Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna menyelesaikan Kegiatan Internship I
Diploma IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
HILDA ISLAMIATI
NPM: 130104140029
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM DIPLOMA IV KEBIDANAN
SUMEDANG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahNya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “ Asuhan Kebidanan Bayi ( Tumbuh Kembang ) pada By.H usia 10 bulan
di Desa Cilayung ” dengan tepat waktu.
Saya menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna
karena kurangnya pengalaman, pengetahuan, dan terbatasnya referensi yang saya
dapatkan. Oleh karena itu, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas
kesalahan maupun kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Saya akan
menerima dengan senang hati masukan-masukan, kritik serta saran yang
membangun untuk penyempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya
berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan
perkembangan . Menurut Depkes RI, pertumbuhan adalah bertambah banyak dan
besarnya sel seluruh bagian tubuh yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur;
sedangkan perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi dari alat tubuh.
Tahapan perkembangan yang harus dilalui dan diselesaikan oleh seorang
anak, meliputi tahapan perkembangan masa pra lahir (prenatal) dan masa
postnatal yang terdiri dari masa neonates, masa bayi, masa anak usia 1-2 tahun,
masa anak pra sekolah, masa anak sekolah, dan masa remaja. Perkembangan dan
pertumbuhan pada masa bayi dikelompokkan menjadi tiga tahap, yaitu umur 1-4
bulan, umur 4-8 bulan dan umur 8-12 bulan.
Kebutuhan dasar tumbuh kembang anak meliputi kebutuhan bio-
psikososial yang terdiri dari kebutuhan biomedis (asuh) dan kebutuhan psikososial
(asih dan asah). Deteksi dini tumbuh kembang anak adalah kegiatan atau
pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh
kembang pada balita dan anak pra sekolah. Jika ditemukan penyimpangan atau
masalah tumbuh kembang anak secara dini, maka intervensi akan lebih mudah
dilakukan.
1.2.Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari studi kasus ini adalah untuk memahami dan
memperoleh gambaran dalam melakukan asuhan kebidanan balita(
Tumbuh Kembang ) secara komprehensif pada By.H.
2.2.2. Tujuan Khusus
1. Mengumpulkan data dasar pada By.H
2. Menginterpretasi data dasar pada By.H
1
2
3
4
b. Skor Fail (F) atau Gagal (G), apabila anak tidak dapat melakukan uji
coba dengan baik, atau ibu/pengasuh memberikan lapran bahwa anak
tidak dapat melakukan tugas dengan baik.
c. Skor No opportunity (No) atau tidak ada kesempatan (TaK), apabila
anak tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan uji coba karena
ada hambatan, misalnya kasus Retardasi Mental atau Down
Syndrome. Skor ini hanya di gunakan untuk item yang ada kode “L”
yaitu laporan orang tua atau pengasuh anak.
d. Skor Refusal (R) atau menolak (M), apabila anak menolak untuk
melakukan uji coba karena faktoe sesaat (lelah, menangis, sakit,
mengantuk, dan lain-lain). Penolakan anak dapat dikurangi dengan
mengatakan kepada anak, tugas yang harus dilakukannya. Item yang
ada kode “L”nya, tidak diskor sebagai penolakan.
3. Kuesioner Pra-Skrining Perkembangan (KPSP)
KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan) merupakan tes
pemeriksaan perkembangan anak dengan menggunakan kuesioner.
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui perkembangan
anak normal atau menyimpang. Pemeriksaan ini dilakukan oleh petugas
kesehatan, guru TK, dan petugas PAUD yang terlatih, adapun cara
mengisi kuesionernya adalah sebagai berikut:
1. Siapkan formulir KPSP menurut umur anak, formulir ini berisi 9-
10 pertanyaan tentang kemampuan perkembangan yang telah
dicapai oleh anak.
2. KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan, yaitu:
a. Pertanyaan yang dijawab oleh ibu atau pengasuh anak
b. Perintah kepada ibu atau pengasuh anak untuk melaksanakan
tugas yang tertulis pada KPSP.
3. Pastikan orang tua atau pengasuh anak mengerti apa yang
ditanyakan kepadanya.
4. Setiap pertanyaan hanya ada satu jawaban yaitu “ya” atau “tidak”,
dan setelah selesai periksa kembali apakah semua pertanyaan
11
sudah terisi.
5. Kemudian untuk hasil interpretasinya adalah hitung berapa jumlah
“ya” dan berapa jumlah “tidak”. Apabila jumlah “ya” lebih dari 8
maka perkembangan anak dikatakan “normal”, dan bila jumlah
“tidak” lebih dari 2 maka dapat dikatakan anak tersebut mengalami
penyimpangan.
menjadi sesuatu yang berbeda, membedakan wajah-wajah yang dikenal dan tidak
dikenal, senang wajah-wajah yang dikenal, diam terhadap orang-orang asing.
Usia 4-8 bulan
Pada usia ini terjadi pertumbuhan berat badan dua kali berat badan lahir.
Rata-rata kenaikan berat badannya adalah 500-600 gram/bulan apabila
mendapatkan pemenuhan kebutuhan gizi yang baik. Tinggi badan tidak
mengalami percepatan pertumbuhan dan naik stabil berdasarkan pertambahan
umur.
Perkembangan motorik kasar pada usia 4-8 bulan adalah terjadi perubahan
dalam aktivitas, seperti telungkup pada alas, mulai mmengangkat kepala dengan
gerakan menekan pada kedua tangannya. Pada bulan keempat mampu
memalingkan kepala ke kanan kiri, mampu duduk dengan kepala tegak, mampu
menahan dua benda di dua tangan sebagai satu kesatuan, memindahkan objek dari
satu tangan ke tangan yang lain.
Perkembangan bahasa pada usia ini ditandai dengan menirukan bunyi atau
kata-kata, menoleh kea rah suara atau simber bunyi, tertawa, menjerit,
penggunaan vokalisasi semakin banyak, menggunakan kata dengan dua suku kata,
membuat dua bunyi vocal bersamaan, seperti “ba-ba”. Perkembangan adaptasi
sosial ditandai dengan merasa terpaksa jika ada orang lain, bermain dengan
mainan, takut kehadiran orang asing, mudah frustasi dan memukul-mukul lengan
dan kaki bila sedang kesal.
Usia 8-12 bulan
Pertumbuhan berat badan mencapai tiga kali berat badan lahir pada usia
satu tahun. Pertambahan berat badan sekitar 350-450 gram perbulan pada usia 7-9
bulan dan 250-350 gram perbulan pada usia 10-12 bulan, bila mendapatkan
pemenuhan kebutuhan gizi yang baik. Pertumbuhan tinggi badan kurang lebih 1,5
kali tinggi badan lahir. Pada usia satu tahun, penambahan tinggi bdan masih stabil
dan diperkirakan mencapai 75 cm.
Pertumbuhan bayi pada satu tahun pertama secara umum adalah terjadi
peningkatan beberapa organ fisik/biologis, yakni penambhana panjang badan 25-
30 cm, peningkatan jaringan subkutan, penutupan fontanel anterior usia 9-18
13
bulan, lingkar kepala dan lingkar dada sama besar, berat otak 25% dari berat otak
orang dewasa, pertumbuhan gigi susu usia 5-9 bulan.
Perkembangan motorik kasar usia ini, diawali dengan duduk tanpa
pegangan, berdiri dengan pegangan, bangkit terus berdiri, berdiri dua detik dan
berdiri sendiri. Perkembangna pada motorik haslus ditandai dengan mencari dan
meraih benda kecil, mampu memindahkan kubus yang diberikan, mengambil dan
memegangnya dengan jari dan ibu jari, membenturkannya dan menaruh kembali
kubus tersebut atau benda ke tempatnya.
Perkembangan bahasa dimulai dengan mampu mengatakan mama papa
yang belum spesifik, mengoceh hingga mengatakan dengan spesifik, dan
mengucapkan 1-2 kata. Perkembangan adaptasi sosial dimulai dengan
kemampuan bertepuk tangan, menyatakan keinginan, mulai minum dengan
cangkir, menirukan kegiatan orang, main bola atau benda lain dengan orang lain.
makanan bayi, antara lain : mengandung cukup kalori dan semua zat gizi
esensial yang seimbang, mudah dicerna dan diserap dan tersedia dalam bentuk
yang cukup lunak sehingga mudah diterima.
Cara pemberian makanan pada bayi terdiri atas : Makanan Utama Breast
Feeding, yaitu pemberian makanan pada bayi semata-semata hanya Air Susu
Ibu (ASI). Pemberian ASI selestari mungkin. Menurut WHO, ASI diberikan
sampai tetes terakhir. Indonesia mematok sampai umur anak 2 tahun, dan bila
ibu hamil lagi saat masih sementara menyusui maka ASI tetap diberikan.
Mixed feeding, yaitu pemberian makanan pada bayi dengan menambahkan
susu buatan di samping ASI. Artificial feeding, yaitu pemberian makanan pada
bayi semata-mata susu buatan, tanpa ASI.
Makanan selingan, terdiri dari buah-buahan, biskuit, makanan padat bayi
yaitu bubur susu, nasi tim atau makanan lain yang sejenis.
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian Pertama
Tanggal Pengkajian : 17/11/14
Jam Pengkajian : 13.30 WIB
Tempat Pengkajian : Rumah Ny. Nunung
I. DATA SUBJEKTIF
IDENTITAS KLIEN
Nama anak : Henri Hermawan Putra
Tanggal lahir (usia) : 4 Februari 2014 ( 9 bulan 13 hari )
Jenis kelamin : Laki - laki
Anak ke : 2 ( dua )
16
17
ANAMNESA
Keluhan : Ibu mengatakan anaknya tidak ada keluhan.
Riwayat persalinan
BB/PB/
Penolong Jenis Keadaan
Lahir Komplikasi
Persalinan Persalinan Saat lahir
Mati/Hidup
Kehamilan Bersalin Nifas
3500gr/50cm/
Bidan Normal - - - Sehat
Lahir
Riwayat Nutrisi
-Nutrisi : Makan: 2-3x/hari, jenis makanan:
Minum: 5 gelas air putih /hari, ASI 4-5x/hari
Pola Eliminasi : BAB: 1x/hari
BAK: ± 8x/hari
Riwayat Imunisasi Dasar
BCG Usia/tanggal 29-3-2014 HB0 Usia/tanggal 7-2-2014
Polio 1 Usia/tanggal 29-3-2014 DPT HB1 Usia/tanggal 28-4-2014
Polio 2 Usia/tanggal 28-4-2014 DPT HB 2 Usia/tanggal 26-5-2014
Polio 3 Usia/tanggal 26-5-2014 DPT HB 3 Usia/tanggal 23-7-2014
Polio 4 Usia/tanggal 23-7-2014 Campak Usia/tanggal Belum
RIWAYAT KESEHATAN ANAK:
Ibu mengatakan anaknya tidak pernah sakit yang parah.
RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA :
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga apapun.
KEADAAN LINGKUNGAN SOSIAL
Jumlah saudara : 1 orang, tinggal serumah dengan orang tua, tempat tinggal jauh
dari perternakan.
18
PEMERIKSAAN FISIK
BB : 9 kg
Tinggi Badan : 65 cm
Status gizi :
Tanda-tanda vital : Nadi: 128x/menit
RR : 42x/menit
Suhu: 36,5ºC
Mata : Tidak ada kelainan
Telinga : Tidak ada kelainan
Hidung : Tidak ada kelainan
Mulut : Tidak ada kelainan
Dada : Tidak ada kelainan
Abdomen : Tidak ada kelainan
Ekstremitas atas : Tidak ada kelainan, kuku jari tangan tidak pucat
Ekstremitas bawah : Tidak ada kelainan, kuku jari kaki tidak pucat
Genitalia Luar : Tidak ada kelainan
Perkembangan motorik sesuai usianya
Kemampuan motorik halus : baik, sesuai dengan tumbuh kembang.
Kemampuan motorik kasar : baik, sesuai dengan tumbuh kembang.
Kemampuan bicara dan bahasa :
Kemampuan bersosialisasi dan kemandirian:
DATA PENUNJANG/DIAGNOSTIK (HASIL LAB, RO,USG)
Tidak ada
PLANNING
1. Memberitahu ibu mengenai hasil pemeriksaaan bahwa anak dalam
keadaan baik dan tumbuh kembang anak baik sesuai dengan usianya. Ibu
mengetahui hasil pemeriksaan.
2. Mengingatkan ibu untuk membawa anaknya ke pelayanan kesehatan
untuk imunisasi campak. Ibu mengerti.
3. Memberitahu ibu mengenai nutrisi yang baik untuk anaknya. Ibu mengerti,
4. Memberitahu ibu kunjungan ulang pemeriksaan pada anaknya.
5. Melakukan pendokumentasian. Telah dilakukan.
ANAMNESA
Keluhan : Ibu mengatakan anaknya tidak ada keluhan.
Riwayat persalinan
BB/PB/
Penolong Jenis Keadaan
Lahir Komplikasi
Persalinan Persalinan Saat lahir
Mati/Hidup
Kehamilan Bersalin Nifas
3500gr/50cm/
Bidan Normal - - - Sehat
Lahir
Riwayat Nutrisi
-Nutrisi : Makan: 2-3x/hari,
20
PEMERIKSAAN FISIK
BB : 9,4 kg
Tinggi Badan : 68 cm
Status gizi :
Tanda-tanda vital : Nadi: 130x/menit
RR : 41x/menit
Suhu: 36,6ºC
Mata : Tidak ada kelainan
Telinga : Tidak ada kelainan
Hidung : Tidak ada kelainan
Mulut : Tidak ada kelainan
21
PLANNING
1. Memberitahu ibu mengenai hasil pemeriksaaan bahwa anak dalam
keadaan baik dan tumbuh kembang anak baik sesuai dengan usianya. Ibu
mengetahui hasil pemeriksaan.
2. Memberitahu ibu apabila anaknya sakit langsung dibawa ke pelayanan
kesehatan seperti rumah sakit, polindes atau puskesmas. Ibu mengerti.
3. Memberitahu ibu untuk sering menstimulasi tumbuh kembang anaknya.
Ibu mengerti,
4. Memberitahu ibu kunjungan ulang pemeriksaan pada anaknya.
5. Melakukan pendokumentasian. Telah dilakukan.
I. DATA SUBJEKTIF
ANAMNESA
Keluhan : Ibu mengatakan anaknya tidak ada keluhan.
Riwayat persalinan
BB/PB/
Penolong Jenis Keadaan
Lahir Komplikasi
Persalinan Persalinan Saat lahir
Mati/Hidup
Kehamilan Bersalin Nifas
3500gr/50cm/
Bidan Normal - - - Sehat
Lahir
Riwayat Nutrisi
-Nutrisi : Makan: 2-3x/hari,
Minum: 5-6 gelas air putih/hari, ASI 4-5x/hari
Pola Eliminasi : BAB: 1x/hari
BAK: ± 8x/hari
Riwayat Imunisasi Dasar
BCG Usia/tanggal 29-3-2014 HB0 Usia/tanggal 7-2-2014
Polio 1 Usia/tanggal 29-3-2014 DPT HB1 Usia/tanggal 28-4-2014
Polio 2 Usia/tanggal 28-4-2014 DPT HB 2 Usia/tanggal 26-5-2014
Polio 3 Usia/tanggal 26-5-2014 DPT HB 3 Usia/tanggal 23-7-2014
Polio 4 Usia/tanggal 23-7-2014 Campak Usia/tanggal 24-11-2014
RIWAYAT KESEHATAN ANAK:
Ibu mengatakan anaknya tidak pernah sakit yang parah.
RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA :
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga apapun.
KEADAAN LINGKUNGAN SOSIAL
Jumlah saudara : 1 orang, tinggal serumah dengan orang tua, tempat tinggal jauh
23
dari perternakan.
PEMERIKSAAN FISIK
BB : 9,5 kg
Tinggi Badan : 68 cm
Tanda-tanda vital : Nadi: 130x/menit
RR : 40x/menit
Suhu: 36,4ºC
Status gizi :
Mata : Tidak ada kelainan
Telinga : Tidak ada kelainan
Hidung : Tidak ada kelainan
Mulut : Tidak ada kelainan
Dada : Tidak ada kelainan
Abdomen : Tidak ada kelainan
Ekstremitas atas : Tidak ada kelainan, kuku jari tangan tidak pucat
Ekstremitas bawah : Tidak ada kelainan, kuku jari kaki tidak pucat
Genitalia Luar : Tidak ada kelainan
Perkembangan motorik sesuai usianya
Kemampuan motorik halus : baik, sesuai dengan tumbuh kembang.
Kemampuan motorik kasar : baik, sesuai dengan tumbuh kembang.
Kemampuan bicara dan bahasa :
Kemampuan bersosialisasi dan kemandirian:
SEGERA)
By. Henri usia 10 bulan 25 hari dengan tumbuh kembang normal.
PLANNING
1. Memberitahu ibu mengenai hasil pemeriksaaan bahwa anak dalam
keadaan baik dan tumbuh kembang anak baik sesuai dengan usianya. Ibu
mengetahui hasil pemeriksaan.
2. Memberitahu ibu agar anaknya diberi makanan sayuran dan buah-buahan.
Ibu mengerti.
3. Memberitahu ibu untuk sering menstimulasi tumbuh kembang anaknya.
Ibu mengerti.
4. Menganjurkan ibu agar anaknya mulai diberikan makanan yang
konsistensinya sedikit padat. Ibu mengerti.
5. Memberitahu ibu kunjungan ulang pemeriksaan pada anaknya.
6. Melakukan pendokumentasian. Telah dilakukan.
BAB IV
PEMBAHASAN
25
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Penyuluhan mengenai tumbuh kembang anak sangat penting agar para ibu
yang memiliki bayi dan balita dapat mengetahui tumbuh kembang serta dapat
merangsang motorik halus dan kasar pada anaknya.
Bidan atau tenaga kesehatan lain harus dapat menilai tumbuh kembang
anak dengan baik dan jika ditemukan masalah tumbuh kembang makat melakukan
intervensi akan lebih mudah dilakukan.
26
DAFTAR PUSTAKA
1. Kemenkes RI. Strategi Peningkatan Berat Badan Bayi dan Anak. Jakarta:
Kemenkes RI, 2010.
2. Alimul, A. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta: Salemba Medika,
2009.
3. Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC, 1995.
4. Supartini, Y. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC,
2004
5. Samsudin. Cara Penilaian Keadaan Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik
Anak. Jakarta: EGC, 1995.
6. Dewi, V,N. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba
Medika, 2011.
7. Muslihatun, W,N., Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta :
Fitramaya, 2010.
8. Muhilal, K,. et al. Angka kecukupan Gizi yang Dianjurkan. Jakarta :
Aksara Widya Karya Nasional, 1998.
9. Satoto. Tumbuh Kembang Anak dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi
dalam Proceeding of Seminar cum Workshop on Safe Motherhood and
Child Survival Growth and Development. Surabaya, 1990.
10. Tumbelaka, WAFC. Peranan ASI dalam Pembangunan Manusia Indonesia
Seutuhnya. Media Hospitalia vol.54, 1998.
iii
11. Akre, J. Pemberian Makanan untuk Bayi. Dasar-dasar Fisiologis WHO, 1990.
12. WHO. A Growth Chart fot International Use in Maternal and Child Health
Care. Geneva, 1980.
13. Nursalam, S,R., Utami, S. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta:
Salemba Medika, 2005.
14. Depkes RI. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang Anak Di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta:
Depkes RI, 2010.
iv