Anda di halaman 1dari 4

RUJUKAN KASUS GAWAT DARURAT

No. Dokumen : /SOP/UKP/2019

SOP
No. Revisi :
Tanggal Terbit : 25 MARET 2019
Halaman : 1/2
PUSKESMAS DINOYO Dr.Rina Istarowat
NIP.197510252003122005

1. Pengertian Sistem rujukan pelayanan kesehatan merupakan penyelenggaraan pelayanan


kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan secara
timbal balik baik vertikal maupun horizontal.
2. Tujuan Untuk memberikan penanganan kesehatan lebih lanjut yang tidak bisa diberikan di
Puskesmas.
3. Kebijakan Berdasarkan SK Kepala Puskesmas No. Tentang
4. Referensi Permenkes No. 001 tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan
Perorangan
5.Prosedur / Langkah 1. Melakukan pertolongan pertama dan atau tindakan stabilisasi kondisi pasien
sesuai indikasi medis.
- langkah
2. Menginformasikan kepada keluarga pasien tentang diagnosis dan terapi dan
atau tindakan medis yang dilakukan, rencana rujukan, alasan dan tujuan
dilakukan rujukan, risiko yang dapat timbul apabila rujukan tidak dilakukan,
transportasi rujukan dan risiko atau penyulit yang dapat timbul selama
perjalanan.
3. Petugas meminta persetujuan/penolakan untuk tindakan rujukan dari keluarga
pasien secara tertulis.
4. Melakukan komunikasi dengan penerima rujukan dan memastikan penerima
rujukan bahwa penerima rujukan dapat menerima pasien dalam hal keadaan
pasien gawat darurat.
5. Membuat surat pengantar rujukan untuk disampaikan kepada penerima
rujukan.
6. Menyiapkan transportasi rujukan dan petugas kesehatan pendamping yang
berkompeten.
7. Untuk pasien yang memerlukan asuhan medis yang terus menerus harus dirujuk
dengan ambulans dan didampingi petugas kesehatan yang berkompeten.
8. Dalam hal tidak tersedia ambulans, rujukan dapat dilakukan dengan
menggunakan alat transportasi lain yang layak dan didampingi oleh petugas
kesehatan yang berkompeten.
9. Bila tidak ada kendala merujuk, petugas yang mendampingi harus memantau
keadaan pasien selama perjalanan rujukan ke tempat rujukan.
10. Apabila terjadi kegawatdarutan pasien selama perjalanan petugas
pendamping harus melakukan tindakan penanganan sesuai kompetensinya dan
apabila tidak dapat ditangani petugas wajib mencari bantuan ke fasilitas
pelayanan kesehatan terdekat.
11. Sesampainya di tempat penerima rujukan, dilakukan serah terima pasien yang
ditandai dengan bukti serah terima pasien yang ditandatangani oleh petugas
penerima dan di stempel oleh institusi penerima rujukan.
6. Diagram Alir (jika
dibutuhkan) Pasien gawat darurat

Stabilisasi tidak Lanjutkan


pasien stabilisasi

ya

Penjelasan ke keluarga pasien dan rencana rujukan

Tidak
Persetujuan tidak
dirujuk
dirujuk secara
tertulis

ya

Komunikasi dengan penerima rujukan

Melengkapi dokumen rujukan

Menyiapkan tranportasi dan petugas kesehatan


pendamping rujukan

Pasien dirujuk ke tempat rujukan di bawah pengawasan


petugas kesehatan pendamping

Kendala Tindakan penangan


kegawat ya
sesuai kompetensi
daruratan

tidak tertangan
i
ya tidak

Serah terima
Faskes terdekat
pasien di tempat
rujukan

7. Unit Terkait IGD

8. Rekaman historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


perubahan

1/2
RUJUKAN KASUS GAWAT DARURAT
No. Dokumen : /SOP/UKP/2019

SOP
No. Revisi :
Tanggal Terbit : 25 MARET 2019
Halaman : 1/2
PUSKESMAS DINOYO Dr.Rina Istarowat
NIP.197510252003122005

1. Pengertian Sistem rujukan pelayanan kesehatan merupakan penyelenggaraan pelayanan kesehatan


yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan secara timbal balik baik
vertikal maupun horizontal.
2. Tujuan Untuk memberikan penanganan kesehatan lebih lanjut yang tidak bisa diberikan di
Puskesmas.
3. Kebijakan Berdasarkan SK Kepala Puskesmas No. Tentang
4. Referensi Permenkes No. 001 tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan
5. Prosedur / 1. Melakukan pertolongan pertama dan atau tindakan stabilisasi kondisi pasien sesuai
indikasi medis.
Langkah - langkah
2. Menginformasikan kepada keluarga pasien tentang diagnosis dan terapi dan atau
tindakan medis yang dilakukan, rencana rujukan, alasan dan tujuan dilakukan rujukan,
risiko yang dapat timbul apabila rujukan tidak dilakukan, transportasi rujukan dan
risiko atau penyulit yang dapat timbul selama perjalanan.
3. Petugas meminta persetujuan/penolakan untuk tindakan rujukan dari keluarga pasien
secara tertulis.
4. Melakukan komunikasi dengan penerima rujukan dan memastikan penerima rujukan
bahwa penerima rujukan dapat menerima pasien dalam hal keadaan pasien gawat
darurat.
5. Membuat surat pengantar rujukan untuk disampaikan kepada penerima rujukan.
6. Menyiapkan transportasi rujukan dan petugas kesehatan pendamping yang
berkompeten.
7. Untuk pasien yang memerlukan asuhan medis yang terus menerus harus dirujuk
dengan ambulans dan didampingi petugas kesehatan yang berkompeten.
8. Dalam hal tidak tersedia ambulans, rujukan dapat dilakukan dengan menggunakan alat
transportasi lain yang layak dan didampingi oleh petugas kesehatan yang
berkompeten.
9. Apabila saat akan berangkat merujuk pasien ada tanda2 doran teknus perjol vulka
pada pasien persalinan,maka petugas harus menyiapkan pertolongan persalinan dan
tindakan observasi post partum
10. Bila tidak ada kendala merujuk, petugas yang mendampingi harus memantau
keadaan pasien selama perjalanan rujukan ke tempat rujukan.
11. Apabila terjadi kegawatdarutan pasien selama perjalanan petugas pendamping harus
melakukan tindakan penanganan sesuai kompetensinya dan apabila tidak dapat
ditangani petugas wajib mencari bantuan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
12. Sesampainya di tempat penerima rujukan, dilakukan serah terima pasien yang
ditandai dengan bukti serah terima pasien yang ditandatangani oleh petugas
penerima dan di stempel oleh institusi penerima rujukan.
6. Diagram Alir (jika
dibutuhkan) Pasien gawat darurat

1/2
Stabilisasi tidak Lanjutkan
pasien stabilisasi

ya

Penjelasan ke keluarga pasien dan rencana rujukan

Tidak
Persetujuan tidak
dirujuk
dirujuk secara
tertulis
Pertolongan persalinan
ya

Komunikasi dengan penerima rujukan

Melengkapi dokumen rujukan

Menyiapkan tranportasi dan petugas kesehatan Tidak


tidak
pendamping rujukan dirujuk

Pasien dirujuk ke tempat rujukan di bawah pengawasan


petugas kesehatan pendamping

Kendala Tindakan penangan


kegawat ya
sesuai kompetensi
daruratan

tidak tertangan
i
ya tidak

Serah terima
Faskes terdekat
pasien di tempat
rujukan

7. Unit Terkait IGD KABER

8. Rekaman historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


perubahan

1/2

Anda mungkin juga menyukai