Disusun Oleh:
L. Pranggajati (19708251024)
2019
Daftar Isi
Halaman Judul……………………………………………………………………... i
Daftar Isi…………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………….. 2
C. Tujuan Pembahasan………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan…………………………………………………………………. 26
B. Saran…………………………………………………….........................….. 26
Daftar Pustaka………………..……………………………………………….....… 24
ii
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita
yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah
ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membimbing dalam menulis makalah ini.
Penulis
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
diseluruh dunia. Pangan adalah kebutuhan dasar manusia yang terpenting selain
sandang dan papan. Pangan erat kaitannya dengan tanaman pangan. Melalui
Banyak sekali tanaman pangan yang ada di Indonesia yang tersebar sesuai
dengan daerah masing masing. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan masyarakat
Jagung, umbi – umbian dan kacang – kacangan. Karena pada umunya, tanaman
sawah atau ladang yang menandai berakhirnya kegiatan di sebuah lahan dan
merupakan salah satu tahapan dari proses produksi yang perlu mendapat
perhatian serius agar dapat dihasilkan produk hortikultura bermutu baik sesuai
keinginan pasar. Pada dasarnya yang dituju pada perlakuan panen adalah
tepat, dengan kerusakan yang minimal, dilakukan secepat mungkin dan dengan
biaya yang rendah. .Penanganan saat panen yang salah dapat mengakibatkan
disebabkan karena penentuan waktu panen dan cara panen yang kurang tepat.
4
Peningkatan sektor pertanian memerlukan berbagai sarana yang mendukung
agar dapat dicapai hasil yang memuaskan dan terutama dalam hal mencukupi
bidang pertanian ini adalah alat-alat pertanian, pupuk, bahan-bahan kimia yang
memupuk yang dilakukan secara sembarangan dan tidak terukur justru dapat
merugikan tanaman itu sendiri, bahkan tidak sedikit tanaman yang mengalami
kematian akibat cara memupuk yang kurang tepat. Masalah lain dalam pertanian
Untuk itu perlu dibahas bagaimana cara untuk meningkatkan produksi pertanian
pertanian.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan tanaman pangan dan tanaman apa saja yang
5
4. Apa dampak positif dan negatif dari penggunaan pestisida?
C. Tujuan Pembahasan
pemanenan.
6
BAB II
PEMBAHASAN
terbagi menjadi dua yaitu tanaman palawija dan tanaman utama. Tanaman
utama yang biasanya ditanam oleh petani di Indonesia adalah tanaman padi
1. SEREALIA
7
Padi adalah tanaman pokok masyarakat indonesia, tanaman padi
sangat berpengaruh besar pada perekonomian yang mungkin tanaman
ini sudah di kembangkan untuk menaikan produksi dan kualitas.
8
Sorghum ( sorghum bicolor )
2. KACANG-KACANGAN
9
Kedelai ( glycine max )
Kacang hijau memiliki nama latin Vigna radiata termasuk dalam familia
Fabaceae merupakan tanaman pangan yang dapat dijadikan tanaman
kedua atau palawija setelah tanaman utama. Kacang hijau mempunyai
buah berupa polong yang dapat menjadi sumber energi dan
mengandung vitamin yang ckup tinggi.
10
3. UMBI UMBIAN
Ubi jalar merupakan sumber makanan alternatif setelah padi, jagung, dan
singkong. Tanaman ini termasuk tanaman umbi-umbian yang paling tua
dalam sejarah umat manusia.
11
Singkong termasuk tanaman yang perawatannya mudah. Tanaman ini
menjadi salah satu tanaman pangan yang penting karena kegunaannya yang
luas baik untuk industri ataupun individu masyarakat.
C. Definisi Panen
12
ini paling umum digunakan dalam kegiatan bercocok tanam dan menandai
berakhirnya kegiatan di sebuah lahan.
Beberapa kriteria untuk tanaman yang siap dipanen sebagai berikut:
Warna daun sudah berwarna hijau tua, tetapi tidak terlalu tua.
Ukuran daun sudah berukuran / berkembang penuh / berukuran besar.
Ukuran batang sudah mulai membesar.
13
bulan, namun jika akan dijadikan jagung muda, cukup pada umur
sekitar 3 bulan, bahkan hanya sekitar 2 bulan jika untuk dijadikan
jagung semi. Kacang tanah dan kedelai dipanen pada umur sekitar 3,5
bulan, sedangkan ubi kayu untuk gaplek umumnya dipanen setelah
berumur 10 bulan.
14
1.3. Tanda-tanda Saat Panen
Tiap tanaman memiliki tanda-tanda tertentu dan khusus jika saat
panen tiba. Tanaman padi siap dipanen jika daun bendera mulai
menguning dan butir-butir gabah pada bulir padi telah rata
menguning. Jagung untuk jagung pipil siap dipanen jika tongkol
membesar penuh dan seludangnya serta daun tanaman mulai
menguning dan mengering. Demikian juga pada kedelai dan kacang
tanah siap dipanen jika daun mulai banyak yang menguning. Ubi
kayu siap dipanen jika cukup umur, antara lain terlihat dari
panjang/banyaknya ruas batang dan daunnya mulai mengecil. Tanda-
tanda siap panen pada tanaman lain bervariasi karena ragam bagian
tanaman yang diambil dan tingkat kematangannya juga bervariasi.
Tanda panen pada palawija dari umbi-umbian, misalnya ubi kayu dan
ubi jalar relatif lebih mudah yaitu cukup dengan menghitung umur
tanaman dan melihat keretakan tanah di sekeliling batang dekat tanah
atau dengan jalan mengoreknya untuk melihat apakah umbi cukup
besar untuk dipanen.
a. Cuaca pada waktu pagi umumnya sejuk (tidak panas) dan terasa
segar sehingga nyaman untuk bekerja di sawah, ladang, kebun,
kolam ataupun di kandang. Itulah sebabnya petani umumnya lebih
senang bekerja pagi hari dibandingkan siang atau sore hari. Hujan
pun jarang turun pada pagi hari. Orang mempunyai waktu kerja
cukup panjang jika bekerja sejak pagi hari. Siang hari umumnya
panas sehingga sering membuat orang cepat lelah, malas, dan
mengantuk. Sore hari cuaca tidak sepanas siang hari, namun waktu
panen menjadi pendek karena malam segera datang dan hujan
lebih sering terjadi pada sore hari.
15
b. Udara dan tanaman pada pagi hari umumnya masih basah sehingga
kurang menguntungkan pada jenis tanaman yang harus dipanen
dalam keadaan kering, misalnya golongan biji-bijian. Biji-bijian
yang dipanen pagi hari relatif akan lebih basah dibandingkan jika
dipanen siang atau sore hari sehingga selain menyulitkan
perontokan, juga memerlukan waktu pengeringan yang lebih lama.
16
namun cara yang umum untuk tanaman serealia dan palawija adalah
berikut ini;
a. Pemotongan Padi dan sejenisnya (gandum, sorghum, barley,
jawawut) termasuk juga kedelai dipanen dengan cara pemotongan,
secara manual ataupun secara mekanis (mesin pemanen). Dulu
padi dipanen dengan menggunakan ani-ani. Jenis padi sekarang
umumnya bertangkai pendek sehingga menyulitkan pemotongan
dengan ani-ani, ditambah pula cara ini kurang praktis maka kini
padi lebih banyak dipotong di bagian batang dengan menggunakan
sabit. Tanaman padi dipotong di bagian tengah batang, sedangkan
tanaman kedelai dipanen dengan cara memotong di bagian batang
terbawah, kadang-kadang juga dengan cara mencabut seluruh
batang tanaman. Cara pemotongan pada jagung hanya kadang-
kadang dilakukan oleh petani di Indonesia, namun umumnya
dipanen dengan cara dipetik.
17
mahal sementara tenaga kerja yang relatif murah banyak tersedia.
Beberapa waktu yang lalu pernah diperkenalkan penggunaan alat
ungkit untuk meringankan kerja mencabut singkong. Alat
pencabut umbi-umbian kiranya perlu dikembangkan
E. Jenis-jenis Pupuk
Pupuk dapat di bedakan menjadi pupuk alam dan pupuk buatan. Pupuk
alam adalah pupuk yang langsung di dapat dari alam misalnya fosfat alam,
pupuk organik (pupuk kandang, kompos) dan sebagainya. Jumlah dari jenis
unsur hara dalam pupuk alam terdapat secara alami. Pupuk buatan adalah
pupuk yang di buat di pabrik dengan jenis dan kadar unsur haranya sengaja
di tambahkan dalam pupuk tersebut dalam jumlah tertentu.
18
Macam-macam pupuk organik adalah sebagai berikut:
19
dari satu unsur hara misalnya N + P, P + K, N + K, N + P + K dan
sebagainya (Hardjowigeno, 2004).
F. Pestisida
Pestisida adalah zat beracun, apabila digunakan tidak bijaksana, maka
akan membahayakan tidak saja pada manusia tetapi juga hewan dan
lingkungannya. Di dalam menggunakan pestisida harus mengikuti peraturan
perundang – undangan di dalam negeri sesuai dengan peraturan Pemerintah
No. 7 th. 1973, yang dimaksud dengan pestisida adalah semua zat kimia dan
bahan lain serta jasad pernik dan virus yang dipergunakan untuk :
• Memberantas hama.
• Memberantas rerumputan tetentu yang tidak dikehendaki.
• Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak di
inginkan.
• Mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman, bagian
tanaman, tidak termasuk pupuk.
• Memberantas atau mencegah binatang yang dapat menyebabkan
penyakit pada manusia dan binatang.
Pada umumnya pestisida yang digunakan untuk mengendalikan
organisme pengganggu bersifat biosoda yang tidak saja beracun pada
organisme pengganggu tetapi dapat juga meracuni manusia dan
lingkungannya.
Dalam meningkatkan/pencegahan pencemaran perlu dilakukan usaha-
usaha pencegahan masalah pestisida :
a. Peningkatan SDM pengguna maupun pengawas pestisida.
b. Peningkatan kepedulian dan dedikasi dalam pengawasan
pestisida.
c. Peningkatan kerjasama lintas sektoral.
d. Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada pengguna pest
20
G. Dampak Negatif dari Penggunaan Pestisida Kimia
Petani selama ini tergantung pada penggunaan pestisida kimia untuk
mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Selain yang harganya mahal,
pestisida kimia juga banyak memiliki dampak buruk bagi lingkungan dan
kesehatan manusia. Dampak negatif dari penggunaan pestisida kimia antara
lain adalah:
21
2. Bagi lingkungan sekitar
Pestisida yang tidak dapat terurai akan terbawa aliran air dan
masuk ke dalam sistem biota air (kehidupan air). Konsentrasi pestisida
yang tinggi dalam air dapat membunuh organisme air diantaranya ikan
dan udang. Sementara dalam kadar rendah dapat meracuni organisme
kecil seperti plankton. Bila plankton ini termakan oleh ikan maka ia akan
terakumulasi dalam tubuh ikan. Tentu saja akan sangat berbahaya bila
ikan tersebut termakan oleh burung-burung atau manusia. Salah satu
kasus yang pernah terjadi adalah turunnya populasi burung pelikan coklat
dan burung kasa dari daerah Artika sampai daerah Antartika. Setelah
diteliti ternyata burung-burung tersebut banyak yang tercemar oleh
pestisida organiklor yang menjadi penyebab rusaknya dinding telur
burung itu sehingga gagal ketika dierami. Bila dibiarkan terus tentu saja
perkembangbiakan burung itu akan terhenti, dan akhirnya jenis burung itu
akan punah.
dan negatif bagi tanaman itu sendiri, hewan dan manusia serta lingkungan.
yang bisa dilakukan oleh anda untuk mengurangi dampak negatif penggunaan
pestisida.
Salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah dengan cara mengurangi
22
keseimbangan ekosistem supaya tidak rusak, dan lingkungan disekitar lokasi
penanaman lebih subur serta yang paling penting adalah anda bisa mengurangi
orang lain untuk mengkonsumsi pestisida karena beberapa tanaman yang tidak
harus dikupas kulitnya akan lebih mudah menyerap pestisida apalagi yang
terbuat dari bahan kimia. Oleh karena itu upaya mengurangi pestisida perlu
dilakukan. Ini dia cara mengurangi penggunaan pestisida yang perlu anda
Lahan yang tidak bersih pun bisa menyebabkan hewan lain datang ke
lokasi lahan yang anda ingin lakukan penanaman sehingga bisa menjadi
permasalahan biologi.
23
2. Pengusiran Secara Manual
Kegiatan pegusiran secara manual akan lebih mudah apabila lahan yang
penanaman tanaman yang lebih dari 1 (satu) jenis. Oleh karena itu petani
pertanian.
4. Pola Penanaman
cara berseling, tanaman utama di tengah dan tanaman lain dipinggir atau
24
dibentuk kloter-kloter dan lainnya. Penggunaan pola penanaman yang
baik bisa membantu anda dalam mengurangi hama dan penyakit pada
karena teknik irigasi lahan yang tidak tepat. Beberapa tanaman gulma bisa
Beberapa sistem irigasi lahan penanaman yang bisa anda coba dengan
gembor. Sistem irigasi yang baik bisa membantu tanaman untuk terhindar
dengan baik.
25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
26
DAFTAR PUSTAKA
WIB.
20:47 WIB
27