Anda di halaman 1dari 7

Nama kelompok : Sepdifa Dea R (165020301111034)

Rosa Esti Dwi M B (165020301111036)


Upik Nindi F (165020301111054)

STANDARD SETTING:
ECONOMIC ISSUES
AND
POLITYCAL ISSUES
(William R. Scott, Chapter 12 dan 13)

PENYUSUNAN STANDAR: ISU-ISU EKONOMI

Perluasan dalam hal penyusunan standar adalah merupakan sesuatu yang menantang bagi
akuntan. Banyak aspek produksi informasi perusahaan yang dapat diatur, dan banyak aturan
ini dibuat oleh badan penyusun standar dalam bentuk GAAP. Lebih jauh lagi, jumlah aturan
tersebut terus meningkat seiring dengan semakin banyaknya standar akuntansi yang
diumumkan.
Dalam tahun terakhir ini, banyak dari industi membuat aturan dalam pola kerjanya.
Penerbangan, pengangkutan, jasa keuangan, dan telekomunikasi adalah merupakan contoh dari
industrialisasi yang telah diatur secara formal. Kemudian pertanyaan selanjutnya yaitu apakah
aturan yang akan dibuat ini menimbulkan banyaknya kompetensi dan inovasi atau bahkan
sebaliknya bahwa penciptaan aturan baru ini akan menimbulkan kakacauan. Namun
pembahasan mengenai pro dan kontra pada penyusunan standar akan membantu kita dalam
melihat trade off yang telibat dalam mengekspresikan peran penting informasi dalam
lingkungan.

Regulasi Aktivitas Ekonomi


Terdapat banyak contoh dalam regulasi ekonomi perusahaan yang memiliki monopoli
seperti perusahaan listrik, telpon, dan transportasi. Dalam hal ini, regulasi biasanya berbentuk
regulasi tingkat tarif, regulasi tingkat pengembalian modal yang diinginkan atau bahkan
keduanya.
Adapun alasan utama dalam hal regulasi tersebut adalah untuk melindungi individu yang
dalam hal kerugian informasi. Misalnya jika tidak terdapat adanya asimetri informasi dalam
suatu keadaan yang mengakibatkan seluruh tindakan manajer dan informasi dapat diobservasi
oleh semua pihak, sehingga akibatnya yaitu tidak ada kebutuhan untuk melindungi individu
dari konsekuensi pada kerugian informasi.
Akuntansi informasi juga sering digunakan dalam membenarkan regulasi untuk
melindungi diri dari kerugian informasi. Contohnya adalah peraturan mengenai insider tarding
dan regulasi untuk meyakinkan pengungkapan penuh pada prospektus.
Akuntansi juga dipengaruhi oleh regulasi yang dirancang untuk melakukan antisipasi terhadap
asimetri informasi. Peran penting pada akuntansi dan audit adalah untuk melaporkan informasi
yang relevan dan dapat diandalkan, sehingga dengan demikian akan mengurangi asimetri
informasi di antara pihak perusahaan, dan pengguna lainnya. Namun dalam hal ini juga perlu
diingat bahwa peran ini membutuhkan auditor yang kredibel dan kompeten untuk menciptakan
suatu standar pelaporan yang tinggi.
Dalam mempertimbangkan masalah informasi, maka terdapat dua hal yang akan
digunakan sebagai acuan dalam membantu untuk membedakan jenis informasi yang mungkin
dimiliki oleh manajer yaitu kepemilikan/proprietary informasi dan non proprietary informasi.
Proprietary informasi diartikan sebagai informasi yang jika dikeluarkan maka akan sangat
mempengaruhi arus kas masa depan perusahaan. Contohnya adalah informasi mengenai paten
yang dapat dinilai atau rencana insentif strategis seperti penawaran pengambilalihan atau
merger. Biaya manajer dan perusahaan dalam mengeluarkan informasi hak kemilikan dapat
cukup tinggi dalam hal ini.
Sedangkan nonproprietary informasi adalah informasi yang tidak secara langsung
mempengaruhi arus kas perusahan. Hal ini mencakup informasi laporan keuangan, peramalan
pendapatan, perinciaan pendanaan baru dan sebagainya. Audit juga termasuk salah satu dari
nonproprietary informasi.

Sumber Kegagalan Pasar


Dalam bagian ini akan dibahas mengenai kegagalan dari pasar. Di mana jika pasar berjalan
sebagaimana mestinya berdasarkan definisi, maka informasi yang akan dihasilkan akan
seimbang pada keuntungan dan biaya marginal perusahaan. Namun juga telah mendefinisikan
bahwa jumlah terbaik secara sosial terdapat informasi yang menyamakan biaya dan keuntungan
marginal pada lingkungan. Dua kriteria ini pada produksi informasi tidak perlu menghasilkan
nilai yang sama dikarenakan oleh eksternalitas dan freeriding.
Eksternalitas Dan Freeriding
Eksternalitas adalah tindakan yang diambil oleh perusahaan atau individu yang
membebankan biaya atau keuntungan pada perusahaan atau individu lainnya, yang mana
perusahaan akan membebankan biaya atau keuntungan yang tidak dituntut atau tidak menerima
pendapatan. Sedangkan freeriding adalah penerimaan oleh perusahaan atau individu pada
keuntungan atau eksternalitas.
Aspek penting dari freeriding dan eksternalitas adalah bahwa biaya dari keuntungan produksi
informasi yang dirasakan oleh perusahaan akan berbeda dari biaya dan keuntungan pada
lingkungan.

Resiko Moral
Mengingat bahwa usaha manajer secara tipikal tidak dapat diobservasi pada pemilik
perusahaan dan pasar, maka konsekusnsinya yaitu manajer tidak akan berusaha untuk
memaksimalkan jalannya perusahaan sehingga pasar tenaga kerja tidak akan berjalan dengan
baik.

Pemilihan Penghindaran Kerugian


Dala konteks ini, ada dua versi masalah seleksi yang merugikan. Pertama yaitu masalah
mengenai insider trading. Jika kesempatan itu ada untuk pihak dalam untuk mendapatkan
keuntungan, maka kesempatan tersebut akan digunakan oleh orang yang menginginkannya,
dan investor luar juga mengangap bahwa pasar sekuritas berjalan sebagaimana mestinya.
Versi kedua dalam hal seleksi yang merugikan adalah timbul ketika manajer yang
mengetahui berita buruk tentang masa depan perusahaan tidak mengeluarkan informasi
tersebut, dengan demikian hal ini akan menunda atau menghindari kehancuran reputasi mereka,
dan sebagai konsekuensinya yaitu akan mengakibatkan adanya pengurangan nilai pada pasar
tenaga kerja majerial.
PENENTUAN STANDAR: ISU-ISU POLITIS

Tujuan dalam bab ini yaitu untuk mereview dua teori regulasi. Yang pertama yaitu
mengenai peraturan ketertarikan publik yang mengambil pandangan bahwa aturan harus dapat
memaksimalkan kesejahteraan sosial, yang kedua adalah teori aturan kelompok yang
menyatakan bahwa individu-individu seharusnya membentuk koalisi atau pengguna untuk
melindungi dan mempromosikan ketertarikan mereka dengan cara melakukan loby kepada
pemerintahan. Koalisi-koalisi ini dipandang sedang berada dalam konflik antara satu sama lain
untuk menghasilkan keuntungan bagi masing-masing.
Tujuan kedua dalam hal ini adalah untuk mempelajari proses pembentukan standar. Selain
itu juga akan dibahas bahwa proses-proses ini sebagian besar konsisten dengan teori regulasi
kelompok. Dan tujuan ketiga yaitu untuk mempertimbangkan kriteria yang dibutuhkan oleh
para pembentuk standar sehingga standar yang mereka buat bisa diterima dengan baik.

Proses Pembentukan Standar di Amerika


The Financial Accounting Standar Board
Tujuan pembentukannya adalah untuk membentuk dan mengembangkan standar akuntansi
keuangan dan pelaporannya sebagai panduan dan sarana pendidikan bagi publik. Untuk
memenuhi tujuan ini, FASB berusaha untuk meningkatkan kegunaan pelaporan akuntansi
keuangan dangan berfokus pada konsistensi dan kemampuan perbandingan dengan
menyesuaikan standar-standar untuk perubahan dalam lingkungan bisnis dan ekonomi serta
dengan meningkatkan pemahaman publik mengenai karakter khusus dan tujuan informasi yang
ada dalam laporan keuangan.

The Securities and Exchange Comission


SEC didirikan untuk mengatur perdagangan pada sekuritas perusahaan-perusahaan yang
sekuritasnya diperdagangkan lebih dari satu negara bagian dan memenihi ukuran test tertentu.
Sebagai bagian dari mandatnya, SEC memiliki tanggungjawab unuk memastikan bahwa para
investor mendapatkan penawaran informasi yang memadai. Keonsekuensinya, SEC memiliki
kewajiban untuk mengeluarkan standar-standar akuntansi untuk perusahaan-perusahaan di
bawah juridiksinya.
Istilah Standar Akuntansi dan Penentuan Standar
Salah satu sarana penunjang yang diperlukan oleh suatu perusahaan atau suatu unit
ekonomi adalah standar akuntansi yang memungkinkan terlaksananya sistem informasi
manajemen dengan baik. Standar akuntansi dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam
menyusun laporan keuangan yang layak serta memiliki daya banding sehingga dapat
menyajikan informasi yang bernilai bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Standar akuntansi
merupakan landasan atau petunjuk bagi mereka untuk melakukan praktek atau kegiatan di
bidang akuntansi, agar laporan keuangan lebih berguna dan tidak menyesatkan. Hal ini
diperjelas oleh Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) sebagai
pedoman pokok penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi perusahaan, dana pensiun
dan unit ekonomi lainnya adalah sangat penting, agar laporan keuangan lebih berguna, dapat
dimengerti dan dapat diperbandingkan serta tidak menyesatkan.
Oleh karena itu, maka standar akuntansi merupakan suatu pedoman yang wajib ditaati bagi
mereka yang melakukan kegiatan di bidang akuntansi, dalam rangka penyusunan laporan
keuangan. Tetapi perlu diingat bahwa Standar Akuntansi Keuangan sebagai suatu pedoman
yang diikuti kebiasaan tentulah bukan merupakan pedoman yang sifatnya universal dan berlaku
mutlak sesuai keadaan, waktu dan tempat. Standar Akuntansi Keuangan dalam
perkembangannnya tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor lain, misalnya pandangan para
ahli di bidang akuntansi, perkembangan politik dan ekonomi, peraturan pemerintah dan faktor-
faktor lainnya.
Dengan demikian, maka yang perlu diketahui dari Standar Akuntansi tersebut adalah
pedoman dan petunjuk apakah yang dapat diberikan oleh Standar Akuntansi tersebut? Standar
Akuntansi dapat memberikan petunjuk tentang bagaimanakah caranya sumber-sumber
ekonomi yang ditimbulkannya dicatat sebagai “harta” dan “kewajiban”. Jika terjadi perubahan
atas harta dan kewajiban itu bagaimanakah cara mencatatnya, kapan perubahan tersebut dicatat
serta bagaimanakah cara mengukurnya, informasi apa saja yang perlu diungkapkan dan
bagaimana cara mengungkapkannya dan sebagainya. Pedoman serta petunjuk ini dapat kita
jumpai dalam buku “Standar Akuntansi Keuangan”, yang diterbitkan oleh ikatan Akuntansi
Indonesia (IAI).
International Accounting Standards Committee (IASC) dalam Standar Akuntansi
Keuangan ini menjelaskan bahwa :
“. . . Accounting Standards and procedures relating to the preparation and presentation
of financial statements. It believes that further harmonisation can best best be pursued by
focusing on finacial statements that are prepared for the purpose of providing information that
is useful in making economic decisions”.

Penentuan Standar Akuntansi


Tujuan dalam penentuan Standar
1. Penentuan standar merupakan pilihan sosial sehingga suatu standara mungkin
bermanfaat bagi pihak tertentu dan merugikan pihak lain. Kebanyakan isu-isu yang
berkaitan dengan akunyansi secara politik bersifat sensitif yang disebabkan:
2. Kebutuhan terhadap standar akuntansi muncul bila terdapat pertentangan
3. Informasi akuntansi dapat mempengaruhi tingkat kemakmuran penggunaannya.
4. Dalam menentukan standar ada dua pendekatan, yaitu:
representative faithfulness, pendekatan ini menghendaki pelaporan yang bersifat netral
dan penyajian wajar laporan keuangan melalui proses penentuan standar. Pendekatan
ini menyamakan akuntansi dengan proses pemetaan dimana peta harus dibuat akurat
dengan menggambarkan keadaan keuangan perusahaan secara wajar.
economic consequences, pendekatan ini menghendaki asopsi standar yang memiliki
konsekwensi ekonomi menguntungkan. Pendekatan ini cenderung mengarah
penentuan standar yang meemiliki pengaruh positif.

Argumen Pendukung Standar Akuntansi


Pihak-pihak yang menginginkan regulasi akan mengunakan teori kepentingan publik (The
Public Interest Theory) dan teori kepentingan kelompok (The Interest Group Theory) untuk
menyukseskan keinginannya karena pada dasarnya, baik kegagalan pasar maupun kebutuhan
untuk mencapai tujuan sosial memaksa adanya regulasi akuntansi (Scott, 2000).

Teori kepentingan public

Teori kepentingan publik menyatakan bahwa regulasi terjadi karena tuntutan publik dan
muncul sebagai koreksi atas kegagalan pasar. Kegagalan pasar terjadi karena adanya alokasi
informasi yang belum optimal dan ini dapat disebabkan oleh (1) keengganan perusahaan
mengungkapkan informasi, (2) adanya penyelewengan informasi, dan (3) penyajian informasi
akuntansi secara tidak semestinya. Dalam teori ini, sentral otoritas juga disebut regulator dan
diasumsikan bahwa masyarakat memiliki kepentingan terbesar pada informasi akuntansi.
Regulator berusaha untuk melakukan pengaturan dengan sebaik mungkin karena akan
memaksimalkan kesejahteraan sosial. Dalam penerapannya teori kepentingan publik ternyata
memiliki masalah sehingga teori ini dikatakan memiliki masalah implementasi karena sulit
menentukan berapa jumlah regulasi yang sesuai. Penentuan jumlah regulasi merupakan sesuatu
yang sulit dilakukan untuk komoditas seperti informasi. Masalah yang lebih sulit terletak pada
motivasi dari regulator itu sendiri. Harus disadari bahwa sangat sulit untuk memonitor operasi
regulator dan kekuatan publik untuk memaksa regulator beroperasi demi kepentingan publik
adalah lemah. Kelemahan tersebut juga akan menimbulkan kemungkinan bahwa badan ini akan
beroperasi untuk kepentingan pribadi dan tidak untuk kepentingan umum.

Teori kepentingan kelompok

Teori kepentingan kelompok memiliki pandangan bahwa suatu industri beroperasi karena
terdapat sejumlah kepentingan kelompok. Otoritas politik atau legistatif juga dapat
digolongkan sebagai suatu kelompok kepentingan yang memiliki kekuatan untuk memasok
regulasi untuk mempertahankan kekuasaannya. Oleh sebab itu, teori ini memiliki pandangan
bahwa regulasi adalah suatu komoditas di mana terdapat penawaran dan permintaan.
Komoditas akan dialokasikan kepada para konstituen dengan efektif secara politis dan dengan
meyakinkan legislatif memberikan bantuan regulasi kepadanya.

Argumen penentang standar akuntansi


Pihak yang tidak menginginkan regulasi berargumen dengan menggunakan teori keagenan
(agency theory) yang menyatakan bahwa manajemen memiliki insentif membuat laporan yang
andal dan disajikan secara sukarela kepada pemilik (shareholder) semata-mata untuk
menyelesaikan konflik antara pemilik dan manajemen. Laporan keuangan digunakan untuk
memonitor hubungan kerja (hubungan keagenan) serta untuk menilai dan menentukan
kompensasi yang akan dibayarkan kepada manajer.
Di samping menggunakan teori keagenan, pihak yang tidak menginginkan regulasi juga
menggunakan pendekatan pasar bebas. Menurut pendekatan ini informasi akuntansi
merupakan produk-produk yang bersifat ekonomis, sama seperti barang atau jasa lainnya.
Informasi akuntansi juga merupakan subjek kekuatan permintaan dari para pengguna dan
disediakan oleh para penyaji. Hasilnya adalah sejumlah pengungkapan informasi yang optimal
pada tingkat harga yang optimal pula. Kapan suatu informasi diperlukan dan sejumlah harga
tertentu ditawarkan untuk itu, maka pasar akan menyediakan informasi asalkan harga yang
ditawarkan melebihi biaya informasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai