TAMBANG. TBK
Oleh :
Nama : I Gst Agung Md Wira P
Nim : 1607611008
Absen : 08
1
Prinsip II Tata Kelola Menurut OCD di Perusahaan Aneka Tambang. Tbk
I. PENDAHULUAN
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk disingkat
ANTAM merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tercatat di Bursa
Efek Indonesia (BEI) dan Bursa Efek Australia (ASX). ANTAM berkomitmen
secara penuh untuk menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik
(Good Corporate Governance/GCG) sebagai landasan dalam menciptakan nilai
tambah yang berkelanjutan bagi kepentingan para pemegang saham, masyarakat
secara luas, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya (pegawai, konsumen,
regulator, mitra kerja, dan lain-lain) baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang.
ANTAM secara komprehensif mengadopsi standar terbaik yang berlaku di
Internasional khususnya Australia Securities Exchange (ASX) Corporate
Governance Principle and Recommendation yang diterbitkan oleh ASX
Corporate Governance Council sejak tahun 2003 dan juga mengikuti perubahan
atau amandemennya di tahun 2013, ASEAN Corporate Governance Scorecard
yang diterbitkan oleh ASEAN Capital Market Forum sejak tahun 2012, Pedoman
GCG Indonesia yang diterbitkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance
(KNKG) tahun 2006, Kriteria dan metodologi yang ditetapkan oleh Kantor
Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal
6 Juni 2012 serta Pedoman Tata Kelola Perusahaan bagi Perusahaan Terbuka yang
diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di tahun 2015.
ASX dan ASEAN Corporate Governance Scorecard menganut sistem 1
(satu) Dewan (single board system) di dalam struktur Perusahaan, berbeda dengan
struktur ANTAM yang berdasarkan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tanggal 16
Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas, dimana kepengurusan ANTAM
menganut sistem 2 (dua) Dewan (two-board system) yaitu Dewan Komisaris dan
Direksi yang masing-masing memiliki kewenangan dan tanggung jawab yang
jelas sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Ketentuan yang berlaku di ASX dan ASEAN Corporate
2
Governance Scorecard disesuaikan dengan kondisi ANTAM yang berstatus
BUMN dan sebagai Perseroan Terbatas (PT).
II. Pembahasan
1. Pemegang Saham
Pemegang saham adalah individu atau badan hukum yang secara sah
memiliki saham perusahaan. Pemegang saham tidak melakukan intervensi
terhadap fungsi, tugas, dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS
merupakan wadah bagi pemegang saham untuk mengambil keputusan secara
wajar, transparan, dan untuk kepentingan perusahaan jangka panjang. Pemegang
saham melalui RUPS memiliki kewenangan untuk menjalankan haknya sesuai
dengan anggaran dasar perseroan dan peraturan perundangundangan yang berlaku
DAFTAR PEMEGANG SAHAM
.
3
Hak Pemegang Saham
Jenis saham ANTAM diklasifikasikan dalam 2 (dua) jenis yaitu Saham
Seri A Dwiwarna dan Saham Seri B, dengan nilai nominal Rp100,- (seratus
Rupiah) setiap saham. Pemegang Saham Seri A Dwiwarna yang juga merupakan
Pemegang Saham Pengendali memiliki keistimewaan hak sebagai berikut:
a. Hanya dimiliki oleh pemerintah Republik Indonesia;
b. Dapat meminta diselenggarakan RUPS Luar Biasa (RUPSLB);
c. Mengusulkan, menyetujui pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris
dan Direksi yang dipilih dalam RUPS/RUPS-LB;
d. Menyetujui keputusan untuk menerbitkan saham baru;
e. Menyetujui perubahan anggaran dasar perseroan termasuk perubahan modal;
f. Menyetujui penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan
perseroan, pengajuan permohonan agar perseroan dinyatakan pailit dan
pembubaran
g. Meminta laporan dan penjelasan mengenai hal tertentu kepada Direksi dan
Dewan Komisaris Perseroan dengan memperhatikan peraturan perundang-
undangan serta peraturan yang berlaku di bidang pasar modal di Indonesia;
h. Menerima tanggapan Dewan Komisaris atas laporan Direksi (triwulan dan
tahunan) serta pada setiap waktu yang diperlukan mengenai perkembangan
Perseroan dari hasil pelaksanaan tugasnya tepat pada waktunya. Di luar Hak
Istimewa Saham Seri A Dwiwarna di atas, sepanjang tidak ditentukan lain oleh
Anggaran Dasar Perseroan, maka Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dan;
4
c. Hak untuk menerima bagian dari keuntungan Perusahaan yang diperuntukan
bagi Pemegang Saham dalam bentuk dividen dan pembagian keuntungan
lainnya, sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki;
d. Hak untuk memperoleh penjelasan lengkap dan informasi yang akurat
mengenai prosedur yang harus dipenuhi berkenaan dengan penyelenggaraan
RUPS agar pemegang saham dapat berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan, termasuk keputusan mengenai hal-hal yang mempengaruhi
eksistensi Perusahaan dan hak pemegang saham;
e. Dalam hal terdapat lebih dari satu jenis dan klasifikasi saham dalam
Perusahaan, maka setiap pemegang saham berhak mengeluarkan suara sesuai
dengan jenis, klasifikasi dan jumlah saham yang dimiliki, dan setiap pemegang
saham berhak untuk diperlakukan setara berdasarkan jenis dan klasifikasi
saham yang dimilikinya;
f. Hak untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan utang
seluruh atau sebagian besar harta kekayaan Perseroan lebih dari 50% (lima
puluh persen) dari jumlah nilai kekayaan bersih Perseroan baik dalam satu
transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan
satu sama lain Direksi harus mendapat persetujuan RUPS.
5
dugaan terjadinya pelanggaran terhadap peraturan perundangundangan atau
dalam hal diminta oleh otoritas terkait.
Dalam hal pemegang saham menjadi pemegang saham pengendali pada
beberapa perusahaan, perlu diupayakan agar akuntabilitas dan hubungan antar
perusahaan dapat dilakukan secara transparan. Pemegang saham minoritas
bertanggungjawab untuk menggunakan haknya dengan baik sesuai dengan
Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan.
Dalam melindungi kepentingan para pemegang saham, ANTAM selalu
mengacu pada Anggaran Dasar Perseroan, Pedoman dan Prosedur Kerja Proses
Hubungan Publik dan Internal, Kebijakan dan Proses Hubungan dengan Investor
dan Pemegang Saham, Kebijakan Perdagangan Efek berbentuk Saham, dan
Kebijakan Pengungkapan Informasi. Pengaturan mengenai hak pemungutan suara
juga telah jelas tercantum pada Anggaran Dasar Perseroan.
6
Dalam ESOP 2014, ANTAM mendistribusikan sisa saham simpanan
sejumlah 3.878.000 saham dengan total nilai keseluruhan sebesar
Rp3.490.200.000. Pengalihan saham simpanan ini dilaksanakan untuk mematuhi
peraturan BAPEPAM and LK No. XI.B.2 tentang pembelian kembali saham yang
dikeluarkan oleh emiten atau perusahaan publik yang mewajibkan pengalihan
saham simpanan dalam jangka waktu enam tahun sejak pelaksanaan pembelian
kembali. ANTAM menetapkan harga pengalihan saham sebesar Rp900,00 per
saham atau sebesar 94,10% dari harga ratarata penutupan perdagangan saham
dalam periode 25 hari bursa sebelum tanggal 10 Desember 2014 (tanggal
Keterbukaan Informasi ESOP 2014), dengan mengacu pada penetapan harga yang
diatur dalam butir V.2.2 Peraturan No. I-A Bursa Efek Indonesia.
7
d. Dalam website ANTAM juga telah disediakan bagian khusus informasi
pemegang saham, berbagai laporan dan publikasi yang dengan mudah dapat
diunduh oleh pemegang saham maupun publik;
e. Website ANTAM juga menyediakan informasi mengenai lokasi Kantor Pusat
dan unit bisnisnya pada menu hubungi kami. Alamat kantor Pusat ANTAM
berada di Jl. Letjen TB Simatupang No.1 Lingkar Selatan, Tanjung Barat,
Jakarta 12530. Nomor telepon (62-21) 789 1234 dan faximile (62-21) 789
1224; f. Media sosial ANTAM yaitu Twitter @officialANTAM dan Facebook
PT ANTAM (Persero) Tbk.
8
bunga 1,65% per tahun dan pinjaman tersebut jatuh tempo pada tanggal 3 Mei
2016. Pada tanggal 5 Februari 2016, Perusahaan telah melunasi fasilitas pinjaman
dari BRI sebesar US$100.000.000 dengan suku bunga 1,65% per tahun yang telah
jatuh tempo pada tanggal tersebut.
Pada tanggal 16 Februari 2016 ANTAM mengumumkan bahwa Perseroan
telah membuka Butik Emas Logam Mulia (LM) di kota Yogyakarta. Pada tanggal
2 Maret 2016 ANTAM mengumumkan bahwa Perseroan bersama dengan PT
Indonesia Asahan Alumunium (Persero) akan bekerja sama dengan PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero) dalam penggunaan pelabuhan di Kecamatan Sungai Kunyit,
Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Penggunaan pelabuhan ini terkait
dengan pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di
Mempawah,Kalimantan Barat.
9
perseroan. Pada mata acara pertama RUPST, para pemegang saham menyetujui
laporan tahunan dan mengesahkan laporan keuangan perseroan untuk tahun buku
2015, termasuk laporan pelaksanaan tugas pengawasan Dewan Komisaris
Perseroan, sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab
sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris
atas tindakan pengurusan dan pengawasan perseroan yang telah dijalankan selama
tahun buku 2015.
Mata Acara Kedua RUPST, pemegang saham mengesahkan laporan
tahunan program kemitraan dan bina lingkungan untuk Tahun Buku 2015 dan
dengan demikian, memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab
sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris
atas tindakan pengurusan dan pengawasan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2015. Pada mata acara
ketiga RUPST, para pemegang saham mengesahkan pertanggungjawaban realisasi
penggunaan tambahan dana penyertaan modal negara hasil Penawaran Umum
Terbatas I (PUT I) ANTAM dalam rangka penerbitan Hak Atas Memesan Efek
Terlebih Dahulu (HMETD) untuk periode Triwulan IV tahun 2015. Bersamaan
dengan pengesahan tersebut, para pemegang saham juga memberikan pelunasan
dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge)
kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan terkait Penggunaan tambahan
dana penyertaan modal negara perseroan periode Triwulan IV Tahun 2015.
Mengenai pembagian dividen yang merupakan mata acara keempat RUPST,
disetujui bahwa Perseroan tidak melakukan pembagian laba dan dividen untuk
tahun buku 2015. Pada mata acara selanjutnya, para pemegang saham ANTAM
setuju untuk melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris dengan terlebih
dahulu mendapatkan persetujuan Pemegang Saham Seri A dwiwarna untuk
menetapkan besaran insentif kinerja untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris
ANTAM tahun buku 2015 serta untuk menetapkan besaran gaji/ honorarium
berikut tunjangan dan fasilitas Tahun Buku 2016 untuk anggota Direksi dan
Dewan Komisaris.
10
Pemegang saham ANTAM juga menyetujui untuk menunjuk Kantor
Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, a member dari
PricewaterhouseCoopers International untuk mengaudit laporan keuangan
perseroan untuk tahun buku 2016 dan laporan keuangan program kemitraan dan
bina lingkungan untuk Tahun Buku 2016. Pemegang saham juga melimpahkan
kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan penambahan ruang
lingkup pekerjaan bagi Kantor Akuntan Publik yang telah ditunjuk sepanjang
diperlukan untuk tindakan khusus ANTAM; dan menetapkan besaran imbalan jasa
audit dan persyaratan lainnya yang wajar bagi Kantor Akuntan Publik tersebut,
termasuk menetapkan KAP pengganti dalam hal KAP yang ditunjuk tersebut
karena sebab apapun tidak dapat menyelesaikan audit atas laporan keuangan
perseroan tahun buku 2016 dan laporan keuangan program kemitraan dan bina
lingkungan Tahun Buku 2016.
11
9. Memperoleh bagian atas laba perusahaan.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 31 Maret 2015,
para Pemegang Saham menyetujui untuk tidak melakukan pembagian dividen
untuk Tahun Buku 2014, karena kondisi Perseroan yang mengalami kerugian.
Pada tahun buku 2014, ANTAM juga tidak melakukan pembayaran dividen
interim.
12
Pemegang saham, termasuk pemegang saham institusi diperbolehkan
untuk saling berkonsultasi berkenaan dengan informasi dan hak-hak dasar
pemegang saham. Perbedaan antara Antam dengan OECD 2004 adalah konsultasi
pemegang saham berkenaan dengan informasi dan hak-haknya sebagai pemegang
saham. Pemegang saham sebagai pemilik modal memiliki hak dan tanggung
jawab atas Perseroan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan anggaran
dasar Perseroan. Salah satu hak pemegang saham adalah memperoleh informasi
lengkap mengenai kegiatan dan kondisi perusahaan secara transparan, akurat dan
tepat waktu. Menurut informasi, Antam memperbolehkan seluruh pemegang
sahamnya untuk berkonsultasi kepada para pemangku kepentingan perusahaan
guna memperoleh informasi dan mengetahui akan hak-haknya di perusahaan.
Hal yang menjadi pertimbangan Antam dalam hal konsultasi pemegang
saham adalah dengan adanya konsultasi kepada para pemangku kepentingan
seperti Komisaris maupun Direksi, diharapkan pemegang saham mendapatkan
informasi lebih terkait dengan kepemilikan sahamnya di perusahaan. Dampak
yang terjadi terkait konsultasi pemegang saham adalah dampak positif pemegang
saham jadi lebih mengetahui mengenai informasi yang berkaitan dengan
kepemilikan sahamnya di perusahaan.
IV. Penutup
Berdasarkan pembahasan diatas tentang prisip II tata kelola menurut OCD
di Perusahaan Aneka Tambang. tbk maka ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1) Pelaksanaan prinsip GCG di PT Aneka Tambang telah diterapkan dengan baik
sesuai prinsip yang ditetapkan oleh OECD 2004.
2) Dalam melindungi kepentingan para pemegang saham, ANTAM selalu
mengacu pada Anggaran Dasar Perseroan, Pedoman dan Prosedur Kerja Proses
Hubungan Publik dan Internal, Kebijakan dan Proses Hubungan dengan
Investor dan Pemegang Saham, Kebijakan Perdagangan Efek berbentuk
Saham, dan Kebijakan Pengungkapan Informasi. Pengaturan mengenai hak
pemungutan suara juga telah jelas tercantum pada Anggaran Dasar Perseroan.
13
3) Akses informasi untuk para pemegang saham dan pemangku kepentingan
Perusahaan telah tersedia dan disajikan dengan lengkap, akurat dan tepat waktu
melalui berbagai media seperti website, media publikasi, dan media massa.
4) Pengelolaan perusahaan menjadi lebih baik dan nilai perusahaan semakin
meningkat dengan diterapkannya prinsip GCG di PT Aneka Tambang Tbk.
14
Referensi
http://www.antam.com/index.php?
option=com_content&task=view&id=14&Itemid=23&lang=id
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2015. Modul Etika Profesi dan Tata Kelola
Korporat. Jakarta Pusat: IAI
15