkan dari setiap barang
produksi yang telah tersalurkan kepada konsumen. Dalam hal ini distributor
menerapkan operasi bilangan yaitu perkalian.

d. Distributor harus mengetahui jumlah barang yang akan didistribusi terhadap jumlah
barang yang akan disalurkan kepada setiap konsumen. Jumlah barang yang
didistribusi haruslah sesuai dengan jumlah barang yang akan disalurkan agar tidak
terjadi sisa barang. Dalam hal ini distributor menerapkan operasi bilangan yaitu
pembagian.

3. Operasi bilangan dalam kegiatan konsumsi


Kegiatan konsumsi merupakan kegiatan yang paling banyak dilakukan oleh semua
orang, bahkan setiap orang. Setiap orang di dunia ini merupakan konsumen karena mereka
selalu ingin memenuhi kebutuhan hidupnya. Proses dalam memenuhi kebutuhan tersebut ia
dapatkan dari kegiatan konsumsi, meskipun ia seorang produsen maupun pendistributor.
Kegiatan konsumsi dilakukan oleh setiap lapisan masyarakat, baik itu masyarakat kelas atas,
masyarakat kelas menenga, dan masyarakat kelas bawah. Salah satu contohnya yaitu pada
kegiatan jual dan beli. Pengoperasian dapat telihat diantaranya:
a. Penjual harus mengetahui harga dari setiap barang yang akan dijual dan jumlah harga
yang dibayar oleh pembeli dari setiap barang yang telah dibeli. Pembeli juga harus
mengetahui jumlah uang yang akan di bayar kepada penjual. Dalam hal ini penjual
dan pembeli telah menerapkan operasi bilangan yaitu penjumlahan.

b. Penjual dan pembeli harus mengetahui jumlah uang kembalian jika uang yang
dibayar melebihi total jumlah harga barang yang dibeli oleh pembeli. Dalam hal ini
penjual dan pembeli telah menerapkan operasi bilangan yaitu pengurangan.

c. Penjual dan pembeli harus mengetahui jika barang yang dibeli oleh pembeli
merupakan barang yang serupa dan sama, maka penjual dapat menghitung total
harga yang dibayar pembeli dengan menerapkan operasi perkalian.

d. Penjual dan pembeli harus mengatahui keuntungan yang diperoleh dari penjualan.
Jika penjual maupun pembeli membeli suatu barang dalam bentuk kodian , lusinan ,
atupun dalam bentuk kardusan, penjual harus mengetahui harga satu buah barang

23
yang akan dijual dengan melakukan operasi pembagian jumlah harga terhadap
seluruh jumlah barang.

PENUTUP

Dalam pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa segala ilmu pengetahuan bagi
manusia dalam menjalankan kehidupannya khususnya ilmu matematika. Masyarakat
hendaknya memiliki kesadaran akan pentingnya ilmu pengetahuan. Salah satu usaha yang
dapat dilakukan masyarakat adalah dengan belajar baik secara formal maupun nonformal.
Salah satu cabang ilmu pengetahuan adalah matematika. Seperti yang telah kita
ketahui bahwa ilmu matematika merupakan ilmu pasti. Salah satu dasar ilmu matematika
adalah operasi bilangan. Selain sebagai dasar, operasi bilangan juga merupakan materi
prasyarat untuk mempelajari matematika secara mendalam. Sehingga operasi bilangan dapat
digunakan untuk seluruh lapisan masyarakat.
Penerapan operasi bilangan dalam kegiatan ekonomi terlihat dari beberapa proses
selama kegiatan tersebut berlangsung dan interaksi antara individu dengan individu lain,
seperti aktivitas jual beli, kerja pabrik, dan sebagainya

24
DAFTAR PUSTAKA

Subanti, Sri., 2015. Matematika Ekonomi. UNS, Surakarta.

https://setyonugroho09.wordpress.com/2010/04/08/bab-2-fungsi-linier/

http://rinasugiarti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.2.3

http://sholihatunnisa96.blogspot.co.id/2015/03/penerapan-matematika-dalam-kehidupan.html

25

Anda mungkin juga menyukai