Anda di halaman 1dari 8

Workshop

“Menjadi Influencer yang dapat Membangun Generasi Muda”


Disusun untuk Memenuhi Tugas Sidang Akademi Kelompok Herman Johannes

Disusun oleh kelompok 4:


Adrianus Pandu Wicaksono XI-MIA 3/ 1
Theresia Bianca L. O. XI-MIA 3/ 31
Gerardo Pannaputra XI-IIS 2/
Andreas Krisna Adi Chandra XI-MIA 4/
Veronika Ariyani XI-MIA 1
Hildegard Lidwinna Brilliant XI-MIA 4/

SEKOLAH MENENGAH ATAS PANGUDI LUHUR VAN LITH MUNTILAN


2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur tim penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat
penyertaannya penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul “Workshop “ini dengan baik.
Adapun makalah ini tim penulis susun untuk memenuhi tugas Sidang Akademi kelas Herman
Johannes SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
pihak yang telah membantu dan mendukung tim penulis dalam penyusunan makalah ini. Terutama
kepada

1. Br.Agustinus Giwal Santoso, FIC, M.M. selaku Rektor/ Kepala Sekolah SMA Pangudi
Luhur Van Lith
2. Ibu Agustina Merdekaningrum, S.Pd. selaku oendamping Sidang Akademi kelas Herman
Johannes
3. Teman- teman dari kelas Sidang Akademi Herman Johannes
4. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu

Kami dari pihak penulis juga menyadari bahwa makalah yang kami susun jauh dari kata
sempurna. Maka dengan bantuan para pembaca, tim penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Apabila ada kesalahan dalam penulisan makalah, tim penulis memohon maaf. Akhir kata, atas
perhatiannya, tim penulis mengucapkan terima kasih.

Muntilan, 28 Oktober 2018

Tim penulis
ISI
A. LANDASAN TEORI

Jika ditinjau dari asal katanya, workshop merupakan frasa kata yang berasal dari
bahasa Inggris yaitu “work” (yang memiliki arti kerja ataupun pekerjaan) dan “shop”
(yang memiliki arti toko ataupun tempat menjual sesuatu). Jadi jika diartikan dari frasa
kata nya, workshop dapat diartikan sebagai tempat berkumpulnya para pelaku aktivitas
(berkaitan dengan bidang dunia kerja) tertentu yang mana dalam tempat ini, para pelaku
melakukan interaksi saling menjual gagasan yang ditujukan untuk memecahkan suatu
permasalahan tertentu.
Jika diartikan secara lengkap, maka workshop merupakan sebuah kegiatan yang
sengaja diadakan sebagai tempat berkumpulnya orang-orang yang berasal dari latar
belakang serumpun untuk memecahkan suatu permasalahan tertentu dengan jalan
berdiskusi ataupun saling memberikan pendapat antar satu anggota dengan anggota
lainnya.
Tata Pelaksanaan Workshop
Dalam setiap workshop biasanya panitia akan menjalankan acara workshop dengan
mengikuti tahapan berikut ini :

 Penjelasan tujuan pelaksanaan kegiatan workshop yang ingin dicapai


 Perumusan berbagai macam masalah pokok yang ingin dibahas dalam acara
workshop
 Penentuan prosedur teknis pemecahan masalah yang akan digunakan
 Pengupasan kulit permasalahan oleh beberapa orang pembicara
 Penjalanan aktivitas diskusi
 Penentuan pemecahan masalah yang akan diambil

Jenis Workshop
Ditinjau dari sifatnya, workshop dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu workshop yang
bersifat mengikat dan workshop yang bersifat tidak mengikat.

 Workshop bersifat mengikat merupakan workshop yang hasilnya mengikat setiap


peserta yang mengikutinya. Contoh workshop yang bersifat mengikat adalah
workshop mengenai standarisasi ISO.
 Workshop yang bersifat tidak mengikat merupakan workshop yang hasilnya tidak
mengikat setiap peserta yang mengikutinya. Apapun hasil yang didapatkan dari
workshop tersebut tidak wajib dituruti oleh setiap pesertanya. Contoh workshop
yang bersifat tidak mengikat adalah workshop mengenai zat kimia berbahaya yang
dihasilkan kendaraan.
B. SIMULASI
Krisna : Komnas Perlindungan Anak
Pandu : Gamers dan Youtubers terkemuka
Gerardo : Pemilik “Rich Agency”
Veren : Pembawa Acara
Bianca dan Lian : Selebgram dan Beauty vlogger

Veren: Selamat sore semuanya! Kenalin namaku Veren, kali ini aku bakal hadir untuk menemani
teman-teman dan memandu acara Workshop tentang “Menjadi Influencer yang dapat Membangun
Generasi Muda”. Sebelum masuk ke acara, aku mau tanya-tanya sedikit sama beberapa teman
disini. Apa yang kalian tahu soal influencer?
(MC bertanya pada beberapa audiens)
Veren: Setelah aku tanya sama beberapa teman-teman disini, biar lebih jelas aku bakal kasih tau
beberapa hal tentang apa sih itu influencer supaya teman-teman punya gambaran khusus tentang
topik kita kali ini. Jadi Influencer itu yakni orang-orang yang bisa mempengaruhi orang lain. Kalau
konteksnya social media, ya berarti medium untuk mempengaruhinya melalui Facebook, Twitter,
Kaskus, blog, atau kanal social media lainnya. Seorang influencer tidak hanya melakukan aksi
melalui mulut belaka, tapi juga melalui aktivitas kehidupannya sehari-hari.
Veren: Nah, buat lebih jelas lagi, aku bakal panggil beberapa social media influencer muda yang
namanya lagi bersinar akhir-akhir ini. Pertama, siapa yang tidak tahu channel youtube Pandoe
Arap! Nah channel ini dimiliki oleh Adrianus Pandu, seorang gamers muda yang dibalik candanya
seringkali menyisipkan nasihat-nasihat untuk orang muda di Indonesia. Tepuk tangan buat Pandu!
(Pandu masuk)
Veren : Yang kedua, kalian pasti kenal dengan rapper asal Indonesia yang namanya lagi melejit
karena karyanya. Beliau juga aktif di Instagram. Postingan dan lagu-lagunya dibuat untuk anak
muda. Yuk kita sambut Gerardo Pannaputra atau Rich Ado!
(Gerardo masuk)
Veren: Buat yang perempuan nih disini, siapa sih yang gak suka make up dan fashion? Buat kalian
yang suka banget sama make up dan fashion pasti kalian kenal sama Bianca Cantika dan Hildegard
Lidwina yang dikenal juga sebagai Cinderlian. Lian dan Bianca biasa mengunggah video-video
make up. Terkadang juga mereka mengungkapkan opini mereka mengenai generasi muda lewat
video-video mereka. Langsung aja kita Panggil Bianca Cantika dan Cinderlian!
(Lian dan Bianca masuk)
Veren : Terakhir, kita sambut Kak Andreas Krisna sebagai Ketua Komisi Nasional Perlindungan
Anak Indonesia yang yang akan menyampaikan pendapatnya dan beberapa ilmu untuk kita sebagai
generasi muda. Mari kita sambut Kak Krisna!
(Krisna masuk)
Veren : Baik workshop ini akan dibuka oleh Kak Krisna dengan sesi pertama yaitu “Menjadi
Generasi Muda Produktif”, Kak Krisna dipersilahkan.
Krisna : Baik, Selamat sore semuanya! Apa kabar hari ini? Berhubung tanggal 28 Oktober kemarin
adalah hari sumpah pemuda, kakak mau dengar siapa disini hafal dengan isi sumpah pemuda?
Yang hafal boleh maju ke depan!
Krisna : Wah, bagus ya ternyata ada yang hafal. Oke, sekarang kita masuk ke poin pembicaraan
kita. Menjadi generasi muda yang produktif. Menurut KBBI, produktif sendiri artinya bersifat
atau mampu menghasilkan (dalam jumlah besar)
Alasan kenapa kita harus menjadi generasi muda yang produktif adalah
1. Kamu sebagai anak Muda Adalah Kunci Perubahan
Kunci perubahan terletak pada kemampuan kita untuk bisa terus berkembang. Hal inilah yang
melekat dalam diri setiap anak muda dengan rasa penasarannya dan tidak muda merasa puas dalam
mencapai suatu hal. Inilah yang mendasari mengapa keaktifan kita sebagai anak muda harus
dikelolah untuk menjadi lebih produktif.
Sebagai contoh,tidak hanya aktif untuk melakukan demo-demo kampus saja, tapi kita sebagai anak
muda juga bisa menjadi bagian dari suatu aktivis sosial atau peduli lingkungan. Misalnya dengan
mengikuti kegiatan sosial atau ikut berkampanye tentang pentingnya mendeteksi kanker serviks
sejak dini.
2. Dengan jargon "Generasi Millennia yang melek Teknologi" tidak hanya membuatmu berkutat
dengan game-game online saja, namun sekarang saatnya kamu memiliki hasrat yang besar dalam
berbuat lebih dengan memanfaatkan teknologi dalam genggalammu itu.
Menjadi anak muda yang produktif di tengah perkembangan teknologi yang tidak ada habisnya
tentu bukanlah hal yang sulit. Tidak ada celah bagi anak muda yang mengenal internet untuk
sekedar bermalas-malasan seperti hanya sekedar bermain game online atau mantengin akun-akun
gosip yang menyebar luas di sosial media. Namun saat ini kita harus sudah sadar bahwa persaingan
untuk berkembang di dunia digital seolah sudah mulai terang-terangan terjadi. Anak muda di era
millennials memang memberikan banyak dampak bagi lingkungan dan sekitarnya. Mereka mulai
secara aktif ikut serta dalam mengedukasi orang lain untuk lebih melek teknologi serta
memanfaatkannya sebaik-baiknya seperti pentingnya berbisnis online di era digital misalnya.

3. Tidak hanya berlaku sebagai konsumen saja, namun anak muda jaman sekarang mengasah skill
serta eksistensinya sebagai produsen juga
Sebut saja sebagai contoh Yasa Singgih selaku Pendiri Men's Republic membuktikan bahwa anak
muda saat ini tidak hanya berklaku sebatas konsumen yang konsumtif saja, namun mereka juga
mulai aktif sebagai produsen. Hal ini mereka lakukan tidak seolah-olah hanya untuk memperoleh
profit atau keuntungan semata, namun lebih agar ide serta kreatifitas yang dimiliki bisa segera
dituangkan dalam bentuk karya. Soal laba? Itu hanya bonus dari apresiasi karya kita !
4. Generasi muda cenderung menyukai kolaborasi yang mementingkan sebuah kualitas. Disinilah
ruang lingkup ide-ide akan berkembang kepada anak-anak muda yang produktif !
Sadar atau tidak bahwa anak muda generasi zaman now kurang lebih 88% lebih menyukai cara
bekerja kolaborasi alias kerja tim. Hal ini tentu saja sangat berdampak positif. Mereka dapat saling
bertukar ide untuk menghasilkan kualitas kerja yang baik. Selain itu, anak muda saat ini
mengharapkan sosok pimpinan yang dapat mereka jadikan mentor untuk terus berkembang baik
dalam segi pembelajaran maupun karir. Selain itu pimpinan dengan kepribadian seperti ini juga
diharapkan dapat memberikan dukungan nyata yang dapat meningkatkan produktifitas kerja
5. Siapa bilang anak muda melulu galau tentang cinta-cintaan? Jangan salah, anak muda juga selalu
punya pemikiran segar yang inovatif untuk memedulikan lingkungannya
Nggak melulu galau atau mikirin hal nggak berfaedah lainnya (contohnya mikirin kapan dia bisa
ngertiin perasaan aku?, hehe) , tapi saat ini para anak muda memiliki banyak sekali peluang yang
bisa dimanfaatkan untuk menuangkan ide-ide segar mereka. Tak sekedar berhenti sampai di situ,
banyak kesempatan untuk bisa mewujudkannya sebagai sebuah bentuk kerja yang real.
PENUTUP
https://pengertiandefinisi.com/definisi-dan-pengertian-workshop/

Anda mungkin juga menyukai