Anda di halaman 1dari 18

ARUS JANGKAR GROSS MECHANICAL POWER

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Teknologi Motor Listrik
yang dibina oleh Bapak Andika Bagus N., S.Pd.,M.Pd.

Disusun oleh :

Fajar Hamid (140513603581)


M. AdibWijaya (140513602900)
Rizaldi Ilham Zaky (140513605185)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
April 2017
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pada zaman yang semakin modern kebutuhan hidup manusia juga semakin
meningkat pesat. Tak terkecuali dalam dunia teknologi dan industri, sudah banyak
yang memanfaatkan akan perkembangan teknologi. Teknologi akan membantu
keberlangsungan kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.
Hampir semua kegiatan manusia berkaitan dengan teknologi seperti memasak nasi,
membuat baju, hingga mencuci baju pun tidak luput dari peran teknologi. Memasak
nasi yang dulu menggunakan kompor perlahan mulai ditinggalkan, sekarang beralih
pada penanak nasi. Mencuci baju dulu menggunakan tenaga manusia sekarang sudah
mulai berpindah menggunakan tenaga mesin seperti halnya mesin cuci.
Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya
memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakkan kompressor, mengangkat
bahan, dan lain lain. Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang merubah
energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Hampir pada
semua prinsip pengoperasiannya, motor arus searah sangat identik dengan generator
arus searah. Kenyataannya mesin yang bekerja baik sebagai generator DC akan
bekerja baik pula sebagai motor DC. Oleh sebab itu sebuah mesin arus searah dapat
digunakan baik sebagai motor arus searah maupun generator arus searah. Pada
makalah ini akan dijelaskan tentang arus jangkar yang terdapa pada motor DC.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang, maka pada bagian ini akan
diuraikan rumusan masalah.
a. Apa pengertian motor arus DC?
b. Bagaimana kontruksi motor DC ?
c. Bagaimana prinsip kerja motor DC ?
d. Bagaimana rekasi jangkar motor DC?
e. Bagaimana GGL pada motor motor DC ?
f. Apasaja jenis-jenis motor DC ?
g. Bagaimana karakteristikmotor DC ?
3. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah pada bagian sebelumnya, maka pada bagian ini
dijelaskan tentang tujuan penulisan.
a. Mengetahui pengertian pengertian motor arus DC.
b. Mengetahui kontruksi motor DC.
c. Mengetahui prinsip kerja motor DC.
d. Mengetahui rekasi jangkar motor DC.
e. Mengetahui GGL pada motor motor DC.
f. Mengetahui jenis-jenis motor DC.
g. Mengetahui karakteristik motor DC.
B. PEMBAHASAN
Berdasarkan penjelasan pada bagian pendahuluan, maka pada bagian ini akan
diuraikan diantaranya sebagai berikut.
1. Pengertian Motor DC
Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang merubah energi listrik
arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Hampir pada semua prinsip
pengoperasiannya, motor arus searah sangat identik dengan generator arus searah.
Kenyataannya mesin yang bekerja baik sebagai generator DC akan bekerja baik pula
sebagai motor DC. Oleh sebab itu sebuah mesin arus searah dapat digunakan baik
sebagai motor arus searah maupun generator arus searah.
Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energy
listrik menjadi energy mekanik. Energy mekanik ini digunakan untuk, misalnya
memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakkan kompresor, mengangkat
bahan , dan lain lain. Motor listrik digunakan juga dirumah (mixer, bor listrik, fan
angin) dan industry. Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri
sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total
di industri.
Motor arus searah memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan
energi medan untuk diubah menjadi mekanik. Kumparan medan pada motor arus
searah disebut stator (bagian yang tidak berputar), dan kumparan jangkar disebut
rotor (bagian yang berputar). Jika terjadi putaran pada kumparan jangkar dalam
medan magnet, maka akan timbul tegangan (GGL) yang berubah-ubah arah pada
setiap setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak balik.
Prinsip kerja dari generator arus searah adalah membalik phasa tegangan
dari gelombang yang mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator,
dengan demikian arus yang berbalik arah dengan kumparan jangkaryang berputar
dalam medan magnet. Bentuk motor paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan
yang bisa berputar bebas diantara kutub-kutub magnet permanen.
Gambar 1. Motor DC Sederhana

Catu tegangan DC dari baterai menuju kelilitan melalui sikat yang menyentuh
komutator, dua segmen yang terhubung dengan dua ujung lilitan. Kumparan satu
lilitan pada gambar di atas disebut angker dinamo. Angker dinamo adalah sebutan
untuk komponen yang berputar diantara medan magnet.
2. Konstruksi Motor Motor DC
Gambar di bawah ini merupakan konstruksi motor DC.

Gambar 2. Konstruksi Motor DC


Keterangan dari gambar di atas adalah:
1. Badan Motor (Rangka)
Rangka (frame atau yoke) mesin arus searah seperti juga mesin-mesin listrik
lainnya secara umum memiliki dua fungsi, yaitu:
a. Merupakan sarana pendukung mekanik untuk mesin secara keseluruhan.
b. Untuk membawa fluks magnetic yang dihasilkan oleh kutub-kutub magnet.
Untuk mesin kecil, dipertimbangan harga lebih dominan dari pada beratnya,
biasanya rangkanya terbuat dari besi tuang (cast iron), tetapi untuk mesin-mesin
besar umumnya terbuat dari baja tuang (cast steel) atau lembaran baja (rolled
steel). Rangka ini pada bagian dalam dilaminasi untuk mengurangi rugi-rugi inti,
selain itu rangka ini juga harus memiliki permeabilitas yang tinggi, disamping
kuat secara mekanik. Biasanya pada motor terdapat papan nama (name plate)
yang bertuliskan spesifikasi umum atau data-data teknik dari mesin, juga terdapat
kotak ujung yang merupakan tempat-tempat ujung-ujung belitan penguat medan
dan lilitan jangkar.
2. Kutub
Medan penguat atau magnet medan terdiri atas inti kutub dan sepatu kutub

Gambar 3. Konstruksi Kutub dan Penempatannya


Adapun fungsi dari sepatu kutub adalah:
a. Menyebarkan fluks pada celah udara dan juga karena merupakan bidang lebar
maka akan mengurangi reluktansi jalur magnet.
b. Sebagai pendukung secara mekanik untuk kumparan penguat atau kumparan
medan.
Inti kutub terbuat lembaran-lembaran besi tuang atau baja tuang. Sepatu kutub
dilaminasi dan dibuat atau dikeling (rivet) ke rangka mesin. Sebagaimana
diketahui bahwa fluks magnet yang terdapat pada motor arus searah dihasilkan
oleh kutubkutub magnet buatan dengan prinsip elektromagnetik. Kumparan
penguat atau kumparan kutub terbuat dari kawat tembaga (berbentuk bulat atau
strip/persegi) yang dililitkan sedemikian rupa dengan ukuran tertentu. Kumparan
penguat medan berfungsi untuk mengalirkan arus listrik untuk terjadinya proses
elektromagnetik.
3. Inti Jangkar
Inti jangkar yang umum digunakan dalam motor arus searah adalah berbentuk
silinder yang diberi alur-alur pada permukaannya untuk tempat melilitkan
kumparankumparan tempat terbentuknya GGL induksi. Inti jangkar yang terbuat
dari bahan ferromagnetik, dengan meksud agar komponen-komponen (lilitan
jangkar) terletak dalam daerah yang induksi magnetnya besar, supaya ggl induksi
dapat bertambah besar. Seperti halnya inti kutub magnet maka jangkar dibuat dari
bahan berlapis- lapis tipis untuk mengurangi panas yang terbentuk karena adanya
arus linier ditunjukkan pada gambar berikut.

Gambar 4. Inti Jangkar Yang Berlapis-lapis


Bahan yang digunakan untuk jangkar ini sejenis campuran baja silikon. Pada
umumnya alur tidak hanya diisi satu kumparan yang tersusun secara berlapis.
4. Kumparan Jangkar
Kumparan jangkar pada motor arus searah berfungsi tempat terbentuknya ggl
induksi.
5. Kumparan Medan
Fungsi kumparan medan ini adalah untuk membangkitkan fluksi yang akan
dipotong oleh konduktor jangkar.
6. Komutator
Fungsi komutator untuk fasilitas penghubung arus dari konduktor jangkar, sebagai
penyearah mekanik, yang bersama-sama dengan sikat membuat sesuatu kerjasama
yang disebut komutasi. Agar menghasilkan penyearah yang lebih baik, maka
komutator yang digunakan hendaknya dalam jumlah yang besar. Dalam hal ini
setiap bahan (segmen) komutator tidak lagi merupakan bentuk separoh cincin,
tetapi sudah berbentuk lempengan-lempengan (segmen komutator) terdapat bahan
isolasi.
Gambar 5. Komutator
7. Sikat – sikat (Brush)
Sikat-sikat ini berfungsi sebagai jembatan bagi aliran arus ke kumparan jangkar.
Dimana permukaan sikat ditekan ke permukaan segmen komutator untuk
menyalurkan arus listrik. Besarnya tekanan pegas dapat diatur sesuai dengan
keinginan. Disamping itu sikat memegang peranan penting untuk terjadinya
komutasi. Karbon yang ada diusahakan memiliki konduktivitas yang tinggi untuk
mengurangi rugi-rugi listrik. Agar gesekan antar komutator-komutator dan sikat
tidak mengakibatkan arusnya komutator. Maka sikat harus lebih lunak dari pada
komutator.
3. Prinsip Kerja Motor DC
Sebuah konduktor yang dialiri arus mempunyai medan magnet
disekelilingnya. Pada saat konduktor yang dialiri arus listrik yang ditempatkan pada
suatu medan magnet maka konduktor akan mengalami gaya mekanik, separti
diperlihatkan pada gambar berikut.

Gambar 6. Pengaruh Penempatan Konduktor Berarus Dalam Medan Magnet


Pada gambar 6.(a) menggambarkan sebuah konduktor yang dialiri arus
listrik menghasilkan medan magnet disekelilingnya. Arah medan magnet yang
dihasilkan oleh konduktor dapat diperoleh dengan menggunakan kaidah tangan
kanan. Kuat medan tergantung pada besarnya arus yang mengalir pada konduktor.
Sedangkan gambar 6.(b) menunjukkan sebuah medan magnet yang diabaikan oleh
kutub-kutub magnet utara dan selatan. Arah medan magnet adalah dari kutub utara
menuju kutub selatan. Pada saat konduktor dengan arah arus menjauhi pembaca
ditempatkan didalam medan magnet seragam, maka medan gabungannya akan
seperti yang ditunjukkan pada gambar 6.(c) daerah di atas konduktor, medan yang
ditimbulkan konduktor adalah dari kiri ke kanan, atau pada arah yang sama dengan
medan utama. Hasilnya adalah memperkuat medan atau menambah kerapatan fluksi
di atas konduktor dan melemahkan medan atau mengurangi kerapatan fluksi di
bawah konduktor.
Dalam keadaan ini, fluksi di daerah di atas konduktor yang kerapatannya
bertambah akan mengusahakan gaya ke bawah kepada konduktor, untuk mengurangi
kerapatannya. Hal ini menyebabkan konduktor mengalami gaya berupa dorongan ke
arah bawah. Begitu juga halnya jika arah arus dalam konduktor dibalik. Kerapatan
fluksi yang berada di bawah konduktor akan bertambah sedangkan kerapatan fluksi
di atas konduktor berkurang. Sehingga konduktor akan mendapatkan gaya tolak kea
rah atas. Konduktor yang mengalirkan arus dalam medan magnet cenderung bergerak
tegak lurus terhadap medan.
Prinsip kerja sebuah motor arus searah dapat dijelaskan dengan gambar
berikut ini.

Gambar 7. Prinsip Perputaran Motor DC


Pada saat kumparan medan dihubungkan dengan sumber tegangan, mengalir
arus medan pada kumparan medan karena rangkaian tertutup sehingga
menghasilkan fluksi magnet yang arahnya dari kutup utara menuju kutup selatan.
Selanjutnya ketika kumparan jangkar dihubungkan kesumber tegangan, pada
kumparan jangkar mengalir arus jangkar . Arus yang mengalir pada
konduktorkonduktor kumparan jangkar menimbulkan fluksi magnet yang melingkar.
Fluksi jangkar ini memotong fluksi dari kutub medan, sehingga menyebabkan
perubahan kerapatan fluksi dari medan utama. Hal ini menyebabkan jangkar
mengalami gaya sehingga menimbulkan torsi.
Gaya yang dihasilkan pada setiap konduktor dari sebuah jangkar,
merupakan akibat aksi gabungan medan utama dan medan disekeliling konduktor.
Gaya yang dihasilkan berbanding lurus dengan besar fluksi medan utama dan kuat
medan di sekeliling konduktor. medan di sekeliling masing-masing konduktor
jangkar tergantung pada besarnya arus jangkar yang mengalir pada konduktor
tersebut. Arah gaya ini dapat ditentukan dengan kaidah tangan kiri.

Gambar 8. Aturan Tangan Kiri Untuk Prinsip Kerja Motor DC


Jika arus jangkar (I) tegak lurus dengan arah induksi magnetik (B) maka
besar gaya yang dihasilkan oleh arus yang mengalir pada konduktor jangkar yang
ditempatkan dalam suatu medan magnet adalah :
F = B . I . l newton...................................................................... (2.1)
Dimana :
F = Gaya lorenz (Newton)
I = Arus yang mengalir pada konduktor jangkar (Ampere)
B = Kerapatan fluksi (Weber/m2)
l = Panjang konduktor jangkar (m)
Sedangkan torsi yang dihasilkan motor dapat ditentukan dengan:
T = F.r ........................................................................................ (2.2)
Bila torsi yang dihasilkan motor lebih besar dari pada torsi beban maka motor akan
berputar. Besarnya torsi beban dapat dituliskan dengan:
............................................................................. (2.3)

……………………………………………………….(2.4)
Dimana :
T = torsi (N-m)
R = jari-jari rotor (m)
K = konstanta (bergantung pada ukuran fisik motor)
P = jumlah kutub
Z = jumlah konduktor
a = cabang pararel

ᶲ = Fluks setiap jangkar


Ia = Arus jangkar (A)
4. Reaksi Jangkar
Reaksi jangkar merupakan pengaruh medan magnet yang disebabkan oleh
mengalirnya arus pada jangkar, di mana jangkar tersebut berada di dalam medan
magnet. Reaksi jangkar menyebabkan terjadinya 2 hal, yaitu :
a. Demagnetisasi atau penurunan kerapatan fluksi medan utama.
b. Magnetisasi silang.
Apabila kumparan medan dialiri oleh arus tetapi kumparan jangkar tidak dialiri
oleh arus, maka dengan mengabaikan pengaruh celah udara, jalur fluksi ideal untuk
kutub utama dari motor arus searah dua kutub, berasal dari kutub utara menuju kutub
selatan seperti pada gambar berikut ini :

Gambar 9. Fluksi Yang Dihasilkan Oleh Kumparan Medan


Dari gambar 9 dapat dijelaskan bahwa :
a. Fluksi didistribusikan simetris terhadap bidang netral magnetis.
b. Sikat ditempatkan bertepatan dengan bidang netral magnetis.
Bidang netral magnetis didefinisikan sebagai bidang di dalam motor di
mana konduktor bergerak sejajar dengan garis gaya magnet sehingga gaya
gerak listrik induksi konduktor pada bidang tersebut adalah nol. Seperti yang
terlihat dari gambar 11 sikat selalu ditempatkan di sepanjang bidang netral
magnetis. Oleh karena itu, bidang netral magnetis juga disebut sebagai sumbu
komutasi karena pembalikan arah arus jangkar berada pada bidang tersebut.
Vektor OFM mewakili besar dan arah dari fluksi medan utama, di mana vektor
ini tegak lurus terhadap bidang netral magnetis.
Sewaktu hanya konduktor jangkar saja yang dialiri oleh arus listrik
sementara kumparan medan tidak dieksitasi, maka disekeliling konduktor
jangkar timbul ggm atau fluksi. Gambaran arah garis gaya magnet
ditunjukkan pada gambar berikut ini :

Gambar 10. Fluksi Yang Dihasilkan Oleh Kumparan Jangkar


Penentuan arah dari garis gaya magnet yang diakibatkan oleh arus
jangkar ditentukan dengan aturan putaran sekrup (cork-screw rule). Besar dan
arah garis gaya magnet tersebut diwakili oleh vektor OFA yang sejajar dengan
bidang netral magnetis. Pada prakteknya, sewaktu mesin beroperasi maka
konduktor jangkar dan konduktor medan sama- sama dialiri oleh arus listrik,
distribusi fluksi resultan diperoleh dari menggabungkan kedua fluksi tersebut.
Oleh karena itu distribusi fluksi medan utama yang melalui jangkar tidak lagi
simetris tetapi sudah mengalami pembelokan saat mendekati konduktor yang
dialiri arus tersebut. Hal tersebut dikarenakan pengaruh fluksi jangkar yang
dapat dilihat dari gambar 11 berikut ini.

Gambar 11. Hasil Kombinasi Antara Fluksi Medan dan Fluksi Jangkar
Fluksi yang dihasilkan oleh gaya gerak magnet (ggm) jangkar
menentang fluksi medan utama pada setengah bagian dari salah satu kutubnya
dan memperkuat fluksi medan utama pada setengah bagian yang lain. Hal ini
jelas akan menyebabkan penurunan kerapatan fluksi pada setengah bagian
dari salah satu kutubnya dan terjadi kenaikan pada setengah bagian yang lain
di kutub yang sama. Efek dari intensitas medan magnet atau lintasan fluksi
pada jangkar yang memotong lintasan fluksi medan utama ini disebut sebagai
reaksi jangkar magnetisasi-silang (crossmagnetization).
Magnetisasi-silang ini juga menyebabkan pergeseran bidang netral.
Pada Gambar 11 terlihat bahwa vektor OFr merupakan resultan vektor OFA
dan OFM, serta posisi bidang netral magnetis yang baru, di mana selalu tegak
lurus terhadap vektor OFr. Bidang netral magnetis motor yang baru bergeser
sejauh β karena posisi bidang netral magnetis ini selalu tegak lurus terhadap
vektor OF. Dengan pergeseran bidang netral ini maka sikat juga akan bergeser
sejauh pergeseran bidang netral magnetis. Hal ini dapat menimbulkan bunga
api di segmen komutator dekat sikat.Kebanyakan mesin listrik bekerja pada
kerapatan fluksi yang dekat dengan titik jenuhnya, sehingga dapat
menimbulkan kejenuhan magnetik. Pengaruh kejenuhan magnetik terhadap
fluksi medan utama dapat dijelaskan dengan bantuan gambar 12 sebagai
berikut.

Gambar 12. Kurva Pemagnetan Saat Terjadi Reaksi Jangkar


Misalkan fluks sebesar Ox adalah fluksi dihasilkan medan utama
tanpa dipengaruh reaksi jangkar. Misalkan pula dengan adanya reaksi jangkar
pertambahanpengurangan kuat medan magnet (ggm) yang terjadi pada kutub
medan sebesar B ampere-lilitan. Pada lokasi di permukaan kutub di mana
gaya gerak magnet (ggm) rotor menambahkan ggm kutub terjadi penambahan
kerapatan fluks sebesar xy. Sedangkan pada lokasi permukaan kutub di mana
ggm rotor mengeliminir ggm kutub terjadi penurunan kerapatan fluksi sebesar
xz, di mana harga xz lebih besar dari pada xy. Oleh karena itu, penjumlahan
rata-rata kerapatan fluks yang terjadi adalah kerapatan fluks kutub yang
semakin berkurang. Hal inilah yang disebut sebagai efek demagnetisasi reaksi
jangkar dan perlu dicatat bahwa demagnetisasi timbul hanya karena adanya
saturasi magnetik. Untuk mengatasi reaksi jangkar ada tiga cara yang dapat
dilakukan, yaitu :
1) Pergeseran Sikat (Brush Shifting)
Ide dasarnya adalah dengan memindahkan sikat seirama dengan
perpindahan bidang netral untuk menghindari percikan bunga api yang timbul.
Namun dalam penerapannya hal ini cukup sulit karena jarak perpindahan bidang
netralnya sangat ditentukan oleh besarnya beban yang dipikul, maka jarak
perpindahan bidang netralnya pun berpindah, sehingga sikat harus juga diubah
setiap saat, seirama dengan perubahan jarak perpindahan bidang netral. Selain itu
pergeseran sikat akan memperburuk melemahnya fluks akibat reaksi jangkar
mesin, selain dengan metode ini mesin arus searah tidak dimungkinkan untuk
bekerja sebagai generator (akan menimbulkan percikan api yang lebih besar), dan
sangat tidak ekonomis terutama untuk mesin-mesin berukuran kecil.
Adapun efek diperburuknya fluks akibat reaksi jangkar dapat dilihat pada
Gambar 13 berikut ini. Pada gambar13 (a) diperlihatkan kondisi ketika bidang
netral mesin bergeser (lihat gambar segitiga ggm-nya), sedangkan pada gambar
13 (b) terlihat bidang netral yang bergeser disertai dengan bergesernya sikat
mesin. Akibat pergeseran tersebut (lihat gambar segitiga ggm-nya), terlihat ggm
resultannya melemah sedemikian rupa.
Gambar 13. Pelemahan Ggm Akibat Pergeseran Bidang Netral
2) Penambahan kutub bantu (interpole)
Ide dasar penambahan kutub bantu (interpole) yaitu jika tegangan pada
kawatkawat yang sedang melakukan proses komutasi penyearahan dibuat nol,
maka tidak akan terdapat percikan bunga api pada sikat-sikat mesin tersebut.
Untuk itu, kutubkutub kecil yang disebut kutub komutasi ditempatkan ditengah-
tengah diantara kutub-kutub utama. Interpole ini dihubungkan seri terhadap
kumparan rotor. Sehingga dengan adanya fluks dari interpole ini akan dapat
mencegah/mengurangi adanya tegangan yang muncul pada kawat-kawat yang
sedang melakukan proses komutasi.
Ketika beban yang dipikul mesin meningkat dan arus rotor pun
meningkat, besarnya perubahan/ pergeseran bidang netral meningkat pula. Hal
tersebut akan menyebabkan timbulnya tegangan pada konduktor-konduktor yang
sedang melakukan komutasi. Pada saat itu fluks interpole juga meningkat,
menghasilkan tegangan pada konduktor-konduktor tersebut dan berlawanan
dengan tegangan yang timbul akibat pergeseran bidang netral.
IA

-
Jangkar
VT
U S
+

IA

Gambar 14. Motor DC yang Dilengkapi Dengan Kutub Bantu


3) Belitan Kompensasi (Compensating Windings)
Belitan kompensasi ini dihubungkan seri terhadap kumparan, rotor
belitan ini bertujuan untuk mengurangi penyimpangan yang timbul akibat reaksi
jangkar. Fluks yang ditimbulkan oleh reaksi jangkar diimbangi oleh fluks yang
ditimbulkan oleh belitan kompensasi yang besarnya sama dan berlawanan.
Ketika beban berubah, maka reaksi jangkar yang berubah akan selalu diimbangi
oleh fluks belitan kompensasi, sehingga bidang netralnya tidak bergeser.

Gambar 15. Belitan Kompensasi


Teknik ini memiliki kelemahan karena mahal harganya, dan juga masih
memerlukan interpole untuk mengatasi tegangan yang tidak dapat diatasi oleh
belitan kompensasi. Karenanya teknik ini digunakan untuk motor-motor yang
bekerja ekstra berat, dimana pelemahan fluks akan menjadi masalah yang serius.

5. PENUTUP
1. Kesimpulan
Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (AC) yang paling luas
digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja
berdasarkan induksi medan magnet stator ke statornya, dimana arus rotor motor ini
bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai
akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating
magneticfield) yang dihasilkan oleh arus stator. Motor induksi sangat banyak
digunakan di dalam kehidupan sehari-hari baik di industri maupun di rumah tangga.
Motor induksi 3 fasa merupakan motor yang paling banyak digunakan dalam
bidang industri, karena memiliki keunggulan yang handal, tidak ada kontak antara
rotor dan stator kecuali bearing, tenaga yang besar, daya listrik yang rendah dan
perawatan yang minim.selain itu kontruksinya sangat sederhana sehingga tidak
terlalu sulit dalam perbaikannya apabila terjadi kerusakan pada motor sehingga tidak
menggangu jalannya produksi pada industri.
Sedangkan motor induksi 1 fasabanyakdiciptakanuntukperalatan yang
membutuhkantenagalistrik yang tidakterlalubesar,
sepertihalnyapadaperalatanrumahtanggasepertikulkas, mesincuci, kipasangin,
danlainnyaitusemuamenggunakan motor listrikjenis 1 fasa.
Di dalampenggunaannyadilihatdariduajenis motor listrik AC yaituantara 1 dan
3 Faseyaituadalahtergantungkebutuhantenagapenggerak yang akandigunakan,
jikamembutuhkantenaga yang besarmakakitagunakanjenis yang 3 fasa, jikaalat yang
kitagunakanhanyamembutuhkantenaga yang sedangsampaikerendahmakakitapilih
yang menggunakanjenis 1 fasa.

6. Daftar Pustaka
Tim penulis zona elektro. 2015. Teori Motor AC dan Jenis Motor AC, (online)
(http://zonaelektro.net/motor-ac/), diakses 21 Februari 2017.
Saputra, Wanda. 2015. Motor AC, (online) (https://wandasaputra93.wordpress.com),
diakses 21 Februari 2017.
ElekronikaDasar. 2016. Definisi dan Karakteristik Motor Listrik Induksi, (online)
(http://elektronika-dasar.web.id), diakses 21 Februari 2017.
Onny. 2017. Macam-macam Motor Listrik AC, (online) (http://artikel-teknologi.com),
diakses 21 Februari 2017.

Anda mungkin juga menyukai