Anda di halaman 1dari 4

Selama masa kehamilan, ibu hamil sangat dianjurkan untuk mengonsumsi

berbagai vitamin. Dokter atau bidan akan selalu memberikan vitamin ibu
hamil yang sangat penting untuk mendukung kehamilan. Peran penting
vitamin ibu hamil tidak hanya diperuntukkan bagi ibu hamil saja melainkan
juga untuk janin.

Vitamin ibu hamil yang penting untuk janin


Dari 13 jenis vitamin, ada beberapa jenis vitamin ibu hamil yang sangat
penting untuk janin. Para wanita tidak boleh mengabaikan beberapa vitamin
untuk ibu hamil ini agar perkembangan dan pertumbuhan janin berjalan
dengan baik.

Berikut ini adalah beberapa vitamin yang penting untuk janin:

1. Vitamin D

Vitamin D adalah vitamin untuk ibu hamil yang dapat membantu tubuh Anda
menyerap kalsium. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa kalsium
berperan penting terhadap pertumbuhan tulang dan gigi. Selain itu, kalsium
juga mendukung perkembangan jantung, otot, dan saraf janin Anda.

Jadi, agar tubuh bisa mendapatkan manfaat dari kalsium yang memiliki
peran penting untuk janin, ibu hamil harus mengonsumsi vitamin D juga.
Kekurangan vitamin D pada ibu hamil akan memiliki dampak kepada
pertumbuhan tulang dan peluang terkena cacat tulang. Selama kehamilan,
ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi 5 mcg atau 600 IU vitamin D
dalam sehari. Konsumsi harian vitamin D, tidak boleh melebihi 4000 IU.
Vitamin D terkandung pada jenis makanan minyak ikan cod, ikan
berminyak, tahu, susu kedelai, susu sapi, yogurt, dan mentega.

2. Vitamin C

Vitamin C adalah vitamin ibu hamil yang berperan terhadap perkembangan


otak dan mental. Peran vitamin C juga bisa menjaga memori janin. Selain
itu, vitamin C membantu tubuh menyerap zat besi. Zat besi sangat penting
terhadap ketersediaan oksigen, distribusi sari-sari makanan untuk janin, dan
pertumbuhan plasenta.

Dalam sehari, ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi vitamin C


sebanyak 80 – 85 mg. dalam sehari. Batas konsumsi vitamin C adalah 2000
mcg per hari. Jadi, kekurangan vitamin selama kehamilan akan
menyebabkan janin mengalami beberapa masalah terkait kecerdasan,
ingatan, dan mentalnya.

Konsumsilah vitamin D secara rutin agar pertumbuhan dan perkembangan


janin tidak mengalami hambatan. Vitamin D terdapat pada brokoli, sayuran
hijau, buah kiwi, stroberi, jambu biji, jeruk, lemon, grape fruit, dan kacang
polong.

3. Asam folat (Vitamin B9)

Asam folat atau vitamin B9 merupakan jenis vitamin ibu hamil yang paling
penting bagi janin dan ibu hamil. Asam folat adalah salah satu jenis vitamin
B. Vitamin untuk ibu hamil yang satu ini sangat penting untuk
mencegah terjadinya cacat otak dan tulang belakang yang disebut neural
tube defects (NTDs).

Selain itu, asam folat juga mencegah terjadinya cacat jantung, cacat mulut
seperti bibir sumbing, dan mencegah lahir sebelum waktunya. Ibu hamil
membutuhkan 400 sampai 800 mg setiap hari. Konsumsi asam folat tidak
boleh melebihi 1000 mcg dalam sehari.

Konsumsi asam folat bisa didapatkan dengan mengonsumsi makanan seperti


sayuran hijau, brokoli, asparagus, kacang polong, kacang tanah, kacang
almond, alpukat, bit, sereal, jeruk, dan seledri.

4. Vitamin E

Vitamin untuk ibu hamil selanjutnya yang juga tak kalah penting untuk janin
adalah vitamin E. Vitamin E berfungsi untuk mendistribusikan sari-sari
makanan ke bayi melalui plasenta. Jadi, vitamin E berperan untuk menjaga
nutrisi janin yang mendukung pertumbuhan dan perkembangannya.

Ibu hamil membutuhkan vitamin E sebanyak 15 mg dalam sehari. Ibu hamil


tidak boleh mengonsumsi vitamin E lebih dari 1000 mg dalam sehari. Contoh
asupan yang mengandung vitamin E di antaranya adalah minyak sawit, toge,
sayuran hijau, brokoli alpukat, dan lainnya.

5. Vitamin A

770 mcg. max = 1000 mcg

Vitamin A memiliki fungsi untuk mempertahankan keberadaan sel-sel yang


melapisi paru-paru janin agar tetap terlindungi dari polutan selama ada di
dalam rahim. Kekurangan vitamin A tingkat ringan bisa menyebabkan fungsi
ginjal bagi janin di kemudian hari.

Ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi vitamin A sebanyak 2600 IU.


Namun, perlu diingat juga bahwa kelebihan vitamin A bisa berdampak pada
cacat lahir janin. Vitamin ibu hamil yang satu ini bila dikonsumsi lebih dari
10.000 IU bisa meningkatkan risiko cacat lahir.

Ibu hamil bisa mencukupi kebutuhan vitamin A dengan mengonsumsi minyak


ikan cod yang sangat kaya dengan vitamin A. Vitamin A juga dikandung oleh
beberapa jenis makanan seperti susu, mentega, hati, dan telur.

6. Vitamin K

Walau jarang diketahui, vitamin K juga termasuk vitamin ibu hamil yang
penting untuk dikonsumsi. Peran fungsional vitamin K sangat erat kaitannya
dengan pembekuan darah. Kekurangan vitamin K pada asupan ibu biasanya
berdampak pada pembekuan darah abnormal pada janin setelah ia terlahir.

Kebutuhan asupan vitamin K untuk ibu hamil tergantung pada berat badan
ibu hami. Setiap 1 kg berat badan membutuhkan 1 mcg kalsium. Jadi, Anda
bisa menghitung sendiri kebutuhan asupan vitamin K Anda.
Pada makanan seperti sereal, keju, susu, yogurt, bayam dan aneka sayuran
hijau, kedelai, daging, telur, dan susu, mengandung vitamin K yang cukup
banyak. Konsumsilah makanan-makanan tersebut agar vitamin K untuk janin
terpenuhi.

7. Vitamin “H”

Mungkin Anda akan bertanya-tanya dalam hati apa itu vitamin “H”?
Sebenarnya, vitamin “H” yang dimaksud adalah Biotin. Biotin merupakan
vitamin B7. Biotin berperan terhadap perkembangan dan kesehatan janin.

Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi 30 mcg biotin dalam sehari.


Asupan biotin bisa didapatkan melalui makanan seperti kuning telur, susu,
keju, kacang-kacangan, salmon, alpukat, dan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai