Anda di halaman 1dari 27

MODUL PRAKTIKUM HIDROLIK I

MODUL PRAKTIKUM
HIDROLIK I

OLEH : ALFRED N. MEKEL, SST., M.T

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI MANADO

Program Studi D-III Teknik Mesin 1


MODUL PRAKTIKUM HIDROLIK I

1. SISTEM HIDROLIK

Sistem hidrolik ada pada sebagian besar alat, yang berbeda hanyalah bentuk dan
ukurannya. Sistem hidrolik terdiri dari pipa yang saling berhubungan, tangki, pompa,
katup dan silinder, semuanya secara lengkap diisi dengan fluida cair.

1.1 Pengertian Hidrolik


Secara harafiah hidrolik berasal dari kata Yunani yaitu Hidros dan Aulis. Hidros
yang berarti cairan/fluida dan Aulis yang berarti pipa atau sirkuit tertutup. Jadi
hidrolik adalah ilmu teknik tentang tekanan fluida dan aliran fluida dalam pipa
sirkuit tertutup.Dalam perkembangannya hidrolik digunakan juga sebagai media
kendali disamping mekanik, listrik, elektronik, dan pneumatik.
Sistem yang memanfaatkan fluida untuk kerja terbagi atas dua bagian besar, yaitu
pneumatik dan hidrolik. Perbedaan mencolok atas keduanya terdapat pada
penggunaan fluidanya. Pneumatik menggunakan fluida gas (udara bertekanan),
sedangkan hidrolik menggunakan fluida cair (oli).

1.2 Karakteristik Positif dan Karakteristik Negatif Sistem Hidrolik


Bila kita bandingkan hidrolik dengan sistem yang lain (mekanis, pneumatis, dan
elektris), terdapat keuntungan-keuntungan penting yang dapat diberikan oleh suatu
sistem hidrolik, yaitu sebagai berikut :
1. Meneruskan gaya yang sangat besar dengan menggunakan silinder dan motor
hidrolik.
2. Gerakan lurus dapat diperoleh langsung dari silinder hidrolik, sedangkan gerakan
berputar dari motor hidrolik.
3. Fluida cair tidak dapat dimampatkan, sehingga dapat diperoleh kecepatan piston
yang teratur dan konstan.
4. Pengendalian dan pemeriksaan cukup sederhana, hanya dengan menempatkan
beberapa manometer kita dapat melihat tekanan kerja.
5. Dapat melubrikasi/melumasi sendiri peralatannya.

Program Studi D-III Teknik Mesin 2


MODUL PRAKTIKUM HIDROLIK I

Sedangkan kerugiannya adalah sebagai berikut :


Sistem hidrolik membutuhkan suatu lingkungan yang betul-betul bersih. Komponen-
komponennya sangat peka terhadap kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh
debu, korosi dan kotoran lain, serta panas yang mempengaruhi sifat-sifat minyak
hidrolik. Dengan demikian kebocoran-kebocoran akan timbul sehingga menurunkan
efisiensi. Dari berbagai hal yang mengakibatkan penurunan efisiensi tersebut, maka
sistem hidrolik membutuhkan perawatan intensif. Hal ini sangat menonjol sekali bila
dibandingkan dengan sistem yang lain.

1.3 Komponen-Komponen Penyusun Sistem Hidrolik


Komponen-komponen yang harus ada dalam suatu sistem hidrolik agar dapat bekerja
dengan sempurna adalah sebagai berikut :
1. Tangki hidrolik (hydraulic tank) adalah sebagai tempat penampungan oli dari
sistem. Selain itu juga berfungsi sebagai pendingin oli yang kembali.
2. Pompa hidrolik (hydraulic pump), sebagai pemindah oli dari tangki ke dalam
sistem, dan bersama komponen lain menimbulkan tenaga hidrolik.
3. Katup hidrolik (hydraulic valve) adalah untuk mengatur sistem hidrolik.
4. Aktuator hidrolik (hydraulic actuator) adalah pengubah tenaga hidrolik menjadi
tenaga mekanik.
5. Selang hidrolik (hydraulic hoses) berfungsi sebagai penyambung antar
komponen hidrolik.
6. Akumulator (accumulator) berfungsi untuk menyimpan tekanan fluida, peredam
gelombang kejutan pada instalasi pemipaan, dan mengkombinasikan fungsi
sebagai penyimpan dan peredam.
7. Selain itu juga diperlukan filter untuk menyaring kotoran-kotoran seperti gram-
gram agar tidak ikut bersirkulasi kembali.

1.4 Prinsip Kerja Sistem Hidrolik


Prinsip kerja dari sistem hidrolik dimulai dari pompa yang menggerakkan fluida.
Pipa masukan pompa yang dihubungkan dengan sumber fluida yang biasanya adalah
tangki atau reservoir.

Program Studi D-III Teknik Mesin 3


MODUL PRAKTIKUM HIDROLIK I

Tekanan atmosfir menekan cairan dalam reservoir masuk ke pompa. Ketika pompa
beroperasi, akan menghasilkan fluida cair bertekanan keluar pipa dengan tekanan
yang sesuai. Aliran fluida cair bertekanan tersebut diatur oleh katup.
Fluida cair yang keluar dari pompa diatur oleh katup ke silinder atau ke motor
hidrolik. Bila yang diinginkan adalah gerakan linear, maka digunakan silinder
hidrolik. Bila yang diinginkan adalah gerakan rotari, maka digunakan motor hidrolik.

2. KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM HIDROLIK

2.1 Unit Tenaga ( Power Pack )


Unit tenaga atau power pack berfungsi sebagai pembangkit aliran yaitu mengalirkan
cairan fluida ke seluruh komponen sistem hidrolik untuk mentransfer tenaga yang
diberikan oleh penggerak mula. Unit tenaga terdiri atas :
1. Penggerak mula (Primemover) yang berupa motor listrik atau motor bakar.
Penggerak mula menghasilkan tenaga mekanik berupa putaran poros, yaitu dari
hasil pengubahan tenaga listrik atau tenaga panas menjadi tenaga mekanik.
2. Pompa hidrolik berfungsi mengalirkan cairan hidrolik ke seluruh sistem. Poros
pompa hidrolik disambung (dikopel) dengan poros penggerak mula,sehingga
begitu penggerak mula berputar maka pompa hidrolik pun berputar. Putaran
pompa ini akan menyebabkan terjadinya penyedotan cairan dari tangki hidrolik
dan penekanan cairan ke saluran tekan.
3. Tangki hidrolik yang fungsi utamanya adalah menampung atau menjadi wadah
cairan hidrolik.
4. Kelengkapan unit tenaga yang membantu unit ini bekerja dengan baik.
Gambar di bawah ini menunjukkan salah satu contoh satu paket unit tenaga dari
salah satu pesawat/ mesin yang menggunakan sistem hidrolik.

Program Studi D-III Teknik Mesin 4


MODUL PRAKTIKUM HIDROLIK I

Gambar 1 Power Pack

Gambar 12 di bawah ini menunjukkan salah satu contoh pompa hidrolik dan
termasuk jenis pompa roda gigi. Roda gigi penggerak diputar oleh penggerak mula
sehingga dengan berputarnya pasangan roda gigi itu terjadilah proses pemompaan oli
dari tangki hidrolik (Gambar 13), oli dipompakan ke seluruh sistem.

Gambar 2 Pompa hidrolik

Program Studi D-III Teknik Mesin 5


MODUL PRAKTIKUM HIDROLIK I

Gambar 3 Tangki hidrolik

2.2 Akumulator
Akumulator pada sistim hidrolik berfungsi untuk menyimpan tekanan fluida,
peredam gelombang kejutan pada instalasi pemipaan, dan mengkombinasikan fungsi
sebagai penyimpan dan peredam. Akumulator identik dengan kapasitor pada
rangkaian listrik. Ada 3 (tiga) jenis akumulator yang digunakan pada sistim hidrolik,
yaitu: akumulator berbeban (weighted accumulator), akumulator pegas (spring-
loadedaccumulator), akumulator gas (gas-charged accumulator).

(a) Akumulator berbeban (b) Akumulator pegas

Program Studi D-III Teknik Mesin 6


MODUL PRAKTIKUM HIDROLIK I

(c) Akumulator gas

Gambar 4 Akumulator Hidrolik

2.3 Unit Pengatur (Control elements)


Unit pengatur atau unit pengendali atau control elements merupakan bagian yang
menjadikan sistem hidrolik termasuk sistem otomasi. Mengapa demikian, karena unit
ini akan mengatur atau mengendalikan hasil kerja atau output dari sistem hidrolik
sehingga baik gerakan, kecepatan, urutan gerak, arah gerakan maupun kekuatannya
dapat diatur secara otomatis. Dengan unit pengatur ini sistem hidrolik dapat didesain
untuk berbagai macam tujuan otomatisasi dalam suatu mesin industri, sehingga dapat
dikatakan bahwa macam-macam penggunaan sistem kontrol hidrolik sangat luas dan
hanya dibatasi oleh daya kreatifitas perancangnya. Unit pengatur ini biasanya
diwujudkan dalam bentuk katup (valve) yang menurut fungsinya dapat
dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu :
a. Katup pengarah (Directional control valve).
b. Katup pengatur tekanan (Pressure regulator).
c. Katup pengatur aliran (Flow control valve).

2.4 Unit Penggerak (Aktuator)


Unit penggerak hidrolik berfungsi untuk mengubah tenaga fluida (tenaga) yang
ditransfer oleh fluida) menjadi tenaga mekanik berupa gerakan lurus ataupun gerakan
putar. Penggerak hidrolik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:

1. Penggerak lurus (Linear actuator)


 Silinder kerja tunggal.
 Silinder kerja ganda
2. Penggerak putar (Rotary actuator):

Program Studi D-III Teknik Mesin 7


MODUL PRAKTIKUM HIDROLIK I

 Motor hidrolik.
 Penggerak putar terbatas (Limited rotary actuator).
Gambar 19 di bawah ini menunjukkan sebuah silinder hidrolik kerja tunggal, artinya
silinder ini mendapat suplai tenaga (dorongan cairan hidrolik) hanya dari satu sisi.
Kemudian piston kembali oleh dorongan beban (kiri) dan piston kembali oleh pegas
(kanan)

Gambar 5 Silinder hidrolik kerja tunggal

Gambar 20 di bawah ini menunjukkan silinder kerja ganda, yaitu suplai cairan
hidrolik dari kedua sisi silinder. Dua buah saluran masuk dapat kita lihat pada bagian
bawah silinder yaitu bagian yang tidak bernomor.

Gambar 6 Silinder hidrolik kerja ganda

Nama-nama bagian :
1. Seal penyapu (wiper seal).
2. Mur pengunci (lock nut).
3. Seal batang torak (piston rod seal).

Program Studi D-III Teknik Mesin 8


MODUL PRAKTIKUM HIDROLIK I

4. Bearing (bantalan) batang torak.


5. Baut lubang angin (venting screw).
6. Bodi atau tabung silinder (cylinder barrel).
7. Batang torak (piston rod).
8. Torak (piston).
9. Tutup silinder (cylider cap).
10. Seal torak (ring piston).

Gambar 21 berikut ini menunjukkan salah satu contoh motor hidrolik. Disebut motor
hidrolik karena berputarnya disebabkan oleh dorongan cairan hidrolik dan berputar
secara kontinyu.

Gambar 7 Motor hidrolik jenis motor roda gigi


Gambar 22 di bawah ini menunjukkan salah satu contoh penggerak putar terbatas,
yaitu aktuator berputar di bawah (tidak mencapai) 3600.

Gambar 8 Penggerak putar terbatas

Nama-nama bagian :
1. Piston kiri.
2. Bodi.
3. Roda gigi pemutar.

Program Studi D-III Teknik Mesin 9


MODUL PRAKTIKUM HIDROLIK I

4. Poros keluaran (output).


5. Batang bergerigi.
6. Piston kanan.

2.5 Grafik Simbol dan Diagram Rangkaian Hidrolik


Grafik Simbol
Sistem tenaga fluida (sistem hidrolik dan pneumatik) telah memiliki simbol-simbol
grafik sebagai bahasa untuk mengkomunikasikan berbagai bentuk rangkaian dalam
sistem tenaga fluida. Simbol-simbol ini telah distandarisasi secara internasional,
menganut standard DIN / ISO 1219 yang tentu saja harus dipahami oleh masyarakat
pemakai sistem tenaga fluida. Grafik simbol untuk sistem hidrolik dan sistem
pneumatik sebenarnya sama, hanya saja ada beberapa hal yang berbeda menyangkut
subtansi khusus masing-masing. Berikut ini disajikan kedua-duanya agar dapat
dilihat dan difahami perbedaannya.
Grafik simbol untuk pompa hidrolik

Simbol pompa hidrolik dengan penghasilan / jumlah aliran rata-rata tetap


- with a single flow direction

- with two flow direction

Grafik simbol untuk motor hidrolik (rotary actuator)


- with a single direction of rotation

Program Studi D-III Teknik Mesin 10


MODUL PRAKTIKUM HIDROLIK I

- with two direction of rotation

Grafik simbol untuk silinder hidrolik ( linear actuator )


- single acting cylinder, return by external force

- single acting cylinder, with spring return

- single acting cylinder, telescopic cylinder

- double acting cylinder, with single piston rod

- double acting cylinder, with double-ended-ended position rod

- double acting cylinder, differential cylinder

- double acting cylinder, telescopic cylinder

Program Studi D-III Teknik Mesin 11


MODUL PRAKTIKUM HIDROLIK I

- double acting cylinder, with single end position cushioning

- double acting cylinder, with end position cushioning at both ends

- double acting cylinder, with adjustable end position cushioning at both ends

Grafik simbol untuk katup pengarah ( directional control valve )

Grafik simbol untuk penggerak katub secara manual


- general symbol with spring return and bleed port

Program Studi D-III Teknik Mesin 12


MODUL PRAKTIKUM HIDROLIK I

- by manual push button and spring return

- by hand lever

- by hand lever with detent setting

- by pedal and spring return

Grafik simbol untuk penggerak katup secara mekanis


- by stem or push button

- by spring

- by roller stem

Grafik simbol untuk Katup pengatur tekanan

Program Studi D-III Teknik Mesin 13


MODUL PRAKTIKUM HIDROLIK I

Grafik simbol untuk katup pengatur aliran ( flow control )

Grafik simbol untuk alat-alat ukur


- pressure gauge

- thermometer

- flow meter

Program Studi D-III Teknik Mesin 14


MODUL PRAKTIKUM HIDROLIK I

- filling level indicator

Grafik simbol untuk transfer energi


- pressure source, hydraulic

- electric motor

- heat engine

- pressure, power, return line

- control (piloted) line

- exhaust leakage line

Program Studi D-III Teknik Mesin 15


MODUL PRAKTIKUM HIDROLIK I

- flexible line

- line connection

- lines crossing

- exhaust

- quick-acting coupling, connected with mechanically open non return valve

- reservoir

- filter

- cooler

Program Studi D-III Teknik Mesin 16


MODUL PRAKTIKUM HIDROLIK I

- heater

Setelah kita mengenal simbol-simbol pneumatik dan hidrolik maka gambar


rancangan sirkuit pneumatik dan hidrolik akan kita komunikasikan dengan grafik
simbol. Hal ini akan sangat mudah untuk menggambar maupun memahaminya. Lain
halnya bila kita menggambar rangkaian dengan menggunakan gambar benda
sesungguhnya kita akan mengalami kesulitan. Berikut ini suatu contoh sirkuit
pneumatik dan hidrolik yang digambar dengan gambar benda untuk dibandingkan
dengan diagram rangkaian yang digambarkan dengan grafik simbol.

Gambar 9 Gambar benda rangkaian sistem hidrolik

Untuk merancang diagram sirkuit kita gunakan aturan tata letak seperti gambar
berikut.

Program Studi D-III Teknik Mesin 17


MODUL PRAKTIKUM HIDROLIK I

Gambar 10 Tata letak komponen dalam diagram sirkuit

Untuk penggerak dan kelompok katup-katup maupun supply elements diberi nomor-
nomor atau angka-angka (Arabic number). Digit pertama menunjukkan nomor
aktuator dan juga aktuator mana yang dikontrol oleh unit pengatur yang sedang
bekerja.
Contoh :
1 . 0 , 2 . 0 , 3 . 0 Aktuator ( Working element ).
1 . 1 , 1 . 2 , Katup-katup yang mengontrol aktuator no: 1.
2 . 1 , 2 . 2 , Katup-katup yang mengontrol aktuator no: 2.

Contoh : Diagram sirkuit hidrolik (Gambar 25)

Gambar 11 Grafik diagram rangkaian hidrolik

Perakitan Rangkaian Sistem Tenaga Fluida


Metoda perakitan sistem tenaga fluida seperti juga metoda penyusunan diagram
sirkuit,yaitu dimulai dari menyusun komponen sesuai dengan layout pada diagram
sirkuit atau lay out pada mesin/pesawat yang menggunakan sistem tenaga fluida.

Program Studi D-III Teknik Mesin 18


MODUL PRAKTIKUM HIDROLIK I

Kemudian setiap komponen disambungkan dengan konduktor dan konektor.Cara-


cara perakitan atau instaling sistem ini akan didemonstrasikan kemudian.
Pengoperasian sirkuit setelah selesai diinstal sesuai dengan langkah berikut :
- Periksa rangkaian sirkuit apakah sudah cukup kuat/perfect.
- Periksa sumber-sumber tenaga (listrik atau engine).
- Periksa oli pelumas bagi komponen-komponen yang memerlukan.
- Operasikan rangkaian dengan hati-hati.

3. RANGKAIAN HIDROLIK DENGAN SILINDER KERJA GANDA

3.1 Sistem Rangkaian Hidrolik Dengan Silinder Kerja Ganda 1


Salah satu rangkaian hidrolik hidrolik dasar yang digunakan dalam aplikasi
keteknikan adalah rangkaian hidrolik dengan aktuator silinder, katup arah 4/2 dan
pengatur kecepatan satu arah.
Pada praktikum ini digunakan papan atau panel rangkaian hidrolik yang merupakan
rakitan dari tangki oli, pompa hidrolik, pressure relief valve. Sehingga dalam
pelaksanaannya hanya menambahkan silinder hidrolik kerja ganda, katup arah 4/2
operasi tuas dan pegas, katup arah 4/2 operasi tuas dan pegas, katup pengatur
kecepatan aliran satu arah dan katup pengatur kecepatan aliran dua arah
3.1.1 Alat dan bahan rangkaian hidrolik dengan silinder kerja ganda 1
Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat rangkaian sistem kontrol hidrolik
dengan katup kontrol arah aliran 4/2 dan pengatur kecepatan satu arah, antara lain :
1. Silinder Kerja Ganda 1 bh
2. Katup Arah 4/2 1 bh
3. Katup Pengatur Kecepatan 1 arah 1 bh
4. Pressure Gauge 1 bh
5. Relief Valve 1 bh
6. Power Pack 1 unit
7. Selang secukupnya
3.1.2 Langkah kerja rangkaian hidrolik dengan silinder kerja ganda 1
1. Siapkanalat-alat/komponenhidrolik.
2. Pasang komponen hidrolik sesuai dengan gambar kerja pada meja kerja.

Program Studi D-III Teknik Mesin 19


MODUL PRAKTIKUM HIDROLIK I

3. Hidupkan motor/pompa.
4. Lakukan pengamatan terhadap tekanan (pressure gauge), pergerakan silinder,
dan katup pengatur kecepatan satu arah.

3.1.3Gambar rangkaian hidrolik dengan silinder kerja ganda 1

A B

P T

Gambar 12 Rangkaian hidrolik dengan silinder kerja ganda 1

3.1.4Prinsip kerja rangkaian hidrolik dengan silinder kerja ganda 1


Awalnya motor listrik penggerak pompa telah aktif, sehingga pompa menekan fluida
cair mengalir melalui selang ke sistem rangkaian. Pada saat keluar dari power pack
selang mengalami percabangan, dimana fluida cair ada yang masuk ke pressure
relief valve dan ada juga yang masuk langsung ke katup arah 4/2 dengan tuas dan
pegas di saluran P.

Program Studi D-III Teknik Mesin P 20


MODUL PRAKTIKUM HIDROLIK I

Gambar 13 Katup arah 4/2 dalam posisi normal

Apabila tuas tidak digerakkan,maka katup arah 4/2 dengan tuas dan pegas dalam
keadaan normal (Gambar 27). Di katup arah 4/2 dengan tuas dan pegas, fluida cair
diarahkan mengalir dari saluran P ke saluran B dan selanjutnya fluida cair tersebut
keluar dari katup arah 4/2 dengan tuas dan pegas melalui selang mengalir ke saluran
di sisi bagian depan silinder kerja ganda, maka batang torak dari silinder kerja ganda
bergerak mundur/masuk akibat penekanan fluida cair pada sisi bagian depan torak
yang meluncur di dalam silinder (Gambar 28).

Gambar 14 Batang torak dari aktuator silinder yang bergerak mundur

Sebaliknya apabila tuas digerakkan, maka katup arah 4/2 dengan tuas dan pegas
akan mengarahkan fluida cair dari saluran P ke saluran A (Gambar 29). Selanjutnya
fluida cair mengalir melewati katup pengatur kecepatan satu arah. Pada katup ini
kecepatan dari fluida cair dapat diatur dengan metode penyempitan (Throttling).

P
Gambar 15 Katup arah 4/2 dalam posisi digerakkan

Melalui media selang, fluida cair dari katup pengatur kecepatan satu arah memasuki
sisi bagian belakang silinder, sehingga fluida cair menekan torak pada sisi bagian
belakang mengakibatkan batang torak bergerak maju/keluar (Gambar 30).

Program Studi D-III Teknik Mesin 21


MODUL PRAKTIKUM HIDROLIK I

Gambar 16 Batang torak dari aktuator silinder yang bergerak maju

3.2 Sistem Rangkaian Hidrolik Dengan Silinder Kerja Ganda 2


3.2.1 Alat dan bahan rangkaian hidrolik dengan silinder kerja ganda 2
Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat rangkaian sistem kontrol hidrolik
dengan katup kontrol arah aliran 4/3 dan pengatur kecepatan dua arah, antara lain :
1. Silinder Kerja Ganda 1 bh
2. Katup Arah 4/3 1 bh
3. Katup Pengatur Kecepatan 2 arah 1 bh
4. Pressure Gauge 1 bh
5. Relief Valve 1 bh
6. Power Pack 1 unit
7. Selang secukupnya

3.2.2 Langkah kerja rangkaian hidrolik dengan silinder kerja ganda 2


1. Siapkanalat-alat/komponenhidrolik.
2. Pasang komponen hidrolik sesuai dengan gambar kerja pada meja kerja.
3. Hidupkan motor/pompa.
4. Lakukan pengamatan terhadap tekanan (pressure gauge), pergerakan silinder,
dan katup pengatur kecepatan dua arah.

3.2.3 Gambar rangkaian hidrolik dengan silinder kerja ganda 2

M
Program Studi D-III Teknik Mesin 22
MODUL PRAKTIKUM HIDROLIK I

Gambar 17 Rangkaian hidrolik dengan silinder kerja ganda 2

3.2.4 Prinsip kerja rangkaian hidrolik dengan silinder kerja ganda 2


Awalnya motor listrik penggerak pompa telah aktif, sehingga pompa menekan fluida
cair mengalir melalui selang ke sistem rangkaian. Pada saat keluar dari power pack
selang mengalami percabangan, dimana fluida cair ada yang masuk ke pressure
relief valve dan ada juga yang masuk langsung ke katup arah 4/3 dengan tuas dan
pengunci di saluran P.

P T

Gambar 18 Katup arah 4/3 dalam posisi normal

Apabila tuas tidak digerakkan,maka katup arah 4/3 dengan tuas dan pengunci dalam
keadaan normal (Gambar 32). Di katup arah 4/3 dengan tuas dan pengunci, fluida
cair diarahkan mengalir dari saluran P ke saluran T dan selanjutnya fluida cair
tersebut keluar dari katup arah 4/3 dengan tuas dan pengunci melalui selang
mengalir ke tangki penampungan , maka batang torak dari silinder kerja ganda tidak
bergerak sama sekali.
A B

P T

Gambar 19 Katup arah 4/3 dalam posisi digerakkan

Apabila tuas digerakkan ke salah satu arah (gambar 33), maka katup arah 4/3
dengan tuas dan pengunci akan mengarahkan fluida cair dari saluran P ke saluran A.
Selanjutnya fluida cair mengalir melewati katup pengatur kecepatan dua arah. Pada

Program Studi D-III Teknik Mesin 23


MODUL PRAKTIKUM HIDROLIK I

katup ini kecepatan dari fluida cair dapat diatur dengan metode penyempitan
(Throttling). Melalui media selang, fluida cair dari katup pengatur kecepatan satu
arah memasuki sisi bagian belakang silinder, sehingga fluida cair menekan torak
pada sisi bagian belakang mengakibatkan batang torak bergerak maju/keluar
(Gambar 34).

Gambar 20 Batang Torak dari Aktuator Silinder bergerak maju

Apabila tuas digerakkan berlawanan dari posisi sebelumnya (gambar 8.3c),


mengakibatkan fluida cair di katup arah 4/3 dengan tuas dan pengunci mengalir
dari saluran P ke saluran B sehingga membuat batang torak dari silinder bergerak
masuk/mundur karena adanya penekanan fluida dari sisi depan silinder (Gambar 35).

Gambar 21 Batang Torak dari Aktuator Silinder bergerak mundur

Program Studi D-III Teknik Mesin 24


MODUL PRAKTIKUM HIDROLIK I

4. RANGKAIAN HIDROLIK DENGAN AKTUATOR MOTOR GANDA

Selain rangkaian hidrolik hidrolik dengan aktuator silinder, beberapa aplikasi


keteknikan juga menggunakan aktuator berputar dalam hal ini motor hidrolik.
Dalam praktikum ini digunakan papan atau panel rangkaian hidrolik yang merupakan
rakitan dari tangki oli, pompa hidrolik, pressure relief valve. Sehingga dalam
pelaksanaannya hanya menambahkan motor hidrolik ganda, katup arah 4/2 operasi
tuas dan pegas, katup arah 4/2 operasi tuas dan pegas, katup pengatur kecepatan
aliran satu arah dan katup pengatur kecepatan aliran dua arah

4.1 Sistem Rangkaian Hidrolik Dengan Aktuator Motor Ganda 1


4.1.1 Alat dan bahan rangkaian hidrolik aktuator motor ganda 1
Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat rangkaian sistem kontrol hidrolik
dengan motor dan katup kontrol arah aliran 4/2, antara lain :
1. Motor Hidrolik bi-direct 1 bh
2. Katup Arah 4/2 1 bh
3. Katup Pengatur Kecepatan 1 arah 1 bh
4. Pressure Gauge 1 bh
5. Relief Valve 1 bh
6. Power Pack 1 unit
7. Selang secukupnya

4.1.2 Langkah kerja rangkaian hidrolik aktuator motor ganda 1


1. Siapkanalat-alat/komponenhidrolik.
2. Pasang komponen hidrolik sesuai dengan gambar kerja pada meja kerja.
3. Hidupkan motor/pompa.

Program Studi D-III Teknik Mesin 25


MODUL PRAKTIKUM HIDROLIK I

4. Lakukan pengamatan terhadap tekanan (pressure gauge), pergerakan motor,


dan katup pengatur kecepatan satu arah.

4.1.3 Gambar kerja rangkaian hidrolik aktuator motor ganda 1

Gambar 22 Rangkaian hidrolik dengan aktuator motor ganda 1

4.1.4 Prinsip kerja rangkaian hidrolik aktuator motor ganda 1


Awalnya motor listrik penggerak pompa telah aktif, sehingga pompa menekan fluida
cair mengalir melalui selang ke sistem rangkaian. Pada saat keluar dari power pack
selang mengalami percabangan, dimana fluida cair ada yang masuk ke pressure
relief valve dan ada juga yang masuk langsung ke katup arah 4/2 dengan tuas dan
pegas di saluran P.
Apabila tuas tidak digerakkan,maka katup arah 4/2 dengan tuas dan pegas dalam
keadaan normal. Di katup arah 4/2 dengan tuas dan pegas, fluida cair diarahkan

Program Studi D-III Teknik Mesin 26


MODUL PRAKTIKUM HIDROLIK I

mengalir dari saluran P ke saluran B dan selanjutnya fluida cair tersebut keluar dari
katup arah 4/2 dengan tuas dan pegas melalui selang mengalir ke saluran di sisi
bagian kanan motor hidrolik, maka motor hidrolik akan berputar searah jarum
jam(Gambar 37).

Gambar 23 Motor hidrolik akan berputar searah jarum jam

Sebaliknya apabila tuas digerakkan, maka katup arah 4/2 dengan tuas dan
pegas akan mengarahkan fluida cair dari saluran P ke saluran A. Selanjutnya fluida
cair mengalir melewati katup pengatur kecepatan satu arah. Pada katup ini
kecepatan dari fluida cair dapat diatur dengan metode penyempitan (Throttling).
Melalui media selang, fluida cair dari katup pengatur kecepatan satu arah memasuki
sisi kiri motor hidrolik, sehingga motor hidrolik akan berputar berlawanan arah
jarum jam (Gambar 38).

Gambar 24 Motor hidrolik akan berputar berlawanan arah jarum jam

Program Studi D-III Teknik Mesin 27

Anda mungkin juga menyukai