Anda di halaman 1dari 15

PRINSIP II TATA KELOLA MENURUT OCD DI PERUSAHAAN ANEKA

TAMBANG. TBK

Oleh :
Nama : I Gst Agung Md Wira P
Nim : 1607611008
Absen : 08

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2016

1
Prinsip II Tata Kelola Menurut OCD di Perusahaan Aneka Tambang. Tbk

I. PENDAHULUAN
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk disingkat
ANTAM merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tercatat di Bursa
Efek Indonesia (BEI) dan Bursa Efek Australia (ASX). ANTAM berkomitmen
secara penuh untuk menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik
(Good Corporate Governance/GCG) sebagai landasan dalam menciptakan nilai
tambah yang berkelanjutan bagi kepentingan para pemegang saham, masyarakat
secara luas, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya (pegawai, konsumen,
regulator, mitra kerja, dan lain-lain) baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang.
ANTAM secara komprehensif mengadopsi standar terbaik yang berlaku di
Internasional khususnya Australia Securities Exchange (ASX) Corporate
Governance Principle and Recommendation yang diterbitkan oleh ASX
Corporate Governance Council sejak tahun 2003 dan juga mengikuti perubahan
atau amandemennya di tahun 2013, ASEAN Corporate Governance Scorecard
yang diterbitkan oleh ASEAN Capital Market Forum sejak tahun 2012, Pedoman
GCG Indonesia yang diterbitkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance
(KNKG) tahun 2006, Kriteria dan metodologi yang ditetapkan oleh Kantor
Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal
6 Juni 2012 serta Pedoman Tata Kelola Perusahaan bagi Perusahaan Terbuka yang
diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di tahun 2015.
ASX dan ASEAN Corporate Governance Scorecard menganut sistem 1
(satu) Dewan (single board system) di dalam struktur Perusahaan, berbeda dengan
struktur ANTAM yang berdasarkan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tanggal 16
Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas, dimana kepengurusan ANTAM
menganut sistem 2 (dua) Dewan (two-board system) yaitu Dewan Komisaris dan
Direksi yang masing-masing memiliki kewenangan dan tanggung jawab yang
jelas sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Ketentuan yang berlaku di ASX dan ASEAN Corporate

2
Governance Scorecard disesuaikan dengan kondisi ANTAM yang berstatus
BUMN dan sebagai Perseroan Terbatas (PT).

II. Pembahasan

1. Pemegang Saham
Pemegang saham adalah individu atau badan hukum yang secara sah
memiliki saham perusahaan. Pemegang saham tidak melakukan intervensi
terhadap fungsi, tugas, dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS
merupakan wadah bagi pemegang saham untuk mengambil keputusan secara
wajar, transparan, dan untuk kepentingan perusahaan jangka panjang. Pemegang
saham melalui RUPS memiliki kewenangan untuk menjalankan haknya sesuai
dengan anggaran dasar perseroan dan peraturan perundangundangan yang berlaku
DAFTAR PEMEGANG SAHAM
.

3
Hak Pemegang Saham
Jenis saham ANTAM diklasifikasikan dalam 2 (dua) jenis yaitu Saham
Seri A Dwiwarna dan Saham Seri B, dengan nilai nominal Rp100,- (seratus
Rupiah) setiap saham. Pemegang Saham Seri A Dwiwarna yang juga merupakan
Pemegang Saham Pengendali memiliki keistimewaan hak sebagai berikut:
a. Hanya dimiliki oleh pemerintah Republik Indonesia;
b. Dapat meminta diselenggarakan RUPS Luar Biasa (RUPSLB);
c. Mengusulkan, menyetujui pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris
dan Direksi yang dipilih dalam RUPS/RUPS-LB;
d. Menyetujui keputusan untuk menerbitkan saham baru;
e. Menyetujui perubahan anggaran dasar perseroan termasuk perubahan modal;
f. Menyetujui penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan
perseroan, pengajuan permohonan agar perseroan dinyatakan pailit dan
pembubaran
g. Meminta laporan dan penjelasan mengenai hal tertentu kepada Direksi dan
Dewan Komisaris Perseroan dengan memperhatikan peraturan perundang-
undangan serta peraturan yang berlaku di bidang pasar modal di Indonesia;
h. Menerima tanggapan Dewan Komisaris atas laporan Direksi (triwulan dan
tahunan) serta pada setiap waktu yang diperlukan mengenai perkembangan
Perseroan dari hasil pelaksanaan tugasnya tepat pada waktunya. Di luar Hak
Istimewa Saham Seri A Dwiwarna di atas, sepanjang tidak ditentukan lain oleh
Anggaran Dasar Perseroan, maka Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dan;

Pemegang Saham Seri B memiliki hak yang sama, yaitu:


a. Hak untuk menghadiri, menyampaikan pendapat, dan memberikan suara dalam
RUPS berdasarkan satu saham, memberi hak kepada pemegangnya untuk
mengeluarkan satu suara;
b. Hak untuk memperoleh informasi mengenai perusahaan secara tepat waktu,
benar, dan teratur, kecuali halhal yang bersifat rahasia, sehingga
memungkinkan pemegang saham membuat keputusan mengenai investasinya
dalam Perusahaan berdasarkan informasi yang akurat;

4
c. Hak untuk menerima bagian dari keuntungan Perusahaan yang diperuntukan
bagi Pemegang Saham dalam bentuk dividen dan pembagian keuntungan
lainnya, sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki;
d. Hak untuk memperoleh penjelasan lengkap dan informasi yang akurat
mengenai prosedur yang harus dipenuhi berkenaan dengan penyelenggaraan
RUPS agar pemegang saham dapat berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan, termasuk keputusan mengenai hal-hal yang mempengaruhi
eksistensi Perusahaan dan hak pemegang saham;
e. Dalam hal terdapat lebih dari satu jenis dan klasifikasi saham dalam
Perusahaan, maka setiap pemegang saham berhak mengeluarkan suara sesuai
dengan jenis, klasifikasi dan jumlah saham yang dimiliki, dan setiap pemegang
saham berhak untuk diperlakukan setara berdasarkan jenis dan klasifikasi
saham yang dimilikinya;
f. Hak untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan utang
seluruh atau sebagian besar harta kekayaan Perseroan lebih dari 50% (lima
puluh persen) dari jumlah nilai kekayaan bersih Perseroan baik dalam satu
transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan
satu sama lain Direksi harus mendapat persetujuan RUPS.

Tanggung Jawab Pemegang Saham


Seluruh pemegang saham harus dapat:
a. Memisahkan kepemilikan harta perusahaan dengan kepemilikan harta pribadi;
b. Memisahkan fungsinya sebagai pemegang saham dan sebagai anggota Dewan
Komisaris atau Direksi dalam hal pemegang saham menjabat pada salah satu
dari kedua organ tersebut.
Pemegang saham pengendali harus dapat:
a. Memperhatikan kepentingan pemegang saham minoritas dan para pemangku
kepentingan sesuai peraturan perundang-undangan;
b. Mengungkapkan kepada instansi penegak hukum tentang pemegang saham
pengendali yang sebenarnya (Ultimate Shareholders) dalam hal terdapat

5
dugaan terjadinya pelanggaran terhadap peraturan perundangundangan atau
dalam hal diminta oleh otoritas terkait.
Dalam hal pemegang saham menjadi pemegang saham pengendali pada
beberapa perusahaan, perlu diupayakan agar akuntabilitas dan hubungan antar
perusahaan dapat dilakukan secara transparan. Pemegang saham minoritas
bertanggungjawab untuk menggunakan haknya dengan baik sesuai dengan
Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan.
Dalam melindungi kepentingan para pemegang saham, ANTAM selalu
mengacu pada Anggaran Dasar Perseroan, Pedoman dan Prosedur Kerja Proses
Hubungan Publik dan Internal, Kebijakan dan Proses Hubungan dengan Investor
dan Pemegang Saham, Kebijakan Perdagangan Efek berbentuk Saham, dan
Kebijakan Pengungkapan Informasi. Pengaturan mengenai hak pemungutan suara
juga telah jelas tercantum pada Anggaran Dasar Perseroan.

2. Transfer Saham Tahun 2014


Pada tahun 2014, ANTAM melaksanakan program kepemilikan saham
oleh karyawan (Employee Stock Ownership Program) yang berasal dari saham
simpanan perseroan. Saham simpanan perseroan merupakan hasil dari pembelian
kembali saham perseroan (buyback) yang dilakukan secara bertahap dalam waktu
kurang dari tiga bulan atau pada periode 13 Oktober 2008 sampai dengan tanggal
12 Januari 2009.
Program ESOP 2014 diberikan secara proporsional terhadap komponen
insentif pencapaian target dan perangsang etos kerja tahun buku 2014. Karyawan
yang termasuk dalam kriteria peserta Program ESOP 2014 adalah karyawan
perseroan dan karyawan perseroan yang diperbantukan atau dipekerjakan di
entitas anak perseroan. Karyawan yang tidak termasuk dalam kriteria peserta
program ESOP 2014 adalah karyawan yang berhenti atas permintaan sendiri,
karyawan yang berhenti karena pelanggaran disiplin tingkat berat dan karyawan
yang berhenti karena diangkat sebagai Direksi BUMN.

6
Dalam ESOP 2014, ANTAM mendistribusikan sisa saham simpanan
sejumlah 3.878.000 saham dengan total nilai keseluruhan sebesar
Rp3.490.200.000. Pengalihan saham simpanan ini dilaksanakan untuk mematuhi
peraturan BAPEPAM and LK No. XI.B.2 tentang pembelian kembali saham yang
dikeluarkan oleh emiten atau perusahaan publik yang mewajibkan pengalihan
saham simpanan dalam jangka waktu enam tahun sejak pelaksanaan pembelian
kembali. ANTAM menetapkan harga pengalihan saham sebesar Rp900,00 per
saham atau sebesar 94,10% dari harga ratarata penutupan perdagangan saham
dalam periode 25 hari bursa sebelum tanggal 10 Desember 2014 (tanggal
Keterbukaan Informasi ESOP 2014), dengan mengacu pada penetapan harga yang
diatur dalam butir V.2.2 Peraturan No. I-A Bursa Efek Indonesia.

3. Transfer saham 2015


Saya tidak dapat menemukan data maupun informasi dalam laporan
mengenai adanya hak transfer saham.

4. Mendapatkan informasi yang relevan dan material mengenai perusahaan


tepat waktu dan secara regular.
ANTAM telah menyediakan akses terhadap informasi untuk
memungkinkan pemegang saham melaksanakan hak dan tanggung jawabnya,
yaitu:
a. RUPS, dimana perusahaan dapat berkomunikasi dengan pemegang saham,
menyampaikan informasi mengenai perusahaan, dan memungkinkan pemegang
saham untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang memerlukan
persetujuan pemegang saham;
b. Media elektronik seperti website dan email resmi Perusahaan
(corsec@antam.com) untuk menyampaikan dan mengetahui informasi terkini
Perusahaan;
c. Media komunikasi lain adalah external meetings, news alert, program
advertising, conference call, non deal roadshow and conferences, site visit,
Public Expose, dan Investor Summits;

7
d. Dalam website ANTAM juga telah disediakan bagian khusus informasi
pemegang saham, berbagai laporan dan publikasi yang dengan mudah dapat
diunduh oleh pemegang saham maupun publik;
e. Website ANTAM juga menyediakan informasi mengenai lokasi Kantor Pusat
dan unit bisnisnya pada menu hubungi kami. Alamat kantor Pusat ANTAM
berada di Jl. Letjen TB Simatupang No.1 Lingkar Selatan, Tanjung Barat,
Jakarta 12530. Nomor telepon (62-21) 789 1234 dan faximile (62-21) 789
1224; f. Media sosial ANTAM yaitu Twitter @officialANTAM dan Facebook
PT ANTAM (Persero) Tbk.

5. Informasi Dan Fakta Material Yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan


Akuntan
Pada tanggal 2 Januari 2016, perusahaan melakukan amandemen
perpanjangan fasilitas pinjaman dari BCA sebesar US$100.000.000 yang akan
jatuh tempo pada 2 April 2016 dan dengan suku bunga sebesar 1,65% per tahun.
Pada tanggal 8 Januari 2016 ANTAM menandatangani nota kesepahaman dengan
PT Bukit Asam (Persero) Tbk, PT Timah (Persero) Tbk dan PT Indonesia Asahan
Aluminium (Persero) dalam rencana kerja sama strategis dan mempersiapkan
konsolidasi BUMN pertambangan.
Pada tanggal 21 Januari 2016 ANTAM mengumumkan bahwa kegiatan
penambangan emas di Cikotok, Kabupaten Lebak, Banten telah berakhir. Masa
penambangan tambang emas Cikotok memasuki fase pascatambang pada tahun
2008 dan pada Januari 2016 ANTAM mengakhiri kegiatan pascatambang. Pada
tanggal 31 Januari 2016, perusahaan menerima uang muka atas klaim asuransi
sebesar US$5.000.000 atau setara dengan Rp69.252.078 dari PT. Asuransi
Wahana Tata atas Kerusakan furnace-2 transformer pabrik feronikel II. Pada
tanggal 3 Februari 2016,
Perusahaan mengadakan perjanjian kredit dengan Bank Mandiri dengan
batasmaksimum kredit sebesar US$100.000.000. Pinjaman ini akan digunakan
untuk keperluan modal kerja. Pada tanggal 5 Februari 2016, Perusahaan
melakukan penarikan fasilitas pinjaman sebesar US$100.000.000 dengan suku

8
bunga 1,65% per tahun dan pinjaman tersebut jatuh tempo pada tanggal 3 Mei
2016. Pada tanggal 5 Februari 2016, Perusahaan telah melunasi fasilitas pinjaman
dari BRI sebesar US$100.000.000 dengan suku bunga 1,65% per tahun yang telah
jatuh tempo pada tanggal tersebut.
Pada tanggal 16 Februari 2016 ANTAM mengumumkan bahwa Perseroan
telah membuka Butik Emas Logam Mulia (LM) di kota Yogyakarta. Pada tanggal
2 Maret 2016 ANTAM mengumumkan bahwa Perseroan bersama dengan PT
Indonesia Asahan Alumunium (Persero) akan bekerja sama dengan PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero) dalam penggunaan pelabuhan di Kecamatan Sungai Kunyit,
Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Penggunaan pelabuhan ini terkait
dengan pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di
Mempawah,Kalimantan Barat.

6. Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi,


Penggabungan/Peleburan Usaha, Akuisisi Atau Restrukturisasi
Hutang/Modal
Kebijakan investasi ANTAM berfokus pada kelancaran operasional dan
pemenuhan sasaran jangka panjang perseroan. Sepanjang tahun 2015 ANTAM
membelanjakan Investasi penunjang operasional atau investasi rutin tahun 2015
sebesar Rp226,43 miliar. ANTAM juga membelanjakan Rp1,74 triliun untuk
investasi pengembangan dan Rp47,14 miliar untuk biaya ditangguhkan guna
aktivitas eksplorasi dan pengembangan tambang. Secara keseluruhan ANTAM
melakukan belanja modal sebesar Rp2,01 triliun di tahun 2015. Di tahun 2015,
ANTAM membelanjakan Rp1,22 triliun untuk keperluan P3FP. ANTAM tidak
melakukan divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi atau restrukturisasi
hutang/modal.

7. Partisipasi dalam RUPS


Rapat dihadiri oleh pemegang saham seri A dwiwarna dan pemegang
saham seri B dan/atau kuasanya yang diwakili sejumlah 17.868.629.397 saham
atau kurang lebih 74,3573066% dari jumlah saham yang telah dikeluarkan

9
perseroan. Pada mata acara pertama RUPST, para pemegang saham menyetujui
laporan tahunan dan mengesahkan laporan keuangan perseroan untuk tahun buku
2015, termasuk laporan pelaksanaan tugas pengawasan Dewan Komisaris
Perseroan, sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab
sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris
atas tindakan pengurusan dan pengawasan perseroan yang telah dijalankan selama
tahun buku 2015.
Mata Acara Kedua RUPST, pemegang saham mengesahkan laporan
tahunan program kemitraan dan bina lingkungan untuk Tahun Buku 2015 dan
dengan demikian, memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab
sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris
atas tindakan pengurusan dan pengawasan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2015. Pada mata acara
ketiga RUPST, para pemegang saham mengesahkan pertanggungjawaban realisasi
penggunaan tambahan dana penyertaan modal negara hasil Penawaran Umum
Terbatas I (PUT I) ANTAM dalam rangka penerbitan Hak Atas Memesan Efek
Terlebih Dahulu (HMETD) untuk periode Triwulan IV tahun 2015. Bersamaan
dengan pengesahan tersebut, para pemegang saham juga memberikan pelunasan
dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge)
kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan terkait Penggunaan tambahan
dana penyertaan modal negara perseroan periode Triwulan IV Tahun 2015.
Mengenai pembagian dividen yang merupakan mata acara keempat RUPST,
disetujui bahwa Perseroan tidak melakukan pembagian laba dan dividen untuk
tahun buku 2015. Pada mata acara selanjutnya, para pemegang saham ANTAM
setuju untuk melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris dengan terlebih
dahulu mendapatkan persetujuan Pemegang Saham Seri A dwiwarna untuk
menetapkan besaran insentif kinerja untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris
ANTAM tahun buku 2015 serta untuk menetapkan besaran gaji/ honorarium
berikut tunjangan dan fasilitas Tahun Buku 2016 untuk anggota Direksi dan
Dewan Komisaris.

10
Pemegang saham ANTAM juga menyetujui untuk menunjuk Kantor
Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, a member dari
PricewaterhouseCoopers International untuk mengaudit laporan keuangan
perseroan untuk tahun buku 2016 dan laporan keuangan program kemitraan dan
bina lingkungan untuk Tahun Buku 2016. Pemegang saham juga melimpahkan
kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan penambahan ruang
lingkup pekerjaan bagi Kantor Akuntan Publik yang telah ditunjuk sepanjang
diperlukan untuk tindakan khusus ANTAM; dan menetapkan besaran imbalan jasa
audit dan persyaratan lainnya yang wajar bagi Kantor Akuntan Publik tersebut,
termasuk menetapkan KAP pengganti dalam hal KAP yang ditunjuk tersebut
karena sebab apapun tidak dapat menyelesaikan audit atas laporan keuangan
perseroan tahun buku 2016 dan laporan keuangan program kemitraan dan bina
lingkungan Tahun Buku 2016.

8. Memilih dan mengganti anggota dewan.


Dalam RUPSLB 2015, pemegang saham menyetujui perubahan susunan
pengurus perseroan. pemegang saham memberhentikan dengan hormat Bapak R.
Sukhyar sebagai Komisaris Utama Perseroan dan Bapak Velix Vernando Wanggai
sebagai Komisaris Perseroan. Pemegang saham juga mengangkat Bapak Fachrul
Razi sebagai Komisaris Utama Perseroan dan Bapak Bambang Gatot Ariyono
sebagai Komisaris Perseroan. Pemegang saham juga mengangkat Bapak Dimas
Wikan Pramudhito sebagai Direktur. Bapak Fachrul Razi sebelumnya menjabat
berbagai posisi penting di Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan jabatan
terakhir sebagai Wakil Panglima TNI pada tahun 1999-2000. Bapak Bambang
Gatot Ariyono saat ini menjabat sebagai Direktur Jenderal Mineral dan Batubara
Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM).

11
9. Memperoleh bagian atas laba perusahaan.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 31 Maret 2015,
para Pemegang Saham menyetujui untuk tidak melakukan pembagian dividen
untuk Tahun Buku 2014, karena kondisi Perseroan yang mengalami kerugian.
Pada tahun buku 2014, ANTAM juga tidak melakukan pembayaran dividen
interim.

10. Berpartisipasi Dan Mendapat Informasi Perubahan Yang Memadai


Selain Perubahan Susunan Pengurus Perseroan, dalam RUPS-Luar Biasa
tanggal 7 Oktober 2015 tersebut diagendakan juga peningkatan modal disetor
Perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT 1) dengan penerbitan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), Persetujuan Perubahan Anggaran
Dasar Perseroan, Persetujuan Ratifikasi Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-
09/MBU/07/2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan
Badan Usaha Milik Negara. Seluruh putusan RUPS untuk tahun buku 2014 yang
diselenggarakan pada tanggal 31 Maret 2015 dan putusan RUPS-Luar Biasa yang
diselenggarakan pada tanggal 7 Oktober 3015 telah dilaksanakan sepenuhnya oleh
Perusahaan.

III. Analisa Prinsip II Tata Kelola Menurut OCD di Perusahaan Aneka


Tambang. Tbk
Dalam Prinsip tata kelola menurut OCD yaitu hak-hak pemegang saham
dan peran kunci kepemilikan saham menyatakan, kerangka tata kelola harus
melindungi dan memfasilitasi pelaksanaan hak-hak pemegang saham. Pemegang
saham suatu perusahaan publik memiliki hak khusus seperti saham tersebut dapat
dibeli, dijual maupun di transfer tanpa halangan. pemegang saham tersebut juga
berhak atas keuntungan perusahaan sebesar prosi kepemilikannnya. Selain itu
pemegang saham mempunyai hak untuk memperoleh informasi yang relevan dan
mempunyai hak untuk mempengaruhi jalannnya perusahaan memalui Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS).

12
Pemegang saham, termasuk pemegang saham institusi diperbolehkan
untuk saling berkonsultasi berkenaan dengan informasi dan hak-hak dasar
pemegang saham. Perbedaan antara Antam dengan OECD 2004 adalah konsultasi
pemegang saham berkenaan dengan informasi dan hak-haknya sebagai pemegang
saham. Pemegang saham sebagai pemilik modal memiliki hak dan tanggung
jawab atas Perseroan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan anggaran
dasar Perseroan. Salah satu hak pemegang saham adalah memperoleh informasi
lengkap mengenai kegiatan dan kondisi perusahaan secara transparan, akurat dan
tepat waktu. Menurut informasi, Antam memperbolehkan seluruh pemegang
sahamnya untuk berkonsultasi kepada para pemangku kepentingan perusahaan
guna memperoleh informasi dan mengetahui akan hak-haknya di perusahaan.
Hal yang menjadi pertimbangan Antam dalam hal konsultasi pemegang
saham adalah dengan adanya konsultasi kepada para pemangku kepentingan
seperti Komisaris maupun Direksi, diharapkan pemegang saham mendapatkan
informasi lebih terkait dengan kepemilikan sahamnya di perusahaan. Dampak
yang terjadi terkait konsultasi pemegang saham adalah dampak positif pemegang
saham jadi lebih mengetahui mengenai informasi yang berkaitan dengan
kepemilikan sahamnya di perusahaan.

IV. Penutup
Berdasarkan pembahasan diatas tentang prisip II tata kelola menurut OCD
di Perusahaan Aneka Tambang. tbk maka ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1) Pelaksanaan prinsip GCG di PT Aneka Tambang telah diterapkan dengan baik
sesuai prinsip yang ditetapkan oleh OECD 2004.
2) Dalam melindungi kepentingan para pemegang saham, ANTAM selalu
mengacu pada Anggaran Dasar Perseroan, Pedoman dan Prosedur Kerja Proses
Hubungan Publik dan Internal, Kebijakan dan Proses Hubungan dengan
Investor dan Pemegang Saham, Kebijakan Perdagangan Efek berbentuk
Saham, dan Kebijakan Pengungkapan Informasi. Pengaturan mengenai hak
pemungutan suara juga telah jelas tercantum pada Anggaran Dasar Perseroan.

13
3) Akses informasi untuk para pemegang saham dan pemangku kepentingan
Perusahaan telah tersedia dan disajikan dengan lengkap, akurat dan tepat waktu
melalui berbagai media seperti website, media publikasi, dan media massa.
4) Pengelolaan perusahaan menjadi lebih baik dan nilai perusahaan semakin
meningkat dengan diterapkannya prinsip GCG di PT Aneka Tambang Tbk.

14
Referensi

http://www.antam.com/index.php?
option=com_content&task=view&id=14&Itemid=23&lang=id

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2015. Modul Etika Profesi dan Tata Kelola
Korporat. Jakarta Pusat: IAI

15

Anda mungkin juga menyukai