Anda di halaman 1dari 1

Kendari Pos politika Kamis, 29 AGUSTUS 2019 | 19

Bawaslu Usul
Revisi UU Pilkada
Jakarta, KP
Hanya Dua
Kandidat Ikut
Ketua Badan Pengawas
Pemilu (Bawaslu), Abhan
mengusulkan kepada Pres-
iden, Joko Widodo (Jokowi)
agar merevisi Undang-Un-
dang yang mengatur ten-
tang keikutsertaan mantan

Uji Kelayakan
narapidana kasus korupsi
dalam Pilkada Serentak.
Sebab, menurut dia,
larangan pencalonan
mantan narapidana
kasus korupsi tersebut
tak cukup hanya diatur
dalam Peraturan KPU Abhan
(PKPU).
“Kami melihat bahwa regulasi pilkada UU ada Untuk Posisi
yang menurut kami perlu dilakukan revisi terbatas
terkait nomenklatur kelembagaan dan juga pasal- Wakil Ketua
pasal yang barangkali kurang efektif untuk bisa di-
lakukan revisi. Satu contoh adalah soal syarat calon
DPRD Sultra
napi koruptor,” ujarnya, Rabu (28/8). Ia menjelaskan, dari PDIP
perlu adanya aturan yang lebih tegas untuk mengatur
persyaratan pencalonan kepala daerah di Pilkada Ser- Kendari, KP
entak 2020 nanti. Abhan kemudian mencontohkan Beberapa waktu lalu, De-
saat pelaksanaan Pileg pada tahun ini di mana aturan wan Pimpinan Daerah (DPD)
larangan terkait pencalonan napi koruptor yang tak se- PDIP Sulawesi Tenggara (Sul-
suai dengan undang-undang. tra) mengusul nama-nama
Akibatnya, Peraturan KPU yang mengatur pencalo- anggota terpilih untuk posisi
nan napi koruptor ditolak setelah diuji oleh Mahka- wakil ketua Dewan Perwaki- Kandidat Unsur Pimpinan
mah Agung. Abhan pun tak ingin masalah ini kembali lan Rakyat Daerah (DPRD) DPRD Sultra dari PDIP :
terjadi. “Calon yang diusung Parpol di Pilkada adalah Sulawesi Tenggara (Sultra) Nursalam Lada
orang yang bebas dari koruptor dan harus diundang- periode 2019-2024. Dari lima Memperoleh 9.635 suara pada Pileg 2019
undangkan. Tidak cukup dengan PKPU. Karena kalau nama yang diusul, hanya Incumbent DPRD Sultra
PKPUi, norma undang-undangnya masih memboleh- dua nama yang diundang Mantan Ketua Bappilu DPD PDIP Sultra
kan, nanti jadi masalah kembali. Seperti pengalaman oleh Dewan Pimpinan Pusat Bendahara PDIP Sultra periode 2019-2024
saat di Pileg tahun 2019. Ketika PKPU mengatur napi (DPP) PDIP untuk mengikuti Hasrat
koruptor, kemudian diuji di MA, dan ditolak. Lha itu uji kelayakan. Memperoleh 9.867 suara pada Pileg 2019
jangan sampai terulang,” jelas dia. “Dua nama itu Nursalam Mantan anggota DPRD Bombana
Karena itu, ia mengusulkan agar Presiden melakukan Lada dan Hasrat. Mereka Sekretaris DPD PDIP Sultra 2019-2024
revisi terbatas terhadap UU Nomor 10 Tahun 2016 sudah ikut (uji kelayakan)
tentang Pilkada. Abhan juga menyerahkan naskah tanggal 27 Agustus kemarin. Alasan PDIP Sultra men- karena DPP punya kebijakan
akademik terkait usulan revisi UU Nomor 10 Tahun Tinggal mereka berdua yang gusul semua anggota legislatif sendiri. Untuk itu semuanya
2016 tersebut kepada Presiden. Terkait usulan itu, berpeluang,” ujar Wakil Ket- terpilih tersebut, kata Agus, diusul,” tuturnya.
Presiden Joko Widodo pun menyambut baik. Bahkan ua DPD PDIP Sultra, Agus Sa- karena DPP PDIP memiliki Mengenai siapa yang pal-
Presiden juga meminta agar masa kampanye lebih naa, Rabu (28/8). Ia menye- pertimbangan sendiri dalam ing berpeluang diantara
dipersingkat. “Pak Presiden merespon baik, bahkan but, sebelumnya PDIP Sultra membuat keputusan. Salah Nursalam Lada dan Hasrat,
misalnya soal masa kampanye gimana kalau diefek- telah mengusul kelima nama satu contohnya yakni pada Agus enggan berkomentar.
tifkan, jangan terlalu panjang, yang kayak gitu. Itu pemilik kursi hasil pemilihan pemilihan Ketua DPD PDIP Menurutnya, kedua figur
nanti kami koordinasi lebih lanjut dengan Mendagri, legislatif (Pileg) Sultra 2019. Sultra beberapa waktu lalu. tersebut merupakan kader
sebagai leading sector, untuk kemudian berkomu- Mereka adalah Suleha Sanusi DPP PDIP justru memilih terbaik partai banteng itu.
nikasi lebih lanjut dengan DPR RI,” jelasnya. (Dapil Sultra I), Hasrat (Dapil sosok yang tidak direkomen- “Kita tunggu saja bagaima-
Dalam pertemuan ini, Bawaslu juga melaporkan Sultra II), La Ode Febri Rifai dasikan oleh pengurus daer- na keputusan pusat. Yang
persiapan pelaksanaan Pilkada Serentak tahun 2020 (Dapil Sultra III), Nursalam ah. “Kriteria yang menjadi pasti sebelum pelantikan
kepada Presiden baik dari sisi kelembagaan dan juga Lada (Dapil Sultra IV) dan pedoman, pasti ada. Tapi itu rekomendasi sudah keluar,”
sisi regulasi. (rel) Gunaryo (Sultra V). tidak menjadi syarat mutlak pungkasnya. (b/uli)

LaYouT: yusri zubair/kp

Anda mungkin juga menyukai