Anda di halaman 1dari 33

1

LAPORAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN


DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 SURAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
TAHUN 2013

Disusun Oleh:
Nama : Abdul Ghofur
NIM : 261031001
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)
DPL : H. Ahmad Fauzi, MA.

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
TAHUN 2013
2

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

Surakarta, September 2013


Dosen Pembimbing Lapangan, Praktikan,

H. Ahmad Fauzi, MA. Abdul Ghofur


NIP. 195608191989031001 NIM. 261031001

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
IAIN Surakarta

Dr. H. Giyoto, M. Hum.


NIP. 196702242000031001
3

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT hanya


karena rahmat, hidayah, dan kesempatan yang telah diberikan-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)
beserta penulisan laporannya. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada Nabi besar Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di yaumul
kiyamah nanti.
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program perkuliahan
wajib yang harus diikuti oleh seluruh mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK) sebagai calon generasi pendidik bangsa ini. Di sinilah penulis
dihadapkan dengan kondisi riil di lapangan sesuai disiplin ilmu yang dipelajari.
PPL juga sebagai parameter kualitas mahasiswa mengaplikasikan teori-teori yang
telah dipeoleh selama kegiatan perkuliahan.
Penulis menyadari bahwa kegiatan PPL serta penulisan laporan ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kelancaran pelaksanaan Kegiatan PPL, yaitu:
1. Bapak Dr. H. Giyoto, M. Hum selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan IAIN Surakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk
melaksanakan praktek pengajaran langsung di lapangan.
2. Ibu Lilik Untari, M. Hum beserta rekannya selaku Kepala Unit Praktikum dan
panitia penyelenggara kegiatan PPL yang telah mengatur dan mengkoordinir
pelaksanaan kegiatan PPL.
3. Bapak H. Ahmad Fauzi, MA selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
yang telah membimbing penulis hingga selesai kegiatan PPL dan penulisan
laporannya
4. Bapak Drs. M. Hariyadi Purwanto, M. Ag selaku Kepala MAN 1 Surakarta
yang telah mengijinkan kami melaksanakan praktek teaching dan non-
teaching di MAN 1 Surakarta.
5. Bapak Drs. Tri Rama Dewa, M. Pd selaku Wakamad Kurikulum yang telah
berkenan memberikan pembinaan, pengarahan, dan evaluasi pelaksanaan
PPL.
4

6. Bapak Aris Musthafa, S. Ag, M. Pd. I selaku guru pamong yang telah
mengijinkan dan meluangkan waktu serta jam mengajarnya bagi rekan PPL
sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik.
7. Bapak dan Ibu guru serta seluruh staf dan karyawan MAN 1 Surakarta yang
banyak memberikan pengalaman-pengalamannya kepada saya serta membantu
dalam penulisan laporan ini.
8. Rekan-rekan mahasiswa PPL seluruhnya terutama yang berada di MAN 1
Surakarta yang telah memberikan bantuan, dukungan, dan kerjasamanya
dalam mensukseskan kegiatan PPL.
9. Seluruh siswa siswi MAN 1 Surakarta yang telah membantu kami dalam
memperlancar kegiatan PPL ini, khususnya teman-teman OSMANSA, siswa-
siswi XI A-1, XI A-2, XI S-1, XI S-2, dan XI Bahasa yang telah bekerja sama
dan kooperatif mensukseskan pelaksanaan PPL.
Tiada kata indah yang lain selain ucapan terima kasih sebanyak-banyaknya
untuk semua pihak yang terlibat dalam kegiatan suksesi PPL. Akhir kata penulis
tidak ada gading yang tak retak, laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,
sehingga penulis mohon maaf dan semoga laporan ini bermanfaat bagi semua
pihak.

Surakarta, September 2013


Penulis

Abdul Ghofur
NIM. 261031001

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………


HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………….
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….
5

DAFTAR ISI …………………………………………………………………


BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………
A. Latar Belakang PPL …………………………………………………..
B. Tujuan PPL ……………………………………………………………
C. Manfaat PPL ………………………………………………………….
BAB II DESKRIPSI LOKASI DAN RENCANA PROGRAM ……………..
A. Deskripsi Lokasi ……………………………………………………...
B. Rencana Program ……………………………………………………..
BAB III KEGIATAN PERSEKOLAHAN (Non-Teaching) …………………
A. Kegiatan Persekolahan ……………………………………………….
B. Pilihan Program Persekolahan ……………………………………….
BAB IV KEGIATAN PENGAJARAN (Teaching) ………………………….
A. Pelaksanaan Pengajaran ……………………………………………...
B. Masalah dalam Pengajaran …………………………………………..
C. Usaha Pemecahan Masalah Pengajaran ……………………………...
BAB V PENUTUP …………………………………………………………..
A. Kesimpulan …………………………………………………………..
B. Saran ………………………………………………………………….
LAMPIRAN ………………………………………………………………….

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang PPL


Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Surakarta mempunyai tujuan
untuk menyiapkan guru profesional dengan memiliki nilai dan sikap serta
pengetahuan berketerampilan sebagai tenaga pendidik yang cakap dalam
bidang kependidikan di lembaga-lembaga pendidikan. Dalam menyiapkan
6

tenaga kependidikan yang profesional, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


IAIN Surakarta memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada
mahasiswa tentang proses pembelajaran dan atau kependidikan lainnya
melalui mata kuliah Praktek Pengalaman Lapangan (PPL).
PPL merupakan salah satu kegiatan latihan kependidikan yang bersifat
intrakulikuler yang dilaksanakan oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
bekerjasama dengan madrasah dan sekolah di wilayah Karesidenan Surakarta.
PPL mencakup tugas-tugas yang bersifat teaching yaitu kegiatan pengajaran
dan non-teaching berupa kegiatan administrasi, ketatausahaan, dan lainnya.
Semua aspek tersebut merupakan penunjang dalam rangka mewujudkan
tenaga kependidikan yang profesional.
Dalam kegiatan PPL, mahasiswa peserta (praktikan) ditugaskan ke
madrasah dan sekolah dalam jangka waktu 3 bulan (Juli-September 2013)
untuk mempelajari dan melakukan praktek pengajaran semua kompetensi
yang diperlukan bagi guru dan atau tenaga kependidikan. Pengalaman yang
diperoleh tersebut diharapkan dapat dipakai sebagai bekal untuk membentuk
calon guru dan tenaga kependidikan yang sadar akan tugas dan tanggung
jawab sebagai tenaga profesional kependidikan.
B. Tujuan PPL
PPL bertujuan agar praktikan mendapatkan pengalaman nyata tentang
pelaksanaan proses pembelajaran dan atau kegiatan kependidikan lainnya,
sehingga dapat menggunakan pengalamannya sebagai bekal untuk membentuk
jati diri guru yang mandiri dan cakap memiliki nilai, sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sebagai tenaga kependidikan profesional.
C. Manfaat PPL
PPL diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap praktikan, pengelola
madrasah dan sekolah serta pengelola Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
IAIN Surakarta.
1. Manfaat PPL Bagi Praktikan
a. Mengenal dan mengetahui secara langsung kegiatan proses
pembelajaran dan kegiatan kependidikan lainnya di madrasah tempat
latihan praktek keguruan.
b. Memperdalam pengertian, pemahaman, dan penghayatan tentang
pelaksanaan pendidikan.
7

c. Mendapatkan kesempatan mempraktekan teori-teori yang telah


diperoleh ke dalam proses pembelajaran di kelas yang sebenarnya (real
class) dan kegiatan kependidikan lainnya.
d. Mendewasakan pola berpikir ke dalam pola kerja untuk meningkatkan
daya penalaran mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan,
dan pemecahan masalah yang ada di madrasah atau sekolah.
2. Manfaat PPL Bagi Pengelola Madrasah dan Sekolah
a. Sebagai masukan untuk melakukan inovasi dalam kegiatan
kependidikan.
b. Sebagai masukan untuk melakukan kegiatan pengembangan
pengelolaan kegiatan kependidikan.
c. Sebagai masukan untuk melakukan kerjasama perintisan laboratorium
kependidikan.
3. Manfaat PPL Bagi Pengelola Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN
Surakarta
a. Sebagai masukan untuk melakukan pengembangan model pelaksanaan
praktik pendidikan, sehingga kurikulum, metode, dan pengelolaan
proses pembelajaran di IAIN Surakarta dapat disesuaikan dengan
tuntutan nyata di lapangan.
b. Sebagai masukan untuk melakukan kajian tentang implikasi praktek
kependidikan sebagai bahan pengembangan penelitian.
c. Sebagai masukan untuk melakukan perluasan dan peningkatan
kerjasama dengan instansi terkait.
8

BAB II
DESKRIPSI LOKASI DAN RENCANA PROGRAM

A. Deskripsi Lokasi
1. Sejarah MAN 1 Surakarta
Madrasah Aliyah Negeri 1 Surakarta awal mulanya adalah
Madrasah Aliyah Al-Islam Surakarta di bawah Yayasan Al-Islam pada
tahun lima puluh-an. Karena keinginan pemerintah untuk mendirikan
Madrasah Aliyah Negeri, maka pemerintah meminta kepada Yayasan Al-
Islam untuk mengangkat status madrasah tersebut dari swasta menjadi
negeri.
Dengan adanya negosiasi dan telah dicapainya kesepakatan di
antara kedua belah pihak, Yayasan Al-Islam merelakan sebagian siswa-
siswinya dimasukkan ke Madrasah Aliyah Negeri. Penegerian Madrasah
ini didasarkan surat keputusan menteri Agama RI No.180 Tahun 1967
tanggal 21 Juli 1967 dengan nama Madrasah Aliyah Agama Islam Negeri
9

(MAAIN) Surakarta. Yang lokasinya masih satu tempat dengan MA Al-


Islam sehingga dalam satu lokasi terdapat tiga lembaga pendidikan:
a. Sekolah Menengah Atas (SMA) Al-Islam yang dikepalai oleh H. A.
Ruslan, BA.
b. Madrasah Aliyah Al-Islam yang dikepalai oleh K. A. Mustafa.
c. Madrasah Aliyah Agama Islam Negeri (MAAIN) yang dikepalai Kyai
Muhammad Ma’muri.
MAAIN satu lokasi dengan Al-Islam di Jl. Honggowongso 65
Surakarta selama 10 tahun. Kemudian pindah ke Grobogan. Madrasah ini
baru menempati lokasi sendiri pada tanggal 10 Mei 1977, bertempat di Jl.
Sumpah Pemuda.
Sejak tahun 1990 MAN 1 Surakarta dipercaya oleh pemerintah
untuk menyelenggarakan Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK)
yang kemudian berubah nama menjadi Madrasah Aliyah Keagamaan
(MAK ). Hal ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama RI No. 138
tahun 1990.
Tahun 2001 dengan bantuan dari IDB (Islamic Development Bank)
MAN 1 Surakarta membuka program Workshop yang menempati lokal 3
di Jl. Sumpah Pemuda No. 29. Workshop keterampilan yang dibuka adalah
tata busana, maintenance and repair computer, dan kesekretarisan yang
bertujuan memberi bekal vokasional bagi peserta didik yang tidak
melanjutkan studi karena beban ekonomi keluarga.
Pada tahun 2006 MAN 1 Surakarta mengembangkan program
pendidikannya dengan membuka Program Boarding School yakni program
berasrama bagi peserta didik yang berkonsentrasi pada pengembangan
akademik tinggi untuk siap bersaing di berbagai even lomba akademis
seperti olimpiade, karya ilmiah, penelitian dan sejenisnya serta
mempersiapkan peserta didik siap bersaing kursi di perguruan tinggi
ternama pada jurusan yang prospektif seperti UGM, IPB, ITS, UIN
Jakarta, UIN Malang (jejaring kerjasama Depag) dan PTN lain seperti
STAN, STPN, STT Telkom, UNS, UNDIP dan lain-lain. Berbagai program
yang dirintis MAN 1 Surakarta adalah sebagai upaya untuk senantiasa
10

mengembangkan mutu akademik maupun non-akademik dalam rangka


menyambut era persaingan global yang semakin ketat.
2. Visi, Misi, dan Tujuan MAN 1 Surakarta
Seiring perkembangan dan perubahan zaman seperti perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta globalisasai di segala sisi
kehidupan menjadikan madrasah merespon tantangan tersebut sekaligus
menangkap sebagai peluang untuk memajukan peserta didik agar mampu
beradaptasi dalam perkembangan global, bersaing dalam dinamika
masyarakat yang demokratis, berkeadilan dan mengedepankan law
enforcement dengan tetap mengedepankan cara-cara mencerahkan serta
akhlakul karimah (bil hikmah wa mau’idlotil hasanah) dan selalu
membawa nafas Islami dalam segala aktivitas, untuk itu MAN 1 Surakarta
mengembangkan visi, misi, dan tujuan sebagai berikut :
a. Visi: Terbentuknya generasi yang Islami dan berprestasi
b. Misi:
1) Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan Agama Islam
2) Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar
3) Mengembangkan potensi akademik siswa secara optimal sesuai
dengan bakat dan minatnya melalui proses pendidikan
4) Melaksanakan bimbingan secara efektif pada siswa untuk
melanjutkan pendidikan
5) Meningkatkan daya saing dan kemampuan siswa ke perguruan
tinggi.
6) Meningkatkan penguasaan keterampilan dan life skill.
c. Tujuan Madrasah
Tujuan Madrasah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional
adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut.
Tujuan pengembangan ciri khas Agama Islam pada Madrasah
Aliyah Negeri 1 Surakarta adalah memberikan landasan Islami yang
kokoh agar peserta didik memiliki kepribadian yang kuat dilandasi oleh
nilai-nilai keislaman bagi perkembangan kehidupan selanjutnya.
3. Deskripsi Akademik
MAN 1 Surakarta merupakan madrasah paling tua di Eks
Karesidenan Surakarta. Sehingga menjadi penting untuk menyampaikan
11

deskripsi keakademikan, utamanya dalam penerapan kurikulum dari awal


pendirian sampai sekarang. Berikut gambaran keakademikan di MAN 1
Surakarta:
a. Periode 1977-1987
Pada periode ini MAN 1 Surakarta dikepalai Bp. H. A. Ruslan, BA
dan pada kepemimpin ini terjadi 2 kali pemberlakuan kurikulum, yaitu:
1) Kurikulum 1975, dalam kurikulum ini terdapat dua program pilihan
penjurusan yaitu IPA dan IPS.
2) Kurikulum 1984, dalam kurikulum ini terdapat 4 program
penjurusan yaitu:
a) A1: Ilmu-ilmu Keagamaan
b) A2: Ilmu-ilmu Fisika
c) A3: Ilmu-ilmu Sosial
d) A4: Ilmu-ilmu Bahasa
b. Periode 1987-1997
Pada periode ini estafet kepemimpinan beralih kepada Bp. Jazid,
BA. Pada tahun 1990 dengan Surat Keputusan Menteri Agama RI No.
138 Tahun 1990 dibuka MAPK (Madrasah Aliyah Program Khusus)
dengan kurikulum 70% muatan Agama, 30 % muatan Umum. Pada
tahun awal dibukanya program ini hanya menerima 40 siswa putra. SK
Dirjen Binbaga Islam No. E/PP.006/K/935/93 MAPK membuka kelas
untuk putri. Pada kepemimpinan Bp. H. Jazid, BA juga diberlakukan 2
kurikulum yaitu kurikulum 1984 dan kurikulum 1994. Kegiatan
ekstrakurikuler pada waktu itu antara lain: KIR (Karya Ilmiah Remaja),
Marching Band, pramuka, teater, dan tilawah Al-Qur’an.
c. Periode 1997-2002
Periode ini estafet kepemimpinan berpindah kepada Bp. Drs. H.
Abd. Salim M. Ag. Pada periode ini memberikan penekanan pada aspek
perkembangan dan pemberian bekal kepada anak, di samping anak
menguasai pure science (pengetahuan murni) juga anak diharapkan
mempunyai life skill yang memadai, sehingga lulusan Madrasah Aliyah
Negeri 1 Surakarta siap bersaing di bidang keterampilan setelah lulus
nanti. Maka dari itu MAN 1 surakarta juga menyelenggarakan
workshop keterampilan. Program tambahan ini bersifat ekstrakurikuler.
Program keterampilan tersebut meliputi maintenance and repair
12

computer (perawatan dan perbaikan komputer), kesekretariatan, tata


busana, komputer. Juga kegiatan ekstrakurikuler yang sudah ada
sebelumnya antara lain pramuka, PMR, KIR, teater, rebana, grup musik
dan sebagainya.
d. Periode 2002-2010
Periode ini kepemimpinan dijabat oleh Bp. Drs. Agus Hadi Susanto
yang merupakan estafet dari dari kepemimpinan Bp. Drs. H. Agus
Salim, M. Ag yang sekarang menjabat sebagai kepala MAN 2
Surakarta.
Tahun pelajaran 2004/2005 diberlakukan Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) yang selanjutnya disempurnakan mulai tahun ajaran
2007/2008 dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Madrasah juga diberi wewenang untuk mengembangkan kurikulum
sesuai dengan kekhasan daerah masing-masing. Dalam rangka
meningkatkan kualitas siswa yang diterima di PTN. Kemudian pada
tahun yang sama MAN 1 Surakarta membuka program Boarding
School bagi peserta didik di MA Umum diasramakan dan mendapat jam
pelajaran tambahan sesuai ketentuan yang berlaku. Program ini sebagai
solusi jitu untuk pembentukan perilaku (shapping behavior) melainkan
untuk terciptanya budaya akademik every time pada peserta didik yang
selalu tergerak melakukan penjelajahan intelektual (intellectual
journey) baik di sekolah maupun di asrama.
e. Periode 2011-2013
Periode ini kepemimpinan berada di bawah komando Bp. Drs.
Hariyadi Purwanto, M. Ag. Pada masa ini cenderung masih melanjutkan
program-program kepemimpinan sebelumnya dan penggunaan
kurikulumnya pada tahun 2011-2013 adalah Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), sehingga madrasah diberi wewenang untuk
mengembangkan kurikulumnya sendiri. Pesan pembelajaran juga
disampaikan melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
sesuai tuntutan dan perkembangan zaman.
Pada periode ini keakademikan sekolah mengembangkan
kurikulum yang mengacu sebesar-besarnya kepada perkembangan anak
13

secara seutuhnya. Selain menggembleng anak pada aspek ilmu


pengetahuan murni (pure science) juga pada aspek life skill, seperti
keterampilan komputer, menjahit, dan kesekretariatan. Pada tahun 2013
ini digalakkan sosialisasi tentang Kurikulum 2013 yang baru-baru ini
diprogramkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Para tenaga
pendidik disiapkan secara dini dan matang untuk menyambut
implementasi Kurikulum 2013 di MAN 1 Surakarta pada tahun ajaran
2014/2015.
4. Deskripsi SDM Madrasah
a. Data SDM MAN 1 Surakarta
Spesifikasi Pendidikan Jumlah
SMP SMA D3 S1 S2
PNS - - - 57 18 75
GTT - - 1 30 3 34
Jumlah - - 1 87 21 109

b. Guru dan Karyawan


Guru dan karyawan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Surakarta
memiliki profil sebagai berikut:
1) Memiliki wawasan keilmuan yang luas serta profesionalisme dan
dedikasi yang tinggi.
2) Selalu menampakkan diri sebagai seorang mukmin dan muslim di
mana saja ia berada.
3) Memiliki kemampuan penalaran dan ketajaman berpikir ilmiah
yang tinggi.
4) Berdisiplin tinggi dan selalu mematuhi kode etik guru.
5) Kreatif, dinamis, dan inovatif dalam pengembangan keilmuan.
6) Berwawasan luas dan bijak dalam menghadapi dan menyelesaikan
masalah.
7) Memiliki kesadaran yang tinggi di dalam bekerja yang didasari
oleh niat beribadah dan selalu berupaya meningkatkan kualitas diri.
8) Memiliki kemampuan antisipatif masa depan dan bersikap proaktif.

c. Siswa
Siswa dan siswi MAN 1 Surakarta memiliki profil unggulan yang
beriman dan bertaqwa. Beberapa kriteria yang tercermin adalah:
1) Berakhlaqul karimah
14

2) Memiliki penampilan sebagai seorang muslim yang ditandai


dengan kesederhanaan, kerapian, patuh, dan penuh percaya diri
3) Haus dan cinta ilmu pengetahuan
4) Disiplin tinggi
5) Kreatif, inovatif, dan berpandangan jauh ke depan.
6) Unggul dalam hal keilmuan
7) Dewasa dalam menyelesaikan segala persoalan
8) Memiliki keberanian, kebebasan, dan keterbukaan.
5. Deskripsi Program Madrasah
Madrasah Aliyah Negeri 1 Surakarta merupakan salah satu
madrasah terbaik dan percontohan di Surakarta. Hal ini terbukti dengan
berbagai program unggulan yang dilaksanakan di madrasah tersebut.
Beberapa programnya antara lain:
a. MA Program Khusus
Program Khusus Keagamaan adalah salah satu program unggulan
yang ada di MAN 1 Surakarta. Kekhususan Program ini terdapat dalam
dalam tiga hal. Pertama, Sistem seleksi yang ketat dan
mempersyaratkan kemampuan kemampuan akademik tinggi (nilai
murni mapel agama minimal 7, nilai matematika dan bahasa Inggris
minimal 6, dan diutamakan yang menduduki rangking 1 s/d 10 di
kelas). Kedua, Sistem pondok pesantren (Islamic Boarding School ), di
mana semua siswa harus tinggal di pondok/asrama di bawah
pengawasan pembina selama 24 jam. Ketiga, Bahasa Pengantar, di
mana untuk semua mata pelajaran agama bahasa pengantar dalam
KBM, buku pegangan, dan referensi serta tes evaluasi menggunakan
bahasa Arab.
Program ini pada awal berdirinya bernama Madrasah Aliyah
Program Khusus (MAPK). MAPK didirikan berdasarkan Keputusan
Menteri Agama No. 73 tahun 1987. Program ini didirikan sebagai
koreksi atas pendidikan Islam, terutama di bidang ilmu-ilmu agama,
yang tidak dapat menghasilkan sarjana atau ulama yang memiliki
kompetensi memadai. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya sarjana
Agama Islam yang tidak bisa membaca kitab kuning dan tidak
menguasai bahasa Arab. Untuk itu, maka para pemikir pendidikan Islam
pada waktu itu terutama para ulama merasakan pentingnya
15

meningkatkan mutu pendidikan di Perguruan Tinggi Islam dengan


menyiapkan calon input yang berkualitas. Untuk itulah maka didirikan
Madrasah Aliyah Program Khusus yang desain untuk melahirkan
lulusan yang disiapkan menjadi input IAIN dan Perguruan Tinggi Islam
lainnya.
Visi MAPK adalah berprestasi dalam iman dan ilmu. Untuk
mencapai visi tersebut beberapa indikatornya adalah:
1) Bertaqwa kepada Allah SWT, menjalankan segala perintah dan
menjauhi segala larangan-Nya.
2) Memiliki kepribadian menarik, jujur, kreatif, inovatif, dan
bertanggungjawab.
3) Memiliki kemandirian dan motivasi untuk belajar dan berprestasi.
4) Memiliki kemampuan berbahasa Inggris dan bahasa Arab secara
lisan dan tulisan.
5) Menguasai teknologi informasi dan komunikasi.
6) Mampu bersaing untuk memasuki perguruan tinggi terkemuka di
dalam atau luar negeri.
Sejalan dengan visi tersebut maka untuk menjabarkannya disusun
misi dari MAPK sebagai berikut:
1) Menumbuhkembangkan lingkungan dan perilaku religius sehingga
peserta didik dapat menghayati dan mengamalkan agama Islam
secara nyata.
2) Menyelenggarakan pembelajaran yang efektif dan berkualitas
untuk menumbuhkembangkan kemampuan berpikir aktif, kreatif,
dan inovatif.
3) Melaksanakan kegiatan pengembangan diri untuk mengembangkan
potensi siswa secara optimal sesuai dengan minat dan bakatnya.
4) Melaksanakan bimbingan secara efektif pada siswa untuk
menumbuhkan kemandirian dan motivasi untuk belajar dan
berprestasi
5) Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk praktek bahasa Arab
dan Inggris.
6) Mengembangkan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi
sebagai bekal untuk menghadapi kehidupan global.
16

7) Melaksanakan bimbingan untuk meningkatkan daya saing dan


kemampuan siswa ke perguruan tinggi dalam negeri maupun luar
negeri.
Dalam aspek kurikulum, desain kurikulum MAPK terdiri dari 70%
ilmu-ilmu keislaman dan 30% ilmu pengetahuan umum. Program ini
didesain untuk menyiapakan peserta didik yang memiliki integritas
keislaman dan kemampuan ilmu-ilmu keislaman yang memadai guna
melanjutkan ke PT Islam baik di dalam maupun di luar negeri.
Komponen pengembangan kurikulum meliputi empat bidang
pengembangan yaitu:
1) Bidang pengembangan pendidikan karakter, meliputi: pendidikan
aqidah dan akhlak, pendidikan kewarganegaraan, bahasa dan sastra
Indonesia.
2) Bidang akademik, meliputi: ilmu-ilmu alam dasar, ilmu-ilmu sosial
dasar, qur’an hadits, fiqh dan ushul fiqh, tafsir dan ilmu tafsir, hadits
dan ilmu hadits, ilmu kalam, SKI, bahasa Arab, dan bahasa Inggris.
3) Bidang pengembangan keterampilan dan seni, meliputi: pendidikan
jasmani dan olahraga kesehatan, TIK, dan kesenian.
4) Bidang pengembangan keunggulan madrasah, meliputi:
pengembangan bahasa Arab, pengembangan bahasa Inggris, kajian
kitab, tahfizh Al-Qur’an, tahfizh Al-Hadits, dan pengantar
penelitian.
b. Boarding School
Program Boarding School adalah jawaban atas kegelisahan
masyarakat akan rendahnya daya saing lulusan madrasah aliyah dalam
perebutan kursi di PTN umum ternama baik melalui jalur beasiswa
maupun jalur tes. Program ini menekankan pendalaman materi-materi
dasar keilmuan (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, bahasa Inggris dan
Komputer), yang dalam prosesnya dipersiapkan khusus untuk menjuarai
even-even olimpiade. Ruh keagamaan tetap dipertahankan dalam
amaliah-amaliah dan sunnah asrama. Keseimbangan dalam kompetensi
keagamaan dan keilmuan menjadi dasar pemikiran (paradigma)
program ini, sehingga ke depannya peserta didik diharapkan memiliki
17

kapabilitas yang memadai dalam menafsirkan ayat-ayat kauniyah


bersinergi dengan wahyu-wahyu illahiah. Sehingga siap berperan
sebagai intelektual muslim dalam kancah dakwah melalui penguasaan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Peserta didik wajib tinggal di asrama selama masa pendidikan.
bukan semata-semata untuk pembentukan perilaku (shapping behavior),
melainkan untuk terciptanya budaya akademik everytime pada peserta
didik yang selalu tergerak melakukan penjelajahan intelektual
(intelectual journey) baik di sekolah maupun di asrama. Desain
kegiatan disusun sedemikian rupa untuk maksud tersebut, termasuk
fasilitas laboratorium mini dan ketersediaan internet di asrama.
Gambaran aktivitas harian siswa Program Boarding School adalah
sebagai berikut:

Kegiatan
No. Waktu Keterangan
Pembelajaran
1 04.45-05.00 - Tilawatil Qur’an Kelompok
2 05.00-06.00 - Pengembangan Kosa Kelompok
kata Arab dan Inggris Kelompok
-Conversation Arab atau
Inggris
3 07.00-13.30 - KBM Pagi Kurikuler terjadwal
4 14.00-16.30 - Tutorial Siang Mafikib, TI, dan
Inggris
5 18.15-19.15 -Pengembangan Vocab Klasikal

- Khitobah Kelompok

- Kajian Keislaman Klasikal


6 20.00-22.00 - Belajar mandiri/ Terbimbing
kelompok

c. Workshop
Salah satu potensi yang ada di MAN 1 Surakarta adalah Program
Keterampilan. Program ini diadakan adalah untuk menjawab adanya
hambatan bagi lulusan MAN 1 Surakarta untuk dapat berperan di
18

masyarakat khususnya bagi siswa yang tidak melanjutkan ke jenjang


perguruan tinggi. Kesulitan ekonomi merupakan penyebab tertinggi
hambatan tersebut.
Sejak tahun 1999 MAN 1 Surakarta sudah berupaya mengangkat
permasalahan ini pada pola dan wawasan pengembangan Madrasah
ditingkat Nasional dan pada 2001 mulai menggunakan sarana
pengajaran yang didapat dari bantuan IDB yang seluruh Indonesia
terdapat 82 Madrasah dengan 27 Program spesialisasi yang
dipersiapakan. Adapun Program yang ada di MAN 1 Surakarta
meliputi: Program Tata Busana, Program Maintenance and Repair
Computer dan Kesekretarisan yang dilaksanakan pada siang sampai
sore hari, yaitu setelah pada pagi harinya menerima pendidikan reguler
seperti pada siswa lainnya.
Peserta siswa keterampilan ini setiap kelas terdapat 16-20 siswa
pada masing masing program , dengan instruktur sebanyak 6 orang baik
tetap maupun tidak tetap.
Pengembangan kurikulum program workshop mengacu pada
model kurikulum SMK yang antara lain adalah dengan mengalokasikan
kurikulum keterampilan yang sudah ada, kemudian dimodifikasi dan
disesuaikan seperti sekolah umum kejuruan pada umumnya yaitu
dengan menambahkan mata pelajaran penjurusan, seperti:
1) Untuk program Kesekretarisan dengan menambah bahasa Inggris,
bahasa Indonesia, PPKN, matematika, ekonomi, akuntansi,
kewirausahaan, dan ilmu-ilmu sosial lainnya serta ilmu-ilmu
keagamaan yang sebagaimana lazimnya diajarkan di lingkungan
madrasah yaitu dengan muatan ilmu keagamaannya lebih banyak
dibandingkan dengan sekolah umum lainnya.
2) Untuk program M & R Computer dengan menambahkan bahasa
Inggris, bahasa Indonesia, PPKN, matematika, fisika,
kewirausahaan dan lain-lain serta ilmu-ilmu keagamaan yang
sebagaimana lazimnya diajarkan di lingkungan madrasah yaitu
dengan muatan ilmu keagamaannya lebih banyak dibandingkan
dengan sekolah umum lainnya.
19

3) Untuk program Tata Busana dengan menambah bahasa Inggris,


bahasa Indonesia, PPKN, matematika, biologi, kimia, akuntansi,
kewirausahaan, aplikasi komputer, dan lainnya serta ilmu-ilmu
keagamaan yang sebagaimana lazimnya diajarkan di lingkungan
madrasah yaitu dengan muatan ilmu keagamaannya lebih banyak
dibandingkan dengan sekolah umum lainnya.
Pengembangan model pembelajaran dan evaluasi yang
dilaksanakan di program workshop adalah: 1) Siswa diberikan modul per
satu pokok bahasan yang terdiri dari sub-sub pokok bahasan atau
mengambil lebih dari satu pokok bahasan menurut kemampuannya
masing-masing. 2) Siswa mempelajari dengan berdasarkan teori yang telah
diberikan sebelumnya. 3) Siswa mengerjakan/menyelesaikan tugas
menurut job sheet masing-masing kemudian siswa menyelesaikan menurut
kreatifitas dan persepsinya masing-masing. 4) Hasil dari kreatifitas
masing-masing siswa diperiksakan kepada instruktur dan instruktur yang
akan memberikan evaluasi sampai siswa tersebut benar-benar mengerti
serta hasilnya sesuai dengan yang diharapkan menurut kurikulum atau job
sheet.
6. Deskripsi Lingkungan Fisik Madrasah
Sebelum membahas tentang sarana dan prasarana fisik yang ada di
MAN 1 Surakarta berikut disampaikan identitas madrasah sebagai berikut:
Nama Madrasah Madrasah Aliyah Negeri 1 Surakarta
No. Statistik Madrasah 311 337 205 209
Jalan dan Nomor Jl. Sumpah Pemuda No. 25
Desa/Kelurahan Kadipiro
Kecamatan Banjarsari
Kota Madya Surakarta
Kode Pos 57136
Telepon-Faximile (0271) 850266
Akreditasi A
Surat Keputusan/SK No. 80 Tanggal 21 Juli 1967
Penerbit SK Menteri Agama RI
Organisasi Pengelola Pemerintah
Dalam rangka menunjang keberhasilan pendidikan, MAN 1
Surakarta berupaya secara bertahap untuk melengkapi sarana-prasarana
pendidikannya. Hingga tahun 2013 ini, MAN 1 Surakarta telah memiliki
20

ruang belajar yang representatif, Laboratorium IPA (Biologi, Fisika,


Kimia), Laboratorium Bahasa, Laboratorium Komputer, Perpustakaan,
Asrama, Ruang Keterampilan, dan sarana penunjang lainnya. Tanah dan
bangunan MAN 1 Surakarta seluruhnya seluas 9668 m2; 5518 m2
digunakan sebagai bangunan; 4629 m2 digunakan sebagai halaman dan
taman; 178 m2 digunakan sebagai lapangan olahraga. Adapun perincian
bangunan MAN 1 Surakarta adalah sebagai berikut:
No. Jenis Ruang Jumlah Luas (m2)
1 Ruang kelas 30 1720
2 Ruang perpustakaan 1 112
3 Ruang kepala madrasah 1 88
4 Ruang guru 2 144
5 Ruang BP/BK 1 56
6 Ruang TU 2 160
7 Ruang praktek Kimia 1 90
8 Ruang praktek Fisika 1 90
9 Ruang praktek Biologi 1 90
10 Ruang laboratorium bahasa 2 150
11 Ruang UKS 2 20
12 Ruang praktek komputer 2 136
13 Ruang OSIS 1 20
14 Ruang ibadah/mushola 1 35
15 Pos penjaga madrasah 1 5
ruang keterampilan
16 Ruang keterampilan 2 670
17 Kamar mandi/WC guru 5 10
18 Kamar mandi/WC siswa 5 10
B. Rencana Program
Dalam kegiatan PPL ada dua kegiatan pokok yang akan dilaksanakan yaitu
kegiatan teaching dan non-teaching. Kegiatan teaching secara resmi berupa
konsultasi dengan guru pamong, pembuatan RPP, kegiatan pembelajaran di
dalam kelas, dan kegiatan evaluasi pembelajaran. Sedangkan untuk kegiatan
non-teaching berupa kegiatan di luar pembelajaran meliputi kegiatan menjaga
piket Barat, piket Timur, perpustakaan, ruang TU, dan ruang BP/BK. Selain
itu juga kegiatan lain yang berhubungan dengan madrasah seperti partisipasi
kegiatan OSIS, PMR, Pramuka, dan lainnya. Semua kegiatan non-teaching
tergantung inisiatif mahasiswa praktikan dan program-program dari sekolah.
21

Adapun beberapa rencana kegiatan yang disusun yaitu:


1. Koordinasi dengan pihak Madrasah
Koordinasi dilakukan untuk mempermudah dan memperlancar
kegiatan PPL secara keseluruhan. Hal ini juga agar tidak terjadi miss-
communication antara mahasiswa praktikan dengan pihak madrasah.
Dengan koordinasi yang baik diharapkan kegiatan penyerahan,
pelaksanaan PPL sampai penarikan dapat berjalan dengan lancar tanpa
halangan yang berarti.
2. Observasi
Kegiatan observasi lokasi dilaksanakan sebelum mahasiswa
praktikan memulai kegiatan PPL. Kegiatan observasi pertama
dilaksanakan ketika penyerahan mahasiswa PPL setelah prosesi
seremonial penyerahan selesai. Kegiatan observasi bertujuan agar
mahasiswa praktikan memahami medan yang akan dihadapi. Mulai dari
lokasi MAN 1 Surakarta, keadaan siswa, letak ruang kelas, ruang guru,
ruang piket, perpustakaan, laboratorium, dan semua lokal atau ruang yang
ada di MAN 1 Surakarta. Juga mengetahui kondisi sosial dan lingkungan
sekitar MAN 1 Surakarta.
3. Konsultasi guru pamong
Konsultasi dilakukan untuk mengenal dan memahami dengan baik
guru pamong. Kemudian mengkonsultasikan tentang kegiatan teaching
apa saja yang harus dilakukan mahasiswa praktikan selama PPL di MAN 1
Surakarta. Konsultasi meliputi tentang jadwal mengajar, kelas apa saja,
silabus pembelajaran, pembuatan RPP, evaluasi pembelajaran, dan
kegiatan lain yang berhubungan dengan teaching.
4. Rencana teaching
Mahasiswa praktikan bersama guru pamong berkonsultasi tentang
kesepakatan jam mengajar mana saja yang digantikan oleh mahasiwa
praktikan. Kemudian juga menyepakati tentang materi mana saja yang
harus disampaikan kepada siswa. Akhirnya disepakati bahwa mahasiswa
praktikan mengajar Aqidah Akhlak kelas XI dengan jadwal sebagai
berikut:
No. Hari Jam Mapel Kelas Guru Pamong
ke-
22

1 Senin 2 Aqidah Akhlak XI IPA-2 Aris Musthafa,


4 XI IPS-2
S. Ag, M.Pd.I.
5 XI IPS-1
2 Selasa 4 Aqidah Akhlak XI BAHASA Aris Musthafa,
5 XI IPA-1
S. Ag, M.Pd.I.
3 Rabu 1 Aqidah Akhlak XI IPA-2 Aris Musthafa,
3 XI IPS-2
S. Ag, M.Pd.I.
4 Kamis 4 Aqidah Akhlak XI IPS-1 Aris Musthafa,
6 XI IPA-1
S. Ag, M.Pd.I.
5 Jum’at 6 Aqidah Akhlak XI BAHASA Aris Musthafa,
S. Ag, M.Pd.I.
Dari tabel tersebut terlihat bahwa mahasiswa praktikan mendapat
alokasi waktu mengajar Aqidah Akhlak kelas XI sebanyak 10 jam
pelajaran setiap minggunya.
5. Rencana evaluasi
Evaluasi sangat penting dilakukan untuk mengukur keberhasilan
pembelajaran yang dilakukan. Beberapa rangkaian rencana evaluasi yang
dilaksanakan sebagai berikut:
a) Aspek kognitif, aspek ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa
dalam menangkap dan memahami teori dan pesan pembelajaran yang
disampaikan. Teknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan.
Bentuknya berupa soal pilihan ganda, soal esay, dan soal tes lisan.
Instrumen menggunakan sejumlah pertanyaan, kunci jawaban, dan
pedoman penilaian.
b) Aspek psikomotorik, pada aspek ini digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa dalam gerak dan langkah aplikatif yang berhubungan
dengan implementasi teori dan pesan pembelajaran yang disampaikan.
Teknik dengan memberikan tugas kelompok berupa makalah, lalu
mempresentasikan hasilnya secara bergantian di depan kelas.
c) Aspek afektif, aspek ini untuk mengukur sejauh mana karakter dan
akhlak positif yang telah terbentuk dalam diri siswa. Teknik yang
digunakan adalah dengan non-test berupa pengisian lembar pengamatan
selama proses pembelajaran.
6. Partisipasi kegiatan siswa
23

Partisipasi kegiatan siswa bertujuan sebagai bukti bahwa mahasiswa


praktikan peduli dan menyambut baik terhadap kegiatan yang
dilaksanakan oleh siswa MAN 1 Surakarta. Baik yang dilakukan atau
dimotori oleh pengurus OSIS, PMR maupun Pramuka. Kegiatan tersebut
antara lain berupa AROMANISKA (Aksi Romadlon MAN 1 Surakarta),
kegiatan penerimaan tamu Ambalan Pramuka, dan kegiatan donor darah
PMR bekerjasama dengan PMI.
7. Partisipasi kegiatan madrasah
Partisipasi kegiatan madrasah sebagai bentuk bahwa mahasiswa
praktikan telah melebur dan menjadi satu bagian dengan keluarga besar
MAN 1 Surakarta. Kegiatan ini misalnya berupa halal bi halal dengan
dewan guru dan karyawan, halal bi halal dengan siswa, kegiatan upacara
17 Agustus, apel pagi, dan kegiatan lain yang dilaksanakan oleh madrasah.
8. Lomba antar kelas
Lomba antar kelas yang dilaksanakam mahasiswa PPL adalah sebagai
bentuk pengakraban mahasiswa dengan para siswa. Juga sebagai salah satu
ajang bagi siswa untuk menyalurkan minat dan bakatnya. Kegiatan lomba
ini berupa lomba tilawah, lomba kaligrafi, lomba menulis puisi, dan lomba
menulis cerita pendek (cerpen). Bagi para pemenang juara I, II, dan III
diberikan apresiasi berupa hadiah sepantasnya dan piagam penghargaan.

BAB III
KEGIATAN PERSEKOLAHAN (Non-Teaching)
A. Kegiatan Persekolahan
Selain kegiatan mengajar (teaching) sebagai kegiatan utama dalam PPL
mahasiswa praktikan juga diwajibkan untuk melaksanakan praktek non-
teaching yaitu segala aktivitas yang berada di MAN 1 Surakarta yang
mendukung proses kegiatan belajar mengajar.
Dalam pelaksanaannya mahasiswa praktikan mendapat kesempatan untuk
membantu tugas dari para guru/pegawai yang melaksanakan kegiatan
administrasi dan kegiatan penunjang lainnya di MAN 1 Surakarta. Dalam
kegiatan tersebut mahasiswa praktikan melakukan observasi tentang tugas dan
wewenang masing-masing tempat. Lalu mencoba untuk belajar secara
24

langsung dengan mempraktekkan kegiatan di masing-msing tempat sesuai


tugas dan wewenangnya. Adapun tempat yang dipakai dalam praktek kegiatan
non-teaching yaitu perpustakaan, ruang BP/BK Barat yang satu ruangan
dengan UKS, ruang tata usaha (TU), ruang piket Barat (lobby), dan ruang
piket Timur.
B. Pilihan Program Persekolahan
Adapun penjabaran dan penjelasan kegiatan pilihan program persekolahan
di masing-masing pos kegiatan non-teaching adalah sebagai berikut:
1. Perpustakaan
Ruang perpustakaan terletak di lantai 1 bersebelahan dengan ruang
guru. Ruang perpustakaan nyaman dengan ruangan yang bersih dan
koleksi buku yang lumayan lengkap. Kepala pusat perpustakaan adalah
Bp. Ali Muhson dengan dua petugas layanan harian yaitu Dewi Purwanti
dan Adik Rista Atrea.
Adapun tugas dan wewenang dari perpustakaan adalah sebagai
berikut:
a. Membuat rencana kerja tahunan.
b. Mengadministrasikan dan menginvetarisasikan buku-buku dan harta
milik perpustakaan.
c. Merencanakan pengadaan buku atau bahan perpustakaan sehingga tidak
mudah rusak dan hilang.
d. Mengatur dan mendayagunakan buku-buku dengan meminjamkan dan
menarik kembali serta memberikan kesempatan membaca di tempat.
e. Membuat peraturan atau tata tertib perpustakaan.
f. Membangkitkan minat baca dan tulis para siswa.
g. Membuat laporan secara berkala.
Mahasiswa praktikan yang melakukan praktik non-teaching di
perpustakaan melakukan aktivitas sebagai berikut:
a. Ta’aruf dan beramah tamah dengan penjaga perpustakaan
b. Konsultasi tentang tugas, tanggungjawab, tata tertib, dan wewenang
penjaga Perpustakaan
c. Merapikan dan menata buku di rak
25

d. Menyiapkan tempat baca


e. Bersih-bersih
f. Membantu pelayanan peminjaman buku perpustakaan
2. Ruang BP
Ruang BP ada 2 bagian, yaitu yang pertama berada di lantai 1
bersebelahan dengan ruang TU lokal Barat dan yang kedua berada di lokal
Timur gedung paling Selatan bersebelahan dengan ruang kelas sementara
X-2 dan X-3. Untuk BP lokal Barat dikoordinatori Bp. Sudarmadi
sedangkan yang lokal Timur oleh Ibu Anna Fippiawati.
Secara garis besar tugas dan wewenang Guru BP adalah:
a. Menyusun program kerja BP/BK.
b. Memberikan konseling kepada siswa yang mengalami masalah
kesulitan belajar, keluarga, disiplin, dan karier.
c. Mengumpulkan data kelahiran, nilai raport, NEM dan nilai psikotest,
laporan tentang perkembangan sikap siswa untuk dicatat dalam kartu
rekap siswa.
d. Bekerjasama dengan orang tua, guru, wali kelas, dan petugas lain
madrasah dalam rangka mengatasi masalah siswa.
e. Melaksanakan psikotest bagi siswa kelas XI dan XII.
f. Mengadakan kegiatan ceramah yang terkait dengan pembinaan.
g. Membuat laporan bulanan.
Sedangkan untuk mahasiswa praktikan yang bertugas di BP
melaksanakan hal-hal berikut:
a. Ta’aruf dan beramah tamah dengan Kepala BP.
b. Konsultasi tentang tugas, wewenang, dan tanggungjawab BP.
c. Menjaga ruang BP dan UKS yang terletak dalam satu ruangan.
d. Membantu petugas BP menangani siswa siswi yang bermasalah.
e. Membantu menegur dan menertibkan siswa yang tidak mematuhi
peraturan seperti datang terlambat, rambut gondrong, berpenampilan
tidak sopan, dan sebagainya.
3. Ruang Tata Usaha (TU)
26

Ruang TU berada di lantai 1 lokal Barat diapit oleh ruang Kepala


Madrasah dan ruang BP. Kepala urusan tata usaha adalah penanggung
jawab pelayanan administrasi di madrasah.
Kepala TU ruang lingkup tugasnya adalah membantu Kepala
Madrasah dalam hal Keuangan, Kepegawaian, Kesiswaan, Inventaris,
pemeliharaan gedung, dan perlengkapan sekolah, Surat menyurat,
Perpustakaan, dan Laporan-laporan.
Mahasiswa praktikan di ruang TU diberikan tanggungjawab
sebagai berikut:
a. Ta’aruf dan beramah tamah dengan petugas TU.
b. Konsultasi tentang tugas, tanggungjawab, dan wewenang petugas TU.
c. Merekap data siswa baru di Pembukuan MAN 1 Surakarta berdasarkan
Nomor Induk.
d. Membantu legalisir ijazah.
e. Mengangkat Telepon.
f. Menstempel surat.
g. Menggandakan berkas.

4. Ruang Piket (Lobby)


Ruang piket Barat terletak di lobi yaitu ruang pertama yang
ditemui setelah masuk gerbang lokal Barat melewati halaman MAN 1
Surakarta. Sedangkan di lokal Timur, ruang piket terletak di bagian depan
ruang guru.
Mahasiswa praktikan yang bertugas di ruang piket memiliki
tanggungjawab sebagai berikut:
a. Berjabat tangan dengan ustadz, mahasiswa PPL, dan siswa siswi di
pagi hari sebelum pembelajaran dimulai.
b. Ta’aruf dan beramah tamah dengan petugas piket Barat.
c. Konsultasi diskripsi tugas, tanggungjawab, dan wewenang piket Barat.
d. Mencatat dan merekap jadwal mengajar guru.
e. Mengisi buku administrasi piket .
f. Melakukan presensi siswa dengan berkeliling kelas pada jam istirahat.
g. Memencet bel pergantian jam pelajaran.
h. Menyampaikan tugas dari guru yang berhalangan hadir.
i. Menggantikan jam mengajar guru yang berhalangan hadir.
j. Melayani tamu.
27

k. Mengurusi perijinan.

BAB IV
KEGIATAN PENGAJARAN (Teaching)

A. Pelaksanaan Pengajaran
1. Persiapan
Mahasiswa praktikan sebelum melaksanakan praktek mengajar yang
pertama dilakukan adalah mengadakan observasi di dalam kelas. Kegiatan
observasi ini untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar yang dilakukan
oleh guru bidang studi yang dalam hal ini adalah guru pamong sebagai
penuntun pembuat perangkat KBM (satuan acara pembelajaran dan
rencana pelaksanaan pembelajaran) yang berisi: standar kompetensi,
kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, indikator, materi pembelajaran,
metode dan model pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
sumber/media/alat pembelajaran, dan penilaian. Sementara untuk
persiapan-persiapan yang lain antara lain stamina tubuh yang fit dan
penguasaan seluruh elemen pembelajaran.
2. Pelaksanaan Mengajar
28

Pembelajaran dimulai dengan salam pembuka dilanjutkan ta’aruf


antara siswa dan mahasiswa PPL, guru memberikan apersepsi berupa
informasi pembuka tentang kajian disiplin ilmu yang akan dipelajari. Lalu
dilanjutkan pemberian materi pelajaran, kemudian diikuti dengan
penguasaan kelas dalam rangka penyajian materi, memberikan kesempatan
kepada siswa untuk aktif dalam proses belajar mengajar antara lain dengan
bertanya dan memberikan pendapat dan yang terakhir mengadakan
evaluasi untuk mengetahui sejauh mana materi yang telah dibahas
bersama, dapat diterima secara mendalam dan dikuasai oleh para siswa.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan praktek mengajar
adalah sebagai berikut:
1. Penguasaan materi
Dengan penguasaan materi bahan ajar yang baik akan
memperlancar proses belajar mengajar dalam kelas.
2. Sikap dan pengelolaan kelas
Sikap guru yang baik adalah berwibawa, tidak terlalu keras, tidak
terlalu lunak, dan tidak monoton. Selalu mengembangkan suasana
demokratis dan sering melibatkan siswa untuk aktif serta menuntun
siswa dalam bertanya, mengungkapkan pendapat, saran, kritik untuk
memecahkan masalah. Hal ini sangat menunjang keberhasilan dalam
proses belajar mengajar yang efektif, kreatif, dan menyenangkan.
3. Penggunaan media
Media adalah salah satu sarana yang sangat membantu dalam
pelaksanaan proses belajar mengajar, sehingga akan tercapai tingkat
efesiensi dan efektifitas yang tinggi dalam penggunaan waktu dan
pemahaman siswa. Media yang digunakan untuk menarik perhatian
siswa terhadap materi pembelajaran yang disampaikan guru di depan
kelas, namun tidak semua pokok bahasan perlu menggunakan media
dan media yang dipakai tidak harus dengan harga mahal, tetapi
menyesuaikan. Dan dalam penggunaan media penting untuk
29

menyesuaikan jenis media dengan konten materi yang akan


disampaikan.
4. Metode pembelajaran
Penggunaan metode pembelajaran sangat penting untuk
divariasikan karena dalam satu kelas siswa memiliki karakteristik yang
berbeda. Pemilihan metode yang sesuai merupakan salah satu usaha
untuk mengaktifkan kelas. Bahkan dapat diadakan suatu permainan
bila diperlukan. Antara metode dan guru lebih berperan guru, karena
guru yang mengatur dan mengkondisikan proses belajar mengajar di
kelas. Guru akan lebih baik lagi bila dalam dirinya tertanam jati diri
guru yang komitmen dan profesional.
5. Komunikasi antara guru praktikan dan siswa
Guru praktikan dan siswa harus komunikatif sehingga materi yang
diberikan dapat dipahami siswa dengan mudah dan jelas, sehingga
komunikasi terjalin akrab dan hangat tetapi tidak serius. Dan untuk
memahami kesulitan siswa guru memonitor pekerjaan siswa secara
umum.
Dalam pelaksanaan, pertama kali guru praktikan mengajar masih
didampingi oleh guru pamong untuk mengantarkan praktikan
diperkenalkan pada siswa. Seterusnya guru pamong mengontrol dari
belakang sambil menilai praktikan. Selanjutnya guru pamong akan
mengevaluasi praktikan dari segi penguasaan materi, pengelolaan kelas,
penggunaan metode, sikap mengajar, gaya penyampaian materi, dan
lainnya. Akhirnya guru pamong mengarahkan dan memberikan petunjuk-
petunjuk dalam proses belajar mengajar yang dapat digunakan sebagai
pedoman untuk mengajar lebih baik lagi pada kesempatan selanjutnya.
Selanjutnya dilaksanakan evaluasi yang merupakan alat pengukur
untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah
diberikan. Selain itu evaluasi juga dapat digunakan untuk mengetahui
tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar. Evaluasi yang
baik menilai tiga ranah yaitu ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif.
30

Sedangkan instrumen yang digunakan adalah menyesuaikan aspek yang


dinilai. Di samping itu praktikan juga memberikan tugas untuk dikerjakan
di rumah dengan lembar kerja siswa dan tugas kelompok membuat
makalah yang kemudian dipresentasikan di depan kelas secara bergantian.
Tujuan dari evaluasi adalah sebagai tolok ukur untuk mengetahui sampai
sejauh mana materi pembelajaran berhasil disampaikan dan dapat diterima,
dipahami, dan dikuasai oleh siswa.
B. Masalah dalam Pengajaran
Dalam pelaksanaan praktik pembelajaran, praktikan menemukan beberapa
permasalahan dan hambatan dari pertemuan pertama sampai pertemuan
terakhir. Beberapa permasalahan tersebut antara lain:
1. Dalam pengelolaan kelas belum cukup maksimal.
2. Masih sedikit agak canggung di dalam kelas.
3. Belum cukup mahir dalam mengelola waktu yang telah disediakan.
4. Dari siswa sendiri terutama kelas boarding school saat jam pelajaran
sering mengantuk kurang tidur dikarenakan banyak aktivitas.
5. Jam pelajaran yang diberikan mengalami kemunduran, akibat istirahat
yang bertambah dari siswa sendiri dan guru mapel sebelumnya yang
menerjang jam setelahnya.
6. Penguasaan materi dari praktikan yang masih kurang mendalam.
7. Kurang efektifnya dalam penerapan variasi metode dan media dikarenakan
waktu mengajar yang terlalu singkat (45 menit/pertemuan).
8. Para siswa yang kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran
dikarenakan merasa materi Aqidah Akhlak tentang ilmu kalam terlalu
berat.
9. Sulit memberikan pemahaman kepada siswa tentang urgensi semua mata
pelajaran, siswa cenderung lebih tertarik pada mata pelajaran pure science.
Hambatan tersebut secara normal memang sering muncul bagi guru
praktikan baru yang belajar pengelolaan kelas. Ditambah faktor jam mengajar
praktikan yang masih sedikit atau bahkan baru pertama kali dalam kelas
sebenarnya, juga siswa yang masih asing dan proses beradaptasi. Akan tetapi
31

masalah-masalah tersebut dengan sendirinya dapat segera teratasi dengan


intensitas dan kuantitas mengajar yang semakin banyak, sehingga praktikan
lebih berpengalaman dalam pengelolaan kelas.
C. Usaha Pemecahan Masalah Pengajaran
Seiring berjalannya waktu permasalahan-permasalahan dalam
pembelajaran dapat teratasi. Hal ini dikarenakan masukan dari guru pamong
yang senantiasa mendampingi dan mengontrol dalam setiap praktik mengajar.
Juga intensitas mengajar yang semakin banyak sehingga memungkinkan
semakin mahir dan berpengalaman.
Beberapa langkah yang diambil untuk mengatasi berbagai masalah dalam
pengajaran antara lain:
1. Intens melakukan konsultasi dengan guru pamong untuk perbaikan dalam
setiap pertemuan pembelajaran.
2. Terus berlatih dalam pengelolaan kelas dengan mengisi jam-jam guru yang
kosong sebagai bentuk praktek pengelolaan kelas.
3. Membangun rasa percaya diri yang tinggi sehingga lebih mantap dan
maksimal dalam performance di depan kelas.
4. Membuat RPP dengan pembagian waktu yang jelas dan rigid sehingga
mampu memanfaatkan waktu yang minim untuk hasil yang maksimal.
5. Bagi siswa yang mengantuk di dalam kelas diatasi dengan cara
memberikan game dan ice breaking yang lucu, menarik, dan mendidik.
Sehingga siswa menjadi ceria dan senang, dengan cara ini diharapkan rasa
kantuk siswa akan menghilang.
6. Memberikan nasehat dan masukan agar siswa mengingatkan setiap guru
yang mengajar melewati batas waktu mengajarnya.
7. Kepada praktikan lebih banyak lagi dalam membaca referensi berkaitan
dengan materi yang diajarkan baik berupa buku induk, buku paket, dan
buku lain yang relevan.
8. Memilih metode dan media yang sesuai dengan batas waktu mengajar
yang telah ditentukan. Merampingkan pelaksanaan metode dengan tidak
mengurangi esensi tujuan penggunaannya.
9. Memberikan pemahaman kepada siswa bahwa semua ilmu adalah penting
dan pada hakikatnya adalah mudah untuk dipalajari, tergantung kepada
niat dan kesungguhan hati para siswa dalam mempelajarinya.
32

10. Memberikan pemahaman kepada siswa bahwa semua ilmu pada


hakikatnya adalah berasal dari Allah SWT, sehingga mempunyai hak yang
sama untuk dipelajari tanpa membeda-bedakan ilmu yang satu dengan
yang lainnya.
Dengan berbagai solusi di atas diharapkan permasalahan dalam
pembelajaran dapat diselesaikan serta pembelajaran dapat berjalan dengan
baik. Sehingga kegiatan praktikan dalam mempraktekan teori yang
didapatkan di perkuliahan benar-benar terealisasikan dalam kondisi kelas
yang nyata.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan ini merupakan serangkaian
kegiatan yang sangat membantu dalam memperoleh pengalaman praktik
teaching maupun non-teaching, sehingga mahasiswa praktikan memperoleh
kesempatan untuk mempraktekan teori yang didapatkan di meja perkuliahan.
Di samping itu praktikan mendapatkan pengalaman nyata tentang pelaksanaan
proses pembelajaran dan atau kegiatan kependidikan lainnya, sehingga dapat
menggunakan pengalamannya sebagai bekal untuk membentuk jati diri guru
yang mandiri dan cakap memiliki nilai, sikap, pengetahuan, dan keterampilan
sebagai tenaga kependidikan profesional.
Kegiatan belajar mengajar dalam kelas merupakan sarana utama bagi
mahasiswa praktikan, di mana dalam kegiatan ini mahasiswa sebagai calon
pendidik, fasilitator, dan mediator dituntut untuk mempersiapkan bekal
sebanyak-banyaknya berkenaan dengan segala sesuatu yang berhubungan
dengan proses belajar mengajar.
B. Saran
Beberapa saran selama pelaksanaan PPL antara lain:
1. MAN 1 Surakarta perlu mengoptimalkan segala potensi yang ada untuk
mewujudkan madrasah yang mampu bersaing di era global.
33

2. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan hendaknya semakin menyesuaikan


kurikulum dengan kurikulum yang baru sehingga mampu memenuhi
tuntutan zaman yang semakin kompleks.
3. Siswa-siswi MAN 1 Surakarta perlu adanya motivasi yang tinggi untuk
belajar yang rajin dan giat, terutama dari siswa asrama putra. Sehingga
tercipta generasi yang cerdas dan kreatif.
4. Penyediaan referensi-referensi yang lebih banyak dan komplit lagi di
perpustakaan MAN 1 Surakarta, sehingga bermanfaat dalam pengayaan
materi yang lebih luas.

Anda mungkin juga menyukai