1. Cari dan temukanlah sebuah skema rangkaian dari pemancar televisi sederhana
(Pemancar daya mini). Petakanlah blok diagram dari skema rangkaian dan buatkanlah
penjelasan fungsi dan prinsip dasar dari masing-masing blok bagian.
1. Audio Processor
Pada bagian ini biasanya terdiri dari pre-emphasis, penguat audio level rendah, peak-limiter,
dan Low Pass Filter (LPF) dengan frekuensi lancung 15-kHz. Lebar bidang frekuensi audio difixed
pada 100-Hz s/d 15-kHz.
2. Modulator Audio
Pada tahap ini sinyal audio dari audio processor memodulasi sinyal IF 33,4-MHz dengan Sistem
FM dengan deviasi frekuensi maksimal -/+ 50-kHz. Karena cukup tingginya frekuensi IF
pembawa suara, biasanya digunakan system PLL dengan referensi frekuensi dari kristal osilator
untuk menjamin kestabilan frekuensi sinyal IF suara. Output FM dari bagian ini berkisar pada -5
dB.
3. Video Processor
Sinyal masukan video dengan lebar frekuensi 0-Hz s/d 5,0-MHz dibalik polaritasnya pada bagian
ini oleh rangkaian transisi negatif. Cara kerjanya hampir sama dengan pembalik fasa pada audio
hanya frekuensi kerjanya yang jauh lebih tinggi. Selain pembalik fasa bagian ini terdiri dari
penguat video, rangkaian clamping untuk linierisasi sinyal video, dan osilator 38,9-MHz beserta
buffer nya.
4. Modulator Video
Modulator video bekerja dengan memodulasikan sinyal video transisi negatif pada sinyal IF
pembawa 38,9-MHz secara AM. Linierisasi sinyal video diatur dengan cara mengatur titik kerja
dari rangkaian clamping.
2. Sebuah pesawat penerima televisi yang menggunakan tabung CRT , generasi terakhir
dari televisi CRT ini adalah yang menggunakan teknologi Quatron. Carilah salah satu
merek pesawat televisi yang menggunakan teknologi Quatron dan cari juga skema
digram dari televisi tersebut. Tentukan prinsip kerja dari masing-masing blok diagram.
Kata Quattron digunakan pada semua Televisi SHARP yang menggunakan teknologi ini. Dan
SHARP juga mengklaim bahwa teknologi baru Quattron ini mampu membuat transisi warna
lebih mulus/ halus dan dapat menyediakan semua warna.
Kemewahan warna kuning dan emas pada Quattron
CDM (Code Division Multiplexing), biasa dikenal sebagai Code Division Multiple Access
(CDMA), merupakan sebuah bentuk pemultipleksan (bukan sebuah skema
pemodulasian) dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi kanal tidak
berdasarkan waktu (seperti pada TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA), namun
dengan cara mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan
tiap kanal yang ada dan mengunakan sifat-sifat interferensi konstruktif dari kode-kode
khusus itu untuk melakukan pemultipleksan. Singkatnya, CDM dapat melewatkan
beberapa sinyal dalam waktu dan frekuensi yang sama. Tiap kanal dibedakan
berdasarkan kode-kode pada wilayah waktu dan frekuensi yang sama.
1. Kepada setiap entitas pengguna diberikan suatu kode unik (dengan panjang 64 bit)
yang disebut chip spreading code.
2. Untuk pengiriman bit ‘1’, digunakan representasi kode (chip spreading code) tersebut.
3. Sedangkan untuk pengiriman bit ‘0’, yang digunakan adalah inverse dari kode
tersebut.
4. Pada saluran transmisi, kode-kode unik yang dikirim oleh sejumlah pengguna akan
ditransmisikan dalam bentuk hasil penjumlahan (sum) dari kode-kode tersebut.
5. Di sisi penerima, sinyal hasil penjumlahan kode-kode tersebut akan dikalikan dengan
kode unik dari si pengirim (chip spreading code) untuk diinterpretasikan.
selanjutnya:
– jika jumlah hasil perkalian mendekati nilai +64 berarti bit ‘1’,
– jika jumlahnya mendekati –64 dinyatakan sebagai bit ‘0’.
Contoh penerapan CDM untuk 3 pengguna (A,B dan C) menggunakan panjang kode 8 bit
(8-chip spreading code) dijelaskan sebagai berikut :
a. Pengalokasian kode unik (8-chip spreading code) bagi ketiga pengguna :
– kode untuk A : 10111001
– kode untuk B : 01101110
– kode untuk C : 11001101
b. Misalkan pengguna A mengirim bit 1, pengguna B mengirim bit 0 dan pengguna C
mengirim bit 1. Maka pada saluran transmisi akan dikirimkan kode berikut :
– A mengirim bit 1 : 10111001 atau + – + + + – – +
– B mengirim bit 0 : 10010001 atau + – – + – – – +
– C mengirim bit 1 : 11001101 atau + + – – + + – +
– hasil penjumlahan (sum) = +3,-1,-1,+1,+1,-1,-3,+3
c. Pasangan dari A akan menginterpretasi kode yang diterima dengan cara :
– Sinyal yang diterima : +3 –1 –1 +1 +1 –1 –3 +3
– Kode milik A : +1 –1 +1 +1 +1 -1 –1 +1
– Hasil perkalian (product) : +3 +1 –1 +1 +1 +1 +3 +3 = 12
Nilai +12 akan diinterpretasi sebagai bit ‘1’ karena mendekati nilai +8.
d. Pasangan dari pengguna B akan melakukan interpretasi sebagai berikut :
– sinyal yang diterima : +3 –1 –1 +1 +1 –1 –3 +3
– kode milik B : –1 +1 +1 –1 +1 +1 +1 –1
– jumlah hasil perkalian : –3 –1 –1 –1 +1 –1 –3 –3 = -12
berarti bit yang diterima adalah bit ‘0’, karena mendekati nilai –8
~
Frekuensi Kerja Satelit Parabola TELKOM 3S (118.2'E)
MPEG2:
3587 H 6000 - TRANS TV
3548 H 6000 - TRANS 7
3540 H 6000 - ANTV
4196 V 3000 - TVRI KALTENG
3407 H 3000 - TVRI JAMBI
,JEKTV JAMBI
3446 H 3905 - TVRI PAPUA
3448 H 1649 - PAYTREN TV
4192 V 4284 - RADIO TE/RTTL
3602 H 2499 - TVMU
3574 H 3000 - MUI TV
3567 H 3000 - MTA TV
4187 V 4599 - GMN TV SD
3573 H 3000 - TEMNGGUNGTV
3616 H 3000 - JAYATV,PAPUA
CHANNEL.
3953 V 1699 - HOPE TV
3502 H 1599 - RRI NET
3888 V 2099 - RRI
~
TELKOM 3S
MPEG4 / MPEG4 HD
3767 H 2097 - CH3/KBS(Acak)
3416 H 2250 - CNN INDONESIA
(Acak)
4187 V 4599 - GMN TV HD
~
Catatan :
1. Receiver yg bermudulasi
MPEG2,hanya bisa menerima
frekuensi yg berformat MPEG2
saja,tidak bisa menerima
frekuensi jenis MPEG4 dan
MPEG4 HD.
~
2. Receiver yg bermudulasi
MPEG4,bisa menerima frekuensi
berformat MPEG2 dan MPEG4,tp
tidak bisa menerima frekuensi
dari MPEG4 HD (suara ada,
gambar tidak ada alias gelap).
~
3. Receiver yg bermudulasi
MPEG4 HD (Gambar lebih
bening) ,Otomatis bisa menerima
semua
frekuensi yg berformat,
MPEG2,MPEG4 dan MPEG4 HD
~
###
~
Cara mendapatkan siaran
TELKOM 3S dan PALAPA D untuk
LNB 2,1 Antena
Khusus bagi pemula,dan tanpa
memanggil Teknisi Parabola alias
kita sendiri yg mengerjakan.(te
tap menggunakan satelit Telkom
1).
.
1. Hidupkan TV dan receiver
anda.
2. pilih channel Tvone (yg penting
channel dri palapa d)
3. pada receiver masuk menu
pengaturan antena.
4. ubah palapa menjadi LNB2.
(switch 22k,tadinya on,ubah jdi
off,atau sebaliknya)dan memakai
disegc switch tinggal atur
port1,dan port2.Atau sebaliknya.
5. Jika Tvone sdh hilang berarti
pengaturan di receiver sdh
benar.
6. tekan info diremot pada
saluran tvone untuk melihat
informasi sinyal.
7. jika tdk ada yg bantu anda
melihat jika sinyal siaran tvone
sudah ada atau tidak,nyaringkan
volume TV anda biar kedengaran
nanti saat anda di luar atau
letakan tv biar terlihat kita.
.
Tahap eksekusi.
1.jika anda sudah ada diluar dan
sudah siap utak atik
parabola,,pada tiang penyangga
parabola anda mundurkan/
kendurkan baut drat yg paling
belakang
sekitar 5-8 cm...kalau sdh
longgar mundurkan/turunkan
antena parabola pelan-pelan
ketimur..jika siaran tvone
langsung ada,usahakan sinyalnya
39% atau 40%.
2.segera kancing baut.
3.Masuk kembali ke rumah.
4.pada receiver masuk menu
pengaturan antena dan pada
satelit telkom 1 kasih
pengaturan ke LNB 1,(22k
tadinya off,ubah jadi ON), lalu
exit(simpan).
5.Lakukan Scan otomatis pada
posisi satelit telkom 1,atau
tambahkan frekuensi
transtv,trans 7,antv,dll di telkom
1,tekan cari/scan.(cari
otomatis,pilih "semua).
6.Insya Allah siaran-siaran
Telkom 3s seperti ANTV,TRANS
TV,TRANS7 dll akan anda
dapatkan kembali.
5. Pada sebuah hotel yang menggunakan teknologi CATV untuk mendistribusikan siaran
TV pada masing-masing kamar. Disainlah kondisi minimum dari penggunaan peralatan-
peralatan CATV dan jelaskan fungsi dari peralatan tersebut.
Jawab :
Desain Minimum Peralatan CATV
Pendistribusian sinyal yang dihasilkan perangkat utama MATV ke seluruh outlet TV yang
terinstal di suatu gedung memakai jalur kabel. Maka sistem tersebut tidak jauh berbeda dengan
TV kabel yang ada di masyarakat Indonesia, yang dikenal dengan Community Antenna
Television (CATV).
Blok Diagram Headend
Perangkat sentral TV (MATV/CATV) terdiri atas sebuah blok head-end pengendali channel TV.
Secara ringkas, sistem terdiri dari blok Antena – Receiver – Modulator – Combiner – Boster
Amplifier dan Splitter.
Parabola
Sebagai antena yang diarahkan ke satelit seperti Palapa dan Telkom, dan terdiri dari dish
(payung) dan LNB untuk polarisasi baik vertikal atau horizontal.
Chanel TV
Terdapat channel yang gratis/free to air dan channel premium/berbayar.
Untuk channel free to air, kita tidak akan mengeluarkan biaya bulanan untuk membayar
content. Jika grup chanel diarahkan ke satelite Telkom dan Palapa, berarti kita butuh 2
parabola, dish (payung) dan 4 buah LNB (1 satelite=2 LNB untuk polaritas Vertikal dan
Horizontal).
Untuk channel berbayar atau premium, biasanya dish dan LNB disediakan oleh provider,
baik itu dekoder ataupun parabola. silahkan cari penawaran terbaik dari provider yang ada
misal Indovision,Trans Vision atau Topas tv.
Kabel Coaxial
Pada sistem TV kabel analog, kabel yang dipakai mendistribusikan sinyal TV adalah kabel coaxial
tipe RG 11 & RG 6, silakan lihat kabe TV Anda.
Receiver
Di parabola TV rumahan Anda terdapat perangkat Receiver dengan output AV, kemudian bisa
disetting dengan searching banyak chanel TV, dan TV anda yang terhubung perangkat tersebut
bebas milih chanel kesukaan. Jika keluaran receiver anda paralel banyak TV, maka semua TV isi
chanel siaran TV semua sama tergantung chanel di receiver yang Anda aktifkan (pilih).
Power Devider
Mungkin Anda ingin, sau rumah Ada 2 TV dan ingin memakai 1 parabola, sedangkan setiap TV
bisa bebas milih chanel? maka diperlukan perangkat Power Devider. Yaitu, perangkat yang
berfungsi membagi dan menguatkan sinyal dari LNB menjadi beberapa tap. Masing-masing tab
ini masuk ke input receiver dan output receiver siap dihubungan input AV TV Anda.
RF Modulator
Kita bisa memproduksi chanel-chanel RF dari output masing-masing receiver dengan perangkat
RF modulator. Dari gambar ada 10 receiver, maka secara bersamaan ada 10 chanel terpilih
(dibuat beda) dan masing-masing receiver dihubungkan dengan RF modulator. Output RF
modulator bisa dihubungkan RF input TV Anda, cuma isinya ya cuma 1 chanel siaran TV yang
dipilih receiver.
RF Combiner
Semua RF channel dihubungkan input-input Combiner maka output dari combiner
SEBENARNYA memuat banyak sinyal dari masing-masing receiver. Combiner identik perangkat
spliter yang dibalik posisi input-outputnya (misal spliter 8 way, jika dibalik menjadi combiner 8
input).
Ampli/Booster
Perangkat combiner biasa terletak dalam rak receiver, kemudian 1 kabel keluarannya
didistribusikan ke area yang bisa beratus meter jaraknya. Agar kekuatan sinyal tetap terjaga
hingga tujuan maka ditembakkan dengan penguat yaitu amplifier/booster.
Splitter
Yaitu perangkat untuk memparallel kabel distribusi sinyal. Di pasaran tersedia tipe splitter yang
dilengkapi booster (splitter-amplifier). Masing-masing output splitter ditarik kabel menuju letak
TV dan dihubungkan ke colokan inut antena RF TV. Masing-masing TV bisa terdapat sejumlah
chanel sesuai jumlah receiver atau RF modulator yang tersedia dalam sistem head end yang
dibuat.