Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENYAJIAN PERTEMUAN XIV

SUB BAB 8.5 – 8.7

DISUSUN OLEH :
Nama : Amelisa S.W. Angkat
NPM : 16150121
Mata Kuliah : Statistika Matematika
Grup : D
Prodi : Pendidikan Matematika
Dosen Pengasuh : Dr. Hotman Simbolon, MS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
MEDAN
2019
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Satuan Pendidikan : Strata Satu (S1)
Mata Kuliah : Statistika Matematika
Semester : VI (Enam)
Materi Pokok : Beberapa Sebaran Peluang Kontinu
Alokasi Waktu : 3 × 50 menit

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan, pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah dan menalar, menguji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara
mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
Setelah menerima pelajaran, mahasiswa diharapkan memahami sebaran
beta,student, dan sebaran F.
C. Indikator.
1. Dapat mencari peluang, rata-rata dan varians kejadian yang dimiliki
sebaran beta.
2. Dapat menentukan sebaran dengan menggunakan transfortasi F.
3. Menginterpretasi angka t dalam table sebaran t dengan konsep sebaran
t.
4. Mampu menurunkan sebaran F dengan transformasi F.
5. Dapat menggunakan table sebaran F dan menginterpretaasikannya.

D. Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajar materi ini mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mencari peluang, rata-rata dan varians kejadian yang dimiliki sebaran
beta.
2. Menentukan sebaran dengan menggunakan transfortasi F.
3. Menginterpretasi angka t dalam table sebaran t dengan konsep sebaran
t.
4. Mampu menurunkan sebaran F dengan transformasi F.
5. Menggunakan table sebaran F dan menginterpretaasikannya

E. Materi Pembelajaran :
8.5 Sebaran Beta
8.6 Sebaran Student
8.7 Sebaran F

F. Metode pembelajaran
1. Ceramah ( Dosen menjelaskan secara langsung)
2. Diskusi ( Dosen dan mahsiswa saling mendiskusikan permasalahan bila
ada ditemukan)
G. Media Pembelajaran :
Media visual ( rangkuman materi, contoh soal dan penyelesaian serta
panduan menjawab soal.

H. Sumber Belajar
Buku paket “Statistika Matematika I” oleh Drs. Hotman Simbolon, MS

I. Langkah- langkah pembelajaran :


1. Pendahuluan
a. Ibadah singkat
b. Menyiapkan mahasiswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti
pembelajaran
c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai
d. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai
silabus.
2. Kegiatan Inti
a. Sikap
1) Mahasiswa didorong untuk senantiasa menerima informasi yang
disampaikan oleh dosen.
2) Mahasiswa diperintahkan untuk menjalankan tanggungjawab yang
diberikan baik dalam bentuk tugas individu maupun kelompok.
3) Mahasiswa diharapkan untuk saling menhargai, apabila terjadi
perbedaan pendapat baik dengan sesama mahasiswa maupun
dosen.
4) Mahasiswa diminta untuk memahami dengan seksama dan
sungguh-sungguh semua informasi yang diberikan.

b. Pengetahuan
1) Mengetahui : Mahasiswa diberi informasi terkait materi
yang ingin disampaikan dosen.
.
2) Memahami : Memerintahkan mahasiswa untuk
membaca atau memperhatikan informasi
yang diberikan dengan seksama dan
sungguh-sungguh.

3) Menerapkan : Dosen memberikan beberapa contoh


permasalahan terkait dengan materi.

4) Menganalisis : Mahasiswa diminta untuk melakukan


analisa terhadap permasalahan yang
diberikan tentang cara terbaik untuk
menyelesaikan masalah tersebut dengan
teman terdekat yang berada disampingnya
(kanan, kiri, depan atau belakang) kemudian
mendiskusikan hasilnya.

5) Mengevaluasi : Dosen memberikan beberapa permasalahan


terkait materi untuk diselesaikan secara
individual serta dikumpulkan dalam waktu
yang telah ditetapkan.

6) Mencipta : Mahasiswa diajarkan bagaimana


permasalahan terkait materi dibuat dan
kemudian meminta siswa untuk membuat
permasalahan yang identik berserta
penyelesaiannya dalam bentuk tugas mandiri
yang terstruktur.

c. Keterampilan
1) Mengamati : Mahasiswa diminta menggunakan panca
indera yang dimilikinya ketika ada informasi
terkait materi yang disampaikan dosen.

2) Menanya : Mahasiswa diminta menggunakan konsep


5W1H (what, who, why, when, where, and
how) untuk memahami informasi terkait
materi.

3) Mencoba : Mahasiswa diminta untuk mencoba


menyelesaikan permasalahan yang
diberikan, baik secara individual maupun
berdiskusi dengan teman terdekat yang
berada disampingnya (kanan, kiri, depan
atau belakang) sesuai dengan jenis tugas
yang diberikan.

4) Menalar : Mahasiswa diminta untuk berpikir kreatif


tentang bagaimana suatu permasalahan
terkait materi diajukan dan diciptakan.

5) Menyaji : Mahasiswa diminta untuk menyajikan


hasil pekerjaan atau percobaan dalam
menyelesaikannya masalah dengan berbagai
informasi dan strategi dengan teman terdekat
yang berada disampingnya (kanan,kiri,
depan atau belakang) maupun teman sekelas.

6) Mencipta : Mahasiswa diminta membuat permasalahan


terkait materi beserta penyelesaiannya.
3. Penutup
a. Melakukan refleksi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan
hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama
menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil
pembelajaran yang telah berlangsung.
b. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
c. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas,
baik tugas individual maupun kelompok.
d. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya.

J. Uraian Materi
BEBERAPA SEBARAN PELUANG KONTINU
8.5 SEBARAN BETA
Nama sebaran ini dihubungkan dengan fungsi gamma, yang didefenisikan
untuk parameter α >0 dan β >0. Sedangkan fungsi beta itu sendiri didefenisikan
sebagai berikut;

 x 1  x
1  1
 1
B(α, β) = dx
0

Atau dapat ditulis dengan fungsi gamma :


    
B(α, β) =
    
D.8.9 Defenisi : Suatu sebaran dinyatakan sebaran beta jika untuk parameter α
>0 dan β>0 fungsi padatnya :
       1
x 1  x  ,0  x  1
 1

     
F(x) = 


o.unuk x lainnya
Dari defenisi di atas dapat diturunkan suatu teorema yaitu:
T.8.13 Teorema : Rataan dan varians sebaran beta adalah :
 
 dan  2 
          1
2
Bukti:
       1
  EX    x 1  x  dx
 1
     

     1  1
= 
     0

x x 1  x  dx
 1

    
 x 1  x
1  1

= dx
     0

        1  
=
        1   
       
=
     (   )    


 
    
E (X 2 ) =
     0
1
x
2
x  1
1  x  1 dx

    
  x 1  x dx
1  1
 1
=
     0

        2  
=
        2   
       1    
=
       1          
   1
=
       1
 2  E  X   2  E X 2    2

   1
2
  
= -  
       1     
   1 2
= -
       1    2
   1     2     1
= 
   2     1    2     1
 3   2   2      3   2    2
=
   2     1

2 
        1
2

Bentuk kurva tergantung dari α dan β. Jika :


1. α<1 dan β≥1 kurva berbentuk J terbalik
2. β<1 dan α≥1 kurva berbentuk J
3. α, β<1, kurva berbentk U
4. α dan β >1 maka kurva berbentuk lonceng dengan satu modus x=(α-1)/(
α+β-2)
5. α = β maka kurva simetrik

8.6 SEBARAN STUDENT T


Dari suatu sebaran sample acak berukuran n≥30 nilai  2 (varians
populasi peubah acaknya) dapat ditaksir dengan pendekatan nilai S 2 (varians

x
sample acak) dan sebaran statistic secara pendekatan menyebar normal
S
n
baku Z
Bila n < 30 nilai S 2 berubah cukup besar dari sample ke sample dan tidak
menyebar normal baku. Anggaplah suatu sample acak berasal dari peubah acak

x x
normal, dan misalkanlah statistika t dinyatakan t = dan dengan Z =
S 
n n

x

n Z
,V= (n-1) S / 
2 2
maka T = 
2
S V
 n  1
D.8.10 Defenisi : Suatu sebaran yang komponennya Z peubah acak normal,
dan V peubah acak chi kwadrat berderajat bebas v, dimana Z dan V
bebas, sehingga peubah acaknya :
Z
T=
V
v
Disebut sebaran student t.
Pada sebaran ini v tergantung pada n yaitu besar sample, dimana v = n – 1. Dari
defenisi ini dapat diturunkan suatu teorema yaitu :
Z
T.8.14 Teorema : Sebaran t dengan peubah acak T = mempunyai
V
v
 1 2 v 1
 12 v  1  t 2 
fungsi padat : h(t) = 1   ,-∞ < t < ∞
  12 v  v   v 
Contoh :
Seorang laboratoran ahli fisika yakni bahwa rataan penggunaan benang
gantungan bandul pada percobaan supaya jangan terdapat kekeliruan sekitar 800
jam. Dia akan tetap menggunakan benang – benang sejenis apabila hanya 5% dari
benang yang digunakan tidak memenuhi syarat lagi. Pada suatu saat ahli tersebut
ragu karena makin sering terdapat kekeliruan dalam penarikan keputusan, lalu ia
memiih sample n = 50 benang, ternyata rataan lama benang bias terpakai dengan
_
baik adalah x = 792 jam dan S = 55 jam. Apakah ahli tersabut masih
mempertahankan penggunaan benang sejenis?
Jawab :
Ahli akan bertahan menggunakan benang bila kekeliruan adalah 5 % ini
berarti bahwa apabila nilai t berada di antara t 2,5% dan t 0 ,975% dengan derajat bebas

49, yaitu  t 0,975; 49  t  t 0,975; 49  -2,01< t < 2,01.


_
792  800
Rataan sample x = 792 jam sehingga nilai t = = -1,029 nilai t
55
50
berada di antara -2,01< t < 2,01. Kesimpulannya ahli tersebut masih bertahan
menggunakan benang sejenis dalam percobaan bandul.
8.7 SEBARAN F
Sebaran kontinu lain yang cukup penting dalam Statistik adalah sebaran F
yang diturunkan dari dua peubah acak yang masing-masing menyebar chi
kwadrat. Kedua peubah acak ini mempunyai dua buah nilai derajat bebas,
sehingga sebaran baru F juga akan dibicarakan dalam dua derajat bebas.Peubah
acak F merupakan hasil perbandingan antara dua hasil bagi peubah dengan derajat
bebasnya sebagaimana didefenisikan sebagai berikut:
D.8.11 Defenisi : Misalkan x dan y dua peubah acak bebas menyebar chi
kwadrat dengan derajat bebas v 1 ,v 2 berturut-turut, sebaran yang peubah
acaknya :
x
v1
F= y
disebut sebaran F.
v2

Dari defenisi di atas dapat diturunkan suatu teorema seperti berikut :


T.8.15 Teorema : Sebaran F mempunyai fungsi padat h(f; v 1 ,v 2 ) =

a.
 
 12 v1  v2  v1
1
2 v1
v2
1
2 v2

f
1
2 ( v 2)
v2  v1 f  1
2 v1 v2 
,f > 0
 v1  v2 
b. 0, untuk f lainnya
v 1 ,v 2 adalah derajat bebas.

Catatan : Ada penulis menunjukan f  dengan derajat bebas v 1 dan v 2 dengan


symbol

f  (v 1 ,v 2 ) atau f  ,v1 ,v2 sedang dalam tulisan ini digunakan f  ;v1 ,v2 atau f  ;v1 vs v2

1
T.8.16 Teorema : f1 ;v1 ,v2 
f  ;v1 ,v2

Bukti :
Jika X dan Y sample acak yang menyebar chi kwadrat dengan derajat
y

bebas v 1 dan v 2 berturut maka menurut defenisi D.8.11 F’ = 1 


v2
juga
F x
v1

menyebar F dengan derajat bebas v 1 ,v 2 .


1 1 
 
P F  f  ;v1 ,v2    P   
 F f  ;v1 ,v2 

 
P F '  f1 ;v1 ,v2  1   
1
f  ;v1 ,v2

1
f1 ;v1 ,v2 
f  ;v1 ,v2

Contoh :

F0,95; 29,10  1  1
f 0, 05;10, 29 2,18  0,459

2 2
T.8.17 Teorema : Jika S1 dan S 2 berturut varians sample acak

berukuran n1 dan n 2 , diambil dari dua poulasi normal dengan

varians  1 dan  2 ,maka :


2 2

 2
S1
2

 
2
2 2
1 S2

Menyebar F dengan derajat bebas n1 -1 dan n 2 -1

Bukti : Menurut teorema T.8.10.b. berlaku


n1  1S12 menyebar khi kwadrat dengan derajat bebas n1 -1
 12

n2  1S 2 2 menyebar khi kwadrat dengan derajat bebas n 2 -1


 22
Sehingga menurut defenisi D.8.11.
n  1S 
1 1
2

 12 S1
2

n1  1  12  2 2 S1 2
 
n 2  2 S 2
2
 S2
2
 12 S 2 2
, menyebar F dengan derajat

 22  22
n2  1

bebas n1 -1 dan n 2 =1
Contoh 8.15:
2 2
Bila S1 dan S 2 menyatakan varians sample acak ukuran n1 =25 dan

n 2 = 31, diambil dari dua populasi normal masing-masing dengan

varians  1 = 10 dan  2 = 15 .Hitunglah P( S1 / S 2 )>1,26.


2 2 2 2

Jawab :
 2 2 S1 2 15S1 2 S1 2 15
F   .
 1 2 S 2 2 10S 2 2 S 2 2 10

S2   S 2 10 
P 1 2  1,26   P 1 2  .1,89   PF  1,89   0,05
 S2   S2 15 

K. Penilaian hasil belajar


1. Sikap (kehadiran)
2. Keterampilan (selama proses belajar)
3. Penilaian tugas saat selesai memberi materi atau saat diakhir
pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai