Oleh :
AFRIENNA ( 201613500301 )
DESI VRISILIA WATI (201613500451)
MELINDA LUCY ( 201613500191)
NURUL FADILAH ( 201613500545)
Metode Penelitian i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode Penelitian 1
kuliah merupakan suatu pelatihan bagi mahasiswa tersebut dalam mengambil
keputusan. Dalam kaitannya dengan tugas penelitian maka jenis penelitian
yang dilakukan sebaikinya adalah penelitian yang memiliki dampak terhadap
pengembangan dan peningkatan mutu pembelajaran. Salah satu jenis penelitian
ditinjau dari tingkat eksplanasinya adalah penelitian deskriptif.
B. Batasan Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penulisan
Metode Penelitian 2
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk:
Metode Penelitian 3
BAB II
PEMBAHASAN
Metode Penelitian 4
Maksum (2012:68) “penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan
untuk menggambarkan gejala, fenomena atau peristiwa tertentu. Pengumpulan
data dilakukan untuk mendapat informasi terkait dengan fenomena kondisi,
atau variabel tertentu dan tidak dimaksudkan untuk melakukan pengujian
hipotesis”.
Metode Penelitian 5
Ditinjau dari jenis masalah yang diselidiki, teknik dan alat yang
digunakan dalam meneliti, serta tempat dan waktu penelitian dilakukan, metode
penelitian desekriptif salah satunya adalah metode survei. Metode survei
merupakan suatu penyelidikan yang dilakukan untuk mendapatkan fakta-fakta
dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual,
baik itu tentang institusi ekonomi, sosial, atau politik dari suatu daerah ataupun
suatu kelompok. Metode survei membedah dan menguliti serta mengenal lebih
mendalam tentang masalah serta mendapatkan pembenaran terhadap keadaan
dan praktik yang sedang berlangsung.
Banyak sekali masalah atau isu yang bisa diteliti dengan memakai
metode survey ini, termasuk pada bidangproduksi dan tata niaga (survey
produksi dan tata niaga ), pada usaha tani (surve usaha tani), pada masalah
kemasyarakatan (survey sosial), pada masalah komunikasi dan pada pendapat
umum (survei pendat umum), pada masalah politik (survey politik), pada
masalah pendidikan (survey pendidikan dan persekolahan), dan lain
sebagainya.
Metode Penelitian 6
2. Ciri-ciri Penenlitian Survei Deskriptif
Metode Penelitian 7
3. Langkah-langkah Penelitian Survei Deskriptif
d) Pada bidang ilmu yang telah mempunyai teori-teori yang kuat, maka
perlu dirumuskan kerangka teori atau kerangka konseptual yang
kemudian diturunan dalam bentuk hipotesis-hipotesis untuk
diverifikasikan. Bagi ilmu sosial yang telah berkembang baik, maka
kerangkan analisis dapat dijabarkan dalam bentuk-bentuk model
matematika.
Metode Penelitian 8
f) Melakukan kerja lapangan untuk megumpulkan data, gunakan
teknik pengumpulan data yang cocok untuk penelitian.Ada dua
unsur penelitian yang diperlukan, yakni instrumen atau alat
pengumpul data dan sumber data atau sampel yakni dari mana
informasi itu sebaiknya diperoleh. Dalam penelitian ada sejumlah
alat pengumpul data antara lain tes, wawancara, observasi,
kuesioner, sosiometri. Alat-alat tersebut lazim digunakan dalam
penelitian deskriptif. Misalnya untuk memperoleh informasi
mengenai langkah-langkah guru mengajar, alat atau instrumen yang
tepat digunakan adalah observasi atau pengamatan. Cara lain yang
mungkin dipakai adalah wawancara dengan guru mengenai
langkah-langkah mengajar. Agar diperoleh sampel yang jelas,
permasalahan penelitian harus dirumuskan sekhusus mungkin
sehingga memberikan arah yang pasti terhadap instrumen dan
sumber data.
Metode Penelitian 9
j) Menarik kesimpulan penelitian. Berdasarkan hasil pengolahan data
di atas, peneliti menyimpulkan hasil penelitian deskriptif dengan
cara menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian dan
mensintesiskan semua jawaban tersebut dalam satu kesimpulan
yang merangkum permasalahan penelitian secara keseluruhan.
Metode Penelitian 10
b) Terlalu sering para responden merasa diharuskan mengajukan
opini padahal mereka tidak memilikinya, sehingga keabsahan
menjawab menjadi sulit.
Metode Penelitian 11
B. Contoh Penelitian Survei Deskriptif
a) Latar Belakang
Metode Penelitian 12
sudah beranjak dewasa. Banyak anak yang masih bingung terhadap
pemilihan karirnya sendiri. Pola asuh keluarga sedikit banyak
berpengaruh terhadap kemandirian pemilihan karir pada anak tersebut.
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dipaparkan di atas,
maka menarik untuk dilakukan penelitian tentang “Pengaruh
Bimbingan Karir dan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian
Siswa Dalam Memilih Karir Kelas XI Jurusan Teknik Instalasi Tenaga
Listrik SMK Negeri 1 Sedayu”.
b) Identifikasi Masalah
c) Batasan Masalah
Metode Penelitian 13
Penelitian ini dibatasi pada masalah yang terdapat pada lembaga
pendidikan (SMK) mengenai pelaksanaan bimbingan karir di SMK
Negeri 1 Sedayu, pengaruh bimbingan karir dan pola asuh orang tua
tersebut terhadap kemandirian siswa dalam memilih karir. Ketercapaian
karir dari lulusan SMK N 1 Sedayu tidak menjadi sasaran dalam
penelitian ini.
d) Rumusan Masalah
e) Tujuan
Metode Penelitian 14
2) Mengetahui pengaruh pola asuh orang tua terhadap
kemandirian siswa dalam memilih karir pada siswa kelas
XI Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri
1 Sedayu
3) Mengetahui pengaruh bimbingan karir dan pola asuh
orang tua terhadap kemandirian siswa dalam memilih
karir pada siswa kelas XI Jurusan Teknik Instalasi
Tenaga Listrik SMK Negeri 1 Sedayu.
f) Manfaat Penelitian
a) Latar Belakang
Metode Penelitian 15
modern dan beradab maka diperlukan karakter yang kuat (Zamroni,
2011).
Metode Penelitian 16
Larson dan daniels (1998) mendefinisikan efikasi diri konselor
sebagai keyakinan atau penilaian terhadap kemampuan mereka dalam
memberikan layanan bimbingan konseling yang efektif kepada siswa.
Sedangkan Suton dan Fall (1995) mendefinisikan efikasi diri konselor
sebagai keyakinan-keyakinan yang didasarkan pada harapan individu
bahwa dia memiliki pengetahuan dan keterampilan, kemampuan untuk
mengambil tindakan yang dibutuhkan untuk memecahkan problem
yang dihadapinya serta akan berhasil hidupnya walaupun dalam kondisi
dalam tekanan.
Metode Penelitian 17
mengembangkan pendidikan karakter. Penelitian ini akan membidik
konselor-konselor sekolah yang ada di wilayah Kota.
b) Metodologi Penelitian
c) Subyek Penelitian
Metode Penelitian 18
d) Instrumen Penelitian
e) Pengumpulan Data
f) Analisa Data
Metode Penelitian 19
3. Interferensi Bahasa Indonesia Ke Dalam Bahasa inggris pada
Abstrak Jurnal ilmiah
a) Latar Belakang
Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasayang eksistensinya
semakin hari semakin dirasakan penting oleh masyarakat dunia. Hal ini
dapat dipahami karena bahasa Inggris tampil menjadi bahasa dunia
dengan penyebaran wilayah pemakaiannya sangat luas. Oleh karena itu,
PBB menjadikan bahasa ini salah satu bahasa resmi. Untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, penguasaan bahasa
Inggris sangat penting karena berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Unesco, lebih kurang 71% penulisan ilmiah dilakukan dalam
bahasa Perancis, Jerman, dan Inggris, dengan bahasa Inggris
menduduki 62% dari output (Alwasilah, 1993). Indonesia merupakan
negara yang memiliki kepentingan dengan bahasa Inggris. Sebagai
negara berkembang, tentu saja untuk pergaulan internasional
masyarakat.
Metode Penelitian 20
bahasa Inggris menyangkut, antara lain, sifat bahasa yang inflektif. Hal
ini berbeda dengan bahasa Indonesia yang aglutinatif. Berkaitan dengan
verba, misalnya, bahasa Inggris memiliki sistem konjugasi yang
menyangkut temporal. Dengan demikian, penggunaan verba bahasa
Inggris sangat dipengaruhi oleh kala (tense). Bahasa Indonesia tidak
mengenal kala. Oleh karena itu, pada praktiknya dalam penggunaan
bahasa Inggris sering ditemukan kesalahan yang menyangkut masalah
ini, seperti pada contoh berikut yang memperlihatkan ketidaksesuaian
bentuk verba show dengan waktu lampau (past tense) atau perfek
(present perfect): (1a) * The history shown that the important factor
which determine... Bandingkan dengan struktur bahasa Inggris (1b)
yang berkala past tense dan (1c) yang berkala present perfect berikut:
(1b) The history showed that the important factor which deter-
mined...(1c) The history has shown that the important factor which
determines.
Metode Penelitian 21
Jawa dalam surat kabar berbahasa Indonesia. Sementara itu, penelitian
mengenai interferensi bahasa Indonesia terhadap penguasaan belajar
bahasa Inggris siswa sekolah dasar telah dilakukan oleh Agustina. Jenis
interferensi yang dikaji adalah interferensi morfologis dan sintaktis
melalui lembar kerja tes bahasa Inggris yang diolah secara naratif-
deskriptif kualitatif.
Metode Penelitian 22
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan wujud dan jenis
interferensi bahasaIndonesia ke dalam bahasa Inggris pada abstrak
artikel dalam jurnal ilmiah. Jurnal ilmiah yang dimaksud adalah Jurnal
Metalogika, Informatek, Riset Bisnis dan Manajemen (Unpas), Urbulan
dan Sprektrum (Politeknik Bandung), Ethos (Unisba), Fenomena (UII),
JurnalPenelitian dan Karya Ilmiah Usakti (Usakti Jakarta), Ovula ,
Bionatura, dan Sosiohumaniora (Unpad), dan Abstract Researches
2004 Edition B (Unpad).
b) Metode Penelitian
Metode Penelitian 23
kalimat bahasa Inggris yang tidak apik melalui telusuran/imbangannya
dalam bahasa Indonesia. Dengan demikian, ketidakapikan dalam
menulis kalimat bahasa Inggris dapat diketahui penyebabnya. Sumber
data penelitian ini adalah data tulis yang berupa abstrak berbahasa
Inggris pada jurnal ilmiah di beberapa universitas. Pertimbangan
pengambilan data dari beberapa universitas dapat lebihmemperkaya
variasi interferensi yang tampak pada abstrak. Penelitian ini dilakukan
secara sinkronis melalui pengkajian pada abstrak berbahasa Inggris
yang diambil secara acak dari tujuh universitas pada kurun waktu
2003—2008.
c) Hasil Penelitian
Pada penelitian ini ditemukan interferensi sintaksis mengenai
keterbalikan pola susun frasa bahasa Inggris, paralelisasi,
ketidakhadiran artikel, ketidakhadiran to be, dan ketidakapikan
struktur kalimat pasif dan pola susun frasa dalam hubungan milik
seperti pada: Data (1): The subject of this research consist of 40 NS
patient (28 boys, 12 girls). N.Sing V.PlData (2): The variations may be
caused by various factor among others: Num.Pl N.Sing geographical,
historical, and the transportation ones.
Metode Penelitian 24
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara umum penelitian survei deskriptif memiliki 5 (lima) ciri, yaitu bersifat
mendeskripsikan kejadian atau peristiwa yang bersifat faktual, dilakukan secara survei,
bersifat mencari informasi faktual, mengidentifikasi masalah, dan mendeskripsikan
subjek yang sedang dikelola.
B. SARAN
Demikian pokok bahasan konsep penelitian survei deskriptif ini yang dapat
kami paparkan. Besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan
banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, kami menyadari makalah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan agar makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi di masa yang akan
datang.
Metode Penelitian 25
DAFTAR PUSTAKA
Metode Penelitian 26