BIOLOGI MANUSIA
“SISTEM GERAK”
Oleh:
Nama : Yeni Firdayanti
NIM :160210104026
KelompoK :1
II. TUJUAN
2.1 Mahasiswa mampu memahami struktur anatomi sistem gerak pada manusia
dan jenis-jenis pada manusia.
Praktikum kali ini tentang sistem gerak, dimana tujuan dari praktikum kali ini
yaitu Mahasiswa mampu memahami struktur anatomi sistem gerak pada manusia dan
jenis-jenis pada manusia. Kemudian alat dan bahan yang digunakan adalah alat tulis
serta torso sistem gerak. Langkah kerjanya yaitu pada pengamatan sistem gerak
dimana torso ditampilkan di depan kelas kemudian menjelaskan macam-macam jenis
tulang pada manusia, kemudian praktikan menggambar struktur masing-masing
tulang pada (tulang penyusun extremitas superior, tulan penyusun extremitas inferior,
tulang pengyusun kepala dan tulang penyusun tubuh) dan menggambar torso secara
lengkap beserta keterangannya. Kemudian jenis-jenis gerak, praktikuan
mempraktekkan beberapa jenis gerakan pada manusia seperti ebduksi. Adduksi dan
laninnya. Kemudian menggambar jenis-jenis gerak pada manusia.
Sistem rangka merupakan bagian yang memberi bentuk tubuh. Fungsi dari
rangka selain memberi bentuk tubuh yaitu sebagai menopong atau berdirinya tubuh,
elindungi organ-organ dalam manusia seperti otak, jantung, paru-paru dan
sebagainya. Kemudian merupakan tempat melekatnya oto sehingga dapa melakukan
pergerakan tubuh. rangka juga berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah
merah, yaitu pada sumsum tulang merah. Selain itu, rangka berfungsi sebagai tempat
pembentukan cadangan makanan berupa lemak pada sumsum tulang kuning. Secara
garis besar, rangka (skeleton) manusia dibagi menjadi dua, yaitu rangka aksial (tumbu
tubuh) dan rangka apendikuler (anggota tubuh). Rangka aksial merupakan rangka
yang membentuk sumbu tubuh manusia, rangka ini terdiri dari kepala dan badan.
Sedangkan rangka apendikular merupakan rangka yang menyusun alat gerak pada
manusia atau biasa disebut ekskremitas.
Kemudian pada Tulang belakang (os vertebrae) terdiri dari 33 ruas tulang,
yang terbagi menjadi 5 bagian. Bagian pertama yaitu 7 ruas tulang leher (vertebrae
cervicalis), bagian kedua yaitu 12 ruas tulang punggung (vertebrae thoracalis) bagian
ketiga yaitu 5 ruas tulang pinggang (vertebrae lumbalis) bagian keempat yaitu 5 ruas
tulang kelangkang (vertebrae sacralis), dan bagian kelima yaitu 4 ruas tulang ekor
(vertebrae coccygealis) .
Kemudian bagian tulang rusuk yang terdiri dari 12 pasang, yang pertama 7
pasang tulang rusuk sejati (os costae vera). Kemudian 3 pasang tulang rusuk palsu
(os. costae sporia), dan 2 pasang tulang rusuk melayang (os. Costae vluctuanter).
Tulang dada terdiri dari 3 bagian, yaitu hulu (manubrium sternii) yang terletak di
bagian paling atas dan pipih pendek. Kemudian badan (corpus sternii) yang terletak di
bagian tengah dan berbentuk pipih panjang agak bergerigi. Lalu terdapat taju pedang
(processus xiphoideus) yang terletak di bagian bawah dan berbentuk pipih dan lancip.
Yang kedua bagian apendikular, terdapat anggota gerak atas atau ekstremitas
atas terdiri dari tulang selangka (clavicula) merupakan tulang melengkung yang
membentuk anterior gelang bahu. Fungsinya yaitu member kaitan pada beberapa otot
leher, bahu dan lengan yang bekerja sebagai penopang lengan. Tulang selangka
(clavicula) memiliki 2 ujung, yaitu yang menempel pada sternum yang disebut
ekskremitas sternal dan yang menempel pada akromion yang disebut ekskremitas
akromial. Kemudian terdapat tulang belikat (Scapula), tulang humerus, radius, ulna,
carpal dan metacarpal dan phalanx.
Macam-macam gerakan pada otot terdiri dari adduksi, abduksi, rotasi, pronasi,
suupinasi, inversi, eversi, depresi, fleksi, ekstensi, dan elevasi. Adduksi bertolak
belakang dengan abduksi dimana adduksi merupakan pergerakan mendekati sumbu
tubuh sedangkan abduksi merupakan pergerakan menjauhi sumbu tubuh, Rotasi
merupakan pergerakan memutar tubuh. Supinasi bertolak belakang dengan pronasi,
dimana supinasi merupakan pergerakan mengadahkan tangan sedangkan pronasi
merupakan pergerakan menelungkuupkan tangan. Fleksi bertolak belakang dengan
ekstensi dimana fleksi merupakan pergerakan menekuk kaki atau tangan sedangkan
ekstensi merupakan pergerakan meluruskan kaki atau tangan. Inversi bertolak
belakang dengan eversi, dimana inversi merupakan pergerakan menghadapkan
telapak kaki ke arah dalam sedangkan eversi merupakan pergerakan menghadapkan
telapak kaki ke luar. Depresi bertolak belakang dengan elevasi, dimana depresi
merupakan pergerakan menunduk sedangkan elevasi merupakan pergerakan
menengadah.
Proses pembentukan tulang dimlai sejak umur embrio 5-7 minggu sehingga
berlangsung sampai dewasa . proses pembentukan tulang terjadi 2 tahap osifikasi,
yang pertama osifikasi intra membran dan osifikasi endokondral. Osifikasi intra
membrane terjadi pada pembentukan tulang dari jaringan mesenkim menjadi jaringan
tulang, contohnya pada proses pembentukan tulang pipih. Sedangkan endokhondral
tulang memiliki hubungandiwarisi dari unsur endokhondral induknya. Osifikasi
endokondral sendiri merupakan proses pembentukan tulang yang terjadi dimana sel-
sel mesenkim berdiferensiasi lebih dulu menjadi kartilago (jaringan rawan) lalu
berubah menjadi jaringan tulang, misal proses pembentukan tulang panjang, ruas
tulang belakang, dan pelvis.
VII. PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Sistem gerak pada manusia terdiri dari sistem rangka dan otot. Sismtem
rangka sendiri dibagi menjadi sistem rangka aksial dan apendikular. Dimana sistem
rangka aksial terdiri dari dari tengkorak, tulang belakang, tulang dada dan tulang
rusuk. Sedangkan apendikular terdiri dari gelang bahu, gelang panggul, ekskremitas
superior dan inferior. Adapun jenis gerak pada manusia yaitu fleksi, ekstensi,
adduksi, abduksi, rotasi, pronasi, supinasi.
7.2 Saran
Saran apada praktikum Gerak ini agar tidak terlalu cepat dalam menjelaskan
sehingga praktikan memiliki waktu untuk memahami.
DAFTAR PUSTAKA
Putra, J.A . 2015. Aplikasi Pembelajaran Anatomi Tubuh Manusia Pada Siswa
Sekolah Menengah Atas Berbasis Multimedia. Jurnal Teknik.5(1):71-77.
Roberts, Alice. 2016. The Complete Human Body. United States: DK Publishing.