Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH SUPERVISI

PUSKESMAS

Oleh :

Faradila Elmi S (P27824417008)


Merinda Isukho (P27824417009)
Dwi Indah Rosita (P27824917002)
Zaidatul Ilmiyah (P27824917014)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA


JURUSAN KEBIDANAN
PRODI DIV KEBIDANAN SUTOMO
TAHUN AJARAN 2018/2019
Pengertian Supervisi

Fungsi pengawasan dan pengendalian (controlling) merupakan fungsi terakhir


dari proses manajemen. Fungsi ini mempunyai kaitan erat dengan ketiga fungsi
manajemen lainnya, terutama fungsi perencanaan (Hasibuan, 2001). Supervisi
merupakan salah satu proses kegiatan atau pelaksanaan sistem manajemen yang
merupakan bagian dari fungsi pengarahan serta pengawasan dan pengendalian
(controlling) (Muninjaya, 1999)
Banyak ahli mengemukakan tentang pengertian supervisi, antara lain 20
Supervisi sebagai suatu proses kegiatan pemberian dukungan sumber-sumber
(resources) yang dibutuhkan perawat dalam rangka menyelesaikan tugas untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Wiyana (2008) mengartikan supervisi sebagai
kegiatan yang terencana seorang manajer melalui aktivitas bimbingan, pengarahan,
observasi, motivasi, dan evaluasi pada stafnya dalam melaksanakan kegiatan atau
tugas sehari-hari.
Berdasarkan pengertian tentang supervisi yang telah dijabarkan di atas dapat
disimpulkan bahwa supervisi merupakan suatu kegiatan yang mengandung dua
dimensi pelaku, yaitu pimpinan dan anggota atau orang yang disupervisi. Kedua
dimensi pelaku tersebut walaupun secara administratif berbeda level dan perannya,
namun dalam pelaksanaan kegiatan supervisi keduanya memiliki andil yang sama-
sama penting. Pemimpin mampu melakukan pengawasan sekaligus menilai seluruh
kegiatan yang telah direncanakan bersama, dan anggota mampu menjalankan tugas-
tugas yang menjadi tanggung jawabnya dengan sebaik-baiknya (Arwani, 2005).
Dalam pelaksanaannya, supervisi bukan hanya apakah seluruh staf keperawatan
menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan instruksi atau ketentuan
yang telah digariskan, tetapi juga bagaimana memperbaiki proses keperawatan yang
sedang berlangsung (Suyanto, 2008). Jadi dalam kegiatan supervisi semua orang
yang terlibat bukan sebagai pelaksana pasif, namun secara bersama sebagai mitra
kerja yang memiliki ide-ide, pendapat, dan pengalaman yang perlu didengar,
dihargai, dan diikutsertakan dalam usaha perbaikan proses kegiatan termasuk proses
keperawatan. Dengan demikian, supervisi merupakan suatu kegiatan dinamis yang
mampu meningkatkan motivasi Universitas Sumatera Utara 21 dan kepuasan di
antara orang-orang yang terlibat baik pimpinan, anggota, maupun klien dan
keluarganya (Arwani, 2005).

Manfaat dan Tujuan Supervisi

Muninjaya (1999) mengemukakan bahwa melalui pelaksanaan supervisi yang tepat,


organisasi akan memperoleh manfaat yakni,
1. dapat mengetahui sejauh mana kegiatan program sudah dilaksanakan oleh
staf, apakah sesuai dengan standar atau rencana kerja, apakah sumber dayanya
(staf, sarana, dana dan sebagainya) sudah digunakan sesuai dengan yang telah
ditetapkan. Dalam hal ini, fungsi pengawasan dan pengendalian bermanfaat
untuk meningkatkan efisiensi kegiatan program.
2. dapat mengetahui adanya penyimpangan pada pemahaman staf melaksanakan
tugas-tugasnya. Jika hal ini diketahui, pimpinan organisasi akan memberikan
pelatihan lanjutan bagi stafnya. Latihan staf digunakan untuk mengatasi
kesenjangan pengetahuan dan keterampilan staf yang terkait dengan tugas-
tugasnya,
3. dapat mengetahui apakah waktu dan sumber daya lainnya mencukupi
kebutuhan dan telah dimanfaatkan secara efisien,
4. dapat mengetahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan,
5. dapat mengetahui staf yang perlu diberikan penghargaan, dipromosikan atau
diberikan pelatihan lanjutan. Kegiatan supervisi mengusahakan seoptimal
mungkin kondisi kerja yang kondusif dan nyaman yang mencakup lingkungan
fisik, atmosfer kerja, dan jumlah sumber-sumber yang dibutuhkan untuk
memudahkan pelaksanaan tugas. Oleh karena itu, tujuan supervisi diarahkan
pada kegiatan mengorientasikan staf dan pelaksana keperawatan, melatih staf
dan pelaksana keperawatan, memberikan Universitas Sumatera Utara 22
arahan dalam pelaksanaan kegiatan sebagai upaya untuk menimbulkan
kesadaran dan mengerti peran serta fungsinya sebagai staf, dan difokuskan
pada pemberian pelayanan kemampuan staf dan pelaksana keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan (Arwani, 2005). Supervisi kinerja perawat
dalam pendokumentasian bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan. Hasil akhir yang dicapai adalah
meningkatnya kepuasan kerja perawat dan kualitas pelayanan keperawatan
(Wiyana, 2008).
Pelaksana Supervisi
Menurut Bactiar dan Suarly, (2009) yang bertanggung jawab dalam
melaksanakan supervisi adalah atasan yang memiliki kelebihan dalam
organisasi. Idealnya kelebihan tersebut tidak hanya aspek status dan
kedudukan, tetapi juga pengetahuan dan keterampilan. Berdasarkan hal
tersebut serta prinsip-prinsip pokok supervisi maka untuk dapat melaksanakan
supervisi dengan baik ada beberapa syarat atau karasteristik yang harus
dimilki
oleh pelaksana supervisi (supervisor). Karasteristik yang dimaksud adalah:
Universitas Sumatera Utara
1) Sebaiknya pelaksana supervisi adalah atasan langsung dari yang
disupervisi. Atau apabila hal ini tidak mungkin, dapat ditunjuk staf khusus
dengan batas-batas wewenang dan tanggung jawab yang jelas.
2) Pelaksana supervisi harus memilki pengetahuan dan keterampilan yang
cukup untuk jenis pekerjaan yang akan disupervisi.
3) Pelaksana supervisi harus memiliki keterampilam melakukan supervisi
artinya memahami prinsip-prinsip pokok serta tehnik supervisi.
4) Pelaksana supervisi harus memilki sifat edukatif dan suportif, bukan
otoriter.
5) Pelaksana supervisi harus mempunyai waktu yang cukup, sabar dan selalu
berupaya meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku bawahan
yang disupervisi.

Supervisi Puskesmas
Upaya pengarahan dengan cara mendengar alasan dan keluhan keluhan
tentang masalah dalam pelaksanaan dan memberikan petunjuk serta saran
saran dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pelaksana, sehingga
meningkatkandaya guna dan hasil serta kemampuan pelaksana dalam
melaksanakan upaya kesehatan puskesmas.
Pelaksana supervisi

KEPALA PUSKESMAS

I. Tugas Pokok
Mengusahakan agar fungsi puskesmas dapat diselenggarakan dengan
baik.

II. Fungsi
1. Sebagai seorang Dokter 2
2. . Sebagai Manajer

III. Kegiatan pokok


1. Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen.
2. Melakukan pemeriksaan dan pengobatan pasien dalam rangka rujukan
menerima menerima konsultasi.
3. Mengkoordinir kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat.
4. Mengkoordinir pengembangan PKMD.
5. Membina karyawan/karyawati puskesmas dalam pelaksanaan tugas
sehari-hari.
6. Melakukan pengawasan melekat bagi seluruh pelaksanaan
kegiatan/program.
7. Mengadakan koordinasi dengan Lintas Sektoral dalam upaya
pembangunan kesehatan diwilayah kerja Puskesmas.
8. Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak dan masyarakat dalam rangka
peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
9. Menyusun perencanaan kegiatan Puskesmas dengan dibantu oleh staf
Puskesmas.
10. Memonitor dan mengevaluasi kegiatan Puskesmas.
11. Melaporkan hasil kegiatan program ke Dinas Kesehatan Kabupaten, baik
berupa laporan rutin maupun khusus.
12. Membina petugas dalam meningkatkan mutu pelayanan.
13. . Melakukan supervisi dalam pelaksanaan kegiatan di Puskesmas, Pustu,
PKD, Puskesling, Posyandu dan di masyarakat.
14. Sebagai dokter (fungsional) melaksanakan tugas pelayanan pemeriksaan
dan pengobatan pasien Puskesmas.

IV. Kegiatan Lain


Menerima konsultasi dari semua kegiatan Puskemas.

KOORDINATOR I KOORDINATOR PROMOTIF DAN


PREVENTIF

I. Tugas Pokok
Bertanggung jawab terhadap kegiatan pelayanan promosi dan
preventif kesehatan di Puskesmas.

II. Fungsi
Mengkoordinir kegiatan promosi-preventif lintas program dan lintas
sektoral serta mengefektifkan kelancaran pelaksanaan program.

III. Kegiatan pokok


a. Mempromosikan kebijakan dan sasaran mutu di seluruh unit pelayanan
untuk meningkatkan kesadaran, motivasi dan keterlibatan karyawan.
b. Mempromosikan pelaksanaan pelayanan rawat jalan Puskesmas melalui
media elektronika maupun cetak.
c. Menggali potensi dibidang kesehatan melalui kelompok masyarakat.
d. Merencanakan melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan promotif dan
preventif di Puskesmas.
PENANGGUNG JAWAB PROGRAM KURATIF-REHABILITATIF

I. Tugas Pokok
a. Bertanggung jawab terhadap kegiatan pelayanan kuratif- dan Rehabilitatif
di Puskesmas.
b. Bertanggung jawab terhadap peningkatan sumberdaya manusia pelaksana
rawat jalan.

II. Fungsi
Sebagai koordinator pelayanan medik, mengkoordinir kegiatan pelayanan
medik didalam
maupun diluar gedung.

III. Kegiatan Pokok


a. Melaksanakan kegiatan pelayanan pemeriksaan dan pengobatan pasien
Puskesmas. .

Daftar Supervisi Puskesmas


Bagian tertinggi puskesmas mendata dan mensurvei bagian bagian sub yang
ada dipuskesmas. Misal Loket,Gizi,KIA,Farmasi dll. Yaitu dengan cara
menggunakan daftar check list supervisi puskesmas yang berisikan berbagai
kegiatan puskesmas itu sendiri yang tujuannya adalah upaya untuk
terselenggaranya program kesehatan puskesmas sesuai dengan pedoman agar
kekeliruan dan penyimpangan dapat diluruskan, meningkatkan mutu
pelayanan puskesmas, meningkatkan hasil pencapaian dan skill pegawai
puskesmas, meningkatkan mutu pelayanan puskesmas.

Tujuan Umum
Terselenggaranya upaya kesehatan puskesmas secara berhasil guna dan
berdaya guna.
Tujuan Khusus
Terselenggaranya program upaya kesehatan puskesmas sesuai dengan
pedoman pelaksana
 Kekeliruan dan penyimpangan dapat diluruskan
 Meningkatkan mutu pelayanan
 Meningkatkan hasil pencapaian puskesmas
 Meningkatkan hasil pencapaian pelayanan puskesmas
Daftar pustaka

Hasibuan, Malayu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia:Pengertian


Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta: PT. Toko Gunung Agung

A.A. Gde Muninjaya. 1999. Manajemen Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC: 220-234.

Wiyana, Muncul. (2008). Supervisi dalam Keperawatan.

Arwani dan Heru Supriyatno. (2005), Manajemen Bangsal Keperawatan.


Jakarta: EGC

Suarli, S & Bachtiar. (2009). Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan


Praktik. Jakarta : Erlanggga

Promosi Kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit / Bambang Hartono.-


Jakarta : Rineka Cipta,2010

Trihono.2005.Arrimes Manajemen Puskesmas. Jakarta: CV. SAGUNG


SETO

Anda mungkin juga menyukai