S2 2015 372075 Chapter1 PDF
S2 2015 372075 Chapter1 PDF
NURHASYATILLAH
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
BAB I
PENDAHULUAN
dijakarta Pusat tepatnya Jalan Merdeka Barat 12. Museum Nasional Republik
Nasional Republik Indonesia berdiri tahun 1778, tepatnya tanggal 24 April, pada
budaya yang nanti menjadi dasar untuk pendirian Museum. Museum Nasional
adalah sebuah lembaga Studi Warisan Budaya dan pusat informasi edukatif
1
Valuasi Ekonomi Warisan Budaya Museum Nasional Indonesia: Contingent Valuation Methdod
NURHASYATILLAH
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
kementerian tersebut.
benda bernilai sejarah yang terdiri dari koleksi prasejarah, arkeologi, numismatik
Nasional dibangun di atas tanah seluas 26.500 M2. Gedung lama (gedung A)
(Storage). Gedung B (Gedung Arca) yang dibuka secara resmi tanggal 20 juni
2007 oleh Dr. Susilo Bambang Yudhoyono (Presiden RI), selain digunakan untuk
ruang pameran lantai 1-4, juga digunakan untuk kantor, ruang konferensi,
warisan budaya terhadap masyarakat. Plaza (2010 dalam Iorgulescu et. al., 2011)
2
Valuasi Ekonomi Warisan Budaya Museum Nasional Indonesia: Contingent Valuation Methdod
NURHASYATILLAH
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
mengacu pada dua jenis nilai yaitu nilai guna dan nilai non guna.
mengapa perlu melakukan penilaian warisan budaya meskipun jelas bahwa nilai
riil yang tidak dapat dinyatakan dalam istilah moneter. Dari perspektif ini, dapat
mengevaluasi investasi di sektor ini melalui analisis biaya manfaat, dan untuk
daya tarik wisata. Usaha barang pariwisata dan usaha lain yang terkait dengan
bidang tersebut. Pariwisata termasuk semua dampak yang terjadi bagi wisata
sebagai industri jasa merupakan salah satu jasa yang dapat memberikan andil yang
cukup besar dalam pembangunan. Kegiatan pariwisata yang dikelola dengan baik
sumber devisa, tetapi juga dapat memperluas kesempatan kerja yang ditimbulkan
3
Valuasi Ekonomi Warisan Budaya Museum Nasional Indonesia: Contingent Valuation Methdod
NURHASYATILLAH
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
ekonomis yang tinggi, sehingga nilai penting budayanya tidak akan hilang.
Semakin tinggi nilai budayanya, semakin tinggi beban biaya konservasi. Oleh
karena itu, perlu dihitung nilai ekonominya, yang diharapkan semakin tinggi nilai
budaya. Nilai kegunaan langsung warisan budaya, dapat diartikan nilai ekonomi
yang diperoleh dari pemanfaatan secara langsung misalnya sebagai obyek wisata
(Handoko, 2012).
Davison dan Conville (1991: 2), warisan budaya diartikan sebagai produk
atau hasil budaya fisik dari tradisi-tradisi yang berbeda dan prestasi-prestasi
spiritual dalam bentuk nilai dari masa lalu yang menjadi elemen pokok dalam
jatidiri suatu kelompok atau bangsa. Dari gagasan ini, warisan budaya merupakan
hasil budaya fisik (tangible) dan nilai budaya (intangible) dari masa lalu. Nilai
budaya dari masa lalu (intangible heritage) tersebut yang berasal dari budaya-
budaya lokal yang ada di Nusantara, meliputi: tradisi, cerita rakyat dan legenda,
bahasa ibu, sejarah lisan, kreativitas (tari, lagu, drama pertunjukan), kemampuan
warisan budaya tidak bergerak (immovable heritage) dan warisan budaya bergerak
terbuka dan terdiri dari atas: situs, tempat-tempat bersejarah, bentang alam darat
4
Valuasi Ekonomi Warisan Budaya Museum Nasional Indonesia: Contingent Valuation Methdod
NURHASYATILLAH
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
2001: 8). Warisan budaya bergerak biasanya berada di dalam ruangan dan terdiri
dari: benda warisan budaya, karya seni, arsip, dokumen, dan foto, karya tulis
cetak, audiovisual berupa kaset, video, dan film (Galla, 2001: 10).
Museum adalah suatu tempat di mana koleksi budaya milik manusia dari
berwujud benda dan tidak benda beserta lingkungannya, untuk tujuan pendidikan,
Kelayakan ekonomi pada suatu pengembangan harus dilihat dari 2 sisi, yaitu
jasa untuk memuaskan kebutuhan manusia yang bersifat non materiil dan lebih
banyak bersifat kejiwaan serta kesehatan. Taksiran berapa jumlah pengunjung dan
lamanya kunjungan (visitor days) sangat penting untuk analisis prospek investasi
5
Valuasi Ekonomi Warisan Budaya Museum Nasional Indonesia: Contingent Valuation Methdod
NURHASYATILLAH
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
jasa untuk memperoleh barang dan jasa lainnya. Konsep ini disebut keinginan
membayar (willingness to pay) terhadap barang dan jasa yang dihasilkan oleh
sumber daya alam dan lingkungan. Menurut Suparmoko (2006: 11), konsep nilai
sumber daya alam dan lingkungan dibedakan menjadi 2 nilai yaitu atas dasar
penggunaan (instrumental value atau use value) dan nilai yang terkandung di
dalamnya (intrinsic value atau non use value). Nilai atas dasar penggunaan
suatu cultural heritage menjadi fundamental karena nilai (Value) selalu menjadi
alasan untuk melakukan konservasi warisan budaya, maka pasti tidak ada usaha
serupa dengan sumber daya alam, karena Cultural Heritage dan sumber daya
dikategorikan sebagai barang publik karena karakteristiknya yang non rival dan
non ekslusif (Fonseca dan Rebelo, 2010: 347). Untuk menilai cultural heritage
dapat digunakan teknik non pasar yang sering digunakan untuk menilai barang
6
Valuasi Ekonomi Warisan Budaya Museum Nasional Indonesia: Contingent Valuation Methdod
NURHASYATILLAH
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
jasa untuk memperoleh barang serta jasa lainnya. Konsep ini disebut keinginan
membayar (willingness to pay) terhadap barang dan jasa yang dihasilkan oleh
sumber daya alam dan lingkungan. Menurut Suparmoko (200: 11), konsep nilai
sumber daya alam dan lingkungan dibedakan menjadi 2 nilai yaitu atas dasar
penggunaan (instrumental value atau use value) dan nilai yang terkandung di
dalamnya (intrinsic value atau non use value). Nilai atas dasar penggunaan
kunjungan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2011 meningkat, sedangkan
meningkat lagi pada tahun 2013. Data pengunjung dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
7
Valuasi Ekonomi Warisan Budaya Museum Nasional Indonesia: Contingent Valuation Methdod
NURHASYATILLAH
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
300.000
250.000
200.000
150.000
100.000
50.000
-
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Gambar 1.2 Diagram Scatter Jumlah kunjungan Museum Nasional Indonesia, 2008-2013
Ada beberapa penelitian sebelumnya yang terkait dengan topik atau metode
3 Rathnayake Estimasi Nilai Travel Cost Studi ini menunjukkan bahwa nilai
(2011) Rekreasi Dari Method rekreasi dari HPNT adalah Rs.51.68
Daratan Horton Million per tahun.
Taman Nasional.
8
Valuasi Ekonomi Warisan Budaya Museum Nasional Indonesia: Contingent Valuation Methdod
NURHASYATILLAH
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
6 Juarez dan Penilaian dari Travel Cost Nilai surplus konsumen mencapai
Canete penggunaan rekreasi Method dan 1 .5 € dengan menggunakan
(2013) dari Calares del Contingent metode biaya perjalanan. Nilai
Mundo dan Sima Valuation penggunaan rekreasi taman dihitung
Taman Alam melalui Method dari surplus konsumen,
Metode biaya mendapatkan nilai 3 46 444.3 €.
perjalanan.
yaitu dalam metode yang digunakan. Metode yang digunakan untuk melakukan
9
Valuasi Ekonomi Warisan Budaya Museum Nasional Indonesia: Contingent Valuation Methdod
NURHASYATILLAH
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
2. Variabel Dependen
3. Variabel Independen
kualitas.
acuan bagi pemerintah daerah dan pengelola Museum Nasional Indonesia dalam
permasalah dalam penelitian ini yaitu, belum ada nilai ekonomi Museum Nasional
Indonesia.
10
Valuasi Ekonomi Warisan Budaya Museum Nasional Indonesia: Contingent Valuation Methdod
NURHASYATILLAH
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Nasional Indonesia.
11
Valuasi Ekonomi Warisan Budaya Museum Nasional Indonesia: Contingent Valuation Methdod
NURHASYATILLAH
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Penulisan tesis ini dibagi menjadi lima bab dan disusun berdasarkan
manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori terdiri atas
metode pengumpulan data, batasan dan definisi operasional variabel, lokasi dan
Bab IV berisi tentang analisis data, berisis tentang analisis data dan pembahasan
12