Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN TEKNIK

MENYUSUI YANG BENAR DI KLINIK MARIANA MEDAN


TAHUN 2016

Debi Novita Siregar1; Martauli Pane2


1
Magister Kesehatan Masyarakat Helvetia, 2Akademi Kebidanan UNPRI
debinovitasiregar@yahoo.com;

ABSTRACT

The correct breastfeeding technique is one of the factors that affect breast milk
production, if improper breast-feeding techniques can cause nipple blisters and make the
mother reluctant to suckle. Based on Indonesia Demographic and Health Survey (2008-
2009), 55% of breastfeeding mothers suffer from mastitis and scuffed nipples, this is due to
improper breastfeeding techniques.
The purpose of this research is to know the relationship of post partum pregnant
woman with correct breastfeeding technique at Mariana Clinic Medan Year 2016. This
research use descriptive research type with cross sectional design. The population in this
study were 28 post partum mothers. Sampling in this study using accidental sampling
technique, the number of samples of 9 post partum mothers. This research use primary data
and secondary data then chi square test.
Based on the research result, post partum mother with good knowledge of 5
postpartum mothers, mothers with enough knowledge of 3 postpartum mothers, and mothers
with less knowledge as much as 1 post partum mother. The majority of postpartum mothers
with correct breastfeeding techniques were 6 postpartum mothers, and mothers with the
wrong breastfeeding technique were 3 post partum mothers. The results show X ² 6000> X
²table 5.991.
The conclusion of this research is there is correlation between knowledge of mother
of post partum with correct breastfeeding technique at Mariana Clinic Medan
Tahun2016.Saran in this research is for the respondent to increase knowledge about correct
breastfeeding technique, to educational institution to improve the quality of education, to the
next researcher for more accurate search results.

Keywords: Knowledge, Mother Post Partum, Right Breastfeeding Technique

PENDAHULUAN dan menjadi panutan bagi anak-anaknya


Setiap orangtua pasti agar impian mendapatkan anak yang
menginginkan bayinya lahir secara berkualitas dapat terwujud (Wiji, 2015).
normal,sehat dan dapat tumbuh secara Ibu yang tidak mau menyusui
optimal, serta diharapkan menjadi manusia bayinya disebabkan karena berbagai
yang berkualitas dan berguna bagi alasan. Misalanya takut gemuk, sibuk,
masyarakat. Tugas mulia seorang ibu payudara kendor dan sebagainya. Di lain
adalah hamil, melahirkan, kemudian pihak, ada juga ibu yang ingin menyusui
menyusui bayinya. Sementara kewajiban bayinya tetapi mengalami kendala.
orangtua adalah mendidik, membesarkan,

Jurnal JUMANTIK Volume 2 nomor 2, 2017 | 115


Biasanya ASI tidak mau keluar atau Seorang ibu dengan bayi
produksinya kurang lancar (Wiji, 2015). pertamanya mungkin akan mengalami
Menyusui merupakan suatu proses berbagai masalah, hanya karena tidak
alamiah. Berjuta-juta ibu di dunia berhasil mengetahui cara-cara yang sebenarnya
menyusui bayinya tanpa pernah membaca sangat sederhana, seperti misalnya, cara
buku tentang menyusui bahkan ibu yang menaruh bayi pada payudara ketika
buta huruf sekali pun bisa menyusui menyusui, isapan bayi yang
bayinya. Meski demikian penting bagi ibu mengakibatkan puting terasa nyeri dan
mengetahui teknik menyusui yang benar. masih banyak lagi masalah yang lainnya.
Karena teknik menyusui merupakan salah Untuk itu seorang ibu butuh seseorang
satu faktor yang mempengaruhi produksi yang dapat membimbingnya dalam
ASI. Bila teknik menyusui tidak benar merawat bayi termasuk dalam menyusui.
dapat menyebabkan puting lecet dan Orang yang dapat membantunya terutama
menjadikan ibu enggan menyusu serta adalah orang yang berpengaruh besar
bayi akan jarang menyusu (Maskanah, dalam hidupnya seperti suami, keluarga
2012). dan tenaga kesehatan. Maka untuk
Menurut WHO tahun 2009 Ibu mencapai keberhasilan menyusui
yang gagal menyusui terdapat 36,5% dan diperlukan pengetahuan mengenai teknik-
20% diantaranya adalah ibu-ibu di negara teknik menyusui yang benar
berkembang sementara itu berdasarkan (Soetjoningsih, 2012).
data dari riset kesehatan dasar (Riskendas) Ada faktor-faktor yang
tahun 2010 dijelaskan bahwa 67,5% ibu mempengaruhi dalam keberhasilan
yang gagal memberikan ASI kepada menyusui yaitu pengetahuan ibu tentang
bayinya adalah karena kurangnya cara menyusui yang baik dan benar yang
pemahaman ibu tentang teknik menyusui meliputi posisi badan ibu dan bayi, posisi
yang benar sehingga sering menderita mulut bayi dan puting susu ibu. Termasuk
puting lecet dan retak (Romiyati,2015). juga posisi ibu saat menyusui seperti posisi
Berdasarkan Survei Demografi duduk, berdiri, atau berbaring
dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun (soetjoningsih, 2012)
2008-2009 menunjukkan bahwa 55% ibu Berdasarkan studi pendahuluan di
menyusui mengalami mastitis dan puting Sumatera utara khususnya di kota Medan,
susu lecet, kemungkinan hal tersebut pemberian ASI eksklusif pada bayi sangat
disebabkan karena teknik menyusui yang menurun dikarenakan banyak ibu-ibu yang
tidak benar (Maskanah, 2012). tidak paham tentang pemberian ASI

Jurnal JUMANTIK Volume 2 nomor 2, 2017 | 116


eksklusif, berdasarkan hasil penelitian Pengetahuan
terdahulu di sebuah Puskesmas, dikatakan Pengetahuan (knowledge) adalah
dari sekitar 30 ibu-ibu yang menyusui, hasil tahu dari manusia, yang sekadar
yang memberikan ASI eksklusif pada menjawab pertanyaan “what”, misalnya
bayinya hanya sekitar 8 orang dengan apa air, apa manusia, apa alam, dan
yang memiliki pengetahuan baik 7 orang sebagainya. Berbeda dengan ilmu
(23,33 %), yang memiliki pengetahuan (science) yang bukan hanya sekedar
cukup baik 15 orang (50,00%) dan masih menjawab pertanyaan “what”, melainkan
ada sekitar 8 orang (26,67%) yang akan menjawab pertanyaan “why” dan
memiliki pengetahuan kurang baik yang “how”, misalnya mengapa air mendidih
disebabkan kurangnya informasi tentang bila dipanaskan, mengapa bumi berputar,
ASI eksklusif. Hasil dari penelitian ini mengapa manusia bernafas, dan
menunjukkan bahwa salah satu cara untuk sebagainya (Notoatmodjo, 2012).
mengatasi masalah ini adalah dengan Post Partum
memberi pengetahuan tentang ASI Post Partum atau masa pasca
eksklusif dan teknik menyusui yang benar persalinan adalah fase khusus dalam
(Sitopu, 2013). kehidupan ibu serta bayi. Bagi ibu yang
Survei awal yang dilakukan mengalami persalinan untuk pertama
peneliti di Klinik Mariana Medan pada kalinya, ibu menyadari terjadinya
tanggal 14 april 2016, dari bulan januari perubahan kehidupan yang sangat
sampai april terdapat 28 ibu post partum, bermakna selama hidupnya (Saifuddin,
dari ibu bidan yang ada di klinik Mariana dkk, 2012).
peneliti dapat mengetahui bahwa terdapat a. Perubahan pada Masa Post
beberapa ibu yang tidak memahami Partum
tentang teknik menyusui. Berdasarkan Pada masa post partum seorang
latar belakang dan survey awal yang ibu mengalami perubahan pada fisiologi
dilakukan peneliti sehingga peneliti dan psikologinya
tertarik untuk mengambil topik penelitian 1) Perubahan fisiologi
dengan judul “Hubungan Pengetahuan Ibu Menurut Maritalia, (2012) ada
Post Partum dengan Teknik Menyusui beberapa perubahan fisiologi yaitu:
yang Benar di Klinik Mariana Medan a) Uterus
Tahun 2016”. Selama kehamilan, uterus berfungsi
sebagai tempat tumbuh dan
TINJAUAN PUSTAKA berkembangnya hasil konsepsi. Pada akhir

Jurnal JUMANTIK Volume 2 nomor 2, 2017 | 117


kehamilan berat uterus dapat mencapai yang sangat besar, terutama pada saat
1000 gram. Berat uterus seorang wanita melahirkn bayi. Beberapa hari pertama
dalam keadan tidak hamil hanya sekitar 30 sesudah proses tersebut, vagina tetap
gram. Namun satu minggu setelah berada dalam keadaan kendur. Setelah 3
persalinan berat uterus menjadi sekitar 500 minggu vagina kembali kepada keadaan
gram, dua minggu setelah persalinan tidak hamil dan rugae dalam vagina
menjadi 300 gram dan menjadi 40-60 berangsur-angsur akan muncul kembali.
gram setelah enam minggu persalinan d) Vulva
b) Serviks Sama halnya dengan vagina, vulva
Selama kehamilan, serviks juga mengalami penekanan serta
megalami perubahan karena pengaruh peregangan yang sangat besar selma
hormone estrogen. Meningkatnya kadar proses melahirkan bayi. Beberapa hari
hormon estrogen pada saat hamil dan pertama sesudah proses melahirkan vulva
disertai dengan hipervaskularisasi tetap berada dalam keadaan kendur.
mengakibatkan konsis-tensi serviks Setelah 3 minggu vulva akan kembali
menjadi lunak. Hampir 90% struktur kepada keadaan tidak hamil dan lbia
serviks terdiri atas jaringan ikat dan hanya menjadi lebih menonjol.
sekitar 10% berupa jaringan otot. Serviks
tidak mempunyai fungsi seper sfingter. e) Payudara
Sesudah partus, serviks tidak secara Selama kehamilan hormon
otomatis akan menutup seperti sfingfter. prolaktin dari plasenta meningkat tetapi
Membukanya serviks pada saat persalinan ASI belum keluar karena pengaruh
hanya mengikuti tarikan-tarikan korvus hormon estrogen yang masih tinggi. Kadar
uteri keatas dan tekanan bagian bawah estrogen dan progesteron akan menurun
janin ke bawah. pada saat hari kedua atau ketiga pasca
Segera setelah janin dilahirkan, persalinan, sehingga terjadi sekresi ASI.
serviks masih dapat dilewati oleh tangan Pada hari-hari pertama ASI mengandung
pemeriksa. Setelah 2 jam persalinan banyak kolostrum.
serviks hanya akan dapat dilewati oleh 2-3 f) Tanda-tanda vital
jari dan setelah 1 minggu persalinan hanya Suhu tubuh, selama proses
dapat dilewati oleh 1 jari. persalinan suhu tubuh dapat meningkat
c) Vagina 0,5˚C dari keadaan normal namun tidak
Selama proses persalinan vagina lebih dari 38˚C. Hal ini karena
mengalami penekanan serta peregangan

Jurnal JUMANTIK Volume 2 nomor 2, 2017 | 118


meningkatnya metabolisme tubuh pada Perubahan hormonal pada masa
saat persalinan. hamil menyebabkan peningkatan fungsi
Nadi, pada saat proses persalinan ginjal, sedangkan penurunan kadar
denyut nadi akan mengalami peningkatan hormon steroid setelah wanita melahirkan
dan akan kembali normal pada masa nifas. sebagian menjelaskan sebab penurunan
Tekanan darah, setelah partus fungsi ginjal selama masa post partum.
tekanan darah dapat sedikit lebih rendah Fungsi ginjal kembali normal dalam waktu
dibandingkan pada saat hamil karena satu bulan setelah wanita melahirkan.
terjdinya perdarahan pada persalinan. i) Sistem integumen
Pernafasan, pada saat partus Perubahan kulit selama kehamilan
frekwensi pernafasan akan meningkat berupa hiperpigmentasi pada wajah
karena kebutuhan oksigen yang tinggi (cloasma gravidarum), leher mammae,
untuk tenaga ibu meneran dan dinding perut dan beberapa lipatan sendi
mempertahankan agar persediaan oksigen karena pengaruh hormon, akan
ke janin tetap terpenuhi. menghilang selama masa nifas.
g) Sistem pencernaan j) Sistem muskuloskeleton
Buang air besar ( b.a.b) biasanya Setelah proses persalinan selesai,
mengalami perubahan pada 1-3 hari dinding perut akan menjadi longgar,
pertama post partum. Hal ini disebabkan kendur dan melebar selama beberapa
terjadinya penurunan tonus otot selama minggu atau bahkan sampai beberapa
proses persalinan. Selain itu enema bulan akibat peregangan yang begitu lama
sebelum melahirkan, kurang asupan nutrisi akibat peregangan yang begitu lama
dan dehidrasi serta dugaan ibu terhadap selama hamil.
timbulnya rasa nyeri di sekitar 2) Perubahan psikologi
anus/perineum setiap kali akan b.a.b juga a) Adaptasi psikologis ibu pada masa
mempengaruhi defekasi secara spontan. nifas
Faktor-faktor tersebut sering (1) Fase taking in
menyebabkan timbulnya konstipasi pada (2) Fase taking hold
ibu nifas dalam minggu pertama. (3) Fase letting go
Kebiasaan defekasi yang teratur perlu b) Post partum blues
dilatih kembali setelah tonus otot kembali Post partum blues merupakan
normal. perasaan sedih yang dialami oleh seorang
h) Sistem perkemihan ibu berkaitan dengan bayinya. Bisanya
muncul sekitar 2 hari sampai 2 minggu

Jurnal JUMANTIK Volume 2 nomor 2, 2017 | 119


sejak kelahiran bayi. Ibu yang mengalami seperti sulit bernafas atau perasaan
baby blues akan mengalami perubahan berdebar-debar.
perasaan, menangis, cemas, kesepian, d) Respon antara ibu dan bayi setelah
khawatir yang berlebihan mengenai sang persalinan
bayi, penurunan gairah sex, dan kurang 1) Touch (sentuhan)
percaya diri terhadap kemampuan menjadi 2) Eye to eye contact (kontak mata)
seorang ibu. Jika hal ini terjadi, ibu 3) Odor (bau badan)
disarankan untuk melakukan hal-hal 4) Body warm (kehangatan tubuh)
berikut: 5) Voice (suara)
1) Ibu harus cukup istirahat untuk 6) Entrainment (gaya bahasa)
menghilangkan kelelahan. 7) Biorhytmic (irama kehidupan)
2) Mintalah dukungan dan pertolongan Air Susu Ibu (ASI)
suami mengenai apa yang sedang 1. Defenisi ASI
ibu rasakan. Air Susu Ibu merupakan cairan
3) Buang rasa cemas yang berlebihan ciptaan Allah yang tiada tandingannya
akan akan kemampuan merawat untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan
bayi. melindungi terhadap infeksi (Wiji, 2015).
4) Carilah hiburan dan luangkan waktu ASI adalah hadiah terindah dari ibu
untuk istirahat dan menyenangkan kepada bayi yang diseksresikan oleh kedua
diri sendiri. belah kelenjar payudara ibu berupa
c) Depresi post partum makanan alamiah atau susu terbaik
Kesedihan atau kemurungan yang bernutrisi dan berenergi tinggi yang
dialami ibu pada masa nifas merupakan mudah dicerna dan mengandung
hal yang normal. Ibu yang mengalami komposisi nutrisi yang seimbang dan
depresi post partum akan mengalami sempurna untuk tumbuh kembang bayi
tanda-tanda berikut: sulit tidur, tidak ada yang tersedia setiap saat,siap disajikan
nafsu makan, perasaan tidak berdaya atau dalam suhu kamar dan bebas dari
kehilangan kontrol, terlalu cemas atau kontaminasi (Wiji, 2015).
tidak perhatian sama sekali pada bayi, ASI adalah suatu emulsi lemak
tidak menyukai atau takut menyentuh dalam larutan protein, laktose dan garam-
bayi, pikiran yang menakutkan mengenai garam organik yang disekresi oleh kedua
bayi, sedikit atau tidak ada perhatian belah kelenjar payudara ibu,sebagai
terhadap penampilan diri, gejala fisik makanan utama bagi bayi (Soetjoningsih,
2012).

Jurnal JUMANTIK Volume 2 nomor 2, 2017 | 120


2. Manfaat ASI mengandung lebih banyak kalori dari pada
Khasiat kesehatan Air Susu Ibu susu kolostrum ataupun transisi.
atau ASI memang telah lama diketahui Teknik Menyusui
banyak orang dan telah banyak penelitian Teknik menyusui merupakan
yang membuktikan manfaat pemberian salah satu faktor yang mempengaruhi
ASI bagi bayi. Berikut adalah manfaat produksi ASI, bila teknik menyusui tidak
pemberian ASI selain bagi ibu dan bayi , benar dapat menyebabkan puting lecet dan
ASI juga bermanfaat bagi keluarga dan menjadikan ibu enggan meyusu. Bila bayi
negara. jarang menyusu karena bayi enggan
3. Komposisi ASI menyusu akan berakibat kurang baik,
Komposisi ASI dibedakan menjadi 3 karena isapan bayi sangat berpengaruh
macam: pada rangsangan produksi ASI selanjutnya
a. Kolostrum (Maskanah, 2012).
ASI yang dihasilkan dari hari 1. Jenis-Jenis Posisi Menyusui
pertama sampai ketiga setelah bayi Menurut Proverawati dan
lahir.kolostrum merupakan cairan yang Rahmawati, (2014) cara menyusui bayi
agak kental berwarna kekuning-kuningan, yaitu:
lebih kuning dibanding dengan ASI matur, a) Posisi dekapan
bentuknya agak kasar karena mengandung Posisi klasik dan telah menjadi
butiran lemak dan sel-sel epitel. kegemaran kebanyakan para ibu, posisi ini
b. ASI masa transisi membolehkan perut bayi dan perut ibu
ASI yang dihasilkan mulai hari bertemu supaya tidak perlu memutar
keempat sampai hari kesepuluh. Pada kepalanya untuk menyusu. Kepala bayi
masa ini susu transisi mengandung lemak berada di dalam dekapan, sokong belakang
dan kalori yang lebih tinggi dan protein badan dan punggung bayi serta lengan
yang lebih rendah dari pada kolostrum. bayi perlu berada dibagian sisinya.
c. ASI mature b) Posisi football hold
ASI yang dihasilkan mulai hari Posisi ini sangat sesuai jika baru
kesepuluh sampai seterusnya. ASI mature pulih dari pembedahan caesar, memiliki
merupakan nutrisi bayi yang terus berubah payudara yang besar, menyusui bayi
disesuaikan dengan perkembangan bayi premature atau bayi yang kecil ukurannya
samapai usia 6 bulan. ASI ini berwarna atau menyusui anak kembar pada waktu
putih kebiru-biruan (seperti susu krim) dan yang bersamaan. Sokong kepala bayi

Jurnal JUMANTIK Volume 2 nomor 2, 2017 | 121


dengan tangan, gunakan bantal untuk responden, kemudian responden
menyokong belakang badan ibu. mengisinya setelah itu kuesioner
dikumpulkan kembali pada peneliti.
c) Posisi berbaring
Coba posisi ini apabila ibu dan HASIL PENELITIAN
bayi merasa letih. Jika baru pulih dari A. Analisis Univariat
pembedahan caesar, ini salah satu cara yng Berdasarkan hasil penelitian
bisa dicoba pada beberapa hari pertama. hubungan pengetahuan ibu post partum
Sokong kepala bayi dengan lengan bawah dengan teknik menyusui yang benar di
dan sokong bayi dengan lengan atas. Klinik Mariana Medan Tahun 2016 dapat
dilihat sebagai berikut :
METODE PENELITIAN Tabel 4.1 Diatribusi Frekwensi dan
Persentase Responden
Jenis penelitian ini bersifat
Berdasarkan Pengetahuan
deskriptif dengan desain cross sectional dan Teknik Menyusui Ibu
Post Partum di Klinik
yaitu rancangan penelitian dengan
Mariana Medan Tahun
melakukan pengukuran atau pengamatan 2016 (n=9)
pada saat bersamaan (sekali waktu).
Jumlah Persentase
Penelitian deskriptif cross sectional adalah No Variabel
(n) (%)
penelitian kelompok tunggal yang 1 Pengetahuan
Ibu Post
merupakan salah satu insiden atau Partum
prevalensi dari kondisi yang ditentukan a. Baik 5 55,6
b. Cukup 3 33,3
(Sitinjak, 2013). Penelitian ini bertujuan c. Kurang 1 11,1
untuk menjelaskan hubungan pengetahuan Total 9 100
2 Teknik
ibu post partum dengan teknik menyusui Menyusui
yang benar di Klinik Mariana Medan a. Benar 6 66,7
b. Salah 3 33,3
Tahun2016. Total 9 100
Metode pengumpulan data
Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat
dilakukan dengan cara Data yang
dilihat bahwa mayoritas pengetahuan ibu
dikumpulkan oleh peneliti dalam
post partum di Klinik Mariana Medan
melakukan penelitian ini adalah dengan
Tahun 2016 dengan pengetahuan baik
menggunakan data Primer dan data
sebanyak 5 ibu post partum (55,6%), ibu
sekunder. Metode pengumpulan data yang
dengan pengetahuan cukup sebanyak 3 ibu
digunakan dengan cara membagikan
post partum (33,3%), dan ibu dengan
kuesioner kepa damasing-masing

Jurnal JUMANTIK Volume 2 nomor 2, 2017 | 122


pengetahuan kurang sebanyak 1 ibu post Berdasarkan hasil penelitian dapat
partum (11,1%). Mayoritas ibu post dianalisa bahwa dari 9 orang ibu post
partum dengan teknik menyusui yang partum di Klinik Mariana Medan Tahun
benar sebanyak 6 ibu post partum (66.7%), 2016 dengan pengetahuan baik sebanyak 5
dan ibu dengan teknik menyusui yang ibu post partum, ibu dengan pengetahuan
salah sebanyak 3 ibu post partum (33,3%). cukup sebanyak 3 ibu post partum, dan ibu
dengan pengetahuan kurang sebanyak 1
B. Analisis Bivariat
ibu post partum. Mayoritas ibu post
Tabel 4.2 Distribusi Responden
partum dengan teknik menyusui yang
Berdasarkan Pengetahuan
Ibu Post Partum dengan benar sebanyak 6 ibu post partum, dan ibu
Teknik Menyusui yang
dengan teknik menyusui yang salah
Benar di Klinik Mariana
Medan Tahun 2016 sebanyak 3 ibu post partum.
Menurut asumsi peneliti, semakin
Pengeta Teknik
huan Menyusui Total df X² X² p baik pengetahuan ibu post partum maka
Ibu Post Benar Salah hitu Tabel valu
teknik menyusuinya akan semakin baik.
Partum n % n % N % ng e
Baik 5 55,6 0 0 5 55,6 Hal ini dapat dilihat berdasarkan tabel 4.2
Cukup 1 11,1 2 22,2 3 33,3 2 6, 5,99 0,05 dimana dari 5 ibu post partum yang
00 1 0
0 memiliki pengetahuan baik seluruhnya
Kurang 0 0 1 11,1 1 11,1 memiliki teknik menyusui yang baik,
Total 6 66,7 3 33,3 9 100
sebaliknya 1 ibu post partum yang
Berdasarkan hasil uji chi square memiliki pengetahuan kurang juga
hubungan pengetahuan ibu post partum memiliki teknik menyusui yang kurang
dengan teknik menyusui yang benar di baik.
Klinik Mariana Medan tahun 2016 dengan Berdasarkan dari data kuisioner
derajat kemaknaan (α) = 0,05 dan df = 2 yang dibagikan dapat dilihat bahwa dari 3
diperoleh hasil perhitungan yaitu ibu post partum yang memiliki
X²hitung6,000> X²tabel 5,991 dan nilai p pengetahuan cukup ada 1 ibu post partum
value = 0,050, maka Ho ditolak dan Ha yang teknik menyusuinya benar, ibu
diterima. Kesimpulannya ada hubungan tersebut memiliki paritas anak kedua dan 2
pengetahuan ibu post partum dengan teknk ibu post partum yang lain teknik
menyusui yang benar di klinik Mariana menyusuinya salah, memiliki paritas anak
Medan tahun 2016. ketiga. Maka dapat diketahui faktor yang
mempengaruhi pengetahuan dan teknik
PEMBAHASAN menyusui yang benar adalah paritas.

Jurnal JUMANTIK Volume 2 nomor 2, 2017 | 123


post partum dengan teknik menyusui
KESIMPULAN DAN SARAN yang benar. Untuk penelitian
A. Kesimpulan selanjutnya, sebaiknya waktu
Hasil penelitian dan pembahasan penelitian diperpanjang agar hasil yang
yang telah diuraikan sebelumnya didapat lebih akurat.
mengenai hubungan pengetahuan ibu post
partum dengan teknik menyusui yang
DAFTAR PUSTAKA
benar di Klinik Mariana Medan Tahun
Arikunto, Suharni, 2014. Prosedur
2016, maka diperoleh kesimpulanada
Penelitian Suatu Pendekatan
hubungan pengetahuan ibu post partum Praktek. Jakarta: PT. Renika Cipta
Kristiyanasari, Weni, 2015. ASI,
dengan teknik menyusuiyang benar di
Menyusui Dan Sadari.
Klinik Mariana Medan Tahun 2016 Yogyakarta: Nuha Medika
Maritalia, Dewi, 2012. Asuhan Kebidanan
B. Saran
Nifas Dan Menyusui. Yogyakarta:
1. Bagi Responden Pustaka Pelajar
Maskanah, Siti, 2012. Hubungan
Bagi responden diharapkan hasil
Pengetahuan Ibu Tentang Cara
penelitian ini dapat menjadi Menyusui Yang Benar Dengan
Perilaku Menyusui.
penambahan wawasan serta ilmu,
http://jurnal.Akbid-Mu.ac.id,
sehingga ibu post partum dapat Diakses tanggal 3 Mei 2016
Mubarak, 2012. Promosi Kesehatan Untuk
menyusui bayi dengan teknik yang
Kebidanan. Jakarta: Salemba
benar. Medika
Notoatmodjo, Soekidjo, 2012. Metodologi
2. Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Hendaknya institusi pendidikan dapat Rineka Cipta
Prawirohardjo, Sarwono, 2012. Ilmu
mengembangkan ilmu pengetahuan
Kebidanan. Jakarta: PT. Bina
tentang teknik menyusui yang benar Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Proverawati, Atikah & Eni Rahmawati,
sehingga dapat menjadi salah satu
2014. Kapita Selekta: ASI Dan
tambahan ilmu bagi kebidanan dalam Menyusui. Yogyakarta: Nuha
Medika
pengembangan ilmu dan dapat
Sitinjak, 2013. Konsep Dan Teknik
memberikan manfaat bagi masyarakat Penatalaksanaan Riset
Keperawatan. Medan: Bina Media
luar.
Perintis
3. Bagi Peneliti Selanjutnya Sitopu, S. Dosriani, 2013. Perilaku Ibu
Menyusui Tentang Pemberian ASI
Diharapkan hasil penelitian ini dapat
Eksklusif Desa Surakarya
digunakan sebagai bahan acuan bagi Kecamatan Pancur Batu
Kabupaten Deli Serdang.
penelitian selanjutnya untuk
http//EjournalUnimus.Ac.Id,
mengetahui hubungan pengetahuan ibu Diakses tanggal 14 Juni 2016

Jurnal JUMANTIK Volume 2 nomor 2, 2017 | 124


Soetjoningsih, 2012. Seri Gizi Klinik ASI:
Petunjuk Untuk Tenaga
Kesehatan. Jakarta: EGC
Sukarni, I. & Margareth, 2015.
Kehamilan, Persalinan Dan Nifas.
Yogyakarta: Nuha Medika
Utami, Fitria, 2015. Hubungan
Pengetahuan Ibu Tentang Teknik
Menyusui Dengan Perilaku
Pemberian ASI Pada Ibu
Menyusui Di Puskes Pukualamau
Yogyakarta. http://jurnal.Akbid-
Mu.ac.id, Diakses tanggal 3 Mei
2016
Wiji, R Natia, 2015. ASI Dan Panduan Ibu
Menyusu. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar

Jurnal JUMANTIK Volume 2 nomor 2, 2017 | 125

Anda mungkin juga menyukai