Anda di halaman 1dari 3

Kerangka Acuan Kerja

Jasa Konsultan Social Specialist


Regional Infrastructure Development Fund-Project Development Facility (“RIDF-PDF”)

A. Latar Belakang

PT Sarana Multi Infrastruktur (“PT SMI”) memiliki peran aktif dalam pembiayaan infrastruktur di Indonesia baik
melalui pembiayaan maupun yang dilakukan melalui layanan konsultasi maupun pengembangan proyek. PT SMI
memiliki mandat untuk mendukung percepatan pengembangan infrastruktur, dengan fokus melakukan
pengembangan proyek baik melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) maupun
melakukan penyaluran bantuan teknis (technical assistance) melalui kerjasama dengan berbagai institusi baik lokal
maupun internasional termasuk beberapa multilateral seperti Bank Dunia.

Regional Infrastructure Development Fund (RIDF) merupakan suatu skema pembiayaan yang dikembangkan oleh
Pemerintah Indonesia dan didukung oleh Bank Dunia melalui PT SMI untuk membantu pembangunan infrastruktur
yang menjadi kewenangan pemerintah daerah. Skema RIDF merupakan pengembangan dari skema pinjaman
daerah sebelumnya dengan menambahkan perluasan sektor yang dapat dibiayai seperti infrastruktur air minum,
pengolahan sampah, air limbah, dsb yang layak secara ekonomi namun kurang layak secara finansial. Komponen
lain dari RIDF tersebut adalah dengan adanya Project Development Facility (RIDF-PDF) untuk mendukung
pengembangan pipeline proyek infrastruktur sekaligus menyalurkan bantuan teknis untuk pemerintah daerah.

Pada tanggal 12 Mei 2017, PT SMI menandatangani Perjanjian Hibah untuk program RIDF-PDF dimana Bank
Dunia sebagai administrator dana Indonesia Sustainable Urbanization Multi-Donor Trust Fund yang memberikan
hibah untuk membantu pemerintah daerah di Indonesia dalam melaksanakan kegiatan identifikasi dan penyiapan
proyek termasuk, namun tidak terbatas pada, studi kelayakan, Detailed Engineering Design (DED), analisis
perlindungan lingkungan dan sosial, jasa penasihat pengelolaan keuangan dan pengadaan, serta program
pengembangan kapasitas.

Sampai dengan tahun 2018, program RIDF terus mengalami perkembangan dalam implementasinya dan terdapat
2 pemerintah daerah yang telah mencapai tahap penandatanganan perjanjian pinjaman yaitu Kabupaten Lombok
Tengah dan Kabupaten Halmahera Selatan. Selain kedua daerah tersebut, terdapat lebih dari 10 pemerintah
daerah lainnya yang menjadi pipeline untuk pembiayaan selanjutnya di tahun 2018. Skema pinjaman RIDF
tersebut memiliki persyaratan khusus terkait dengan aspek pengadaan barang/jasa, standar pengelolaan
keuangan, maupun yang terkait dengan perlindungan sosial dan lingkungan yang bertujuan agar proyek
infrastruktur yang dibangun tersebut berkesinambungan. Aspek perlindungan sosial mempunyai peranan penting
dalam pencapaian tujuan pembangunan terutama untuk menjaga kepentingan masyarakat yang terdampak atas
pembangunan.

Berangkat dari kondisi tersebut, dibutuhkan dukungan konsultan individu Social Specialist untuk memberikan
bantuan pendampingan kepada beberapa pemerintah daerah yang akan mendapatkan fasilitas pinjaman daerah
dan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program RIDF di bebagai daerah di Indonesia.

Hlm 1 dari 3
B. Tujuan Pekerjaan Jasa Konsultan Individu Social Specialist

Tujuan pekerjaan jasa konsultan individu Social Specialist adalah untuk memberikan pendampingan kepada
beberapa pemerintah daerah dalam memenuhi ketentuan perlindungan sosial dalam pembangunan proyek
infrastruktur sesuai arahan dari PT SMI dan Bank Dunia yang antara lain tercantum dalam Environmental & Social
Management Framework (ESMF). Pendampingan tersebut juga dilakukan berdasarkan pada peraturan
perundangan yang berlaku di Indonesia.

C. Ruang Lingkup Pekerjaan Jasa Konsultan Social Specialist

Ruang lingkup pekerjaan jasa konsultan social specialist adalah memberikan dukungan teknis dan
pendampingan kepada pemerintah daerah, termasuk administrasi dalam pelaksanaan kegiatan terkait yang
dilakukan oleh PT SMI sebagai berikut, namun tidak terbatas pada:

1. Bekerjasama dengan tim PT SMI dan Bank Dunia untuk menyusun rencana pendampingan kepada
Pemerintah Daerah terkait dengan pemenuhan aspek perlindungan sosial, terutama yang terkait dengan
pengadaan tanah, penanganan Masyarakat Adat (Indigenous Peoples-IPs), relokasi pedagang, relokasi
fasilitas umum (misalnya rumah sakit), kaum rentan dan disabilitas, serta kaum miskin;
2. Membantu Pemda dalam menyusun kajian terhadap dokumen-dokumen LARAP, Rencana Relokasi
Pedagang, Rencana Relokasi Rumah Sakit, Rencana Manajemen Pembangunan/Peningkatan/Perluasan
Rumah Sakit selama masa konstruksi (sebagaimana dibutuhkan oleh Pemerintah Daerah), pengadaan
tanah untuk pembangunan atau peningkatan jalan (dan lain-lain jenis proyek yang diusulkan Pemerintah
Daerah) yang mengacu kepada ESMF RIDF;
3. Memfasilitasi dan mendampingi Pemerintah Daerah secara intensif dalam proses penyusunan dokumen-
dokumen kajian sosial (yang relevan sesuai kebutuhan), dan memastikan proses dan dokumennya sesuai
dengan ESMF RIDF;
4. Memberikan coaching (pelatihan dengan kasus nyata yang dihadapi oleh Pemerintah Daerah) antara lain
dalam mengidentifikasi dampak sosial, melakukan sensus survey sosial ekonomi, menetapkan kriteria
ganti rugi dan pemindahan serta hak-hak warga terkena dampak proyek (WTP), melaksanakan
konsultasi/rembug untuk penyepakatan kegiatan-kegiatan atau hal-hal yang melibatkan hak dan
kewajiban WTP serta Pemerintah Daerah; mendokumentasikan proses penyepakatan;
mendokumentasikan proses keterbukaan informasi kepada publik; serta membangun sistem penanganan
keluhan;
5. Memberikan pendampingan dan asistensi dalam aspek penanganan IPs yang terdampak (positif atau
negatif) oleh proyek, termasuk antara lain dalam melakukan social assessment, rembug dengan cara free,
prior, informed consultations untuk mendapatkan dukungan IPs yang terkena dampak; dan dalam
menyusun Rencana Aksi Penanganan IPs;
6. Membantu Pemda dan PT SMI dalam melakukan koordinasi dengan konsultan misalnya dengan
konsultan penyusun DEDs, dokumen lelang dan kontraktor; maupun pemangku kepentingan lainnya,
misalnya dengan Dinas/Badan Lingkungan Hidup setempat, dengan tim pengadaan tanah,
BPKAD/DPKAD, Dinas Pekerjaan Umum dan Permukiman, BAPPEDA, dan lain-lain yang relevan;
7. Membantu Pemda dalam pelaksanaan seluruh proses/tahapan program RIDF terkait dengan aspek
perlindungan sosial;
8. Membantu PT SMI dalam menyiapkan Panduan Praktis untuk Pengadaan Tanah dan Relokasi Pasar
Tradisional; dan Panduan Praktis untuk Pengadaan Tanah dan Relokasi Rumah Sakit serta untuk

Hlm 2 dari 3
keperluan proyek infrastruktur lainnya;
9. Berkoordinasi dengan PT SMI dalam pelaksanaan pekerjaan quality control atas output dan laporan-
laporan terkait dengan aspek perlindungan sosial;
10. Berkoordinasi dengan PT SMI dalam pelaksanaan proses pelaporan proyek secara internal maupun
eksternal sesuai dengan pedoman Perseroan;
11. Membantu tugas-tugas ad-hoc sebagaimana diminta oleh PT SMI yang berkaitan dengan program RIDF;
dan
12. Bersedia ditempatkan di kota atau kabupaten dimana infrastruktur yang diusulkan/dilaksanakan berlokasi
untuk jangka waqktu yang disepakati dengan PT SMI.

D. Persyaratan Jasa Konsultan Individu Social Specialist

1. Memiliki latar belakang pendidikan bidang yang relevan seperti pengembangan sosial, studi sosial,
sosiologi, antropologi, perencanaan kota/wilayah atau bidang terkait;
2. Memiliki pengalaman kerja minimal 15 (lima belas) tahun dalam penilaian social impact assessment, social
development, dan social safeguards, khususnya pada proyek infrastruktur yang menjadi kewenangan
pemerintah daerah;
3. Memiliki pengalaman dalam mengimplementasikan social safeguards khususnya yang berkaitan dengan
involuntary resettlement, indigenous peoples issues, kaum rentan dan yang berkebutuhan khusus, serta
kaum miskin dalam proyek-proyek yang dibiayai oleh lembaga multilateral seperti Bank Dunia, Asian
Development Bank, International Finance Corporation, dan lembaga multilateral lainnya; dan
4. Memiliki pengalaman dalam mengelola proyek termasuk: perencanaan proyek, manajemen anggaran,
pencapaian jadwal termasuk mengelola staf atau sumber daya konsultan;

E. Jangka Waktu Penugasan

Pelaksanaan penugasan diestimasikan akan terjadi dalam periode waktu 12 (dua belas) bulan dan dapat
diperpanjang sesuai dengan kinerja dan kebutuhan PT SMI.

F. Output dan Pelaporan

Jasa konsultan individu social specialist menyampaikan laporannya dalam bentuk hardcopy dan softcopy dalam
bahasa Indonesia. Untuk output-output tertentu disajikan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris berdasarkan
kebutuhan. Secara umum laporan tersebut terdiri dari:
1. Laporan Bulanan yang berisikan laporan kegiatan pada bulan berjalan yang memuat utilisasi waktu (time
sheet) yang mengindikasikan waktu kerja jasa konsultan;
2. Laporan khusus (apabila diperlukan), laporan tentang kegiatan khusus yang dilakukan konsultan;.
3. Bahan-bahan coaching atau pelatihan untuk Pemerintah Daerah; dan
4. Practical Guidelines untuk Pengadaan Tanah dan Relokasi proyek infrastruktur seperti pasar tradisional dan
rumah sakit

Hlm 3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai