Anda di halaman 1dari 19

DONOR DARAH DAN GINJAL

Disusun Guna Memenuhi Tugas Antropologi Kesehatan

Dosen Pembimbing:
Nur Zuhri, S.Kep., Ns.

Disusun Oleh:
Kelompok 6
1. Ika Tarmila [20161254]
2. Ikha Siti Ayuni [20161255]
3. Khaira Ummah [20161256]
4. Lailul Muna [20161257]

PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III KESEHATAN


AKADEMI KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
KENDAL
2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah Swt., yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Donor Darah dan Ginjal”. Makalah ini disusun sebagai tugas mata
kuliah antropologi kesehatan.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini banyak memperoleh
bimbingan, asuhan serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kapada :
1. Ibu Sulastri, S.Kep., Ns., M.Kes., direktur Akper Muhammadiyah Kendal.
2. Bapak Nur Zuhri, S.Kep, Ns., dosen pembimbing.
3. Teman – teman yang telah membantu dan bekerjasama sehingga tersusun
makalah ini.
4. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi dalam
pembuatan makalah ini yang namanya kami tidak dapat sebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT memberikan imbalan atas budi baik serta ketulusan
yang telah mereka berikan selama ini pada penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan sehingga diharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan penelitian ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan kita semua.

Kendal, Maret 2017

Penyusun

DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................... i
Daftar Isi......................................................................................................... ii
BAB I : Pendahuluan
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Tujuan.........................................................................................
BAB II : Konsep Dasar
A. Konsep Dasar Donor Darah........................................................
B. Konsep Dasar Donor Ginjal........................................................
BAB III: Pembahasan
A. Donor Darah dan Ginjal dari Segi Sosial Budaya......................
B. Donor Darah dan Ginjal dari Segi Kesehatan.............................
C. Donor Darah dan Ginjal dari Segi Agama Islam........................
BAB IV: Penutup
A. Kesimpulan.................................................................................
B. Saran...........................................................................................
Daftar Pustaka................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan dan perkembangan zaman, dunia juga
mengalami perkembangannya di berbagai bidang. Salah satunya adalah
kemajuan di bidang kesehatan yaitu donor darah dan ginjal. Donor ginjal
yaitu metode dimana pendonor merelakan ginjalnya diambil dan didonorkan
pada penderita gangguan penyakit ginjal lainnya, sedangkan donor darah
adalah merupakan proses pemindahan darah dari satu orang ke orang lain.
Pada saat ini dunia kedokteran di indonesia telah memasuki teknologi
yang lebih tinggi. Transplantasi organ yang dahulu hanya dapat dilakukan di
rumah sakit luar negeri, untuk saat ini di indonesia pun sudah dpat
dilakukan.misalnya transplantasi kornea, ginjal, dan sumsum tulang.
Selain donor ginjal, makalah ini akan membahas tentang donor darah atau
transfusi darah. Berbagai macam cara telah ditemukan untuk menyelamatkan
nyawa manusia, salah satunya adalah dengan donor darah, dimana kita
menyumbangkan darah kita bagi mereka yang membutuhkannya.
Sejak tahun 2004, tanggal 14 Juni dicanangkan sebagai Hari Donor Darah
Sedunia. Ini merupakan penghargaan bagi para pendonor darah. Penetapan
tanggal itu berdasarkan kesepakatan WHO, Federasi Internasional Palang
Merah dan Bulan Sabit Merah, Federasi Internasional Organisasi Donor
Darah, dan Perhimpunan Internasional Transfusi Darah. Hari Donor Darah
Sedunia dimaksudkan sebagai ungkapan penghargaan terhadap para pendonor
darah sukarela di seluruh dunia yang tanpa pamrih telah membantu
menyelamatkan jutaan nyawa manusia yang membutuhkan darah. Palang
Merah Indonesia sebagai komponen Gerakan Palang Merah Sedunia juga
mendukung pencanangan Hari Donor Darah Sedunia.
Pendapat tentang hukum donor darah dan ginjal berbeda pada bidang
sosial budaya, kesehatan, dan agama Islam. Makalah ini akan mengupas
tentang bagaimana hukum donor darah dan ginjal pada ketiga bidang tersebut.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui konsep dasar donor darah dan ginjal serta untuk
mengetahui pandangan tentang donor darah dan ginjal dari sudut sosial
budaya, kesehatan, dan agama islam.

2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui konsep dasar tentang donor darah yang meliputi
pengertian, syarat, dan manfaat donor darah.
b. Untuk mengetahui konsep dasar tentang donor ginjal yang meliputi
pengertian, jenis pendonor, syarat untuk menjadi pendonor, dan efek
samping bagi pendonor dan resipien.
c. Untuk mengetahui bagaimana sosial budaya, kesehatan, dan agama
islam berpendapat tentang donor darah dan ginjal.

BAB II
KONSEP DASAR
A. Konsep Dasar Donor Darah
1. Pengertian Donor Darah
Donor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang
secara sukarela untuk disimpan di bank darah untuk kemudian dipakai
pada transfusi darah. Donor darah biasa dilakukan rutin di pusat donor
darah lokal. Dan setiap beberapa waktu, akan dilakukan acara donor darah
di tempat-tempat keramaian, misalnya di pusat perbelanjaan, kantor
perusahaan besar, tempat ibadah, serta sekolah dan universitas. Pada acara
ini, para calon pendonor dapat menyempatkan datang dan menyumbang
tanpa harus pergi jauh atau dengan perjanjian. Selain itu sebuah mobil
darah juga dapat digunakan untuk dijadikan tempat menyumbang.
Biasanya bank darah memiliki banyak mobil darah.

2. Syarat Donor Darah


a. Umur minimal 17 tahun. Di usia ini, perkembangan tubuh telah
sempurna. Sehingga, mendonorkan darah tidak mengganggu sistem
kerja tubuh.
b. Berat badan minimal 45 kg. Kurang dari itu, pengurangan darah
dikhawatirkan akan mengganggu keseimbangan sistem kerja tubuh.
c. Temperatur tubuh normal, antara 36,6 - 37,5ºC.
d. Tekanan darah normal, yaitu sistole 110 - 160 mmHg, diastole 70 - 100
mmHg.
e. Denyut nadi teratur, yaitu sekitar 50 - 100 kali/menit.
f. Hemoglobin wanita minimal 12 gram%, pria minimal 13 gram%.
g. Frekuensi donor darah maksimal 5 kali setahun, atau berjarak minimal
3 bulan.
h. Tidak pernah menderita hepatitis B atau hepatitis C. Atau, dalam 6
bulan terakhir kontak erat dengan penderita hepatitis.
i. Tidak menderita tuberkulosis, sifilis, epilepsi, dan sering kejang.
j. Tidak mengalami ketergantungan obat atau alkohol yang akut atau
kronis.
k. Dalam setahun terakhir tidak pernah menjalani operasi besar atau
operasi kecil.
l. Dalam dua minggu terakhir tidak menjalani vaksinasi virus hidup
parotitis, measles, tetanus toksoid, polio, influenza, kolera, atau tetanus
difteri. Sama dengan imunisasi di atas, vaksinasi dapat menyebabkan
reaksi transfusi.
m. Tidak sedang hamil, menyusui, atau baru saja melahirkan. Karena
darah ibu sedang dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi dan pemulihan.
n. Tidak menderita penyakit kulit pada vena (pembuluh darah balik),
khususnya pada lengan yang akan dipasangi jarum.
o. Mengidap penyakit darah, misalnya defisiensi G6PD, talasemia, atau
polisitemia vera.

3. Manfaat Donor Darah


Ada beberapa manfaat donor darah diantaranya :
a. Menurunkan risiko terkena penyakit jantung,
b. Menurunkan risiko terkena serangan stroke,
c. Membakar kalori dalam tubuh,
d. Membantu mendeteksi masalah kesehatan,
e. Menurunkan resiko kanker,
f. Mengontrol tekanan darah,
g. Menurunkan kolesterol,
h. Menjaga kesehatan jantung,
i. Meningkatkan produksi sel darah merah,
j. Membantu penurunan berat tubuh,
k. Mendapatkan kesehatan psikologis,
l. Menjaga kesehatan sistem peredaran darah,
m. Meningkatkan fungsi paru-paru dan ginjal,
n. Membuat hidup lebih bahagia,
o. Membantu sesama,
p. Menyehatkan tubuh,
q. Memperkaya cadangan darah yang dibutuhkan,
r. Menyegarkan tubuh, dan
s. Mempercepat penyembuhan luka.

B. Konsep Dasar Donor Ginjal


1. Pengertian Donor Ginjal
Donor ginjal merupakan metode dimana pendonor merelakan
ginjalnya diambil dan didonorkan pada penderita gangguan penyakit ginjal
lainnya. Namun demikian, masih sedikit rumah sakit dan tenaga medis
yang mampu melakukan hal ini, hanya mereka yang sudah berpengalaman
saja yang mampu melakukan tugas berat ini.

2. Jenis Pendonor Ginjal


Ada dua jenis donor untuk menjalani transplantasi atau cangkok ginjal,
yaitu donor hidup dan donor kadaver (jenazah).
a. Donor hidup, yaitu ginjal diambil dari manusia hidup yang sehat dan
memenuhi kriteria seleksi untuk dilakukannya transplantasi.
b. Donor kadaver, ginjal diambil dari seseorang yang meninggal atau
dinyatakan mati otak (seperti pada kasus kecelakaan lalu lintas atau
cedera karena trauma).

3. Syarat untuk Menjadi Pendonor Ginjal


a. Bagi Donor Hidup :
1) Usia diatas 18 tahun
2) Sehat mental dan fisik
3) Diusahakan agar golongan darah sama
4) Tekanan darah normal
5) Tidak menderita diabetes
6) Tidak menderita kanker
7) Tidak mempunyai penyakit yang berhubungan dengan pembuluh
darah
8) Tidak terlalu gemuk
9) Tidak memiliki batu ginjal

b. Bagi Donor Kadaver :


Syarat agar ginjalnya bisa didnorokan, batang otak harus sudah
tidak berfungsi. Secara hukum kondisi itu dinyatakan sudah
meninggal, walaupun jantungnya masih berdenyut, misalnya pada
kasus orang mengalami trauma di kepala. Dari pasien kecelakaan juga
bisa untuk dijadikan donor, tetapi jantungnya harus masih berdenyut.
Kalau sudah tidak ada detak harus segera diresusitasi (kejut jantung),
paling lama 10 menit. Jika sampai 1 atau 2 jam, sudah tidak dapat
dijadikan donor.

4. Efek Samping Donor Ginjal bagi Pendonor dan Penerima


Efek samping yang kemungkinan dapat timbul ketika menjadi pendonor
ginjal dan yang menerima donor ginjal, diantaranya :
a. Pendarahan dan infeksi
b. Terjadi penolakan organ transplantasi
c. Dapat meningkatkan resiko terkena hipertensi
d. Kemungkinan lemas dan tidak bisa beraktivitas berat
e. Kemungkinan infeksi bagi pendonor

a. Pendarahan dan infeksi


Bagi mereka yang didonorkan ginjal, maka efek samping pertama
yang paling besar kemungkinan terjadinya adalah munculnya infeksi
dan pendarahan. Infeksi dan juga pendarahan ini merupakan efek yang
dapat terjadi paska operasi, dimana kemungkinan akan muncul banyak
efek samping. Baik dari anestesi yang dilakukan, maupun kondisi
kemampuan penyembuhan luka yang tidak baik, sehingga bisa saja
mengalami pendarahan dan infeksi. Biasanya pendarahan yang terlalu
banyak dapat menyebabkan pasien menjadi terasa lemas dan juga
mengalami anemia karena kekurangan darah.
Kemungkinan terburuknya apabila tidak dapat ditangani dengan
baik adalah kematian mendadak karena kehabisan darah. Selain itu,
infeksi bisa saja terjadi karena kesalahan prosedur, misalnya kondisi
peralatan operasi yang tidak steril, atau terdapat kesalahan dalam
melakukan operasi.

b. Terjadi penolakan organ transplantasi


Efek samping donor ginjal yang dapat muncul bagi pasien yang
didonorkan ginjal adalah dapat terjadi suatu penolakan sistem imun
atau kekebalan dari organ yang ditransplantasi. Namun demikian,
penolakan dari sistem kekebalan ini bisa ditangani dengan cara
mengkonsumsi obat-obatan tertentu.

c. Dapat meningkatkan resiko terkena hipertensi


Salah satu efek samping yang mungkin dapat muncul ketika
menjadi pendonor ginjal adalah dapat meningkatkan resiko hipertensi
atau tekanan darah tinggi. Pendonor dapat lebih mudah mengalami
hipertensi dibandingkan dengan mereka yang tidak melakukan donor
ginjal. Namun demikian, hal ini dapat diantisipasi dengan sangat
mudah, yaitu cukup menghindari faktor-faktor yang dapat menjadi
penyebab darah tinggi.

d. Kemungkinan lemas dan tidak bisa beraktivitas berat


Efek samping lainnya yang mungkin terjadi bagi pendonor ginjal
adalah kemungkinan mudah merasa lemas dan lelah. Karena itu,
pendonor ginjal ada baiknya selalu menjaga diri mereka dari aktivitas
yang terlalu berat. Aktivitas yang terlalu berat ini kemungkinan dapat
menyebabkan tubuh menjadi terasa sangat lelah dan lemas.

e. Kemungkinan infeksi bagi pendonor


Efek samping lainnya sama seperti efek samping yang mungkjn
muncul pada pasien penerima donor. Para pendonor juga kemungkinan
akan mengalami infeksi dan juga pendarahan yang disebabkan oleh
metode operasi yang dilakukan. Hal ini dapat terjadi karena
kemungkinan kondisi tubuh yang mungkin sulit dalam melakukan
penyembuhan luka, sehingga mudah mengalami pendarahan.
Selain itu, kemungkinan peralatan medis yang tidak steril bisa saja
juga menjadi penyebab terjadinya infeksi pada bagian-bagian tubuh
tertentu.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Donor Darah dan Ginjal dari Segi Sosial Budaya


Donor darah dalam aspek sosial budaya merupakan suatu kegiatan sosial
yang sering kali diadakan secara rutin oleh PMI dimana para pendonor tidak
hanya dari kalangan orang dewasa saja bahkan para pelajar pun tergerak
hatinya untuk mendonorkan darah mereka.
Donor darah merupakan kebajikan yang luhur nilainya bagi sesama
manusia dan kemanusiaan, karena darah yang disumbangkan kepada orang
lain diberikan secara tulus dan iklas tanpa membedakan keyakinan, politik,
warna kulit, tingkat pendidikan, status sosial, agama dan lain sebagainya.
Adapun tujuan donor darah sangat mulia yaitu menyelamatkan jiwa orang
lain,apalagi orang yang sangat membutuhkan. Pelajar tersebut melakukan
donor darah 3 bulan sekali dan alasanya sebagai pendonor darah adalah untuk
membantu orang lain dan alasan kemanusiaan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kegiatan donor darah merupakan
tindakan sosial dan kemanusiaan yang dapat memberikan secercah kehidupan
bagi mereka yang membutuhkan setetes darah dari kita dimana para pendonor
merasa bahagia karena dapat mendonorkan darah mereka kepada orang yang
membutuhkan dengan rasa tulus ikhlas.
Sedangkan secara umum, proses pendonoran ginjal ini terbilang cukup
langka dan kurang populer dikalangan masyarakat mengingat sedikit sekali
orang yang mau untuk melakukannya. Transplantasi ginjal di Indonesia
kurang berkembang karena kesulitan mendapat donor. Keengganan
masyarakat mendonorkan ginjal ini lantaran keterbatasan informasi atau
meyakini informasi yang salah mengenai resiko menjadi pendonor.
Dari segi manfaatnya, pendonoran ginjal kepada orang lain memiliki
manfaat sosial dikalangan masyarakat dimana penerima donor tentu akan
sangat merasa senang seperti mendapatkan harapan hidup kembali. Manfaat
ini sederhananya dapat dijabarkan menjadi dua hal :
1. Dapat memberikan harapan hidup baru bagi penerima donor.

2. Dapat memberikan peningkatan kualitas hidup bagi penerima donor.

Persoalan donor ginjal merupakan hal yang masih tabu bagi kalangan
masyarakat umum. Selain tidak lazim untuk dilakukan, hal ini juga
bertentangan dengan norma dan etika yang berlaku bagi sebagian masyarakat.
Sekarang ini, jumlah pendonor masih jauh lebih sedikit bila dibandingkan
dengan orang yang berharap untuk menerima donor. Hambatan lain yang
menyebabkan transplantasi ginjal tidak berkembang seperti di negara lain,
juga datang dari sisi pasien. Masih banyak pasien gagal ginjal yang khawatir
dengan proses operasi transplantasi ginjal.

B. Donor Darah dan Ginjal dari Segi Kesehatan


Donor darah dalam kesehatan sangat dianjurkan untuk melakukan donor
darah. Karena selain sebagai kegiatan sosial, dalam donor darah juga
membantu orang lain dengan penyelamatan dini. Namun di luar itu terdapat
fakta bahwa donor darah juga membantu kesehatan si pendonor karena
membantu sirkulasi darah untuk bisa memperbaharui stok darah lama dengan
darah baru yang di hasilkan oleh tubuh.
Dalam kesehatan, melakukan kegiatan donor darah banyak mendapat
manfaat. Kebanyakan bagi mereka yang mendonorkan darah akan nampak
terlihat lebih segar, ini di sebabkan oleh hilangnya sel darah merah yang ada
pada tubuh kemudian di ganti dengan regenerasi yang di hasilkan oleh
sumsum tulang belakang guna memperbaharui dan menggantikan sel-sel darah
merah yang telah hilang.
Donor darah sendiri juga bisa membantu program diet dengan fakta bahwa
dengan mendonorkan 450 ml darah, maka ini sama saja dengan membakar
kalori hingga 650 kkal ini juga mengapa pendonor darah biasanya harus
memiliki berat badan minimal 45 Kg. Dengan melakukan kegiatan donor
darah juga sebenarnya membantu untuk bisa memantau kesehatan pada tubuh,
ini di sebabkan adanya check atau pemeriksaan medis yang akhirnya juga bisa
membantu pendonor mengetahui seberapa sehat tubuh mereka saat ini.
Kesehatan psikologi juga terjaga dengan melakukan donor darah, karena
dengan begitu pendonor akan memiliki kepuasan saat ternyata mereka juga
mempunyai andil dalam menyelamatkan hidup seseorang dengan darah yang
Anda donorkan.
Sedangkan pada donor ginjal merupakan sesuatu yang harus terus
dikembangkan agar dapat membantu orang yang mengalami masalah atau
kerusakan ginjal. Donor ginjal merupakan solusi pengobatan terbaik bagi
penderita gagal ginjal, terutama kasus ginjal tahap akhir. Para peneliti
kesehatan berhasil membuktikan orang yang mendonorkan ginjal tidak akan
menghadapi resiko kesehatan apapun. Selama ini, dua ginjal pada manusia
sehat masing-masing berfungsi dengan kapasitas 50%.
Untuk menjadi pendonor ginjal, harus menjalani beberapa tes kesehatan
demi memastikan kondisi ginjal tidak mengganggu kesehatannya pasca
pencangkokan. Pendonor hanya menanggung resiko saat menjalani operasi
pengangkatan ginjal, seperti pendarahan dan infeksi. Namun, dua resiko ini
dapat diredam berkat kemajuan teknik operasi dan obat-obatan. Dengan
demikian, resiko kematian akibat mendonorkan ginjal sangat kecil. Bahkan
hasil riset medis terkini menunjukkan donor ginjal tidak akan mengubah
tingkat harapan hidup atau kemungkinan mengalami penyakit ginjal dan
masalah kesehatan lain asal pendonor rutin mengontrol dan memonitor fungsi
ginjal dan tekanan darah, serta menerapkan hidup sehat.

C. Donor Darah dan Ginjal dari Segi Agama Islam


Donor darah dalam hukum Islam merupakan sesuatu yang diperbolehkan,
karena di dalamnya banyak sekali manfaat. Bahkan jika berfikir panjang,
donor darah merupakan salah satu amalan yang dapat dijaga untuk membina
hubungan dengan sesama manusia sekaligus hubungan dengan Allah Sang
Pencipta. Menjaga hubungan sesama manusia karena donor darah dapat
menumbuhkan rasa kasih sayang dan saling membutuhkan antar manusia.
Sedangkan menjaga hubungan dengan Allah karena amalan tersebut bisa
bernilai ibadah jika kita niatkan hanya karena Allah. Yang perlu di garis
bawahi adalah darah itu adalah ciptaan Allah, maka kita dilarang untuk
memperjualbelikannya.
Namun, sungguh ironis, di tengah masyarakat yang mayoritas muslim,
kegiatan donor darah masih didominasi oleh kelompok-kelompok yang non
muslim. Mereka menyelenggarakan kegiatan donor darah secara rutin,
sementara masyarakat muslim saat ini belum begitu banyak memberikan
sumbangsih bagi perkembangan donor darah. Dan kalaupun ada itupun atas
nama pribadi bukan kelembagaan/organisasi. Bukankah Allah telah
memerintahkan kepada hambanya untuk saling menolong dalam hal kebajikan
dan taqwa tidak dalam hal keburukan (munkar). Rasulullah sendiri juga
pernah bersabda bahwa manusia yang baik adalah yang bermanfaat bagi
sesamanya. Meski menerima darah dari non muslim diperbolehkan namun
alangkah lebih baiknya jika sesama muslim saling membantu.
Adapun pelaksanaan donor darah ini disebabkan karena pasien kekurangan
atau kehabisan darah seperti ketika terjadi kecelakaan lalu lintas, kebakaran
pada anggota tubuh, akibat persalinan setelah melahirkan anak, masalah pada
ginjal yang menyebabkan gagal ginjal, atau kanker darah dan lain-lainnya.

Firman Allah swt :


‫ﻴ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﻭﻣ ﻴ‬
‫ﺣﻴﻴﺎ‬ ‫ﻫﺎ ﻓﻴﻜ ﻴﺄﻧ ﻧ ﻴ‬
‫ﻤﺎ ﺃ ﺣ‬ ‫ﺣﻴﻴﺎ ﻴ‬
‫ﻦﺃ ﺣ‬‫ﻴ ﻴ ﺣ‬
‫ﻤﻴﻌﻌﺎ‬
‫ﺟ ﻤ‬
‫ﺱ ﻴ‬
‫اﻟﻧﻨﺎ ﻴ‬

Artinya:
“Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-
olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. " (Qs. Al Maidah :
32)

Dalam ayat ini, Allah swt memuji setiap orang yang memelihara
kehidupan manusia, maka dalam hal ini, para pendonor darah dan dokter yang
menangani pasien adalah orang-orang yang mendapatkan pujian dari Allah
swt, karena memelihara kehidupan seorang pasien, atau menjadi sebab
hidupnya pasien dengan ijin Allah swt.
Sedangkan hukum mendonorkan ginjal untuk ditransplantasi dalam agama
Islam yaitu dalam Islam memerintahkan untuk saling menolong dalam
kebaikan dan mengharamkannya dalam dosa dan pelanggaran. Allah
berfirman, "Dan tolong menolonglah kamu dalam berbuat kebajikan dan
taqwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran."
(QS. Al-Maidah 5 :2) Menolong orang lain adalah perbuatan mulia. Namun
tetap harus memperhatikan kondisi pribadi. Artinya, tidak dibenarkan
menolong orang lain yang berakibat membinasakan diri sendiri, sebagaimana
firman-Nya, “…dan janganlah kamu menjerumuskan dirimu sendiri ke dalam
kebinasaan.” (QS. Al-Baqarah 2: 195). Donor ginjal dari segi agama Islam
hukumnya boleh dilakukan, bahkan dikategorikan ibadah jika dilakukan
secara ikhlas. Namun, bila mencelakakannya, hukumnya haram.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dijelaskan diatas, dapat ditarik kesimpulan
bawha donor darah merupakan proses pengambilan darah dari seseorang
secara sukarela untuk disimpan di bank darah untuk kemudian dipakai
pada transfusi darah. Sedangkan donor ginjal merupakan metode dimana
pendonor merelakan ginjalnya diambil dan didonorkan pada penderita
gangguan penyakit ginjal lainnya.
Untuk melakukan donor darah dan ginjal, ada syarat-syarat tertentu yang
harus dipenuhi agar selama tindakan tidak terjadi ha-hal yang tidak diinginkan
dan tidak menyebabkan komplikasi. Untuk melakukan donor darah, harus
berusia minimal 17 tahun, berat badan minimal 45 kg, tekanan darah normal,
denyut nadi teratur, dan masih ada syarat yang lainnya. Sedangkan untuk
melakukan donor ginjal, terdapat syarat-syarat tertentu, bagi pendonor hidup
dan pendonor kavier masing-masing terdapat syarat-syarat tertentu.
Donor darah memiliki banyak manfaat diantaranya dapat mengetahui
golongan darah, memeriksakan kesehatan secara teratur, menyeimbangkan
kadar zat besi dalam tubuh, dan masih banyak manfaat yang didapat dari
kegiatan donor darah. Pada donor ginjal, ada efek samping tertentu yang
kemungkinan muncul akibat proses donor ginjal, diantaran pendarahan dan
infeksi, terjadi penolakan organ transplantasi, dapat meningkatkan resiko
terkena hipertensi, kemungkinan lemas dan tidak bisa beraktivitas berat, dan
kemungkinan infeksi bagi pendonor.
Donor darah dan ginjal dilihat dari segi sosial budaya merupakan tindakan
untuk menolong sesama manusia dan tindakan kemanusiaan yang dapat
memberikan secercah kehidupan bagi mereka yang membutuhkan pertolongan
dari kita. Namun, proses pendonoran ginjal ini terbilang cukup langka dan
kurang populer dikalangan masyarakat mengingat sedikit sekali orang yang
mau untuk melakukannya, dan juga donor ginjal merupakan hal yang masih
tabu bagi kalangan masyarakat umum.
Jika dilihat dari segi kesehatan, donor darah sangat dianjurkan. Karena
dalam donor darah dapat membantu orang lain dengan penyelamatan dini dan
juga dapat menimbulkan banyak manfaat. Sedangkan pada donor ginjal,
transplantasi atau cangkok ginjal merupakan solusi pengobatan terbaik bagi
penderita gagal ginjal, terutama kasus ginjal tahap akhir. Para peneliti
kesehatan berhasil membuktikan orang yang mendonorkan ginjal tidak akan
menghadapi resiko kesehatan apapun.
Dari aspek agama terkhusus agama Islam, donor darah merupakan sesuatu
yang diperbolehkan, karena di dalamnya banyak sekali manfaat. Bahkan donor
darah merupakan salah satu amalan yang dapat dijaga untuk membina
hubungan dengan sesama manusia sekaligus hubungan dengan Allah Sang
Pencipta. Sedangkan hukum mendonorkan ginjal untuk ditransplantasi dalam
agama Islam yaitu dalam Islam memerintahkan untuk saling menolong dalam
kebaikan dan mengharamkannya dalam dosa dan pelanggaran. hukumnya
boleh dilakukan, bahkan dikategorikan ibadah jika dilakukan secara ikhlas.
Namun, bila mencelakakannya, hukumnya haram.

B. Saran
Yang penulis paparkan hanya sebagian dari referensi, pembaca dapat
mencari referensi lain untuk memperluas wawasan. Selain itu, Bagi yang ingin
melakukan donor darah maupun ginjal, harus mengikuti syarat yang telah di
tentukan. Baik menurut agama maupun medis, hal ini perlu diperhatikan untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. Efek Donor Ginjal. http://halosehat.com/review/tindakan-medis/


efek-donor-ginjal.

Anonim. 2016. Donor Darah dalam Kesehatan. http://www.dkellyantiques.com/


donor-darah-dalam-kesehatan/

Basith, Abdul. 2013. Pandangan Islam tentang Transplantasi Organ dan Donor
Darah. http://abdulbasithmakalahagama.blogspot.co.id/2013/11/pandang
an-islam tentang-transplantasi.html?m=1

Hixz. 2009. Donor Darah merupakan Kegiatan Sosial. http://tinabun.blogspot


.co.id/2009/12/donor-darah-merupakan-kegiatan-sosial.html?m=1

Mahfudh, Ali. 2012. Makalah Donor Organ. http://mijikuhibiniyu.blogspot.co.id/


2012/04/makalah-donor-organ.html?m=1

Wahyuningsih, Merry. 2012. Ini Syaratnya untuk Menjadi Donor Ginjal.

http://m.detik.com/health/read/2012/01/12/183025/1814149/763/ini
syaratnya-untuk-jadi-donor-ginjal

Anda mungkin juga menyukai