Anda di halaman 1dari 12

HUBUNGAN ANTARA INSULIN DAN GLUKOSA DALAM PROSES

LIPOGENESIS DAN LIPOLISIS


Untuk memenuhi tugas mata kuliah:
Konsep Dasar Keperawatan DM 1

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VII
APRILIANI PO.62.20.1.16.122
CHRISTIE PO.62.20.1.16.125
ELIA SUCI MAYASARI PO.62.20.1.16.135
KRISTANTI MONIKA SARI PO.62.20.1.16.150
MUHAMMAD SIDIK PO.62.20.1.16.154
SABTU HARVI HENDRAWAN PO.62.20.1.16.159

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA


DIV KEPERAWATAN REGULER III
2019
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah mata
kuliah Konsep Dasar Keperawatan DM 1 “Hubungan Antara Insulin Dan Glukosa
Dalam Proses Lipogenesis Dan Lipolisis” dengan tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.

Palangkaraya, 21 Agustus 2019

Kelompok VII
Daftar Isi

KATA PENGANTAR……………………………......…………… i
DAFTAR ISI………………………………………...……………… ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………...……………… 1
A. Latar Belakang……………………………………..………….…..1
B. Tujuan……………………………………..............................….. 1
C. Manfaat……………………………………………..…………..... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………...…………...… 3
A. Pengertian …………………………………...............................… 3
1. Tipe – Tipe Kelompok…………………………………....… 4
2. Fungsi – Fungsi Kelompok…………………………………. 5
B. Ciri – Ciri Utama Kelompok……………........………………….. 6
1. Manfaat Kelompok bagi Organisasi…….............…………… 7
2. Syarat Pembentukann Kelompok………………...…………… 7
BAB III PENUTUP………………………………………………… 12
Kesimpulan……………………………………………....………… 12
DAFTAR PUSTAKA………………………………………............ 14
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit
metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan
sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya (Corwin,2015).
Insulin merupakan salah satu produk dari sistem endokrin tubuh
yang dikenal sebagai hormon insulin. Keberadaan insulin menjadi penting
karena mempunyai kaitan erat dengan keseimbangan glukosa darah.
Mengingat glukosa adalah satu-satunya bentuk nutrisi yang bisa digunakan
sebagai sumber energi oleh bagian - bagian otak, retina mata, serta epitel
germina, sehingga kelainan produksi insulin atau kekurangan hormon
tersebut akan memunculkan berbagai dampak buruk bagi tubuh. Insulin
mempunyai banyak sekali peran di dalam tubuh manusia terutama dalam
hal metabolisme makanan.
Saat ini penelitian epidemiologi menunjukkan adanya
kecenderungan peningkatan angka insidensi dan prevalensi diabetes
mellitus di berbagai penjuru dunia, badan kesehatan dunia World Health
Organization (WHO) memprediksi adanya peningkatan jumlah
penyandang diabetes mellitus yang menjadi salah satu ancaman kesehatan
global (PERKENI, 2015).

B. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui hubungan antara insulin dan glukosa dalam proses
lipogenesis, lipolisis

C. Manfaat penulisan
Penulisan dapat dijadikan sebagai masukan kepada pembaca tentang
hubungan antara insulin dan glukosa dalam proses lipogenesis, lipolisis
sehingga dapat meningkatkan mutu asuhan keperawatan terhadap
penderita Diabetes Mellitus.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
1. Lipogenesis
Lipogenesis adalah pembentukan asam lemak yang terjadi di dalam
hati. Glukosa atau protein yang tidak segera digunakan tubuh
sebagian besar tersimpan sebagai trigliserida. Sebagian kecil
glukosa tersimpan dalam bentuk glikogen, serta protein disimpan di
dalam cadangan asam amino. Sebagian besar asam lemak yang
terbentuk di dalam tubuh diabsorbsi oleh sel-sel otot,sel lemak, dan
sel-sel lain. Asam lemak ini dapat langsung digunakan sebagai zat
energi ataudiubah menjadi trigliserida. Sel-sel otot cenderung
menggunakannya sebagai energi, sedangkansel lemak menyimpannya
sebagai trigliserida. Hati merupakan alat yang memproduksi lipid
utama di dalam tubuh, sedangkan sel-sel lemak tidak membuat lemak
tetapi hanya menyimpan lemak (Rozak, Abdul, 2017)

2. Lipolisis
Lipolisis adalah proses pemecahan lemak yang tersimpan dalam
sel-sel lemak yang melibatkan hidrolisis trigliserida. Selama proses ini,
asam lemak bebas dilepaskan ke dalam aliran darah dan beredar ke
seluruh tubuh. Hal ini diikuti dengan degradasi menjadi unit-unit asetil
oleh oksidasi beta. Keton diproduksi, dan ditemukan dalam jumlah
besar di ketosis (keadaan metabolisme yang terjadi bila hati mengubah
lemak menjadi asam lemak dan badan-badan keton yang dapat
digunakan oleh tubuh untuk energi). Strip pengujian lipolisis seperti
Ketostix digunakan untuk mengenali ketosis, terutama di ketoasidosis
diabetes. (Sakulat, Wisnu. 2014)
B. Hasil diskusi
1. Peran Insulin dalam proses Lipogeneis

Tubuh kita memiliki berbagai sistem pengaturan agar dapat bekerja


secara optimal, salah satunya adalah sistem hormon. Insulin merupakan
hormon yang sangat erat kaitannya dengan metabolisme karbohidrat.
Bahkan tak jarang dijadikan salah satu penyebab kegemukan apabila tidak
terkontrol dengan baik. Walaupun begitu, hormon ini bukan satu-satunya
penyebab kegemukan.
Insulin diproduksi oleh sel beta pada pankreas. Hormon ini akan
dikeluarkan (diekskresikan) apabila ada peningkatan kadar gula darah.
Ketika makan karbohidrat secara berlebih, gula darah akan mengalami
lonjakan sehingga insulin akan diproduksi lebih banyak untuk
menormalkannya.
Insulin bekerja dengan cara memindahkan gula darah ke dalam sel
untuk diubah menjadi energi dan glikogen (glikogen merupakan simpanan
energi). Apabila sel tersebut sudah penuh dengan glikogen, maka
kelebihan gula darah akan diubah menjadi lemak melalui proses yang
disebut dengan lipogenesis. Kondisi seperti ini hanya terjadi apabila kita
kelebihan asupan energi.
Kelebihan gula akan diubah menjadi senyawa Acetyl-CoA terlebih
dahulu. Selanjutnya Acetyl-CoA tersebut akan diubah menjadi malonyl-
CoA melalui serangkaian proses. Malonyl-CoA yang sudah terbentuk akan
diubah kembali menjadi asam lemak bebas yang nantinya akan disimpan
dalam bentuk trigliserida dalam jaringan adiposa. Semakin banyak
kelebihan gula dalam tubuh, maka semakin banyak pula asam lemak yang
akan terbentuk. Hal inilah yang membuat mengapa kelebihan karbohidrat
dapat menyebabkan kegemukan.

2. Peran dan hubungan antara Glukosa, Insulin dan Lipolisis

Lipolisis adalah penguraian lipid untuk mendukung tuntutan


metabolisme. Membantu mengontrol kadar gula darah (glukosa) dalam
tubuh. Caranya dengan memberi sinyal pada sel lemak, otot, dan hati
untuk mengambil glukosa dari darah dan mengubahnya menjadi glikogen
(gula otot) di sel otot, trigliserida di sel lemak, dan keduanya di sel hati.
glukosa diubah menjadi G6P pada langkah pertama glikolisis.
Lalu ada glukagon yaitu hormon peptida yang disintesis oleh sel
pankreas jika glukosa dan kadar insulin menurun. Glukagon kemudian
akan memicu hati kita untuk memecah penyimpanan glikogen dan
melepaskan glukosa yang sangat dibutuhkan ke dalam darah kita.
Sebaliknya, ketika kadar glukosa dan insulin kita tinggi, insulin pada
individu yang sehat akan memungkinkan glukosa untuk keluar dari aliran
darah dan diambil oleh jaringan yang tergantung insulin. Tentu saja, pada
penderita diabetes, jaringan tidak akan lagi merespon dengan baik
terhadap insulin dan gula ini tidak akan mencapai jaringan dan malah
menyebabkan kerusakan dalam aliran darah.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Lipogenesis adalah pembentukan asam lemak yang terjadi di dalam hati.
Insulin bekerja dengan cara memindahkan gula darah ke dalam sel untuk diubah
menjadi energi dan glikogen (glikogen merupakan simpanan energi). Apabila sel
tersebut sudah penuh dengan glikogen, maka kelebihan gula darah akan diubah
menjadi lemak melalui proses yang disebut dengan lipogenesis. Kondisi seperti
ini hanya terjadi apabila kita kelebihan asupan energi.
Lipolisis adalah proses pemecahan lemak yang tersimpan dalam sel-sel
lemak yang melibatkan hidrolisis trigliserida. Membantu mengontrol kadar gula
darah (glukosa) dalam tubuh. Caranya dengan memberi sinyal pada sel lemak,
otot, dan hati untuk mengambil glukosa dari darah dan mengubahnya menjadi
glikogen (gula otot) di sel otot, trigliserida di sel lemak, dan keduanya di sel hati
Sumber
Daftar Pustaka

Corwin, E.J. 2015. Buku Saku Patofisiologi edisi 3. Jakarta: EGC.

PERKENI. 2015. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus tipe 2 di


Indonesia. Jakarta. Ourratuaeni. 2009. Faktor

https://www.apki.or.id/proses-konversi-karbohidrat-menjadi-lemak/ -diakses pada


tanggal 21 Agustus 2019

https://usaha321.net/pengertian-lipolisis-mekanisme-lipolisis-dan-pengaturan-
lipolisis.html diakses pada tanggal 21 Agustus 2019

Rozak, Abdul, 2017. Proses Sintesis Asam Lemak (Lipogenesis)


https://docplayer.info/49155317-Proses-sintesis-asam-lemak-lipogenesis.html-
diakses pada tanggal 21 Agustus 2019

Sakulat, Wisnu. 2014. Obesitas. https://rumahsakit.unair.ac.id/website/obesitas/-


diakses pada tanggal 21 Agustus 2019
Pertanyaan tugas II
1. Dalam Lipogenesis terdapat hormon pertumbuhan yaitu hormon leptin.
Bagaimana mekanisme kerja hormon leptin tersebut dalam proses
Lipogenesis? M. Dilah Rasit (Kelompok VI)
jawaban :
Leptin membatasi penyimpanan lemak tidak hanya dengan mengurangi
masukan makanan, tetapi juga dengan mempengaruhi jalur metabolik yang
spesifik di adiposa dan jaringan lainnya. Leptin merangsang pengeluaran
gliserol dari adiposit, dengan menstimulasi oksidasi asam lemak dan
menghambat lipogenesis.
Leptin merupakan hormon yang dihasilkan sel-sel lemak yang membantu
mengatur metabolisme dan nafsu makan. Hormon leptin diproduksi di dalam
WAT (white adipose tissue) atau sel lemak, jadi semakin besar sel lemak
maka semakin banyak juga kadar hormon leptin di tubuh manusia. Leptin juga
memberitahu otak kapan harus berhenti mengunyah dan berhenti makan,
membantu merespon rasa kenyang, mengendalikan napsu makan dan
mencegah makan berlebihan.
Orang-orang yang menderita obesitas memiliki kadar hormon leptin yang
sangat tinggi, akan tetapi tubuhnya tidak lagi memberikan sinyal pada otak
yang menandakan tubuh sudah mendapat cukup makanan. Secara tidak sadar
mereka akan terus mengonsumsi makanan karena otak (hypothalamus)
menganggap tubuh masih membutuhkan makanan, inilah yang disebut dengan
leptin resistance.
Menurunnya metabolisme, peningkatan napsu makan, dan tubuh bertambah
gemuk akibat sel-sel lemak bertambah, adalah beberapa gejal dari leptin
resistance.
Jika dibiarkan berlarut-larut, kondisi ini dapat mengakibatkan berbagai
gangguan kesehatan seperti osteoporosis, serangan jantung, kanker, mood
tidak stabil, libido rendah, hingga kesulitan mengendalikan berat badan.
2. Dalam Lipolisis, bagaimana mekanisme kerja hidrolisis trigliserida? Apakah
insulin berperan dalam hidrolisis trigliserida tersebut? Icha Seveny Febriana
(Kelompok IV)
Jawaban :
Lipolisis merupakan suatu proses pemecahan lemak yang tersimpan dalam
sel-sel lemak. Sedangkan trigliserida adalah simpanan berupa glukosa atau
protein yang tidak segera digunakan / cadangan. Trigliserida tersimpan di
dalam sel lemak. Jadi, hidrolisis trigliserida merupakan pemecahan sel lemak
yang berupa trigliserida itu sendiri agar dapat digunakan sebagai energi.
Saat hidrolisis trigliserida, insulin tidak berperan. Hal ini dikarenakan, insulin
dapat menghambat hidrolisis trigliserida tersebut.

Anda mungkin juga menyukai