BEKAS - BEKAS Karya Agustinus Mulyono Widyatama
BEKAS - BEKAS Karya Agustinus Mulyono Widyatama
Oleh :
Agustinus Mulyono Widiyatama
Taman Budaya Yogyakarta 2008
Di ketik ulang oleh
Ma’rifatul Latifah, mahasiswa Sendratasik Konsentrasi drama
Surabaya 2018
SANDIWARA
SATU BABAK
BEKAS – BEKAS
Terminal ini pernah memberi hidup tukang – tukang calo, pemilik warung
empek – empek, pemilik kendaraan bersama sopir dan kernetnya, pencari punting
rokok, pelacur, calo, jambret, pencopet, bentuk kebijaksanaan bisik bisik.
Sebuah warung yang masih betahan menempel tembok ujung pada gerbang
kuna. Penghuni warung itu seorang perempuan lebih muda dan seorang laki – laki.
Warung itu masih bertahan karena pengunjungnya masih rajin singgah. Serasa
mereka mempunyai ikatan batin.
Pelanggan tetap itu bukan anak daerah dimana terminal itu berada. Mereka
yang mencoba mengadu nasib di kota ini. tetapi nasibnya seperti terminal kini.
-o-
-- - - -- - - - -- -- - - (amw)- - - - - - - - - - - - -
Para Pelaku
-o-
Adegan : 1
Bu Marto : Kalau ramai kau mau apa? Dan kalau banyak orang kau malah susah.
Yu Yem : Hihihi. Bu Ayu ini. mau mengatakan bahwa saya malas bekerja kan?
Bu Marto : (sudah berada di luar berpakaian rapi, kain kebaya memandang yu
Yem), Kau, jangan ikut – ikutan memanggilku bu Ayu. Kau lihat muka
ini? (sambil memperlihatkan mukanya). Heh, lihat ini. seperti jalan
kehilangan aspal. Aku malu dipangil bu Ayu. Panggil aku bu Marto,
ya.
Yu Yem : Bu Marto?
Bu Marto : (kelihatan ragu – ragu sambil memandang jauh), kau memang benar.
Namaku bukan itu.
Yu Yem : ???????