Anda di halaman 1dari 6

VISUALISASI DATA TITIK, GARIS, DAN LUASAN DALAM BENTUK PETA DENGAN SIMBOL

TIPOGRAFI (Studi Kasus:


Kota Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat)
LIA LOVIANISA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kartografi berasal dari bahasa Yunani karto atau carto yang berarti

permukaan dan graft yang berarti gambaran atau bentuk, sehingga kartografi

merupakan gambaran permukaan bumi. Pengertian lain dari kartografi ialah ilmu

tentang pembuatan peta. Arti istilah kartografi telah berubah secara fundamental

sejak tahun 1960. Pada awalnya kartografi hanya didefinisikan sebagai ilmu

pembuatan peta, namun saat ini batasan pengertian kartografi mencakup

penyampaian informasi geospasial dalam bentuk peta (Menho-Jan Kraak dan

Ferjan Ormeling, 2007:37). Perkembangan teknologi komputer yang terjadi dari

waktu ke waktu menjadi penyebab utama perubahan cakupan dari kartografi. Saat

ini kartografi tidak hanya sebatas pembuatan peta saja tetapi juga penggunaan dan

analisa peta. Tujuan dari kartografi ialah mengumpulkan dan menganalisis data

dari pengukuran berbagai unsur permukaan bumi serta menyatakannya secara

grafis dengan skala tertentu agar unsur-unsur tersebut terlihat jelas dan mudah

dipahami.

Gambar 1.1 perkembangan kartografi awal dan pertengahan


Sumber: http://www.technogis.co.id
VISUALISASI DATA TITIK, GARIS, DAN LUASAN DALAM BENTUK PETA DENGAN SIMBOL
TIPOGRAFI (Studi Kasus:
Kota Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat)
LIA LOVIANISA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Kartografi tidak dapat dilepaskan dengan peta. Peta merupakan hasil

pencerminan secara sistematis dari suatu ruang geografis. Secara umum peta

diartikan sebagai gambaran sebagian atau seluruh wilayah permukaan bumi

dengan berbagai kenampakan yang ada pada suatu bidang datar yang diperkecil

menggunakan skala tertentu. Fungsi utama peta ialah menunjukkan lokasi,

memberikan gambaran secara luas mengenai kenampakan suatu wilayah, dan

dalam kegiatan penelitian peta berperan sebagai alat bantu dalam melakukan

survey, menemukan data untuk keperluan laporan penelitian.

Gambaran dalam suatu peta disajikan menggunakan simbol-simbol

tertentu yang diharapkan mampu mewakili kondisi di lapangan. Simbol peta

berdasarkan bentuknya dibagi menjadi tiga jenis yaitu simbol titik, simbol garis,

dan simbol area atau luasan. Simbol titik digunakan untuk menyatakan lokasi

yang erat hubungannya dengan skala misalnya fasilitas umum. Simbol garis

digunakan untuk mewakili unsur garis seperti jalan dan sungai. Sementara simbol

area digunakan untuk mewakili unsur seperti penggunaan lahan dan wilayah

administrasi. Simbol peta juga dibedakan berdasar artinya yaitu simbol kualitatif

yang menyatakan identitas keadaan asli unsur yang diwakili dan simbol kuantitatif

yang menyatakan identitas besar/jumlah unsur yang diwakili. Simbol yang

digunakan dalam suatu peta merupakan hal yang harus diperhatikan. Simbol peta

menentukan kualitas dari suatu peta karena peta dikatakan mempunyai kualitas

yang baik apabila mudah dipahami oleh pengguna peta. Hal ini tentu sangat

dipengaruhi oleh simbol yang digunakan dalam visualisasi peta.


VISUALISASI DATA TITIK, GARIS, DAN LUASAN DALAM BENTUK PETA DENGAN SIMBOL
TIPOGRAFI (Studi Kasus:
Kota Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat)
LIA LOVIANISA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Tipografi (Typography) adalah tata huruf atau suatu teknik manipulasi

huruf dengan mengatur penyebarannya pada suatu bidang yang tersedia sehingga

membuat kesan tertentu saat dibaca pada jarak dekat maupun jarak jauh. Hal ini

dimaksudkan agar arti dari tulisan dapat tersampaikan dengan baik secara visual

kepada pembaca. Pengertian tipografi menurut Roy Brewer (1971) ialah

pemilihan, penataan berbagai hal yang berhubungan dengan pengaturan baris-

baris serta susunan huruf (typeset), tidak termasuk didalamnya bentuk ilustrasi dan

unsur-unsur lain yang bukan susunan huruf pada halaman cetak. Simbol tipografi

pada umumnya merupakan perkembangan dari simbol huruf yang telah ada sejak

dahulu. Telah diketahui bersama jika berdasarkan tipenya, simbol peta dibagi

menjadi tiga bagian yaitu simbol piktorial, simbol geometrik dan simbol huruf.

Simbol tipografi merupakan simbol huruf yang dipadukan menggunakan desain

grafis tertentu sehingga membuat tampilan peta menjadi lebih menarik, namun

untuk kemudahan menyadap informasi dari jenis simbol ini belum pernah

dilakukan penelitian. Teknik tipografi tidak terbatas pada pemilihan jenis huruf

saja, ukuran huruf, bentuk huruf ataupun kecocokan dengan tema tetapi juga

pengaturan tata letak vertikal/horizontal pada area desain. Teknik tipografi telah

digunakan diberbagai bidang seperti desain web, desain grafis, desain produk,

majalah, undangan, percetakan, dll.

Tipografi erat hubungannya dengan desain grafis. Di Indonesia

penggunaan tipografi sebagai simbol suatu peta masih sangat jarang ditemukan,

namun peta dengan simbol tipografi banyak ditemukan di negara-negara maju

seperti Inggris dan Belanda. Simbol tipografi hadir dan memberikan warna
VISUALISASI DATA TITIK, GARIS, DAN LUASAN DALAM BENTUK PETA DENGAN SIMBOL
TIPOGRAFI (Studi Kasus:
Kota Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat)
LIA LOVIANISA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

tersendiri dalam proses pembuatan peta. Kelebihan dari simbol ini ialah mampu

membuat peta menjadi lebih menarik dan memiliki legenda peta yang tidak terlalu

banyak.

Simbol tipografi merupakan salah satu inovasi penyajian peta yang

menggunakan huruf sebagai media dalam memvisualisasikan isi peta. Simbol

tipografi masih sangat jarang digunakan di Indonesia mengingat penyajian peta

menggunakan simbol tipografi belum pernah di uji seberapa jauh kemampuannya

dalam menyajikan informasi yang terdapat pada peta dibandingkan dengan

penyajian peta menggunakan simbol konvensional yang umum ditemukan pada

suatu peta. Hal inilah yang membuat penelitian terkait kemampuan simbol

tipografi perlu dilakukan.

Pemetaan jalan, dipilih untuk mewakili data garis, kemudian pemetaan

wilayah administrasi dipilih untuk mewakili data area sedangkan pemetaan

sebaran fasilitas pendidikan tingkat SMA/SMK Negeri dipilih untuk mewakili

data titik. Ketiga data tersebut dipilih untuk mengetahui simbol tipografi paling

sesuai digunakan untuk mewakili data garis, titik atau area (luasan). Pemilihan

Kota Mataram sebagai area penelitian sebenarnya lebih pada ketersediaan data

sehingga mempermudah proses pembuatan peta.

1.2 Perumusan Masalah


Perkembangan ilmu kartografi sebenarnya sudah cukup pesat akan tetapi

di Indonesia tidak banyak masyarakat yang tertarik menekuni ilmu kartografi. Hal

ini mengakibatkan keluaran peta yang ada hingga saat ini kurang berkembang

bahkan cenderung tidak mengalami perkembangan. Kondisi ini tentu


VISUALISASI DATA TITIK, GARIS, DAN LUASAN DALAM BENTUK PETA DENGAN SIMBOL
TIPOGRAFI (Studi Kasus:
Kota Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat)
LIA LOVIANISA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

menunjukkan jika masyarakat Indonesia belum mengetahui arti penting dari peta

serta menunjukkan jika dalam ilmu kartografi dibutuhkan inovasi-inovasi baru

terutama terkait dengan simbol peta agar keluaran peta menjadi lebih menarik.

Inovasi yang dilakukan tentu saja harus dibuat lebih representatif apabila

dibandingkan dengan simbol peta yang telah ada. Variabel visual yang paling

menonjol dan menjadi kesan pertama pengguna peta saat melihat peta ialah

warna, oleh sebab itu dalam pembuatan inovasi simbol tidak dapat dilepaskan dari

pemilihan warna yang menarik.

Suatu inovasi baru (simbol baru) tentu harus diuji terlebih dahulu seberapa

jauh kemampuan simbol baru tersebut dibandingkan dengan peta yang

divisualisasikan menggunakan simbol yang telah berkembang sebelumnya

(simbol konvensional). Apabila simbol baru tersebut terbukti lebih baik maka

visualisasi peta menggunakan simbol tipografi dapat dijadikan alternatif pilihan

dalam penyajian peta. Adanya simbol peta yang lebih menarik diharapkan dapat

membuat masyarakat lebih menghargai dan senang menggunakan peta.

Simbol tipografi dapat digunakan untuk menyajikan peta tematik atau peta

dengan suatu tema tertentu. Hingga saat ini penyajian peta berbasis typographic

symbol masih sangat jarang ditemukan di Indonesia.

1.3 Pertanyaan Penelitian

Sehubungan dengan permasalahan tersebut, maka muncul pertanyaan penelitian:

1. Apakah typographic symbol dapat digunakan untuk memvisualisasikan

data titik, garis, dan luasan dalam bentuk peta?


VISUALISASI DATA TITIK, GARIS, DAN LUASAN DALAM BENTUK PETA DENGAN SIMBOL
TIPOGRAFI (Studi Kasus:
Kota Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat)
LIA LOVIANISA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

2. Bagaimana penilaian pengguna peta terkait visualisasi data titik, garis, dan

luasan dalam bentuk peta dengan simbol tipografi dibandingkan peta

dengan simbol konvensional?

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Menyajikan data titik, garis, dan luasan dalam bentuk peta Kota Mataram

Lombok NTB menggunakan Typographic symbol

2. Mengetahui penilaian user terkait peta simbol tipografi untuk

memvisualisasikan data titik, garis, dan luasan dibandingkan dengan peta

simbol konvensional

1.5 Manfaat Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah:

1. Menunjukkan adanya inovasi baru dalam penyajian peta tematik pada data

titik, garis, dan luasan di Kota Mataram NTB

2. Sebagai bahan pertimbangan instansi terkait dalam memvisualisasikan

peta apabila penggunaan simbol tipografi terbukti lebih baik dibandingkan

dengan simbol konvensional yang berkembang selama ini.

Anda mungkin juga menyukai