Mendengarkan
Mengajukan saran perbaikan tentang informasi yang disampaikan secara
langsung
Dalam menyampaikan saran perbaikan terhadap informasi yang disampaikan secara
langsung, saran dapat mengacu terhadap informasi yang disampaikan atau cara
penyampaian informasi tersebut. Saran mengenai informasi yang disampaikan
dapat didasarkan kepada 5W1H dalam informasi tersebut. Sedangkan untuk
penyampaiannya, berikut adalah beberapa contoh sebagai panduan dalam
menyampaikan saran perbaikan:
1. Bagaimana bahasa yang dipakai?
2. Apakah kalimat yang dipakai runtut?
3. Lancarkanlah saat menyampaikan informasi?
4. Monotonkah cara penyampaiannya?
Pada saat berada dalam diskusi, ada beberapa kiat untuk mengajukan pertanyaan
yang baik antara lain:
1. Ajukanlah pertanyaan dengan santun, tidak usah meledak-ledak dengan nada
tinggi
2. Kemukakanlah pertanyaan satu per satu, bergantian dengan pertanyaan dari
peserta lain
3. Pertanyaan yang sudah diajukan peserta lain tidak usah diajukan kembali, kecuali
jika kamu ingin memita penjelasan lebih lanjut
4. Sebelum pertanyaan diajukan, pikirkanlah terlebih dahulu isi program yang
ditawarkan, apakah isi program tersebut bermanfaat, program kegiatannya logis,
tidak bersifat hura-hura, tujuan kegiatan jelas, waktu dan tempat pelaksanaan
tepat, serta anggaran yang tersedia mencukupi.
Untuk memberikan tanggapan atas isi berita atau laporan perhatikanlah hal-hal
berikut:
1. Catatlah waktu dan sumber data
2. Catat dan tulislah ide-ide pokok beritanya
3. Sertakan beberapa fakta dan opini yang ada dalam berita itu
4. Berikanlah tanggapanmu atas berita itu
Berbicara
Mempresentasikan program kegiatan/proposal
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, program adalah rancangan mengenai asas
serta usaha (dalam ketatanegaraan, perekonomian, dsb) yang akan dijalankan.
Berikut beberapa kiat cerdas dalam menyampaikan program kegiatan:
1. Sampaikan program-program kegiatan yang menarik minat banyak orang terlebih
dahulu. Program yang kurang menarik sebaiknya dihindari.
2. Sampaikanlah rencana kamu untuk merealisasikan program tersebut. Kamu dapt
menyebutkan waktu dan tempat program tersebut akan dilaksanakan
3. Jangan menyampaikan janji-janji yang tidak dapat diwujudkan. Oleh karena itu,
buatlah program yang realistis dan dapat diterima akal sehat.
4. Pergunakan gaya bahasa dan kalimat-kalimat yang memikat agar teman kamu
berminat mendengarkan uraian kamu.
Akan lebih baik bila presentasi mengenai program kegiatan tersebut didukung
dengan mengemukakan informasi tambahan yang dapat mendukung program,
seperti penelitian. Bisa penelitian sederhana misalnya hasil pengamatan,
penyebaran angket, dan wawancara. Atau penelitian intensif yakni penelitian yang
dilakukan oleh pihak tertentu dengan menggunakan prosedur penelitian
sesungguhnya.
Membaca
Menemukan ide pokok suatu teks dengan membaca cepat 300-350 kata per
menit
Salah satu cara menemukan informasi adalah membaca cepat. Saat membaca
cepat kita tidak perlu membaca keseluruhan teks, melainkan dengan memilih
bagian yang penting saja, yaitu gagasan utamanya saja; fakta dan detail diabaikan.
Menulis
Menulis karangan berdasarkan topik tertentu dengan pola pengembangan
deduktif dan induktif
Pada paragraf deduktif, kalimat utama dijelaskan diawal diikuti kalimat-kalimat
penjelas yang saling berkaitan. Sedangkan pada paragraf induktif, dikembangkan
dengan kalimat-kalimat penjelas terlebih dahulu kemudian disimpulkan dalam
kalimat utama yang terdapat di akhir paragraf. Kalimat penjelas dapat berupa
contoh, kasus, ilustrasi, uraian khusus,dan sebagainya.
Esai adalah karangan pendek tentang suatu fakta yang dibahas menurut pandangan
pribadi penulisnya. Dalam esai, unsur pemikiran lebih menonjol dibandingkan
dengan unsur perasaan. Esai lebih banyak menganalisis fakta dengan pemikiran
yang logis (Sumardjo dan Saini K.M., 1986: 19-21). Esai dapat digolongkan menjadi
dua, yaitu esai formal dan esai nonformal (personal). Esai formal ditulis dengan
bahasa yang lugas dan dalam aturan-aturan penulisan yang baku, sedangkan unsur
pemikiran dan analisisnya sangat dipentingkan. Pada esai nonfromal, gaya bahasa
lebih bebas. Selain itu, unsur pemikiran dan perasaan pun lebih leluasa masuk ke
dalamnya.
Dalam menulis esai, kamu dapat menyusun kerangka tulisannya terlebih dahulu.
Dengan demikian, hal yang akan kamu tuliskan dalam bentuk esai menjadi terarah
dan tidak menyimpang dari topik yang ingin kamu bahas. Kerangka esai yang kamu
susun terdiri atas pembukaan, isi, dan penutup. Kerangka ini dijabarkan dalam
tulisan yang terdiri atas paragraf pembuka, paragraf-paragraf isi, dan paragraf
penutup.
Mendengarkan
Menemukan unsur-unsur intrinsik dan isi teks drama yang didengar melalui
pembacaan
Unsur intrinsik sebuah naskah drama terdiri atas: (a) tema, (b) alur, (c)
penokohan, dan (d) latar. Unsur-unsur itu berkembang dalam dialog antartokoh.
Jika dialog tersebut dibacakan/dipentaskan dengan penuh penghayatan, pendengar
dapat memahami tema, alur, penokohan, dan latar yang ingin dikembangkan
penulis drama.
Berbicara
Membahas ciri-ciri dan nilai-nilai yang terkandung dan menjelaskan keterkaitan
dalam gurindam
Gurindam adalah hasil karya sastra Melayu Lama yang kini sudah tidak lagi
berkembang. Di dalamna terdapat banyak nasihat yang dapat dipetik. Salah satu
tokoh pencipta gurindam adalah Raja Ali Haji. Beliau dilahirkan di Pulau
Penyengat, Riau, tahun 1809 dan wafat pada usia 61tahun. Leluhur beliau adalah
ahli waris kerajaan Melayu-Riau.
Sebagai puisi lama, gurindam memiliki beberapa ciri yang dapat dibandingkan
dengan puisi-puisi jenis lainnya. Gurindam dapat dibedakan dalam hal-hal berikut:
1. Bentuk (tipografi), yakni jumlah larik dalam bait
2. Pertautan hubungan larik pertama dan larik kedua
3. Persamaan bunyi pada akhir tiap larik (rima)
Sebagai puisi lama, gurindam memliki ciri bentuk, isi, dan estetika yang berbeda
dengan puisi modern yang cenderung bebas. Membaca gurindam tentu memerlukan
penghayatan, lafal, dan intonasi yang sepadan dengan kandungan isi yang ingin
disampaikan penyairnya.
Gurindam memiliki diksi atau pilihan kata yang berbeda dengan pilihan kata puisi
modern. Kata-kata yang biasa dipakai pada saat itu, yang tentu berbeda dengan
diksi masa kini. Oleh karena itu, ada beberapadiksi atau susunan kalimat yang
tidak sesuai dengan ejaan tata bahasa pada saat ini.
Membaca
Mengidentifikasi tema dan ciri-ciri puisi kontemporer melalui kegiatan
membaca buku kumpulan puisi kontemporer
Sebuah buku kumpulan (antologi) puisi diciptakan oleh penyair dalam kurun waktu
tertentu. Dalam buku kumpulan puisi tersebut, kemungkinan dapat kmau temukan
pertautan tema dan gaya pengarang yang khas, yang tidak terdapat dalam buku
kumpulan puisi pengarang lain. Tema dan gya pengarang menandai ciri khas
seorang penyair meskipun ia senantiasa memperbarui puisi-puisi yang
diciptakannya di kemudian hari.
Setiap penyair memiliki gaya pengucapannya yang khs, unik, estetis, yang
menyebabkannya menjadi berbeda dengan penyair lain. Biasanya seorang penyair
memiliki idiom-idiom estetis (ungkapan-ungkapan keindahan) yang diperolehnya ari
pengalaman penciptaan dan kematangan penjelajahan bahasa. Meskipun beberapa
pusis ditulis dengan tema yang sama, tetapi menjadi utuh dan tetap memiliki daya
tarik karena gaya pengungkapan penyairnya yang luas. Di samping itu, penyair
seringkali memanfaatkan simbol atau lambang yang mempunyai makna lebih
banyak daripada ungkapan simbol itu.
Sebuah angkatan muncul dalam sejarah sastra setelah melewati kurun waktu,
dekade, dan memliki ciri estetika tersendiri. Jika puisi “Doa” karya Chairil Anwar
berbeda dengan puisi “Dengan Puisi, Aku” karya Taufik Ismail, novel pun demikian
pula. Novel Harimau! Harimau! Karya Muchtar Lubis (Angkatan 45) dan novel Tuyet
karya Bur Rasuanto (Angkatan 66) tentu memiliki perbedaan pula. Dengan
demikian, akan terlihat ciri-ciri kedua angkatan tersebut.
Menulis
Memahami prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai
Dalam menyusun kritik sastra, seorang kritikus sastra harus membaca dengan
saksama karya sastra yang dipilihnya. Kemudian ia harus melakukan penilaian
secara tertulis berdasarkan prinsip-prinsip ilmu sastra terhadap karya sastra yang
ia baca. Kritikus sastra harus bisa mempertanggungjawabkan tulisannya tersebut.
Seorang kritikus sastra mempunyai tugas membaca dan menilai karya sastra secara
objektif. Ia menulis kritik terhadap karya sastra berdasarkan teori-teori sastra dan
menganalisanya seobjektif mungkin. Menulis kritik pada hakikatnya menyampaikan
aprsiasi, penghargaan, dan pengungkapan nilai. Fungsinya untuk menjembatani
gagasan pengarang, memberi semacam panduan, dan mengungkapkan kekayaan
karya sastra yang mungkin belum tergali.
Kritik adalah tanggapan yang berisi uraian atau pertimbangan niai baik atau buruk
sebuah karya sastra. Kritik biasanya diakhiri dengan kesimpulan analisis. Tujuan
kritik bukan hanya menunjukkan keunggulan, kelemahan, benar, dan salahnya
sebuah karya sastra dipandang dari sudut tertentu. Akan tetapi tujuan akhirnya
yaitu mendorong sasatrawan untuk mencapai penciptaan sastra setinggi mungkin
dan juga mendorong pembaca mengapresiasi karya secara lebih baik (Sumardjo dan
Saini K.M., 1986:21).
Dalam menulis kritik sastra, kamu harus mengetahui terlebih dahulu langkah-
langkahnya, yaitu:
1. Bacalah karya sastra itu beberapa kali sampai kamu mampu menulis kritik secara
objektif
2. Gunakan pengetahuanmu tentang unsur-unsur intrinsik karya sastra untuk
menganalisis karya sastra itu
3. Tulislah kritik sastra dengan cara memberi penghargaan terhadap karya sastra itu,
sehingga mampu mengungkapkan nilai-nilai yang terdapat di dalamnya
Berbicara mengenai kritik dan esai sastra, tidak dapat lepas dari kritikus sastra
Indonesia terkemuka, yaitu H.B. Jassin. Sebagai kritikus sastra, H.B. Jassin digelari
“Paus Sastra Indonesia”. Bukunya yang terkenal adalah Kesustraan Indpnesia
dalam Kritik dan Esai, Analisa Cerpen, dan Tifa Penyair dan Daerahnya.
Pengertian kritik dan esai sastra dapat dilihat dari salah satu cirinya. Kritik sastra
berisi pengamatan yang teliti terhadap kelebihan dan kekurangan atau kualitas
nilai karya sastra. Sedangkan esai sastra berisi karangan yang mengulas topik
tertentu secara singkat.