Anda di halaman 1dari 3

Pengkajian kelayakan teknis sistem penyediaan air minum harus memenuhi ketentuan teknis berikut.

Sistem penyediaan air minum harus memenuhi:

1) Kelayakan teknis teknologis

Pengkajian kelayakan teknis teknologis biasa dibuat dari beberapa alternatif yang
dikembangkan, dimana setiap alternatif disajikan secara jelas oleh tim teknik untuk dipilih
kriteria alternatif yang terbaik. Alternatif terpilih adalah alternatif yang terbaik ditinjau dari
beberapa aspek yang dipengaruhi lokasi daerah perencanaan, meliputi:

 _ Potensi sumber air;


 _ Demografi (antara lain kelompok umur dan status pendidikan, agama, mata pencaharian,
status perkawinan, dan pendapatan per kapita);
 _ Aspek sosial, ekonomi, dan budaya (antara lain ketersediaan fasilitas umum, gambaran
umum tingkat sosial, ekonomi, dan budaya wilayah dan masyarakat, analisis proporsi jenis
pelanggan, serta gambaran peran masyarakat);
 _ Kebutuhan air (antara lain berdasarkan proyeksi pertumbuhan penduduk, analisis tingkat
konsumsi air minum domestik, analisis tingkat cakupan pelayanan, dan aspek kesehatan
masyarakat);
 _ Operasional dan pelayanan;
 _ Sistem dan kebutuhan lainnya.

2) Kelayakan ekonomi dan keuangan

Pengkajian kelayakan ekonomi ditentukan dengan cara analisis ekonomi untuk mengidentifikasi
manfaat terbesar yang diterima oleh masyarakat terutama dalam mendorong peningkatan
kesehatan dan produktivitas masyarakat. Pengkajian kelayakan keuangan ditentukan untuk
mendapatkan keuntungan finansial terbaik bagi penyelenggara dalam jangka waktu tertentu.
Sasaran dari analisa keuangan ini untuk mengetahui apakah kegiatan yang akan dilaksanakan ini
dari segi keuangan dinilai layak, dalam arti mempunyai dana yang cukup untuk membiayai
pengoperasian seluruh fasilitas yang ada, dan dapat membayar kembali seluruh pinjaman
beserta bunganya bila menggunakan dana pinjaman.

A. Kelayakan Ekonomi

Analisis kelayakan dan manfaat proyek merupakan salah satu kegiatan dalam studi
kelayakan. Untuk sektor air minum analisis biaya dan manfaat proyek diantaranya
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

• Biaya langsung proyek

• Biaya sosial

• Biaya lingkungan
• Manfaat terhadap kesehatan

• Manfaat terhadap produktivitas masyarakat

• Manfaat terhadap nilai properti

B. Kelayakan Keuangan

Pengkajian kelayakan keuangan dilakukan terhadap manfaat keuangan yang diterima oleh
penyelenggara yang dianalisis berdasarkan asumsi-asumsi proyeksi keuangan, antara lain:

1) Proyeksi Rugi Laba (Income Statement)

2) Proyeksi Neraca (Balance Sheet)

3) Proyeksi Arus Kas (Cash Flow)

Suatu kegiatan disebut layak secara keuangan atau finansial bila memenuhi kriteria berikut
ini:

• Kelayakan proyek:

a. Analisa Payback Period

b. Analisa Net Present Value (NPV)

c. Analisa Internal Rate of Return (IRR)

d. Analisa Benefit Cost Ratio

• Kelayakan pendanaan:

a. Kemampuan Laba (Profitability)

b. Kemampuan Likuiditas

c. Efektivitas penggunaan dana

3) Kelayakan lingkungan

Pengkajian kelayakan lingkungan tidak terlepas dari kegiatan masyarakat dan kondisi daerah
setempat, sehingga faktor-faktor lingkungan dapat dikatakan layak atau tidak untuk
didistribusikan air minum. Pengkajian kelayakan lingkungan dilaksanakan melalui penyusunan
AMDAL atau RKL dan RPL sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

4) Kajian Kelembagaan

Pengkajian Kelembagaan dilakukan terhadap:


a. Sumber Daya Manusia

_ Tingkat pendidikan

_ Kualitas

b. Struktur organisasi dan penempatan kerja sesuai latar belakang pendidikannya mengacu pada
peraturan dan perundangundangan yang berlaku.

c. Alternatif kelembagaan kerjasama pemerintah dan swasta

Anda mungkin juga menyukai