Anda di halaman 1dari 53

BY

ANDI HAKIM
NOPEG : 9213131100
SATKER : OPERASI TARAHAN
Penyebab :
-Termal ( suhu > 60 C )
-Kimia ( asam / basa kuat )
-Listrik
-Radiasi
Luka bakar derajat 1
Luka bakar derajat 2
Luka bakar derajat 3
Cara menghitung luka bakar dengan rumus
“ Rule of Nine “

Kepala 9%
Badan bagian depan atas 9%
Badan bagian depan bawah 9%
Badan bagian belakang atas 9 %
Badan bagian belakang bawah 9 %
Lengan kiri 9 %
Lengan kanan 9 %
Tungkai kanan bagian depan 9 %
Tungkai kanan bagian belakang 9 %
Tungkai kiri bagian depan 9 %
Tungkai kiri bagian depan 9 %
Kemaluan 1 %
Luka bakar kimia :

1. Segera siram dengan air + 20 Menit


2. Jangan menyiram bahan kimia yang bereaksi
dengan air.

Luka bakar listrik :

Gejala & tanda


1. Perubahan status mental
2. Tampak luka bakar berat
3. Pernapasan dangkal & tidak teratur
4. Denyut nadi lemah sampai tidak teraba
5. Patah tulang majemuk karena kontraksi otot
Penanganan :
1. lakukan penilaian dini
2. Periksa dan cari luka bakar didaerah listrik
masuk dan listrik keluar
3. Tutup luka
4. Atasi syok bila ada
5. Rujuk

Luka Bakar Inhalasi


Luka bakar yang terjadi karena
menghirupudara panas, asap atau
bahan racun.
Gejala & tanda :
1. Bulu hidung terbakar
2. Luka bakar pada wajah
3. Butir arang karbon dalam cairan ludah
4. bau asap pada pernafasan
5. kesukaran nafas
6. Pernafasan berbunyi
7. Serak, batuk, sukar bicara
8. Gerakan terbatas
9. Sianosis

Penanganan :
1. Pindahkan penderita
2. Berikan O2
3. Penilaian Dini
4. Pernafasan buatan bila perlu
5. Rujuk
ANATOMI

14
Posisi Anatomi

Berdiri tegak dengan


ke-2 lengan di
samping tubuh,
telapak tangan
menghadap ke
depan. Kanan dan
kiri disesuaikan
dengan kanan dan
kiri tubuh penderita

16
Bidang
medial

Bidang
tranversal

Bidang
frontal

17
5 Regio (Daerah)
Tubuh

Kepala/ Kranial

Leher/ Servikalis

Batang Tubuh

Anggota Gerak Atas

Anggota Gerak Bawah


18
Tulang-tulang rangka
1. Tulang tengkorak / kepala
2. Tulang wajah
3. Tulang telinga dalam
4. Tulang lidah
5. Tulang dada
6. Tulang belakang dan pinggul
7. Tulang selangka dan tulang belikat
8. Tulang ektremitas atas dan bawah

19
Sistem Peredaran
Darah
• Jantung
• Pembuluh Darah
• Kapiler darah
Fungsi sistem pernafasan
adalah untuk memberikan
Oksigen (O2), dan
menghilangkan Carbon
Dioksida (CO2) dari
tubuh yang dikenal dengan:
- Inspirasi/tarik nafas
- Ekspirasi/buang nafas
 Sistem saluran kemih menyaring dan
mengeluarkan sisa metabolisme dalam tubuh.
 Sistem terdiri dari 2 ginjal dan 2 saluran dari
ginjal yang terkenal ureter, kandung kemih dan
uretra.

23
Sistim saraf

Sistem saraf Pusat / CNS Sistem syaraf Perifer (tepi) /PNS

Otak : Sumsum Tulang Saraf otonom Saraf


mengendalikan
perilaku yg
Belakang mengendalikan organ somatik :
(medulla dalam tubuh dan semua syaraf
kompleks
spinalis) : kelenjar: jantung,
• Otak besar pernapasan, tek.
yang
megendalikan
• Otak kecil perilaku Darah. membawa
sederhana impuls dari
indera

Simpatetik : Parasimpatetik :
merangsang organ pengatur kerja normal
viseral dlm situasi organ viseral dlm
emosional keadaan santai
SISTEM KULIT
Keadaan dimana tidak terdapat aksi dan reaksi, walaupun
diransang secara kasar.

Skala AVPU (Tingkat Kesadaran)


Pasien yang sadar penuh akan
A Alert terbangun, responsif, berorientasi, dan
berbicara kepada anda.
Pasien hanya menanggapi rangsangan
V Verbal
verbal (suara berteriak atau dibesarkan).
Pasien hanya menanggapi rangsangan
P Painful yang menyakitkan (menggosok Sternum
/ tulang dada).
Pasien tidak responsif terhadap
U Unresponsive
rangsangan apapun.
 Pingsan atau sinkop adalah suatu kondisi kehilangan kesadaran yang
mendadak, dan biasanya sementara, yang disebabkan oleh kurangnya
aliran darah dan oksigen ke otak.
Gejala pertama yang dirasakan Pertolongan pertama
oleh seseorang sebelum korban pingsan
pingsan adalah :
 Pastikan Aman Diri, Aman
• Pusing
Lingkungan, Aman Korban
• Berkurangnya penglihatan
 Longgarkan pakaian yang
• Tinitus menggikat pada tubuh korban
• Rasa panas  Tinggikan kaki korban 20-30cm
• Penglihatan akan menjadi  Berikan Oksigen jika ada
gelap
Posisikan korban pingsan
Basic Life Support
CPR Guidelines 2015
American Heart Association
Definisi
Cardio Pulmonary Resucitation (CPR)
atau Resusitasi Jantung Paru (RJP) adalah
serangkaian tindakan memberikan napas
buatan dan pijatan jantung luar pada
penderita yang mengalami henti napas dan
henti jantung (American Heart
Association 2015).
CPR / RJP
Amankan diri sendiri – Lingkungan - Penderita

Cek Respons : Panggil / Tepuk – tepuk, Call for help,


bawakan AED, Cek Nadi Karotis & pernapasan

Compression 30 : 2 ventilasi or Compression Only


( Rate 100 – 120x/mnt )

Buka Jalan Napas :


Head Tilt Chin Lift, Chin Lift , Jaw Thrust

Cek Napas : Look-Listen-Feel


Tidak Napas Berikan Napas Buatan 2 Kali
CPR : Kompresi Dada
(Dewasa dan Anak)

Cara : posisi tangan tegak lurus, dorong kebawah dengan bahu


CPR : Kompresi Dada
(Dewasa dan Anak)

Cara : tekan hingga kedalaman 1/3 dinding dada


(dewasa dan anak 2 inchi/ tidak boleh lebih dari 6 cm )
CPR Bayi ( Infant CPR)
Cek Respon pada bayi

Cek Kesadaran Cek Nadi Brachialis Cek pergerakan


bayi dada
CPR : Kompresi Dada
(Dewasa dan Anak)

Cara : Rasio 30 kali kompresi : 2 kali napas


buatan
 Tekan yang kuat dan cepat
(Push Hard and Push Fast)
 Kedalaman yang adekuat
 Kecepatan 100 - 120 x per menit
 Rasio kompresi dan ventilasi 30 : 2
 Berikan kesempatan dada untuk
relaksasi maksimal setelah
penekanan
 Minimal interupsi
 Minimalkan waktu menghentikan
kompresi (Max 10 detik)
Jika tidak ada respon
1 Penolong

- Lakukan CPR 30:2


- Pada bayi, kedalaman kompresi dianjurkan
1/3 ketebalan dada atau 1,5 inch (4 cm)
Tehnik Kompresi Dada Bayi
 Tehnik kompresi 2 jari
CPR 2 Penolong

 Lakukan CPR 15:2


 Tehnik Kompresi: Gunakan 2
jempol
Point Penting (Key Point)
 Tempat pemeriksaan denyut nadi: brachialis
(lengan dalam)
 Tehnik kompresi: 2 jari untuk 1 penolong dan 2
ibu jari untuk 2 penolong
 Kedalaman kompresi: 1/3 dada atau 1,5 inch (4
cm)
 Rasio kompresi dan ventilasi 2 penolong: 15:2
 Waktu untuk meminta bantuan:
 Jika sendiri, lakukan CPR selama 2 menit
terlebih dahulu sebelum minta tolong dan
mengambil AED
AIRWAY
BUKA JALAN NAPAS
SETELAH KOMPRESI 30
kali

Bedakan antara penderita


Trauma dan Non Trauma
AIRWAY
TRAUMA
>> Curiga Cedera Tulang belakang

CHIN LIFT JAW THRUST


AIRWAY
NON TRAUMA

Head Tilt Chin Lift


BREATHING
CEK PERNAPASAN
• LOOK  Lihat pergerakan dada
• LISTEN  Dengar suara napas
• FEEL  Rasakan hembusan napas

>>> Bernapas  Recovery Position


>>> Tidak bernapas  Napas Buatan
BREATHING
CEK PERNAPASAN >> Bernapas

Recovery Position / Posisi Pemulihan


BREATHING
CEK PERNAPASAN
>> Tidak Bernapas >> Napas Buatan 10-
12x/menit

Mouth to Mouth Mouth to Mask Baging : BVM


RECOVERY POSITION

 Penderita sudah
bernapas spontan dan
jantung berdenyut
kembali

 Mencegah Aspirasi
Automatic External Defibrilator
 Alat untuk memberikan listrik ke jantung secara otomatis

CPR dengan menggunakan AED


PENGGUNAAN
 Didesign untuk orang awam
 Ikuti seluruh instruksi AED

Beberapa jenis AED akan otomatis hidup ketika dibuka


Tempelkan pad pada dada terbuka
bagian atas dan dada kiri bawah
Analisa irama jantung: jangan sentuh
pasien
Shock harus diberikan
 Jauhi pasien
 Berikan shock
Stelah diberikan shock, ikuti instruksi AED
Tidak perlu di shock ikuti instruksi
AED
KOMPLIKASI CPR
 Patah iga
 Paru luka / memar
 Luka organ lain
 Penumpukan udara di
lambung
CPR
Kapan Menghentikan CPR ???

 Setelah 30 menit tidak ada hasil +


 Bila ada respon dari pasien
 Penolong kelelahan
 Sudah ada penolong yang lebih ahli
 Sudah ada tanda kematian
 Intruksi Dokter
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai