Anda di halaman 1dari 9

Resume Materi UAS

Pendidikan Agama Islam


Teknik Mesin
Universitas Islam Indonesia
Oleh : Muh Luqman Khakim (18525077)
Dosen Pengampu : Drs. H. Mardin Idris, MSI.
Bab VII Iman Kepada Allah
Iman kepada Allah mencangkup tiga hal yang sangat esensial yaitu :
• Wujud (eksistensi) Allah
• Keesaan Allah
• Sifat-sifat Allah
Tashdiq atau membenarkan berarti suatu pengetahuan yang didasarkan atas makrifat, yaitu
mengenali Tuhan semesta alam, dengan cara memperhatikan dan memikirkan makhluk Allah
dan kejadian dalam alam ini. Dengan demikian, akan tumbuh rasa cinta, takut dan harap,
sehingga kemudian jiwa manusia menjadi khudlu’ dan khushu’.
Kedudukan iman adalah sebagai pokok ajaran islam, yang dengan dasar tersebut, semua
persoalan dalam ajaran agam islam dapat dipecahkan.
Dalil eksistensi Tuhan :
ٗۗ ٗ‫سه‬ ُ ‫عنَا ٖٓ ا ِٰلى‬
َّ ‫ض ٍّر َّم‬ ُ ‫ض َّر ٗه َم َّر َكا َ ان لَّ ام يَ اد‬ َ ‫عانَا ِل َج ْۢ ان ِب ٖٓه اَ او قَا ِعدًا اَ او قَ ۤا ِٕى ًما ۚفَلَ َّما َك‬
َ ‫ش افنَا‬
ُ ُ‫ع انه‬ ِ‫س ا‬
َ ‫اْل ان‬
َ َ‫سانَ الض ُُّّر د‬ َّ ‫َواِذَا َم‬
َ‫ك َٰذلِكَ ُز ِينَ ِل ال ُمس ِار ِفيانَ َما كَانُ اوا َي اع َملُ اون‬
Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau
berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu darinya, dia kembali (ke jalan yang sesat), seolah-olah
dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya.
Demikianlah dijadikan terasa indah bagi orang-orang yang melampaui batas apa yang mereka kerjakan.
(Yunus 10:12)

ُ َ‫علَقَ ٍّة ث ُ َّم ي اُخ ِر ُج ُك ام ِط اف ًًل ث ُ َّم ِلتَ ابلُغُ آٖوا ا‬


‫شدَّ ُك ام ث ُ َّم ِلتَ ُك اونُ اوا‬ َ ‫طفَ ٍّة ث ُ َّم ِم ان‬ ‫ب ث ُ َّم ِم ان نُّ ا‬
ٍّ ‫ِي َخلَقَ ُك ام ِم ان ت ُ َرا‬ ‫ه َُو الَّذ ا‬
َ‫س ًّمى َّولَ َعلَّ ُك ام تَ اع ِقلُ اون‬
َ ‫شي اُو ًخا َۚو ِم ان ُك ام َّم ان يُّت ََوفّٰى ِم ان قَ اب ُل َو ِلتَ ابلُغُ آٖوا اَ َج ًًل ُّم‬
ُ
Dialah yang menciptakanmu dari tanah, kemudian dari setetes mani, lalu dari segumpal darah,
kemudian kamu dilahirkan sebagai seorang anak, kemudian dibiarkan kamu sampai dewasa, lalu
menjadi tua. Tetapi di antara kamu ada yang dimatikan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) agar
kamu sampai kepada kurun waktu yang ditentukan, agar kamu mengerti. (Al-Mukminun 40:67).

Manusia diharapkan mengenal penciptanya yang memiliki sifat kesempurnaan. Tapi, manusia
dilarang memikirkan dzat Allah
Cara Tuhan memperkenalkan diri-Nya menurut Hamzah Ya’kub dalam “Filsafat Ketuhanan”
(1984:126) :
• Wahyu : Tuhan mengirim utusan (rasul) yang membawa pesan dari-Nya untuk
disampaikan kepada seluruh umat manusia. Pesan itu ditulis dalam Al-Kitab.
• Hikmah : Tuhan menganugeri manusia kebijaksanaan dan kecerdasan berpikir untuk
mengenali Tuhan dengan cara memperhatikan perbuatan Tuhan yang sangat teratur,
cermat, dan berhati-hati.
• Fitrah : Tabiat persaan manusia tentang adanya Tuhan karena keterbatasan kekuatan,
kemampuan, dan umurnya.
Alquran mengajarkan adanya Tuhan lewat akal pikiran dan memberi bimbingan tentang
metode berpikir sistematis untuk mengenal Tuhan menggunakan unsur dan dasar antara lain :
• Dalam bidang cosmologia, kita dapat mendapatkan kepastian dan kebenaran Tuhan
dengan menyelidiki sebab terjadinya alam semesta yang mengaharuskan akal kita
mengambil keputusan bahwa pasti ada penyebab yang menyebabkan terjadinya kosmos
atau alam semesta tersebut.

َ َّ‫ي فِى االبَحا ِر بِ َما يَ انفَ ُع الن‬


‫اس‬ ‫ار َو االفُ ال ِك الَّتِ اي تَجا ِر ا‬ ِ ‫ف الَّ اي ِل َوالنَّ َه‬ ‫ض َو ا‬
ِ ‫اختِ ًَل‬ ِ ‫ت َو ااْلَ ار‬ ِ ‫ق السَّمٰ ٰو‬ِ ‫ا َِّن فِ اي خ اَل‬
‫اف‬
ِ ‫ص ِري‬ ‫ث فِ اي َها ِم ان ُك ِل دَ ۤابَّ ٍّة ۖ َّوتَ ا‬
َّ َ‫ض بَ اعدَ َم اوتِ َها َوب‬ َ ‫س َم ۤا ِء ِم ان َّم ۤاءٍّ فَاَحا يَا بِ ِه ااْلَ ار‬ ّٰ ‫َو َما ٖٓ اَ انزَ َل‬
َّ ‫ّٰللاُ ِمنَ ال‬
َ‫ت ِلقَ او ٍّم يَّ اع ِقلُ اون‬ٍّ ‫ض َ ْٰل ٰي‬ ۤ
ِ ‫س َما ِء َو ااْلَ ار‬
َّ ‫س َّخ ِر َبيانَ ال‬ َ ‫ب اال ُم‬ِ ‫س َحا‬ َّ ‫ح َوال‬ِ ‫الر ٰي‬ِ
Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang
berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah
dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia
tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang
dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran
Allah) bagi orang-orang yang mengerti. (Al-Baqarah : 164)

• Dalam bidang astronomi, Tuhan mengenalkan dirinya dengan cara menunjukkan


planet-planet, bintang dan matahari yang masig-masing beredar pada garis orbitnya.
Semua itu adalah bukti adanya perhitungan yang rapi.

‫ َو االقَ َم ِر اِذَا ت َٰلى َه ۖا‬0 ‫ضحٰ ى َه ۖا‬ َّ ‫َوال‬


ُ ‫ش ام ِس َو‬
Demi matahari dan sinarnya pada pagi hari. demi bulan apabila mengiringinya. (Asy-Syams
91:1-2)

• Dalam antropologia, Manusia adalah makhluk berkemauan karena Allah


menghendakinya. Ini adalah realisasi dari makna laa haula wa laa quwwata illaa
billaah. Atau, manusia mempunyai daya dan kekuatan bukan dari dirinya sendiri,
melainkan dengan kehendak Allah (Yusuf Al-Qardhawi, 1995 : 63).

ٍّ ِ‫ ُخلِقَ ِم ان َّم ۤاءٍّ دَاف‬0 َ‫سانُ ِم َّم ُخلِق‬


‫ق‬ ُ ‫فَ اليَ ان‬
ِ ‫ظ ِر ا‬
َ ‫اْل ان‬
Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apa dia diciptakan. Dia diciptakan dari air
(mani) yang terpancar. (Ath-Thariq 85:6-7)

• Dalam psikologia, manusia memiliki jiwa yang memiliki perasaan dan kepandaian
untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapinya dengan berpikir dan bersabar.

ٍّ ‫َو ِم ان ٰا ٰيتِ ٖٓه اَ ان َخلَقَ لَ ُك ام ِم ان اَ انفُ ِس ُك ام اَ از َوا ًجا ِلتَ اس ُكنُ آٖوا اِلَ اي َها َو َج َع َل بَ اينَ ُك ام َّم َودَّة ً َّو َرحا َمةً ۗٗا َِّن فِ اي ٰذلِكَ َ ْٰل ٰي‬
‫ت‬
َ‫ِلقَ او ٍّم يَّتَفَ َّك ُر اون‬
Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan
untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia
menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir. (Ar-Rum 30:21)

Bukti rasional tentang keesaan Tuhan yang mudah dimengerti ialah kalau Tuhan lebih dari
satu, apakah masing-masing bisa mengerjakan segala hal tanpa bantuan Tuhan lain? Kalau
bisa, lantas apa gunanya Tuhan yang lain? Kalau tidak bisa, berarti Tuhan itu tidak pantas
dianggap Tuhan karena yang berhalk dipercaya sebagai Tuhan adalah yang berkuasa
melakukan segalanya tanpa bantuan yang lain.

َ‫صفُ اون‬ َ ‫ب اال َع ار ِش‬


ِ ‫ع َّما َي‬ ُ َ‫سدَت َۚا ف‬
ِ ّٰ َ‫سباحٰ ن‬
ِ ‫ّٰللا َر‬ ّٰ ‫لَ او َكانَ فِ اي ِه َما ٖٓ ٰا ِل َهةٌ ا َِّْل‬
َ َ‫ّٰللاُ لَف‬
Seandainya pada keduanya (di langit dan di bumi) ada tuhan-tuhan selain Allah, tentu keduanya telah
binasa. Mahasuci Allah yang memiliki ‘Arsy, dari apa yang mereka sifatkan. (Al-Anbiya’ 21:22)

Sifat-sifat Tuhan yang mesti ada yang membuktikan kesempurnaanNya antara lain :
• Hidup
• Tidak Berpemulaan
• Kekal
• Berbeda dengan makhluk
• Maha Kuasa
• Berkemauan bebas
• Maha melihat dan mendengar
• Maha Tahu
Makna Syahadatain, kalimat pertama menggambarkan konsep tauhid atau keesaan Tuhan,
artinya tidak ada Tuhan lain selain Allah SWT, Dia maha kuasa dan Maha Mencukupi seluruh
kebutuhan makhlukNya dan kalimat kedua berisi pengakuan kerasulan Muhammad SAW.
Pebuatan yang dapat merusak iman adalah perbuatan syirik, yaitu menyekutukan Allah. Ada
tiga macam bentuk syirik :
• Menyembah kepada selain Allah
• Menyekutukan sesuatu dengan Allah
• Menjadikan orang lain sebagai Tuhan
Manusia dengan akalnya berusaha mencapai Tuhan, sedangkan Tuhan dengan kasih
sayangNya terhadap kelemahan manusia menolongnya dengan menurunkan wahyu melalui
para nabi dan rasul.
Ilmu kalam adalah ilmu yang membahas tentang keimanan.
Ajaran islam mempunya 2 aspek :
• Aqidah : Ajaran keimanan.
• Syariat : Ajaran tentang pengaturan atau hukum.
Bab VIII Iman Kepada Malaikat, Kitab, dan Rasul Allah
Malaikat
• Makhluk ghaib (immaterial)
• Tidak dapat dicapai dengan panca indera
• Tidak bernafsu hayawaniyah
• Pelaksana dan perantara kehendak Allah, terutama yang berhubungan dengan
rohaniyyah
Malaikat adalah makhluk ghaib yang bertugas sebagai perantara dan pelaksana kehendak
Allah, terutama yang berhubungan dengan alam rohaniyah.
Iman kepada malaikat berarti mempercayai bahwa Allah mempunyai makhluk ghaib bernama
malaikat yang tidak pernah durhaka kepadaNya dan senantiasa menjalankan tugas dariNya.
Fungsi pokok malaikat:
• Al-Baqarah 2:97, sebagai perantara dalam menyampaikan wahyu
• Luqman 31:30, menambahkan dan menguatkan hati orang yang beriman
• Asy-Syu’ara 42:5, menolong dan mendoakan manusia
• Al-Ahzab 33:43, membimbing manusia dalam pengembangan rohaninya
• Al-Qashash 28:10-12, memberi ilham ke dalam hati manusia untuk berbuat baik
• An-Nahl 16:28, Pencabut nyawa

Ada 10 malaikat yang disebutkan di dalam Al-Qur’an


• Jibril, menyampaikan wahyu
• Mikail, membagi rezeki
• Israfil, meniup sangkakala dan menjaga alam
• Izrail, mencabut nyawa
• Raqib, mencatat perbuatan makhluk
• Atid, mencatat perbuatan makhluk
• Munkar, mengajukan pertanyaan di alam kubur
• Nakir, mengajukan pertanyaan di alam kubur
• Ridwan, menjaga surga
• Malik, menjaga neraka
Kitab Allah berisi ketentuan-ketentuan Allah. Setiap manusia wajib mengimaninya. Kitab-
kitab yang dibukukan adalah sebagai berikut :
• Taurat, diturunkan kepada Nabi Musa AS
• Zabur, diturunkan kepada Nabi Daud AS
• Injil, diturunkan kepada Nabi Isa AS
• Shuhuf, diturunkan kepada Nabi Ibrahim dan Musa
• Al-Qur’an, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan kitab terkhir
sebagai penyempurna bagi kitab-kitab sebelumnya, ditujukan untuk seluruh umat
manusia sepanjang masa.
Rasul adalah manusia yang diutus oleh Allah, yang dipilih sebagai perantara untuk
menyampaikan wahyu, untuk dijadikan pedoman agar memperoleh kebahagiaan dunia dan
akhirat. Di samping itu, rasul juga sebagai pembimbing dan suri tauladan bagi umatnya. Nama-
nama rasul adlah sebagai berikut : Adam, Idris, Nuh, Hud, Sholeh, Ibrahim, Luth, Ismail, Ishaq,
Ya’qub, Yusuf, Ayyub, Syu’aib, Musa, Daud, Dzulkifli, Sulaiman, Harun, Ilyas, Ilyasa, Yunus,
Zakariya, Yahya, Isa, dan Muhammad SAW.
Bab IX Iman Kepada Hari Akhir dan Kehidupan Akhirat
Yang perlu dipahami tentang iman kepada hari akhir adalah :
• Pengertian iman kepada hari akhir
• Teori proses terjadinya hari akhir
• Kedudukan hari akhir dalam kehidupan muslim
• Hikmah iman kepada hari akhir
• Keadaan kehidupan di surga dan neraka
• Hikmah adanya suga dan neraka
Beberapa istilah tentang hari akhir, banyak disebutkan dalam Al-Qur’an, antara lain :
• Ba’ats, dalam surat Ar-Rum ayat 56
• Hari Kiamat, dalam surat Az-Zumar ayat 60
• Sa’ah, dalam surat Qomar ayat 1
• Yaumuddin, dalam surat Al-Fatihah ayat 3
• Yaumul fathi, dalam surat Sajadah ayat 29
• Yaumuth thalaq, dalam surat Ghafir ayat 15-16
• Al Qari’ah, dalam surat Al-Qari’ah 1-5
Tanpa keyakinan adanya hari akhir yang akan mengantarkan kepada tujuan terakhir itu, orang
tiadak akan mempunyai arah dalam hidupnya. Ia akan mengira bahwa hidup ini hanyalah di
dunia kini.

َ‫ق َج ِد اي ٍّد ەۗٗ َب ال ُه ام ِب ِلقَ ۤا ِء َر ِب ِه ام ٰك ِف ُر اون‬


ٍّ ‫ض َءاِنَّا لَ ِف اي خ اَل‬
ِ ‫ضلَ النَا فِى ااْلَ ار‬
َ ‫َوقَالُ آٖوا َءاِذَا‬
Dan mereka berkata, “Apakah apabila kami telah lenyap (hancur) di dalam tanah, kami akan berada
dalam ciptaan yang baru?” Bahkan mereka mengingkari pertemuan dengan Tuhannya. (As-Sajdah
32:10)

Ada beberapa hal yang memang manusia tidak dapat mengetahui secara pasti. Misal tentang
roh.

‫الر او ُح ِم ان اَ ام ِر َر ِب اي َو َما ٖٓ ا ُ اوتِ ايت ُ ام ِمنَ اال ِع ال ِم ا َِّْل قَ ِلي ًاًل‬


ُّ ‫ح قُ ِل‬
ِ ٗۗ ‫الر او‬ َ َ‫َو َيساـَٔلُ اونَك‬
ُّ ‫ع ِن‬
Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh. Katakanlah, “Ruh itu termasuk urusan
Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit.” (Al-Isra’ 17:85)

Begitu pula tentang kapan terjadinya hari kiamat. Allah tidak memberi wewenang kepada
manusia untuk mengetahui secara pasti.

‫ت‬ِ ‫ت فِى السَّمٰ ٰو‬ ‫ع ِة اَيَّانَ ُم ارسٰ ى َه ۗٗا قُ ال اِنَّ َما ِع ال ُم َها ِع اندَ َر ِب ۚ اي َْل يُ َج ِل اي َها ِل َو اقتِ َها ٖٓ اِ َّْل ه َۘ َُو ثَقُلَ ا‬َ ‫ع ِن السَّا‬ َ َ‫يَساـَٔلُ اونَك‬
ِ َّ‫ّٰللا َو ٰل ِك َّن اَ اكثَ َر الن‬
َ‫اس َْل َي اعلَ ُم اون‬ ِ ّٰ ‫ع ان َه ۗٗا قُ ال اِنَّ َما ِع ال ُم َها ِع ان َد‬ َ ‫ي‬ ٌّ ‫ض َْل تَأاتِ اي ُك ام ا َِّْل َب اغتَةً ۗٗ َيساـَٔلُ اونَكَ َكاَنَّكَ َح ِف‬ٗۗ ِ ‫َو ااْلَ ار‬
Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, “Kapan terjadi?” Katakanlah,
“Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat
menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang
di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu
seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya pengetahuan tentang
(hari Kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Al-A’raf 7:187)
Tanda datangnya hari kiamat (Al-Kubra) :
• Terbitnya matahari dari barat
• Munculnya suatu macam binatang yang dapat berbicara pada orang banyak

Bab X Iman Kepada Qadla dan Qadar


Qadla artinya ketetapan, keputusan, atau kepastian. Sedangkan Qadar artinya kadar, ketentuan,
ukuran. Jadi, Qadlaullah artinya ketetapan Allah, keputusan Allah, dan kepastian Allah. Dan
Qadarullah artinya ukuran yang telah ditetapkan Allah. Maksudnya, Allah telah memberi
kadar, ukuran, dan batas tertentu dalam diri, sifat ataupun kemampuan maksimal makhluknya.
Contoh Qadlaullah tentang sifat alam dan makhluk adalah air menyebar, naluri manusia untuk
berkelompok, dan naluri bertuhan. Sedangkan contoh qadarullah adalah jodoh, kematian,
kelahiran, dll yang dalam sehari-hari sering disebut dengan istilah takdir.
Menurut Imam ar-Raghib, Allah mentakdirkan segala sesuatu dalam 2 cara :
• Memberi qudrah atau kekuatan pada segala sesuatu.
• Membuat segala sesuatu dengan ukuran tertentu dan dengan cara tertentu.
Dalil bahwa setiap makhluk telah ditentukan takdirnya :

‫َوالَّذ ا‬
‫ِي قَد ََّر فَ َه ٰد ۖى‬
Yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk. (Al-A’la 87:3)

Qadar dapat dikelompokkan menjadi empat peringkat :


• Ilmu, kita percaya bahwa Allah mengetahui segala sesuatu

َّ ‫ش َها َد ۚ ِة ه َُو‬
َّ ُ‫الرحا مٰ ن‬
‫الر ِح اي ُم‬ َّ ‫ب َوال‬ َ ‫ْل ا ِٰلهَ ا َِّْل ه ۚ َُو‬
ِ ‫عا ِل ُم االغَ اي‬ ‫ّٰللاُ الَّذ ا‬
ٖٓ َ ‫ِي‬ ّٰ ‫ه َُو‬
Dialah Allah tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dialah
Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. (Al-Hasyr 59:22)

• Kitabah, kita percaya bahwa Allah telah menulis segala sesuatu di lauh mahfudz.

‫ّٰللا يَ ِسي ۖ ٌار‬ َ َ‫ب ِم ان قَ اب ِل اَ ان نَّب َاراَهَا ۗٗا َِّن ٰذلِك‬


ِ ّٰ ‫علَى‬ ٍّ ‫ي اَ انفُ ِس ُك ام ا َِّْل فِ اي ِك ٰت‬ ِ ‫ص ايبَ ٍّة فِى ااْلَ ار‬
ٖٓ‫ض َو َْل فِ ا‬ ِ ‫اب ِم ان ُّم‬
َ ‫ص‬َ َ‫َما ٖٓ ا‬
Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah
tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian
itu mudah bagi Allah. (Al-Hadid 57:22)

• Masyiah, kita percaya bahwa Allah telah menentukan segala sesuai kehendakNya.

ّٰ ‫ِْل اَ ان يَّش َۤا َء‬


َ‫ّٰللاُ َربُّ اال ٰعلَ ِميان‬ ٖٓ َّ ‫ َو َما تَش َۤا ُء اونَ ا‬0 ‫ِل َم ان ش َۤا َء ِم ان ُك ام اَ ان يَّ استَ ِقي ۗٗ َام‬
(yaitu) bagi siapa di antara kamu yang menghendaki menempuh jalan yang lurus. Dan kamu
tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan
seluruh alam. (At-Takwir 81:28-29)
• Al-Khilq, kita percaya bahwa Allah adalah khaliq atau pencipta, dan selain Allah adalah
makhluk atau yang diciptakan.
َ‫ّٰللاُ َخلَقَ ُك ام َو َما تَ اع َملُ اون‬
ّٰ ‫َو‬
Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu. (Ash-Shaffat 37:96)

Kemampuan untuk memilih antara yang baik dan yang buruk adalah takdir Allah. Dengan
demikian, tidak hanya kejadian yang merugikan saja yang disebut takdir, tetapi kejadian yang
menguntungkan juga merupakan takdir.
Dalam memecahkan masalah, Allah telah memberikan 2 cara :
• Ikhtiyar, melalui usaha-usaha dan kerja keras.
• Doa, meminta pertolongan kepada Allah.
Manusia sebagai makhluk mempunyai 2 keadaan :
• Muyassar, artinya tidak mempunyai kebebasan untuk menerima dan menolak.
Misalnya, tentang kelahirannya, sebagai laki-laki atau perempuan, anak si fulan atau si
falan, warna kulit, dsb.
• Mukhayyar, artinya mempunyai kebebasan untuk menerima dan menolak.
Berdoa adalah meminta kepada Tuhan dengan lafadz-lafadz dan kata-kata yang tidak mengikat,
dengan kata-kata yang bernas dan sebagai ibadah kepada Allah.

ࣖ َ‫َوقَا َل َربُّ ُك ُم ا اد ُع اونِ آٖي اَ است َِجبا لَ ُك ام ۗٗا َِّن الَّ ِذيانَ يَ استَ اكبِ ُر اونَ َع ان ِعبَادَتِ اي َسيَ اد ُخلُ اونَ َج َهنَّ َم دَ ِاخ ِريان‬
Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam
dalam keadaan hina dina”. (Al-Mukminun 40:60)

Syarat-syarat berdoa agar dikabulkan :


• Sebaiknya menggunakan doa-doa nabi yang terdapat dalam Al-Qur’an.
• Hendaknya tidak mngenai hal yang tidak masuk akal
• Tidak berdoa terhadap hal-hal yang melanggar perintah agama.
• Hendaknya dengan :
• Khusyu’
• Sabar
• Salat
• Rendah diri dan dengan suara yang lembut
• Rasa takut kepada Allah (khauf)
• Penuh harapan kepada Allah (roja’)
• Memenuhi perintah Allah
• Beriman kepada Allah
• Berbakti kepada Allah dan memurnikan ibadah kepadaNya
Hikmah iman kepada Qadla’ dan Qadar
• Mendorong manusia untuk mengadakan penelitian terhadap benda-benda dan hukum-
hukum Allah yang ada di dalam Al-Qur’an.
• Mendorong manusia untuk berusaha dan beramal dengan sungguh-sungguh untuk
mencapai kehidupan yang baik di dunia dan akhirat.
• Mendorong manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
• Mendorong manusia untuk menanamkan sikap tawakkal.
• Mendatang kan ketentraman dan ketenangan jiwa.

ِ ‫اح َو ا‬ ِ ‫ب ت َ َم ِنيَّا ِتنَا ِبالت َّ او ِف اي‬ ‫َم َع أ َ ا‬


‫از‬
ِ َ‫اْل ام ِتي‬ ِ ‫ق َوالنَّ َج‬ ِ َ‫طي‬
Good Luck in Our Examination
Solidarity M Forever

Anda mungkin juga menyukai