3. M.Reza. P (09061001013)
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2009-2010
BAB I
PENDAHULUAN
Seiring dengan berkembangnya teknologi pada saat ini, kita dihadapkan untuk
merakit sesuatu yang dapat dimanfaatkan dan dapat membuat daya kreaktivitas kita
semakin meningkat. Untuk mengembangkan kreaktivitas tersebut kami mencoba
membuat suatu rancangan sederhana. Kami membuat suatu robot line follower sederhana.
Robot ini dibuat dengan ciri khasnya yaitu berjalan mengikuti alur yang kita berikan.
Jalur yang kita berikan untuk robot tersebut dapat berupa lakban hitam sehingga sensor
cahayanya dapat menangkap cahaya dari led. Jika cahaya yang diterima oleh sensor
cahaya tersebut kurang maksimal atau tidak ada sinar sama sekali, maka robot tersebut
akan berhenti dengan sendiri. Itulah sebagian gambaran tentang robot yang akan kami
buat.
Sebelum kita membuat robot tersebut, kita harus mengenal terlebih dahulu
tentang apa saja komponen yang akan kita gunakan dalam perakitan robot tersebut. Jika
semua perlengkapan telah terpenuhi, maka perakitan robot dapat kita mulai. Robot ini
dapat bermanfaat untuk mengetahui bagaimana cara kerja dari sensor cahaya yang
merupakan inti dari penggunaan komponen robot tersebut. Selain itu, kita juga dapat
mengetahui prinsip dari cara kerja secara keseluruhan dari komponen yang saling
berhubungan sehingga membentuk suatu sistem yang dapat berjalan dengan sendirinya
tanpa ada suatu perintah dari kita.
Dasar Sistem Robot Pengikut Garis mengacu pada dasar sistem robot bergerak
otonom. Secara umum, struktur robot bergerak otonom adalah kalang tertutup melalui
dunia luar yang terdiri atas sensor, persepsi (perception), basis pengetahuan (knowledge
base) dan kendali (control), dan aktuasi (actuation).
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai syarat untuk mengikuti
mata kuliah pengantar robotika dan sebagai penilaian untuk semesteran di mata
kuliah pengantar robotika.
1.4 Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini dan dalam penerapannya yaitu :
1. Kita dapat mengerti system kerja mikrokontroler dan mikroprosesor
2. Dapat memahami konsep kerja Robot line follower
3. Memahami mekanisme dan prinsip dasar control dalam robotic
4. Memahami system kerja peralatan yang digunakan
5. Dapat membuat sendiri tipe robot yang sederhana dengan aplikasi
yang diinginkan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Resistor jenis lainnya adalah Light dependent resistor (LDR). Resistansi LDR
berubah seiring dengan perubahan intensitas cahaya yang mengenainya. Dalam keadaan
gelap resistansi LDR sekitar 10MΩ dan dalam keadaan terang sebesar 1KΩ atau kurang.
LDR terbuat dari bahan semikonduktor seperti kadmium sulfida. Dengan bahan ini energi
dari cahaya yang jatuh menyebabkan lebih banyak muatan yang dilepas atau arus listrik
meningkat. Artinya resistansi bahan telah mengalami penurunan.
LDR digunakan untuk mengubah energi cahaya menjadi energi listrik. Saklar
cahaya otomatis dan alarm pencuri adalah beberapa contoh alat yang menggunakan LDR.
Akan tetapi karena responsnya terhadap cahaya cukup lambat, LDR tidak digunakan
pada situasi dimana intesitas cahaya berubah secara drastis.
Sensor cahaya berfungsi untuk mendeteksi cahaya yang ada di sekitar kita.
Sensor yang terkenal untuk mendeteksi cahaya ialah LDR(Light Dependent Resistor).
Sensor ini akan berubah nilai hambatannya apabila ada perubahan tingkat kecerahan
cahaya. Prinsip inilah yang akan kita gunakan untuk mengaktifkan transistor untuk dapat
menggerakkan motor DC (mirip dengan dinamo pada mainan mobil-mobilan anak-
anak). Perubahan nilai hambatan pada LDR tersebut akan menyebabkan perubahan beda
tegangan pada input basis transistor, sehingga akan mengaktif/nonaktifkan transistor.
Penerapan lain dari sensor LDR ini ialah pada Alarm Pencuri.
2.3 Motor DC
Motor arus searah ( DC ) adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah tegangan
listrik DC menjadi tenaga mekanis dimana tenaga gerak merupakan putaran dari pada
rotor. Dalam kehidupan sehari-hari, motor DC terdapat pada motor starter mobil, tape
recorder, mainan anak-anak dan sebagainya. Pada prinsipnya, setiap jenis motor listrik
dapat digunakan dalam perancangan pengontrolan secara elektronik terhadap kecepatan
dan daya yang disesuaikan dengan beban yang akan digerakkan oleh motor tersebut. Pada
perancangan dan pembuatan alat ini, digunakan motor DC yang berfungsi untuk belok
kanan dan belok kiri.
Kecepatan motor DC dapat dikendalikan dengan mengubah tegangan yang
dikenakan pada motor, pada dasarnya motor DC merupakan peralatan listrik yang
mengubah energi listrik menjadi energi mekanis.Tegangan keluaran sensor diproses
dengan untai komparator sehingga dihasilkan isyarat digital standar TTL. Pengkodeannya
adalah logika tinggi jika terdeteksi warna putih, dan logika rendah bila terdeteksi warna
hitam. Keluaran komparator dapat langsung dihuibungkan ke port mikrokontroler. Di
mikrokontroler data dari sensor diproses dengan metode tabel tengok sehingga dihasilkan
suatu perintah aksi secara digital ke motor DC.
Rangkaian Robot Line follower pada intinya ialah 2 buah motor DC yang
aktif berdasarkan input dari sensor LDR, jika LDR mendeksi garis putih (terang) dan
garis hitam(gelap) maka akan ada perubahan nilai hambatan pada LDR tersebut, yang
akan mengaktif/menonaktifkan transistor 2N3904. Untuk mengatur input tegangan ke
basis agar dapat membuat transistor 2N3904 saturasi, maka digunakan pembagi tegangan,
dalam hal ini trimpot / potensiometer 50k-100k. Perubahan logika pada transistor 2N3904
juga akan menyebabkan LED menyala atau mati, sebagai indikator apakah LDR
membaca garis hitam/putih. Perubahan logika pada kaki kolektor 2N3904 juga sebagai
input pada basis 2N2907, yang akan mengaktifkan/menonaktifkan motor DC, dimana
transistor 2N2907 merupakan transistor switching standar. Perhatikan gambar berikut:
LDR SENSOR 2
SENSOR SENSOR
KIRI KANAN
3
COMPARATOR LM139
PENGENDALI
PORT
INPUT
4
AT89C51
MASUKAN PORT
SINYAL CLOCK OUTPUT
5
CLOCK EKSTERNAL MOTOR DRIVER
11,0592 MHz L293D
MOTOR DC 6
1
PERGERAKAN
MOTOR MOTOR
KIRI KANAN
7
Keterangan :
1. Robot Bergerak.
2. Sensor Membaca Pergerakan Motor.
3. Comparator Mengubah Masukan Analog dari sensor ke digital agar bisa di input
ke AT89C51, karna keluaran dari sensor LDR tidak selalu tegangan 1 atau 0,
maka fungsi comparator membulatkan tegaangan dari LDR sensor menjadi 0 dan
1, karna AT89C51 hanya membaca tegangan 0 dan 1.
4. AT89C51 Mengolah Data dan Menentukan Logika apa yang di ambil, pada
mikrocontroller kita yang menentukan program untuk mentukan pergerakan
robot.
5. L293D Mengubah output Digital dari AT89C51 Menjadi Analog Agar bisa
Menjalankan Motor DC. L293D merubah tegangan dari 1 menjadi 12 volt karna
Motor DC hanya akan bergerak bila di beri masukan 12 volt, L293D juga
mempunyai fasilitas PWM, tetapi disini tidak akan membahas tentang PWM
karena robot yang kami buat tidak menggunakan PWM.
6. Motor DC berjalan sesuai Intruksi AT89C51
7. Pergerakan Kembali di Baca Sensor, sehingga proses di atas terulang.
3.2.1 Rangkaian Robot
3.3 Diagram Blok
Berdasarkan gambar, sensor yang digunakan untuk mengamati lingkungan luar dari
sistem yang dirancang adalah sensor aktif LDR ( Light dependent resistor). Parameter
yang diinginkan diamati oleh robot adalah keberadaan garis yang diikuti di dalam arena.
Keluaran sensor masih berupa data mentah dalam bentuk tegangan selanjutnya
diekstraksi oleh bagian persepsi dengan untai pengkondisi isyarat berupa komparator
sehingga dihasilkan isyarat digital dengan standar TTL (Transistor Transistor Logic).
Isyarat digital tersebut kemudian diolah oleh mikrokontroler AT89C51 berdasarkan basis
pengetahuan yang diprogram dalam mikrokontroler sehingga dihasilkan perintah aksi
yang harus dilakukan. Perintah ini diproses lebih lanjut oleh subsistem perencanaan dan
kendali sehingga akhirnya bagian aktuasi yang berupa motor stepper dan motor dc
bergerak sesuai dengan perintah. Dengan demikian pergerakan robot diharapkan dapat
mengikuti garis sesuai dengan misi yang diembannya.
3.3.1 Logika Sensor
Jika Garis Berbelok Kekanan Maka sensor kanan terkena Garis akan berlogika 1
Jika Garis Berbelok Kekiri Maka sensor kiri terkena Garis akan berlogika 1.
Jika Garis Berada Di persimpangan Maka ke2 buah sensor Berlogika 1.
3.3.3 Flow Chart
START
INITIALISASI
SENSOR
YA
BACA SENSOR
BELOK KIRI
KIRI
TIDAK
YA
BACA SENSOR BELOK KANAN
KANAN
TIDAK
TERUS MAJU
END
3.4.1 Program
#include at89c51.h
main()
{
P3=0x40;
P1=0xff;
while(1) {
P1|= 0x80;
Run();
}
}
Run()
{
char sensors;
sensors = (P3 &=0x03);
Forward()
{
P1=0x64;
speedright =1;
speedleft =1;
}
TurnRight()
{
P1=0x68;
speedright =0;
speedleft =1;
}
TurnLeft()
{
P1=0x54;
speedright =1;
speedleft =0;
}
3.4.2 Algoritma Program
{Deklarasi}
Sensorkiri0
Sensorkanan0
{Deskripsi}
If Sensorkiri1 then
Go to Belokkiri.
If else Sensorkanan1 then
Go to Belokkanan.
else then
Go to Maju.
End if
Maju :
Motorkiri1
Motorkanan1
Belokkiri :
Motorkiri0
Motorkanan1
Belokkanan :
Motorkiri1
Motorkanan0
End
Daftar Pustaka