PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Amerika Serikat merupakan Negara yang terletak di Benua Amerika yang
ditemukan oleh Columbus pada tahun 1942. Sesuai namanya, Amerika Serikat
merupakan Negara serikat yang terdiri atas 50 negara bagian dan sebuah
distrik federal yaitu Washington DC. Negara yg memiliki luas 9,83 juta km2
ini memiliki penduduk dengan etnik yang beraneka ragam dan bahkan
menjadi salah satu Negara multikultural di dunia.
Negara “Paman Sam” ini adalah salah satu Negara yang menganut sistem
liberal pada sistem politiknya, hal ini tercantum dalam konstitusi Negara
“Declaration of Independence” yang ditangguhkan pada 1787. Sebagai salah
satu Negara federasi tertua di dunia, Amerika Serikat merupakan Negara
demokrasi perwakilan dimana demokrasi telah tertanam kuat didalam
kehidupan masyarakat Amerika Serikat
Pada Makalah ini, berkaitan dengan “Sistem Politik Amerika”, maka
penyusun bertujuan untuk membahas mengenai hal tersebut. Harapan
penyusun dengan adanya makalah ini pembaca dapat mengetahui Sistem
Politik Amerika, Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat, Batas Kedaulatan
Rakyat Amerika Serikat, Sistem Check and Balances, Kongres Amerika
Serikat, Dewan Perwakilan Rakyat dan Mahkamah Agung Amerika Serikat
dan Sistem Pemerintahan Amerika Serikat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem politik dan sistem pemerintahan yang
dianut Amerika Serikat?
2. Apakah yang dimaksud dengan Check and Balances System
pada Tiga cabang kekuasaan?
3. Bagaimana peran Kongres, Dewan Perwakilan Rakyat dan
Mahkamah Agung Amerika Serikat di dalam Sistem
Pemerintahan Amerika Serikat?
1
4. Apa peran Presiden Amerika Serikat?
5. Bagaimana kebijakan luar negeri Amerika Serikat?
6. Bagaimana Struktur Pemerintahan Amerika Serikat?
7. Apa saja batas kedaulatan rakyat Amerika Serikat?
C. Tujuan
1. Mengetahui sistem politik dan sistem pemerintahan yang
dianut Amerika Serikat
2. Mengetahui maksud dari Check and Balances System
3. Mengetahui peran Kongres, Dewan Perwakilan Rakyat dan
Mahkamah Agung Amerika Serikat didalam Sistem
Pemerintahan Amerika Serikat?
2
BAB II
PEMBAHASAN
a. Lembaga Legislatif
Badan legislatif Amerika Serikat dinamakan Congress dan memiliki
dua kamar, yaitu Senat dan House of Representative. Teori politik dan
politik praktis menghasilkan senat Amerika Serikat yang
beranggotakan 100 orang yang berasal dari 50 negara bagian. Setiap
negara bagian diwakili oleh dua orang senator yang dipilih melalui
pemilihan secara langsung. Dengan kata lain, senat merupakan
lembaga perwakilan negara bagian. Adapun House of Representative
adalah merupakan lembaga perwakilan rakyat semacam DPR RI. Senat
dan House of Representative memiliki kekuasaan untuk membuat
3
undang-undang, menetapkan APBN, dan mengawasi jalannya
pemerintahan.
b. Lembaga Eksekutif
Kekuasaan eksekutif dipegang dan dijalankan presiden yang dibantu
oleh wakil presiden dan menteri-menteri. Kekuasaan presiden adalah
sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara. Selain memegang
kekuasaan dalam pemerintahan, presiden Amerika Serikat juga
memiliki kekuasaan yang lain, yaitu menjadi pemimpin tertinggi
militer, memilih pejabat eksekutif dan para hakim, memveto rancangan
undang-undang yang telah disetujui oleh badan legislatif, memberi
atau menolak grasi, dan mengadakan hubungan luar negeri.
c. Lembaga Yudikatif
Kekuasaan yudikatif dipegang dan dijalankan oleh Supreme Court
(Mahkamah Agung) serta lembaga-lembaga peradilan di bawahnya.
Lembaga yang kedudukannya di bawah Supreme Court adalah
peradilan negara bagian yang ada di setiap negara bagian. Pengadilan
distrik merupakan peradilan terendah dan ada pula hakim keliling yang
memiliki tugas untuk mendengarkan segala keluhan yang ada di
pengadilan distrik.
4
balances dalam penyelenggaraan pemerintahannya memisahkan fungsi pilar-pilar
kekuasaan, membentuk team building, serta mencakup semua aspek dan
kebutuhan dari seluruh pihak (stakeholders).
Hakikat dari prinsip checks and balances sendiri adalah menghilangkan
sekat-sekat pemisah cultural maupun structural antara legislative, eksekutif
maupun yudikatif. Diantara lembaga-lembaga yang ada terdapat saling
keterhubungan dan ketergantungan yang erat satu sama lain.
Di sistem politik U.S setiap cabang atau lembaga memiliki
kewenangannya masing-masing, yaitu :
Lembaga legislatif, memiliki kewenangan untuk membuat peraturan dan
juga mempunyai pengaruh terhadap lembaga eksekutif seperti menggagalkan veto
dengan 2/3 vote, dapat menurunkan presiden dengan pendakwaan. Sedangkan
terhadap lembaga yudikatif, dapat menurunkan hakim melalui pendakwaan.
Lembaga eksekutif, memiliki kewenangan untuk menjalankan peraturan
yang ada dan mempunyai pengaruh terhadap lembaga legislative (veto,
mengajukan undang-undang, dll) dan yudikatif (mengangkat mahkamah agung
dan hakim).
Lembaga yudikatif, memiliki kewenangan untuk menafsirkan
peraturan/hukum yang ada dan mempunyai pengaruh terhadap lembaga legislative
(dapat menilai tindakan-tindakan legislative yang tidak konstitusional) dan
eksekutif (pengadilan dapat menilai tindakan dari lembaga eksekutif yang tidak
konstitusional melalui kekuatan untuk meninjau kembali).
Sistem checks and balances ini sudah berjalan cukup baik dalam sejarah
Amerika, walau ada saat dimana terjadi beberapa perselisihan seperti saat
penggagalan veto atau orang yang ditunjuk atau diangkat oleh lembaga yang ada,
namun hal-hal tersebut dapat dikatakan jarang terjadi. Sistem tersebut bermaksud
untuk menjaga keseimbangan diantara 3 pilar tersebut walau ada saat-saat dimana
1 pilar tersebut meningkat. Secara keseluruhan 3 lembaga tersebut dapat mencapai
titik keseimbangan dimana tidak ada 1 lembaga yang memegang seluruh kekusaan
pemerintah.
5
C. Presiden dan Kekuasaannya
1. Presiden
Dalam sistem pemerintahan A.S., Presiden adalah kepala negara dan
juga kepala dari cabang eksekutif. Seorang presiden harus mengemban
tugasnya dengan baik karena ia telah dipilih oleh rakyat yang berarti
rakyat menaruh kepercayaan dan mendukungnya. Itulah sebabnya
mengapa menjadi presiden adalah salah satu pekerjaan yang paling
berat dan memakan paling banyak waktu di dunia.
2. Kekuasaan Presiden
Presiden sebagai kepala negara memiliki beberapa kekuasaan,
diantaranya adalah: Mengurus urusan nasional, menyarankan tindakan
kepada kongres, membuat traktat, menunjuk anggota kabinet,
memaafkan terdakwa kriminal, menyatakan perang, dan
menandatangani perundang-undangan supaya bisa menjadi hukum.
Berikut uraiannya.
1. Mengurus urusan nasional dan mengeluarkan perintah eksekutif
yang mempengaruhi kebijakan internasional.
Maksudnya adalah presiden berhak mengurus urusan negaranya
dengan mengambil keputusan apa saja yang dianggap paling baik
untuk negaranya, tetapi harus dengan persetujuan dari dewan.
Presiden bisa mengeluarkan perintah yang akhirnya mempengaruhi
kebijakan internasional.
2. Menyarankan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.
Jika presiden memiliki sebuah ide untuk membangun negaranya
atau akan mendeklarasikan perang, maka presiden bisa
menyarankan lalu menunggu untuk disetujui.
3. Membuat Traktat (dengan saran dan persetujuan dari senat).
Presiden dapat membuat suatu traktat namun harus ada persetujuan
dari senat supaya traktat itu bisa valid, kurang lebih dua pertiga
dari seluruh senat harus hadir dan menyetujuinya.
6
4. Mempunyai otoritas untuk memilih anggota kabinet, hakim federal,
dan duta besar. Presiden berhak memilih pejabat negaranya dengan
persetujuan dari senat.
5. Mengampuni penjahat yang dihukum karena kejahatan terhadap
pemerintah federal.
Presiden dapat mengampuni penjahat yang dihukum akibat
kejahatan pada pemerintah federal, namun jika penjahat itu sudah
melanggar hukum negara, maka presiden sudah tidak punya
kekuasaan.
6. Menyatakan perang.
Perang akan dinyatakan saat negara sudah mulai memasuki
keadaan perang dengan negara atau intansi lainnya, masih banyak
kontroversi karena biasanya kongre lah yang bisa menyatakan
perang.
7. Menandatangani perundang-undangan supaya menjadi hukum yang
berlaku.
Istilah bill digunakan untuk rancangan perundang-undangan
sebelum akhirnya disahkan oleh presiden. Jika presiden berpikir
bahwa rancangan undang-undang ini tidak terlalu diperlukan, maka
presiden mempunyai hak veto untuk tidak menandatangani
rancangan itu.
7
langsung oleh masyarakat, tetapi di beberapa negara bagian gubernur dapat
memilih pengganti sementara ketika sebuah kursi Senat kosong.
Konstitusi Amerika Serikat memberikan seluruh kekuasaan legislatif dari
pemerintah federal dalam Kongres. Kekuasaan kongres dibatasi kepada yang
disebutkan dalam Konstitusi; seluruh kekuasaan lain diberikan kepada negara
bagian dan masyarakat. Kekuasaan yang tertulis dari Kongres termasuk otoritas
untuk mengatur perdagangan luar negeri dan antar negara bagian, memungut
pajak, mendirikan pengadilan federal di bawah Mahkamah Agung, untuk
mengatur angkatan bersenjata, dan menyatakan perang. Konstitusi juga
memasukkan "klausa perlu dan layak", yang memberikan Kongres kekuasaan
untuk "membuat seluruh hukum yang diperlukan dan layak dijalankan dalam
kekuasaan sekarang". Tujuan umum yang ditampilkan dalam Mukadimah juga
telah dianggap sebagai otoritas Acts of Congress.
Senat sepenuhnya setara kedudukannya dengan Dewan Perwakilan
Rakyat, dan bukan merupakan "majelis peninjauan" keputusan, seperti halnya
dengan majelis tinggi dalam sistem legislatif dua kamar di banyak negara. Namun
ada sejumlah kekuasaan khusus yang diberikan kepada satu majelis saja. Di satu
pihak, nasihat dan persetujuan Senat dibutuhkan untuk pengangkatan pejabat
eksekutif dan posisi yudikatif tingkat tinggi oleh presiden dan untuk mengesahkan
perjanjian. Di pihak lain, rancangan undang-undang untuk meningkatkan
pendapatan hanya boleh diajukan oleh DPR saja. DPR dan Senat bersidang di
Gedung Capitol di Washington, D.C.
8
membentuk Kongres. Lembaga ini memiliki kewenangan untuk meratifikasi
perjanjian luar negeri, mengonfirmasi pengangkat anggota kabinet, hakim-hakim
federal, perwira militer dari Angkatan Bersenjata Amerika Serikat, dan pejabat-
pejabat tinggi federal lainnya. Selain itu, Senat berwenang untuk mengadili
pejabat federal yang dimakzulkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Senat dianggap
sebagai lembaga yang lebih konsultatif dan prestisius ketimbang Dewan
Perwakilan Rakyat terutama karena masa jabatan yang lebih panjang, jumlah
anggota yang lebih sedikit, dan konstituensi yang meliputi negara-negara bagian,
sehingga secara historis mewujudkan suasana yang lebih mengutamakan
musyawarah dan tidak begitu partisan.
Setiap negara bagian Amerika Serikat mempunyai dua orang senator yang
mempunyai masa jabatan 6 tahun, dan dapat dipilih kembali tanpa batas. Karena
Pemilu AS diselenggarakan setiap dua tahun (setiap bulan November tahun
genap), setiap kursi senator akan habis masanya setiap 3 kali pemilihan.
Tugas Senat beri rekomendasi kepada pemerintah terkait suatu hal,
persetujuan pengangkatan pejabat eksekutif/yudikatif tingkat tinggi oleh presiden
serta mengesahkan perjanjian. Sementara DPR mengajukan persetujuan RUU
Keungan.
Kedudukan Kongres, di dalam Konstitusi Amerika Serikat memberikan
kekuasaan legislatif dari pemerintah federal, namun tetap terbatas. Kekuasaan
Kongres misalnya otoritas mengatur perdagangan luar negeri dan antar negara
bagian, memungut pajak, mendirikan pengadilan federal di bawah Mahkamah
Agung, mengatur angkatan bersenjata, menyatakan perang termasuk kekuasaan
untuk "membuat seluruh hukum yang diperlukan dan layak dijalankan dalam
kekuasaan sekarang. Diluar itu diberikan kepada negara bagian dan masyarakat.
9
undang-undang tidak boleh lebih dari 435, mewakili seluruh masyarakat yang ada
di 50 negara bagian.Persyaratan untuk menjadi anggota badan perwakilan adalah,
minimal berumur 25 tahun, warga Negara Amerika Serikat minimal selama 7
tahun, menjadi penduduk dari Negara bagian yang ia wakili.
2. Mahkamah Agung
10
tidak hanya pada pengacara, jaksa dan hakim, tetapi juga memberikan pengaruh
terhadap warga Negara Amerika Serikat.
11
dalam enam tahun masa jabatan. Sedangkan badan perwakilan ( The House of
Representative ) merupakan perwakilan dari rakyat Amerika Serikat yang dipilih
langsung oleh masyarakat yang memiliki masa jabatan dua tahun.
12
Konstitusi Amerika Serikat ini merupakan konstitusi nasional tertua yang masih
dipergunakan sampai sekarang. Berdasarkan piagam ini, pemerintah pusat
kedudukannya lebih lemah dibandingkan dengan pemerintah negara bagian.
Dalam mukadimah atau pengantar konstitusi Amerika Serikat, mereka
menyatakan prinsip dan tujuan bahwa para pendiri mengakui Amerika Serikat
sebagai pemerintahan dari rakyat, bukan dari negara.
Para pendiri tersebut melihat tujuan konstitusi ini sebagai bentuk dari
penyatuan yang lebih sempurna, bersama dengan dipromosikannya kesejahteraan
umum dalam kebebasan yang aman untuk rakyat. Untuk menerapkan ide-ide
abstrak tersebut, para pendiri membentuk tiga cabang pemerintahan, yaitu
eksekutif, legislative, dan yudikatif. Dalam konstitusi Amerika Serikat ini juga
membahas beberapa aspek yaitu
13
1. Amerika Serikat adalah negara republik dengan bentuk federasi (federal)
yang terdiri atas 50 negara bagian. Pusat pemerintahan (federal) berada di
Washington dan pemerintahan negara bagian (state). Pembagian
kekuasaan untuk pemerintah federal yang memiliki kekuasaan yang
didelegasikan konstitusi. Pemerintahan negara bagian memiliki semua
kekuasaan yang tidak didelegasikan kepada pemerintahan federal.
2. Ada pemisahan kekuasaan yang tegas antara eksekutif, legislatif dan
yudikatif. Antara ketiga badan tersebut terjadi checks and
balances seimbang.
3. Kekuasaan eksekutif dipegang oleh Presiden. Presiden berkedudukan
sebagai kepala negara dan juga sebagai kepala pemerintahan. Presiden dan
wakil presiden dipilih dalam satu paket (ticket) oleh rakyat secara
langsung. Dengan hal tersebut, presiden tidak bertanggung jawab kepada
kongres (parlemennya Amerika Serikat), tetapi kepada rakyat. Presiden
membentuk kabinet dan mengepalai badan eksekutif yang mencakup
departemen maupun lembaga nondepartemen.
4. Kekuasaan legislatif berada pada parlemen yang disebut kongres. Kongres
terdiri atas dua bagian (bikamereal), yaitu Senat dan Badan Perwakilan
(The House of Representative). Anggota Senat adalah perwakilan dari tiap
negara bagian yang dipilih melalui pemilu oleh rakyat di negara bagian
yang bersangkutan. Tiap negara bagian mempunyai dua orang wakil. Jadi,
terdapat 100 senator yang terhimpun dalam The Senate of United State.
Masa jabatan Senat adalah enam tahun. Tapi, dua pertiga anggotanya
diperbaharui setiap dua tahun. Badan perwakilan adalah perwakilan dari
rakyat Amerika Serikat yang dipilih langsung untuk masa jabatan dua
tahun.
5. Kekuasaan yudikatif terletak pada Mahkamah Agung (Supreme Court)
yang bebas dari pengaruh dua badan lainnya. Mahkamah Agung menjamin
tegaknya kebebasan dan kemerdekaan individu, serta tegaknya hukum.
6. Sistem kepartaian menganut sistem dwipartai (bipartai). Ada dua partai
yang menetukan sistem politik dan pemerintahan Amerika Serikat, yaitu
14
Partai Demokrat dan Partai Republik. Dalam setiap pemilu, kedua partai
ini saling memperbutkan jabatan-jabatan politik.
7. Sistem pemilu menganut sistem distrik. Pemilu sering dilakukan sering
dilakukan di Amerika Serikat. Pemilu di tingkat federal, contohnya :
pemilu untuk anggota senat, pemilu untuk pemilihan anggota badan
perwakilan. Di tingkat negara bagian terdapat pemilu untuk pemilihan
gubernur dan wakil gubernur, serta pemilu untuk anggota Senat dan badan
perwakilan negara bagian. Di samping itu, terdapat pemilu untuk memilih
walikota atau dewan kota, serta jabatan publik lainnya.
8. Sistem pemerintahan negara bagian menganut prinsip yang sama dengan
pemerintahan federal. Setiap negara bagian dipimpin oleh gubernur dan
wakil gubernur sebagai eksekutif. Terdapat parlemen yang terdiri atas dua
badan, yaitu Senat mewakili daerah yang lebih rendah setingkat kabupaten
dan badan perwakilan sebagai perwakilan rakyat negara bagian.
15
3. Senat dan House of Representative berperan dalam mengeluarkan
resolusi ataupun menolaknya
Institusi Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat
Dalam pembuatan kebijakan luar negeri amerika serikat terdapat institusi
pemerintahan yang memegang peranan penting yaitu:
1. Departement of State
2. Departement of Defense
3. National Security Council
4. Central Intelligence Agency
Secara umum berbagai arah kebijakan luar negri Amerika Serikat di tujuan
nasionalnya yaitu memantapkan diri di dunia sebagai polisi dunia, dominasi
sumber daya alam, orientasi ekonomi, penyebaran ideology yaitu liberalism dan
demokrasi, keamanan nasional dan pemberantasan terrorisme, dan mewujudkan
tatanan dunia baru.
Dalam format politik internasional Amerika Serikat terdapat dua pilar
paling mengemuka yang dijadikan kebijakan pokok negara adidaya Amerika
Serikat adalah demokratisasi (termasuk HAM) dan liberalisme ekonomi dunia.
16
3. Pemilihan Presiden akan ditangguhkan oleh para pemilih yang menjadi
perwakilan dari setiap negara bagian,
4. Mahkamah Agung akan dipilih oleh elit politik, yang dinominasikan oleh
presiden, dan disetujui oleh senat.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
18
DAFTAR PUSTAKA
DR. H. Inu Kencana Syafiie, M.Si, Ilmu Politik, Penerbit Rineka Cipta,
Jatinangor, 2010.
Zulkarnaen dan Beni Ahlmad Saebani, 2012. Hukum Konstitusi. Penerbit Pustaka
Setia: Bandung.
19