Anda di halaman 1dari 3

Masalah Gizi Pada Orang Dewasa

Asupan gizi yang tidak diawasi dan tidak memperhatikan angka kecukupan gizi, kerapkali
menimbulkan persoalan. Berapa penyakit akn dengan mudah menyerang jika kebutuhan gizi tidak
tercukupi. Orang dewasa sudah semestinya menyadari dan memperoleh pendidikan gizi agar tidak
sembarang dalam mengonsumsi makanan. Beberapa penyakit yang perlu diantisipasi berkenaan
dengan gizi orang dewasa dibahas dibawah ini.

1). Obesitas

Obesitas didefinisikan sebagai suatu kondisi dimana didalam tubuh terdapat kelebihan lemak.
Biasanya, bobot lemak melebihi 20% dari bobot tubuh sebagai indeks pengangan. Tetapi ada
pendapat lain yang ,engatakan bahwa suatu kondisi dikatakan jika kandungan lema melebihi bobot
tubuh sebesar 30% pada wanita, dan 20-25% pada laki-laki. Perbedaan ini dihiyung atas
pertimbangan lemak perbotol tubuh total pada wanita biasanya lebih besar daripada pria
(Nasoetion, 1987).

Faktor genetic memang berpengaruh dalam potensi terkena obesitas. Akan tetapi, hal ini tidak
bisa digeneralisir. Seorang anak berpontensi 73% terkena obesitas jika orang tuanya terkena
obesitas juga. Akan tetapi jika hanya salah satu orang tuanya terkena obesitas, maka potensi
tersebut turun hingga 41,2%. Beberapa pula jika kedua orang tua tidak megidap obesitas, potensi
anak terkena obesitas hanya 9%.

Selain itu, Nasoetion (1987) menjelaskan, ada factor lain yang menyebabkan obesitas. Factor
lingkungan dianggap berperan terhadap munculya obesitas meliputi makan berlebihan sejak dini,
makan makanan tanpa batas, kurang latihan fisik, dan kehamilan. Kehamilan dapat meningkatkan
kandungan lemak tubuh, terutama melalui pembesaran sel sel lemak. Akan tetapi, lemak pada
masa kehamilan cenderung berkurang atau hilang setelah melahirkan atau menyusui.

Untuk mengobati obesitas, Naosoetion (1987) memberikan solusi dengan cara diet, latian-
latihan fisik, pengubahan perilaku, pembedahan, bahkan farmakologis. Akan tetapi, latihan fisik
lebih efektif untuk menurunkan bobot tubuh apabila didampingi pembatasan masukan kalori.
2). Anemia

Gejala 4L (lesu, lelah, letih, dan lemah)merupakan penanda anemia yang diakibatkan oleh
kurangnya kurangnya mineral besi dalam tubuh. Wanita merupakan korban utama untuk penyakit
ini, karena secara biologis setiap bulan wanita mengalami menstruasi sehingga pengeluaran zat
besi juga perlu diimbangi asupan dari makanan. Sumber Fe yang mudah diserap tubuh adalah hati
dan daging berwarna merah.

3). Kurang Energi Protein (KEP)

KEP cenderung diderita oleh balita. Namun tidak menutup kemungkinan terjadi pada orang
dewasa. Biasanya ditandai dengan turunnya berat badan, terutama disebabkan oleh kurangnya
asupan makanan. Banyak factor yang mempengaruhi kekurangan protein ini. Misalnya kemiskina,
aktivitas yang berlebihan sehingga lupa makan, pemilihan makanan yang salah, dan absorbs zat
gizi yang tidak baik. Penyebab lainya adalah rendahnya nafsu makan, depresi, penyakit infeksi,
investasi cacing dan gangguan kesehatan lain yang mempengaruhi kurang nafsu makan.

4). Kolesterol Tinggi

Bagi masyarakat yang senang makanan cepat saji cenderung mengidap kolesterol tinggi.
Kesibukan menjadi penyebab utama sehingga tidak memiliki waktu untuk membuat masakan
sehat. Selain itu, pola hidup dan pola makan tidak diatur dengan baik. Kolesterol tinggi dapat
memicu timbulnya penyakit degeneratif seperti penyakit stoke, penyakit jantung coroner,
hipertensi.

Adapun pencegahan dan penanggulangan supaya kita tidak menderita penyakit akibat
malnutrisi, adalah sebagai berikut:

a. Pola makan seimbang (Sesuai dengan pesan gizi seimbang)


b. Menimbang BB secara teratur ( menjaga BB seimbang)
c. Olahraga yang cukup
d. Minum pil tambah darah (wanita usia subur)
e. Makan pil Iodium (bagi penduduk di daerah endemic)
f. Membatasi lemak jenuh, gula murni dan garam
g. Makan cukup sayuran dan buah
h. Makan cukup sumber kalsium

Anda mungkin juga menyukai