Kode Modul
Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan Peralatan Komunikasi serta
IJE.PM01.007.01
Perlengkapannya Bidang Audio Video
KATA PENGANTAR
Kami menyadari bahwa modul yang kami susun ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan masukan
untuk perbaikan agar tujuan dari penyusunan modul ini menjadi lebih efektif.
Dr. Sumarno
NIP. 195909131985031001
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... 2
DAFTAR ISI ..................................................................................................... 3
ACUAN STANDAR KOMPETENSI KERJA DAN SILABUS DIKLAT ..................... 4
A. Acuan Standar Kompetensi Kerja ....................................................................... 4
B. Silabus Diklat .................................................................................................... 8
LAMPIRAN..................................................................................................... 13
1. BUKU INFORMASI ........................................................................................... 13
2. BUKU KERJA ................................................................................................... 13
3. BUKU PENILAIAN ............................................................................................ 13
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel:
Unit kompetensi ini berkaitan dengan tugas menggunakan alat uji dan ukur
dalam pemeliharaan dan perbaikan produk elektronika
2.5 Label-label;
2.6 Kodefikasi;
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian:
Unit kompetensi ini dapat diuji/diases secara individu atau bersama dengan
unit lain dalam klaster atau kualifikasi.
2. Kondisi Penilaian
Unit kompetensi ini dapat diuji/diases di tempat kerja atau secara simulasi
dengan kondisi seperti mendekati sebenarnya. Asesmen harus mencakup
seluruh elemen kompetensi, untuk menetapkan pencapaian kompetensi.
Untuk mengumpulkan bukti dari aspek pengetahuan. Keterampilan dan
sikap kerja dapat dilakukan dengan menggunakan kombinasi metode
penilaian. Kombinasi metode penilaian tersebut antara lain: tes tertulis,
penugasan praktek, wawancara, observasi, portofolio atau metode lain
yang relevan.
Tidak ada
5.4 Merekam dan membuat laporan kecelakaan kerja dan potensi bahaya.
B. Silabus Diklat
Judul Unit Kompetensi : Menggunakan Alat Uji dan Ukur
Deskripsi Unit Kompetensi : Unit Kompetensi ini mencakup uraian tentang pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
diperlukan untuk menggunakan alat uji dan ukur dalam pemeliharaan dan perbaikan peralatan
elektronika rumah tangga
Perkiraan
Materi Diklat Waktu Diklat
Elemen Kriteria Unjuk Indikator Unjuk
(JP)
Kompetensi Kerja Kerja
Pengetahuan (P) Keterampilan Sikap (S)
P K
(K)
1. Menggunakan 1.1. Multimeter Mampu Persiapan Awal - Harus 0,5
alat ukur digunakan dengan menggunakan Menggunakan tepat,
multimeter benar sesuai Multimeter dengan Multimeter benar
dengan manual benar sesuai dan taat
pabrikan dengan manual azas
Judul Modul: Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika (aktif) Halaman 8 dari 12
Modul - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan Peralatan Komunikasi serta Perlengkapannya
ELM.UM01.012.01
Bidang Audio Video
Perkiraan
Materi Diklat Waktu Diklat
Elemen Kriteria Unjuk Indikator Unjuk
(JP)
Kompetensi Kerja Kerja
Pengetahuan (P) Keterampilan Sikap (S)
P K
(K)
pabrikan
Perkiraan
Materi Diklat Waktu Diklat
Elemen Kriteria Unjuk Indikator Unjuk
(JP)
Kompetensi Kerja Kerja
Pengetahuan (P) Keterampilan Sikap (S)
P K
(K)
1.4. Aspek-aspek Mampu melakukan Aspek-aspek - Harus 0,5 -
keamanan Aspek-aspek keamanan pada tepat,
dilakukan sesuai keamanan sesuai Multimeter benar
dengan petunjuk dengan petunjuk dan taat
kerja kerja azas
Perkiraan
Materi Diklat Waktu Diklat
Elemen Kriteria Unjuk Indikator Unjuk
(JP)
Kompetensi Kerja Kerja
Pengetahuan (P) Keterampilan Sikap (S)
P K
(K)
mendapatkan dan T-div) untuk azas
hasil pengukuran mendapatkan hasil
yang lebih baik pengukuran yang
lebih baik
Perkiraan
Materi Diklat Waktu Diklat
Elemen Kriteria Unjuk Indikator Unjuk
(JP)
Kompetensi Kerja Kerja
Pengetahuan (P) Keterampilan Sikap (S)
P K
(K)
diinterpretasikan dan
dengan benar diinterpretasikan
dengan benar
LAMPIRAN
1. BUKU INFORMASI
2. BUKU KERJA
3. BUKU PENILAIAN
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ..................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 3
A. Tujuan Umum ................................................................................................... 3
B. Tujuan Khusus .................................................................................................. 3
BAB II MENGGUNAKAN MULTIMETER ............................................................ 4
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Menggunakan Alat Uji dan Ukur .................. 4
1.Persiapan Awal Menggunakan Multimeter ....................................................... 4
2.Pengkalibrasian Multimeter ............................................................................ 7
3.Pengaturan range Multimeter ......................................................................... 8
4.Aspek-aspek keamanan pada Multimeter ...................................................... 17
B. Keterampilan yang diperlukan dalam menggunakan alat uji dan ukur ................. 18
C. Sikap yang diperlukan dalam menggunakan alat uji dan ukur ............................ 18
BAB III MENGGUNAKAN ALAT UKUR OSCILLOSCOPE ................................. 19
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam menggunakan alat ukur Oscilloscope ......... 19
1.Persiapan penggunaan Oscilloscope (Cathode-Ray Oscilloscope /CRO) ........... 19
2.Pengkalibrasian Oscilloscope ........................................................................ 20
3.Prosedur penggunaan Oscilloscope............................................................... 21
4.Penggunaan Oscilloscope sesuai dengan fungsi............................................. 22
5.Aspek-aspek keamanan pada Oscilloscope .................................................... 24
B. Keterampilan yang diperlukan dalam menggunakan alat ukur Oscilloscope ......... 26
C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam menggunakan alat ukur Oscilloscope ........... 26
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 27
A. Buku Referensi ............................................................................................... 27
B. Referensi Lainnya ........................................................................................... 27
DAFTAR ALAT DAN BAHAN ........................................................................... 28
A. Daftar Peralatan / Mesin .................................................................................. 28
B. Daftar Bahan .................................................................................................. 28
DAFTAR PENYUSUN ...................................................................................... 29
BAB I PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan mampu menggunakan alat uji
dan ukur. Kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap
kerja yang dibutuhkan untuk menggunakan alat uji dan ukur dalam pemeliharaan
dan perbaikan peralatan elektronika rumah tangga.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui menggunakan alat uji dan ukur
ini guna memfasilitasi peserta sehingga pada akhir diklat diharapkan memiliki
kemampuan sebagai berikut:
Sumber: https://dikin26.wordpress.com/2013/10/03/cara-membaca-multimeter-avometer-analog/
a. Sekrup pengatur jarum, sekrup ini dapat di putar dengan obeng atau
plat kecil, sekrup ini berfungsi mengatur jarum agar kembali atau tepat
pada posisi 0 (NOL), terkadang jarum tidak pada posisi NOL yang dapat
membuat kesalahan pada pengukuran, posisikan menjadi NOL sebelum
digunakan.
b. Tombol pengatur NOL Ohm. Tombol ini hampir sama dengan sekrup
pengatur jarum, hanya saja bedanya yaitu tombol ini digunakan untuk
membuat jarum menunjukkan angka NOL pada saat saklar pemilih di
posisikan menunjuk skala Ohm. Saat saklar pemilih pada posisi Ohm
biasanya pilih x1 pada skala Ohm kemudian hubungkan kedua ujung
terminal (ujung terminal Merah bertemu dengan ujung terminal hitam)
dan lihat pada layar penunjuk, jarum akan bergerak ke kanan (disitu
terdapat angka NOL (0), putar tombol pengatur NOL Ohm sampai jarum
menunjukkan angka NOL). Proses ini dinamakan kalibrasi Ohmmeter. Hal
ini mutlak dilakukan sebelum melakukan pengukuran tahanan (Ohm)
suatu komponen atau suatu rangkaian.
c. Saklar pemilih . Saklar ini harus di posisikan sesuai dengan apa yang
ingin di ukur, misalnya bila ingin mengukur tegangan AC maka atur/putar
saklar hingga menyentuh skala AC yang pada alat ukur tertulis ACV,
Begitu pula saat mengukur tegangan DC, cari yang tertulis DCV, begitu
seterusnya. Jangan salah memilih skala pengukuran. Pada setiap bagian
skala pengukuran yang dipilih dengan saklar pemilih, terdapat nilai-nilai
yang tertera pada alat ukur, Misalnya pada skala tegangan AC (tertulis
ACV pada alat ukur) tertera skala 10, 50, 250, dan 750 begitu pula pada
skala tegangan DC (tertulis DCV pada alat ukur) tertera skala 0.1 , 0.25 ,
2.5 , 10 , dan seterusnya.
f. posisi saklar jangkauan ukur harus pada posisi yang sesuai dengan
besaran yang akan diukur. Jika akan mengukur tegangan listrik bolak balik
(ACV) letakkan saklar pada posisi batas ukur (range) yang lebih tinggi dari
tegangan yang akan diukur. Jika mengukur tegangan bolak balik 220V/220
ACV, letakkan saklar pada posisi batas ukur (range) 250 ACV. Hal yang
sama juga berlaku untuk pengukuran tegangan listrik searah (DCV), kuat
arus (DCmA-DCμA), dan tahanan/resistan (resistance);
g. pada pengukuran DCV, kabel probe warna merah (+) diletakkan pada
kutub positip, kabel probe warna hitam (-) diletakkan pada kutub negatip
dari tegangan yang akan diukur;
h. jangan sekali-kali mengukur kuat arus listrik, kecuali jika sudah dapat
memperkirakan besarnya kuat arus yang mengalir;
nol dengan cara memutar-mutar tombol pengatur jarum pada posisi angka
nol (zero adjustment);
2. Pengkalibrasian Multimeter
Berikut ini ditunjukkan prosedur pekalibrasian Multimeter yaitu:
b. atur sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan angka NOL (0),
bila menurut anda angka yang ditunjuk sudah NOL maka tidak perlu
dilakukan pengaturan sekrup;
c. lakukan kalibrasi alat ukur (di atas mengenai tombol pengatur NOL OHM).
Posisikan saklar pemilih pada skala Ohm pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau
x10k selanjutnya tempelkan ujung kabel terminal negatif (hitam) dan
positif (merah). Nolkan jarum AVO tepat pada angka nol sebelah kanan
dengan menggunakan tombol pengatur NOL Ohm;
d. setelah kalibrasi atur saklar pemilih pada posisi skala Ohm yang diinginkan
yaitu pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k, Maksud tanda x (kali
/perkalian) disini adalah setiap nilai yang terukur atau yang terbaca pada
alat ukur nantinya akan di kali kan dengan nilai skala Ohm yang dipilih
oleh saklar pemilih.
b. menghubungkan test lead merah dan test lead hitam (dengan tangan
kiri);
c. mengatur tombol pengatur kedudukan jarum pada posisi nol pada skala
Ω. Jika jarum penunjuk meter tidak dapat diatur pada posisi nol, berarti
baterainya sudah lemah dan harus diganti dengan baterai yang baru;
Sumber: https://dikin26.wordpress.com/2013/10/03/cara-membaca-multimeter-avometer-analog/
2) atur sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan angka NOL (0),
bila menurut anda angka yang ditunjuk sudah NOL maka tidak perlu
dilakukan pengaturan sekrup;
3) lakukan kalibrasi alat ukur (telah saya bahas di atas pada point b
mengenai tombol pengatur NOL Ohm). Posisikan saklar pemilih pada
saklar Ohm pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k selanjutnya
tempelkan ujung kabel terminal negatif (hitam) dan positif (merah).
Nolkan jarum AVO tepat pada angka nol sebelah kanan dengan
menggunakan tombol pengatur NOL Ohm;
4) setelah kalibrasi atur saklar pemilih pada posisi skala Ohm yang
diinginkan yaitu pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k, Maksud tanda x
(kali /perkalian) disini adalah setiap nilai yang terukur atau yang
terbaca pada alat ukur nntinya akan di kali kan dengan nilai skala Ohm
yang dipilih oleh saklar pemilih;
Untuk membaca nilai Tahanan yang terukur pada alat ukur Ohmmeter
sangatlah mudah.
Sumber: https://dikin26.wordpress.com/2013/10/03/cara-membaca-multimeter-avometer-analog/
Dari gambar di atas, jika saklar pemilih menunjukkan perkalian skala yaitu
x 10k maka nilai resistansi tahanan / resistor tersebut adalah:
Skala pengali = 10 k
Pada saat mengukur tegangan baik itu tegangan AC maupun DC, maka
alat ukur mesti di pasang paralel terhadap rangkaian. Maksud paralel
adalah kedua terminal pengukur (umumnya berwarna merah untuk positif
(+) dan hitam untuk negatif (-) harus membentuk suatu titik percabangan
dan bukan berjejer (seri) terhadap beban. Pemasangan yang benar dapat
dilihat pada gambar berikut.
Sumber: https://dikin26.wordpress.com/2013/10/03/cara-membaca-multimeter-avometer-analog/
2) atur sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan angka NOL (0),
bila menurut anda angka yang ditunjuk sudah NOL maka tidak perlu
dilakukan pengaturan sekrup;
3) setelah kalibrasi atur saklar pemilih pada posisi skala tegangan yang
anda ingin ukur DCV untuk tegangan DC (searah);
3) saat memperhatikan alat ukur maka dalam layar penunjuk jarum tidak
terdapat skala terbesar 1000 yang ada hanya 0-10, 0-50, dan 0-250.
Maka Untuk memudahkan membaca perhatikan skala 0-10 saja;
4) skala penunjukan 0-10 berarti saat jarum penunjuk tepat berada pada
angka 10 artinya nilai tegangan yang terukur adalah 1000 Volt, jika
yang di tunjuk jarum adalah angka 5 maka nilai tegangan sebenarnya
yang terukur adalah 500 Volt, begitu seterusnya;
5) kembali pada kasus no. 1 dimana nilai tegangan yang akan diukur
adalah hanya 15 Volt sementara kita menempatkan saklar pemilih
pada Posisi 1000, maka jarum pada alat ukur hanya akan bergerak
sedikit sekali sehingga sulit bagi kita untuk memperkirakan berapa
nilai tegangan sebenarnya yang terukur. Untuk itu pindahkan saklar
pemilih ke nilai skala yang dapat membuat jarum bergerak lebih
banyak agar nilai pengukuran lebih akurat;
Sumber: https://dikin26.wordpress.com/2013/10/03/cara-membaca-multimeter-avometer-analog/
7) telah saya jelaskan bahwa saat memilih skala 10 untuk mengukur nilai
tegangan yang lebih besar dari 10 maka nilai tegangan sebenarnya
tidak akan terukur / diketahui. Solusinya adalah saklar pemilih di
posisikan pada skala yang lebih besar dari 10 yaitu 50. Saat memilih
skala 50 pada skala tegangan DC (tertera DCV), maka dalam layar
penunjukan jarum yang mesti di perhatikan adalah range skala 0-50
dan bukan lagi 0-10 ataupun 0-250;
8) saat saklar pemilih berada pada posisi 50 maka jarum penunjuk akan
bergerak tepat di tengah antara Nilai 10 dan 20 pada range skala 0-50
yang artinya nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur bernilai 15 Volt.
Sumber: https://dikin26.wordpress.com/2013/10/03/cara-membaca-multimeter-avometer-analog/
Sumber: https://dikin26.wordpress.com/2013/10/03/cara-membaca-multimeter-avometer-analog/
Sumber: https://dikin26.wordpress.com/2013/10/03/cara-membaca-multimeter-avometer-analog/
2) atur sekrup pengatur jarum agar jarum menunjukkan angka NOL (0);
c. dengan mengetahui jenis pengukuran yang akan kita ukur, kita dapat
menentukan penempatan selektor sesuai dengan pengukuran tersebut.
Jika tegangan yang akan kita ukur adalah tegangan AC arahkan selektor
pada bagian VAC. Jika tegangan yang akan kita ukur adalah tegangan DC
maka arahkanlah selektor pada bagian VDC. Jika arus yang akan kita ukur
adalah arus DC maka arahkanlah selektor pada bagian ADC. Dan jika kita
belum mengetahui jenis pengukuran untuk tegangannya, supaya aman
dalam pengukuran hendaknya arahkan selektor pada bagian AC (karena
tegangan DC sebenarnya bagian dari tegangan AC).
d. pilih jangkah ukur dengan lebih besar dari dengan pembacaan yang masih
dapat dilakukan;
3. berpikir analitis serta evaluatif waktu menggunakan alat uji dan ukur.
c. kalau sudah tepat maka putar tombol power searah putaran jarum jam
sampai ON atau tekan tombol ON dan LED menyala;
d. sumbu horizontal akan nampak. Bila tidak nampak pada pusat screen,
maka atur POSITION, dan atur INTENSITY. Bila tetap kurang tajam maka
atur FOCUS;
g. bila komponen signal DC yang diukur, atur tombol AC-GND-DC pada posisi
DC. Bila signal positip maka signal akan bergerak naik, dan sebaliknya bila
signal negative maka akan bergerak turun. Titik referensi tegangan “0”
diperiksa pada posisi GND. Kalau meleset dari titik NOL maka bentuk
signal dapat ditepatkan pada posisi NOL.
2. Pengkalibrasian Oscilloscope
Sebelum menggunakan CRO pada penggunaan pengukuran harus dilakukan
pengkalibrasian terlebih dahulu. Kalibrasi yang dilakukan dengan langkah
sebagai berikut :
a. Kalibrasi tegangan
2) siapkan probe CRO (PC-21 atau yang sesuai ) atur perbandingan input
pada posisi 1 : 1;
b. Kalibrasi waktu
2) siapkan probe CRO ( PC-21 atau yang sesuai ) atur perbandingan input
pada posisi 1 : 1;
4) kaitkan ujung probe ke terminal CAL 1 Vp-p. Dan pada layar akan
nampak bentuk signal kotak dengan tegangan 1 Vp-p. Bila signal tidak
berhenti bergerak atur LEVEL control pada posisi PULL Auto Switch
sampai signal mudah dibaca;
5) atur SWEEP TIME / DIV Switch pada posisi 1 ms. Atur Variable Control
pada posisi CAL ( putar kanan maksimum);
Sumber: http://teknikelektronika.com/cara-mengukur-tegangan-ac-dan-menghitung-frekuensi-dengan-osiloskop/
1) ON-kan Oscilloscope;
Sumber: http://teknikelektronika.com/cara-mengukur-tegangan-ac-dan-menghitung-frekuensi-dengan-osiloskop/
Pada dasarnya frekuensi adalah jumlah siklus gelombang dalam satu detik
yang biasanya dilambangkan dengan simbol “F”. Satuan dari frekuensi
adalah Hertz (Hz). Untuk mengukur frekuensi pada Oscilloscope, kita perlu
mengetahui Perioda sebuah gelombang Sinus dengan cara melihatnya
dari layar Oscilloscope. Yang dimaksud dengan perioda adalah Waktu
yang dibutuhkan satu siklus pengulangan secara lengkap. Perioda
F = 1/T
Dimana:
Cara perhitungan Perioda (T) adalah mengalikan jumlah divisi satu siklus
gelombang dengan nilai waktu yang disetting pada sakelar TIME/DIV.
F = 1 / (5ms x 4 Div)
F = 1 / 0.02 second
F = 50 Hz
b. gunakan fuse yang benar gunakan sekering jala-jala dari nilai yang
ditentukan. Instrumen diadaptasi untuk perubahan tegangan saluran
dengan mengubah sambungan internal, dan dalam kasus seperti itu,
sekering dari nilai yang berbeda harus digunakan. (Lihat sekering di panel
belakang);
j. jika medan magnet intensif ada di sekitar instrumen, akan ada efek buruk
pada berkas elektron di CRT. Hindari penggunaan unit di lokasi ini;
2. Menggunakan Oscilloscope
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku Referensi
a. KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK
INDONESIA, NOMOR : KEP. 249 / MEN / IX / 2009, TENTANG PENETAPAN
SKKNI SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN SUB SEKTOR INDUSTRI RADIO,
TELEVISI, DAN PERALATAN KOMUNIKASI SERTA PERLENGKAPANNYA
BIDANG AUDIO VIDEO
B. Referensi Lainnya
a. https://dikin26.wordpress.com/2013/10/03/cara-membaca-multimeter-
avometer-analog/
b. http://teknikelektronika.com/cara-mengukur-tegangan-ac-dan-menghitung-
frekuensi-dengan-osiloskop/
B. Daftar Bahan
DAFTAR PENYUSUN
PENJELASAN UMUM
Ruang lingkup buku kerja ini meliputi pengerjaan tugas-tugas teori dan praktik per
elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja berdasarkan SKKNI Sektor Industri
Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan Peralatan Komunikasi serta
Perlengkapannya Bidang Audio Video. Ruang lingkup buku kerja ini meliputi pengerjaan
tugas-tugas teori dan praktik per elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja
berdasarkan SKKNI Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Radio, Televisi, dan
Peralatan Komunikasi serta Perlengkapannya Bidang Audio Video.
DAFTAR ISI
YA TIDAK
Catatan Penilai:
2. Tugas Praktek I
a. Elemen Kompetensi : Menggunakan alat ukur multimeter
B. BAHAN
1. Modul Trafo stepdown 220VAC to 3,6,9,12 VAC
2. Resistor 10, 120, 1K5, 18K
g. Standar Kinerja
1) Dikerjakan selesai tepat waktu, waktu yang digunakan tidak lebih dari
yang ditetapkan.
2) Toleransi kesalahan 5% dari hasil yang harus dicapai, tetapi bukan pada
kesalahan kegiatan kritis.
h. Tugas
Untuk dapat menggunakan alat ukur multimeter dalam menggunakan alat uji
dan ukur maka harus bisa menggunakan Multimeter dengan benar sesuai
dengan manual pabrikan; menera/mengkalibrasi Multimeter sederhana untuk
mendapatkan hasil pengukuran tahanan yang lebih baik; mengatur Multimeter
pada range dan pilihan pengukuran sesuai dengan keperluan pengukuran
tegangan DC; melakukan aspek-aspek keamanan penggunaan batas ukur
pada multimeter.
i. Instruksi Kerja
Langkah Kerja:
memandang
kutub positif atau
negatif.
2. Tera/Kalibrasi Multimeter Memposisikan
sederhana untuk saklar pemilih
mendapatkan hasil multimeter pada
pengukuran tahanan kedudukan Ω
yang lebih baik! dengan batas
ukur x 1.
Menghubungkan
Test lead merah
dan test lead
hitam (dengan
tangan kiri),
Mengatur tombol
pengatur
kedudukan jarum
pada posisi nol
pada skala Ω. Jika
jarum penunjuk
meter tidak dapat
diatur pada posisi
nol, berarti
baterainya sudah
lemah dan harus
diganti dengan
baterai yang baru.
Menghubungkan
kedua ujung test
lead pada ujung-
ujung resistor
yang akan diukur
resistansinya.
Membaca
penunjukan jarum
meter sedemikian
rupa sehingga
mata kita tegak
lurus dengan
jarum meter dan
tidak terlihat garis
bayangan jarum
meter.
Mengubah batas
ukur dengan
memutar saklar
pemilih pada
posisi x 10, Jika
jarum penunjuk
meter berada
pada bagian kiri
(mendekati
maksimum).
Mengatur jarum
penunjuk meter
pada kedudukan
nol, kemudian
dilakukan lagi
pengukuran
terhadap resistor
tersebut dan hasil
pengukurannya
adalah
penunjukan jarum
meter dikalikan 10
Ω.
Mengubah lagi
batas ukur
menjadi K Ω dan
dilakukan proses
yang sama seperti
waktu mengganti
batas ukur x 10,
apabila dengan
batas ukur x 10
jarum penunjuk
meter masih
berada di bagian
kiri daerah
tahanan.
Membaca hasilnya
pada skala KΩ,
yaitu angka
penunjukan jarum
meter dikalikan
dengan 1 K Ω.
3. Atur Multimeter pada Mengukur
range dan pilihan tegangan DC
pengukuran sesuai (misal dari baterai
dengan keperluan atau power supply
pengukuran tegangan DC), saklar
DC! pemilih
multimeter diatur
pada kedudukan
DCV dengan batas
ukur yang lebih
besar dari
tegangan yang
akan diukur.
Menghubungkan
Test lead merah
pada kutub (+)
multimeter ke
kutub positip
sumber tegangan
DC yang akan
diukur, dan test
lead hitam pada
kutub (-)
multimeter
dihubungkan ke
kutub negatip (-)
dari sumber
tegangan yang
akan diukur.
Mengusahakan
jarum penunjuk
meter berada
pada kedudukan
paling maksimum,
caranya dengan
memperkecil
batas ukurnya
secara bertahap
dari 1000 V ke
500 V; 250 V dan
seterusnya, untuk
mendapatkan
ketelitian yang
paling tinggi.
4. Lakukan aspek-aspek Menjaga agar tidak
keamanan penggunaan terjadi kerusakan
batas ukur pada pada multimeter, bila
multimeter! jarum sudah
didapatkan
kedudukan maksimal
jangan sampai batas
ukurnya diperkecil
lagi.
YA TIDAK
Catatan Penilai:
Soal :
YA TIDAK
Catatan Penilai:
2. Tugas Praktik II
a. Elemen Kompetensi : Menggunakan alat ukur Oscilloscope (khusus Audio
Video)
B. BAHAN
1. Modul trafo stepdown 220 VAC to
3,6,9,12VAC
2.
3) Mampu menganalisis data yang diperoleh dari sumber yang valid untuk
penggunaan alat ukur Oscilloscope.
g. Standar Kerja
1) Dikerjakan selesai tepat waktu, waktu yang digunakan tidak lebih dari
yang ditetapkan.
2) Toleransi kesalahan 5% dari hasil yang harus dicapai, tetapi bukan pada
kesalahan kegiatan kritis.
h. Tugas
Untuk dapat menggunakan alat ukur oscilloscope dalam menggunakan alat uji
dan ukur maka harus bisa paham prosedur pengkalibrasian Oscilloscope;
paham prosedur penggunaan Oscilloscope; paham pengukuran Oscillocope
sesuai dengan fungsi.
i. Instruksi Kerja
Langkah Kerja:
2 12
j. Daftar Cek Unjuk Kerja Tugas II. Menggunakan alat ukur oscilloscope
YA TIDAK
Catatan Penilai:
PENILAIAN
NO TUGAS UNJUK KERJA TANGGAL
K BK
1. Menggunakan alat ukur
multimeter
2. Menggunakan alat ukur
oscilloscope
Apakah semua tugas unjuk kerja menggunakan alat uji dan ukur telah
dilaksanakan dengan benar dan dalam waktu yang telah ditentukan?
YA TIDAK
Catatan Penilai: