Anda di halaman 1dari 15

STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA

PROGRAM STUDI NERS


TAHUN AKDEMIK 2018/2019
FORMAT ASKEP KELUARGA NANDA NOC, NIC & SDKI
DENGAN PENDEKATAN 5 TUGAS KESEHATAN KELUARGA

A. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


I. Analisa dan sintesis data
NO DATA PENYEBAB MASALAH

1 Subjektif : - Pola makan tidak Nyeri akut b/d


- Pasien mengeluh terjaga sehingga agen pencedera
nyeri pada jari terjadi fisik
kakinya penumpukan kadar
asam
Objektif : - Mengkonsumsi
- Pasien nampak obat-obatan yang
meringis mengandung
- Pasien nampak diuretik serta
memegangi jari aspirin
kakinya - Adanya riwayat
keluarga/
keturunan
- Kurangnya
pengeluaran asam
urat melalui ginjal
2 Subjektif : - Terganggunya Intoleransi
- Pasien mengeluh aktivitas sehari- aktivitas b/d
sulit beraktivitas hari imobilitas
saat nyeri pada - Akibat persendian (kesulitan
jari kakinya yang terganggu berjalan akibat
timbul - Berlebihnya sisa nyeri pada jari
metabolismedari kaki)
Objektif zat purin yang
- Pasien nampak berasal dari
lemah makanan
- Pasien nampak
lebih sering
duduk
3 Subjektif : - Lambatnya Resiko jatuh
- Pasien mengeluh kesadaran akan
saat berjalan kondisinya
kadang tidak - Adanya tekanan
seimbang akibat pada sendi pada
nyeri pada kaki tubuh akibat
kelebihan purin
Objektif : - Ketidak
- Pasien nampak seimbangan untuk
sulit untuk berdiri bergerak
- Pasien nampak
sulit untuk
berjalan
- TTV
TD :
N :
S :
RR :

II. Perumusan diagnosa keperawatan

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri aku b/d agen penceera fisik
2. Intoleransi aktivitas b/d imobilitas
3. Resiko jatuh

III. Penilaian (scoring) diagnosa keperawatan

NO.DX KRITERIA SKOR PEMBENARAN


1. a. Sifat masalah: Aktual 3/3 X 1= 1
b. Kemungkinan masalah dapat
diubah: Mudah 2/2 X 2= 2

c. Potensi masalah untuk di


cegah: Tinggi 3/3 X 1= 1

d. Menonjolnya masalah: Harus


segera ditangani 2/2 X 1= 1
Total Skor 5

2. a. Sifat masalah : Aktual 3/3 X 1= 1

b. Kemungkinan masalah 1/2 X 2= 1


dapat diubah: Sebagian
c. Potensi masalah untuk
dicegah : Tinggi 3/3 X 1= 1

d. Menonjolnya masalah :
Harus segera ditangani 2/2 X 1= 1
Total Skor 4
3. a. Sifat Masalah : Resiko 2/3 X 1=
2/3
b. Kemungkinan masalah dapat
diubah : Sebagian 1/2 X 2= 1

c. Potensi masalah untuk dicegah:


Tinggi 3/3 X 1= 1
d. Menonjolnya masalah: Segera 2/2 X 1= 1
Total Skor 3 2/3

IV. Prioritas diagnosa keperawatan

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN SKOR


1 Nyeri aku b/d agen penceera fisik 5
2 Intoleransi aktivitas b/d imobilitas 4
(kesulitan berjalan akibat nyeri pada jari
kaki)
3 Resiko jatuh 3 2/3

B. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DATA DIAGNOSA TUJUAN NIC


KEPERAWATA
N
Subjektif : Nyeri aku b/d Setelah melakukan A . Observasi
agen penceera tindakan keperawatan 1 . Identifikasi lokasi,
- Pasien fisik keluarga dapat : karakteristik, durasi,
mengeluh a. Keluarga mampu frekuensi, kualitas,
nyeri pada mengenal masalah intensitas nyeri
jari kakinya manajemen nyeri
2 . Identifikasi respons
Objektif : b. Keluarga mampu nyeri non verbal
- Pasien memutuskan
nampak penyebab nyeri 3 . Identifikasi
meringis pada anggota pengaruh nyeri pada
- Pasien keluarga kualitas hidup
nampak
memegangi c. Keluarga mampu B . Terapeutik
jari kakinya merawat anggota 1 . Berikan teknik
keluarga yang nonfarmakologis
mengalami untuk mengurangi rasa
gangguan nyeri nyeri

d. Keluarga mampu C . Edukasi


memodifikasi 1 . Jelaskan penyebab,
lingkungan yang periode, dan pemicu
memperberat rasa nyeri
nyeri
2 .Jelaskan strategi
e. Keluarga mampu meredakan nyeri
memanfaatkan
fasilitas pelayanan
kesehatan terdekat

Subjektif : Intoleransi Setelah melakukan A . Observasi


- Pasien aktivitas b/d tindakan keperawatan 1. Monitor lokasi
mengeluh imobilitas keluarga dapat : dan
sulit (kesulitan a. Keluarga mampu ketidaknyamanan
beraktivitas berjalan akibat mengenal masalah selama melakukan
saat nyeri nyeri pada jari intoleransi aktivitas
pada jari kaki) aktivitas B . Terapeutik
kakinya b. Keluarga mampu 1. Lakukan latihan
timbul memutuskan rentang gerak
aktivitas yang pasif atau aktif
Objektif seperlunya pada
- Pasien anggota keluarga 2. Berikan aktivitas
nampak c. Keluarga mampu distraksi yang
lemah merawat anggota menenangkan
- Pasien keluarga yang
nampak mengalami 3. Fasilitasi duduk di
lebih sering gangguan aktivitas sisi tempat tidur,
duduk d. Keluarga mampu jika tidak dapat
memodifikasi berpindah atau
lingkungan yang berjalan
dapat memperberat
aktivitas anggota C . Edukasi
keluarga 1. Ajarkan strategi
e. Keluarga mampu koping untuk
memanfaatkan mengurangi
fasilitas pelayanan kelelahan
kesehatan terdekat

Subjektif : Resiko jatuh Setelah dilakukan A. Observasi


- Pasien tindakan keperawatan 1. Identifikasi faktor
mengeluh keluarga dapat : resiko jatuh
saat
berjalan a. Keluarga mampu B. Edukasi
kadang mengenal masalah 1. Anjurkan
tidak resiko jatuh pada menggunakan
seimbang anggota keluarga alas kaki yang
akibat nyeri b. Keluarga mampu tidak licin
pada kaki memutuskan 2. Anjurkan
pencegahan jatuh berkonsentrasi
pada anggota untuk menjaga
Objektif : keluarga keseimbangan
- Pasien c. Keluarga mampu tubuh
nampak merawat anggota 3. Anjurkan
sulit untuk keluarga yang melebarkan jarak
berdiri beresiko jatuh kedua kaki untuk
- Pasien d. Keluarga mampu meningkatkan
nampak memodifikasi keseimbangan
sulit untuk lingkungan yang saat berdiri
berjalan beresiko jatuh
- TTV terhadap anggota
TD : keluarga
N : e. Keluarga mampu
S : memanfaatkan
RR : fasilitas pelayanan
kesehatan terdekat

C. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 1.

NO.TGL & DIAG KEP. IMPLEMENTASI EVALUASI


WAKTU FORMATIF
1. Nyeri aku b/d agen A . Observasi S : Pasien mengatakan
penceera fisik 1. Mengidentifikasi masih merasakan nyeri
lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, P : Meningkatnya asam
kualitas, intensitas urat
nyeri
Hasil : Lokasi nyeri di Q : Seperti tertusuk-tusuk
jari kaki hingga betis,
karakteristik seperti R : Pada jari kaki sampai
tertusuk-tusuk, hilang betis
timbul dengan skala
S : Skala nyeri 5(sedang)
nyeri 5 (sedang)
T : Hilang timbul
2. Identifikasi respons
nyeri non verbal
Hasil : Nyeri dirasakan
meski tidak disentuh O : Pasien masih
nampak meringis
3. Mengidentifikasi
pengaruh nyeri pada A : Masalah belum
kualitas hidup teratasi
Hasil : Dengan adanya
rasa nyeri maka P : Lanjutkan intervensi
aktivitas pasien
terganggu A. Observasi
1. Identifikasi lokasi,
B . Terapeutik karakteristik,
1. Memberikan teknik durasi, frekuensi,
nonfarmakologis untuk kualitas, intensitas
mengurangi rasa nyeri nyeri
Hasil : Keluarga serta 2. . Identifikasi
pasien tidak merespon respons nyeri non
dan melakukan teknik verbal
yang diberikan 3. Identifikasi
pengaruh nyeri
pada kualitas hidup
C . Edukasi
1. Menjelaskan B . Terapeutik
penyebab, periode, dan 1. Berikan teknik
pemicu nyeri nonfarmakologis
Hasil :Setelah untuk mengurangi
dijelaskan mengenai rasa nyeri
penyebab asam urat
serta nyeri, keluarga C . Edukasi
masih belum menjaga 1. Jelaskan
pola makan sehingga penyebab, periode,
masih memicu rasa dan pemicu nyeri
nyeri
2. .Jelaskan strategi
2. Menjelaskan strategi meredakan nyeri
meredakan nyeri 3. Anjurkan
Hasil : Keluarga masih memonitor rasa
acuh akan strategi yang nyeri secara
diberikan dengan mandiri
(kompres air hangat)
2. Intoleransi aktivitas S : Pasien mengatakan
b/d imobilitas A . Observasi masih sulit berjalan
(kesulitan berjalan 1. Memonitor lokasi dan akibat nyeri pada jari
akibat nyeri pada ketidaknyamanan kakinya
jari kaki) selama melakukan
aktivitas O : Pasien nampak
Hasil : Nyeri pada jari su;lit berdiri
kaki hingga betis yang
menyebabkan pasien A : Masalah belum
sulit berjalan teratasi

B . Terapeutik P : Lanjutkan intervensi


1. Melakukan latihan A . Observasi
rentang gerak pasif 1. Monitor lokasi dan
atau aktif ketidaknyamanan
Hasil : Saat nyeri selama melakukan
muncul pasien susah aktivitas
untuk menggerakkan B . Terapeutik
anggota tubuh yang 1. Lakukan latihan
terasa ngilu rentang gerak pasif
atau aktif
2. Memberikan aktivitas
distraksi yang 2. Berikan aktivitas
menenangkan distraksi yang
Hasil : Mengalihkan menenangkan
rasa nyeri dengan cara
berbincang sembari 3. Fasilitasi duduk di
menenangkan pasien sisi tempat tidur,
jika tidak dapat
3. Memfasilitasi duduk di berpindah atau
sisi tempat tidur, jika berjalan
tidak dapat berpindah
atau berjalan C . Edukasi
Hasil : Pasien duduk di 1. Ajarkan strategi
kursi saat rasa nyeri koping untuk
muncul sehingga tidak mengurangi
dapat berjalan untuk kelelahan
sementara waktu

C . Edukasi
1. Mengajarkan strategi
koping untuk
mengurangi kelelahan
Hasil : Pasien masih
terus melaksanakan
aktivitasnya seperti
biasa dengan seharian
berkebun meskipun
disarankan untuk
banyak istirahat

3. Resiko jatuh A. Observasi S : Pasien dapat berdiri


1. Mengidentifikasi dengan sangat hati-hati
faktor resiko jatuh O : Pasien nampak
Hasil : Spontannya dapat berdiri
rasa nyeri pada jari
kaki A : Masalah belum
teratasi
B. Edukasi
1. Menganjurkan P : Lanjutkan intervensi
menggunakan alas kaki
yang tidak licin 1. Identifikasi faktor
Hasil : Pasien tidak resiko jatuh
menggunakan alas kaki
saat di dalam rumah

2. Menganjurkan
berkonsentrasi untuk
menjaga keseimbangan
tubuh
Hasil : Pasien lebih
berhati-hati saat jalan

3. Menganjurkan
melebarkan jarak
kedua kaki untuk
meningkatkan
keseimbangan saat
berdiri
Hasil : Pasien dapat
mendengarkan anjuran
tersebut

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KE 2

NO.TGL & DIAG KEP. IMPLEMENTASI EVALUASI


WAKTU FORMATIF
2. Nyeri aku b/d agen A . Observasi S : Pasien mengatakan
pencedera fisik 1. Mengidentifikasi masih merasakan nyeri
lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, P : Meningkatnya asam
kualitas, intensitas urat
nyeri
Hasil : Lokasi nyeri di Q : Seperti tertusuk-tusuk
jari kaki hingga betis,
karakteristik seperti R : Pada jari kaki sampai
tertusuk-tusuk, hilang betis
timbul dengan skala
nyeri 5 (sedang) S : Skala nyeri 5(sedang)

T : Hilang timbul
2. Identifikasi respons
nyeri non verbal
Hasil : Nyeri dirasakan
meski tidak disentuh O : Pasien masih
nampak meringis
3. Mengidentifikasi
pengaruh nyeri pada A : Masalah belum
kualitas hidup teratasi
Hasil : Dengan adanya
rasa nyeri maka P : Lanjutkan intervensi
aktivitas pasien
terganggu B. Observasi
4. Identifikasi lokasi,
B . Terapeutik karakteristik,
1. Memberikan teknik durasi, frekuensi,
nonfarmakologis untuk kualitas, intensitas
mengurangi rasa nyeri nyeri
Hasil : Keluarga serta 5. . Identifikasi
pasien tidak merespon respons nyeri non
dan melakukan teknik verbal
yang diberikan 6. Identifikasi
pengaruh nyeri
pada kualitas hidup
C . Edukasi
1. Menjelaskan B . Terapeutik
penyebab, periode, dan 3. Berikan teknik
pemicu nyeri nonfarmakologis
Hasil :Setelah untuk mengurangi
dijelaskan mengenai rasa nyeri
penyebab asam urat
serta nyeri, keluarga C . Edukasi
masih belum menjaga 4. Jelaskan
pola makan sehingga penyebab, periode,
masih memicu rasa dan pemicu nyeri
nyeri
5. .Jelaskan strategi
2. Menjelaskan strategi meredakan nyeri
meredakan nyeri 6. Anjurkan
Hasil : Keluarga masih memonitor rasa
acuh akan strategi yang nyeri secara
diberikan dengan mandiri
(kompres air hangat)
4. Intoleransi aktivitas S : Pasien mengatakan
b/d imobilitas A . Observasi masih sulit berjalan
(kesulitan berjalan 1. Memonitor lokasi dan akibat nyeri pada jari
akibat nyeri pada ketidaknyamanan kakinya
jari kaki) selama melakukan
aktivitas O : Pasien nampak
Hasil : Nyeri pada jari su;lit berdiri
kaki hingga betis yang
menyebabkan pasien A : Masalah belum
sulit berjalan teratasi

B . Terapeutik P : Lanjutkan intervensi


1. Melakukan latihan A . Observasi
rentang gerak pasif 1. Monitor lokasi dan
atau aktif ketidaknyamanan
Hasil : Saat nyeri selama melakukan
muncul pasien susah aktivitas
untuk menggerakkan B . Terapeutik
anggota tubuh yang 1. Lakukan latihan
terasa ngilu rentang gerak pasif
atau aktif
2. Memberikan aktivitas
distraksi yang 2. Berikan aktivitas
menenangkan distraksi yang
Hasil : Mengalihkan menenangkan
rasa nyeri dengan cara
berbincang sembari 3. Fasilitasi duduk di
menenangkan pasien sisi tempat tidur,
jika tidak dapat
3. Memfasilitasi duduk di berpindah atau
sisi tempat tidur, jika berjalan
tidak dapat berpindah
atau berjalan C . Edukasi
Hasil : Pasien duduk di 1. Ajarkan strategi
kursi saat rasa nyeri koping untuk
muncul sehingga tidak mengurangi
dapat berjalan untuk kelelahan
sementara waktu

C . Edukasi
1. Mengajarkan strategi
koping untuk
mengurangi kelelahan
Hasil : Pasien masih
terus melaksanakan
aktivitasnya seperti
biasa dengan seharian
berkebun meskipun
disarankan untuk
banyak istirahat
3. Resiko jatuh A. Observasi S : Pasien dapat berdiri
1. Mengidentifikasi dengan sangat hati-hati
faktor resiko jatuh O : Pasien nampak
Hasil : Spontannya dapat berdiri
rasa nyeri pada jari
kaki A : Masalah belum
teratasi
B. Edukasi
1. Menganjurkan P : Lanjutkan intervensi
menggunakan alas kaki
yang tidak licin
Hasil : Pasien tidak A. Observasi
menggunakan alas kaki 1. Identifikasi faktor
saat di dalam rumah resiko jatuh

2. Menganjurkan
berkonsentrasi untuk
menjaga keseimbangan
tubuh
Hasil : Pasien lebih
berhati-hati saat jalan

3. Menganjurkan
melebarkan jarak
kedua kaki untuk
meningkatkan
keseimbangan saat
berdiri
Hasil : Pasien dapat
mendengarkan anjuran
tersebut

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KE 3.

NO.TGL & DIAG KEP. IMPLEMENTASI EVALUASI


WAKTU FORMATIF
1. Nyeri aku b/d agen A . Observasi S : Pasien mengatakan
penceera fisik 1. Mengidentifikasi nyeri berkurang dari
lokasi, karakteristik, skala 5 menjadi 3
durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas
nyeri
Hasil : Skala nyeri O : Pasien masih
berkurang menjadi 3 nampak rileks
2. Identifikasi respons A : Masalah teratasi
nyeri non verbal
Hasil : Nyeri dirasakan P : Pertahankan
meski tidak disentuh intervensi
dan tidak terus
menerus

3. Mengidentifikasi
pengaruh nyeri pada
kualitas hidup
Hasil : Dengan
berkurangnya rasa
nyeri maka pasien
daoat melakukan
aktivitas dengan
normal

B . Terapeutik
1. Memberikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Hasil : Keluarga serta
pasien dapat merespon
apa yang disampaikan
dengan kompres air
hangat pada jari kaki
pasien

C . Edukasi
1. Menjelaskan
penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
Hasil :Setelah
dijelaskan mengenai
penyebab asam urat
serta nyeri, keluarga
dapat memperbaiki
pola makannya
2. Menjelaskan strategi
meredakan nyeri
Hasil : Keluarga serta
pasien mengompres air
hangat untuk
meredakan nyeri

2. Intoleransi aktivitas S : Pasien mengatakan


b/d imobilitas A . Observasi dapat berjalan dengan
(kesulitan berjalan 1. Memonitor lokasi dan baik
akibat nyeri pada ketidaknyamanan
jari kaki) selama melakukan O : Pasien nampak
aktivitas tidak begitu kesulitan
Hasil : Nyeri pada jari untuk berdiri
kaki pasien berkurang
sehingga dapat A : Masalah teratasi
kembali berjalan
dengan baik P : Pertahankan
intervensi
B . Terapeutik
1. Melakukan latihan
rentang gerak pasif
atau aktif
Hasil : Pasien
merentangkan kakinya
2. Memberikan aktivitas
distraksi yang
menenangkan
Hasil : Mengalihkan
rasa nyeri dengan cara
berbincang sembari
menenangkan pasien

3. Memfasilitasi duduk di
sisi tempat tidur, jika
tidak dapat berpindah
atau berjalan
Hasil : Pasien lebih
sering duduk dan
beristirahat

C . Edukasi
1. Mengajarkan strategi
koping untuk
mengurangi kelelahan
Hasil : Pasien
mengurasi aktivitas
yang berat seperti
berkebun terlalu lama

3. Resiko jatuh A. Observasi S : Pasien dapat berdiri


1. Mengidentifikasi dengan sangat hati-hati
faktor resiko jatuh O : Pasien nampak
Hasil : Pasien tidak dapat berdiri
lagi mengalami resiko
jatuh karena merasa A : Masalah teratasi
nyerinya sudah
berkurang P : Pertahankan
B. Edukasi intervensi
1. Menganjurkan
menggunakan alas kaki
yang tidak licin
Hasil : Pasien tidak
menggunakan alas kaki
saat di dalam rumah
2. Menganjurkan
berkonsentrasi untuk
menjaga keseimbangan
tubuh
Hasil : Pasien lebih
berhati-hati saat jalan

3. Menganjurkan
melebarkan jarak
kedua kaki untuk
meningkatkan
keseimbangan saat
berdiri
Hasil : Pasien dapat
mendengarkan anjuran
tersebut

D. EVALUASI SUMATIF
TGL & NO. DIAG KEP. EVALUASI SUMATIF
WAKTU
1. Nyeri aku b/d agen S : Pasien mengatakan nyeri berkurang
penceera fisik dari skala 5 menjadi 3

O : Pasien masih nampak rileks

A : Masalah teratasi

P : Pertahankan intervensi

2. Intoleransi aktivitas b/d S : Pasien mengatakan dapat berjalan


imobilitas (kesulitan dengan baik
berjalan akibat nyeri
pada jari kaki) O : Pasien nampak tidak begitu kesulitan
untuk berdiri

A : Masalah teratasi

P : Pertahankan intervensi

3. Resiko jatuh S : Pasien dapat berdiri dengan sangat


hati-hati
O : Pasien nampak dapat berdiri

A : Masalah teratasi

P : Pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai