Anda di halaman 1dari 8

Modul F

Reverse Osmosis

Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar Balakang


Pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua atau lebih produk yang lebih murni dari
satu campuran. Pemisahan senyawa-senyawa kimia umumnya dilakukan dengan menggunakan
teknik-teknik dengan prinsip kerja yang khusus seperti filtrasi, sedimentasi, pemisahan dengan
menggunakan membrane dan sebagainya. Pemisahan dengan menggunakan membran memiliki
keunggulan yaitu sederhana, tidak membutuhkan zat kima tambahan, dan kebutuhan energynya
sangat minim. (Ronny Kurniawan, 2002).
Membran dapat bertindak sebagai filter yang sangat spesifik sehingga hanya molekul-
molekul tertentu saja yang bisa melewati membrane sedangkan sisanya akan tertahan
dipermukaan membrane. Salah satu proses pemisahan dengan membrane yaitu reverse
osmosis.
Salah satu aplikasi dari reverse osmosis adalah pengolahan air limbah. Pada limbah cair
terdapat padatan terlarut yang berbahaya bila dibuang ke lingkungan sehingga perlu untuk
dilakukan treatment atau pengolahan dengan proses reverse osmosis. Padatan terlarut yang
berbahaya dilewatkan melalui membrane sehingga padatan-padatan akan tertahan di
membrane atau tidak lolos melalui membrane. Hasil dari proses ini yaitu air limbah yang sudah
tidak mengandung padatan berbahaya lagi dana man terhadap lingkungan.
Mengingat cukup pentingnya reverse osmosis baik dalam industry maupun kehidupan
sehari-hari, maka praktikum ini diharapkan dapat memahami dengan baik prinsip kerja dari alat
revere osmosis dan proses pemisahan dengan teknologi membrane.
1.2 Tujuan
1. Memahami prinsip-prinsip dasar proses pemisahan dengan membrane
2. Membuat kurva karakteristik % kadar air terhadap waktu
3. Menentukan fluks permeat
4. Menentukan tekanan optimum dari variasi beda tekan
1.3 Ruang Lingkup
Percobaan ini dilakukan untuk memisahkan campuran aquadest dan garam serta campuran
aquadest dan gula dengan pross reverse osmosis, dengan aquadest sebanyak 3L. Variasi yang
digunakan adalah variasi larutan garam dan larutan gula masing-masing 20 g/l, 40 g/l, 30 g/l dan
tekanan 2 dan 4 kg/cm2, dilakukan backwash setiap run menggunakan aquadest dan NaOH 0,5
N dalam 2L aquadest untuk setiap pergantian variasi larutan serta pada akhir percobaan.
Bab 2
Tinjauan Pustaka

2.1 Membran
Membran dapar didefinisikan sebagai suatu lapisan penghalang tipis semi permeable
yang bersifat selektif dan berada diantara dua fasa (fasa campuran dan fasa permeat). Membran
dapat meloloskan spesi kimia tertentu (permeat). Tetapi menahan spesi kimia yang lainnya
(retentate). Proses terjadinya pemisahan suatu spesi kimia tersebut perlu adanya gaya dorong,
seperti gradien temperature (delta T), gradien konsentrasi (delta C), gradien tekanan (delta P)
dan gradien energi (delta E).

Gambar 2.1 proses pemisahan pada membrane (mulder, 1996)

2.2 Klasifikasi Membran


Membran dapat diklasifikasikan kedalam beberapa kelompok berdasarkan bahan yang
digunakan, yaitu :
a. Membran polimer (organik)

Membran polimer diklasifikasikan menjadi membrane berpori dan membrane tidak berpori.
Membran berpori diaplikasikan pada mikrofiltrasi dan ultrafiltrasi. Contoh material
penyusunnya yaitu poly carbonat, polysulfane, dan cellulose estor. Sedangkan membrane
berpori diaplikasikan pada pemisahan gas dan pervaporasi contoh material penyusunnya
polyoxadiaacs.

b. Membran Anorganik
Pada membrane anorganik dibedakan menjadi 4 yaitu :
1. Membran Keramik
Membrane keramik dibentuk dengan perpaduan sebuah logam dengan non logam
sehingga membentuk oksida, nitride, atau karbida.
2. Membran gelas
Berupa silika oksidasi (SiO2) dibuat menggunakan domked glasses.
3. Membran Metalik
Ditentukan dengan sintering blok logam.
4. Membran zeolite

Berdasarkan bentuknya, membrane dibagi menjadi tiga kelompok yaitu :

1. Membran berpori (Porous Membran)


Membran ini digunakan untuk pemisahan partikel besar hingga makro molekul
(Mikrofiltrasi dan Ultrafiltrasi). Ukuran pori akan menentukkan sifat pemisahannya,
dimana selektifitas yang tinggi dapat diperoleh jika ukuran pori lebih kecil dari pada
ukuran partikel yang akan dipisahkan.
2. Membran Non pori (Dense Membran)
Membran ini digunakan dalam pemisahan gas dan pervaporasi yang mampu
memisahkan senyawa yang memiliki berat molekul relative sama, selektivitas pada
membrane ini terjadi akibat perbedaan kelarutan (solusa ility) atau difusifitas.

3. Membran Cair
Pada membrane cair ini proses transfer tidak dipengaruhi oleh membrane atau material
membrane, melainkan oleh molekul pembawa yang sangat spesifik. Pembawa yang
mengandung membrane berada didalam pori membrane. Selektifitas membrane
bergantung kepada molekul pembawa yang digunakan.

Berdasarkan desain modulusnya, membrane dikelompokkan menjadi 4, yaitu :

a. Membran Tubular
Modul tubular merupakan membrane lurus yang dikelilingi oleh lapisan
pendukung berpori dan tube penyangganya. Umpan mengalir di bagian dalam
sepanjang tube dan permeate melalui membrane kebagian dalam porous
support tube (lapisan pendukung berpori) dan lubang pada porous support
tube. Diameter tube (diameter dalam) berkisar antara 6-40 mm.

Keuntungan membrane tubular yaitu tidak memerlukan prefiltrasi pada umpan,


mudah dibersihkan,
Kekurangannya
b. Membran plate and frame
Membran plate and frame terdiri dari lembaran membrane dan plat penyangga,
bentuknya hamper sama dengan filter rss memiliki rangkaian disk anular dengan
diameter luar 0,3 m ditempatkan pada setiap sisi plate yang berfungsi sebagai
tempat membrane. Umpan mengalir ditengah membrane dan diantara membrane
detempatkan spacer. Jarak antar plat biasanya sekitar 0,5-3 mm.

Kelebihan membrane plate and frame:


- Permukaan membrane bagus

Kekurangan membrane plate and frame:

- Sulit untuk dibersihkan


- Mahal
c. Membran Hollow Fiber
Membrane hollow fiber merupakan susunan ikatan-ikatan dengan diameter
sekitar 0,1-2 mm yang tersusun dalam pipa. Membran ini cocok untuk
pemisahan dengan luas permukaan besar untuk volume yang kecil. Cara
kerjanya, umpan dimasukkan melalui lubang kapiler yang kemudian partikel
disaring dan keluar sebagai permeat, kemudian retentate keluar pada bagian
lain.

Kelebihan hollow fiber:


1. Energy yang dibutuhkan rendah, Karena dalam proses filtrasi tidak ada
perubahan tahap involved massa tidak diperlukan.
2. Tidak ada produksi limbah, tidak menghasilkan limbah tetapi ketika proses
terdapat komponen yang tidak diinginkan dalam aliran umpan.
3. Fleksibel, Karena serat hollow fleksibel maka dapat melakukan penyaringan
inside out.

Kekurangan Hollow fiber :


1. Mahal
2. Sulit untuk dibersihkan
d. Membran Spiral Wound
Membran spiral wound terdiri dari beberapa membrane datar yang tergulung
spiral. Membran ini berupa lembaran yang digulung sehingga membentuk pipa.
Membrane ini berdiameter 0,1 m, panjang 0,9 m dan luas permukaan 5m2. Cara
kerja spiral wound adalah larutan umpan masuk mengalir aksial sepanjang
modul dalam celah yang terbentuk antara soacer dan membrane atau masuk
melalui silinder dari elemen dan keluar secara aksial.

Kelebihan membrane spiral wound :


1. Harganya murah
2. Panas tidak akan merusak produk
3. Daoat dioperasikan pada filtrasi makromolekul

Kekurangan membrane spiral wound :

1. Pressure drop tinggi


2. Sulit untuk dibersihkan
3. Kapasitas kecil
4. Mengjasilkan banyak fouling.

Berdasarkan penyusunan, membrane terbagi menjadi 3 yaitu :

1. Batch
Membran dengan sekali proses, selama proses berlangsung tidak terdapat
input dan output.
2. Continous
Membran dengan proses berkelanjutan, dimana selama proses berlangsung
terdapat input dan output.
3. Continous dengan katup
Membran dengan proses continuous delengkapi katup yang berguna apabila
concentrate masih bisa digunakan dapat dikembalikan dengan cara
menutup katup keluaran sehingga concentrate dapat direcycle.

2.3 Karakteristik Membran


Karakteristik membrane digunakan untuk mengetahui sifat-sifat membrane sehingga dapat
mengetahui efisiensi dan efektivitas dari membrane tersebut. Ada 2 cara untuk mengetahui karakteristik
membrane, yaitu :

1. Permeabilitas
Permeabilitas merupakan ukuran kecepatan suatu spesi tertentu untuk melewati
membrane. Membran yang baik yang mempunyai permeabilitas yang besar.
Permeabilitas merupakan fungsi dari ukuran jumlah pori. Permeabilitas dilihat dari fluks.
Fluks adalah kecepatan aliran melewati membrane dihitung dengan persamaan :

J=V/(A.t)

Keterangan :
J = Fluks (L/m2jam)
V=Volume Permeat (L)
A=Luas permukaan membrane (m2)
T=waktu (jam)
2. Selektivitas
Selektivitas adalah kemampuan membrane untuk menahan atau melewatkan suatu
spesi tertentu. Untuk membrane berpori, selektivitas ditentukan oleh batas berat
molekul yang dapat ditahan. Besarnya selektivitas ditentukan oleh persamaan:

%R = (1-Cp/Cf)x100%

Keterangan :
R = Selektivitas Membran
Cp= Konsentrasi Permeate
Cf= Konsentrasi umpan.

2.4 Teknologi Membran

Proses pemisahan dengan membrane mempunyai kemampuan memindahkan salah satu


komponen berdasarkan sifat fisik dan kimia dari membrane serta komponen yang dipisahkan.
Perpindahan yang terjadi Karena adanya gaya dorong (driving force) dalam umpan yang berupa beda
tekan, beda konsentrasi, beda potensial listrik, dan beda suhu. Driving force tersebut mengakibatkan
proses pemisahan dengan membrane menghasilkan dua aliran yaitu permeate dan retentate. Permeate
adalah hasil pemisahan yang diinginkan sedangkan retentate adalah hasil sisa. Proses teknologi
membrane dapat dikelompokkan menjadi 4 jenis berdasarkan gaya dorong yaitu :

No. Jenis Ukuran Pori Tekanan Fungsi Aplikasi


Membran
1. Mikrofiltrasi 0,05-10 < 2 bar Memisahkan Industri untuk
mikrom suspensi sterilisasi dan
koloid obat-obatan
2. Ultrafiltrasi 1-100 nm 1-10 bar Memisahkan Industri susu,
partikel dan industri
mikromolekul makanan
3. Nanofiltrasi < 2 nm 10-20 bar Memisahkan Desalinasi air
komponen payau
terlarut
dengan Mr
rendah
4. Reverse < 2 nm 10-60 bar Memisahkan Desalinasi air
Osmosis komponen laut
terlarut

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja membrane :

1. Ukuran membrane
Ukuran membrane disesuaikan dengan partikel yang akan dipisahkan
2. Bentuk molekul
Bentuk molekul dan konfigurasi makromolekul mempunyai efek kekuatan ion, temperature dan
interaksi antar komponen.
3. Karakteristik larutan
Karakteristik ini memiliki efek pada permeabilitas dari membrane
4. Karakteristik Operasi
Kinerja membrane dipengaruhi oleh tekanan, pH, kekuatan ion, dan konsentrasi.

Keuntungan dan kergian teknologi membrane

Keuntungan :

1. Tanpa bahan tambahan (zat kimia)


2. Konsumsi energy umumnya rendah
3. Tidak merusak sample dan komponen yang akan dipisahkan
4. Lebih kompetitif dan selektif
5. Dapat dikombinasikan dengan mudah dengan proses lainnya.
6. Peningkatan kapasitas dapat mudah dilakukan

Kerugian :

1. Membran Foulling
2. Scalling2
2.5 Jenis-Jenis teknologi pemisahan dengan membrane
1. Mikrofiltrasi
Mikrofiltrasi adalah pemisahan partikel berukuran micron berkisar 0,05-10 mikrom.
Mikrofiltrasi merupakan proses pemisahan dengan membrane dan tekanan sebagai
gaya dorong. Secara umum mikrofiltrasi diaplikasikan dalam proses pemisahan unsur-
unsur particular dari larutannya.
2. Ultrafiltrasi
Ultrafiltrasi adalah teknik proses pemisahan membrane untuk menghilangkan berbagai
zat terlarut dengan berat molekul, tinggi, aneka koloid, mikroba sampai padatan
tersuspensi dari larutan.
3. Nanofiltrasi
Proses nanofiltrasi merejeksi kesadahan, menghilangkan bakteri dan virus,
menghilangkan zat warna Karena adanya bahan organic tanpa menghasilkan zat kimia
berbahaya. Nanofiltrasi cocok untuk pengolahan air dengan padatan terlarut total yang
rendah, dimana bahan organiknya dilunakkan dan dihilangkan.
4. Reverse Osmosis
Reverse osmosis adalah proses pemisahan dengan membrane berdasarkan gaya dorong
tekanan digunakan untuk memisahkan zat terlarut yang memiliki berat molekul yang
rendah.

Anda mungkin juga menyukai