Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pulutan (Urena lobata L) adalah salah satu herbal yang memiliki

potensi sebagai obat. Secara empirik daun pulutan digunakan untuk

pengobatan malaria, sifilis, dan gonore di Afrika (Rinku, 2013). Pada uji

praklinik ekstrak etanol daun Urena lobata L. menunjukkan aktivitas

antibakteri terhadap Staphilococcus aureus, Escherichia coli, Bacillus

subtilis, dan Klabisiella pneumonia (Wulandari et al., 2009)(Adeloye et

al., 2007). Urena lobata L. memiliki efek anti diabetes pada tikus diabetes,

yang dikendalikan oleh senyawa aktif saponin, flavonoid dan quercetin

melalui mekanisme insulin sensitizer (Lans, 2006 ; Omonkhua, 2011).

Penggunaan Urena lobata L. untuk pengobatan perlu dipastikan

keamanannya. Uji toksistas pada tikus yang dipapar ekstrak air Urena

lobata L. selama 28 hari mempunyai efek mengganggu proses

spermatogenesis yang ditandai dengan abnormalitas morfologi sel sperma

(Oladele & Abatan, 2010). Pengujian efek toksik jangka panjang ekstrak

Urena lobata L. menunjukkan kerusakan sel hepatosit dan obstruksi

empedu pada kelinci (Omonkhua & Onoagbe, 2011). Berdasarkan

penelitian diatas maka penggunaan Urena lobat L. untuk pengobatan

masih belum sepenuhnya aman, sehingga perlu dilakukan pengujian

toksisitas untuk mengevaluasi keamanannya.


Keamanan penggunaan Urena lobata L. dapat dievaluasi dengan

melakukan uji toksisitas. Lethal Concentration 50 (LC50) merupakan

parameter toksisitas umum yang menjadi prioritas utama untuk menilai

keamanan suatu herbal. Nilai LC50 menunjukkan derajat toksisitas dan

dosis yang mampu menimbulkan kematian 50% organisme uji. Pengujian

efek teratogenik perlu dilakukan untuk melihat keamanan penggunan

herbal pada masa kehamilan. Pengujian ini digunakan untuk memprediksi

malformasi atau gangguan tumbuh kembang yang timbul pada janin akibat

paparan senyawa herbal (Wang, et al., 2010). Peningkatan dosis dan lama

paparan herbal akan meningkatkan derajat toksisitas yang dapat dievaluasi

dengan mengamati adanya gangguan struktur dan fungsi organ.

Ikan zebra merupakan salah satu hewan model uji toksisitas. Ikan

zebra memiliki 70% kode protein yang berhubungan dengan gen

manusia dan sekitar 84% gen ikan zebra diketahui berhubungan dengan

penyakit manusia (Kerstin et al, 2013). Keunggulan penggunaan embrio

ikan zebra untuk uji toksisitas antara lain murah, mudah di dapat, sensitif

dan dapat digunakan sebagai bioindikator polutan serta memiliki tingkat

prediksi yang tinggi. Efek toksik herbal dapat mengganggu fungsi organ

salah satunya adalah sistem reproduksi. Gangguan fungsi reproduksi dapat

dievaluasi dengan mengamati penurunan daya tetas pada embrio ikan

zebra (Wirasuta dan Niruri, 2006). Hingga saat ini penelitian tentang

derajat toksisitas dekokta Urena lobata L. pada embrio dan toksisitas pada

fungsi reproduksi belum pernah dilakukan. Berdasarkan latar belakang

diatas maka perlu dilakukan pengujian toksisitas dekokta daun Urena


lobata L. dengan menentukan nilai Lethal Concentration 50 (LC50) dan

mengamati daya tetas embrio ikan zebra (Danio rerio).

1.2 Rumusan Masalah

1. Berapakah nilai Lethal Concentration 50 (LC50) dekokta daun Pulutan

(Urena lobata L.) pada embrio ikan zebra (Danio rerio) ?

2. Bagaimana efek dekokta daun Pulutan (Urena lobata L.) terhadap daya

tetas telur ikan zebta pada dosis terapi, MATC dan LC50 ?

1.3 Tujuan Penelitian

Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek toksik dari daun

Pulutan (Urena lobata L.) dengan tujuan khusus :

1. Mengetahui efek dekokta daun Pulutan (Urena lobata L.) terhadap

nilai Lethal Concentration 50 (LC50) pada embrio ikan zebra (Danio

rerio).

2. Membuktikan efek dekokta daun Pulutan (Urena lobata L.) terhadap

daya tetas telur ikan zebta pada dosis terapi, MATC dan LC50.

1.4 Manfaat penelitian

1.4.1 Keilmuan

Pada penelitian ini diharapkan dapat mampu memberikan

landasan ilmiah mengenai efek toksik penggunaan daun Pulutan

(Urena lobata L.) sebagai antidiabetes khususnya terhadap nilai

Lethal Concentration 50 (LC50) dan daya tetas telur embrio ikan zebra

(Danio rerio).
1.4.2 Praktis

Sebagai data dasar untuk menentukan dosis terapi yang aman

pada penggunaan dekokta daun Pulutan (Urena lobata L.) secara akut

maupun penggunaan pada kasus diabetes pada kehamilan.

Daftar Pustaka
Adeloye, O. A., A. D. Akinpelu, O. A. Ogundaini and A. C. Obafemi., 2007.
Studies on Antimicrobial, Antioxidant and Phytochemical Analysis of
Urena lobata Leaves. J.Phy. and Nat. Sci.Vol 1(2): 1-9
Forest Research Institute of Malaysia. 2003. Plants Information: Urena lobata
Griff., pulut-pulut, Malvaceae. Forest Research Institute of Malaysia,
Kuala Lumpur, Malaysia. http://www.frim.gov.my/tu/Urena.htm. 1p.
Kerstin Howe et al. 2013. The Zebrafish Reference Genome Sequence and its
Relationship to the Human Genom. Nature 496, 498-503; doi:
10.1038/nature12111
Oladele, G.M., & Abatan, M. O. 2010. Haematological and Sperm Count Chages
Following Exposure to Hyptis suaveolens, Cleome viscosa and Urena
lobata in Rats. Nigerian Veterinary Journal 2010 31(2);170-176
Omonkhua, AA and Onoagbe, IO. 2011. Evaluation of the long-term effects of
Urena lobata root extracts on blood glucose and hepatic function of normal
rabbits. J. Toxicol. Environ. Health. Sci,3(8): 204-213.
Rinku, Mathappan dan Sanjay, P.Umachigi. 2013. Morpho anatomical studies of

leaves of Urena lobata Linn. International journal of research article

pharmaceutical innovations.

Wang, S., Liu, K., Wang, X. 2010. Toxic effects of celastrol on embryonic

development of zebrafish (Danio rerio). Drug Chem Toxicol, 34(1), 61-65

Wirasuta, I.M.A.G.,& Niruri, R. 2006. Buku ajar toksikologi umum. Denpasar:

Jurusan Kimia-FMIPA Universitas Udayana.

Wulandari, R., Utami, P., Hartanti, D. 2009. Penapisan fitokimia dan uji aktivitas

antibakteri ekstrk eanol herba pulutan ( Urena lobata Linn.) Pharmacy.

6(1):5

Anda mungkin juga menyukai