Anda di halaman 1dari 5

METODE PENELITIAN KUALITATIF DALAM AKUNTANSI

Review Artikel Internasional


The Interplay of Different Levers of Control: A Case Study of Introducing a New
Performance Measurement System

Oleh
Kelompok 6:

MADE DENNY OKTARIYANA 1781611004


I GUSTI AGUNG MADE WIRA PRATIYAKSA 1781611006

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2018
Review Artikel Internasional

Judul : The Interplay of Different Levers of Control: A Case Study of Introducing a


New Performance Measurement System
Penulis : Tero-Seppo Tuomela
Jurnal : Management Accounting Research
Tahun : 2005
Halaman : 293-320

1. Area of Interest
Menurut kelompok kami area of interest dalam penelitian ini adalah studi kasus di bidang
akuntansi manajemen khususnya sistem pengukuran kinerja strategis yaitu konsep
Balanced Scorecard. Tujuan dilakukannya penelitian tersebut adalah untuk
menginvestigasi peran sistem pengukuran kinerja strategis secara diagnostik dan interaktif,
serta menghubungkan peran pengukuran kinerja tersebut dengan dua levers of control
lainnya yaitu belief system dan boundary system.

2. Fenomena Penelitian
Menurut kelompok kami fenomena dalam penelitian ini adalah kondisi ketidakpastian
yang dapat menghambat penerapan sistem pengukuran kinerja di perusahaan. tidak mudah
untuk terlibat dalam menggunakan model pengukuran kinerja baru, karena beberapa faktor
yang dapat dikontrol atau tidak dapat dikontrol dapat bertindak sebagai penghalang untuk
implementasi sistem secara penuh.(Kasurinen, 1999, 2002).Selain itu, Ittner dan Larcker
(1997) menyatakan bahwa manfaat dari sistem pengukuran kinerja baru dapat dikalahkan
oleh peningkatan birokrasi.Pelaksanaan sistem pengukuran yang kompleks mahal dan
bukti manfaat ekonomi sistem ini sejauh ini terbatas.Pendekatan rinci untuk sistem
pengukuran kinerja strategis dapat mendorong fleksibilitas dalam pemikiran strategis (lihat
Mintzberg, 1987; Hamel, 2000). Penelitian terdahulu mengasumsikan penggunaan sistem
pengukuran kinerja secara diagnostik saja. Penelitian ini mengembangkan desain sekaligus
menginvestigasi dampak dari penggunaan pengukuran kinerja secara diagnostik sekaligus
interaktif, dan menghubungkannya dengan belief systems dan boundary systems.

1
3. Dasar Teori
Dasar teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kerangka pengendalian strategis
oleh Simon (1995a, 1995b) yang disebut Levers of Control yang terdiri dari belief systems,
boundary systems, interactive control system, dan diagnostic control system. Selain itu,
penelitian ini juga menggunakan teori yang dikembangkan oleh Otley (1999) yaitu tentang
lima aspek sistem pengendalian manajemen yang terdiri dari tujuan, strategi dan rencana,
target, sistem remunerasi, serta timbal balik dan feed forward loops.

4. Metodologi
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang dilakukan selama empat tahun yang
dimulai sejak bulan Maret 1996 hingga Desember 2000. Studi kasus ini dilakukan di
perusahaan FinABB yang merupakan anak perusahaan ABB Finlandia.

5. Data dan Metode


Data dalam penelitian ini berupa dokumen strategi perusahaan, hasil observasi, dan hasil
wawancara. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi partisipasi aktif, wawancara, dan triangulasi. Metode analisis data dalam
penelitian ini dilakukan oleh peneliti yang dimulai dengan berpartisipasi secara aktif di tim
yang bertugas mengembangkan sistem pengukuran kinerja yaitu 3K-Scorecard. Peneliti
kemudian menganalisis dokumen strategi perusahaan untuk menentukan masalah apa saja
yang dialami perusahaan dalam mencapai tujuannya. Kemudian sistem 3K-Scorecard
(menggunakan 33 pengukuran) diimplementasikan sambil dipantau secara rutin oleh tim
selama hampir 2 tahun. Peneliti kemudian menganalisis implikasi penerapan 3K-
Scorecard, membandingkan antara realisasi dengan target, dan membuat rencana
pengembangan pengukuran kinerja perusahaan. Pengembangan pengukuran kinerja
tersebut meliputi pembuatan indikator yang relevan dengan perubahan perekonomian
nasional dan internasional maupun untuk segmen pasar tertentu.

6. Temuan
Sistem pengendalian strategis 3K-Scorecard secara diagnostik dan interaktif berperan
penting dalam memfasilitasi komunikasi antara seluruh bagian di perusahaan. Sistem
tersebut mendukung pengendalian yang efektif di perusahaan melalui:

2
a. Tujuan: penggunaan 3K-Scorecard membantu mencapai tujuan perusahaan dengan
melatih manajemen puncak tentang bagaimana menciptakan nilai bagi shareholder.
Selain itu penggunaan 3K-Scorecard juga membantu pencapaian tujuan perusahaan
dengan berfokus kepada pelanggan.
b. Strategi: penggunaan 3K-Scorecard membantu memfasilitasi penyusunan tujuan dan
strategi perusahaan secara berkelanjutan.
c. Feedback loops: 3K-Scorecard berkontribusi dalam pembelajaran manajerial dan
memperjelas hubungan sebab akibat dalam penyusunan strategi bisnis.
d. Target dan sistem remunerasi: 3K-Scorecard memfasilitasi dalam mempelajari
hubungan antara pengukuran keuangan dan nonkeuangan dan memperdalam
pemahaman tentang kinerja yang baik.

7. Simpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengukuran kinerja memiliki implikasi pada
seluruh levers of control dan penggunaan sistem tersebut secara interaktif lebih
menguntungkan dibanding penggunaannya secara diagnostik. Terdapat dua kesimpulan
yang menarik dari penelitian ini yaitu:
 Pertama, hubungan antara perspektif pengukuran yang berbeda dan dua jalur
hubungan kausal yang spesifik tidak diuji sebelum sistem diimplementasikan.
Hubungan ini hanya didasarkan pada penalaran manajerial. Namun, ambiguitas
mengenai keseimbangan antara tindakan non-keuangan yang berbeda dan hubungan
antara ukuran non-keuangan dan keuangan tidak dianggap sebagai masalah
pengukuran. Sebaliknya, ini adalah persis alasan untuk menggunakan sistem
pengukuran kinerja yang seimbang - yaitu belajar tentang hubungan sebab-akibat
potensial, dan kepentingan relatif dari tindakan yang berbeda. Demikian juga,
pengaturan target dianggap sebagai tantangan, dan pengaturan target yang berarti
hanya diharapkan mengikuti penggunaan sistem. Setelah mengatakan ini, level target
tentatif ditetapkan awalnya
 Kedua, pada akhir masa studi kami hanya beberapa perubahan yang dilakukan pada
sistem remunerasi manajer. Beberapa aspek non-keuangan telah ditambahkan ke
kontrak bonus, tetapi ini tidak selalu terkait langsung dengan penggunaan 3K
Scorecard. Satu penjelasan penting untuk ini berasal dari proses pengembangan dan
cara sistem digunakan. Dari perspektif ABB global, manajer FinABB dapat dianggap

3
sebagai manajemen menengah. Dorongan untuk mengadopsi sistem pengukuran
kinerja baru tidak datang dari atas ke bawah, tetapi itu adalah gagasan manajemen
Fin-ABB itu sendiri untuk mengembangkan scorecard yang akan membantu mereka
meningkatkan strategi pengelolaan mereka.

8. Rekomendasi dari penelitian ini


Peneliti mengatakan bahwa waktu tambahan yang dihabiskan untuk pengumpulan data
dan penggunaan informasi aktual menciptakan masalah lebih lanjut. Dalam kaitannya
dengan penggunaan interaktif informasi kinerja strategis, manajer menengah dan manajer
fungsional diperintahkan untuk mengumpulkan sebagian data yang diperlukan untuk 3K
Scorecard. Seharusnnya peneliti merancang waktu atau manajemen waktu agar tidak
membuang waktu bagi proses pengumpulan data dalam penelitian data. Tujuannnya ialah
agar peneliti mendapat perolehan data yang sesuai dengan masalah yang diteliti.

9. Riset selanjutnnya
Untuk riset selanjutnnya, peneliti harus mengembangkan alat kontrol khusus yang
digunakan tetapi juga cara mereka diterapkan yang harus diperhitungkan. Selain itu, harus
diperhitungkan bahwa sistem pengukuran kinerja memiliki implikasi untuk semua ruas
kontrol dan bahwa penggunaan interaktif sistem manajemen kinerja memiliki beberapa
manfaat dan tantangan khusus bila dibandingkan dengan pengendalian diagnostik.

Anda mungkin juga menyukai