PENDAHULUAN
Kornea adalah selaput bening mata, tembus cahaya, dan merupakan lapisan
yang menutupi bola mata bagian depan. Kornea berfungsi sebagai membran
pelindung dan “jendela” yang dilalui berkas cahaya menuju retina. Sifat tembus
“pompa” bikarbonat aktif pada endotel dan oleh fungsi sawar epitel dan endotel.
Endotel lebih penting daripada epitel dalam mekanisme dehidrasi dan cedera
kimiawi atau fisik pada endotel jauh lebih berat daripada cedera pada epitel.
transparan. Sebaliknya, cedera pada epitel hanya menyebabkan edema lokal sesaat
stroma kornea yang akan menghilang bila sel-sel epitel telah beregenerasi.1
ditemukannya kolagenase yang dibentuk oleh sel epitel baru dan sel radang.
Keadaan tersebut terjadi akibat erosi pada kornea dan terbatas pada lapisan terluar
kornea yang merupakan area tembus cahaya pada bagian anterior bola mata. Ulkus
kornea akan memberikan gejala mata merah, sakit mata ringan sampai berat,
pada kornea dengan defek epitel yang bila diberi pewarna akan terwarnai hijau.2,3
1
Penyebab terjadinya ulkus kornea adalah infeksi HSV, luka abrasif,
sebab kelainan ini menempati urutan kedua dalam penyebab utama kebutaan.
bakteri, jamur, dan virus dan bila terlambat didiagnosis atau diterapi secara tidak
yang luas.5
2
BAB II
LAPORAN KASUS
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. DP
Umur : 39 tahun
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
2. ANAMNESIS
Keluhan Utama
pada mata kanan yang dirasakan sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit.
Keluhan ini disertai dengan rasa kabur pada mata kanan dan mata merah
(+). Riwayat mata berair (+), mata mengeluarkan sekret (-), nyeri kepala (+),
3
Kurang lebih 7 hari SMRS, pasien mengaku terkena serpihan besi
pada mata kiri saat memotong besi. Setelah kejadian tersebut, penderita
hingga sekarang.
RSUD RA Kartini.
Riwayat Alergi
4
3. PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 29x/menit
- Inspeksi :
- Palpasi :
5
Pemeriksaan Khusus (Status Oftalmikus)
Gerak bola mata bebas ke segala PERGERAKAN Gerak bola mata bebas ke segala
tegas
TIO
(Shiotz)
6
Gambar 1. Ulkus Kornea dengan Hipopion Oculi Dextra pada pasien DP
Kesan: palpebra edema OD, injeksi siliar pada conjungtiva OD, kornea OD
terdapat infiltrat dan ulkus, tampak berair dan tampak ada kotoran mata.
USG
7
4. RESUME
pada mata kanan yang dirasakan sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit.
Keluhan ini disertai dengan rasa kabur pada mata kanan dan mata merah
(+). Riwayat mata berair (+), mata mengeluarkan sekret (-), nyeri kepala (+),
pada mata kanan saat memotong besi. Setelah kejadian tersebut, penderita
bersamaan dengan keluhan nyeri dan kabur yang dirasakan penderita hingga
sekarang. Penderita berobat ke klinik dr. Tita Octavia, Sp.M dan dirujuk ke
RSUD RA Kartini.
pada segmen anterior mata kanan didapatkan adanya ulkus sentral 2x3mm,
infiltrat (+), hiperemi palpebra, injeksi konjungtiva (+), injeksi siliar (+),
menilai bagian lapisan mata paling dalam, tidak ditemukan kelainan. Hal
8
5. DIAGNOSIS
OS: Presbiopia
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
7. PENATALAKSANAAN
IVFD RL 20tpm
Gaforin ed/jam od
C. tropin 1% 4x1gtt od
C. protagenta 6x1gtt od
Glaucon 3x1/2tb
KSR 1x1/2 tb
8. PROGNOSIS
9
BAB III
PEMBAHASAN
Pada anamnesa didapatkan mata kanan penderita nyeri sejak 3 hari SMRS.
Sebelumnya kurang lebih 7 hari SMRS, pasien mengaku terkena serpihan besi
pada mata kiri saat memotong besi. Pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan
injeksi siliar, ulkus kornea dan hipopion pada mata kanan penderita
Gambaran klinis pada penderita dikasus ini sesuai dengan kepustakaan yang
menyebutkan bahwa pada ulkus kornea akan memberikan gejala mata merah,
sakit mata ringan sampai berat, fotofobia, dan penurunan penglihatan. Rasa nyeri
yang ditimbulkan karena kornea memiliki banyak serat nyeri, rasa nyeri ini
diperberat oleh adanya gerakan palpebra terutama palpebra superior diatas kornea.
Rasa silau atau sensitif terhadapt cahaya disebabkan oleh kontraksi iris meradang
yang nyeri.1
Ulkus pada kornea dikenal dalam dua bentuk yaitu ulkus kornea sentral dan
marginal atau perifer. Ulkus kornea perifer dapat disebabkan oleh reaksi toksik,
alergi, autoimun dan infeksi. Sedangkan ulkus kornea sentral biasanya disebabkan
10
Moraxella liquefaciens, E. coli), virus (Herpes simpleks, Herpes zoster), jamur
7 hari yang lalu pasien mengaku terkena serpihan besi pada mata kanan saat
mata merah sehari setelahnya. Penderita pernah memakai obat tetes yang dibeli
putih pada mata kanan bersamaan dengan keluhan nyeri dan kabur yang dirasakan
penderita hingga sekarang. Ulkus kornea pada penderita dicurigai disebabkan oleh
baktri karena agen penyebab ulkus berupa trauma dengan kontaminasi bahan
gram yang dalam kepustakaan merupakan etiologi tersering pada ulkus kornea
akibat bakteri. Pada ulkus akibat infeksi bakteri, didapatkan ulkus indolen dengan
infiltrat kelabu, sering dengan hipopion, peradangan nyata pada bola mata,
memilki efek samping yaitu infeksi pada kornea dan melambatnya penyembuhan
dengan menggunakan spatula steril dan kemudian sampel diletakkan pada agar
saboraund atau darah. Selain itu dapat dilakukan teknik swab kapas untuk
11
gambaran yang berbeda pada tiap bakteri penyebab, seperti contoh ditemukannya
untuk menemukan keterlibatan gangguan lapisan lebih dalam bola mata atau
endoftalmitis. Endoftalmitis adalah salah satu keadaan darurat pada mata, ditandai
dengan inflamasi pada segmen anterior dan posterior mata, yang terjadi akibat
infeksi bakteri atau jamur dan disertai dengan terbentuknya abses di dalam badan
kaca.7 Pemeriksaan USG juga dilakukan untuk melihat adanya keterlibatan badan
vitreus, ablasi retina dan koroidal. Namun pada pasien ini, hasil pemeriksaan USG
tidak ditemukan adanya kelainan. Sehingga diagnosis yang paling mungkin pada
USG adalah ulkus kornea cum hipopion oculi dextra e.c. susp. mixed infection.
yang merupakan lapisan sel-sel inflamasi dan eksudat di bilik mata depan. Namun
pada ulkus kornea akibat jamur juga sering ditemukan adanya hipopion.1
Pasien ini diberikan terapi IVFD RL 20tpm, Inj. Levofloxacin 500mg/24 jam
bakteri dan mencegah bakteri untuk tumbuh kembali sebagai terapi empiris
konjungtivitis yang disebabkan oleh bakteri sesuai dengan penyebab pada pasien
12
ini, C. protagenta 6x1gtt OD merupakan air mata buatan untuk mencegah mata
. Selain itu juga diberikan obat sikloplegik Tropin 3x1 tetes pada okulus
dekstra. Penanganan yang dilakukan kepada pasien saat ini adalah untuk
obat sikloplegik Sulfas Atropin 1% pada penderita berguna untuk efek sikloplegik
atau melemahkan otot siliaris pasien yang bekerja terlalu keras sehingga
mengakibatkan nyeri.
13
BAB IV
PENUTUP
Ulkus kornea adalah keadaan patologik pada kornea yang ditandai dengan
jaringan yang terjadi dari epitel sampai stroma. Ulkus ini menunjukkan gambaran
Demikian telah dilaporkan suatu laporan kasus dengan judul “Ulkus Kornea
Cum Hipopion Okulus Dextra”, dari seorang penderita laki-laki, berusia 39 tahun,
seperti pemberian antibiotika spectrum luas topikal maupun sistemik, anti viral,
penyembuhan.
DAFTAR PUSTAKA
14
1. Biswell R, MD. Kornea. Dalam: Eva PR, Witcher JP. Oftalmologi Umum.
5. Ilyas S, Tukak (ulkus) kornea, dalam ilmu penyakit mata edisi ke-3 ; Jakarta
6. Ilyas HS. Tajam Penglihatan dan Kelainan Refraksi. Ilmu Penyakit Mata.
2009;48:56.
www.webmd.com/drugs/2/drug-7748/ciprofloxacin-oral/details
15