Bab I
Bab I
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Pengertian
B. Klasifikasi
1
2. ISK complicated
Sering menimbulkan banyak masalah karena sering kali kuman
penyebab sulit diberantas, kuman penyebab sering resisten terhadap
beberapa macam antibiotika, sering terjadi bakterimia, sepsis dan shock.
ISK ini terjadi bila terdapat keadaan-keadaan sebagi berikut:
Kelainan abnormal saluran kencing, misalnya batu, reflex vesiko
uretral obstruksi, atoni kandung kemih, paraplegia, kateter
kandung kencing menetap dan prostatitis.
Kelainan faal ginjal: GGA maupun GGK.
Gangguan daya tahan tubuh
Infeksi yang disebabkan karena organisme virulen sperti prosteus
spp yang memproduksi urease.
C. Etiologi
2
D. Patofisiologi
Ada dua jalur utama terjadinya ISK yaitu asending dan hematogen.
Pada usia lanjut terjadinya ISK ini sering disebabkan karena adanya:
Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat akibat pengosongan
kandung kemih yang tidak lengkap atau kurang efektif.
Mobilitas menurun
Nutrisi yang sering kurang baik
System imunnitas yng menurun
3
Adanya hambatan pada saluran urin
Hilangnya efek bakterisid dari sekresi prostat.
4
F. Pemeriksaan Penunjang\
1. Urinalisis
5
Urogram IV atau evaluasi ultrasonic, sistoskopi dan prosedur
urodinamik dapat dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab
kambuhnya infeksi yang resisten.
G. Penatalaksanaan
6
BAB II
HASIL PENGAMATAN
A. Pengkajian Medis
Nama : Tn.D
Umur : 29 tahun
Jenis kelamin : laki – laki
Alamat : wakorambu
Keluhan : nyeri pada saat buang air kecil
Pemeriksaan TTV :
1. TD : 130/80 mmHg
2. Suhu :37
3. Nadi : 80x/menit
4. RR :20x/menit
Diagnosamedis : ISK
Pengobatan :
1. Ciprofloxacyn 500 mg
2. Asam mefenamat 500 mg
B. Pengkajian Keperawatan
7
1. Klasifikasi Data
a. Data Subyektif
klien mengeluh ketika buang air kecil terasa nyeri dan
seperti kemrenyes dan panas, seperti terkena benda tajam
pada lubang kencing
pada lubang kencing kadang keluar cairan putih kental
terutama pagi hari
Klien juga mengatakan pernah melakukan hubungan intim
dengan teman wanitanya
Klien sudah minum obat antibiotic 3 hari, tapi belum ada
perbaikan
b. Data Obyektif
keadaan umum klien sakit sedang
kesadaran composmentis
observasi tanda-tanda vital TD 120/90 mmHg, Sh : 36,5 0C,
Nd : 80x/mnt, Rr : 18x/mnt.
Ketika dilakukan pemeriksaan fisik tampak adanya cairan
putih kental tampak uretra kemerahan, tampak adanya cairan
putih kental.
2. Diagnosa Keperawatan
8
3) Kurang pengetahuan behubungan dengan kurangnya
informasi tentang proses penyakit,metode pencegahan dan
instruksi perawatan di rumah
3. Perencanaan Keperawatan
a. Dx.1 :
Penyebarluasan Infeksi berhubungan dengan adanya bakteri pada
saluran kemih ditandai dengan :
DS :
Klien mengatakan pada lubang kencing keluar cairan
putih kental, terutama pagi hari.
Klien mengatakan pernah melakukan hubungan
intim dengan teman wanitanya
DO :
Tampak adanya cairan putih kental Tampak uretra
kemerahan
Tujuan :
Seteleh dilakukan tindakan keperawatan di harapkan infeksi
sembuh dan dapat mencegah komplikasi
KH :
Tanda-tanda vital dalam batas normal
Nilai kultur urine negatife
Urine berwarna bening dantidak berbau
Intervensi:
Kaji suhu tubuh pasien dan laporkan jika suhu di atas
38,50C
Catat karakteristik urine
Lakukan kultur urine
Anjurkan pasien untuk mengosongkan kandung
kemih secara komplit setiap kemih
9
Berikan perawatan perineal pertahankan agar tetap
bersih dan kering
Berikan antibiotik sesuai dengan progam terapi
b. Dx2 :
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan infeksi uretra
ditandai dengan :
DS :
Klien mengatakan bila buang air kecil terasa nyeri
seperti kemranyes
Klien mengatakan bila buang air kecil terasa panas
seperti terbakar dan rasanya seperti terkena benda
tajam pada lubang kencing
DO :
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan di harapkan nyeri
hilang atau berkurang saat dan sesudah berkemih.
KH :
Pasien mengatakan/tidak ada keluhan nyeri pada saat
berkemih
Kandung kemih tidak tegang
Pasien tampak tenang
Ekspresi wajah tenang
Intervensi :
Kaji intensitas,lokasi dan factor yang memperberat atau
meringankan nyeri
Berikan waktu istirahat yang cukup dan tingkat aktivitas
yang dapat di toleran
Sith bath dalam air hangat
Berikan obat analgetik sesuai dengan progam terapi
10
c. Dx. 3 :
Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang
proses penyakit, metode pencegahan, dan instruksi perawatan
dirumah, ditandai dengan :
DS :
Klien mengatakan tidak mengerti tentang
penyakitnya
Klien mengatakan sudah minum obat antibiotic tapi
belum ada perbaikan
DO : Klien tampak bertanya tentang penyakitnya
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan
pengetahuan klien bertambah
KH :
Klien tidak gelisah
Klien tenang
Klien dapat mengatakan mengerti tentang penyakitnya,
metode pencegahan dan instruksi perawatan dirumah
Intervensi :
Kaji tingkat kecemasan\
Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
Beri support pada klien
Beri dorongan spiritual
Berikan penkes
11
C. Standar Operasional Prosedur
1. PengertianPenyuluhan
Penyuluhan adalah salah satu cara memberikan informasi dan penanbahan
pengetahuan tentang hal-hal yang tidak boleh di kerjakan dan hal-hal yang
boleh di kerjakan serta bermanfaat.
2. TujuanPenyuluhan
Untuk meningkatkan pengetahuan serta mengubah sikap dan perilaku
individu atau masyarakat agar mampu menjaga dan meningkatkan
kesehatannya
3. Prosedurpelaksanaan :
1. Tahap prainteraksi
a. Menyiapkan diri dan bahan yang akandisampaikanpadaklien
2. Tahaporientasi
a. Memberisalamdanmenyapaklien
b. Menanyakankesiapankliensebelummelakukanpenyuluhan
4. Tahapkerja
Anjurkan klien untuk melakukan tehnik relaksasi bilaa danyeridengancara:
Bernapasmelaluimulutdankeluarkanmelaluihidung,lakukansecaraberulangs
ampai rasa nyeriberkurang/hilang.
a. Anjurkan klien untuk :
Tidak melakukan hubungan seksual pada bukan pasangan
Mengkonsumsi obat secara teratur
Banyak mengkonsumsi air putih
b. Anjurkan klien untuk menjaga personal hygiene
5. Tahap terminasi
Mengevaluasi respon klien
12