Anda di halaman 1dari 7

Laser Beam Welding

Pengertian laser beam welding

Pada mulanya, sinar laser tidak dimaksudkan untuk mengelas, biasanya dugunakan untuk
keperluan metrologi (pengukuran), termasuk untuk mengukur/menguji kelurusan, kerataan,
kesikuan dan kedataran suatu benda. Sinar laser dapat memancarkan berkas dengan diameter
sekitar 10 mm berwarna merah dan sinarnya visibel, artinya dapat dilihat oleh mata
telanjang.Karena intensitas panas yang begitu tinggi, maka sinar laser dapat digunakan untuk
pekerjaan pengelasan dan karena energi yang dipindahkan dalam bentuk berkas cahaya, maka
laser dapat digunakan dalam media yang transparan tanpa mengenai benda kerja nya.

Proses laser beam welding

Pada proses pengelasan, energi diteruskan dalam bentuk pulsa dan bukan sebagai berkas
sinar yang kontinu. Berkas cahaya dengan intensitas panas tinggi itu dibuat terpusat pada benda
kerja yang akan di las, sehingga mampu menghasilkan peleburan (fusion) pada permukaan benda
kerja yang akan dilas.Untuk persiapan pengelasan, termasuk penyetelan peralatan utama dan
penunjang, memerlukan banyak waktu, maka tipe pengelasan jenis ini tergolong lambat.
Penggunaan nya relatif terbatas,

Proses Laser beam welding (LBW) menggunakan sumber energy yang tinggi untuk
menghasilkan sebuah paduan las. LBW mampu memfokuskan sinar dalam area yang kecil
sehingga kerapatannya sangat tinggi. Sinar dapat lansung dibentuk, diarahkan, dan difokuskan ke
benda kerja. Oleh sebab itu, proses ini cocok untuk pengelasan dengan sambungan dangkal dan
sempit.
LBW memiliki kualitas yang baik, distorsi yang minimum, kekuatan las yang tinggi,
bebas dari porositas, dan hasilnya ulet. Material yang mampu di las dengan metode ini di
antaranya aluminum, titanium, logam besi, tembaga, supperalloy, dan logam keras.

Beberapa keuntungan LBW dibandingkan EBW di antaranya :


Tidak memerlukan kondisi vakum dan sinar dapat ditransmisikan melalui udara. Sinar LASER
dapat dibentuk, dimanipulasi, dan difokuskan dengan mudah ke benda kerja, Sinar tidak
menghasilkan sinar-X
PERHITUNGAN LAS

Mengetahui ukuran titik fokus sangat membantu dalam menghitung kepadatan


energi pada permukaankerja.For a fundamental mode (TEM00) beam: S = ( 4λ / ) × ( F / D)
dimana:
Dalam melakukan las laser, optik untuk memfokuskan sinar laser untuk ukuran yang
diinginkandiperlukan.S = Focused Spot Diameter
λ = Laser Wavelength
F = Focal Length of Objective Lens
D = Diameter of Laser Beam
For a multimode beam:
S=F·Φ
dimana:
F = Focal Length of Objective Lens
Φ = Laser Beam Divergence
Bila diasumsikan bagian yang akan dilas sebagai padat semi-tak terbatas, dengan fluks
panas insidenkonstan, maka distribusi temperatur sebagai fungsi dari kedalaman ke dalam
bahan diberikan oleh:T(x,t) = (2E/K) × [(kt/ )½× exp(-x2/4kt) - (x/2)erfc(x/2(kt)½)]
dimana:
T(x,t)=Temperature at a distance x below the work surface, at a time t after start of constant heat
input
E = constant heat flux input
K = thermal conductivity
k = thermal diffusivity
x = depth below surface
t = time after start of heat flux input
erfc = complimentary error function
and at the surface (x=0), the temperature rise will be:
T(x,t)x=0 = (2E/K) × (kt/ )½

FAKTOR LASER WELDING


Table 1. Laser Welding Applications Guideline

Material Comments

Aluminum 1100 Welds well; no cracking problem or transformation

Aluminum 2219 No cracks; no filler metal required

Aluminum 2024/5052/6061 Requires filler metal of 4047 Al to make hermetic, crack-free welds

Cu-Zn Brasses Out-gassing of Zn prevents good welds

Alloys containing higher percentages of alloying agents weld better


Beryllium Copper
due to lower reflectivity

High reflectivity may crease uneven welds; for material less than
Copper
0.01" thick, coating may enhance weldability

Hastelloy-X Requires high pulse rates to prevent hot-short cracking

Usually welds brittle; welds may be acceptable where high strength


Molybdenum
is not required

Inconel 625 Some tendency for porosity in deep welds

Monel Good ductile welds; good penetration

Nickel Must be cleaned; good ductile welds and penetration

Good welds with carbon content under 0.25%; for greater carbon
Steel, Carbon
content, may be brittle and crack

Steel, Galvanized Severe Zn boil-off causes porosity

Steel, 300 Stainless Welds well, except 3030 and 303SE, which crack

Generally welds somewhat brittle; may require pre- and post-weld


Steel, 400 Stainless
heat treating

Steel, 17-4PH Stainless Needs post-weld heat treating to strengthen

Tantalum Ductile welds; special precautions against oxidation required


Titanium Ductile welds; special precautions against oxidation required

Tungsten Brittle welds; requires high energy

Zirconium Ductile welds; special precautions against oxidation required.

Anda mungkin juga menyukai