Oleh
031415007
PENDAHULUAN
Remaja adalah masa peralihan fase, dimana fase kanak-kanak ke masa peralihan fase dewasa.
Fase dimana seseorang yang sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun
masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa.
Fase ini adalah fase seseorang sedang mencari jadi diri sendiri dan pola hidup yang paling
sesuai baginya dan ini pun sering dilakukan melalui metode coba-coba, walaupun melalui
banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukannya sering menimbulkan kekuatiran serta
perasaan yang tidak menyenangkan, baik bagi lingkungannya ataupun orangtuanya. Hal ini
karena mereka semua memang sama-sama masih dalam masa mencari identitas jati diri.
Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang sering disebut
sebagai kenakalan remaja.
Dalam surat kabar-surat kabar sering kali kita membaca berita tentang perkelahian pelajar,
penyebaran narkotika, pemakaian obat bius, minuman keras, penjambret yang dilakukan oleh
anak-anak yang berusia belasan tahun, meningkatnya kasus-kasus kehamilan di kalangan
remaja putri dan lain sebagainya.
Hal tersebut adalah suatu masalah yang dihadapi masyarakat yang kini semakin marak, Oleh
karena itu masalah kenakalan remaja seyogyanya mendapatkan perhatian yang serius dan
terfokus untuk mengarahkan remaja ke arah yang lebih positif, yang titik beratnya untuk
terciptanya suatu sistem dalam menanggulangi kenakalan di kalangan remaja.
Dalam contoh kasus tersebut para remaja yang terlibat dalam kenakalan remaja, karena
kurangnya kesadaran ideologi pancasila pada dirinya, dan kurangnya sosialisasi yang
diberikan sejak dini, sehingga mereka tumbuh menjadi remaja yang salah arah.
Masalah kenakalan remaja ini di rasakan semakin meresahkan masyarakat, baik di negara-
negara maju maupun negara berkembang. dalam kaitan ini Indonesia telah mulai merasakan
keresahan tersebut, terutaman mereka yang berdomisili di kota-kota besar. masalah tersebut
cenderung menjadi masalah nasional yang di rasa semakin sulit untuk di hindari,
ditanggulangi, dan diperbaiki kembali.
1.2.2 Apa saja penyebab dari kenakalan remaja berkaitan dengan sila-sila pancasila?
PEMBAHASAN
Kenakalan Remaja ialah dampak dari kurangnya pengawasan orang terdekat dan sosialisasi
sejak dini, kenakalan remaja yang ada di sekitar kita, sangatlah banyak, bisa saja teman,
keluarga, saudara, atau bahkan diri kita sendiri adalah termasuk dari kenakalan remaja.
Dari segi kriminal secara yuridis, ketentuan-ketentuan yang tercatat di dalam Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana (KUHP), atau perundang-undangan pidana di luar KUHP, misal
undang-undang Narkotika. Kondisi ini jauh lebih rumit dari pada kondisi desdruktif dalam
perspektif norma-norma sosial dan susila.
Ideologi Pancasila yang berkaitan dengan Kenakalan Remaja ialah kesadaran para remaja
pada norma-norma hukum yang meliputi sila-sila pancasila yang berlaku di Indonesia.
Dalam Ideologi pancasila terbuka perkembangan yang terjadi pada negara yang memiliki
ideologi yang berbeda dengan Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Hal ini
disebabkan karen ideologi Pancasila memiliki nilai-nilai yang meliputi; nilai dasar, nilai
instrumental, dan nilai praktis. Selain itu, Pancasila bukan merupakan ide baru atau
perenungan suatu kelompok atau golongan tertentu, melainkan Pancasila berasal dari nilai-
nilai yang dimiliki oleh bangsa. Dengan demikian, Pancasila pada hakikatnya berlaku untuk
seluruh lapisan serta unsur-unsur bangsa secara keseluruhan. Oleh karena itu, ciri khas
Pancasila memiliki kesesuaian dengan bangsa Indonesia.
2.2 Kajian Teori
1. Paul Moedikdo
· Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi anak-anak
merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum pidana, seperti mencuri,
menganiaya dan sebagainya.
2. Kartono
Kenakalan remaja atau dalam bahasa inggris di kenal dengan istilah juvenile delinquency
merupakan gejala patologis pada remaja di sebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial.
3. Santrock
4. Drs.B.Simanjutak,S.H.
Perbuatan-perbuatan anak remaja yang bertentangan dengan norma-norma yang ada dalam
masyarakat di mana ia hidup,atau suatu perbuatan anti sosial di mana di dalamnya terkandung
unsure-unsur anti normatif
5. Mussendkk
perilaku yang melanggar hukum atau kejahatan yang biasanya dilakukan oleh anak remaja
yang berusia 16-18 tahun, jika perbuatan ini dilakukan oleh orang dewasa maka akan
mendapat sangsi hukum.
2.3 Kaitan antara Kasus, dengan Nilai-Nilai Sila dalam Pancasila
Kenakalan Remaja dilihat dari sila pertama ini jelah sangat menyimpang dan
tidak sesuai. Jika seseorang memegang kepercayaan pada Tuhan, maka
seseorang itu tidak akan melakukan hal-hal tercela.
2.3.2 Kenakalan Remaja dengan Sila Kemanusia Yang Adil dan Beradab
Dilihat secara kemanusiaan yang adil dan beradab, kenakalan remaja, jelas
tidak adil bagi orang tua mereka, lingkungan sekitar, dan kelakuan yang
mereka lakukan tidak beradab sama sekali, karena merugikan banyak pihak
Para remaja yang terlibat dalam tindakan kriminal, seperti tawuran, pencurian
dan sebagainya, menimbulkan perpecahan dalam masyarakat, perselisihan
antar ras, suku dan bangsa yang akan menimbulkan perpecahan pada negara
juga, mereka yang terlibat dalam tindakan kriminal jelas-jelas menimbulkan
perpecahan dalam kata persatuan Indonesia.
Masa remaja sebagai periode merupakan suatu periode yang sarat dengan perubahan dan
rentan munculnya masalah(kenakalan remaja). Untuk itu perlu adanya perhatian khusus
serta pemahaman yang baik serta penanganan yang tepat terhadap remaja merupakan faktor
penting bagi keberhasilan remaja di kehidupan selanjutnya, mengingat masa ini merupakan
masa yang paling menentukan.
Selain itu perlu adanya kerjasama dari remaja itu sendiri, orang tua, guru dan pihak-
pihak lain yang terkait agar perkembangan remaja di bidang pendidikan dan bidang-bidang
lainnya dapat dilalui secara terarah, sehat dan bahagia.
Berikut Solusi dalam rangka penanggulangan kenakalan remaja :
1. Tindakan Preventif
Usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja secara umum dapat dilakukan melalui cara
berikut:
1. Mengenal dan mengetahui ciri umum dan khas remaja
2. Mengetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum dialami oleh para remaja.
Kesulitan-kesulitan mana saja yang biasanya menjadi sebab timbulnya pelampiasan
dalam bentuk kenakalan.
Usaha pencegahan kenakalan remaja secara khusus dilakukan oleh para pendidik terhadap
kelainan tingkah laku para remaja. Pendidikan mental di sekolah dilakukan oleh guru, guru
pembimbing dan psikolog sekolah bersama dengan para pendidik lainnya. Usaha pendidik
harus diarahkan terhadap remaja dengan mengamati, memberikan perhatian khusus dan
mengawasi setiap penyimpangan tingkah laku remaja di rumah dan di sekolah.
Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang memiliki pengaruh kuat terhadap
perkembangan remaja. Ada banyak hal yang bisa dilakukan pihak sekolah untuk memulai
perbaikan remaja, di antaranya melakukan program “monitoring” pembinaan remaja melalui
kegiatan-kegiatan keagamaan, kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah dan
penyelenggaraan berbagai kegiatan positif bagi remaja.
2. Tindakan Represif
Usaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral dapat dilakukan dengan
mengadakan hukuman terhadap setiap perbuatan pelanggaran. Dengan adanya sanksi tegas
pelaku kenakalan remaja tersebut, diharapkan agar nantinya si pelaku tersebut “jera” dan
tidak berbuat hal yang menyimpang lagi. Oleh karena itu, tindak lanjut harus ditegakkan
melalui pidana atau hukuman secara langsung bagi yang melakukan kriminalitas tanpa
pandang bulu.
Sebagai contoh, remaja harus mentaati peraturan dan tata cara yang berlaku dalam
keluarga. Disamping itu perlu adanya semacam hukuman yang dibuat oleh orangtua terhadap
pelanggaran tata tertib dan tata cara keluarga. Pelaksanaan tata tertib harus dilakukan dengan
konsisten. Setiap pelanggaran yang sama harus dikenakan sanksi yang sama. Sedangkan hak
dan kewajiban anggota keluarga mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan
umur.
1.1 PENUTUP