Tekgal
Tekgal
A. LATAR BELAKANG
2. DOCKING KAPAL
a. Persiapan Galangan
Mould Lofting
Marking
Fabrikasi
Assembling
Ereksi (block erection)
b. Tahap Desain
Berdasarkan dokumen kontrak yang termasuk di dalamnya adalah Owner dan
Spesifikasi Teknik serta General Arrangement Plan (GAP) selanjutnya dilakukan
pembuatan Rancangan awal (Preliminary Design) yang merupakan pekerjaan
pengulangan (Repeated Order) dari kapal-kapal sejenis yang pernah dibangun.
Rancangan pengulangan ini tidak mutlak mengikuti rancangan lama akan tetapi
dilakukan modifikasi dan penyempurnaan-penyempurnaan sehingga dapat memenuhi
seluruh kriteria yang ditetapkan oleh pengguna jasa. Dibeberapa proyek, misalnya pada
pembangunan Oil Tanker 3500LTDW pesanan Perusahaan Migas, owner menggunakan
jasa konsultan dalam pembuatan gambar desain sehingga pihak galangan hanya
bertindak sebagai pelaksana proyek pembangunan. Pekerjaan pada tahap ini banyak
dilakukan olehEngineering Department, termasuk perhitungan stabilitas (preliminary dan
inclining). Adapun pekerjaan pokok yang dilakukan pada tahap ini adalah
pembuatan Key Plan, Detail Plan, dan Production Drawing Plan.
c. Tahap Fabrikasi
Hal-hal yang harus dilakukan dalam tahapan ini diantaranya :
a. Identifikasi material
Sebelum dilakukan identifikasi material ada beberapa syarat yang harus
dipenuhi antara lain :
Kondisi permukaan pelat yang diidentifikasi harus sudah dishop primer.
Rata, tidak berlubang-lubang atau laminasi bila ada masih masuk standar.
Pelat tersebut akan digunakan sebagai komponen kapal
Disini semua yang menjadi acuan adalah posisi kapal sendiri. Seperti
low-ma, itu berarti yang dimarking adalah bagian bawah pelat, jika pelat itu
dipakai seperti pelat geladak, berarti yang markingnya dibagian bawahnya. Cara-
cara tersebut dibedakan berdasarkan dimana bagian tersebut akan ditempatkan.
c. Cutting
Pemotongan pelat pada tahap fabrikasi merupakan tahap pengerjaan
awal material yang bisa menimbulkan variasi ukuran hasil produksi sehingga
perlu dilakukan pemeriksaan. Item yang perlu diperiksa :
Ukuran panjang dan lebar
Diagonal, bentuknya
Tanda-tanda lambung/kode penempatan komponen
Tepi komponen yang bebas, tidak boleh ada kerak pemotong
Tepi dan sudut bevel
Tepi bevel komponen tidak boleh ada takik
Arah sudut bevel dan lain-lain
Proses cutting itu sendiri dikerjakan secara manual dan otomatis. Secara manual
dikerjakan dengan alat yang disebut brander potong, sedangkan secara otomatis
dikerjakan dengan menggunakan mesin yang cara kerjanya dengan sistem
koordinat.
e. Fitting Fabrication
Adalah penyetelan material-material yang akan digabungkan, misalnya
penyetelan antara pembujur dengan pelat, dll
f. Welding Fabrication
Penyambungan bagian-bagian yang telah dipasang dengan cara
pengelasan. Sebelum itu pada material yang akan digabung dipasang stoper
yang berfungsi untuk mencegah deformasi. Ada 3 pengelasan yang digunakan
pada PT. Jasa Marina Indah yaitu :
1. SMAW ( Shield Metal Arc Welding )
Pengelasan ini menggunakan electroda batangan yang juga berfungsi
sebagai shielding ( pelindung ). Shield ini berasal dari dekomposisi electode flux
coating. Fungsi dari pelindung ini adalah untuk mencegah Weld terkontaminasi
dengan udara luar. Electrode pada SMAW bisa dioperasikan pada arus AC,
DCEP, dan DCEN. Pengelasan ini bisa digunakan untuk semua posisi, dan bisa
digunakan untuk ketebalan pelat yang bermacam-macam. Namun tidak efektif
apabila digunakan untuk penyambungan yang relatif panjang, selain itu juga
harus ada perlakuan khusus apabila elektrodenya menggunakan low hidrogen.
Elektrode low hidrogen harus di open terlebih dahulu sebelum digunakan.
Gambar 3.2.6 Mesin Las SAW Gambar 3.2.7 Pasir kwarsa untuk SAW
Gambar 3.2.8 Hasil las SAW
Setiap proses pada akhir pengerjaan diperiksa oleh QC, dan apabil;a telah
memenuhi bisa dilanjutkan ke langkah berikutnya.
g. Assembly
Sebelum dilakukan proses assembly, hasil dari pekerjaan fabrikasi
diperlukan untuk pengecekan baik bentuk maupun ukuran serta tandanya yang
berguna untuk mengurangi kesalahan dalam pekerjaan assembly. Pada tahap
ini, panel yang akan dibentuk diletakkan diatas jig dan dikerjakan secara terbalik
untuk mengurangi pengelasan overhead yang dapat berakibat incomplete
penetration.
Pekerjaan yang dilakukan pada tahap ini meliputi :
Penyambungan pelat
Pemasangan stiffeners
Merakit floor
Pemasangan face plates
Merakit web frames
Pada tahap ini, komponen-komponen pelat yang sudah diselesaikan di
fabrikasi dirakit sesuai dengan letal dan urutannya, dari seksi menjadi bagian
misalnya:
Bottom terdiri dari portside, center dan starboard.
Transverse bulkhead terdiri dari portside dan starboard
Side shell terdiri dari portside dan starboard
Deck terdiri dari portside,center dan starboard
Dalam pengerjaan menggunakan metode panel dengan urutan sebagai berikut:
Penyambungan butt joint antara pelat dengan pelat dengan menggunakan
SAW
Pemasangan pembujur pada pelat dengan pengelasan tertutup
Pemasangan pelintang dengan pengelasan menerus
Pengelasan potongan pelat pada scallop dan pembujur
i. Erection
Tahap ini merupakan penyambungan seksi/blok kapal yang telah selesai
dikerjakan pada tahap assembly, misalnya untuk pembangunan dengan metode
seksi adalah, seksi blok dasar, seksi blok lambung, seksi blok sekat melintang dan,
seksi blok deck, sesuai dengan letaknya sehingga terbentuk badan papal. Jenis
pekerjaan yang dilakukan pada tahap ini adalah :
a. Loading
Pekerjaan yang dilakukan yaitu pengangkatan atau pemindahan seksi blok
yang sudah ada di building berth dengan bantuan crane.
b. Adjusting
Meletakkan seksi blok pada keel blok dan side blok yang telah diatur
sesuai dengan marking dok serta mengatur paju pada keel blok dan side blok yang
kurang tepat agar seksi blok tersebut tidak bergerak dan untuk kelurusan antar
seksi blok.
c. Fitting
Pekerjaan fitting yaitu meletakkan seksi blok sesuai pada tempatnya,
kemudian dilakukan las ikat atau memasang pelat setrip agar seksi tersebut tidak
bergeser sehingga benar-benar siap untuk dilakukan pengelasan.
d. Welding
Sebelum dilakukan pengelasan penuh, terlebih dahulu dilakukan
pemeriksaan ketepatan usuran dan bentuk serta kelurusan dan kedataran seksi
blok oleh pihak Quality Assurance dan class. Dan jira sudah tidak ada masalah,
maka dilakukan pengelasan denga metode dan urutan pengelasan yang sesuai.
Setelah pengelasan selesai, dilakukan pemeriksaan terhadap hasil pengelasan
tersebut, agar produk kapal sesuai dengan standar mutu yang telah disepakati.
j. Finishing
Pekerjaan finishing yaitu menghilangkan cacat-cacat baik karena
deformasi sebelum maupun akibat pengelasan pelat pengikat atau pengelasan
pelat.
Pada tahap erection ini juga dilakukan pekerjaan outfitting mulai dari
outfitting pada seksi blok dasar sampai membentuk badan kapal.
Penutup
Tempat pembuatan kapal dinamakan Galangan Kapal. Disini