LATAR BELAKANG
merupakan salah satu penyebab utama dan pertama kematian di negara maju dan
berkembang, termasuk Indonesia. Pada tahun 2010, secara global penyakit ini
kematian akibat infeksi. Diperkirakan bahwa diseluruh dunia, PJK pada tahun
2020 menjadi pembunuh pertama tersering yakni sebesar 36% dari seluruh
kematian, angka ini dua kali lebih tinggi dari angka kematian akibat kanker. Di
sirkulasi) merupakan penyebab utama dan pertama dari seluruh kematian, yakni
sebesar 26,4%, angka ini empat kali lebih tinggi dari angka kematian yang
disebabkan oleh kanker (6%). Dengan kata lain, lebih kurang satu diantara empat
orang yang meninggal di Indonesia adalah akibat PJK. Berbagai faktor risiko
mempunyai peran penting timbulnya PJK mulai dari aspek metabolik, hemostasis,
imunologi, infeksi, dan banyak faktor lain yang saling terkait (Anonimª, 2006).
PERMASALAHAN
Penyakit jantung koroner merupakan penyakit degeneratif. Tetapi penyakit yang menyebabkan
kematian nomor satu di Indonesia ini tidak lagi didominasi oleh orang berusia 50 tahun ke atas.
Kalangan usia muda juga banyak yang menderita penyakit jantung koroner. Sekitar tahun 2002, hanya 2-
3 persen penderita penyakit jantung koroner yang berusia 30 tahun dan jumlahnya semakin meningkat
pada tahun-tahun berikutnya (Rochmad Romdhoni, 2007).
Metode yang digunakan adalah metode penyuluhan. sasarannya adalah para pengunjung UPTD
puskesmas ungaran. baik pasien maupun pengantar.
PELAKSANAAN
penyuluhan dilakukan pada tanggal 23 april 2019 di ruang tunggu di UPTD puskesmas ungaran.
pengunjung diberi materi tentang IMS selama 15 menit, kemudian dilakukan diskusi dan tanya jawab.
sumber daya manusia yang sehat, terampil dan ahli, serta disusun dalam satu
program kesehatan dengan perencanaan terpadu yang didukung oleh data dan
saat ini mempunyai beban ganda (double burden). Penyakit menular masih
berpindahnya penyakit dari satu daerah atau negara ke negara lain dapat dilakukan
imunisasi dasar secara lengkap pada semua bayi (anak dibawah umur 1 tahun) dan
target UCI tahun 2014 adalah 100% / desa (DepKes, 2009). Indonesia pernah
Indonesia masih menempati peringkat ke-4 di dunia setelah India, Nigeria, dan
Republik Demokrasi Kongo untuk undervaccination children dalam cakupan imunisasi DPT3. Hal ini
mengakibatkan Indonesia menjadi salah satu negara
akselerasi dalam pencapaian target 100% UCI Desa / Kelurahan. Diperkirakan 1,5
diakibatkan oleh Pneumonia. Hal tersebut juga ditegaskan oleh Strategic Advisory
Group of Experts (SAGE) kelompok penasehat utama WHO untuk vaksinasi dan
utama morbititas dan mortalitas didunia dan vaksinasi merupakan upaya terbaik
adalah untuk BCG (77,9%), Campak (74,4%), Polio4 (66,7%), dan terendah DPT
HB3 (61,9%). Dari 9 provinsi hanya tiga provinsi memiliki capaian tertinggi sebesar 100%, yaitu
DI Yogyakarta, DKI Jakarta, dan Jambi. Kemudian diikuti oleh Lampung sebesar
diikuti oleh Papua Barat sebesar 41,21%, dan Sulawesi Tenggara sebesar 56,50%.
Informasi terkait capaian desa UCI pada tahun 2011 -2013. Imunisasi dasar pada
bayi seharusnya diberikan pada anak sesuai dengan umurnya. ( Profil Kesehatan
Metode yang digunakan adalah melakukan program imunisasi, bersama bidan desa Candirejo .
sasarannya adalah bayi dan anak di kelurahan candirejo, kecamatan ungaran.
PELAKSANAAN
program imunisasi bayi dan balita dilakukan pada tanggal 20 mei 2019 pk. 09.00 - 12.00 WIB di
Puskesmas Pembantu Kelurahan Candirejo bersama bidan desa.
mencatat jadwal imunisasi tiap pasien anak dan balita di desa candirejo. dan rutin diadakan program
imunisasi oleh bidan besa Candirejo