SEMESTER I
Kelompok :10
Kelas: 1B
Namaanggotakelompok:
1. Rahmat Bustani
NIM 151911913128
2. Nur Lailatul Udhiya
NIM 151911913192
3. Bhestarie Shalsabila Timur
NIM 151911913165
4. AzrirahmanisaIlmaladyanta
NIM 151911913177
DOSEN :
Dr. Lestari Sudaryanti, dr., M.Kes
KELOMPOK :10
NAMA ANGGOTA:
1.Rahmat Bustani
2. Nur Lailatul Udhiya
3. Bhestarie Shalsabila Timur
4. Azrirahmanisa Ilmaladyanta
Pembahasan
Dua vena besar tubuh, vena kava superior dan inferior, memompa darah ke atrium
kanan. Darah melalui katup trikuspid masuk ke ventrikel kanan, dan dari ventrikel kanan di
pompa untuk masuk arteri pulmonalis atau trunkus (satu-satunya arteriyang membawa darah
miskin oksigen). Lubang arteri pulmonalis dijaga oleh katup pulmonal, yang di bentuk oleh
katup trikuspid semilunar. Katup ini mencegah aliran balik darah ventrikel kanan saat otot
ventrikel relaksasi. Setelah meninggalkan jantung, arteri pulmonalis bercabang menjadi arteri
pulmonalis kanan dan kiri, yang membawa darah ke vena ke dalam paru di mana pertukaran
gas terjadi: karbon dioksida di ekskresikan dan oksigen diabsorpsi.
dua vena pulmonalis dari tiap paru membawa darah yang kaya oksigen kembali ke atrium
kiri. Kemudian darah mengalir melalui katup mitral masuk ke ventrikel kiri, dan dari sini
darah dipompa ke aorta, arteri pertama dari sirkulasi umum. Pintu aorta pat
Jantung diperdarahi oleh darah arteri, yaitu arteri koranaria kanan dan kiri,yang
bercabang dari aorta dengan segera ke bagian distal katup aortik. Arteri koronaria menerima
sekitar 5% darah yang di pompa dari jantung. Arteri kronia terlihat melintasi jantung, pada
akhirnya membentuk jaringan kapiler yang luas.
Sebagian besar darah vena di kumpulkan ke sebagian vena kecil yang bergabung membentuk
sinus koroner, yang terbuka hingga ke atrium kanan. Sisanya langsung melewati bilik jantung
melalui saluran vena kecil.
Bunyi Jantung
Terdapat empat bunyi jantung, tiap bunyi menunjukkan kejadian tertentu dalam siklus
jantung. Dua bunyi jantung yang pertama mudah di bedakan, dan bunyi yang terdengar di
stetoskop seperti “lub dup”. Bunyi pertama “lub” terdengar sangat keras, di hasilkan oleh
katup atrioventrikular yang menutup. Hal ini menunjukkan awal sistole ventrikular. Bunyi
kedua , “dup”, terdengar lebih pelan karena katup aortik dan pulmonal yang menutup. Hal ini
menunjukkan sistole artial.
Aliran balik vena merupakan penentu utama curah jantung, normalnya, jantung memompa
darah untuk kembali ke hantung. Gaya kontraksi ventrikel kiri mendorong darah keluar ke
aorta tidak cukup untuk mengembalikan darah melalui vena dan kembali ke jantung. Faktor
lain yang terlibat adalah sebagai berikut.
1. Posisi tubuh
Gravitasi membantu aliran balik vena dari kepala dan leher saat duduk atau berdiri dan
memberikan sedikit resistansi terhadap balik vena dari anggota bagian bawah saat individu
berbaring rata.
2. Kontraksi muskular
Aliran balik darah di dalam vena ekstremitas, khususnya saat berdiri dicegah oleh katup.
Kontraksi otot rangka yang mengelilingi vena profunda menekan otot, mendorong darah ke
jantung.
3. Pompa respirasi
Saat inspirasi, dada mengembang menghasilkan tekanan negatif dalam toraks membantu
aliran darah ke jantung.
Frekuensi Jantung
Frekuensi jantung ditentukan oleh curah jantung. Frekuensi jantung berbanding lurus
dengan curah jantung. Faktor yang juga menentukan frekuensi jantung adalah sebagai berikut
Laju intrinsik frekuensi jantung merupakan keseimbangan antara aktivitas simpatik dan
parasimmpatik dalam menentukan frekuensi jantung.
Hormon adrenalin dan non-adrenalin yang disekresikan medula adrenal memiliki efek
simpatik, yakni meningkatkan frekuensi jantung. Hormon tiroksin meningkatkan frekuensi
jantung melalui efek metabolik. Hipoksia dan peningkatan karbondioksida menstimulasi
peningkatan frekuensi jantung. Ketidakseimbangan elektrolit, misal hiperkalsemia, dapat
menurunkan fungsi jantung dan menyebabkan bradikardia. Sebagian obat, misal antagonis
reseptor beta juga menyebabkan bradikardia.
3. Posisi
4. Latihan
Frekuensi jantung lebih cepat pada otot yang aktif daripada otot yang beristirahat.
5. Status emosional
Saat senang, takut, atau cemas, denyut jantung akan menigkat.
6. Jenis kelamin
7. Usia
Pada bayi dan anak, frekuensi jantung lebih cepat daripada orang dewasa.
8. Suhu tubuh
Frekuensi jantung naik dan turun berbanding lurus dengan suhu tubuh.
9. Refleks baroreseptor
Sirkulasi Darah
Sirkulasi darah yang terjadi di tubuh terdiri atas 2 bagian yaitu Sirkulasi pulmonal dan
sistemik.
1. Sirkulasi pulmonal
Sirkulasi ini merupakan sirkulasi darah dari ventrikel kanan jantung ke paru kembali ke
atrium kiri; di paru , karbondioksida diekskresikan dan oksigen diabsorpsi .
Trunkus atau arteri pulmonalis membawa darah yang miskin oksigen meninggalkan atas
ventrikel kanan jantung menuju ke atas dan bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan
kiri pada vertebrata ke-5 toraksik. Arteri pulmonalis kiri menjalar ke dasar paru kiri dimana
arteri ini bercabang menjadi dua, dan setiap cabang memasuki masing-masing lobus atas
paru. Arteri pulmonalis kanan menjalar ke dasar paru kanan dan bercabang menjadi dua,
cabang yang lebih besar membawa darah ke lobus medialis dan lobus basalis paru, sedangkan
cabang yang lebih kecil membawa darah ke lobus apeks paru.
Dalam paru, arteri bercabang menjadi arteri yang lebih kecil, yaitu arteriol dan kapiler.
Pertukaran gas terjadi antara darah di kapiler dan udara di alveoli paru. Pada setiap paru,
kapiler mengandung darah yang kaya oksigen bersatu pada akhirnya membentuk dua vena
pulmonalis.
Dua vena pulmonalis keluar meninggalkan masing-masing paru, mengembalikan darah yang
kaya oksigen ke atrium kiri jantung. Saat sistole atrium, darah ini dipompa ke ventrikel kiri,
dan saat sistole ventrikulas, darah didorong ke aorta , arteri pertama dari sirkulasi sistemik.
2. Sirkulasi Sistemik
Darah yang dipompa keluar dari ventrikel kiri dibawa oleh cabang-cabang aorta di sekitar
tubuh dan kembali ke atrium kanan jantung melaui vena kava superior dan inferior . Aorta
bercabang menjadi dua pada vertebrata toraks ke -12 menjadi arteri iliaka komunis.
Aorta torasik yang memiliki tiga cabang, yakni aoorta desendens di toraks, aorta asendens
yang memiliki percabangan arteri koronaria kiri dan kanan yang berfungsi untuk suplai
miokardium, arkus aorta bercabang menjadi tiga yaitu arteri atau trunkus brankiosefalik,
arteri karotis komunis, serta arteri subklavia
Aorta abdomen yang memiliki empat pasang cabang yaitu arteri frenik inferior (
memperdarahi diafragma), arteri renal ( memperdarahi ginjal dan bercabang menjadi arteri
suprarenal yang memperdarahi kelenjar adrenal) , artri testikular(memperdarahi testes), dan
arteri ovarian ( memperdarahi ovarium).
Aorta abdomen juga memiliki cabang arteri yang tidakk berpasangan yaitu
1. Arteri seliaka yang memiliki empat cabang arteri yang tidak berpasangan yaitu arteri
gastrik kiri ( memperdarahi lambung), arteri splenik( memperdarahi pankreas dan
limpa), arteri hepatika (memperdarahi hati, kantung empedu, sebagian lambung,
duodenum, dan pankreas)
2. Arteri mesenterika superior yang memperdarahi usus halus dan separuh proksimal
usus besar, serta
Arteri mesenterika inferior yang memperdarahi separuh distal usus besar dan bagian rektum.
JANTUNG
Atrium . Jantung memiliki 2 atrium yaitu Atrium kiri sebagai menerima darah yang
banyak oksigen dari paru-paru dan membawanya ke ventrikal kiri . Sedangkan Atrium
kanan sebagai menerima darah yang banyak karbon dioksida dari seluruh tubuh dan
membawanya menuju ventrikel kanan.
Ventrikel. Jantung memiliki 2 Ventrikel yaitu Ventrikel kiri sebagai menerima darah
yang banyak oksigen dari atrium kiri dan memompanya ke seluruh tubuh. Sedangkan
Ventrikel kiri sebagai menerima darah yang banyak CO2 dari atrium kanan dan
memompanya ke paru-paru
DARAH
PLASMA
Plasma tersusun dari air (90-92%) dan zat terlarut, meliputi: proteinplama, garam
anorganik, nutrienyang berasal dari makanan yang dicerna, materi sisa , hormon, dan gas
SEL DARAH
Semua sel darah berasal dari sel berih (stem cell) pluripoten dan melalui beberapa tahap
perkembangan sebelum memasuki darah. Proses pembentukan sel darah ini disebut
hemopoiesis dan berlangsung di sumsum tulang
Eritroseit
Kepinagan bikonkaf yang tidak memiliki inti sel, dan berdiameter sekitar 7 mikrometer.
Bentuknya yang bikonkaf sesuai dengan fungsi mengankut, terutama oksigan dan juga
sebagian karbon dioksida
Leukosit
Fungsi yang penting dalam pertahanan tubuh terhadap mikroba dan materi asing lainnya.
Trombosit
Kepingan berukuran sangat kecil, berdiameter 2-4 Um dan tidak berinti, dihasikan oleh
sitoplama megakariosit pada sumsum merah tulang. Trombosit mengandung berbagai zat
yang meningkatkan pembekuan darah yang menyebabkan HEMOSTASIS.
Kesimpulan :
Daftar Pustaka:
1. Mashudi S.2011. Buku Ajar Anotomi dan Fisiologi Dasar : Aplikasi Model
Pembelajaran Peta Konsep.Jakarta (ID): Salemba Medika
2. Gibson J.2003. Fisiologi dan anotomi modern untuk perawat. Jakarta (ID):
Buku Kedokteran EGC
3. Nurachmah E, Angriani R.2011. Dasar-dasar Anotomi dan Fisiologi.
Jakarta (ID): Salemba Medika
Lampiran :
Gambar organ :
Link video system organ
https://youtu.be/N-bwLhQWLgo