Anda di halaman 1dari 8

Al-Anfal ayat 72

Terjemahan Surat Al Anfal Ayat 72


Sesungguhnya orang - orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan
jiwanya pada jalan Alloh dan orang - orang yang memberikan tempat kediaman dan memberi
pertolongan (kepada muhajirin), mereka itu satu sama lain saling melindungi. Dan terhadap
orang - orang yang beriman tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikitpun
bagimu melindungi mereka, sampai mereka berhijrah. ( Tetapi ) jika mereka meminta
pertolongan kepadamu dalam urusan pembelaan agama, maka kamu wajin memberikan
pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah terikat perjanjian antara kamu dengan mereka.
Dan Alloh Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
Hukum Tajwid Surat Al Anfal Ayat 72

Perhatikan ayat berikut ini yang sudah masrozakdotcm berikan tanda garis dan lingkaran
yang berwarna warni. Setiap garis atau lingkaran yang memiliki warna sama tajwidnyapun
sama.

Berikut adalah uraian tajwidnya


1. Ayat yang diberikan tanda linkaran warna merah muda tajwidnya adalah gunnah
2. Ayat yang diberikan tanda garis warna ungu tajwidnya adalah mad thobi'i
3. Ayat yang diberikan tanda linkaran warna ungu tajwidnya adalah mad badal
4. Ayat yang diberikan tanda garis warna merah tajwidnya adalah idhar safawi
5. Ayat yang diberikan tanda garis warna hijau tajwidnya adalah ikhfa
6. Ayat yang diberikan tanda linkaran warna oranye tajwidnya adalah lamjalalah tarkik
7. Ayat yang diberikan tanda garis warna biru tajwidnya adalah mad wajib mutasil
8. Ayat yang diberikan tanda garis warna kuning tajwidnya adalah mad lin
9. Ayat yang diberikan tanda garis warna abu - abu tajwidnya adalah alif lam syamsiah
10. Ayat yang diberikan tanda linkaran warna biru tajwidnya adalah iklab
11. Ayat yang diberikan tanda linkaran warna coklat tajwidnya adalah lam jalalah tafhim
12 Ayat yang diberikan tanda garis warna coklat tajwidnya adalah mad arid lisukun.
13. Pada ayat ini
yangberwarna merah huruf wau sukun bertemu huruf wau tajwidnya adalah idgom
mutamasilain.
14. Ayat yang diberikan tanda garis warna merah muda tajwidnya adalah idgham mimi

Isi Kandungan QS. Al Anfal (8): 72


Pada ayat ini disebutkan tiga golongan antara lain : Golongan Muhajirin, Golongan
Anshor dan golongan kaum muslimin yang tidak berhijrah ke Madinah.

Golongan pertama ialah yang memperoleh derajat tertinggi dan mulia di sisi Allah yaitu kaum
Muhajirin yang pertama-tama berhijrah bersama Nabi Muhammad saw. ke Madinah dan orang-
orang yang menyusul berhijrah kemudian yaitu berhijrah sebelum terjadinya perang Badar.
Semua kekerasan dan kekejaman yang ditimpakan kepada kaum Muhajirin ini disambut
dengan sabar dan tabah dan tidak dapat menggoyahkan keimanan mereka sedikit pun. Mereka
tetap bertahan dan berjuang membela agama yang hak dan bersedia berkorban dengan harta
dan jiwa, bahkan mereka bersedia meninggalkan kampung halaman, anak, istri dan harta benda
mereka. Oleh sebab itu mereka diberi sebutan oleh Allah dengan keistimewaan, pertama
"beriman", kedua "berhijrah", ketiga "berjuang dengan harta dan benda di jalan Allah".

Golongan kedua ialah: "Kaum Ansar" di Madinah yang memeluk agama Islam, beriman
kepada Nabi saw. dan mereka berjanji kepada Nabi dan kaum Muhajirin akan sama-sama
berjuang di jalan Allah, bersedia menanggung segala resiko dan duka perjuangan, untuk itu
mereka siap berkorban dengan harta dan jiwa. Nabi Muhammad saw. menanamkan rasa
ukhuwah Islamiah antara kedua golongan ini sehingga kaum Ansar memandang kaum
Muhajirin sebagai saudara keturunannya, masing-masing golongan dapat mewarisi. Karena itu
Allah memberikan dua sebutan kepada mereka, pertama "memberi tempat kediaman" dan
kedua "penolong dan pembantu" dalam hal ini pula mereka dinamai "kaum Ansar". Seakan-
akan kedua golongan ini karena akrabnya hubungan telah menjadi satu, sehingga tidak ada lagi
perbedaan hak dan kewajiban di antara mereka. Karena itu Allah telah menetapkan bahwa
hubungan antara sesama mereka adalah hubungan karib kerabat, hubungan setia kawan,
masing-masing merasa berkewajiban membantu dan menolong satu sama lainnya bila ditimpa
suatu bahaya atau malapetaka. Mereka saling tolong-menolong, saling nasihat-menasihati dan
tidak akan membiarkan orang lain mengurus urusan mereka, hanya dari kalangan merekalah
diangkat pemimpin bilamana mereka membutuhkan pemimpin yang akan menanggulangi
urusan mereka.
Golongan ketiga ialah: golongan kaum Muslimin yang tidak berhijrah ke Madinah. Mereka
tetap saja tinggal di negeri yang dikuasai oleh kaum musyrikin seperti orang mukmin yang
berada di Mekah dan beberapa tempat di sekitar kota Madinah. Mereka tidak dapat disamakan
dengan kedua golongan Muhajirin dan Ansar karena mereka tidak berada dikalangan
masyarakat Islam, tetapi berada di kalangan masyarakat musyrikin. Maka hubungan antara
mereka dengan kaum Muslimin di Madinah tidak disamakan dengan hubungan antara mukmin
Muhajirin dan Ansar dalam masyarakat Islam. Kalau hubungan antara sesama mukmin di
Madinah sangat erat sekali bahkan sudah sampai kepada tingkat hubungan karib kerabat dan
keturunan, maka hubungan dengan yang ketiga ini hanya diikat dengan keimanan saja.
Al-Hujurat Ayat 10 & 12

Penjelasan hukum bacaan yang dari nomor-nomor di atas adalah


1. Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang
2 , 4 atau 5 harakat.
2. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah lam. Dibaca idgham
yakni masuk ke huruf lam.
3. Mad asli atau mad thobi’i karena huruf dzal berharakat kasroh bertemu ya’ sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2
harakat.
4. Mad badal karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah
lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
5. Qalqalah sughra karena huruf qalqalah jim disukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara
membacanya dipantulkan secara ringan.
6. Mad asli atau mad thobi’i karena huruf ba' berharakat dhamah bertemu wau sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2
harakat.
7. Mad asli atau mad thobi’i karena huruf tsa berharakat kasroh bertemu ya’ sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2
harakat.
8. Idgham bighunnah karena huruf ra' berharakat fathah tanwin bertemu huruf mim. Dibaca
masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
9. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah zha. Dibaca idgham
yakni masuk ke huruf zha.
10. Nun tasydid cara membacanya dengan ghunnah dan ditahan 3 harakat.
11. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah zha. Dibaca idgham
yakni masuk ke huruf zha.
12. Nun tasydid cara membacanya dengan ghunnah dan ditahan 3 harakat.
13. Idgham bighunnah karena huruf mim berharakat dhamah tanwin bertemu huruf wau.
Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
14. Mad asli atau mad thobi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya
tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
15. Mad asli atau mad thobi’i karena huruf sin berharakat dhamah bertemu wau sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2
harakat.
16. Mad asli atau mad thobi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya
tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
17. Idgham mutamatsilain atau mislain karena huruf ba' bersukun bertemu huruf ba berharakat
fathah.
18. Ikhfa syafawi karena huruf mim sukun bertemu huruf ba'. Dibaca samar dengan dengung
ditahan 3 harakat. Ada juga yang berpendapat cukup ditahan 2 harakat.
19. Mad mad ‘iwadh karena huruf dlad berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara
membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.
20. Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf hamzah. Cara membacanya
dengan jelas.
21. Idgham bighunnah karena huruf nun sukun bertemu huruf ya'. Dibaca masuk dengan
dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
22. Mad asli atau mad thobi’i karena huruf kha berharakat kasroh bertemu ya’ sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2
harakat.
23. Mad layin karena huruf ya' sukun didahului oleh huruf mim berharakat fathah. Karena di
tengah ayat berarti panjangnya cukup 2 harakat.
24. Ikhfa karena huruf ta' berharakat fathah tanwin bertemu huruf fa'. Cara membacanya samar
dengan dengung dan ditahan 3 harakat. Ada pula yang berpendapat cukup 2 harakat
menahannya.
25. Mad asli atau mad thobi’i karena huruf mim berharakat dhamah bertemu wau sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2
harakat.
26. Tafkhim karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah berharakat dhamah. Cara
membacanya tebal.
27. Nun tasydid cara membacanya dengan ghunnah dan ditahan 3 harakat.
28. Tafkhim karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah berharakat fathah. Cara
membacanya tebal.
29. Idgham bilaghunnah karena huruf ba' berharakat dhamah tanwin bertemu huruf ra'. Dibaca
lebur tanpa dengung. Bunyi tanwin hilang.
30. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya
panjang 2 sampai 6 harakat.

Latin dari Surat Al-Hujurat ayat 12 ialah


" YAAA AYYU HALLADZIINA AA MANU-JTANIBUU KATSIIRAMMINAZHZHANN,
INNA BA'DHAZHZHANNI ITSMUWWALAA TAJASSASUU WALAA
YAGHTABBA'DHUKUM BA'DHAA, AYUHIBBU AHADUKUM AYYA' KULA LAHMI
AHIIHI MAITANFAKARIH TUMUUH, WATTAQULLAHA INNALLAHA TAWWAA
BURRAHIIM."

selanjutnya terjemah atau artinya adalah


" Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena
sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan
janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan
daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang."
Al-hujurat memiliki arti kamar-kamar. Isi kandungan dari surat al-Hujurat ayat 12 ini adalah :
1. Orang-orang mukmin agar menjauhi prasangka yang buruk kepada saudaranya. Sering
disebut suudzan.
2. Larangan untuk mencari-cari keburukan saudaranya yang sering disebut tajasus.
3. Dilarang juga melakukan ghibah atau menggunjing. Allah Swt. memberikan
perumpamaan, orang yang suka menggunjing itu seperti orang yang memakan daging
saudaranya yang sudah mati atau bangkainya.
4. Allah Swt. memerintahkan supaya bertakwa karena Dia adalah Maha Penerima Taubat
lagi Maha Penyayang.

Al Hujurat Ayat 10

Penjelasan dari nomor-nomor di atas yakni :


1. Nun tasydid cara membacanya dengan ghunnah dan ditahan 3 harakat.
2. Mad asli atau mad thobi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya
tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
3. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf mim. Dibaca secara jelas.
4. Mad asli atau mad thobi’i karena huruf nun berharakat dhammah bertemu huruf wau sukun
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang
2 harakat.
5. Ikhfa karena huruf ta berharakat dhammah tanwin bertemu huruf fa'. Cara membacanya
samar dengan dengung dan ditahan 3 harakat. Ada yang berpendapat juga cukup ditahan 2
harakat.
6. Mad asli atau mad thobi’i karena huruf ha' berharakat dhammah bertemu huruf wau sukun
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang
2 harakat.
7. Mad layn karena huruf ya' sukun didahului oleh huruf ba berharakat fathah. Dibaca panjang
2 harakat.
8. Mad layn karena huruf ya' sukun didahului oleh huruf wau berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
9. Idhzar syafawi karena huruf mim sukun bertemu huruf wau. Dibaca jelas tidak berdengung
sama sekali.
10. Tafkhim karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah berharakat dhamah. Cara
membacanya tebal.
11. Idhzar syafawi karena huruf mim sukun bertemu huruf ta. Dibaca jelas tidak berdengung
sama sekali.
12. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya
panjang 2 sampai 6 harakat.

Nah, cukup mudah kan? Selamat belajar membaca Al Quran dengan benar sehingga bacaan
kita benar-benar tartil dan enak didengar.

Selanjutnya untuk Latin dari ayat 10 surat Al-Hujurat ialah:


INNAMAL MU' MINUUNA IKHWATUNFA ASHLIHUU BAINA AKHAWAIKUM
WATTAQULLAHA LA'ALLAKUM TURHAMUUN.

Artinya : " Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah
(perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya
kamu mendapat rahmat."

Makna dari ayat tersebut yakni sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara. Orang
mukmin maksudnya orang yang beriman. Tatkala ada perselisihan maka kita wajib untuk
mendamaikan. Sehingga hilanglah persengketaan itu. Kita kaum mukminin hendaknya takut
kepada Allah Swt. Dengan bertakwa, Allah akan memberikan rahmat-Nya.

Anda mungkin juga menyukai