OLEH:
Didit Fachri Rifai
Halaman
.............................................................................................................1
............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
.......................................................................................3
2.2.Manajemen Pemasaran………..…………….…………...… 5
Analisis …………………….……………………...………..... 18
BAB IV KESIMPULAN
Kesimpulan …………….…….…………………………........ 21
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
finansial dalam tata kehidupan rumah tangga, baik dalam menghadapi resiko
yang mendasar seperti resiko kematian, atau dalam menghadapi resiko atas
harta benda yang dimiliki. Demikian pula dunia usaha dalam menjalankan
kesinambungan usahanya.
strategi pemasaran yang sesuai dengan produk yang dihasilkan dan sesuai
dengan dengan segmen pasar yang ingin dituju oleh produk yang
diluncurkan.
3
(kelangsungan hidup perusahaan). Kelemahan dan keunggulan perusahaan
hendaknya dianalisis sehingga menjadi sebuah titik tolak yang kuat buat
perusahaan dalam mengambil keputusan yang efektif dan efisien serta untuk
dan hal ini dapat juga sebagai tolak ukur dalam sukses atau tidaknya sebuah
pemborosan biaya baik itu dalam operaional maupun dalam biaya promosi
pemasaran yang tepat dan sesuai dengan pasar yang dilayani oleh
perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi jiwa bagi masyarakat juga
asuransi lainnya. Agar PT. SLFI dapat bertahan dan berkembang dengan
dalam hal jenis produk, harga maupun segmen yang dituju sehingga dapat
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pasar berarti berarti tempat pembeli dan penjual berkumpul untuk mempertukarkan
barang mereka. Para pakar ekonomi menggunakan istilah pasar untuk merujuk pada
kumpulan pembeli dan penjual yang mentransaksikan kelas produk tertentu, seperti
yang aktual dan potensial dari sebuah produk” Para pembeli tersebut mempunyai
kebutuhan atau keinginan yang sama yang dapat dipuaskan lewat pertukaran. Jadi
sumber daya dalam pertukaran itu untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
dan kepuasan pada konsumen adalah inti dari pemikiran dan praktek dari
5
dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangannya. Definisi Pemasaran
dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain.”
berikut :
tersebut.
organisasi."
6
Defenisi ini menegaskan bahwa manajemen pemasaran tidaklah hanya
menawarkan barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
cara tertentu dalam mencapai pasar sasaran yang dapat membantu organisasi
7
2.3 PENGERTIAN STRATEGI PEMASARAN
Pertama, bisnis apa yang digeluti perusahaan pada saat ini dan jenis bisnis apa
yang dapat dimasuki dimasa yang akan datang. Kedua, bagaimana bisnis yang
telah dipilih tersebut dapat dijalankan dengan sukses dalam lingkungan yang
kompetitif atas dasar perspektif produk, harga, promosi, dan distribusi (bauran
tersebut.”
1. Segmentasi Pasar
8
2. Market Positioning
prinsip strategi pemasaran yang kedua adalah memilih pola spesifik pasar
tersebut.
Cara ini merupakan cara yang paling mudah dan cepat, cara ini ditempuh
apabila :
9
3) Perusahaan menghadapi macam-macam penghalang untuk
b. Internal Development
dicapai.
Keuntungan dengan cara ini ialah bahwa resiko yang dipikul bersama,
evidence).
5. Timing Strategy
Penentuan saat yang tepat dalam memasarkan barang merupakan hal yang
10
maupun dibidang pemasaran, kemudian perusahan juga harus menentukan
saat yang tepat bagi pelemparan barang dan jasa ke pasar.” ( Radiosunu,
yang mengarah pada kegiatan atau usaha pemasaran, dari suatu perusahaan,
dalam kondisi persaingan dan lingkungan yang selalu berubah agar dapat
melihat situasi dan kondisi pasar serta menilai posisinya di pasar. Dengan
3. Dominan ( Dominant)
2. Kuat (Strong)
kehendaki.
3. Baik
strategi tertentu serta mempunyai peluang yang lebih diatas rata-rata untuk
meningkatkan posisinya.
4. Sedang (Tenable)
usahanya. Tetapi perusahaan ini sering kalah karena ulah perusahaan yang
11
dominant serta untuk meningkatkan posisinya ia memiliki peluang yang
5. Lemah (Weak)
Setiap perusahaan atau unit usaha yang dapat melihat dirinya menempati
salah satu dari posisi diatas. Posisi perusahaan dalam persaingan menempati
salah satu posisi di atas. Posisi perusahaan dalam persaingan sepanjang tahap
untuk menanm modal, bertahan, menyusut atau bahkan mundur dari kancah
industri.
ahli antara lain: Menurut Drs. A. Hasymi Ali (1995, 170) menyatakan:
12
Kerugian yang dapat diramalkan itu kemudian dibagi rata di antara mereka
dan juga kerugian dibagi rata. Inilah intisari terpenting dari asuransi. Dari sudut
menukar (substitute) biaya kecil tertentu (premi) dengan kerugian besar yang
mereka (yang banyak) yang beruntung lolos dari kerugian akan membantu
mereka (yang sedikit) yang tidak beruntung dengan mengganti kerugian yang
mereka derita itu. Menurut Undang-Undang no. 2 tahun 1992 tentang usaha
adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih yang pihak penanggungnya
kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita si tertanggung, yang timbul
akibat suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu
Usaha asuransi ialah usaha jasa keuangan yang menghimpun dana masyarakat
kerugian karena suatu peristiwa yang tidak pasti atau terhadap hidup atau
meninggalnya seseorang.”
13
Menurut Drs. Herman Darmawi (2000, 4), asuransi mempunyai beberapa
Jumlah dan jenis polis asuransi yang digunakan untuk menutup resiko usaha
peranan yang tidak kecil. Tanpa asuransi, kemajuan ekonomi yang ada
Oleh karena itu, diperlukan usaha keras untuk mengerahkan dana masyarakat
melalui lembaga keuangan bank dan non bank. Usaha perasuransian sebagai
salah satu lembaga keuangan non bank yang menghimpun dana masyarakat,
berbagai bidang.
14
Kreditor lebih percaya pada perusahaan yang resiko kegiatan usahanya di
serta kekayaannya yang ada saat ini, tetapi juga sejauh mana perusahaan
polis asuransi.
Bila seseorang telah membayar premi asuransi, mereka telah terbebas dari
hal ini berupa premi yang telah dibayarkan). Kerugian kecil itu sesungguhnya
merupakan bagian yang dipikulnya untuk kerugian kelompok itu. Jadi, dengan
kerugian. Jika tidak ada asuransi, maka mereka yang menghadapi resiko tidak
kerugian kecil atau tidak. Oleh karena itu, mereka tidak akan sanggup
meramalkan biayanya.
Dalam dunia usaha yang beban resikonya tidak dapat dialihkan kepada pihak
resiko atas modal yang diinvestasikan tersebut akan menetapkan biaya modal
sebagai salah satu factor yang menciptakan goodwill (jasa baik) antara
15
menyediakan polis secara berkelompok untuk para karyawan tertentu dengan
telah ditetapkan. Adanya usaha seperti ini dari pihak perusahaan dapat
pada masa yang akan datang melalui program asuransi, pihak perusahaan
sebagai salah satu elemen dari total biaya untuk produk yang dijualnya.
Dunia asuransi dewasa ini sudah semakin banyak yang bergerak di bidang
perlindungan dengan biaya yang cukup wajar. Oleh karena itu, mereka sendiri
16
secara sadar dan sistematis bekerja sama untuk menghilangkan atau
kepada para pemegang polis khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.
17
BAB III
ANALISIS
Dalam bab ini penulis ingin membandingkan antara data - data yang
data yang aktual tentang teori dan kenyataan di lapangan. Penulis akan mencoba
Berdasarkan data dari tabel Rekapitulasi produksi PT. Sun Life Financial
Indonesia cabang Medan, kita dapat melihat adanya kemajuan yang sangat bagus
pada penjualan premi asuransi pada tahun 2002 sampai dengan 2003. Pada
tahun 2002 untuk Cabang Medan di bebankan target penjualan sebesar Rp.
target sebesar Rp. 150.000.000,-. Realisasi penjualan pada tahun 2003 ternyata
polis semakin tinggi pula jumlah penerimaan premi ke kas perusahaan. Peranan
18
para agent cukup memegang peranan penting didalam meningkatkan jumlah
pengembangan yang selama ini diterapkan dan dijalankan terhadap para agent
perkembangan teknologi, ekonomi dan pola tingkah laku dan tren yang beredar
dalam membaca peluang pasar. Sehingga di masa yang akan datang, PT. Sun Life
2. Strategi Pemasaran
yang sangat ketat maka dituntut sebuah strategi yang efektif dan efisien. Strategi
perusahaan dan yang terpenting harus sejalan dengan arah dan tujuan
strategi bersaing yang diterapkan oleh PT. Sun Life Financial Indonesia cabang
Medan, maka penulis akan mengulas terlebih dahulu hal-hal yang terkait dengan
19
3. Kebijaksanaan Produk
diversifikasi Produk sesuai dengan keinginan dan kebutuhan para nasabah dan
calon nasabahnya.
PT. Sun Life Financial Indonesia sangat baik sekali, ini terlihat dari berbagai jenis
produk yang melindungi para nasabahnya dari segala aspek umur dan
ancaman berbagai macam penyakit pada Sun Lady Saver, program untuk
perencanaan hari tua pada program Retiro, program untuk tabungan , proteksi
Mutu produk yang dihasilkan oleh PT. Sun Life Financial Indonesia juga
sangat bagus. Ini terlihat dari banyaknya manfaat tambahan yang berbeda dari
melaksanakan kewajibannya. Secara luas PT. Sun Life Financial juga banyak
dan sehat ini terbukti dengan memperoleh berbagai predikat yang sangat baik
membayar klaim dengan predikat AAA, dan kekuatan finansial dengan predikat
A++ serta berada dalam kelompok rating tertinggi di Amerika Utara dan dunia.
4. Kebijaksanaan Harga
20
Menurut hemat penulis, penetapan harga pada PT. Sun Life Financial
Indonesia sudah cukup baik. Dengan harga yang cukup bersaing namun manfaat
yang diberikan oleh produk itu sendiri sangat besar bagi nasabah. Nilai yang
diberikan oleh nasabah melalui premi yang di bayarkan tidak sebanding dengan
manfaat yang sangat besar yang mereka peroleh dimasa depan sehingga tak
salah bila banyak pelanggan yang membeli polis asuransi dari PT. Sun Life
Financial Indonesia.
BAB IV
KESIMPULAN
Namun menurut hemat penulis, nilai premi asuransi yang diberikan oleh
PT. Sun Life Financial Indonesia masih tidak terjangkau oleh masyarakat kelas
bawah dan hanya dapat dibeli oleh masyarakat ekonomi kelas menengah keatas.
banyak masyarakat yang sangat antusias untuk membeli polis asuransi yang
ditawarkan oleh Sun Life Financial mengingat besarnya manfaat yang akan
DAFTAR PUSTAKA
21
Alma, Buchari, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Kedua,
Penerbit CV. Alfabets, Bandung, 1998
22