Modul F Reverse Osmosis
Modul F Reverse Osmosis
Reverse Osmosis
Bab 1 Pendahuluan
2.1 Membran
Membran dapar didefinisikan sebagai suatu lapisan penghalang tipis semi permeable
yang bersifat selektif dan berada diantara dua fasa (fasa campuran dan fasa permeat). Membran
dapat meloloskan spesi kimia tertentu (permeat). Tetapi menahan spesi kimia yang lainnya
(retentate). Proses terjadinya pemisahan suatu spesi kimia tersebut perlu adanya gaya dorong,
seperti gradien temperature (delta T), gradien konsentrasi (delta C), gradien tekanan (delta P)
dan gradien energi (delta E).
Membran polimer diklasifikasikan menjadi membrane berpori dan membrane tidak berpori.
Membran berpori diaplikasikan pada mikrofiltrasi dan ultrafiltrasi. Contoh material
penyusunnya yaitu poly carbonat, polysulfane, dan cellulose estor. Sedangkan membrane
berpori diaplikasikan pada pemisahan gas dan pervaporasi contoh material penyusunnya
polyoxadiaacs.
b. Membran Anorganik
Pada membrane anorganik dibedakan menjadi 4 yaitu :
1. Membran Keramik
Membrane keramik dibentuk dengan perpaduan sebuah logam dengan non logam
sehingga membentuk oksida, nitride, atau karbida.
2. Membran gelas
Berupa silika oksidasi (SiO2) dibuat menggunakan domked glasses.
3. Membran Metalik
Ditentukan dengan sintering blok logam.
4. Membran zeolite
3. Membran Cair
Pada membrane cair ini proses transfer tidak dipengaruhi oleh membrane atau material
membrane, melainkan oleh molekul pembawa yang sangat spesifik. Pembawa yang
mengandung membrane berada didalam pori membrane. Selektifitas membrane
bergantung kepada molekul pembawa yang digunakan.
a. Membran Tubular
Modul tubular merupakan membrane lurus yang dikelilingi oleh lapisan
pendukung berpori dan tube penyangganya. Umpan mengalir di bagian dalam
sepanjang tube dan permeate melalui membrane kebagian dalam porous
support tube (lapisan pendukung berpori) dan lubang pada porous support
tube. Diameter tube (diameter dalam) berkisar antara 6-40 mm.
1. Batch
Membran dengan sekali proses, selama proses berlangsung tidak terdapat
input dan output.
2. Continous
Membran dengan proses berkelanjutan, dimana selama proses berlangsung
terdapat input dan output.
3. Continous dengan katup
Membran dengan proses continuous delengkapi katup yang berguna apabila
concentrate masih bisa digunakan dapat dikembalikan dengan cara
menutup katup keluaran sehingga concentrate dapat direcycle.
1. Permeabilitas
Permeabilitas merupakan ukuran kecepatan suatu spesi tertentu untuk melewati
membrane. Membran yang baik yang mempunyai permeabilitas yang besar.
Permeabilitas merupakan fungsi dari ukuran jumlah pori. Permeabilitas dilihat dari fluks.
Fluks adalah kecepatan aliran melewati membrane dihitung dengan persamaan :
J=V/(A.t)
Keterangan :
J = Fluks (L/m2jam)
V=Volume Permeat (L)
A=Luas permukaan membrane (m2)
T=waktu (jam)
2. Selektivitas
Selektivitas adalah kemampuan membrane untuk menahan atau melewatkan suatu
spesi tertentu. Untuk membrane berpori, selektivitas ditentukan oleh batas berat
molekul yang dapat ditahan. Besarnya selektivitas ditentukan oleh persamaan:
%R = (1-Cp/Cf)x100%
Keterangan :
R = Selektivitas Membran
Cp= Konsentrasi Permeate
Cf= Konsentrasi umpan.
1. Ukuran membrane
Ukuran membrane disesuaikan dengan partikel yang akan dipisahkan
2. Bentuk molekul
Bentuk molekul dan konfigurasi makromolekul mempunyai efek kekuatan ion, temperature dan
interaksi antar komponen.
3. Karakteristik larutan
Karakteristik ini memiliki efek pada permeabilitas dari membrane
4. Karakteristik Operasi
Kinerja membrane dipengaruhi oleh tekanan, pH, kekuatan ion, dan konsentrasi.
Keuntungan :
Kerugian :
1. Membran Foulling
2. Scalling2
2.5 Jenis-Jenis teknologi pemisahan dengan membrane
1. Mikrofiltrasi
Mikrofiltrasi adalah pemisahan partikel berukuran micron berkisar 0,05-10 mikrom.
Mikrofiltrasi merupakan proses pemisahan dengan membrane dan tekanan sebagai
gaya dorong. Secara umum mikrofiltrasi diaplikasikan dalam proses pemisahan unsur-
unsur particular dari larutannya.
2. Ultrafiltrasi
Ultrafiltrasi adalah teknik proses pemisahan membrane untuk menghilangkan berbagai
zat terlarut dengan berat molekul, tinggi, aneka koloid, mikroba sampai padatan
tersuspensi dari larutan.
3. Nanofiltrasi
Proses nanofiltrasi merejeksi kesadahan, menghilangkan bakteri dan virus,
menghilangkan zat warna Karena adanya bahan organic tanpa menghasilkan zat kimia
berbahaya. Nanofiltrasi cocok untuk pengolahan air dengan padatan terlarut total yang
rendah, dimana bahan organiknya dilunakkan dan dihilangkan.
4. Reverse Osmosis
Reverse osmosis adalah proses pemisahan dengan membrane berdasarkan gaya dorong
tekanan digunakan untuk memisahkan zat terlarut yang memiliki berat molekul yang
rendah.