Anda di halaman 1dari 14

SEMINAR KASUS

“KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU

PADA NY J DI RSUD TARAKAN”

Disusun Oleh :

CELINE NDRIYANI

(1730701027)

JURUSAN KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KSEHATAN

UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

2019

1
KATA PENGATANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya penulis masih
diberi kesempatan untuk menyelesaikan seminar kasus ini yang berjudul “KEHAMILAN
EKTOPIK TERGANGGU PADA NY. J DI RSUD TARAKAN” Serta penulis juga berterima
kasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam
menyelesaikan seminar kasus ini.

Penulis juga menyadari bahwa seminar kasus ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis menghargai saran dan kritik yang membangun dari para
pembaca untuk penyempurnaan seminar kasus ini. Semoga seminar kasus ini dapat menambah
pengetahuan kita semua.

Tarakan, 18 Agustus 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................................1

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAAN...........................................................................................................4

1.1 Latar Belakang....................................................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................5
1.3 Tujuan Masalah...................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................................................6

2.1 Definisi ehamilan Ektopik Terganggu............................................................................................6


2.2 Faktor resiko Kehamilan Ektopik Terganggu.................................................................................6
2.3 Etiologi Kehamilan Ektopik Terganggu.........................................................................................7
2.4 Tanda dan gejalan Kehamila Ektopik Terganggu..........................................................................8
2.5 .Penanganan kehamilan ektopik terganggu....................................................................................9
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN...........................................................................................10

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan ektopik adalah suatu kehamilan dimana sel telur yang dibuahi berimplantasi
dan tumbuh diluar endometrium kavum uteri. Kehamilan ektopik dapat mengalami abortus
atau ruptur pada dinding tuba dan peristiwa ini disebut sebagai Kehamilan Ektopik Terganggu.

Sebagian besar kehamilan ektopik terganggu berlokasi di tuba (90%) terutama di ampula
dan isthmus. Sangat jarang terjadi di ovarium, rongga abdomen, maupun uterus. Keadaan-
keadaan yang memungkinkan terjadinya kehamilan ektopik adalah penyakit radang panggul,
pemakaian antibiotika pada penyakit radang panggul, pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim
IUD (Intra Uterine Device), riwayat kehamilan ektopik sebelumnya, infertilitas, kontrasepsi
yang memakai progestin dan tindakan aborsi.

Gejala yang muncul pada kehamilan ektopik terganggu tergantung lokasi dari implantasi.
Dengan adanya implantasi dapat meningkatkan vaskularisasi di tempat tersebut dan
berpotensial menimbulkan ruptur organ, terjadi perdarahan masif, infertilitas, dan kematian.
Hal ini dapat mengakibatkan meningkatnya angka mortalitas dan morbiditas Ibu jika tidak
mendapatkan penanganan secara tepat dan cepat.

Insiden kehamilan ektopik terganggu semakin meningkat pada semua wanita terutama
pada mereka yang berumur lebih dari 30 tahun. Selain itu, adanya kecenderungan pada
kalangan wanita untuk menunda kehamilan sampai usia yang cukup lanjut menyebabkan angka
kejadiannya semakin berlipat ganda.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan Cuningham pada tahun 1992 dilaporkan
kehamilan ektopik terganggu ditemukan 19,7 dalam 100 persalinan. Dari penelitian yang
dilakukan Budiono Wibowo di RSUP Cipto Mangunkusumo (RSUPCM) Jakarta pada tahun
1987 dilaporkan 153 kehamilan ektopik terganggu dalam 4007 persalinan, atau 1 dalam 26
persalinan. Ibu yang mengalami kehamilan ektopik terganggu tertinggi pada kelompok umur

4
20-40 tahun dengan umur rata-rata 30 tahun. Frekuensi kehamilan ektopik yang berulang
dilaporkan berkisar antara 0% sampai 14.6% (1). Kasus kehamilan ektopik terganggu di RSUP
dr. M. Djamil padang selama 3 tahun (tahun 1992-1994) ditemukan 62 kasus dari 10.612
kehamilan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari kehamilan ektopik terganggu ?
2. Apa faktor resiko dari kehamilan ektopik terganggu ?
3. Apa etiologi dari kehamilan ektopik terganggu ?
4. Apa tanda gejala dari kehamilan ektopik terganggu ?
5. Bagaimana penanganan kehamilan ektopik terganggu ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi dari kehamilan ektopik terganggu
2. Mengetahui faktor resiko dari kehamilan ektopik terganggu
3. Mengetahui etiologi dari kehamilan ektopik terganggu
4. Mengetahui tanda gejala dari kehamilan ektopik terganggu
5. Mengetahui penanganan kehamilan ektopik terganggu

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Kehamilan Ektopik adalah kehamilan dengan ovum yang dibuahi berimplantasi dan
tumbuh tidak di tempat yang normal yakni dalam endometrium kavum uteri (Wiknjosastro,
2007).
Kehamilan Ektopik adalah kehamilan dimana setelah fertilisasi, implantasi terjadi di
luar endometrium kavum uteri (Saifuddin, 2008)
Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi di suatu lokasi selain uterus (Dutton
dkk, 2010).
Kehamilan ektopik adalah impantasi ovum yang telah dibuahi di luar kavum uteri
(Gondo, Suwardewa, 2012).
Kehamilan ektopik adalah implantasi ovum yang sudah dibuahi diluar kavum uteri
(Benson, Martin, 2009).
Jadi Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang berimplantasi terjadi di luar kavum
uteri.

2.2 Faktor Resiko

1. Faktor tuba
1) Adanya peradangan atau infeksi pada tuba menyebabkan lumen tuba menyempit
atau buntu.

2) Keadaan uterus yang mengalami hipoplasia dan saluran tuba yang berkelok-kelok
panjang yang dapat menyebabkan fungsi silia tuba tidak berfungsi dengan baik.

3) Keadaan pasca operasi rekanalisasi tuba dapat merupakan predisposisi terjadinya


kehamilan ektopik.

4) Faktor tuba yang lain ialah adanya kelainan endometriosis tuba atau divertikel
saluran tuba yang bersifat congenital

6
5) Adanya tumor disekitar saluran tuba, misalnya mioma uteri atau tumor ovarium
yang menyebabkan perubahan bentuk juga dapat menjadi etiologi kehamilan
ektopik terganggu.

2. Faktor abnormalitas dari zigot


Apabila tumbuh terlalu cepat atau tumbuh dengan ukuran besar, maka zigot akan
tersendat dalam perjalanan pada saat melalui tuba, kemudian berhenti dan tumbuh di
saluran tuba.
3. Faktor ovarium

Bila ovarium memproduksi ovum dan ditangkap oleh tuba dapat membutuhkan
konsep khusus atau waktu yang lebih panjang sehingga kemungkinan terjadinya
kehamilan ektopik lebih besar.

4. Faktor hormonal
Pada akseptor, pil KB, yang hanya mengandung progesteron dapat mengakibatkan
gerakan tuba melambat. Apabila terjadi pembuahan dapat menyebabkan terjadinya
kehamilan ektopik.
5. Faktor lain
Termasuk disini antara lain adalah pemakaian IUD dimana proses peradangan yang
dapat timbul pada endometrium dan endosalping dapat menyebabkan terjadinya kehamilan
ektopik. Faktor umur penderita yang sudah menua dan faktor perokok.

2.3 Etiologi

Kehamilan ektopik ialah suatu kehamilan yang berbahaya bagi wanita yang bersangkutan
dengan besarnya kemungkinan terjadi keadaan yang gawat. Keadaan gawat ini dapat terjadi
apabila kehamilan ektopik terganggu. Kehamilan ektopik terganggu merupakan peristiwa yang
dapat dihadapi oleh setiap dokter, karena beragamnya gambaran klinik kehamilan ektopik
terganggu itu. Perlu diketahui oleh setiap dokter klinik kehamilan ektopik terganggu serta
diagnosisnya. Hal yang perlu diingat adalah bahwa pada setiap wanita dalam masa gangguan
atau keterlambatan haid yang disertai nyeri perut bagian bawah, perlu difikirkan kehamilan
ektopik terganggu (Saifuddin, 2007).

7
Etiologi kehamilan ektopik telah banyak diselidiki, tetapi sebagian besar penyebabnya
tidak begitu diketahui. Tiap kehamilan dimulai dengan pembuahan telur dibagian ampulla
tuba, dan dalam perjalanan ke uterus telur mengalami hambatan sehingga pada saat nidasi
masih di tuba.

2.4 Tanda Gejala

Tanda dan gejala menurut Wiknjosastro tahun 2007 antara lain :

1. Adanya amenorea sering ditemukan walaupun hanya pendek saja sebelum diikuti
perdarahan

2. Mual dan muntah

3. Rasa nyeri di bagian kanan atau kiri perut ibu

4. Perut semakin membesar dan keras

5. Suhu badan agak naik

6. Nadi cepat

7. Tekanan darah menurun

2.6 Penanganan

Manajemen Kehamilan Ektopik Terganggu menurut Saifuddin tahun 2008 antara lain:

1. Setelah diagnosis ditegakkan, segera lakukan persiapan untuk tindakan operatif gawat
darurat

2. Ketersediaan darah pengganti bukan menjadi syarat untuk melakukan tindakan operatif
karena sumber perdarahan harus segera dihentikan

3. Upaya stabilisasi dilakukan dengan segera merestorasi cairan tubuh dengan larutan
kristaloid NS atau RL (500 ml dalam 15 menit pertama) atau 2 L dalam 2 jam pertama
(termasuk dalam tindakan berlangsung).

4. Tindakan pada tuba dapat berupa:

8
1) Parsial salpingektomi yaitu melakukan eksisi pada bagian tuba yang mengandung
hasil konsepsi.

2) Salpingostomi (hanya dilakukan sebagai upaya konservasi dimana tuba tersebut


merupakan salah satu yang masih ada) yaitu mengeluarkan hasil konsepsi pada satu
segmen tuba kemudian diikuti dengan reparasi bagian tersebut. Resiko tindakan ini
adalah control perdarahan yang kurang sempurna atau rekurensi (hamil ektopik
ulangan).

3) Mengingat kehamilan ektopik berkaitan dengan gangguan fungsi transportasi tuba


yang disebabkan oleh proses infeksi maka sebaiknya pasien diberi antibiotika
kombinasi atau tunggal dengan spectrum yang luas.

5. Pemberian antibiotik untuk mencegah infeksi dan pemberian anti nyeri untuk
mengurangi nyeri uka bekas operasi
6. Konseling pasca tindakan
1) Kelanjutan fungsi reproduksi

2) Resiko hamil ektopik berulang

3) Kontrasepsi yang sesuai

4) Asuhan mandiri elama dirumah

5) Jadwal kunjungan ulang

9
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
Ny. J umur 29 tahun G1P0A0 dengan KET

Tanggal pengkajian : 30/08/2019


Jam pengkajian : 16.10
Tempat Pengkajian : RSUD Tarakan
Nama pengkaji : Celine Andriyani

I. IDENTITAS
A. Identitas Pasien B. Identitas Suami
Nama : Ny.J Nama : Tn. R
Umur : 29 tahun Umur : 34 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Tidung Suku : Tidung
Pendidikan : SMP Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Tanah Tidung

II. SUBYEKTIF
A. Keluhan Utama
Ibu mengatakan mengeluarkan flek darah dari jalan lahir dan nyeri pada perut
bagian bawah

B. Riwayat Menstruasi
HPHT : 13/06/2019
HPL : 20/03/2020

C. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Terdahulu
Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit terdahulu seperti penyakit menular
(Hepatitis, HIV/AIDS, TBC dan lain-lain) dan pnyakit menurun (Asma, DM,
Hipertensi dan lain-lain)

2. Riwayat Kesehatan Sekarang


Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit seperti penyakit menular
(Hepatitis, HIV/AIDS, TBC dan lain-lain) dan pnyakit menurun (Asma, DM,
Hipertensi dan lain-lain)

10
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan tidak ada riwayat keluarga yang enderita penyakit seperti
penyakit menular (Hepatitis, HIV/AIDS, TBC dan lain-lain) dan pnyakit
menurun (Asma, DM, Hipertensi dan lain-lain)

D. Riwayat Perkawinan
Ibu mengatakan ini merupakan perkawinan yang pertama dengan suami yang
pertama

E. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu


Anak Tahun Umur Jenis penolong tempat Penyulit JK/BB/ Keadaan
ke lahir kehamilan pertolongan Nifas PB sekarang

F. Riwayat Kehamilan Sekarang


1. Umur kehamilan : 11 minggu

2. Periksa sebelumnya : ibu mengatakan periksa sebelumnya di Posyandu

3. Status imunisasi TT : TT-3

4. Obat-obatan yang dikonsumsi selama hamil : ibu mengatakan selama hamil


mengkonsumsi obat dari Bidan

5. Gerakan janin pertama kali : ibu mengatakan belum merasakan gerakan janin

6. Kebiasaan ibu yang berpengaruh negative terhadap kehamilan : ibu mengatakan


tidak ada kebiasaan buruk seperti merokok

7. Rencana bersalin : ibu mngatakan ingin bersalin di PKM

G. Riwayat Keluarga Berencana (KB)


Metode KB yang pernah di pakai : ibu mengatakan belum pernah menggunakan
KB

Lama pemakaian : -

11
H. Pola Kehidupan Sehari-hari
Pola Kebutuhan Sebelum Hamil Sesudah Hamil
Pola Nutrisi Ibu mengatakan makan 3x/hari Ibu mengatakan makan 3x/hari dengan
dengan nasi, lauk, pauk dan minum nasi, lauk, pauk dan minum air putih 4-
air putih 4-5 gelas/hari 5 gelas/hari
Pola Eliminasi Ibu mengatakan BAB teratur dan Ibu mengatakan BAB teratur dan BAK
BAK 3-4X/hari 3-4X/hari
Pola Aktifitas Ibu mengatakan melakukan Ibu mengatakan melakukan pekerjaan
pekerjaan rumah seperti mencuci, rumah seperti mencuci, memasak,
memasak, menyapu dan lain-lain menyapu dan lain-lain
Pola Istirahat Ibu mengatakan tidur malam 7-8 Ibu mengatakan tidur malam 7-8
jam/hari dan tidur siang 1-2 jam/hari dan tidur siang 1-2 jam/hari
jam/hari
Pola Hygiene Ibu mengatakan mandi 2x/hari, Ibu mengatakan mandi 2x/hari, sikat
sikat gigi dan mengganti pakaian gigi dan mengganti pakaian setiap
setiap mandi mandi
Pola Seksual Ibu mengatakan melakukan Ibu mengatakan belum melakukan
hubungan seksual 2x seminggu hubungan seksual

OBYEKTIF
A. Pemeriksaan umum
1. Keadaan umum : baik
2. Kesadaran : compos mentis
3. TTV
a) TD : 121/96 mmHg
b) Temp : 36oC
c) RR : 20x/menit
d) Nadi : 87x/menit
4. Berat Badan
a) Sebelum hamil : 58 kg
b) Sesudah hamil : 58 kg
c) TB : 155 cm
d) LILA : 24 cm
5. Pemeriksaan Fisik
a) Kepala : tampak simetris, kulit kepala tampak bersih tidak tampak adanya
luka/lesi, tidak teraba benjolan dan nyeri tekan

Muka : tampak simetris, tidak tampak pucat, tidak ada oedem dan nyeri
tekan

Mata : tampak simetris antara kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis,
sklera tidak ikterik

Hidung : septum nasal berada di tengah, tidak ada sekret

12
Telinga : tampak simetris antara kanan dan kiri, tidak ada serumen

Mulut : bibir tampak sedikit pucat dan kering, terdapat karang gigi dan gigi
berlubang

Leher : tidak teraba pebesaran kelenjar tiroid dan pembuluh limfe

b) Dada : payudara tampak simetris antara kanan dan kiri, putting tampak
menonjol, tidak teraba benjolan abnormal, tidak ada pengeluaran cairan abnormal

c) Abdomen :

Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi


Palpasi : terdapat nyeri tekan pada perut bagian bawah
Leopold I : belum teraba
Leopold II :-
Leopold III :-
Leopold IV :-
TFU :-
TBJ :-
d) Auskultasi
DJJ :-

e) Genitalia : tidak tampak varises dan luka, tidak tampak pembesaran kelenjar
Bartholin dan terdapat pengeluaran darah

f) Esktremitas : Atas : tidak ada oedem pada tangan dan jari

Bawah : tiak ada varices, tidak ada oedem pada kaki

B. Pemeriksaan Ginekologi (jika diperlukan) : tidak diakukan

C. Pemeriksaan Penunjang (jika diperlukan)

USG : terlihat kantong kehamilan berada di luar kehamilan


HB : 12,3 gr/dL

III. ANALISIS
A. Diagnosa : G1P0A0 UK 11 minggu dengan kehamilan ektopik terganggu
Subjktif :
- Ibu mengatakan HPHT tanggal 13/06/2019
- Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang pertama
- Ibu mengtakan mengtakan nyeri pada perut bagian darah dan keluar darah dari
jalan lahir

13
Objektif
KU : baik HB : 12,3 gr/Dl
TD : 121/96 mmHg
N : 87x/menit
RR : 20x/menit
Temp : 360C

B. Masalah (jika ada) : ibu mengeluh keluar darah dari jalan lahir dan nyeri pada perut
bagian bwah

C. Kebutuhan (jika ada) : pemeriksaan penunjang

D. Diagnose potensial (jika ada) : Abortus

E. Tndakan segera (jika ada) : kolaborasi dengan Dokter

IV. PENATALAKSANAAN
1. Menjelaskan pada ibu bahwa kehamilan ibu di luar kandungan, oleh karena itu akan
dilakukan operasi laparotomi untuk mengangkat hasil konsepsi karena jika kehamilan di
pertahankan akan membahayakan nyawa ibu yang berakibat syok dan perdarahan hebat.
Evaluasi : ibu telah mengerti tentang keadaannya

2. Mengobservasi keadaan umum ibu TTV (TD, suhu, nadi, pernafasan)


Evaluasi : TD : 121/96 mmHg
N : 87x/menit
RR : 20x/menit
Temp : 360C

3. Mengobservasi perdarahan.
Evaluasi : masih terdapat pngeluaran darah dari jalan lahir

4. Menganjurkan ibu untuk bed rest total


Evaluasi : ibu telah mengerti dan bersedia melakukan anjuran

5. Melanjutkan terapi dokter spesialis obstetri dan gynekologi yaitu infus RL20 tpm, per oral
(paracetamol 1x5mg, cefodroxil 1x500mg, asam folat 1x50 mg) dan melakukan
persiapan operasi
Evaluasi : antibiotik telah diberikan

14

Anda mungkin juga menyukai